Arsip Tag: LPDB KUMKM

MenkopUKM Resmikan Tani Bangga Store Milik Koperasi Petani Binaan LPDB-KUMKM dan Ekspor Buncis ke Singapura


Purbalingga:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan terus membangun dan memperkuat bisnis model di sektor pertanian (pangan), agar bisa masuk skala ekonomi. “Untuk itu, para petani berlahan sempit harus bergabung atau mendirikan koperasi, agar masuk skala ekonomi,” kata Teten, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).

Dalam kunjungan kerja kali ini, MenkopUKM meninjau musim petik komoditas buncis (jenis lokal dan Kenya) untuk ekspor ke Singapura, di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja dan meresmikan Tani Bangga Store (Pasar Tani milik koperasi) di Desa Gemuruh, Kecamatan Padamara, Purbalingga.

Menurut Teten, dengan berkoperasi, para petani tidak lagi memikirkan produknya mau dijual kemana. “Koperasi yang akan berhadapan dengan pasar, agar ada kepastian harga dan pasar bagi produknya,” imbuh MenkopUKM.

Di depan Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, dan Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi Hadi Prawoto, MenkopUKM mengungkapkan, jika petani yang langsung berhadapan dengan pasar (buyer), terutama peritel besar, maka akan selalu kalah dalam posisi tawar.

Oleh karena itu, Teten pun mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan Ngahadi dalam membangun bisnis model di sektor pertanian, dengan menempatkan koperasi sebagai OffTaker. “Untuk membangun bisnis model seperti itu, kita harus bekerjasama antara pemerintah pusat dengan para Kepala Daerah dan para Local Heroes seperti Mas Ngahadi ini,” ujar MenkopUKM.

Teten pun menunjuk LPDB-KUMKM yang memang ditugaskan untuk memperkuat kelembagaan dan permodalan koperasi di Indonesia. “Kalau petani langsung jual ke supermarket atau pasar moderen, pembayarannya mundur tiga bulan, petani yang susah. Dengan berkoperasi, maka koperasi yang akan membeli hasil petani. Permodalan koperasinya akan diback-up LPDB-KUMKM,” papar Teten.

Bagi Teten, koperasi memang harus memiliki kemampuan finansial untuk membeli seluruh hasil pertanian dari petani. “Kelembagaan koperasi harus terus diperkuat agar mampu menjadi OffTaker bagi produk pertanian para petani,” tegas Teten.

Teten menyebutkan, sudah membangun Pilot Project dan bisnis model sektor pertanian di beberapa daerah, seperti Lampung (pisang), Aceh (kopi), dan sebagainya. “Nantinya, hal itu bisa direplika di berbagai daerah lain,” tandas Teten.

Sementara itu, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya akan lebih memprioritaskan penyaluran dana bergulir untuk memperkuat permodalan koperasi di sektor produksi, terutama sektor pertanian.

“Dalam hal ini, LPDB-KUMKM telah melakukan upaya jemput bola, sekaligus pendampingan kepada koperasi-koperasi sektor riil potensial dan berorientasi ekspor,” ucap Supomo.

Supomo mencontohkan, dengan pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM melalui Koperasi Makmur Mandiri (KMM), Ngahadi memanfaatkannya untuk penambahan modal kerja komoditas sayur mayur, modal kerja teknologi pengemasan atau packaging berorientasi ekspor.

Bahkan, lanjut Supomo, sejalan dengan KemenkopUKM, end-user binaan koperasi juga diharapkan melakukan korporatisasi petani agar bisa memasarkan produk lebih luas dan volume besar.

Supomo juga berharap, langkah Ngahadi semakin berkembang memberikan pendampingan kepada petani-petani lokal dari sisi kualitas produk, kemasan atau packaging, dan juga perluasan akses pasar produk pertanian, baik pasar domestik untuk kalangan hotel, restoran dan katering, maupun pasar ekspor

Sedangkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan UMKM, khususnya sektor pertanian yang menjadi potensi besar perekonomian Purbalingga.

“Bahkan, untuk mendukung bisnis model sektor pertanian yang digulirkan Kemenkop dan UKM, kami akan mendorong BUMD yang ada untuk menjadi OffTaker,” tandas Dyah Hayuning.

Terlebih lagi, lanjut Bupati Purbalingga, potensi ekspor produk pertanian asal Purbalingga, bukan hanya buncis Kenya. Melainkan ada komoditas lain seperti gula kelapa yang sudah ekspor ke AS dan Eropa (Yunani) dan kopi ke Amerika. “Bahkan, industri knalpot kita sudah ekspor ke pabrik mobil di Jerman,” kata Dyah Hayuning.

Berorientasi Ekspor

Dalam kesempatan yang sama, Ngahadi Hadi Prawoto yang juga Ketua Koperasi Petani Max Yasa menjelaskan, Tani Bangga Store (minimarket/pasar moderen) didirikan bertujuan untuk mencetak petani-petani lebih moderen dalam pola pikir dan proses produksi, serta berorientasi ekspor.

“Sejak awal tanam hingga proses petik hasil, kami mendampingi para petani agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan kemasan produk yang baik,” kata Ngahadi.

Ngahadi yang merupakan anggota Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat (mitra LPDB-KUMKM) menyebutkan bahwa Tani Bangga Store menyediakan segala kebutuhan dapur para ibu. Tak hanya menyediakan komoditas sayuran dan buah-buahan, Tani Bangga Store juga menyediakan produk lain, seperti ikan, daging, minyak goreng, dan lain-lain.

Ngahadi mengaku, untuk pengembangan usahanya itu, sudah banyak bank (BUMN dan swasta) yang menawarkan kredit berbunga sangat rendah. “Tapi, saya memilih menjadi anggota koperasi. Dan setelah berkembang, kami mendirikan koperasi sendiri, yaitu Koperasi Petani Max Yasa, yang artinya menuju kemakmuran dalam bahasa Sangsekerta,” kata Ngahadi.

