Arsip Tag: iCCN

BERI ARAHAN KEPADA JEJARING KREATIF ICCN, WISHNUTAMA MINTA PELAKU EKRAF HARUS SIAP HADAPI GELOMBANG DIGITALISASI

Jakarta:(Globalnews.id)-Para pengurus jejaring lintas komunitas kreatif dari seluruh penjuru negeri, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang telah terbentuk sejak 2015, Jumat ini (11/03) kembali melaksanakan rapat koordinasi khusus percepatan progres berbagai program nasional bersama Ketua Dewan Pengarah ICCN, Wishnutama Kusubandio, serta Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.

Tujuan rapat internal simpul komunitas kreatif nasional ini membahas beberapa hal termasuk memastikan dampak ekonomi dari berbagai inisiatif dan kreativitas, percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19, peran serta kontribusi nyata terhadap peningkatan nilai tambah dari potensi Ekonomi Kreatif bagi masyarakat luas. Terpenting, terkait disrupsi digital gelombang ke-3 yang telah tampak pada meluasnya minat terkait perkembangan teknologi internet Web 3.0 meliputi aspek turunannya seperti Cryptocurrency, Non-Fungible Token (NFT), hingga inovasi berbasis Blockchain lainnya.

Wishnutama menyampaikan harapan untuk komunitas kreatif seluruh Indonesia, terutama yang terdaftar dalam jejaring ICCN, dapat senantiasa mengambil peran aktif dalam meningkatkan nilai ekonominya secara langsung, sekaligus membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi gelombang digitalisasi ke depan.

Rapat koordinasi kali ini diawali rangkaian laporan para Deputi serta wakil dalam jajaran pengurus periode 2019-2022, yang terdiri dari; Deputi Hukum, Advokasi/Regulasi & HKI; Deputi Riset, Edukasi & Pengembangan; Deputi Kemitraan Strategis; Deputi Pemasaran & Komunikasi Publik; Deputi Pengembangan Bisnis; Deputi Kelembagaan & Penguatan Jejaring; serta Tim Satuan Tugas / Task Force Web3. Di antara semua program yang menjadi perhatian pada rapat ini adalah kegiatan rutin tahunan, yaitu Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2022 dan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022.

Pada tahun ini, Rakornas ICCN telah disiapkan untuk diselenggarakan di DKI Jakarta dan secara hybrid (online dan offline), juga bertepatan dengan momentum peluncuran Sarinah Baru yang merupakan inisiasi serta kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Sarinah di bawah kepemimpinan Erick Thohir kini memang telah bertransformasi untuk secara khusus memberikan panggung inklusif bagi kreasi komunitas, UMKM lokal, usaha perempuan, serta pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia. Setelah itu, kalender kegiatan ICCN berikutnya adalah ICCF 2022, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022, dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tuan rumah. Sebagaimana kegiatan yang rutin pada tahun-tahun lalu, ICCF 2022 juga diharapkan akan dapat menjadi magnet bagi kemajuan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo, NTT. Terlebih penyelenggaraannya bertepatan dengan semangat dan perayaan Hari Sumpah Pemuda serta G20 Indonesia.

Dalam rapat yang berjalan secara virtual ini, Wishnutama pun menyampaikan arahan khusus kepada para pengurus ICCN, yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa meski mengikuti tren digitalisasi yang ada, seluruh inisiatif dan kreativitas harus tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat secara luas.

“Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia,” tegas Wishnutama.

Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini. “Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata,” ujarnya.

Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman. Beliau mengimbau agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.

“Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya,” Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.

Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.

Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, “Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi.”

Pesan penutup dari Wishnutama, “Jangan cuma sekadar eksis doang. Kalian harus benar-benar punya impact yang positif. Ingat ya, sekecil apapun amanah kalian, kalian punya tanggung jawab sama Tuhan dan masyarakat,”. Wishnutama kemudian menutup dengan jargon ICCN, “Padamu Negeri, Kami Berkreasi!”(Jef)

Masuki Babak Final Demoday, Inilah 15 Finalis Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021

Jakarta:(Globalnews.id)-Sejumlah 15 start-up yang berfokus pada dampak pendidikan, lingkungan, dan ketenagakerjaan akan maju sebagai finalis Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021. Pada hari Sabtu, 6 November 2021 mendatang, 15 finalis ini akan mempresentasikan bisnis mereka dalam acara Demoday yang terbuka untuk umum.

Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 merupakan program akselerasi dan kompetisi yang bertujuan untuk mencari dan membina wirausahawan sosial muda, yang memiliki ide-ide inovatif dan kreatif dalam memecahkan berbagai persoalan di bidang pendidikan, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Program ini diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2020.

“Kami sangat mendukung penyelenggaraan Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 karena akan melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang unggul, inovatif, dan berdaya saing sejalan dengan program KemenKopUKM untuk mengakselerasi wirausaha produktif serta menyiapkan UKM masa depan berbasis kreativitas dan teknologi untuk mencapai rasio wirausaha nasional 4% pada akhir 2024,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Seluruh upaya tersebut sangat strategis karena saat ini rasio kewirausahaan nasional masih rendah. Rasio kewirausahaan Indonesia saat ini baru 3,47% lebih rendah daripada negara-negara di  kawasan ASEAN, seperti Singapura 8,76% serta Malaysia dan Thailand di atas 4%.

