Arsip Tag: LPDB KUMKM

Tiga Mitra Koperasi LPDB-KUMKM Raih Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden

Jakarta:(Globalnews.id)- Tiga Koperasi yang menjadi mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendapat Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan saat Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 di Palembang, Sumatera Selatan.

Ketiga koperasi yang memperoleh penghargaan ini adalah Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang bergerak di bidang pertanian.

Kemudian KSPPS BMT Beringharjo di Yogyakarta di bidang kerajinan tekstil dan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah di sektor perikanan.

Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada koperasi-koperasi tersebut atas keberhasilannya dalam mengembangkan koperasi dan berdampak pada perekonomian masyarakat.

Perbaikan ekosistem pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh ketiga koperasi ini tidak lepas dari peran serta LPDB-KUMKM yang memberikan dukungan pembiayaan hingga pendampingan secara intensif terutama paska Covid-19.

“Syukur Alhamdulillah, penghargaan Satya Lencana Wira Karya ini adalah bukti nyata bahwa koperasi-koperasi mitra LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku UMKM. Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pendampingan kepada seluruh mitra koperasi,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Supomo menambahkan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh koperasi di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam membangun perekonomian nasional.

“Kami berharap penghargaan ini dapat mendorong koperasi-koperasi lainnya untuk semakin aktif dalam mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM dan memanfaatkan berbagai program pendampingan yang kami berikan. Dengan demikian, koperasi dapat tumbuh semakin kuat dan mandiri,” tambahnya.

Supomo juga menyampaikan harapannya agar penghargaan ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan. “Kami yakin bahwa dengan semakin kuatnya koperasi, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi di Indonesia agar dapat berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional,” tambahnya.

Selain itu, mitra koperasi yang meraih penghargaan ini diharapkan juga dapat menjadi role model bagi koperasi lainnya dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan dengab dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM bersama LPDB-KUMKM.

“Atas praktik baik dari ekosistem koperasi ini, saya diundang ke Jepang untuk mempresentasikan peran pemerintah dalam hal peningkatan ekosistem koperasi ini. Dengan semangat yang sama, saya yakin para mitra koperasi kami akan mampu menghadapi tantangan global dan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan sejahtera,” tutup Supomo.(jef)

Tingkatkan Pendampingan Koperasi, LPDB-KUMKM Optimalkan Program Inkubator Wirausaha di Sumsel

PALEMBANG:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menandatangani kerja sama (Memorandum of Understanding/ MoU) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (pemprov Sumsel) terkait Sinergi Pendampingan dan Inkubasi Koperasi KUMKM melalui lembaga inkubator bisnis.

MoU ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dengan Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dalam rangkaian Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 yang digelar di Jaka Baring Sport Center Palembang Sumatera Selatan, Kamis (5/9/2024).

Kerja sama ini dilakukan sebagai payung hukum atas kegiatan pendampingan dan asistensi yang dilakukan oleh lembaga inkubator di Pemprov Sumsel yaitu Unbara Bisnis Park terhadap koperasi-koperasi di Sumsel agar naik kelas dan memudahkan mereka dalam mengakses pembiayaan terutama ke LPDB-KUMKM. 

“Isinya (MoU) berupa pendampingan UMKM dan koperasi melalui inkubator yang sebelumnya sudah kita dikerjasamakan. Jadi ini sebenarnya kita hanya meningkatkan kerja sama agar lebih fokus lagi kepada koperasi mana yang akan mau diinkubasi,” kata Supomo.

Diharapkan dengan MoU ini akan semakin mempertegas posisi lembaga inkubator dalam membantu pemerintah Pemprov Sumsel dalam upaya meningkatkan kompetensi dari setiap koperasi di wilayahnya agar memiliki daya saing yang tinggi dan lebih maju serta modern. 

Supomo menambahkan dari beberapa koperasi di Provinsi Sumsel, terdapat beberapa yang telah mengajukan proposal pengajuan dana bergulir ke LPDB-KUMKM. Namun setelah dilakukan kajian masih terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan penyesuaian dan peningkatan ekosistem bisnisnya agar layak mendapatkan dana bergulir. 