Atas kiprahnya tersebut, belum lama ini, Ngahadi mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai Duta Petani Andalan yang dikukuhkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Tujuan hidup saya bukan untuk memperkaya diri, melainkan untuk membangun dan mengembangkan ekonomi petani, khususnya di Purbalingga. Kalau untuk pribadi, saya sudah cukup hidup dari peternakan ayam yang menghasilkan telur ayam sebanyak 360 kilogram perhari,” terang Ngahadi.

Memang, Koperasi Max Yasa baru didirikan Ngahadi pada Februari 2020. Namun, kiprah Ngahadi membina sekitar 500 petani di Purbalingga sudah dilakukan sejak 2014 lalu. “Saat itu, langkah pertama saya adalah mengubah pola pikir atau mindset petani. Selain mengubah pola produksi, saya juga meyakinkan mereka bahwa petani juga adalah enterpreneur,” ungkap Ngahadi.

Sebagai OffTaker, Ngahadi juga melakukan aneka pendampingan dan pembinaan para petani. Dari mulai menyediakan bibit yang unggul, pupuk, cara menanam dan memetik yang baik, hingga pemasaran.

Ngahadi mencontohkan petani buncis jenis kenya dan lokal. Sebelum mendapat pembinaan dan pendampingan, mereka hanya mampu melakukan enam kali petik. “Sekarang, mereka sudah mampu 24 kali petik dengan hitungan sehari petik sehari tidak dalam kurun waktu dua bulan,” jelas Ngahadi.

Bahkan, dari sisi harga pasaran buncis, Ngahadi berani membeli dari petani dengan harga tinggi, di atas harga pasar. Misalnya, pernah harga buncis anjlok hingga hanya Rp500 perkilogram. Tapi, Ngahadi tetap membeli dari petani dengan kisaran harga Rp5000-Rp10000.

“Saya pernah mengalami kerugian ratusan rupiah. Tapi, saya tidak menyerah dan jalan terus. Karena, saya meyakini produk-produk pertanian yang kami hasilkan, memiliki prospek yang bagus,” tandas Ngahadi.

Ngahadi yang juga Ketua Pemuda Tani Purbalingga menjelaskan, beberapa komoditas yang dihasilkan para anggota koperasi sudah masuk ke pasar ekspor. Seperti labu madu, tomat, daun pisang, dan uni, dikirim ke Singapura. Sedangkan buah rambutan, pernah menghiasi pasar di Dubai.

“Selain untuk ekspor, kami juga memasok komoditas kentang sebanyak 320 ton ke industri besar Wings Food sejak tahun 2020,” imbuh Ngahadi.(Jef)

Kolaborasi LPDB-KUMKM, Koperasi, dan Pemkab Gelar Vaksinasi Bagi UMKM di Purbalingga


Purbalingga:(Global ews.id)- Berkolaborasi dengan Koperasi Makmur Mandiri dan Pemkab Purbalingga, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar program percepatan vaksinasi Covid-19 di Desa Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).

Sasaran vaksinasi kali ini yang melibatkan sekitar 18 orang tenaga kesehatan (nakes) adalah sebanyak 530 orang yang merupakan para petani buncis, kentang, tomat, labu madu, dan lain-lain, serta masyarakat desa setempat.

“Kalau kita mau kembali ke kehidupan normal dan ekonomi kembali berjalan, maka masyarakat harus divaksin,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau lokasi vaksinasi.

Teten menambahkan, dampak dari pandemi Covid-19, ekonomi seluruh dunia tengah terpuruk, termasuk Indonesia. “Kunci pemulihan ekonomi adalah vaksinasi. Oleh karena itu, Presiden Jokowi sudah meminta seluruh menteri untuk mendorong percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia,” ungkap MenkopUKM.

Untuk itu, Teten berharap kerja sama dan sinergi berbagai pihak terus diciptakan untuk menyukseskan program vaksinasi. “Kami akan prioritaskan pelaku UMKM untuk divaksin karena UMKM menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional,” tukas Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menekankan bahwa meski sudah divaksin, Protokol Kesehatan harus tetap dijaga dalam kehidupan sehari-hari. “Karena, pandemi Covid-19 belum usai,” tegas Bupati Purbalingga.

Dyah Hayuning berharap, masyarakat yang sudah divaksin untuk menyosialisasikan kepada masyarakat lainnya agar mau divaksin. “Dengan divaksin, artinya kita sudah membentengi diri kita dari virus Covid-19. Vaksin itu halal dan aman,” ujar Dyah Hayuning.

Prokes Ketat

Sementara itu, Dirut LPDB-KUMKM Supomo menegaskan bahwa pihaknya berkewajiban turut serta menyukseskan program percepatan vaksinasi yang tengah diusung pemerintah. “Prioritas kami adalah para pelaku usaha anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM, berikut masyarakat sekitar,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, gelaran vaksinasi ini dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang sangat ketat. “Kita sudah menciptakan alur vaksinasi dengan menghindari terciptanya kerumunan,” tandas Supomo.

Sebelum di Purbalingga, LPDB-KUMKM sudah menggelar vaksinasi bagi 1.200 petani anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. Berikutnya, vaksinasi akan digelar di Kulon Progo, DI Yogyakarta, dengan menyasar sekitar 1.000 orang anggota koperasi BMT Beringharjo.

Bahkan, lanjut Supomo, gelaran serupa  akan dilaksanakan di wilayah Indonesia Bagian Timur. “Inti dari program vaksinasi dari LPDB-KUMKM ini adalah pemerintah hadir,” pungkas Supomo.(Jef)

15 Tahun LPDB-KUMKM, Sinergi Demi Kemajuan Negeri


 
Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar rangkaian puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 secara virtual.  Turut hadir dalam ruang virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, jajaran Direksi LPDB-KUMKM, Dewan Pengawas LPDB-KUMKM, dan seluruh pegawai LPDB-KUMKM.
 
