Arsip Tag: Kawasan Wisata Mandalika

Meriahkan MotoGP Mandalika 2022, BNI Gerakkan KAWAN (Kawasan Wisata Anak Negeri) BNI

Foto Dokumen BNI
MANDALIKA — Pengunjung tengah berbincang di Homestay BNI di Dusun Rangkep Satu yang hanya berjarak 5 menit dari lokasi Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022).
Pelaku usaha penginapan wisata ini merupakan mitra binaan Kawasan Wisata Anak Negeri (KAWAN) BNI. BNI telah memberikan bantuan infrastruktur yaitu pekerjaan rabat jalan di area homestay Dusun Rangkep Satu sehingga dapat memudahkan pengunjung/ wisatawan dan masyarakat setempat untuk mengakses lokasi Homestay BNI.
Bantuan lainnya yang telah diberikan BNI seperti pekerjaan sumur bor dan pompa serta pembangunan Sentra UMKM yang nantinya akan berguna untuk memasarkan produk UMKM serta menjadi sentra pelatihan bagi UMKM

MANDALIKA:(Globalnews.id)- :PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) terus berupaya proaktif untuk menggerakkan sektor pariwisata dari sisi permintaan maupun pasokan di masa pemulihan ekonomi tahun ini.

Seiring dengan gelaran kompetisi balapan tingkat dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022, BNI kembali melakukan gebrakan dari sisi pasokan penginapan wisata dengan mengoptimalkan Kawasan Wisata Anak Negeri (KAWAN) BNI.

Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, Sabtu (19 Maret 2022) menyampaikan, KAWAN BNI merupakan bentuk kontribusi perseroan terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Destinasi Super Prioritas Indonesia.

Dengan program ini, diharapkan wisata berkelanjutan berbasis komunitas dapat berkembang, memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Melalui program ini pula kami berkomitmen untuk menyatukan nilai bersama dengan para pemangku kepentingan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals,” katanya.

Mucharom melanjutkan, BNI memiliki 11 Unit Homestay di Dusun Rangkep Satu, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah yang dapat dijadikan sebagai alternatif akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata tersebut, terutama saat gelaran MotoGP Mandalika 2022 berlangsung di Sirkuit Mandalika.

Selama pagelaran MotoGP 2022 ini, unit Homestay BNI di Dusun Rangkep Satu ini hanya berjarak 5 menit dari lokasi sirkuit Mandalika telah terisi penuh.

Di samping itu, BNI juga telah memberikan bantuan infrastruktur yaitu pekerjaan rabat jalan di area homestay Dusun Rangkep Satu sehingga dapat memudahkan pengunjung/ wisatawan dan masyarakat setempat untuk mengakses lokasi Homestay BNI.

“Bantuan lainnya yang telah diberikan BNI seperti pekerjaan sumur bor dan pompa serta pembangunan Sentra UMKM yang nantinya akan berguna untuk memasarkan produk UMKM serta menjadi sentra pelatihan bagi UMKM di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah,” imbuh Mucharom.

*Ajak Nasabah Nonton Langsung MotoGP Mandalika*

Dalam ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia, BNI juga mengadakan program apresiasi bagi para nasabah.

Melalui mekanisme loyalty, atensi, dan retensi spesial nasabah ini, BNI memberikan kesempatan untuk nasabah kartu kredit, tabungan, dan deposito untuk menyaksikan langsung MotoGP Mandalika 2022.

Selain itu BNI juga mengajak warga sekitar yang kurang mampu, untuk menyaksikan ajang Internasional balap MotoGP seri kedua di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat 19-20 Maret 2022. BNI berharap program tersebut dapat menjadi harapan bangkitnya perekonomian di tengah situasi pandemi Covid-19 tanah air, terutama di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mucharom menuturkan, animo nasabah untuk menonton MotoGP Mandalika 2022 sangat tinggi. Dengan program ini, diharapkan nasabah lebih setia dan aktif menggunakan berbagai produk BNI.

“Yang terpenting bagi kami adalah mengapresiasi nasabah sekaligus memeriahkan ajang balap motor dunia paling bergengsi. Kami pun berharap ini menjadi momentum untuk dapat menstimulasi konsumsi masyarakat dan pemulihan ekonomi lebih baik khususnya di daerah Nusa Tenggara Barat, Bali dan sekitarnya,” sebutnya. (Jef)

Pojok Literasi: Kominfo Sosialisasikan Pemilahan Sampah Melalui Program Kampung Iklim di Mandalika

Jakarta:(Globalnews.id)- Salah satu dari tiga prioritas kepemimpinan Indonesia di G20 adalah transisi energi, kita ingin Presidensi G20 menjadi momentum penting transisi energi hijau di Indonesia dengan pemanfaatan antara lain energi panas bumi atau geothermal sebagai alternatifnya.

