Arsip Tag: iCCN

MenKopUKM Apresiasi ICCN Dalam Memperkuat Jejaring Bisnis Lewat Festival Kota Kreatif 2023 di Banjarmasin

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi langkah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang terbentuk di Bandung, Jawa Barat, sejak April 2015, dalam menumbuhkan dan memperkuat jejaring anggota dari lintas organisasi hingga mencapai wilayah 260 Kota/Kabupaten seluruh Indonesia.

“Saya menekankan pentingnya jiwa-jiwa kreatif untuk melahirkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru,” kata MenKopUKM dalam rilisnya, Sabtu (21/10).

Menteri Teten saat menjadi narasumber acara Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), menyebutkan, hal itu telah disampaikan dalam forum internasional KTT Asean, beberapa waktu lalu, bahwa ASEAN, khususnya Indonesia, sangat relevan mengambil peran sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, menjadi kawasan yang mampu mengolah dan menciptakan nilai tambah atas sumber dayanya.

Oleh karena itu, lanjut Menteri Teten, penciptaan wirausaha muda dan UMKM masa depan berbasis kreativitas dan teknologi dengan bisnis inklusif, mutlak krusial. “Menciptakan ekonomi baru dengan eksplorasi digitalisasi dari hulu ke hilir harus dilakukan,” kata MenKopUKM.

Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Chikara Satari menjelaskan, setiap tahunnya, ICCN menyelenggarakan Festival Kota Kreatif di Indonesia (Indonesia Creative Cities Festival/ICCF). Tahun ini, Banjarmasin bertugas menjadi tuan rumah ICCF 2023, dengan mengangkat tema Cangkurah Kayuh Baimbai.

“Secara filosofis, dapat dimaknai semangat kolaborasi, kebersamaan, dan kekompakan dalam mencapai tujuan bersama, tidak mudah surut menghadapi rintangan, hingga mewujudkan gagasan dan solusi kreatif untuk Indonesia,” ucap Fiki.

ICCF 2023 diselenggarakan pada 18-20 Oktober 2023, dengan kegiatan berpusat di Galaxy Hotel, serta berkeliling ke titik-titik kreatif di seluruh Banjarmasin. Dalam rangkaiannya, terdapat Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), diisi jajaran Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yaitu akademisi, pengusaha/UMKM, komunitas, pemerintah daerah dan pusat, media, serta aggregator.

ICCF diramaikan total 300 peserta dari 36 kota/kabupaten, dan 22 pembicara, serta total 790 peserta dalam kegiatan Creative Workshop.

“Ini sesuai dengan semangat ICCN sebagai rumah dari jejaring komunitas kreatif di seluruh Indonesia,” kata Fiki.

Selain menjadi tuan rumah, lanjut Fiki, ICCN juga menjadi rumah dari Civil Society Movement atau pergerakan masyarakat madani. “Kita tentunya harus bisa mengorkestrasi gerak, bisa saling memperkuat langkah, agar dapat mencapai tujuan. Bukan hanya sekadar berjalan cepat, tapi juga sampai jauh,” tandas Fiki.

Fiki juga menggarisbawahi bahwa momentum ini juga untuk jejaring ICCN di seluruh Indonesia dapat bergerak maju, dengan memastikan dan moderasi siapa melakukan tugas apa, serta bagaimana caranya. “Tujuannya, agar perjuangan jejaring selama ini bisa semakin didengar dan mendapat tempat dalam rencana-rencana pembangunan Indonesia ke depan,” kata Fiki.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Tanoesoedibjo, memaparkan sinergi Kemenparekraf dengan ICCN untuk memperkuat peran Indonesia dalam perkembangan sektor ekonomi kreatif global.

Tak hanya itu, Vicky Arief (Executive Committee ICCN, Ketua Organizing Committee ICCF 2023 Banjarmasin), menjelaskan tentang Peta Jalan ICCN 2023-2025 yang di dalamnya mencakup 7 Program Strategis menuju Komunitas Tangguh dan Bangsa Lestari.

Tak ketinggalan, narsum lain, Dwinita Larasati (Executive Committee ICCN), yang menerangkan Nomenklatur Ekonomi Kreatif Indonesia, peran jejaring ICCN dan Kota/Kabupaten Kreatif untuk Masa Depan.

Creative Leaders pada sesi berikutnya memaparkan pengembangan potensi hingga komitmen pemerintah untuk mendukung para pelaku sektor ekonomi kreatif daerah masing-masing. Diantaranya, H Ibnu Sina (Walikota Banjarmasin), H Ekos Albar (Wakil Walikota Padang), Dr Frans Pekey (PJ Walikota Jayapura), Dr Ir Wahyu Hidayat (PJ Walikota Malang), Dr M Tauhid Soleman (Walikota Ternate), serta H Pilar Saga Ichsan (Wakil Walikota Tangerang Selatan).

Kemudian, sesi Creative Communities diisi Adi Marsiela (Koordinator Cek Fakta), yang membahas posisi media sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif. Kemudian, Setia Budhi (Asosiasi Antropologi Indonesia Kalimantan Selatan), yang mengangkat Jukung Kai: Mengembalikan Energi Ekonomi Kota Sungai. Lalu, Dr Eng Akbar Rahman (Komite Ekraf Banjarmasin), yang menyampaikan Konsep Waterfront City Berbasis Kearifan Lokal untuk Sungai Asri Lestari.

Di samping itu, ICCC juga diisi Keynote Speakers, diantaranya H Alimuddin, (Badan Otorita IKN, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat), Putri Tanjung (Dewan Kehormatan ICCN, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Joko Widodo) dan M Neil El Himam (Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, mengenai Strategi Kedaulatan Digital Nasional dengan “Creative Attitude” Bagaimana Generasi Muda Berdampak pada Perkembangan Ekraf di Indonesia.

Sesi IKN Nusantara

Pada ICCF 2023 ini juga terdapat sesi khusus IKN Nusantara, mengangkat aspirasi IKN dalam Kota Kreatif bersama Jejaring Kaltim, hingga pembacaan Deklarasi Aspirasi ICCN untuk IKN sebagai Ibu Kota Kreatif Nusantara.

Alimuddin memaparkan bahwa IKN memiliki fungsi 4P, yaitu Persiapan, Pembangunan, Pemindahan, dan Penyelenggaraan Pemerintahan, yang mana terus berprogres. Bersama itu, upaya maju bersama masyarakat juga terus dilaksanakan, termasuk dari penyiapan pendidikan.

“Kita sekarang berbasis kebutuhan, berbasis kepada kehidupan di masa yang akan datang. Ini yang akan kita terapkan pendidikannya. Sehingga, kita punya kemampuan untuk ekonomi kreatif, kemudian bisnis, dan lain-lain,” kata Alimuddin.