Oleh sebab itu peran lembaga inkubator menjadi sangat penting agar kemampuan koperasi dalam menyesuaikan ketentuan pengajuan pembiayaan hingga pembenahan ekosistem bisnis yang dijalankan bisa meningkat.

“Jadi kalau mau mengakses pembiayaan kepada LPDB memang tata kelola (koperasi) harus benar, sehat dan lainnya. Kalau mau maju dan ikut yang baik, pasti dia senang dengan  pendampingan yang dilakukan LPDB,” sambung Supomo. 

Adapun program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM pada tahun 2024 ini dilaksanakan dengan bekerja sama 10 lembaga inkubator dari berbagai provinsi di Indonesia.

Mulai dari Garut Techno Park dari Provinsi Jawa Barat, Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.

Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Provinsi Bali, Hetero Inkubator dari Provinsi Jawa Tengah, Unbara Business Park dari Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Business Learning Center (BLC) Incubator dari Provinsi Jawa Timur, Cubic Inkubator Bisnis dari Provinsi Jawa Barat, Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung, Amikom Business Park dari Yogyakarta, dan Inkubator Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.(jef)

LPDB-KUMKM Expo 2024: Perkuat Kolaborasi, Dongkrak Ekonomi Melalui Koperasi

JAKARTA:(Globalnews id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar LPDB-KUMKM Expo 2024 sebagai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18.

Acara yang berlangsung bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga merupakan momentum penting dalam memperkuat komitmen LPDB-KUMKM dalam mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia serta memperkuat kolaborasi stakeholders dalam penyaluran Dana Bergulir.

Dengan mengusung tema “Kolaborasi Ekonomi Berdaya”, LPDB-KUMKM Expo 2024 bertujuan untuk memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia dan juga menjadi ajang promosi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai peran koperasi dan kehadiran LPDB-KUMKM sebagai lembaga negara yang fokus pada pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya mengatakan agar LPDB-KUMKM bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, dan juga untuk menjaga kepercayaan pembiayaan koperasi serta memberikan dampak sosial ekonomi yang tinggi.

“Pengelola lembaga keuangan itu kuncinya adalah tingkat kepercayaan yang tinggi. Ini paling penting seperti perbankan, asuransi, termasuk juga LPDB-KUMKM yang menjadi bagian BLU pengelola dana pembiayaan untuk koperasi,” ujar Teten saat menghadiri LPDB-KUMKM Expo 2024 di Halaman Kantor LPDB-KUMKM, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Teten menambahkan, tingkat kepercayaan perlu dibangun dengan budaya korporat dan tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan dan menjadi budaya kerja yang stabil dan tidak mudah berubah.

Di usia ke-18 tahun ini, Menkop UKM juga memberikan apresiasi atas prestasi atas reputasi yang sudah dibangun dengan baik, harapannya bisa terus dijaga dan ditingkatkan agar semakin berkontribusi maksimal terhadap pembangunan sosial ekonomi bagi koperasi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM Expo 2024 menjadi puncak rangkaian perayaan HUT ke-18 yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya, LPDB-KUMKM telah menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti LPDB Fun Run 5K, turnamen olahraga, donor darah, dan santunan yatim piatu. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara LPDB-KUMKM dengan para pemangku kepentingan, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,“ ujar Supomo disela-sela kegiatan LPDB-KUMKM Expo 2024.

Supomo menambahkan, salah satu tujuan utama LPDB-KUMKM Expo 2024 adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran koperasi dalam perekonomian nasional. “Kami ingin masyarakat semakin memahami pentingnya koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian nasional,” imbuhnya.

Melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, LPDB-KUMKM berupaya untuk mensosialisasikan fungsi dan manfaat koperasi, serta memperkenalkan LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang konsisten mendukung pengembangan koperasi melalui penyaluran dana bergulir yang mudah, murah, dan ramah.