Dihadiri Putri Tanjung dan Yoris Sebastian

Dalam Demoday yang merupakan acara puncak Hyundai Startup Challenge Indonesia 2021 akan ditentukan 3 pemenang. Kegiatan ini juga akan dihadiri Putri Tanjung dan Yoris Sebastian dalam sesi Fireside Chat. Terdapat pula mini games berhadiah menarik yang dapat diikuti oleh seluruh penonton.

Sebelum tiba di babak final Demoday, para finalis harus bersaing dengan seluruh pendaftar yang mencapai 600 start-up hingga akhirnya terpilih sebagai 15 tim terbaik setelah melalui proses seleksi. Setelah itu, 15 tim ini diwajibkan mengikuti fase inkubasi selama 4 bulan guna mengembangkan usahanya lewat sesi-sesi kelas dan mentoring, yang kemudian diakhiri dengan rangkaian Bootcamp selama 3 hari untuk mengasah kemampuan komunikasi dan presentasi.

Berikut daftar 15 finalis Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021:

Bell Society (Instagram: @bell_society)
FishGo (Instagram: @fishgo.id)
Gonigoni (Instagram: @gonigoni.id)
Jala Tech (Instagram: @jala.iot)
Kalpasakara (Instagram: @kalpasakara)
Kecipir (Instagram: @kecipir)
Menjadi Manusia (Instagram: @menjadimanusia.id)
MHomecare (Instagram: @mhomecare)
Mungilmu (Instagram: @mungilmu)
MYCL (Instagram: @mycl.bio)
Nichoa Chocolate (Instagram: @nichoa.id)
Plasticpay (Instagram: @plasticpay.tech)
Rahsa Nusantara (Instagram: @rahsa.nusantara)
TokoIG (Instagram: @tokoig.id)
Virgil (Instagram: @virgil_coffee)

Para juri akan menilai performa seluruh tim berdasarkan partisipasi mereka selama program berlangsung, serta kemampuan mereka dalam membuat rencana bisnis. 3 tim terbaik akan mendapat pendanaan tambahan dengan total hingga 600 juta rupiah, dan 1 tim favorit pilihan publik akan mendapat hadiah hingga puluhan juta rupiah.

Pendaftaran bagi publik untuk dapat turut hadir dalam acara Demoday dan memilih start-up favorit dapat dilakukan melalui situs http://hscindonesia.id/vote yang akan dibuka hingga tanggal 3 November 2021. 10 pemilih yang beruntung akan mendapatkan Samsung Galaxy Fit Watch.

Selain itu, publik juga dapat mengakses live-streaming Demoday melalui Youtube Channel ‘HSC’ (Hyundai Startup Challenge) pada hari Sabtu, 6 November 2021 pukul 15.00 WIB. Informasi lengkap terkait Demoday dapat disimak melalui akun Instagram @iccnmedia dan @instellarid.

Hyundai Start-up Challenge merupakan program kolaborasi antara Hyundai Motor Group (HMG), Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Crevisse, Impact Alliance, Instellar, dan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). (Jef)

MenKopUKM Dorong Kabupaten Buleleng Eksplorasi Komoditas Unggulan untuk Jangkau Pasar Ekspor

Buleleng:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong Kabupaten Buleleng, Bali untuk mengeksplorasi potensi komoditas unggulan yang dapat dikembangkan lebih jauh potensinya dan dapat memasuki pasar ekspor.

Teten mencontohkan beberapa potensi yang dapat dikembangkan oleh Buleleng dari sektor hortikultura yakni beragam buah-buahan tropis yang marak diminati dunia.

“Saya kemarin bertemu pelaku usaha yang memproduksi wine dan anggur yang mereka gunakan dari Buleleng. Saya kira anggur Bali sangat disukai di Jakarta juga. Sangat khas dan ini bisa dikembangkan lebih besar melalui korporatisasi petani. Tidak hanya anggur, komoditas lainnya seperti manggis, mangga, dan banyak lagi yang lain dari Buleleng juga dapat dikembangkan,” ungkapnya saat melakukan Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Buleleng sekaligus menyaksikan Penandatanganan MoU antara Indonesia Creative Cities Network (ICCN) bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif, Bali, Sabtu (30/10/2021).

Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa saat ini permintaan ritel ekspor semakin meningkat. Menurutnya, ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam ekspor.

Dia menuturkan bahwa saat ini ekspor dapat dilakukan dalam skala kecil. Maka dari itu, kesempatan bagi UMKM semakin terbuka lebar, tapi dengan syarat UMKM harus mampu membenahi kualitas dari produknya

“Jadi nggak usah dalam skala besar ekspor, 100 kg kopi dikirim ke Eropa, Singapura dan lainnya itu biasa. Walaupun dikirim dalam skala kecil, kualitas produknya harus dijaga,” ujar Teten.