Perhelatan yang digelar melalui online ini juga mengundang sejumlah Kepala Pemerintahan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota, stakeholder, dan juga para pelaku koperasi di seluruh tanah air.
 
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan,  pandemi covid-19 memberikan tantangan yang begitu besar kepada koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dari sektor koperasi dan UMKM permasalahan yang menjadi tantangan terbesar adalah permodalan atau pembiayaan.
 
“Pemerintah terus menggulirkan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM yang mudah, murah, dan cepat agar koperasi dan UMKM bisa naik kelas. LPDB-KUMKM hadir membantu koperasi melalui skema pinjaman atau pembiayaan sesuai dengan karakteristik, dan adanya relaksaksasi persyaratan dengan memberikan bunga yang murah, micro financing sistem, serta penyaluran yang cepat,” ujar Teten Masduki.
 
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menambahkan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Keuangan sedang menyusun strategi atau peran baru yang lebih besar untuk LPDB-KUMKM. Kedepan diharapkan dengan peran yang lebih besar LPDB-KUMKM dapat memberikan pembiayaan yang cepat, murah, dan tepat sasaran.
 
“Rencana besar kita bersama dengan Kementerian Keuangan untuk mensinergikan lembaga pembiayaan untuk UMKM yang sekarang begitu banyak dan menempatkan LPDB-KUMKM sebagai pembiayaan untuk agregator, agregator dalam hal ini koperasi, jadi hal ini diharapkan dengan peran LPDB-KUMKM membiayai agregator, membiayai offtaker pembiayaan dari perbankan bisa masuk ke sektor tier atau sektor pertanian, peternakan, perikanan yang saat ini relatif kecil,” kata Teten.


 
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, pada saat negara sedang menghadapi pandemi yang berdampak terhadap perlambatan ekonomi, LPDB-KUMKM justru diminta untuk hadir menjadi salah satu buffer ekonomi kepada koperasi dengan tetap komitmen menyalurkan Rp 1,6 triliun dana bergulir.
 
“Pada ulang tahun ke-15 ini kami mengusung tema “15 Tahun Merajut Sinergi, Menumbuhkan Ekonomi” yang kami implementasikan dengan 5 strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Supomo.
 
Adapun lima strategi tersebut, pertama percepatan perluasan penyaluran melalui komunitas. Kedua, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period. Ketiga, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Keempat, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor. Kelima, optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multi player effect.
 
Dalam rangkaian kegiatan HUT ke-15 LPDB-KUMKM telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ini. Rangkaian kegiatan diawali dengan melaksanakan vaksinasi massal pada tanggal 04 Agustus 2021 untuk Pegawai LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan juga rekan-rekan media.
 
Selain itu, kegiatan dilanjutkan vaksinasi massal di KPBS Pangalengan, Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung selama 2 (dua) hari pada tanggal 07 dan 08 Agustus 2021. Kemudian, direncanakan pada tanggal 21 Agustus dan 28 Agustus 2021, akan dilaksanakan kegiatan vaksinasi massal di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Kulonprogo, Provinsi D.I.Y.

“Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara LPDB-KUMKM dengan Koperasi Makmur Mandiri, dan KSPPS BMT Beringharjo, serta sinergi dengan Pemerintah Daerah,” ujar Supomo.
 
Diusia yang ke-15 ini, LPDB-KUMKM telah menorehkan sejumlah prestasi dan pencapaian yang menakjubkan. Di antaranya adalah pencapaian target penyaluran dari tahun ke tahun. Hal ini bukanlah kerja sebagian orang, namun hasil kerja keras dari seluruh pegawai LPDB-KUMKM dan seluruh pihak yang terlibat.
 
Pada tahun 2020 lalu, LPDB-KUMKM sukses melampaui target penyaluran dana bergulir sebesar Rp2,06 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp1,85 triliun. Di tahun yang sama, LPDB KUMKM juga telah merealisasikan 100% program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau sebesar Rp1 triliun yang disalurkan kepada 63 koperasi dan 101.011 UMKM.
 
Selain itu, tambah Supomo, per 13 Agustus 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1 triliun, yang disalurkan kepada 119 mitra LPDB-KUMKM di Indonesia. Dengan rincian, untuk pola pinjaman konvensional telah tersalur sebesar Rp506 m miliar yang disalurkan  kepada 75 mitra, sedangkan untuk pola pembiayaan syariah  telah tersalur sebesar Rp498 miliar  yang disalurkan kepada 44 mitra.
 
LPDB-KUMKM juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Penegak Hukum seperti Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri. Kerja sama ini dilakukan demi mengamankan uang negara sehingga mampu meningkatkan pengelolaan dana bergulir dengan harapan dapat mencapai Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan dan Sukses Pengembalian sesuai Prinsip TriSukses LPDB-KUMKM.
 
Kerja sama ini juga bermaksud untuk mengawal penyaluran dana bergulir, juga memberikan pendampingan hukum kepada pelaku usaha koperasi terkait legalitas dan ketepatan memanfaatkan pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM, khususnya untuk program PEN.
 
Wujudkan KUMKM Naik Kelas

Program Kemitraan Inkubator juga tengah dilakukan LPDB-KUMKM sejak tahun 2020. Program ini bertujuan untuk menginkubasi pelaku Koperasi dan UMKM (KUMKM) guna mendorong peningkatan kewirausahaan hingga berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dimasa yang akan datang. Pada tahun ini, terpilih 8 (delapan) Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM dari 5 (lima) Provinsi di Indonesia. Harapannya, Inkubator Wirausaha ini mampu mendorong terwujudnya KUMKM naik kelas.
 