“LPDB-KUMKM Expo 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan koperasi di Indonesia. Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa koperasi memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kami juga ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memajukan koperasi” tambah Supomo.

Supomo juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, atas dukungan dan arahannya terhadap program-program strategis LPDB-KUMKM. “Berkat dukungan Bapak Menteri Teten Masduki, LPDB-KUMKM dapat terus bertransformasi dan meningkatkan kinerja. Kami berharap ke depannya, LPDB-KUMKM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi pengembangan Koperasi dan UMKM di Indonesia,” tambah Supomo.

Supomo berharap agar seluruh insan LPDB-KUMKM dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja. “Saya berharap seluruh pegawai LPDB-KUMKM dapat terus meningkatkan kinerja, integritas, profesionalisme, dan juga budaya kerja Berakhlak. Dengan begitu, LPDB-KUMKM dapat menjadi lembaga yang semakin solid dan terpercaya dalam mendukung pengembangan koperasi di Indonesia,” pungkasnya.(jef)

LPDB-KUMKM dan PT Jamkrida NTB Syariah Kerjasama Pembiayaan Bagi Koperasi Syariah

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Jamkrida NTB Syariah.

Kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan akses pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM bagi koperasi syariah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di NTB.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan bagi koperasi syariah di NTB dalam mengakses pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM. Dengan demikian, koperasi syariah dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” ujar Supomo dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa LPDB-KUMKM senantiasa hadir dalam memberikan perkuatan permodalan bagi koperasi di seluruh Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi, khususnya koperasi syariah, agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” tegasnya.

Supomo berharap, dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing koperasi syariah di NTB, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk bersama- sama dengan perusahaan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) di berbagai wilayah dalam menumbuhkan ekonomi baru dan mengembangkan dunia usaha di seluruh daerah di Indonesia,” tambah Supomo.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jamkrida NTB Syariah, Lalu Taufik Mulyajati mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperluas dan mempermudah jangkauan penjaminan di sektor koperasi syariah.

“Dengan adanya PKS ini, kami berharap Jamkrida NTB Syariah dapat memberikan rasa aman bagi LPDB dan koperasi. Hal ini sekaligus mendukung perkembangan ekosistem syariah yang semakin pesat di NTB,” kata Lalu Taufik

Dengan adanya perjanjian ini, PT Jamkrida NTB Syariah dan LPDB-KUMKM terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui koperasi dan UMKM dengan menyediakan solusi penjaminan yang efektif dan efisien bagi koperasi syariah. Diharapkan, kerja sama ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi syariah di NTB dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dengan harapan dapat meningkatkan akses pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di NTB,” pungkasnya. (jef)

KSP Surya Kencana Tingkatkan Pengawasan dan Pendampingan Anggota

Jakarta:(Globalnews.id)-Teknologi dan digitalisasi mendorong koperasi untuk meningkatkan kualitas kompetensi, kemitraan, pemasaran, dan informasi. Kehadiran inovasi teknologi diharapkan mempermudah koperasi menuju arah modern, dengan perkuatan permodalan dalam pengembangan bisnis dan produktivitas usaha.

Kehadiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di tengah masyarakat dapat memperkuat peranannya dalam mendukung pembiayaan kepada koperasi. Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan komitmennya dalam memudahkan akses dana bergulir. LPDB-KUMKM berharap akses pembiayaan dapat memperluas operasional koperasi, meningkatkan pelayanan anggota, meningkatkan kapasitas produksi, serta membuka peluang baru dalam memasarkan usaha.

“Perkembangan zaman berdampak pada sektor usaha, demikian dengan koperasi yang dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi dan kebutuhan permodalan. Oleh sebab itu, koperasi diharapkan terus beradaptasi, berinovasi, dan meng-upgrade diri melalui pelatihan-pelatihan, pemasaran, peningkatan keterampilan, serta pengelolaan keuangan,” ujar Supomo.

Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus tumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian nasional. LPDB-KUMKM juga berharap dapat terus menjadi pilar utama penyangga ekonomi rakyat, melalui suntikan pembiayaan kepada pelaku usaha koperasi dan UMKM di tanah air, tutur Supomo.

Demikian yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Surya Kencana di Provinsi DKI Jakarta. Koperasi yang beralamat di Jalan Haji Muchtar Raya Nomor 14 Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, berdiri sejak tahun 2005 dan telah memiliki dua kantor cabang di Tangerang Kota dan Tangerang Selatan. KSP Surya Kencana hingga akhir Desember 2023 mencatatkan total anggota sebanyak 4.111 orang dan 44 orang karyawan.

Menurut Ketua KSP Surya Kencana Agung Setiawan, koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional diharapkan dapat menyejahterakan anggotanya. Koperasi bersama pemerintah sebagai pembina tetap diharapkan tercipta sinergi dalam mengembangkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan, mengingat peran pentingnya koperasi dalam penggerak ekonomi rakyat.

Pembinaan dan pendampingan dalam meningkatkan kualitas layanan telah diterapkan KSP Surya Kencana melalui aplikasi berbasis digital “Surya Kencana Mobile” sejak tahun 2021. Aplikasi yang dapat diunduh melalui playstore, jelas Agung, dilengkapi berbagai fitur layanan kemudahan. Di antaranya pengajuan pinjaman secara online, info pinjaman berjalan, saldo simpanan anggota yaitu Simpok, Simwa, Sukarela, Simpanan Berjangka, Tabungan, Tabungan Arisan Surya, serta pemungutan suara (votting) saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) berlangsung.

“Di samping itu, melalui perkembangan teknologi informasi, KSP Surya Kencana berharap dapat menjadi wadah usaha yang diminati masyarakat sekitar. Koperasi mencari banyak informasi mengenai sumber permodalan murah yang berasal dari pemerintah dalam upaya memperluas usahanya. Hingga akhirnya mengenal Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM),” tutur Agung.

Informasi mengenai LPDB-KUMKM yang menyalurkan pinjaman murah kepada koperasi, lanjut Agung, diperoleh melalui sosialisasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi dan UKM setempat, serta dari Forum Komunikasi Pengurus Koperasi, yang sebelumnya pernah mendapatkan pelayanan serupa dari LPDB-KUMKM.

“KSP Surya Kencana mengajukan pinjaman kepada LPDB-KUMKM dengan beberapa pertimbangan, antara lain mendapatkan penawaran bunga pinjaman yang lebih murah dibanding lembaga pembiayaan lain, proses pencairan mudah dan tidak memakan waktu lama, dan dana tambahan untuk penyaluran pembiayaan kembali kepada anggota dangan bunga yang kompetitif,” jelas Agung.

Setelah mendapat pinjaman LPDB-KUMKM, Agung menuturkan, koperasi mendapat banyak manfaat, salah satunya adalah rate bunga pinjaman yang rendah dan memberi dampak langsung berupa meningkatnya produktivitas usaha KSP Surya Kencana. Selain itu, dana bergulir menjadi penambah modal kerja bagi koperasi sehingga mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada anggota.

“Harapan ke depan, keberadaan LPDB-KUMKM dapat memberi kemudahan akses pembiayaan dan investasi, sehingga manfaatnya dirasakan oleh koperasi-koperasi di tanah air. Dengan memaksimalkan prinsip pelayanan termasuk pendampingan, dapat mewujudkan tujuan koperasi sebagai salah satu penggerak perekonomian dan menyejahterakan masyarakat,” kata Agung.

Di sisi lain, KSP Surya Kencana memandang bahwa pengawasan dan pembenahan wajib dilakukan LPDB-KUMKM. Dalam bentuk pendampingan, ini merupakan upaya menjadikan koperasi dan UMKM memiliki usaha profesional dan mencegah pinjaman bermasalah. Salah satu cara yang biasa dilakukan KSP Surya Kencana adalah melakukan kunjungan dan memberi penyuluhan langsung kepada anggota mengenai cara menjalankan usaha yang baik.