Menurut Teten, Buleleng merupakan tempat yang eksotik dan memiliki segudang potensi dengan beragam komoditas yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Di tempat yang sama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menambahkan bahwa Kabupaten Buleleng merupakan wilayah terbesar di Bali atau mencapai 24,5%. Dengan wilayah sebesar ini, Buleleng dikatakan memiliki beragam komoditas unggulan mulai dari bawah, menengah, sampai paling tinggi.

“Kita punya kopi arabika yang menjadi unggulan kita. Ada juga desa anggur dan baru-baru ini kita mengizinkan pendirian pabrik wine di Buleleng untuk menjadi wine lokal unggulan kita,” ucap Agus.

Agus juga mengamini ucapan MenKopUKM dan mendorong para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan produksi komoditas unggulan. Hal ini dilakukan agar Kabupaten Buleleng dapat menjangkau pasar ekspor.

“Sekarang teman-teman UMKM tinggal memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk menjangkau ekspor sehingga tercapai stabilitas produksi,” pungkasnya.(Jef)

Rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2021: Akselerasi Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Bangkit Lebih Kuat Pascapandemi

Pontianak:(Globalnews id) – Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2021 dengan Kota Pontianak dan Singkawang menjadi tuan rumah kali ini.

“Dengan simpul jejaring kreatif di 210+ se-Indonesia, ICCN senantiasa aktif mewujudkan cita-cita besar dari para pelaku Ekonomi Kreatif melalui penguatan jejaring forum lintas komunitas hingga memajukan berbagai potensi kreativitas lokal sampai mendunia,” kata Ketua Umum ICCN Fiki Satari.

Fiki menambahkan, ICCN sejak awal merespons pandemi Covid-19 dengan secara langsung membantu jejaring komunitas kreatif agar mampu bertahan dan bangkit melalui situasi pandemi, dengan program dan gerakan nasional “Aksi Bersama Bantu Sesama”.

“Kolaborasi bersama berbagai pihak dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang begitu terdampak situasi pandemi Covid-19 terus dilaksanakan demi bersama-sama tangkas mempercepat progres kemajuan Bersama,” ujar Fiki.

Rakornas yang merupakan program tahunan ICCN sempat terkendala pandemi, hingga akhirnya kini dapat terlaksana pada 20-24 Oktober 2021 di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat. Tema Rakornas kali ini adalah “Besehe, Bekrenah, Kite Kincah!” yang dapat diartikan sebagai: “Semangat (Bergerak), Berkarya (Kreativitas dan Inovasi), Kita Lakukan Bersama (Berkolaborasi)”.

“Rakornas ini dimanfaatkan pula untuk menajamkan koordinasi seluruh jejaring kreatif atas peran-peran strategis untuk dapat bangkit lebih kuat hingga bersiap menjalani era pascapandemi,” lanjut Fiki.

Ketua Dewan Pengarah ICCN Wishnutama Kusubandio beserta Ketua Umum ICCN Fiki Satari, para Pengurus Nasional, Koordinator Daerah (Korda), Koordinator Wilayah (Korwil), serta anggota jejaring, akan menghadiri Rakornas ICCN 2021 ini secara hybrid (mayoritas online dan sebagian kehadiran offline tetap menerapkan Protokol Kesehatan).

Sederet tokoh nasional juga akan turut berperan pada Rakornas ICCN 2021, seperti Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat Agus Chusaini, serta para seniman pelaku Ekonomi Kreatif lokal Kalimantan Barat termasuk Romy Hernadi dan Assyifa S. Arum (Webtoonis), serta M. Taufan dan Nabilla Syafani (Manjakani).

Rangkaian kegiatan Rakornas ICCN 2021 pada hari pertama di Pontianak akan dimulai dengan Pontianak Creative Tour dengan menyusuri Sungai Kapuas dan wisata Tugu Khatulistiwa, kemudian malam harinya akan dilaksanakan sesi perdana Rakornas.

Hari kedua di Pontianak akan diisi oleh Sesi Seminar Nasional, Acara Kumpul Kreatif, serta kelanjutan sesi Rakornas yang terdiri dari beragam talkshow serta workshop.

Hari ketiga, para peserta Rakornas ICCN 2021 akan melakukan perjalanan ke Singkawang, untuk menyelenggarakan rangkaian kegiatan berikutnya di sana, termasuk Welcome Dinner bersama Wali Kota, Singkawang Creative Tour, serta Community Gathering.

Seluruh rangkaian kegiatan Rakornas ICCN 2021 akan diliput serta ditayangkan secara live oleh berbagai media nasional dan media sosial. Kita dapat turut menghangatkan tagar #ICCNRakornas2021 dengan posting konten kegiatan serta informasi mengenai jejaring komunitas kreatif ICCN dari seluruh Indonesia.

Selamat menjadi bagian dari Rakornas ICCN 2021 di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat! Besehe, Bekrenah, Kite Kincah! Semangat, Berkarya, Kita Lakukan Bersama! Padamu Negeri, Kami Berkolaborasi!(Jef)

Kembangkan Wirausaha Sosial, ICCN Dukung Gelaran Hyundai Start-up Challenge 2021

Jakarta:(Globalnews.id)- Tahun ini, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) kembali mendukung Hyundai Motor Group dalam menggelar ajang Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021. Ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sukses diselenggarakan pada 2020 lalu. Tahun lalu, gelaran ini menghasilkan 4 perusahaan sebagai pemenang.

“Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 adalah program akselerasi dan kompetisi yang bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan wirausahawan sosial muda yang memiliki ide inovatif dan solusi kreatif atas masalah-masalah pendidikan (education), pekerjaan (employment) dan lingkungan (environment),” papar Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari dalam rilisnya, kemarin.

Acara Road To Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 salah satunya diselenggarakan di Simpul Space ICCN yang berlokasi di Jl. Braga Bandung. “Juga dihadiri beberapa start-up dari berbagai bidang dan para pegiat ekonomi kreatif secara daring dan luring,” kata Fiki yang juga Ketua Umum ICCN.

Acara yang juga menghadirkan Ben Wirawan (Co-founder & CEO torch.id ) dan Galih Gumala ( Pictafish, Winner of Hyundai Start-Up Challenge 2020) ini membahas mulai dari lanskap industri kreatif dan UKM sampai ke peluang usaha yang semua bisa miliki untuk menumbuhkan usaha. “Bahkan, di masa pandemi saat ini. Selama acara berlangsung disaksikan hampir 1.750 orang secara daring,” ujar Fiki.

Tak hanya itu, Hyundai Motor Group juga menggandeng Impact Alliance, Crevisse, Instellar, dan Indonesia Creative City Network untuk menyelenggarakan Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021.

“Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 sendiri adalah bentuk komitmen Hyundai Motor Group bagi perkembangan usaha sosial di Indonesia,” ucap Fiki.

Mengusung slogan “The Better, The Bigger Impact”, Hyundai Motor Group mendorong peningkatan kemampuan dan pengetahuan wirausahawan sosial muda untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia melalui bisnis yang mereka jalankan.

Di ajang ini, Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 akan memilih 15 tim sebagai finalis, dimana masing-masing tim akan mendapatkan hibah sebesar $6.500 per tim untuk mengembangkan usaha selama program berlangsung.

“Semua tim juga akan mendapatkan kelas bisnis interaktif serta mentor profesional selama fase akselerasi,” ungkap Fiki.

Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 akan ditutup dengan Demoday dan Awarding Ceremony pada Bulan Oktober 2021. “3 tim akan dipilih sebagai pemenang dan berhak mendapatkan total hadiah sebesar $45.500, serta kesempatan untuk melakukan pitching bisnis di Korea Selatan,” jelas Fiki.

Pendaftaran Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 akan ditutup pada 21 Mei 2021 dan informasi lengkap serta pendaftaran daring bisa diakses melalui laman resmi hscindonesia.id.

Sementara info lengkap tentang Hyundai Start-up Challenge Indonesia 2021 bisa didapatkan melalui akun media sosial Instagram @ICCNmedia dan @instellarID dengan tagar #HyundaiStartupChallenge admin@hscindonesia.id.(Jef)

INDONESIA CREATIVE CITIES FESTIVAL (ICCF) 2020 DI BALI SUKSES MENDORONG KEMULIAAN KREATIVITAS UNTUK BANGKIT DAN MAJU

Bali:(Globalnews.id)-Situasi pandemi di penghujung tahun 2020 ini tidak mengurangi semangat hingga keberhasilan pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2020 di Pulau Bali.  ICCF merupakan acara tahunan persembahan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk merayakan kreativitas bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam, dengan keterlibatan langsung dari para pelaku ekonomi kreatif lokal. Tahun ini, ICCF mengangkat tema “Siwam, Satyam, Sundharam”, atau yang dapat dimaknai sebagai “Kreativitas untuk Kemuliaan”. Seluruh rangkaian acara ICCF 2020 telah dilaksanakan sepanjang 26-28 November 2020, dengan menerapkan Protokol Kesehatan, serta dihadiri oleh para tokoh bidang ekonomi kreatif dari kalangan Pentahelix; Akademisi, Pelaku Usaha, Komunitas, Pemerintah, serta Media, dari dalam dan luar negeri.

“Sebagai jejaring lintas komunitas di lebih dari 200 kabupaten/kota, ICCN sepantasnya berkontribusi serta menunjukkan dampak nyata bagi lingkungan terdekatnya,” tutur Fiki Satari, Ketua Umum ICCN. “Seluruh rangkaian acara ICCF 2020 akan menjadi best practice, karena kegiatan serupa dilaksanakan dengan menjaga keamanan, kesehatan, tanpa mengurangi makna dan kualitas kegiatan.”

ICCF 2020, yang dilaksanakan secara hybrid, atau sebagian kecil hadir langsung di lokasi dan sebagian besarnya menghadiri secara daring melalui aplikasi Zoom, ini menjadi ruang dan peluang bagi para pelaku kreatif untuk saling menceritakan kondisi menghadapi pandemi COVID-19 yang menjadi tantangan besar secara global, hingga mendiskusikan beragam solusi yang bisa dilakukan melalui kolaborasi. Sesuai tujuan besar di balik tema “Siwam, Satyam, Sundharam”, kreativitas yang tidak akan pernah habis selama manusia ada diharapkan dapat berfungsi sebagai wujud kemuliaan melalui nilai tambah yang membantu serta meningkatkan taraf kehidupan para pelakunya. Terlebih dalam situasi pandemi ini, jejaring ICCN meyakini, kreativitas dapat menguatkan dalam proses untuk bangkit dari kondisi terpuruk, dan kreativitas memuliakan para pelakunya, sebab upaya kreatifnya dapat manfaat untuk banyak orang sekitarnya.