Bagi Alimuddin, semua itu mulai diajarkan sejak usia dini. Tentunya, berbasis kepada Kurikulum Merdeka. “Tapi, saya bilang ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kami mau yang plus. Dalam menerangkan kebutuhan materi belajar yang plus, sehingga dapat memberikan keleluasaan untuk pemetaan bakat dan minat peserta didik di IKN Nusantara,” imbuh dia.(Jef)

ICCN Gelar Festival Kota Kreatif “ICCF 2023” di Banjarmasin

Banjarmasin:(Globalnews.id) – Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sebagai simpul jejaring 260 Kota/Kabupaten Kreatif di Indonesia kembali menggelar program tahunan yang bertajuk Indonesia Creative Cities Festival (ICCF), yang untuk tahun ini diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Tahun ini, Banjarmasin menjadi tuan rumah ICCF 2023, dengan mengangkat tema Cangkurah Kayuh Baimbai,” ucap Ketua Umum ICCN, Tubagus Fiki Chikara Satari, dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/10).

ICCN yang terbentuk sejak April 2015 berkomitmen mewujudkan prinsip kota kreatif dengan melibatkan seluruh jejaring lintas stakeholder Hexa Helix Ekonomi Kreatif mencakup akademisi, pengusaha/UMKM, komunitas, pemerintah daerah dan pusat, media, serta aggregator di lebih dari 260 kota/kabupaten seluruh Indonesia.

Fiki menjelaskan, ICCN telah memberikan pengalaman bagi seluruh anggota dan jejaringnya untuk tumbuh bersama, saling mengisi, mengapresiasi, dan selalu belajar untuk mengembangkan kota kreatif di Indoneaia. Sehingga, tercapai pendewasaan sebagai komunitas, agen perubahan, sekaligus pemimpin.

“Ikatan inilah yang kita rayakan setiap tahunnya dalam dua kegiatan utama, yaitu Rakornas dan ICCF,” kata Fiki.

Di periode ini, lanjut Fiki, ICCN akan terus menjalankan bersama program-program strategis dalam peta jalan Kotaborasi (Unicities), Komunitangguh (Community Power), hingga Bangsa Lestari (Sustainationability).

Tak ketinggalan, ICCN juga akan mewujudkan bersama solusi melalui penerapan 11 Jurus Kota/Kabupaten Kreatif yang disebut Catha Ekadasa. “Mari, kita rayakan keberagaman dan persaudaraan dalam kemeriahan festival kota kreatif Indonesia,” kata Fiki.

Melalui ICCF, sinergi antar pihak Hexa Helix di seluruh kabupaten/kota diperkuat sehingga mendatangkan dampak nyata bagi masyarakat di
lingkungan terdekat bahkan hingga skala nasional atau internasional.

Khusus untuk tahun ini, ICCF mengangkat tema yang digali dari nilai filosofi budaya lokal yakni masyarakat Banjar yakni Cangkurah Kayuh Baimbai. Kayuh berarti mendayung, Baimbai mengandung arti bersama-sama. Atau, dalam konteks ini dapat juga dimaknai sebagai semangat kebersamaan dan kekompakan yang terus dibawa dalam mencapai tujuan bersama.

“Juga, filosofi untuk tidak mudah surut dalam menghadapi rintangan, termasuk dalam berkolaborasi mewujudkan ide, serta gagasan kreatif demi kemajuan Indonesia,” kata Fiki.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyebutkan, ICCF 2023 menjadi bukti nyata bahwa kota-kota bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga laboratorium inovasi dalam mengejar visi bersama untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih indah, inspiratif, dan berkelanjutan.

“Kota-kota kreatif adalah jantung dari kehidupan sosial maupun ekonomi kita. Dan ICCF 2023 ini adalah momen yang tepat untuk merayakan warisan budaya yang dimiliki, menghadirkan solusi bagi tantangan masa depan, serta menjadi ilham bagi generasi mendatang,” ucap Ibnu.

ICCF 2023 di Banjarmasin diselenggarakan pada 18-20 Oktober 2023 dan akan diisi rangkaian kegiatan rutin tahunan seperti Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), Creative Workshop, Creative Expo, dan Creative Tour.

Sederet insan kreatif dari berbagai kalangan mencakup Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Local Champions, serta jejaring ICCN akan hadir dari seluruh Indonesia ke Banjarmasin.

Para pembicara kunci yang akan berbagi cerita pengalaman serta ilmu pengetahuan dalam sesi Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di antaranya Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D. (Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara), Drs. Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia), Angela Tanoesoedibjo (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia), Wishnutama Kusubandio (Ketua Dewan Pengarah ICCN), Putri Tanjung (Dewan Kehormatan ICCN), Setia Budhi, Ph.D. (Asosiasi Antropologi Indonesia Kalimantan Selatan), Dr. Eng. Akbar Rahman, ST., MT., IAI (Komite Ekraf Banjarmasin), serta Drs. H. Alimuddin, M.Si. (Badan Otorita IKN Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat).

Bersama itu, sesi Creative Leaders dalam ICCC akan diisi Hendri Septa, B.Bus. (Acc), M.I.B (Wali Kota Padang), H. Ibnu Sina, S.Pi., M.Si. (Wali Kota Banjarmasin), H. Pilar Saga Ichsan, S.T. (Wakil Wali Kota Tangerang Selatan), Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makassar), Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, S.E., M.M. (PJ Gubernur Papua), dr. Khairul, M.Kes. (Wali Kota Tarakan), Dr. M. Tauhid Soleman, M.Si. (Wali Kota Ternate), Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M. (PJ Wali Kota Malang), serta Dr. Frans Pekey, M.Si. (PJ Wali Kota Jayapura).

Creative Tour yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan ICCF 2023 di Banjarmasin akan membawa para peserta berkeliling ke ragam ruang kreatif, lokasi bersejarah, serta pusat jenama lokal.

Di antara destinasi yang akan dikunjungi yakni Banjarmasin Creative Hub (BCH), Pelabuhan Martapura Lama, Dermaga 0 km, Kampung Sasirangan, Kampung Ketupat, Menara Pandang, Rumah Anno 1925, Pasar Terapung, Siring Bekantan, serta Dekrashow & Cangkurah Expo.

Publikasi informasi terkait rangkaian kegiatan ICCF 2023 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 18-20 Oktober 2023 dapat diikuti melalui media sosial @ICCNMedia.(Jef)

Kolaborasi ICCN dan Kemendikbudristek Sukses Selenggarakan Lokakarya Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang

Bandung:(Globalnews.id) – Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), tuntas menyelenggarakan lokakarya budaya, Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya pada 13-29 Juli 2023.

Lokakarya yang diselenggarakan secara serial mengambil tema Penjenamaan Kota, dan Cipta Ruang, berlokasi di Jakarta, Bali, serta Bandung, Jawa Barat yang merupakan puncak kegiatan lokakarya. Hadir para pelaku usaha kreatif dari sebagai anggota jejaring ICCN. ICCN merupakan organisasi jejaring lintas komunitas di lebih dari 240 kota/kabupaten, terutama terkait ini menghadirkan para peserta yang berasal dari 37 provinsi di Indonesia.

“ICCN serta berbagai forum yang dikerjakan ini menjadi ruang untuk kita dapat terus membangun jejaring, menginisiasi program dan kegiatan yang beragam, dan dengan itu kita berharap akan hadir aktivitas ekonomi juga bersamaan dengan solusi-solusi dari level kota. Ujungnya adalah inovasi sosial yang kita hadirkan secara keberlanjutan,” ucap Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Chikara Satari dalam keterangan rilisnya, Selasa (1/8).