“Di usia LPDB-KUMKM ke-15 ini, kami berharap dapat membentuk ekosistem perekonomian yang lebih baik lagi ke depan. Melalui sejumlah terobosan, inovasi, dan sinergi dengan berbagai pihak, harapannya dapat menumbuhkan banyak manfaat bagi koperasi-koperasi di tanah air, khususnya berkontribusi aktif dalam peningkatan ekonomi nasional. Untung Bareng Koperasi, Untung Ada LPDB,” pungkas Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Gelar Vaksinasi 1000 Peserta Mitra KPBS dan Warga Pangalengan


Bandung:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar vaksinasi massal di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat. Kegiatan vaksinasi Covid-19 ini melibatkan 1000 peserta yang berasal dari anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) dan masyarakat setempat.

“Kebetulan ini dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun LPDB-KUMKM yang ke-15 dan juga menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-76, sehingga mudah-mudahan masyarakat Indonesia khususnya di Pangalengan ini diberi kesehatan dan berharap pandemi segera berakhir,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di sela-sela hari pertama vaksinasi di kantor KPBS, Pangalengan, Bandung Selatan, Sabtu (7/8/2021).

Vaksinasi yang diadakan sebagai bentuk kolaborasi antara LPDB-KUMKM, KPBS Pangalengan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bertujuan untuk menyukseskan program pemerintah dalam mencapai target 80 persen vaksinasi dari total penduduk Indonesia.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga KPBS Pangalengan, karena dengan adanya kolaborasi ini program pemerintah untuk percepatan vaksinasi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden (Jokowi) bisa terlaksana dengan baik dan lancar,” ujar Supomo.

Sejalan dengan itu, LPDB-KUMKM telah rutin menggelar vaksinasi Covid-19. Selain di Pangalengan, salah satu BLU pada Kementerian Koperasi dan UKM itu telah mengadakan vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua di kantornya, m Jakarta Selatan pada bulan Juli dan awal Agustus 2021.

“Kemudian ke depan kita juga akan melaksanakan bersama mitra yang rencananya di Serang, Bogor, Bekasi, karena pengadaan vaksin itu semua akan didesentralisasi di daerah-daerah, jadi kita bersama-sama,” terang dia.

*Dikunjungi MenkopUKM*

Anggota koperasi, dan warga yang mengikuti vaksinasi ini terlihat mulai mendatangi kantor KPBS sejak pagi hari hingga menjelang siang. Mereka begitu antusias mengikuti vaksinasi ini karena dihadiri langsung Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan jajaran direksi LPDB-KUMKM.

“Terima kasih ini support banget, jadi semua harus berperan melalui kolaborasi karena kalau hanya Pemerintah Daerah saja tidak (efektif tekan penyebaran Covid-19), jadi semua terlibat. Ini bentuk kolaborasi antara kami Pemerintah Daerah, LPDB-KUMKM dan gerakan koperasi khususnya KPBS Pangalengan,” tandas Kepala Dinas KUMKM Jabar, Kusmana Hartadji.

Kusmana berharap peran semua stakeholders dalam menekan angka penyebaran Covid-19 melalui kegiatan vaksinasi. “Insya Allah target nasional 80 persen _herd immunity_ ini tercapai insya Allah Covid-19 segera berakhir dan masyarakat bertahan,” tukasnya.

Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengatakan kegiatan vaksinasi ini akan berlangsung selama dua hari dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya tak hanya melibatkan anggota koperasi, vaksinasi ini juga terbuka bagi masyarakat sekitar yang belum sama sekali divaksin.

“Memang kita sudah melaksanakan vaksin sejak seminggu lalu bersama mitra kami yang lain di daerah penampungan susu di daerah Warna Sari. Alhamdulillah responnya bagus dan bahkan sekarang luar biasa,” ucap Aun.

Aun menyampaikan apresiasi kepada LPDB-KUMKM yang telah menginisiasi kegiatan vaksin di Pangalengan. Mulanya mereka khawatir tidak dapat stok vaksin padahal Pangalengan merupakan salah satu daerah di Jabar dengan kasus paparan Covid-19 cukup tinggi.

“Penduduk Pangalengan 150 ribu, makanya kami bersama Pak Camat bagaimana dorongan dari pak gubernur termasuk mungkin dari pusat bahwa Desember ini bisa tercapai syukur-syukur 50 persen,” kata Aun.

MenkopUKM Teten Masduki mengunjungi kegiatan vaksinasi di kantor KPBS Pangalengan, Bandung Selatan. Kedatangan Teten disambut antusias oleh peserta vaksinasi yang hadir.

Usai dari kantor KPBS Pangalengan, MenkopUKM melanjutkan kunjungan kerja dengan mengunjungi tempat pengolahan susu milik KPBS, dan peternakan sapi milik PT UPBS Pangalengan.

KPBS Pangalengan yang berlokasi di Kabupaten Bandung Selatan kini jadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. Selain mengolah susu pasteurisasi, KPBS juga membuat susu menjadi produk turunan seperti yogurt, keju, dan butter.(Jef)

Sambut HUT ke-15, LPDB-KUMKM Gencarkan Vaksinasi Massal

Jakarta:(Globalnews id)– Dalam menyambut HUT ke-15, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus melaksanakan kegiatan vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19).

Selain mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung kinerja penyaluran dana bergulir di seluruh Indonesia.

Adapun, kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh 528 orang peserta, yang terdiri dari para pegawai LPDB-KUMKM sebanyak 252 orang, Pegawai Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 232 orang, Pegawai Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebanyak 35 orang. Kemudian, rekan-rekan media sebanyak 9 orang.