Pada hari pertama ICCF 2020, tanggal 26 November 2020 di Rumah Sanur, Nicholas Buchoud (Prancis) dan John Newbigin (UK) berbagi pengalaman serta strategi tentang bagaimana kota-kota kreatif dunia beraktivitas selama masa pandemi. Kemudian hadir pula Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin untuk mengisi sesi Bank Indonesia “UMKM Go Digital: From Local to Global Champion”, yang kemudian disertai pula oleh kehadiran secara daring dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang secara khusus mengajak UKM bergerak maju dari “Usaha Kecil Mandiri” menjadi “Usaha Kecil Milyaran”. Malamnya, turut hadir Gubernur Riau Syamsuar, yang pada kesempatan ini sekaligus menyatakan kesiapan Provinsi Riau untuk menjadi Tuan Rumah ICCF 2021. Hari pertama ICCF 2020 ini ditutup oleh sesi khusus dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yang hadir secara langsung di Rumah Sanur, Denpasar.

“Bekerja di bidang kreatif adalah pekerjaan yang menyenangkan, tapi kita tidak boleh berhenti pada karya atau produknya saja. Kita harus bisa memahami ekosistem ekonomi kreatif secara komprehensif, mulai dari manajemen, keuangan, pemasaran, akses permodalan, Hak Kekayaan Intelektual, badan hukum, sampai kolaborasi dengan berbagai pihak dalam perjalanan karya kita. Menjadikan kreativitas dengan value yang lebih besar. Sehingga bisa menjadi SDM Unggul dalam memajukan bangsa Indonesia,” tutur Menparekraf / Kabaparekraf Wishnutama dalam pidatonya pada ICCF 2020 (26/11).

Malam itu Menparekraf/Kabaparekraf Wishnutama hadir langsung bersama jajaran Deputi Kemenparekraf/Baparekraf, yang pada hari berikutnya juga beberapa Deputi hadir kembali untuk mengisi sesi sebagai narasumber. Hari kedua ICCF 2020 ini diawali dan diisi oleh narasumber dari jajaran Deputi Kemenparekraf/Baparekraf, yang memaparkan tentang percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang telah berjalan hingga rancangan rencana program tahun 2021, yaitu Deputi Bidang Pengembangan dan Infrastruktur Hari Sungkari, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Rizki Handayani, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Neil Himam. Pada kesempatan ini pula, Kemenparekraf/Baparekraf menyampaikan semangat serta komitmen untuk melanjutkan kolaborasi dengan ICCN demi memajukan kreativitas bangsa Indonesia.

Rangkaian acara ICCF 2020 hari kedua yang masih berlokasi di Rumah Sanur pun diisi oleh Community Sharing yang menghadirkan 10 komunitas kreatif dari 10 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kemudian ada sesi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang mendukung adanya peran Komite Ekonomi Kreatif di daerah untuk bisa ikut mengembangkan kreativitas tiap daerah. Hari kedua ICCF 2020 ini lantas ditutup dengan sesi “Ayip in Memoria”, sebagai penghormatan atas kiprah Ayip Budiman, seorang tokoh kreatif dan pejuang kreativitas bangsa, pengurus ICCN serta pendiri Rumah Sanur.

Lokasi ICCF 2020 pada hari ketiga, 28 November, adalah di Samsara Living Museum. Seluruh delegasi melihat dan mengeksplorasi cara hidup tradisional masyarakat Bali, termasuk tradisi memasak dan upacara adat. Di sana pun dilaksanakan rapat penentuan Tuan Rumah Rakornas 2021 dan 2022 serta ICCF 2022. Dalam forum ini disepakati bahwa Rakornas ICCN 2021 akan diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Rangkaian acara ICCF 2020 selama 3 hari, 26-28 November, di Pulau Bali, berhasil terlaksana berkat kolaborasi para panitia, pengurus, Korda, Korwil, dan keluarga jejaring ICCN di seluruh Indonesia, serta dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Bank Indonesia, Paragon, Rumah Sanur, Samsara Living Museum, Pemerintah Kota Denpasar, serta semua pihak yang terlibat dalam Indonesia Creative Cities Festival 2020.(Jef)

INDONESIA CREATIVE CITIES FESTIVAL (ICCF) 2020: REFLEKSI POTENSI DAYA CIPTA DEMI KEPULIHAN YANG HARMONIS

Jakarta:(Globalnews.id)-Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebuah organisasi simpul yang telah menghubungkan jejaring forum lintas komunitas di lebih dari 210 kabupaten/kota se-Indonesia, akan kembali menyelenggarakan kegiatan rutin tahunannya, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) di tahun 2020 ini. ICCF kali ini direncanakan untuk berlangsung pada tanggal 26-28 Nopember di Bali, dengan menerapkan prosedur dan cara yang berbeda, terkait situasi pandemi Covid-19.