Fiki Satari lebih lanjut menegaskan keterikatan erat antara Ekonomi Kreatif dan Budaya sebagai akar kehidupan masyarakat. “Indonesia adalah bangsa yang besar, untuk menjadikan kondisi ini sebagai kekuatan bersama, tentunya kita harus punya strategi, pendekatan moderasi, dan ini yang akan kita coba praktikkan sepanjang lokakarya dan kegiatan PKN. Kita bicara mulai dari ranah Ekonomi Kreatif, tapi tidak terbatas 17 subsektor. Kita tidak sekadar membahas industrinya, tapi sejak dari basisnya. Seperti 10 Prinsip Kota Kreatif serta 11 Jurus Catha Ekadasa untuk pengembangan Ekonomi Kreatif dari potensi budaya lokal,” kata Tubagus Fiki.

Sehingga kegiatan ICCN yang kolaborasi dengan PKN ini sangat relevan, karena satu di antara basis Ekonomi Kreatif juga adalah Seni dan Budaya, selain Inovasi, Teknologi, dan Media.

Kegiatan Lokakarya di Bandung turut dihadiri dan disambut oleh Humas Ditjen Kebudayaan – Watie Syar’i, Dewan Kurator PKN 2023 dari Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya – Handoko Hendroyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung – Eric M. Attauriq, serta sambutan dari Wali Kota Banjarmasin – Ibnu Sina.

Serial lokakarya ini diisi rangkaian pemaparan serta diskusi bersama para narasumber, antara lain Barry Beagan (CEO aplikasi Jagat) mengangkat tentang platform lingkup sosial (social immersive) dengan fitur interaksi keseharian antarteman dan telah dirilis oleh Presiden Joko Widodo, Neli Deddy Wahyudi (LaBo, Laswee, PosCo), Rilly Robbi (The Hallway Space Kosambi), Dendy Darman (347 Unkl, Dendy Darman Studio), Adi Panuntun (BCCF) dalam sesi Cerita Tentang Cipta Ruang (Place-Making) dan sesi Cerita Tentang Penjenamaan Kota bersama Aulia Akbar (Branding Ibu Kota Negara IKN Nusantara).

Fiki menambahkan tema PKN 2023 yaitu “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”, dengan simbolisasi lumbung dan ruang tamu, diterjemahkan dalam konteks lokal untuk kegiatan Lokakarya di Bandung menjadi semangat “Mulang Ngabandung”.

“Istilah “Mulang Ngabandung” ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan atau menampung inspirasi dari kreativitas kedaerahan dan kultur lokal atau kampung halaman kita,” ucap Fiki.(Jef)

Lokakarya Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang dari PKN Tahun 2023

Jakarta:(Globalnews.id)-Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 yang mengangkat tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”, dengan nilai-nilai penyimpanan kreativitas dari budaya lokal melalui simbolisasi lumbung dan ruang tamu sebagai praktik baik, terwujud pula dalam Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya yang diinisiasi Dewan Kurator PKN Tahun 2023, Handoko Hendroyono, kolaborasi bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN), organisasi lintas komunitas dengan jejaring di lebih dari 240 Kota/Kabupaten Kreatif seluruh Indonesia. Di antaranya melalui rangkaian Lokakarya Luring serta Rancang Aksi di Jakarta, Bali, serta Bandung, Jawa Barat.

“Saya sangat mengapresiasi Lokakarya Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang bersama perwakilan Pentahelix stakeholders dari 10 provinsi yang menghasilkan gagasan program di level kota masing-masing. Saya sangat berharap dapat terus ditindaklanjuti dan menghasilkan kolaborasi-kolaborasi kreatif ke depannya,” tegas Ketua Umum ICCN, Tubagus Fiki Chikara Satari, menyambut baik Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya dengan rangkaian kegiatan lokakarya kreatifnya ini.

Saat ini Lokakarya tersebut telah terlaksana sampai di Bali, 19-22 Juli 2023, dihadiri para peserta dari 10 provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua Barat Daya, serta Papua Tengah. Masing-masing peserta berasal dari unsur Pentahelix Ekonomi Kreatif, yakni Akademisi, Pengusaha atau UMKM, Komunitas Kreatif, Pemerintah Daerah (Bappeda), juga Media, dan membawa laporan atau rencana dari masing-masing daerah demi upaya pengembangan potensi kebudayaan lokal untuk Ekonomi Kreatif. Di antara inti pembahasan serta diskusi Rancang Aksi dalam Lokakarya di Bali ini adalah Cipta Ruang (Placemaking), yang mana dapat digunakan pula menjadi sumber daya inspirasi dan kreativitas untuk diterapkan di daerah-daerah asal.

Selain itu, mengenai Penjenamaan Kota (City Branding) sebagaimana telah lama diperjuangkan ICCN sejak tahun 2015, hingga berhasil menjadikan jejaring Kota Kreatif Dunia dari Indonesia, seperti Pekalongan, Bandung, Ambon, serta Jakarta.

Lokakarya di Bali ini dimulai dari Uma Seminyak, dengan diskusi mengenai PKN 2023 sebagai program dua tahunan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan bersama narasumber Rifandi Nugroho, Asisten Kurator Segala Bidang PKN 2023. Kemudian lebih mendalam terkait program Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, hadir pula Abi Kusno, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV (Bali dan Nusa Tenggara Barat), termasuk mengenai amanat strategi kebudayaan, yang mana semua memusat kepada 7 Agenda Strategis Pemajuan Kebudayaan. Jika terdahulu hanya dibagi “benda” dan “takbenda”, maka kini dinilai menjadi lebih mengalir serta fleksibel sebagai “proses” secara menyeluruh. Program strategis Ditjen Kebudayaan di antaranya ada BLU Museum, Dana Abadi Kebudayaan, atau Indonesiana.

Budaya sebagai Fondasi Ekonomi Kreatif dan Gerakan Kalcer lantas dibahas narasumber Gede Robi Navicula, yang aktif bermusik dan berkarya sejak tahun 2006. Robi menekankan mengenai Agroekologi, atau menciptakan lagu dengan esensi yang tajam memandang fenomena sosial. Bahkan produk kreatif dari Bali, atau Indonesia secara keseluruhan, juga banyak sekali terinspirasi dari kondisi alam serta budaya kita, sehingga dapat menjadi tindakan ekonomi untuk tujuan kemakmuran bersama. Ida Bagus Agung Gunarthawa, Pendiri Samsara Living Museum, sebagai narasumber selanjutnya bercerita mengenai proses kehidupan manusia, atau khususnya The Circle of Balinese Life. Termasuk nilai Segehan, proses harmonisasi, api, angin, air, serta udara. Musim kehidupan di Samsara Living Museum menjadikannya bukan hanya destinasi, melainkan praktik baik permodelan. “Inisiatif Samsara Living Museum sebagai strategi pengembangan potensi sumber daya unggulan berbasis budaya di daerah yang penuh tantangan,” jelas Ida Bagus Agung Gunarthawa, yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) ICCN.