“Selain pendampingan kepada anggota, KSP Surya Kencana juga fokus pada kualitas produk dengan monitoring yang ketat, memiliki target pencapaian usaha yang jelas dan terukur, serta membuat pencatatan pembukuan atau laporan keuangan yang transparan dan tertib. Selain dukungan pembiayaan dari LPDB-KUMKM, KSP Surya Kencana juga mendapat pembinaan dari sisi peningkatan usaha dari Suku Dinas (SUDIN) Koperasi Jakarta barat dan DEKOPINDA Jakarta Barat,” ujar Agung.(jef)

Dana Bergulir LPDB Buat Koperasi Sehat

Banyuwangi:(Globalnews.id)- Koperasi menjadi tonggak bersejarah dari pergerakan ekonomi nasional dan ekonomi global. Wadah usaha yang berdasar pada asas kekeluargaan dan kebersamaan dengan prinsip-prinsip koperasi menekankan pada kesetaraan, partisipasi anggota, serta pembagian keuntungan yang adil. Kehadiran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, berperan penting dalam menyukseskan dan memajukan perekonomian rakyat.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) telah mengeluarkan undang-undang dan kebijakan guna mendukung dan menggalakkan berdirinya koperasi. KemenkopUKM melalui satuan kerjanya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan akselerasi perkuatan permodalan kepada koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, LPDB-KUMKM memberikan dukungan finansial yang lebih baik kepada koperasi, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dan berkontribusi aktif terhadap perekonomian nasional.

“Dalam melayani pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi, LPDB-KUMKM menyediakan dua pola, yakni pola konvensional dan pola syariah. Dari sisi tarif layanan, LPDB-KUMKM memiliki tarif layanan yang lebih terjangkau dan murah bagi koperasi dibanding lembaga keuangan lain,” kata Supomo.

Koperasi yang mendapat fasilitas dana bergulir, lanjut Supomo, harus memiliki legalitas hukum yang jelas, memiliki bisnis yang sehat, serta laporan keuangan tercatat baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang disalurkan pun harus terus dikembalikan dan digulirkan secara merata, karena merupakan dana pemerintah yang sumbernya dari APBN.

“Harapannya, selain memberikan perkuatan permodalan, LPDB-KUMKM juga melakukan pendampingan terhadap koperasi dari sisi kelembangaan dan juga tata kelola. Pendampingan ditujukan agar tercipta usaha koperasi yang lebih profesional dan mencegah pembiayaan bermasalah di kemudian hari,” harap Supomo.

Harapan serupa juga ingin dicapai Koperasi Konsumen Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Artha Insani (BMT Arin) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Koperasi yang berdiri pada tahun 1998 dan beralamat di Jalan Gunung Agung Nomor 5 Kelurahan Singotrunan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, berupaya memperkokoh usaha koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota dengan mengajukan permohonan pembiayaan ke LPDB-KUMKM.

Ketua BMT Arin Thamrin Mulyono mengatakan, BMT Arin yang memiliki total anggota sebanyak 823 orang, telah mendapatkan empat kali fasilitas dana bergulir LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 hingga 2024. LPDB-KUMKM menjadi pertimbangan utama karena menawarkan margin rate atau bagi hasil (basil) yang sangat rendah bila dibandingkan lembaga sejenis apalagi perbankan.

“Pertimbangan lain BMT Arin bermitra dengan LPDB-KUMKM adalah dari sisi pendampingan yang didapat koperasi. Pendampingan tersebut terdiri dari banyak aspek, mulai dari legalitas kelembagaan, pengelolaan koperasi, hingga peningkatan usaha. Setelah bermitra dan mendapat pembiayaan LPDB-KUMKM, koperasi menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan,” tutur Thamrin.