Di tahun 2019 lalu, pada tanggal 4-5 November, ICCF diselenggarakan di Ternate, Maluku Utara, dengan mengangkat tema besar “Tara La No Ate”, yang dapat diartikan sebagai “Turun ke bawah dan pikat”. Hadir saat itu, antara lain Martin Hartono (GDP Vennture), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta sejumlah bupati, wali kota, pelaku usaha kreatif, rekan media, akademisi, serta komunitas kreatif, yang mengisi berbagai panel dalam rangkaian acara.

ICCF 2019 tersebut dirayakan secara masif dan leluasa meriah, bahkan hingga terjadi pencapaian tingkat dunia melalui momentum “Gugu Gia Si Kololi”, di mana lebih dari 40.000 orang berdiri mengelilingi Gunung Gamalama sambil bergandengan tangan, sebagai simbolisasi “memeluk”, selama 7 menit. Salah satu kegiatan utama ICCF 2019 ini menjadi wujud tekad dan komitmen bersama untuk senantiasa menjalin serta memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia.

Kini, ICCF 2020 mengambil tema “Siwam, Satyam, Sundharam”, frasa Bali yang berarti Kesucian, Kebenaran/Kemuliaan, Keindahan/Kreativitas, yang mengandung pesan inti memaknai momentum pandemi untuk meraih kembali kemuliaan spiritual, kemanusiaan, dan alam, melalui kreativitas. “Ringkasnya, kreativitas untuk kemuliaan,” jelas Fiki Satari, Ketua Umum ICCN,

“Karena kita yakin bahwa situasi yang sedang kita hadapi bersama ini justru memberikan kita kesempatan untuk sejenak berdiam diri dan merefleksikan segala upaya cipta, daya kreasi, dan karya kita, dalam hubungannya dengan kemanusiaan dan pemajuan peradaban”katanya.

Hal ini merupakan salah satu dari 10 Prinsip Kabupaten/Kota Kreatif ICCN, yaitu, “Kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya: kota yang memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan, kearifan lokal, keterampilan, daya cipta, serta kemampuan nalar, ilmu pengetahuan dan teknologoi sebagai dasar penciptaan serta inovasi”.

Rangkaian acara ICCF 2020 ini akan terdiri dari konferensi nasional, sesi bagi komunitas dan pemerintah lokal dan pusat, pameran karya dan program kreatif, peringatan Ayip in Memoria, dan juga presentasi Catha Ekadaksa (11 Jurus Kabupaten/Kota Kreatif) yang menjadi program ICCN dalam menegakkan 10 Prinsip Kabupaten/Kota Kreatif, yang akan digelar di Rumah Sanur, Denpasar, selama tanggal 26-27 Nopember 2020. Selama dua hari ini, ICCF 2020 menghadirkan para nara sumber yang akan memberikan pijakan bagi berlanjutnya perkembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya bagi inisiatif komunitas di seluruh Indonesia, terutama dalam menjelang tahun 2021 sebagai The Year of Creative Economy for Sustainable Development.
Akan mengisi sesi konferensi, antara lain Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Dewan Gubernur Bank Indonesia. “Sebagai jejaring lintas komunitas di lebih dari 200 kabupaten/kota, ICCN sepantasnya berkontribusi, serta menunjukkan dampak nyatanya bagi lingkungan terdekatnya”, lanjut Fiki, “Sehingga ICCN juga akan mengkalibrasi program-programnya, untuk dapat secara lebih strategis berperan dalam mengembangkan kapasitas SDM Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan”.

Pada tanggal 28 Nopember 2020, program berlanjut dengan living culture trip di Samsara Museum, Karangasem, di mana para peserta akan mengalami sebuah bentuk pemuliaan kreativitas, melalui hidup dan berkembangnya budaya tradisi dalam relevansinya dengan kebutuhan kini dan masa mendatang. “Seluruh rangkaian acara ICCF 2020 juga akan menjadi sebuah contoh best practice, di mana kegiatan serupa dapat dilaksanakan dengan menjaga keamanan kesehatan, tanpa mengurangi makna dan kualitas kegiatan”, papar Fiki.

Untuk mengambil bagian dari rangkaian pengalaman pada ICCF 2020 yang akan diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring), informasi lanjutan tersedia pada media sosial Instagram resmi @ICCNMedia.