Kreativitas yang dikembangkan dari potensi budaya lokal dapat terwujud pula dari Intellectual Property (IP), Maka, dalam lokakarya ini juga terdapat pembahasan mengenai IP development bersama tim Febriyan Bagus Ramadhana, Executive Manager Heartz Agency dan IP Developer, Animation Factory, yang kerap mengelola aset desain dari unsur alam Indonesia, seperti hewan hingga corak batik. Dari sudut pandang yang berbeda terkait kreativitas dari budaya lokal, Yudhi Setiawan, Kurator Kuliner Pasar Papringan Temanggung, mengangkat diskusi mengenai potensi hutan bambu, untuk jadi tempat aktivitas masyarakat dengan konsep pasar lokal, lezat, dan lestari.

Dalam Lokakarya di Bali ini juga para peserta memiliki ruang dan waktu untuk memaparkan berbagai potensi budaya lokal, rencana, hingga tantangan yang dihadapi daerah masing-masing. Koordinator Fasilitator Lokakarya Rancang Aksi, Tita Larasati juga selaku Executive Committe ICCN, dalam hal ini menegaskan bahwa setiap daerah penting untuk memiliki daya pikat, daya wujud, serta daya langgeng.

Pada hari yang berbeda dalam rangkaian Lokakarya di Bali ini, Dewan Kurator PKN Tahun 2023, Ibe Karyanto, juga berbagi pandangan mengenai tema PKN Tahun 2023 dan cipta ruang. Seperti diibaratkan bukan hanya menyoal fisik bangunan atau kawasan, melainkan upaya membangun relasi antarpelaku dan memberi “jiwa” sehingga fondasi dari cipta ruang memiliki daya langgeng. Handoko Hendroyono pun menegaskan bahwa place-making, ruang-ruang dengan spirit bertetangga dan keakraban, justru sangat dicari untuk ruang kebersamaan dengan nilai lokalitas yang otentik.

Sebagaimana pula Samsara Living Museum yang sampai kolaborasi dengan The Apurva Kempinski Bali, untuk menciptakan dampak dan inspirasi yang berkelanjutan melalui eksplorasi alam dan budaya Indonesia, dengan empowering collaboration atau kolaborasi yang memberdayakan, hingga circular economy. Di sini terlihat potensi budaya lokal, kolaborasi, dan kreativitas, jalan fungsinya juga sampai pada peningkatan kualitas hospitality dalam negeri.

Aktivitas Lokakarya di Bali ini tidak hanya rangkaian diskusi bersama para narasumber, Rancang Aksi yang melibatkan keaktifan seluruh peserta dari 10 provinsi, pembukaan Kolaborasi Samsara Living Museum dan Kempinski, tetapi juga terdiri dari kegiatan Tur Budaya dan Jenama, yang di antaranya meliputi Perkebunan Salak Desa Sibetan, IOI Brewery, Museum Pustaka Lontar, Taman Ujung, serta Superlative Gallery.

Kegiatan lokakarya dari Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya yang menjadi bagian dari PKN Tahun 2023 ini selanjutnya akan mencapai puncak pada Lokakarya Luring di Bandung, 27-29 Juli 2023, sekaligus Rakornas ICCN 2023. Publik dapat terus mengikuti informasi terkini dari rangkaian kegiatan Lokakarya Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023, ini melalui kanal media ICCN. [Redaksi: ICCN Media]

Rangkaian Lokakarya Pekan Kebudayaan Nasional 2023 Bersama Indonesia Creative Cities Network Dimulai dari Jakarta

Jakarta:(Globalnews.id)-Setelah resmi diluncurkan pada Rabu, 5 Juli 2023, “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang” sebagai inisiatif dalam Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN), akhirnya dimulai. Sederet kegiatan yang akan dilaksanakan di Jakarta, Bali, serta Bandung, Jawa Barat, ini akan dimulai dari Lokakarya Luring Jakarta, pada 13-15 Juli 2023, berlokasi di Pos Bloc Jakarta, dan melibatkan para peserta dari 13 Provinsi, dengan para peserta dari provinsi lainnya akan tersebar menghadiri rangkaian lokakarya di Bali dan Bandung.

Tema besar PKN Tahun 2023 “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan” ini juga dirumuskan menjadi metode aksi dengan simbol lumbung dan ruang tamu, untuk menggambarkan cara kerja yang berdasar pada serangkaian nilai, seperti penyimpanan kebutuhan domestik hingga inspirasi lokal dan solusi budaya demi merawat Bumi. Tentu pula dengan tujuan pemecahan masalah global menggunakan prinsip kerja konsolidasi jaringan yang mengutamakan proses dan lokalitas. Maka untuk kegiatan PKN Tahun 2023 ini pun tercetus inisiatif Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, dengan program di antaranya, “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang”.

Rangkaian Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang yang dimulai di Jakarta, 13-15 Juli 2023, ini terdiri dari sederet kegiatan berisi ragam materi, diskusi, serta koordinasi seputar topik penguatan jejaring kota, jenama berdaya, ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional, budaya sebagai fondasi Ekonomi Kreatif, literatur dan identitas kota, praktik baik dalam cipta ruang, hingga tur ke kawasan jenama lokal juga komunitas kreatif. Para narasumber dalam kegiatan Lokakarya Luring di Jakarta ini di antaranya Direktur Jenderal (Dirjen)/Ses Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ketua Dewan Kurator PKN 2023 Ade Darmawan, Ketua Umum ICCN Fiki Satari, Komisaris Utama ITDC Ricky Pesik, Andesh Tomo, Laura Prinsloo sebagai Focal Point Jakarta UNESCO City of Literature, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Co-Founder M Bloc Group Yacobus Gatot Subroto Surarjo, serta Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad H. Mahfud.

Dalam hal ini, Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Chikara Satari turut menegaskan fungsi kekuatan kebudayaan yang dipadu kreativitas lokal, “Ini yang menjadikan Indonesia bangsa yang besar, ini yang menjadikan kita percaya diri. Ketika Indonesia maju dengan narasi Ekonomi Kreatif-nya yang berbasis budaya, kita tidak dapat dikalahkan oleh bangsa manapun.”

Inisiatif yang sejalan juga terus dilaksanakan oleh ICCN sejak berdiri pada April 2015 di Bandung, Jawa Barat, “Industri Kreatif berbasis budaya sudah banyak sekali diimplementasikan, dipraktikkan. Bagaimana sinergi-kolaborasi lintas subsektor dengan kebudayaan, bagaimana budaya ini ditranslasikan dengan pendekatan Ekonomi Kreatif, menghadirkan ragam inovasi, kebaruan, decoding. Proses-proses ini yang kemudian kita terus ingin inspirasikan melalui gerakan-gerakan, program-program, inisiatif, baik individu maupun komunitas, forum jejaring, kemudian sampai dengan ICCN. Gerakan kolektif menjadi kunci bagaimana hadirnya kebaruan budaya yang relevan, yang selalu akan relevan, dengan perkembangan zaman,” jelas Fiki.