Dalam kegiatan vaksinasi ini LPDB-KUMKM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan melibatkan 23 orang Tenaga Kesehatan (nakes).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, sebagai Satuan Kerja (Satker) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Umum (BLU) LPDB-KUMKM memegang peranan penting dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya saat pandemi Covid-19, sehingga keberadaannya sangat diperlukan dalam menyokong perekonomian Indonesia.

Menurutnya, dengan terus mengalirnya dana bergulir dari LPDB-KUMKM kepada pelaku Koperasi dan UMKM di Indonesia, diharapkan memberikan dampak pada pemulihan ekonomi akibat dampak dari Covid-19.

“LPDB-KUMKM terus berupaya mendukung seluruh kegiatan pemulihan ekonomi baik di pusat maupun daerah, terutama keberlangsungan usaha koperasi dan UKM,” ujar Supomo saat acara Vaksinasi Covid-19 di Kantor LPDB-KUMKM, Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Perketat Protokol Kesehatan

Supomo menambahkan, selain terus melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19, LPDB-KUMKM juga terus menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat, mulai dari penggunaan masker, pembatasan jumlah pekerja yang masuk kantor (Work From Office) sebesar 25 persen, hingga melakukan 3T yakni Testing, Tracing, Treatment.

Supomo menambahkan, dengan dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 ini, diharapkan akan menurunkan angka penularan Covid-19 di Indonesia dan menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal serta menyukseskan program pemerintah untuk vaksinasi massal.

“LPDB-KUMKM berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal sehingga kami selaku pelayan publik dapat bergerak cepat dan massive dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada pelaku KUMKM sekaligus mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional,” papar Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo LPDB-KUMKM juga secara berkala membagikan perlengkapan protokol kesehatan kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM, mulai dari masker, hand sanitizer, vitamin, dan madu.
Beberapa upaya tersebut dilakukan LPDB-KUMKM dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan LPDB-KUMKM pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 saat ini.

Sementara itu, Supomo juga mengapresiasi jajaran tenaga kesehatan dari Klinik LPDB-KUMKM yang tiada henti mengawal dan mengawasi kesehatan pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

“Saya berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras dari seluruh Tenaga Kesehatan di Klinik LPDB-KUMKM dalam melayani dan menjamin kesehatan seluruh pegawai di lingkup LPDB-KUMKM, sehingga secara tidak langsung turut mendukung tugas dan tanggung jawab LPDB-KUMKM dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan ke mitra-mitra KUMKM di Indonesia,” pungkasnya.

Berdasarkan data LPDB-KUMKM hingga 16 Juli 2021, penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM menembus angka Rp 1 triliun. Dimana jumlah tersebut disalurkan kepada 118 mitra LPDB-KUMKM di seluruh Indonesia.(jef)

KPDB KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja

Makassar:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM terus menyalurkan dana bergulir ke koperasi. Penyaluran dana bergulir ini  untuk memperkuat likuiditas dalam membiayai usaha produktif anggotanya. 

“Dana bergulir yang disalurkan LPDB kepada koperasi untuk memperkuat likuiditas yang dapat digunakan sebagai modal investasi atau membiaya usaha-usaha produktif anggotanya,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyerahkan penyaluran dana bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja (Balo’Ta), di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/5/2021). 

MenkopUKM mengatakan potensi sektor produktif di Sulawesi Selatan sangat besar, mulai sumber daya laut, pertanian, perekebunan belum digarap secara maksimal oleh koperasi. Untuk itu, KSP Balo’Ta setelah menerima dana bergulir dari LPDB diharapkan dapat berinvestasi dalam pengelolaan sektor produktif sehingga menjadi kekuatan ekonomi bagi anggotanya. 

Ditegaskan, KSP harus hadir untuk menjawab permasalahan anggotanya, misalnya dengan menjadi offtaker terhadap produk yang dihasilkan anggota koperasi.

“Petani, nelayan jangan lagi ada yang terjerat tengkulak. Koperasi harus jadi offtaker. Banyak usaha yang dilakukan koperasi, membangun pabrik pengolahan, factory sharing di mana para anggota koperasi bisa maklon di sana,” kata Teten. 

MenkopUKM mengatakan KSP masih dibutuhkan untuk membangun ekonomi kerakyatan. Namun, saat ini  KSP yang hendak dibangun adalah  KSP dengan pendekatan bisnis bukan lagi dengan model bantuan hibah.

“Koperasi tidak bisa lagi dianggap ekonomi orang lemah, sehingga  konsep pengembangan koperasi sekarang dengan pendekatan enterpreneurship,” kata KemenkopUKM. 

Dirut LPDB KUMKM Supomo mengatakan pihaknya fokus pada penyaluran  dana bergulir kepada koperasi yang mengembangkan usaha-usaha produktif. KSP Balo’Ta merupakan koperasi yang membina anggota di sektor produktif, seperti  petani kopi, pengrajin kain khas Sulawesi, perdagangan kopi dan usaha lainnya. 

Menurut Supomo, sebagai mitra LPDB telah disepakati bahwa KSP Balo’ Toraja akan menyalurkan kredit ke anggota dengan prinsip kemudahan, murah dan fleksibel. Sebab, LPDB juga menyalurkan pembiayaan dana bergulir ke KSP kemudahan dan bunga murah. 

“LPDB juga akan melakukan pendampingan kepada mitra koperasi untuk mengembangkan usahanya,” kata Supomo. 