ICCF 2020 ini dapat diselenggarakan kembali atas kolaborasi para pengurus dan anggota jejaring ICCN di seluruh Indonesia, serta dukungan dari rekan-rekan Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Kreatif Denpasar, Rumah Sanur, Samsara Living Museum Bali, Paragon, serta Pemerintah Kota Denpasar. Sampai jumpa di ICCF 2020.(jef)

RAKORNAS JEJARING KOMUNITAS KREATIF INDONESIA CREATIVE CITIES NETWORK (ICCN) SUKSES DISELENGGARAKAN DI BANYUWANGI

Banyuwangi:(Globalnews.id)- Indonesia Creative Cities Network (ICCN) secara aktif merangkul orang-orang kreatif untuk berkolaborasi menjalankan beragam inisiatif dan program lokal serta nasional yang dapat menguatkan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Para pengurus dan anggota jejaring ICCN yang terdiri dari akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah pusat dan daerah, serta media, dari seluruh Indonesia kali ini berkumpul dalam momentum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2020 di Banyuwangi, Jawa Timur. Rakornas kali ini mengangkat tema “Jenggirat: Obah Bareng!” atau yang dapat diartikan sebagai “Bergegas Bergerak Bersama”. Sebab situasi di tengah pandemi COVID-19, Rakornas ICCN diselenggarakan secara hybrid, yaitu hanya sebagian kecil yang hadir secara luring di Banyuwangi, dan sebagian besarnya hadir secara daring. Selama pelaksanaannya, Rakornas ICCN 2020 ini tentu juga menerapkan Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Sesi Pembukaan Rakornas yang lalu hanya untuk dihadiri kalangan internal pengurus dan anggota, dengan agenda penguatan jejaring melalui beragam diskusi serta aktivitas guna merumuskan fokus dan program ICCN ke depannya. Setelah Sesi Pembukaan yang berlokasi di Hotel Ketapang Indah, hari pertama Rakornas ICCN 2020 ini pun dilanjutkan dengan Seminar Nasional di Villa So Long.

“ICCN adalah jejaring forum lintas komunitas kreatif yang ingin berkontribusi memastikan  pembangunan kota/kabupaten di Indonesia ini bertumbuh dibangun dengan kreativitas. Kita memiliki kekayaan luar biasa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, yang menjadikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bukan hanya kuantitas, tapi juga kualitas. Kita tersebar di 17.000 pulau, tersebar dengan ragam 1.300 tradisi, 700 lebih bahasa, 300 ethnic group, dan teradministrasi di 514 kabupaten/kota. Sehingga apabila kita ingin menjadikan Indonesia kreatif, kita bangun dari kota/kabupaten, dan ini yang kita lakukan dengan semangat kreativitas komunitas, yang tentunya bersinergi dengan stakeholders lainnya, yaitu pemerintah, sektor bisnis, akademisi, dan media,” jelas Fiki Satari, Ketua Umum ICCN, saat membuka Seminar Nasional (06/11) di Villa So Long, Banyuwangi.

Berlokasi di tepi pantai, Seminar Nasional ini diisi oleh para pemimpin nasional dan daerah, seperti Menteri Koperasi dan UKM – Teten Masduki, Ketua Umum ICCN – Fiki Satari, Wakil Gubernur Jawa Timur – Emil Dardak, serta tuan rumah Bupati Banyuwangi – Abdullah Azwar Anas. Para tokoh tersebut berbagi ilmu dan pengalaman mengenai kekuatan kreativitas dalam upaya bertahan dan membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19 yang juga terjadi di seluruh dunia.

“Kami berharap dengan Rakornas ICCN di Banyuwangi, kita bisa menjadikan momentum untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan rekan-rekan komunitas kreatif untuk memperkuat UMKM kita di berbagai daerah. Dalam kesempatan berbahagia ini saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan Indonesia Creative Cities Network atau ICCN atas terselenggaranya Rakornas tahun 2020 ini,” tutur Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, saat mengisi Seminar Nasional dalam rangka Rakornas ICCN 2020.

Dalam rangkaian Seminar Nasional ini terdapat pula aktivitas budaya seperti pertunjukan seni Tari Gandrung khas Banyuwangi serta kegiatan sosial melalui proses simbolis penyerahan 10.000 masker bantuan dari IKEA dan ICCN untuk Provinsi Jawa Timur. Rekan-rekan perwakilan komunitas kreatif jejaring ICCN pun naik panggung untuk berbagi pengalaman berjuang, bertahan, dan bangkit dari kondisi yang sulit akibat pandemi COVID-19.

“Kita tidak punya lembaga inovator seperti ITB, UGM. Kita tidak punya Unair, Brawijaya, dan kampus-kampus besar. Tapi kami yakin kami punya ribuan PNS, yang dengan cara-cara tertentu PNS ini menjadi instrumen yang dahsyat untuk melakukan inovasi di suatu daerah. Maka oleh karena itu, inovasi yang berbasis lokal dari PNS dan rakyat inilah kemudian kami terus gerakkan. Alhamdulillah menghasilkan 400 inovasi lebih yang ada di Kabupaten Banyuwangi dan terukur dengan beberapa dampak,” kata Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, saat mengisi Seminar Nasional dalam rangkaian Rakornas ICCN 2020 (06/11).