Ketua Dewan Kurator PKN Tahun 2023 Ade Darmawan juga telah memaparkan makna tema serta pesan yang dibawa PKN tahun ini pada kegiatan peluncurannya (05/07), “Ada tema Merawat Bumi dan Kebudayaan, ini menjadi sangat penting, bagaimana kebudayaan tidak hanya seni-budaya, tapi bagaimana budaya juga menjadi sebuah tradisi, kebiasaan, cara pikir, dan tindakan. Yang paling penting, tidak hanya menjadi sebuah praktik untuk mendapatkan sebuah ekspresi, tapi juga bagaimana tindakan-tindakan atau sikap-sikap merawat bumi dan kebudayaan.”

Dewan Kurator PKN Tahun 2023, yang juga Executive Committee ICCN, Handoko Hendroyono pada kesempatan yang sama menjelaskan, “Kalau kita bicara tentang penjenamaan kota sebenarnya dalam konsep lumbung, saya mengibaratkan ini harus jadi simpul kalcer, yang kita harus baca skena-skenanya. Skena musik, skena media, skena seni, dan lain-lain. Bagaimana kita dalam proses, karena proses ini sangat penting, praktik-praktik baik dari skena yang ada di masyarakat itu harus kita lakukan kearsipan, dan kita harus melakukan pemberadaan terhadap skena-skena yang luar biasa ini”.

Simbolisasi lumbung yang diangkat PKN Tahun 2023 sebagai metafora nilai luhur tersebut pun nyatanya merepresentasikan substansi 10 Prinsip Kota/Kabupaten Kreatif dengan 11 Jurus Catha Ekadasa untuk pengembangan Ekonomi serta Kota/Kabupaten Kreatif dari ICCN. “Ini merupakan menjadi prasyarat bagaimana lumbung yang welas asih dan memprioritaskan keberagaman. Lumbung yang inklusif menghadirkan solidaritas dan perdamaian. Menjunjung tinggi HAM, memuliakan kreativitas, inovasi, kearifan lokal, daya cipta, ilmu pengetahuan dan teknologi. Lumbung yang hadir dan terus tumbuh bersama lingkungan yang lestari, memuliakan kearifan sejarah. Lumbung yang transparan, jujur, gotong royong, dan kolaboratif, yang memenuhi hak-hak dari kebutuhan dasar, hadir dengan energi terbarukan, dan tentunya dengan standardisasi fasilitas umum untuk semua. Ini merupakan 10 Prinsip kami di ICCN, kita semua selaku GBHN-nya untuk memastikan lumbung kreativitas Indonesia tetap terjaga,” jelas Fiki Satari.

Sebagai tema turunan dari tema besar PKN Tahun 2023 ini, ICCN juga untuk Rakornas ICCN 2023 mengangkat narasi bernuansa lokal, yaitu “Mulang Ngabandung”, yang mana dalam konteks ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan atau menampung inspirasi dari kreativitas kedaerahan dan kultur lokal atau kampung halaman kita, yang juga sejalan dengan makna lumbung serta ruang tamu, dengan tujuan merawat Bumi dan Kebudayaan, dalam tema besar PKN Tahun 2023.

Peserta rangkaian Lokarya Luring Jakarta pada 13-15 Juli 2023, Bali pada 19-22 Juli 2023, dan kemudian Bandung, Jawa Barat, pada 27-29 Juli 2023, ini terbuka bagi jejaring ICCN dan Hexa Helix Ekonomi Kreatif dari seluruh Indonesia. Publik juga dapat terus mengikuti informasi terkini mengenai berbagai kegiatan serta materi “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang” melalui kanal media ICCN. (Jef)

MenKopUKM Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif Ciptakan Future SMEs

Jakarta(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM, terutama para pelaku ekonomi kreatif termasuk yang tergabung dalam Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk bersama-sama melakukan evolusi UMKM dengan menciptakan future SMEs.

“Evolusi UMKM sangat diperlukan mengingat perannya sebagai penopang ekonomi nasional,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat menyampaikan keynote speechnya dalam penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022 di Kendari secara daring, Senin (12/12).

Saat ini diakui Menteri Teten, jumlah UMKM sangat besar di Indonesia, namun produktivitasnya masih kurang optimal dan produknya juga masih memiliki daya saing yang relatif rendah.

“Perlu dilakukan evolusi dengan dukungan bersama. Sudah banyak evolusi UMKM dilakukan di berbagai negara lewat peran universitas dan anak-anak muda. Evolusi bukan hanya skala usahanya, tetapi juga evolusi kualitas produknya menjadi produk unggul berbasis teknologi dan inovasi,” ucap MenKopUKM.

Menteri Teten mengapresiasi semangat para anggota ICCN dan menyambut baik ajang ICCF 2022 sekaligus berharap, akan lahir beragam kolaborasi yang turut berdampak baik bagi tumbuhnya UMKM kreatif unggul Indonesia.

Dirinya juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya Dinas Pariwisata Sultra yang telah mendukung penuh kegiatan ICCF 2022. Di mana tahun 2021, Menteri Teten telah menekankan perihal krusialnya mempersiapkan UMKM masa depan, future SME yang berbasis kreativitas dan teknologi.

Seperti saat ini Korea Selatan (Korsel) yang ditopang oleh ekonomi kreatif (ekraf), meyakini bahwa ekraf turut menjadi fondasi perekonomian di masa yang akan datang. Korsel hadir dengan K-Pop dan K-Drama yang kini tampil justru hampir melampaui negara tetangganya yaitu Jepang.

“Korsel dari nation brandingnya Dynamic Korea menjadi Creative Korea, terbukti berbagai merek dan produk mereka masuk pasar global dan menjadi kekuatan ekonomi Asia,” ujarnya.

Hari ini, di penghujung pandemi, narasi tersebut semakin menguat, tidak lepas dari potensi ekonomi digital Indonesia yang disebut-sebut mencapai nilai Rp5.600 triliun di tahun 2030, atau tumbuh setidaknya 5 kali lipat dari 2021 yang senilai Rp1.042 triliun.

“Saya percaya, melalui kreativitas, khususnya oleh rekan-rekan ICCN ini, potensi ekonomi digital Indonesia harus dapat dioptimalkan sepenuhnya oleh masyarakat khususnya UMKM Indonesia,” ucap Teten.

MenKopUKM saat mengunjungi Buton Tengah, telah memetakan potensi Sultra yang sangat menjanjikan. Salah satunya potensi laut baik dari sisi komoditas, hingga potensi pariwisata dan pengembangan produk kreatif.

Daya tarik wisata alam perlu dikonservasi untuk memastikan keberlanjutannya, sehingga sinergi lintas stakeholder sangat penting untuk dilakukan dalam hal pemanfaatan wisata bahari. “Banyak gua-gua di bawah laut yang belum tergarap dengan baik oleh Sultra, sehingga potensi wisata alamnya perlu dikonservasi, dengan melakukan kerja sama tingkat stakeholder,” katanya.

Ia juga telah mendapatkan laporan terkait inisiatif bersama Pemerintah Daerah Sultra dengan Smesco di tahun 2023. Di mana Smesco saat ini menjadi sayap dagang dari KemenKopUKM, selaras dengan semangat mendorong produk unggul UMKM Indonesia Timur mendapat pembiayaan dan tampil mendunia.