Ketua KSP Balo’ Ta Dedi Bongga menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak 1941 telah memiliki aset Rp848 miliar dan anggota 38.000 orang. Dengan bertambahnya dana bergulir Rp100 miliar, aset KSP Balo’Ta hampir mencapai Rp1 triliun.(Jef)

Tingkatkan Mutu Layanan Kepada Koperasi, Satgas LPDB-KUMKM Provinsi Jabar Tempati Kantor Baru

Bandung:(Globalnews id)- Pindahnya Kantor Satuan Tugas Daerah LPDB-KUMKM Wilayah Jawa Barat dari lokasi sebelumnya ke Gedung Wisma Koperasi, diharapkan mampu memberi semangat dan komitmen baru kepada para mitra-mitranya. Termasuk meningkatkan pelayanan LPDB-KUMKM terkait penyaluran dana bergulir khususnya kepada koperasi yang telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu sehingga semakin baik dan dekat dengan gerakan koperasi, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo, pada acara peresmian kantor Satuan Tugas Daerah LPDB-KUMKM Wilayah Jawa Barat, di Kota Bandung, Kamis (20/5).

Menurut Supomo, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Berdasarkan data BPS di tahun 2020 jumlah penduduk Jawa Barat sejumlah 49,56 juta jiwa atau 18,38% dari total penduduk Indonesia (269,60 juta jiwa). “Jumlah tersebut tentunya menyimpan potensi ekonomi yang baik,” ucap Supomo.

Dari sisi gerakan koperasi, data menunjukkan per 31 Maret 2021, koperasi di Jawa Barat sebanyak 14.804 koperasi (sumber data ODS per 31 Maret 2021). Dari jumlah tersebut, 333 pelaku KUMKM di antaranya telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2008 dengan nilai nominal penyaluran pinjaman/pembiayaan terakumulasi adalah sebesar Rp1,26 triliun dan nilai outstanding pinjaman/pembiayaan saat ini sebesar Rp632,51 miliar.

Pada tahun 2020 lalu, koperasi di Jawa Barat mampu menyerap dana bergulir LPDB-KUMKM sebesar Rp241,25 miliar dengan rentang fasilitas yang bervariasi mulai dari pinjaman dengan plafon Rp350 juta sampai pinjaman dengan plafon Rp100 miliar.

Sampai dengan 30 April 2021, jumlah serapan dana bergulir baru sebesar Rp33,04 miliar dengan rentang fasilitas pinjaman Rp250 juta sampai dengan Rp10 miliar.

“Harapannya ke depan, jumlah permohonan pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dapat terus tumbuh baik dari sisi nominal maupun jumlah koperasi,” tandas Supomo.

Oleh karena itu, Supomo mengharapkan dukungan penuh dari Dinas Koperasi dan UKM, baik di tingkat Provinsi, maupun di tingkat Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya masing-masing, agar senantiasa membantu memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada koperasi-koperasi binaannya yang memiliki potensi untuk mendapatkan akses pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Sehingga, sinergi antara LPDB-KUMKM dengan Dinas Koperasi dan UKM ke depan semakin baik dan tangguh,” kata Supomo.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jabar Kusmana Hartadji berharap momentum perpindahan kantor baru ini bisa membawa semangat baru untuk meningkatkan kualitas koperasi di Jawa Barat, khususnya melalui aspek penguatan permodalan.

​”Koperasi mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi, baik regional maupun nasional,” kata Kusmana.

Namun, Kusmana mengakui, masalah permodalan merupakan masalah klasik yang dihadapi koperasi dan UMKM di Indonesia. “Saya berharap melalui LPDB-KUMKM perluasan akses permodalan terhadap koperasi dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan,” pungkas Kusmana.(Jef)

Rajut Kebersamaan Bersama LPDB-KUMKM, Bersatu Demi Kemaslahatan Umat

Jakarta:(Globalnews.id) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melangsungkan halal bihalal secara terbatas di Gedung LPDB-KUMKM serta secara virtual melalui acara “Rajut Kebersamaan Idul Fitri 1442 Hijriah Keluarga Besar LPDB-KUMKM” di Jakarta, Selasa (18/5).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengawali sambutannya di hadapan segenap Direksi LPDB-KUMKM dan jajarannya mengatakan, kebersamaan dalam tema Idulfitri tahun ini artinya sangat baik. Kebersamaan yang merupakan satu dan tidak ada bedanya. Dengan satu tujuan yang sama, kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk kemaslahatan umat.

“Kalian sudah berdedikasi dan bekerja keras dengan sangat luar biasa kendati kondisi sulit seperti saat ini. Dengan kinerja yang sangat baik, kalian telah membuktikan melalui hasil-hasil yang telah dicapai,” ujar Supomo.

Dengan menurunkan tarif layanan dari 6 persen menjadi 3 persen merupakan keputusan besar yang diambil LPDB-KUMKM di tengah kondisi pandemi Covid-19. LPDB-KUMKM juga bekerja sesuai prosedur dan tidak menyalahi aturan yang ada. Selain itu, komunikasi telah dijalin dengan Kementerian Keuangan, Dinas Koperasi dan UKM selindo, Kementerian/Lembaga, juga para stakeholder sehingga mereka melihat kinerja dan keberadaan LPDB-KUMKM.

Supomo melanjutkan, protokol kesehatan 5M tetap harus dipatuhi di tengah aktivitas pekerjaan yang terus berjalan. Selain itu, tiga prinsip hidup yang dipegang dalam menjalani hidup, yakni maaf, tolong, dan terima kasih.

“Tiga prinsip tersebut mudah untuk dikatakan, namun sulit untuk dipraktikan. Kalimat sakti itu merupakan kunci dari ketenangan hidup,” pesan Supomo.

Semoga di hari yang fitri ini membawa bekal bagi kita semua untuk membawa LPDB-KUMKM semakin baik ke depan, diterima oleh masyarakat dan memiliki kredibilitas. “LPDB-KUMKM bukan saya, namun kalian semua. Jalan kita masih panjang, jadi kita jalani bersama dengan sebaik-baiknya, tutur Supomo.