Hari pertama Rakornas ICCN 2020 ditutup oleh Seminar Nasional ini. Kegiatan masih akan berlanjut hingga hari kedua pada tanggal 06 November 2020, yang tidak hanya berlokasi di Hotel Ketapang Indah, tetapi juga rombongan akan bergerak meninjau berbagai fasilitas Pemerintah Daerah Banyuwangi seperti Mal Pelayanan Publik, Taman Gandrung Terakota, dan Pendopo Bupati. Pada akhir acara esok hari di Pendopo Bupati, akan hadir secara daring pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Wishnutama Kusubandio. Pelaksanaan Rakornas ICCN 2020 selama 05-06 November 2020 ini didukung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Menteri Teten Masduki beserta jajaran Kementerian Koperasi dan UKM, juga Menteri Wishnutama Kusubandio beserta jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.(Jef)

Rakornas ICCN 2020: “Bergegas Bergerak Bersama

Jakarta:(Globalnews.id) – Kekuatan jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN) terus bertumbuh dan bertambah kuat. Kemampuan gotong royong dan bahkan konsisten saling bantu bertahan hingga bangkit dari situasi darurat akibat pandemi COVID-19 ini diperkuat oleh koordinasi kompak yang terus terjalin lintas wilayah, antara lebih dari 200 Kabupaten/Kota Kreatif anggota jejaring di seluruh Indonesia. Kini tiba kembali saatnya koordinasi tingkat nasional akan dilaksanakan melalui momentum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2020, dengan mengangkat tema “Jenggirat Obah Bareng”, atau yang dapat diartikan sebagai “Bergegas Bergerak Bersama”. Rakornas ICCN 2020 ini akan diselenggarakan pada tanggal 05-07 November 2020, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Selain untuk melakukan koordinasi para pengurus serta anggota di seluruh Indonesia secara hybrid, yaitu melalui sistem komunikasi daring dan luring, Rakornas ICCN 2020 juga akan diisi oleh aktivitas diskusi bersama para tokoh representatif dari ekosistem ekonomi kreatif dalam model Pentahelix A-B-C-G-M (Academics – Business – Community – Government – Media). Termasuk di antara para keynote speaker adalah Ketua Umum ICCN – Fiki C Satari, Menteri Koperasi dan UKM – Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Wishnutama Kusubandio, serta Bupati Banyuwangi – Abdullah Azwar Anas.

“Jejaring ICCN yang terdiri dari orang-orang kreatif di seluruh Indonesia selalu terhubung dan siap bahu-membahu untuk saling bantu. Terutama begitu pandemi COVID-19 ini terjadi, ICCN langsung sigap bergerak, sebab banyak sekali pelaku kreatif lokal yang terdampak. Seperti melalui jalannya program ABBS. Harapannya, Rakornas ICCN 2020 ini juga dapat menghasilkan program-program terintegrasi yang bermanfaat besar, sambil mempererat sinergi dan solidaritas jejaring Kabupaten/Kota Kreatif untuk bantu mendorong ekosistem ekonomi kreatif Indonesia segera bangkit dan lebih maju,” tutur Fiki Satari, Ketua Umum ICCN.

Pada momentum Rakornas 2020 ini akan turut hadir pula Gubernur Bangka Belitung, Wakil Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Jayapura, Perwakilan Kota Chiang Mai, Thailand, serta komunitas-komunitas kreatif dari berbagai kabupaten/kota seluruh Indonesia, termasuk Batam, Lombok, Sukabumi, Banyuwangi, Numbay, juga tingkat provinsi termasuk Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Barat, serta Sulawesi Tenggara. Ragam diskusi akan disajikan dengan pembahasan seputar program-program ICCN, cara serta potensi inovasi kreatif dalam proses bertahan hingga bangkit saat segala hal terjegal pandemi, untuk bisnis, UMKM, komunitas, juga akan ada laporan terkini dari rangkaian upaya ICCN membantu para anggota jejaring pada masa pandemi COVID-19 melalui program Aksi Bersama Bantu Sesama (ABBS) yang telah dilaksanakan sejak Mei 2020. Dalam rangkaian Rakornas ICCN 2020 pun akan ada creative tour di Kabupaten Banyuwangi, presentasi rencana Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2021 di Bali, serta pembahasan tentang perencanaan dan penetapan program ICCN 2021.

Ibu Rizky Handayani selaku Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf / Baparekraf) Republik Indonesia menyatakan, “Kami turut memberikan dukungan kepada ICCN di program Rakornas ini sebagai salah wujud nyata kolaborasi Kemenparekraf bersama semua stakeholder Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Selain itu kami berharap agar melalui kegiatan yang diselenggarakan di Banyuwangi sebagai salah satu kota festival di Indonesia, dapat menjadi momentum untuk memantik penyelenggaraan kegiatan (events) di Indonesia pada masa mendatang demi membangkitkan kembali geliat pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air, tentunya dengan sangat memperhatikan protokol kesehatan dan kondisi masing-masing daerah”.

“ICCN secara konsisten dan setia terus menjalin serta memperkuat jejaring para pelaku kreatif di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Langkah-langkah besar dan bersama-sama ini terus kami lakukan demi turut mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang maju, dengan berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah, yang tentunya didukung oleh peran serta produktivitas orang-orang kreatif yang berkualitas dan berdaya saing dengan keahlian dan kreativitasnya,” tegas Fiki Satari. ICCN selalu menaruh keyakinan pada kekuatan individu kreatif yang secara kolektif dapat bergegas bersama menggerakkan Indonesia Maju. Padamu Negeri, Kami Berkolaborasi!(Jef)