MenKopUKM juga menyambut gelaran ICCF yang juga diwarnai dengan selebrasi kolosal Molulo Nusantara, menyertakan partisipasi 50.000 masyarakat Kendari. Kegiatan ini jadi contoh nyata, bagaimana komunitas kreatif dapat memicu civil society movement, menghadirkan solusi atas permasalahan urban, dan berdampak positif secara ekonomi ke masyarakat luas.

“Saya berharap inisiatif Molulo Nusantara menjadi inspirasi dan lalu menjadi oleh-oleh paling berharga untuk jejaring kreatif yang telah hadir dari seluruh belahan Indonesia. Saya percaya, cuma soal waktu Kendari bisa menjadi salah satu kiblat kreativitas di wilayah Indonesia Timur,” ucapnya.

Ia berharap pula, agar ICCN senantiasa mencetak figur-figur kreatif level nasional yang selalu haus dalam menciptakan perubahan positif bagi Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan, ICCN hadir sebagai organisasi yang menjaring berbagai komunitas untuk mengembangkan ekonomi kreatif, serta diskusi pengembangan daerah. Untuk itu, pihaknya tetap optimistis, ICCN kan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pengembangan UMKM kreatif di daerah-daerah.

“Kita sudah berada di jalur yang tepat. Kalau banyak yang menilai kurang merangkul mereka tidak tahu bagaimana proses yang dijalani menggandeng beragam lintas industri kretaif yang di kota-kota di Indonesia,” ujarnya.

Hal yang dipikirkan ke depan kata Fiki, ICCN fokus menghadirkan jejaring kuat untuk saling mendukung, menjaga, dan mengakuisisi berbagai lokomotif kepentingan. Mulai dari tokoh, komunitas, dan Pemerintah agar mampu mewujudkan ekonomi kreatif yang mapan dan mandiri secara ekonomi.

“Kami juga sudah membangun governance yang baik, serta memiliki pengelolaan data jejaring atau dashboard yang mumpuni. Terutama dalam mengawal regulasi ekraf, kami juga ditunjuk menjadi leading project terkait IP Financing atau pembiayaan berbasis hak kekayaan intelektual oleh Kemenparekraf,” ucap Fiki.(Jef)

INDONESIA CREATIVE CITIES FESTIVAL (ICCF) 2022 MENANDAI TUTUP TAHUN SERTA MASA KEPEMIMPINAN PENGURUS PUSAT INDONESIA CREATIVE CITIES NETWORK (ICCN) DENGAN SINERGI DAN KOLABORASI DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA

Jakarta:(Globalnews.id)-Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022 yang dihadiri ratusan delegasi jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN) diselenggarakan pada penghujung tahun ini di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara Creative Forum (SCF) dipercaya sebagai tuan rumah dan panitia lokal dari acara ICCF 2022 tersebut. Bertepatan pula dengan berakhirnya masa jabatan Ketua Umum ICCN periode 2019-2022, akan digelar Kongres ICCN untuk pemilihan Ketua Umum periode berikutnya.

“Molulo Nusantara” atau “Nusantara Bersatu” sebagai tema ICCF 2022 di Kendari ini diharapkan dapat merepresentasikan ekspresi kreativitas dan kolaborasi dalam keragaman, yang jelas menjadi modal utama kita bersama sebagai satu bangsa Indonesia, dalam menghadapi berbagai tantangan masa kini dan yang akan datang. “ICCF tidak hanya merayakan kreativitas dan pencapaian para pelaku Ekonomi Kreatif suatu kota/kabupaten, tetapi juga sesungguhnya menghimpun potensi kekuatan dari seluruh elemen masyarakat untuk ditampilkan kepada khalayak luas. Terlebih untuk membuktikan kekuatan dan dampak sektor Ekonomi Kreatif yang meningkatkan nilai industri berbasis budaya dan kreativitas melalui langkah-langkah connect, collaborate, commerce/celebrate yang dimulai dari skala lokal,” jelas Ketua Sulawesi Tenggara Creative Forum, Muhammad Isra.

Rangkaian kegiatan ICCF 2022 di Kendari pada tanggal 11-13 Desember 2022 ini terdiri dari Indonesia Creative Tour ke beberapa sentra Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) dengan keynote speakers representasi elemen Hexa Helix, sampai Kongres ICCN sebagai kegiatan internal jejaring yang akan menentukan masa depan simpul jejaring organisasi kreatif se-Indonesia yang telah terhimpun sejak tahun 2015, hingga kini ICCN telah berhasil menjaring lebih dari 250 anggota forum lintas komunitas yang menyebar di seluruh penjuru negeri.

Indonesia Creative Tour yang mengawali rangkaian kegiatan ICCF 2022 pada hari pertama membawa para delegasi ICCN yang berkumpul di Kendari ke Desa Wisata Sumber Sari, Air Terjun Moramo dengan pertunjukan tarian daerah khas Konawe Selatan, Kota Tua Kendari, Kebun Raya Kendari, dan Masjid Al-Alam. Kegiatan Indonesia Creative Tour ini diakhiri dengan berkumpul di Kendari Water Sport, sekaligus untuk menghadiri pembukaan Festival Teluk Kendari 2022.

Hari kedua dalam rangkaian ICCF 2022 akan diisi dengan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di Hotel Claro Kendari, dengan beragam sesi panel, yang terdiri dari; Creative Leaders Forum, Creative Cities Champions, UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Focal Point, Dialog Hexa Helix, dan Keynote Speakers dari para tokoh pemimpin nasional dan bisnis hingga level internasional; antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas; Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki; CEO GDP Venture, Martin Hartono; Ketua Dewan Pengarah ICCN & Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio; Direktur Utama SMESCO Indonesia, Leonard Theosabrata; Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Dr. Itje Chodidjah; serta para focal points kota-kota kreatif UNESCO dari Mannheim Kota Musik, Bangkok Kota Desain, Pekalongan Kota Kriya dan Seni Rakyat, Bandung Kota Desain, Ambon Kota Musik dan Jakarta Kota Literatur.

Kongres ICCN sebagai penutup rangkaian ICCF 2022 mengangkat agenda kepemimpinan Pengurus Pusat ICCN periode 2022-2025, dan memastikan masa depan jejaring ICCN yang dipersatukan kekompakan untuk memajukan talenta dan Ekonomi Kreatif lokal. “Saya beserta jajaran Pengurus Pusat ICCN sampai akhir masa kepengurusan ini terus berusaha membuka pintu dan akses, membentangkan kesempatan, membangun jembatan koneksi, serta jabat tangan kolaborasi, agar seluruh jejaring ICCN dapat mengoptimalkan jejaring ICCN untuk pemajuan pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya yang berkelanjutan,” tegas Ketua Umum ICCN Fiki Satari.(Jef)

Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Gelar ICCF ke-8 di Kendari, Mempersatukan Komunitas Kreatif Nusantara dengan Semangat Molulo

Kota Kendari:(Globalnews id)- telah lama aktif berperan dalam organisasi simpul kota/kabupaten kreatif, yaitu Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICCN sendiri dibentuk sejak tahun 2015, melalui kesepakatan 10 Prinsip Kota Kreatif, yang dapat diwujudkan melalui “Catha Ekadasa”, atau “11 Jurus Mencapai Kota/Kabupaten Kreatif”. Selain Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), ICCN memiliki program utama tahunan lainnya, yaitu Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), yang kemudian bertransformasi menjadi Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) karena makin beragamnya rangkaian kegiatan dalam program tersebut.