“Adanya energi baru dan terbarukan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional, salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ialah dengan pengurangan dan pengelolaan sampah,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya saat membuka webinar Creative Talks Pojok Literasi “HPSN 2022: Program Kampung Iklim di Mandalika”, Kamis (24/2/2022).

Acara webinar Creative Talks Pojok Literasi “HPSN 2022: Program Kampung Iklim di Mandalika” digagas oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kementerian Kominfo merupakan rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diselenggarakan secara hybrid dari Gratitude CafeMandalika dan dapat disaksikan mel Bualui Zoom Meeting serta disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo.

Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan langkah strategis pemerintah dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat tapak. Diprioritaskan aksi nyata ProKlim dapat meluas hingga mencapai 20.000 spot ProKlim atau desa ProKlim pada 2024.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, KLHK/ Ketua Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut, Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan, di dalam kampung iklim kehidupan manusia ada disitu dan kita memasukkan program pengelolaan sampah di dalamnya sehingga masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik, mendapatkan pendapatan secara ekonomi, tidak membuangnya ke TPA, sehingga memberikan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.

“Tujuan dari HPSN intinya adalah supaya kita semua paham dan bisa merubah mindset kita terhadap persoalan sampah dan itu mesti dilakukan bersama-sama pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, kalangan akademisi”, tutur Rosa.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyampaikan Kementerian Kominfo juga melakukan kampanye gerakan nasional peduli sampah di laut termasuk sampah plastik melalui media massa cetak, elektronik, media sosial, dan media komunikasi lainnya.

“Hal tersebut dilakukan dengan harapan meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk peduli terhadap permasalahan sampah plastik, terutama sampah laut,” jelas Septri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom mengatakan bahwa, kunci utama tata kelola sampah adalah pemilahan.

“Kita dorong mulai dari tingkat rumah tangga dengan berbagai teknologi juga bersama dengan komunitas dan para pakar,” tegasnya.

Madani menambahkan, Dinas LHK mendorong pemilahan sampah dengan berbagai macam cara seperti membuat lubang sumur biopori, composter bag, pengelolaan dengan sistem Black Soldier Fly (BSF) atau lalat pemakan sampah, dan kemudian mendaur ulang menjadi ecobrick dan lain sebagainya.

Ketua Trash Hero Indonesia, I Wayan Aksara menegaskan bahwa sampah yang tercampur adalah sumber masalah, oleh karena itu pemilahan sampah merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya mensukseskan Kampung Iklim.

“Setelah sistem pengelolaan terpadu berjalan dengan baik maka jumlah pengiriman sampah ke TPA akan menyusut dan penggunaan plastik yang dikonsumsi akan sangat minim, artinya kita telah berkontribusi pada pengurangan laju perubahan iklim,” jelas Wayan.(Jef)

Para pebalap MotoGP Puji.Keindahan Alam di sekitar Sirkuit Mandalika

Mandalika:(Globalnews.id)-Keindahan pantai, perbukitan hijau, dan keramahan penduduk merupakan hal penting yang melekat pada kawasan seluas 1.053,67 hektare di ujung selatan Pulau Lombok ini. Nama tempat ini adalah Mandalika, diambil dari kisah legenda rakyat setempat tentang Putri Mandalika, buah hati Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting, pasangan raja permaisuri bijak kesayangan rakyatnya.

Mandalika kini tak lagi hanya diingat oleh rakyat di Pulau Seribu Masjid ini sebuah cerita rakyat di masa lalu saja. Kini daerah yang berada di Kecamatan Pujut, Nusa Tenggara Barat itu telah menjelma menjadi sebuah destinasi pariwisata khusus. Sebutannya pun bertambah, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, berpayung kepada Peraturan Presiden nomor 52 tahun 2014.

Presiden Joko Widodo menyebutnya sebagai destinasi wisata superprioritas. Mandalika bergabung dengan empat destinasi wisata superprioritas lainnya seperti Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Likupang. Kelima destinasi ini akan menjadi Bali baru bagi dunia pariwisata di Indonesia.

