Arsip Tag: Kawasan kuliner

Tertangkap Layar Kamera Uya Kuya, Erick Thohir Santap Roti Sobek Durian Binjai

BINJAI:(Globalnews.id)- Kota Binjai, Sumatera Utara tidak hanya popular dengan Salam dari Binjai saja. Kota yang terpaut jarak sekitar 20 kilometer arah barat Medan ini juga kini sedang popular dengan kekayaan kulinernya. Salah satu produk kuliner khas dari Binjai dan kini sedang digandrungi adalah Roti Sobek Durian Binjai.

Roti yang berisikan durian lumer di bagian dalamnya, dan ditaburi coklat atau keju di bagian luarnya ini, tertangkap pada layar kamera artis dan presenter kenamaan, Uya Kuya melalui aku Instagram-nya, @king_uyakuya. Uya mengunggah videonya pada Selasa (17/1/2023).

Uya menangkap beberapa tokoh nasional pada kesempatan kunjungannya ke beberapa UMKM sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN) ke Sumatera Utara. Dua tokoh yang tertangkap kamera Uya adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Ketika itu, secara spontan, Uya bertanya kepada Erick, “Lagi makan apa Pak?”.

Erick yang tengah memegang makanan langsung menjawab bahwa yang sedang Ia makan adalah Roti Sobek Durian Binjai. Dia menambahkan bahwa produk lezat itu merupakan khas dari Kota Binjai.

“Ini Roti Sobek Durian Binjai. Hanya ada di Binjai, hasil UMKM Binjai,” tuturnya.

Dalam penelusuran di mesin pencari dapat diperoleh informasi bahwa harga satu paket Roti Sobek Durian Binjai adalah sekitar Rp 60.000 per box. Salah satu penjualnya memiliki akun Instagram @rollingdurianbinjai. Pengrajin Roti Sobek Durian Binjai ini menawarkan pembelian secara online melalui aplikasi percakapan, dengan isian durian lumer, atau dipadukan dengan cokelat maupun srikaya.

Sebagai informasi, baik Zulkifli Hasan maupun Erick Thohir berada di Binjai dalam rangka memenuhi acara PAN. Oleh karena itu selain berkunjung bersama Uya Kuya, mereka juga didampingi oleh kader PAN lainnya, yaitu Pasha Ungu dan Eko Patrio. (Jef)

Sinergi KemenKopUKM Luncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat

Jakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersinergi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Kesehatan, serta Kemenparekraf, menggulirkan satu program prioritas Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS).

“Ini sesuai dengan arahan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam Rapat Pleno KNEKS pada Mei 2022 lalu,” ungkap Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya pada acara Rapat Konsinyering Zona KHAS lintas K/L yang diselenggarakan KNEKS, Jakarta, Senin (11/7).

Konsinyering dalam rangka pembentukan Pokja dan penyusunan pedoman Zona KHAS yang dapat dijadikan acuan seluruh stakeholder khususnya Pemda dalam pelaksanaan program Zona KHAS di daerah.

Hadir Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM selaku Project Coordinator Zona KHAS Eddy Satriya, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa, Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sugeng Santoso, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki, Plt. Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tutut Indra Wahyuni.

Eddy Satriya mengatakan, bahwa Zona KHAS merupakan bagian dari Food Security dan ekonomi sektor riil, sehingga perlu dilakukan sosialisasi program, penyusunan rencana program yang matang, serta pertemuan anggota Pokja secara berkala untuk mendorong percepatan pelaksanaan program.

“KemenKopUKM aktif melakukan pendampingan penerbitan NIB bagi para tenant di kawasan Zona KHAS, sebagai upaya awal pemenuhan persyaratan pendaftaran sertifikasi Halal,” kata Eddy.

Selain itu, dalam rangka pengembangan program, KemenKopUKM juga akan melakukan peningkatan kapasitas usaha bagi para tenant di kawasan tersebut.

Terkait pentingnya koordinasi dan sinergi lintas sektor, Eddy menambahkan bahwa penyelenggaran Zona KHAS bertujuan untuk melindungi konsumen agar memperoleh produk halal dan thayyib, percepatan sertifikasi dan pembinaan halal dan thayyib, peningkatan destinasi kuliner halal, serta percepatan Halal Life Style bidang kuliner.

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sugeng Santoso mengatakan bahwa KemenkoMarves merupakan anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah sebagaimana amanat Perpres 28/2020.

KemenkoMarves terus mendukung dan berkolaborasi baik dengan KNEKS maupun dengan unit K/L yang berada di bawah koordinasi Kemenko Marves, diantaranya Kemenparekraf dan Kelautan dan Perikanan.

Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki menyampaikan apresiasi kepada KNEKS yang memiliki ide zona khas yang merupakan bentuk konkret untuk menyediakan kuliner halal bagi masyarakat dalam wisata halal.

“Pembentukan zona khas harus diletakkan dalam kerangka halal value chain, ketersediaan halal adalah hak warga negara, dan negara wajib menjamin produk yang beredar terjamin kehalalannya,” imbuh Mastuki.

Pemerintah menargetkan duplikasi Zona KHAS di 13 titik, pada 8 Provinsi, khususnya di wilayah destinasi wisata ramah Muslim. Dan itu dibagi menjadi 4 kluster, yaitu komunitas, Pemda, Perguruan Tinggi, dan kluster pemerintahan.(Jef)

KemenkopUKM Beri Perhatian Pada Kawasan Kuliner Usaha Mikro

Jakarta:(Globalnews.id)-Kawasan kuliner usaha mikro yang sebelumnya sepi terdampak pandemi perlahan mulai bangkit. Keramaian pengunjung mulai terlihat terutama pada kawasan kuliner yang berada di sekitar perkantoran.

Hal itu salah satunya terlihat di kawasan usaha mikro “Kuliner Rahayu” yang berada dekat pusat perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan. Tepatnya  di belakang kantor Kementerian Koperasi dan UKM. 

“Mulai pulihnya aktivitas perkantoran turut mendorong kawasan kuliner kembali ramai dan tentu ini memberikan semangat bagi pelaku usaha mikro yang berdagang di kawasan itu. Kita bersyukur  pedagang kembali bangkit, pengunjung sudah banyak yang datang.  Kita  dukung untuk bangkitnya para UMKM kuliner ini,” kata Deputi bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya, saat mengunjungi pusat UMKM ‘Kuliner Rahayu’, Rabu (16/3/2022).

Eddy mengatakan KemenkopUKM memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro kuliner karena ini merupakan salah satu bidang usaha yang dominan di sektor usaha mikro.  Program bantuan berupa  pendampingan dan berbagai kemudahan usaha yang sedang digarap pemerintah diberikan kepada para pelaku usaha mikro.

“Ada banyak program bantuan kemudahan berusaha yang diberikan pemerintah karena itu sesuai dengan PP No 7/2021 sebagai turunan dari Undang-undang Cipta Kerja,” katanya.

Eddy mendorong agar pelaku usaha mikro kuliner yang membutuhkan bantuan pendampingan atau legalitas dapat menghubungi dinas yang membidangi koperasi dan UKM di daerahnya atau ke menghubungi KemenkopUKM melalui kanal-kanal resmi.

KemenkopUKM ditegaskannya sangat mendukung dan berkomitmen membantu pelaku usaha mikro yang mengalami kesulitan berusaha.(Jef)