ICCC merupakan kegiatan tahunan yang penting bagi ICCN, sebab di sinilah dilakukan diseminasi kondisi terkini ICCN sebagai organisasi lintas forum komunitas kota/kabupaten dari seluruh Indonesia, baik kepada seluruh anggota dan jejaring ICCN maupun masyarakat luas. Dalam ICCC juga dilakukan pemutakhiran data anggota dan jejaring ICCN, yang merupakan ruh utama ICCN dalam upaya mempererat kolaborasi dan sinergi yang dapat berdampak nyata bagi para anggota jejaring ICCN. ICCC juga kerap memuat sesi-sesi workshop, diskusi, rapat kerja, dan sidang periode kepengurusan.

Pada awalnya, Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) dilaksanakan di Kota Surakarta, Oktober 2015. Berlanjut di Kota Malang (2016), lalu Kota Makassar (2017). Sejak 2018, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) dicetuskan untuk menjadi akar kegiatan dan ICCC menjadi bagian darinya, yang mana saat itu diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, kemudian di Kota Ternate (2019), Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem (2020), serta Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak (2021). Pada 2022 ini, ICCF akan berlangsung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan mengangkat tema “Molulo Nusantara”, atau dapat dimaknai sebagai “Nusantara Bersatu”, pada 11-13 Desember 2022.

“ICCF tidak hanya merayakan kreativitas para pelaku Ekonomi Kreatif suatu kota/kabupaten, tetapi juga sesungguhnya menghimpun potensi kekuatan dari seluruh elemen masyarakatnya untuk ditampilkan kepada khalayak yang lebih luas. Terlebih untuk membuktikan pada masyarakatnya sendiri bahwa kita bisa mendapatkan penguatan manfaat yang lebih dari segi sosial dan ekonomi, dengan menjalankan langkah-langkah connect, collaborate, commerce/celebrate di tempat tinggal kita, melalui penyelenggaraan ICCF,” jelas Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.

“Molulo Nusantara” sebagai tema ini diharapkan dapat merepresentasikan ekspresi kolaborasi dalam keragaman, yang tentu menjadi modal utama untuk menghadapi berbagai tantangan masa kini dan yang akan datang, seperti disrupsi pandemi, transformasi digital, transisi energi, ketahanan pangan, perubahan iklim, konflik sosial, dan sebagainya. Tema tersebut sekaligus menjadi pengingat terhadap kekayaan dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Sulawesi Tenggara, yang terkait erat dengan energi, peningkatan nilai komoditas hasil bumi dan laut, serta pengembangan ragam budaya maritim yang perlu dieksplorasi lebih lanjut, demi keberlangsungan masa depan Indonesia.

ICCF 2022 di Kota Kendari ini akan menandai akhir masa kegiatan dan kepengurusan ICCN periode 2019-2022 yang dipimpin oleh Fiki Satari.

“Terpilih sebagai Ketua Umum ICCN selama dua periode berturut-turut sejak 2017 sampai 2022 ini, membuat saya menyaksikan dan mengalami langsung energi serta semangat dari kawan-kawan pelaku Ekonomi Kreatif di seluruh Indonesia yang begitu dahsyat; sama-sama ingin berjuang untuk mengembangkan tempat tinggal, kota/kabupaten, dan hingga level nasional juga internasional, dengan potensi budaya, seni, kreativitas, yang masing-masing memiliki kekuatan karena keunikan latar belakang individu juga kultur kolektifnya,” tutur Fiki.

Fiki melanjutkan, “Oleh karenanya, saya beserta jajaran Pengurus Pusat ICCN sampai akhir masa kepemimpinan ini terus membuka pintu dan akses, membentangkan kesempatan, membangun jembatan koneksi, serta jabat tangan kolaborasi, agar para anggota jejaring dapat memperpanjang upaya pengembangan potensi Ekonomi Kreatif bersama ICCN selama-lamanya.”

Fiki menitipkan kepada anggota jejaring ICCN yang tersebar di lebih dari 250 kota/kabupaten di seluruh Indonesia agar tetap bergandengan melalui sinergi dan kolaborasi, seperti melalui program-program rutin tahunan Rakornas dan ICCF, yang telah menjadi ciri khas ICCN. Sebagaimana pada biasanya diisi oleh para pemimpin nasional dan daerah, pengusaha, pelaku UMKM, hingga komunitas kreatif, ICCC dalam rangkaian ICCF 2022 di Kota Kendari ini pun diketahui akan diramaikan oleh nama-nama besar, seperti: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Ketua Dewan Pengarah ICCN, Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio; Anggota Dewan Kehormatan ICCN, Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung; CEO GDP Venture, Martin Hartono; Direktur Utama SMESCO, Leonard Theosabrata; Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati; Gubernur, Wali Kota, serta Bupati, dengan di antaranya Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi; dan Pj. Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu.

ICCF 2022 akan dilaksanakan pada 11-13 Desember 2022, dan terbuka untuk pendaftaran peserta dari Organisasi Kota Kreatif jejaring ICCN, Pemerintah Daerah (Pemda) atau Dinas, Komunitas Kreatif, atau Masyarakat Umum yang ingin hadir dari seluruh Indonesia, bersatu dan berkumpul di Kota Kendari demi dampak nyata dari strategi pengembangan Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia yang menjawab tantangan Pembangunan Berkelanjutan. Padamu Negeri, Kami Berkolaborasi! (Jef)

MenKopUKM : ICCN Jadi Wadah Strategis Kembangkan UMKM Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan bahwa Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menjadi wadah yang strategis bagi para insan kreatif untuk mengembangkan potensi diri dan UMKM di Indonesia selain juga dapat menjadi mitra dari pemerintah untuk mendorong kemajuan sektor UMKM di tanah air.

“Di acara ICCN seperti ini saya selalu mendapatkan hal-hal baru dan ide-ide baru sebab kalian semua adalah unsur maju dari daerah masing-masing. Kalian semua adalah unsur kreatif dari bangsa ini yang kita miliki,” ujar Menteri Teten Masduki dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk Jejaring Lokal Keren di Inews Tower, Jakarta, Rabu (28/9).

MenKopUKM berharap dari tangan-tangan anak muda yang kreatif dalam wadah ICCN, nantinya bisa memberikan pengaruh kepada peradaban di Indonesia dan dunia. Laporan Deloitte UK menyebutkan bahwa industri kreatif adalah faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa dalam jangka panjang. Hal ini jauh lebih bertahan daripada ekonomi yang berbasis eksplorasi alam.

Oleh sebab itu MenKopUKM mengajak para jejaring ICCN yang tersebar di 225 kota/kabupaten untuk dapat menjadi mitra pemerintah dalam mendampingi serta mengakses ekosistem pemberdayaan UMKM di Indonesia. Dijelaskan bahwa saat ini tren kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri semakin meningkat sehingga hal ini perlu untuk terus didorong demi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Saya ditugaskan Pak Presiden untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara maju. Jadi selain pembangunan infrastruktur dan SDM digalakkan pemerintah, kita juga menyiapkan satu juta enterpreneur baru yang mapan, oleh sebab itu saya ingin gandeng teman-teman ICCN,” kata MenKopUKM.