*Memutus Rantai Penyebaran Covid-19*

Di hari pertama bekerja setelah libur Idulfitri 1442 Hijriah, LPDB-KUMKM melaksanakan rapid test antigen kepada seluruh karyawan dan tenaga outsourcing di lingkungan LPDB-KUMKM. Langkah ini merupakan upaya antisipasi dalam memutus rantai penularan virus Covid-19 dan deteksi dini kesehatan seluruh karyawan. Apabila terdapat hasil rapid test antigen yang dinyatakan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, mengingat kapasitas ruangan dan kemampuan kita yang terbatas, ditambah dengan kondisi sulit saat ini, maka acara ini dilaksanakan melalui tatap muka maupun secara daring (zoom). Sementara yang berada di ruangan ini seluruhnya telah menjalani rapid test antigen dan telah dinyatakan non reaktif. Oleh sebab itu, ini momen yang baik untuk bersilahturahmi dan saling bermaafan antar karyawan.

“Halal bihalal ini dilakukan dengan tujuan mulia yaitu mempererat tali kebersamaan. Mari bersama-sama kita memberikan maaf dan meminta maaf kepada siapa pun, karena hakekat kita sebagai manusia adalah tempatnya khilaf dan lupa. Disadari atau tidak disadari, langsung ataupun tidak langsung, seringkali melakukan kesalahan baik sikap dan perbuatan. Dengan acara ini lah kita bersama-sama saling memberi dan meminta maaf. Saya pribadi dan atas nama seluruh karyawan LPDB-KUMKM memohon maaf sebesar-besarnya. Mari kita sambut hari baru dengan hati yang baru,” pesan Jaenal.(Jef)

Berkah Ramadan Bersama LPDB-KUMKM,Upaya Mendukung Ekonomi Nasional Melalui UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Upaya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendukung perekonomian nasional kian gencar dilakukan, di antaranya dengan melibatkan para pedagang kaki lima (PKL) dalam acara Berkah Ramadan Bersama LPDB-KUMKM di Jakarta, Selasa (4/5). Acara yang dihadiri oleh Direksi dan karyawan LPDB-KUMKM ini selain memperat tali silahturahmi, juga bertujuan untuk membantu para UMKM di lingkungan sekitar LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pandemi Covid-19 memukul banyak sektor industri. Bukan hanya industri besar yang terdampak, namun juga usaha skala menengah, mikro, dan kecil. Terkait hal ini, LPDB-KUMKM hadir dan mengupayakan semaksimal mungkin agar pelaku usaha khususnya UMKM dapat mampu bertahan melewati masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.

“Dengan melibatkan pedagang-pedagang kecil dan PKL, serta membeli produk-produk mereka, merupakan langkah kami dalam membantu UMKM. Terlebih LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, dimana tugas dan peranannya sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian nasional,” kata Supomo.

Supomo menjelaskan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terus berpesan agar Kementerian dan Lembaga (K/L) memberi ruang dan peluang seluas-luasnya kepada UMKM dalam memasarkan dan memajukan usahanya, terutama berbelanja produk-produk UMKM. Selain itu, 40 persen anggaran belanja K/L juga diharapkan dapat membeli dan menyerap produk-produk UMKM sehingga membuka peluang pasar yang lebih besar untuk UMKM.

“MenkopUKM terus mendorong agar produk-produk UMKM bisa go export dan go global. Melalui bentuk pendampingan, perkuatan permodalan, hingga pemasaran melalui offline maupun online (digital market platform), LPDB-KUMKM memegang peranan penting dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada koperasi, yang anggotanya merupakan para pelaku UMKM. Dengan adanya suntikan modal usaha, juga pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM, ke depannya produk-produk UMKM dapat memiliki nilai yang berkualitas ekspor dan siap masuk pasar Internasional,” lanjut Supomo.

8 Inkubator Wirausaha

Sejak awal penyaluran di tahun 2008 hingga akhir April 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp12,9 triliun, yang terbagi menjadi dua skema penyaluran yakni pola konvensional sebesar Rp10 triliun, dan dengan pola syariah sebesar Rp2,9 triliun.

Supomo menyampaikan, kinerja penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM pada kuartal pertama tahun 2021 mencapai Rp 553 miliar yang terdiri dari pinjaman konvensional sebesar Rp 252 miliar dan pembiayaan syariah sebesar Rp 301 miliar.

“Sesuai amanat Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki, sejak dua tahun terakhir LPDB-KUMKM fokus menyalurkan pinjaman/pembiayaan ke koperasi. Koperasi dan UMKM sejak dulu menjadi sokoguru perekonomian nasional, sehingga merupakan pondasi kuat dalam bertahan menghadapi segala krisis,” kata Supomo.

Selain itu, melalui Permenkop 04 Tahun 2020, LPDB-KUMKM diberikan amanat bukan hanya menyalurkan dana bergulir saja, namun melakukan pendampingan kepada calon mitra atau mitra yang sudah existing. Untuk melakukan pendampingan, di tahun 2021 ini LPDB- KUMKM telah memilih 8 Inkubator Wirausaha.

Di antaranya, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua, Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, dan Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.

Program ini bertujuan untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dengan menginkubasi pelaku usaha khususnya Koperasi dan UMKM,
LPDB-KUMKM diharapkan dapat mendorong peningkatan kewirausahaan hingga mampu berkontribusi dalam perekonomian Indonesia di masa kini dan masa yang akan datang.(Jef)

Kemenkop Gandeng Kejaksaan Tingkatkan Kualitas Pinjaman Dana Bergulir bagi Koperasi

Bandung:(Globalnews.id) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi Covid-19 dengan mengakselerasi penyaluran dana bergulir ke Koperasi.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, selain percepatan penyaluran dana bergulir, memastikan pemanfaatan dan peningkatan kualitas pinjaman juga menjadi fokus LPDB-KUMKM saat ini. 

Untuk itu, pihaknya menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM serta aparat penegak hukum seperti Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati), terkait kemudahan akses pembiayaan, akses informasi, akses penjaminan, akses pengamanan, dan lainnya. 