Sebagai sebuah destinasi pariwisata, Mandalika tak sekadar berisi pusat akomodasi seperti hotel-hotel beraneka bintang. Atau objek-objek wisata andalan karunia Sang Pencipta berupa pantai-pantai cantik berair biru dan pasir putih menawan saja.

Perbukitan hijau yang mengelilinginya pun seakan ingin memeluk hangat siapa saja yang datang mengunjungi. Suasana asri alami ditingkahi suara-suara alam di 10 desa yang melingkupi Mandalika dan keramahan 15 ribu penduduknya menjadi pokok penting yang dirindukan siapa pun yang pernah singgah ke sini.

Kerinduan itu kini bakal bertambah setelah sebuah magnet baru telah muncul tepat di tengah-tengah kawasan khusus ini. Dia adalah Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, itulah nama resmi dari lintasan khusus untuk beradu kencang balapan.

Sirkuit Jalan Raya

Sirkuit Mandalika berbeda dibandingkan lintasan sejenis yang digunakan untuk balap motor di berbagai belahan dunia. Mengusung konsep street circuit atau sirkuit jalan raya untuk balap motor pertama di dunia dengan tema sirkuit jalan raya.

Ini tidak seperti yang diterapkan di Singapura, Melbourne, dan Sochi di arena balap Formula Satu yang memakai sebagian jalan raya di kota mereka untuk arena resmi adu kencang otomotif. Di sana, jika tidak dipakai berlomba, maka masyarakat umum dapat melintasi sebagian ruasnya untuk jalan umum.

Sedangkan di Sirkuit Mandalika, jika tidak dipakai untuk balapan, masyarakat umum dapat memanfaatkan sisi (inner) dalam luar (outer) dari lintasan untuk berolahraga lari (jogging track) atau sekadar ingin menikmati suasana sekitar sirkuit. Tetapi mereka tidak bisa memakai lintasan utama (main track) karena jalur itu tetap harus steril, hanya untuk lomba. Konsep ini telah disepakati pihak Dorna Sports selaku promotor MotoGP, dikhususkan bagi sirkuit yang akan dikembangkan untuk menjadi sebuah kawasan pariwisata seperti halnya Sirkuit Mandalika.

Sesuai dengan pengembangan Mandalika oleh ITDC, ke depannya di dalam komplek Sirkuit Mandalika juga akan dibangun resor, hotel, dan perumahan. Sehingga diperlukan sebuah akses jalan yang terintegrasi dengan sirkuit.

Pesona Alam Mandalika

Hal lain adalah pemanfaatan rentang alam Mandalika dengan segala kelebihan yang dimiliki mulai pantai hingga perbukitan untuk melengkapi kehadiran Sirkuit Mandalika. Di banyak sirkuit tuan rumah MotoGP, jarang kita bisa menjumpai pemandangan perbukitan hijau dipadu dengan pantai yang indah bisa langsung dinikmati di sekitar lintasan. Di Eropa, Sirkuit Jerez (Spanyol), Kymiring (Finlandia), serta Red Bull Ring (Austria) dikelilingi oleh perbukitan indah. Sayangnya, mereka tidak bersinggungan dengan kawasan pantai.

Di Australia ada Sirkuit Phillips Island yang salah satu titik tikungannya menjorok ke tepi pantai. Tetapi sirkuit ini berada di lahan nyaris datar. Di daratan Amerika ada Sirkuit Termas de Rio Hondo yang berada di kawasan pariwisata pantai di Provinsi Termas de Rio Hondo, Argentina dan tidak terdapat perbukitan di sekitarnya.

Jurnalis balap otomotif asal Inggris, Simon Patterson mengatakan bahwa lokasi Sirkuit Mandalika adalah yang paling bagus di Asia Tenggara. Sirkuit Mandalika merupakan satu dari tiga sirkuit Asia Tenggara, tuan rumah MotoGP 2022 selain Sirkuit Sepang, Malaysia dan Sirkuit Buriram, Thailand.

Keindahan alam, keunikan budaya, dan masyarakat Mandalika menarik hati para pebalap. Mereka seperti berlomba mengunggah foto-foto pengalaman selama di Lombok sebelum menggelar tes resmi pramusim di platform media sosial untuk dibagikan kepada para penggemar. Termasuk foto juara dunia MotoGP enam kali, Marc Marquez saat tiba di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Senin (7/2/2022). Ia bersama 24 pebalap MotoGP berada di Lombok untuk mengikuti tes resmi ketiga pramusim MotoGP, 11-13 Februari 2022.

