Jakarta:(Globalnews.id)-Para pengurus jejaring lintas komunitas kreatif dari seluruh penjuru negeri, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang telah terbentuk sejak 2015, Jumat ini (11/03) kembali melaksanakan rapat koordinasi khusus percepatan progres berbagai program nasional bersama Ketua Dewan Pengarah ICCN, Wishnutama Kusubandio, serta Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.
Tujuan rapat internal simpul komunitas kreatif nasional ini membahas beberapa hal termasuk memastikan dampak ekonomi dari berbagai inisiatif dan kreativitas, percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19, peran serta kontribusi nyata terhadap peningkatan nilai tambah dari potensi Ekonomi Kreatif bagi masyarakat luas. Terpenting, terkait disrupsi digital gelombang ke-3 yang telah tampak pada meluasnya minat terkait perkembangan teknologi internet Web 3.0 meliputi aspek turunannya seperti Cryptocurrency, Non-Fungible Token (NFT), hingga inovasi berbasis Blockchain lainnya.
Wishnutama menyampaikan harapan untuk komunitas kreatif seluruh Indonesia, terutama yang terdaftar dalam jejaring ICCN, dapat senantiasa mengambil peran aktif dalam meningkatkan nilai ekonominya secara langsung, sekaligus membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi gelombang digitalisasi ke depan.
Rapat koordinasi kali ini diawali rangkaian laporan para Deputi serta wakil dalam jajaran pengurus periode 2019-2022, yang terdiri dari; Deputi Hukum, Advokasi/Regulasi & HKI; Deputi Riset, Edukasi & Pengembangan; Deputi Kemitraan Strategis; Deputi Pemasaran & Komunikasi Publik; Deputi Pengembangan Bisnis; Deputi Kelembagaan & Penguatan Jejaring; serta Tim Satuan Tugas / Task Force Web3. Di antara semua program yang menjadi perhatian pada rapat ini adalah kegiatan rutin tahunan, yaitu Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2022 dan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022.
Pada tahun ini, Rakornas ICCN telah disiapkan untuk diselenggarakan di DKI Jakarta dan secara hybrid (online dan offline), juga bertepatan dengan momentum peluncuran Sarinah Baru yang merupakan inisiasi serta kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Sarinah di bawah kepemimpinan Erick Thohir kini memang telah bertransformasi untuk secara khusus memberikan panggung inklusif bagi kreasi komunitas, UMKM lokal, usaha perempuan, serta pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia. Setelah itu, kalender kegiatan ICCN berikutnya adalah ICCF 2022, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022, dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tuan rumah. Sebagaimana kegiatan yang rutin pada tahun-tahun lalu, ICCF 2022 juga diharapkan akan dapat menjadi magnet bagi kemajuan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo, NTT. Terlebih penyelenggaraannya bertepatan dengan semangat dan perayaan Hari Sumpah Pemuda serta G20 Indonesia.
Dalam rapat yang berjalan secara virtual ini, Wishnutama pun menyampaikan arahan khusus kepada para pengurus ICCN, yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa meski mengikuti tren digitalisasi yang ada, seluruh inisiatif dan kreativitas harus tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat secara luas.
“Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia,” tegas Wishnutama.
Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini. “Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata,” ujarnya.
Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman. Beliau mengimbau agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.
“Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya,” Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.
Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.
Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, “Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi.”
Pesan penutup dari Wishnutama, “Jangan cuma sekadar eksis doang. Kalian harus benar-benar punya impact yang positif. Ingat ya, sekecil apapun amanah kalian, kalian punya tanggung jawab sama Tuhan dan masyarakat,”. Wishnutama kemudian menutup dengan jargon ICCN, “Padamu Negeri, Kami Berkreasi!”(Jef)