“Dalam kegiatan sosialisasi dana bergulir di Bandung ini kita mengundang Kejari Kota Bandung dan Kejati Jawa Barat, tujuannya agar Koperasi dan UMKM mitra maupun calon mitra LPDB-KUMKM teredukasi bahwa aparat penegak hukum saat ini mulai concern terhadap pemulihan ekonomi nasional dan juga mengingatkan bahwa dana bergulir merupakan uang negara yang harus dikelola secara hati-hati dan bertanggungjawab,” kata Supomo dalam sosialisasi bertema “Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM dalam Rangka Pemulihan Perekonomian di Provinsi Jawa Barat”, di Bandung, Kamis (22/4/2021).

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Kemenkop UKM, Agus Santoso, Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Jan Samuel Maringka, Kepala Kejati Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa, Kepala Kejari Kota Bandung M. Iwa Suwia Pribawa, dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, serta 75 peserta yang merupakan pelaku usaha koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat. 

Supomo melanjutkan, sejak tahun 2008 hingga Maret 2021 LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sekitar Rp12,8 triliun ke seluruh wilayah Indonesia. Khusus untuk Jawa Barat, realisasinya mencapai Rp1,25 triliun. Pemanfaatan dana bergulir ini akan terus meningkat mengingat target LPDB-KUMKM pada 2021 ini dana bergulir mencapai Rp1,6 triliun.

“Kami meyakini masih terdapat banyak Koperasi dan pelaku UKM potensial yang dapat memanfaatkan program pinjaman berbiaya ringan melalui dana bergulir LPDB-KUMKM. Sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM akan selalu bersama-sama koperasi dan UMKM dalam kondisi pandemi maupun pasca pandemi nanti,” tandas Supomo.

Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Perdata, dan Tata Usaha Negara Jan Samuel Maringka mengapresiasi pelibatan Kejaksaan Agung RI oleh LPDB-KUMKM dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam penyaluran dana bergulir. 

“Kejaksaan Agung RI tengah berupaya untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, khususnya sektor koperasi dan UMKM. Hal ini juga sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kejaksaan untuk mengawal pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi,” jelas Jan Samuel.

Jan juga mempersilakan LPDB-KUMKM untuk memperluas kerjasama dengan Kejaksaan di seluruh Indonesia untuk mengawal penyaluran dana bergulir sejak awal hingga akhir. Terlebih menurut Jan, Kejaksaan merupakan kuasa pemerintah yang bertugas untuk mengamankan aset-aset negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. 

Lebih lanjut, Jan menyampaikan bahwa Kejaksaan Agung RI juga telah memetakan modus-modus tindak pidana terkait koperasi, diantaranya tidak menyetorkan uang angsuran dari nasabah kepada bendahara koperasi, menarik uang simpanan anggota melebihi jumlah pinjaman yang disetujui pengurus, mengajukan pinjaman dengan menggunakan nama nasabah fiktif untuk kepentingan pribadi, dan menyalurkan dana pinjaman yang diterima koperasi kepada yang tidak berhak. 

Penghargaan

Dalam kesempatan itu, LPDB-KUMKM memberikan piagam penghargaan kepada Kejaksaan Negeri Kota Bandung selaku Jaksa Pengacara Negara yang berhasil pengamankan uang negara sebesar Rp113 miliar, diantaranya berupa uang cash Rp1 miliar, pengamanan aset negara serta mendapatkan tambahan aset. Selain itu juga telah dilakukan penyerahan 200 kios untuk dipergunakan oleh UMKM di provinsi Jawa Barat.

Pengamanan uang dan aset negara tersebut merupakan tindaklanjut kerja sama yang terjalin antara LPDB-KUMKM dan Kejaksaan Negeri Kota Bandung terkait dengan asistensi penyaluran dana bergulir sejak November 2020.

“Saya selaku Direktur Utama LPDB-KUMKM mewakili lembaga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Negeri Kota Bandung,” ungkap Supomo.

Ditempat yang sama, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Bandung, M. Iwa Suwia Pribawa menambahkan, Kejari Kota Bandung selaku penegak hukum berkewajiban untuk mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran atau kerugian negara. Dalam hal kasus dana bergulir LPDB-KUMKM, pihaknya menekankan penanganan persuasif mengingat munculnya persoalan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 yang dialami koperasi dan pelaku UMKM.

“Alhamdulilah atas kepercayaan LPDB-KUMKM dan kesadaran dari para penerima fasilitas pinjaman dana bergulir ini bisa dikembalikan dan dipulihkan, agar bisa digulirkan lebih lanjut kepada masyarakat,” ucap Iwa.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan KemenkopUKM Agus Santoso, mengingatkan bahwa kepercayaan merupakan modal utama bagi koperasi untuk maju dan berkembang. Mengingat segala kemudahan kepada koperasi telah diberikan pemerintah, salah satunya melalui LPDB-KUMKM yang merupakan satu-satunya lembaga keuangan yang memberikan pendanaan khusus kepada koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM, ungkap Agus, juga telah melakukan reformasi layanan penyaluran dana bergulir oleh LPDB-KUMKM dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 tentang penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 

Dengan adanya reformasi tersebut, penyaluran dana bergulir oleh LPDB-KUMKM diharapkan lebih mudah, lebih cepat, dan tepat sasaran. Selain itu, Menteri Koperasi dan UKM juga memperkuat keberpihakannya kepada koperasi dengan mengeluarkan kebijakan sejak 2020 LPDB-KUMKM lebih fokus untuk menyalurkan dana bergulir kepada koperasi untuk kemudian disalurkan kepada anggotanya.

“Termasuk juga kemudahan dalam pembentukan koperasi dan berbagai program pendampingan serta bantuan pemasaran dan promosi,” ucapnya.(Jef)