Pebalap andalan Repsol Honda Team ini berfoto dengan latar tulisan besar Lombok warna merah. Marquez, kelahiran 17 Februari 1993, tak hanya sekali mengunggah foto kegiatannya di medsos. Ia sempat berswafoto menikmati es kelapa muda yang banyak dijajakan di sekitar penginapannya di Mandalika.

Ia juga berfoto dengan latar Bukit Mandalika dan Pantai Seger. “Jatuh cinta dengan tempat ini,” tulis Marquez, pemilik akun Instagram @marcmarquez93. Tak mau kalah, Aleix Espargaro dalam akun @aleixespargaro mengatakan, “Selamat pagi Indonesia! Lombok pulau yang begitu indah, liar, dan alami,” tulis pebalap Spanyol dari tim Aprilia Racing ini.

Karena itu pula, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan adanya permintaan dari beberapa tim kepada Dorna Sports bahwa usai seri pembuka motoGP di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, 4-6 Maret 2022, sebagian dari mereka tidak ingin langsung pulang ke Eropa.

“Karena ada jeda selama dua minggu hingga ke Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Mandalika, 18-20 Maret 2022, peserta MotoGP ini tidak ingin kembali ke Eropa. Mereka ingin berlibur ke Bali dan Lombok sebelum berlomba. Ini peluang untuk pariwisata Bali. Ada 500-1.000 orang terlibat di MotoGP,” kata Sandiaga usai mengikuti Rapat Sinkronisasi Mingguan MotoGP 2022 di Mandalika, Kamis (10/2/2022).

Ajang MotoGP ini dikatakan Sandi diperkirakan memberikan pemasukan bagi ekonomi Lombok dan NTB sebesar Rp500 miliar.

Sementara Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary di Media Center Indonesia Mandalika, Jumat (11/2/2022) menyebutkan, MotoGP adalah kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka kepada publik serta meningkatkan omzet penjualan. Di sisi lain masyarakat diajak Septri untuk juga bangga dengan produk dalam negeri.(Jef)

MenKopUKM Yakin Sirkuit Mandalika Akan Bangkitkan UMKM NTB

q

Lombok tengah:(Globalnews id) – Menteri Koperasi UKM Teten Masduki berharap dengan adanya event Internasional di Nusa Tenggara Barat (NTB) maka akan mampu menaikkan kelas UMKM lokal. Sebagaimana diketahui Sirkuit Mandalika dibangun dengan tujuan meningkatkan investasi, perdagangan, dan pariwisata.

“Karena itu kita perlu menyiapkan lebih baik lagi dari sekarang bagaimana ruang promosi dari produk-produk UMKM di Sirkuit Mandalika ini menjadi lebih kuat mempromosikan produk-produk UMKM,” kata MenKopUKM Teten saat mengunjungi NTB Expo di Kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11).

Oleh karena itu pendampingan dan kurasi produk, perbaikan branding, serta perbaikan produk menjadi penting karena dalam banyak kejadian dan peristiwa banyak produk UMKM ditemukan di daerah pariwisata dan bisa masuk ke pasar global.

Selain itu, masuknya produk daerah ke level internasional dimulainya justru dari hal sederhana yakni ketika produk UMKM menjadi oleh-oleh atau suvenir dari wisata itu yang membuka akses produk UMKM masuk ke pasar dunia.

“Kita harus tampilkan produk UMKM yang betul-betul berkualitas jadi bukan hanya menjadi ruang promosi partisipasi UMKM tapi kita harus seleksi karena kita yang mau kedepankan adalah yang memiliki keunggulan dan daya saing produk,” ujarnya.

UMKM harus diarahkan untuk fokus dalam 2 hal yakni kapasitas produksi dan daya saing produk. “Kita harus menyiapkan produk UMKM kita yang siap bersaing baik dalam negeri maupun luar negeri,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan pemerintah daerah terus mendukung upaya pengembangan UMKM dengan mengoptimalkan keberadaan Sirkuit Mandalika melalui penyelenggaraan NTB expo atau pameran UMKM.

“Ini menjadi suatu acara yang sangat membahagiakan kami dan yang sangat ditunggu-tunggu karena lebih dari 300 UMKM yang terlibat” ujar Sitti.

Dukungan lainnya kepada UMKM yakni sejak awal pandemi pemerintah provinsi NTB dalam melaksanakan bantuan bansos tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk produk dari UMKM.