Bersama jejaring ICCN, MenKopUKM berharap kedepan rasio kewirausahaan di Indonesia bisa mendekati level 4 persen sebagai syarat utama menjadi negara maju di tahun 2045.

“Maka saat ini kita mulai bereskan ekosistemnya, akses pembiayaan (bagi UMKM dan wirausaha baru) dipermudah kemudian akses pasar dan akses pengembangan usaha juga kita garap. Jadi yang penting ayo kita garap bareng-bareng untuk kita siap memimpin dunia,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Handoko Hendroyono selaku Ketua Jakarta Creative City Forum (JCCF) mengapresiasi kepedulian pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM yang selalu konsisten dalam mendampingi dan membina UMKM. Menurutnya potensi UMKM Indonesia sangat besar untuk dikembangkan agar menjadi kekuatan ekonomi bangsa.

Menurutnya untuk bisa mengembangkan sektor UMKM diperlukan beberapa strategi seperti perluasan jejaring dan kreativitas yang didasarkan pada kearifan lokal. Menurutnya dua hal tersebut dapat menjadi pembanding dengan produk-produk UMKM dari negara lain.

“Begitu banyak potensi yang kita miliki, saya melihat ada tiga kata kunci (memajukan UMKM) yaitu Jejaring, Lokal, dan Keren,” ulasnya.

Sebelumnya Ketua Umum ICCN Fiki Satari menjelaskan JCCF sebagai jejaring ICCN di Jakarta sangat fokus dalam upaya membangun dan mengembangkan ekosistem kreativitas lokal, ekonomi serta industri kreatif di Jakarta. Hal itu dilakukan dengan cara mengoptimalkan dan memberdayakan segala potensi yang dimiliki Jakarta.

“Terutama untuk memberikan manfaat seluasnya bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, menghadirkan kepribadian serta kepekaan yang baik, menghargai dan memuliakan nilai-nilai keragaman budaya serta jati diri, juga menjadikan Jakarta sebagai creative industry hub untuk kawasan Asia-Pasifik,” kata Fiki.(Jef)

Kembangkan Potensi Kreatif Indonesia, ICCN Gelar Rakornas Sampai Dengan 29 September 2022

Jakarta:(Globslnews.id)-Indonesia Creative Cities Network (ICCN) akan melakukan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk Jejaring Lokal Keren pada hari ini sampai dengan 29 September 2022 di Jakarta.

Rakornas ini bertujuan untuk memberikan pengalaman tentang pengembangan Kota/Kabupaten Kreatif di Indonesia, sekaligus turut mendorong pengembangan Kota/Kabupaten masing-masing, melalui pengelolaan ragam potensi kreatif lokal secara optimal, termasuk dengan pendekatan Placemaking atau Creative Hub, hingga creative cluster di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh delegasi 225 dari total 240 Kota/Kabupaten jejaring ICCN, seperti di antaranya Kanot Bu dari Nanggroe Aceh Darussalam, Medan Creative Movement dari Sumatra Utara, juga Numbay Creative Forum dari Papua, serta lebih dari 10 Kepala Daerah.

“Rakornas ini juga akan dihadiri para pemimpin nasional, di antaranya Menteri BUMN & Dewan Kehormatan ICCN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Staf Khusus Presiden & Dewan Kehormatan ICCN Putri Tanjung, Ketua Dewan Pengarah ICCN & Komisaris Telkomsel Wishnutama Kusubandio, Ketua Umum ICCN Fiki Satari, serta Ketua Jakarta Creative City Forum (JCCF) Handoko Hendroyono,” ungkap Ketua Umum ICCN Fiki Satari di Jakarta, Selasa (27/9).

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Staf Khusus MenKopUKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif tersebut menambahkan, tuan Rumah Rakornas ICCN 2022 kali ini adalah Jakarta Creative City Forum atau disingkat JCCF, sebagai jejaring ICCN di Jakarta.

JCCF sendiri merupakan sebuah inisiatif untuk membangun dan mengembangkan ekosistem kreativitas lokal, ekonomi serta industri kreatif di Jakarta, dengan mengoptimalkan dan memberdayakan segala potensi yang dimiliki Jakarta.

“Terutama untuk memberikan manfaat seluasnya bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, menghadirkan kepribadian serta kepekaan yang baik, menghargai dan memuliakan nilai-nilai keragaman budaya serta jati diri, juga menjadikan Jakarta sebagai creative industry hub untuk kawasan Asia-Pasifik, tentunya dengan menerapkan kolaborasi pelaku kreatif dari unsur Hexa Helix, yaitu Akademisi, Pengusaha/UMKM, Komunitas, Pemerintah Pusat dan Daerah, Media, serta Agregator seperti lembaga keuangan dan inkubator,” kata Fiki.

Rangkaian acara akan bertempat di beberapa titik lokasi, yaitu SMESCO, iNews Tower, Sarinah, Pos Bloc, dan M Bloc Space. Kegiatan dari Rakornas akan dilakukan mulai dari seminar nasional, talk show jejaring, hingga bersama mengunjungi pusat-pusat kreatif di Jakarta dalam sesi “Telusur Lokal” (Creative Tour).

Menurut Fiki, rangkaian kegiatan juga akan fokus mengumpulkan potensi dari forum lintas komunitas dari seluruh Indonesia yang menjadi jejaring ICCN, konsolidasi kerja dan strategi kegiatan ICCN di tahun 2022 juga 2023, serta penguatan kepengurusan jejaring ICCN di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari Hexa Helix Ekosistem Ekonomi Kreatif, rekan-rekan media diharapkan dapat turut melakukan publikasi secara aktif terkait profil jejaring ICCN, tujuan serta rangkaian kegiatan Rakornas ICCN 2022 yang mengangkat tema Jejaring Lokal Keren, cerita pengalaman anggota jejaring ICCN terutama dari unsur Hexa Helix yang hadir pada kegiatan, serta potensi pusat kreatif lokal.

Fiki menegaskan, ICCN telah menghimpun lebih dari 200 jejaring Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Maka dari itu, Rakornas selalu menjadi helatan akbar yang menguatkan tali-temali jejaring kreatif, serta merupakan momen konsolidatif, melahirkan gagasan dan inovasi bagi ekosistem kreatif Indonesia.

Rakornas ICCN 2022 ini didukung penuh oleh Mahaka X, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pupuk Indonesia, PLN, PLN Mobile, Telkomsel, MNC Group, Motion Banking, Motion Pay, GoTo, Tiket.com, dan sponsor lainnya.

Perlu diketahui, ICCN merupakan simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif dan 11 jurus Kota Kreatif Catha Ekadasa. ICCN bertujuan menggalang sinergi serta saling mendukung dalam pengembangan Ekonomi Kreatif dan peningkatan kesejahteraan komunitas juga warga di Kota/Kabupaten.

Koordinasi jejaring senantiasa dilakukan, antara lain melalui program tahunan Rakornas ICCN yang setiap tahunnya diselenggarakan di Kota/Kabupaten yang berbeda-beda.(Jef)