“Alhamdulillah semangat dari masyarakat NTB baik dari anak muda hingga ibu-ibu semua terus maju untuk menghasilkan produk UMKM yang berkualitas dan mudah-mudahan menjadi titik balik kebangkitan ekonomi NTB setelah masa pandemi yang cukup lama,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini Siti juga berterima kasih kepada Menteri Koperasi UKM yang sudah memberikan dukungannya kepada NTB. “Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang mendukung UMKM NTB mudah mudahan ke depan UMKM bangkit dan berjaya,” pungkasnya. (Jef)

KemenkopUKM Gelar FGD Pengembangan Usaha Mikro di Kawasan Wisata Mandalika

Mandalika:(Globalnews.id)- Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini  akan membuka lapangan kerja baru, memiliki potensi bisnis luar biasa, dan akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Hal itu dikatakan Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Sutarmo, pada caara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Usaha Mikro di Kawasan Wisata Mandalika, Lombok Tengah, beberapa hari yang lalu.

Menurut Sutarmo, akan ada banyak usaha mikro lokal dan seantero NTB yang terlibat langsung dalam menunjang potensi kawasan wisata Mandalika.

“Keberadaan DPSP Mandalika juga menjadi pendorong diterapkannya UU Cipta Kerja, terutama peraturan turunan dalam PP Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan Berusaha, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM,” jelas Sutarmo.

Selain itu, lanjut Sutarmo, diperlukan juga adanya kemitraan antara Usaha Besar dengan koperasi dan UMKM, melalui kerja sama yang dilakukan ITDC selaku BUMN melalui anak perusahaannya Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

“Kemitraan dapat berupa kerjasama aspek pemasaran produk UMKM lokal ke pasar domestik dan internasional, dan juga dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan sehingga pelaku KUMKM dapat membuat desain produk dan mutu produk sesuai standar internasional,” ujar Sutarmo.

ITDC Mandalika sebagai pengembang dan pengelola The Mandalika terus berkomitmen meningkatkan pemberdayaan UMKM di kawasan wisata yang dikelolanya, baik melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), maupun pelatihan bagi UMKM.

“Antara lain, pelatihan dasar kewirausahaan, pelatihan akuntansi sederhana, dan pelatihan kualitas pelayanan bagi Asosisasi Asongan Mandalika,” imbuh Sutarmo.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro mengapresiasi proses pekerjaan proyek Jalan Kawasan Khusus (JKK) di Mandalika. Diharapkan pembangunan JKK dapat mendorong efek pengganda ekonomi bagi masyarakat di Lombok Tengah, terutama masyarakat desa penyangga di kawasan Mandalika.

“Dalam mewujudkan harapan tersebut, di samping membangun JKK, The Mandalika juga telah membangun 303 stalls di area Bazaar Mandalika yang diperuntukkan bagi para pelaku UMKM di Lombok Tengah,” ucap Bram.

Seperti diketahui, Bazaar Mandalika dibangun oleh ITDC sebagai sentra ekonomi baru bagi UMKM setempat, dimana UMKM dapat menjual produk dan kulinari lokal bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan The Mandalika. Dibangun dengan mengusung konsep 5C yakni Commerce, Culture, Creativity, Culinary, dan Community.

Bazaar Mandalika terbagi menjadi tiga zona: Cultural Zone yang menampilkan kearifan lokal melalui pementasan seni dan budaya, Creative Zone yang menjual suvenir atau cinderamata berupa kerajinan dan produk-produk kreatif lokal, dan Culinary Zone yang menyajikan kuliner lokal, yang akan menjadikan Bazaar Mandalika sebagai kawasan wisata belanja dan kuliner terintegrasi.

Para pelaku usaha mikro yang berjualan di lapak Bazaar Mandalika menyampaikan bahwa mereka sangat senang karena setelah puluhan tahun berjualan, akhirnya bisa mendapatkan tempat yang lebih representatif untuk berjualan karena tempatnya teduh dan tidak perlu berpanas-panasan dipinggir pantai.

Mereka juga berharap pandemi segera berakhir dan wisatawan bisa beramai-ramai segera kembali mengunjungi The Mandalika.

Mereka juga berharap pandemi segera berlalu, sehingga warga setempat yang berhak mengisi stalls di Bazaar Mandalika dapat kembali memulai kegiatan ekonomi mereka.

“Kami juga mengajak warga bersama-sama menjaga kebersihan sarana-prasarana dan fasilitas yang telah disiapkan, guna kenyamanan dan keamanan wisatawan saat berkunjung dan beraktifitas di Bazaar Mandalika.” pungkas Bram.(Jef)