Secara umum, tambah Thamrin, BMT Arin tidak menemui kendala berarti. Latar belakang koperasi yang patuh terhadap regulasi perkoperasian, sehingga syarat-syarat kelengkapan dokumen dan proses pengajuan proposal sampai pencairan bisa dipenuhi dengan baik. Kendala yang muncul pun dapat teratasi berkat bantuan, masukan, dan saran dari LPDB-KUMKM.

“Di samping itu, guna mencegah dan mengantisipasi kondisi gagal bayar BMT Arin menerapkan beberapa strategi, di antaranya mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pembiayaan, menegakkan Standar Operasional Manajemen (SOM), meningkatkan kapasitas SDM pengurus, manajer dan karyawan, serta melakukan pembinaan dan pendampingan anggota secara berkala,” jelas Thamrin.

Harapannya, koperasi di Indonesia menjadi soko guru perekonomian bangsa dengan mengutamakan keterlibatan anggota dalam berbagai usaha. Kehadiran LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan yang peduli dengan keberlangsungan koperasi menjadi oase segar bagi kami. Apresiasi kami sampaikan terhadap layanan LPDB-KUMKM, diharapkan ke depan dapat lebih fleksibel dalam melayani koperasi.

“Pelayanan yang prudent dan tidak kaku, serta melayani sepenuh hati dengan menawarkan solusi-solusi praktis merupakan jawaban dari segala permasalahan koperasi khususnya permodalan. Harapannya, jati diri “dari, oleh, dan untuk anggota” tidak hilang dari kehidupan berkoperasi di Indonesia, tutup Thamrin.(jef)

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)-Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Salah satu upayanya, LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional yakni PT Kebon Agung dengan mendorong koperasi-koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung untuk mengakses dana bergulir.

“Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, koperasi-koperasi sektor produktif memiliki peran yang sangat penting. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke PG Trangkil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pada kunjungan kerja tersebut, Supomo didampingi oleh sejumlah pejabat terkait yakni Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Hj Kamari, Direktur Keuangan PT Kebon Agung Krisman Lumban Tobing, Direktur Produksi Prasetyo Budi Santoso, Pimpinan PG Trangkil Sukirno, Staf Khusus Menteri Agus Santoso, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif, sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.

“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, diharapkan koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” lanjut Supomo.

Kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil ini juga menjadi upaya positif dari LPDB-KUMKM untuk menjemput bola dan mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya, dan juga mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan.

“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman/pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan penjajakan yang LPDB-KUMKM lakukan, pihaknya berharap koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Terlebih dari sisi wilayah kerja, Pabrik Gula Trangkil ini meliputi berbagai wilayah di Pantura mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang dengan jumlah petani sebanyak 2.409 petani.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan koperasi, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri atau swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional termasuk komoditi gula.

“Harapannya bisa turut andil dalam program ketahanan pangan hingga mencapai swasembada pangan, dan menekan laju inflasi dari sektor pangan, serta menekan jumlah impor komoditas pangan, pendapatan petani naik, kesejahteraan juga naik, dan usaha koperasi terus berkelanjutan dengan sinergi yang baik dengan seluruh pihak,” pungkas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H

Jakarta:(Globalnews.id)-Mengawali hari pertama bekerja setelah Libur Idul Fitri 2024, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah bersama segenap jajarannya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan secara offline dan online (hybrid) ini diikuti oleh Direktur LPDB-KUMKM, Kepala Divisi, Kepala Subdivisi, Kepala Satuan Tugas LPDB-KUMKM di lima wilayah di Indonesia, serta pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

Supomo mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh pegawainya. “Momen hari yang fitri ini kiranya kita rayakan dengan rasa syukur, kemenangan, kebahagiaan, serta memohon ampunan dariNya. Sebagai seorang “Pemenang” yang telah finish menjalani bulan Ramadan, kiranya nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras terus diterapkan dalam menjalankan tugas kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan pelayan masyarakat,” katanya.

Tugas LPDB-KUMKM dalam menyalurkan dana bergulir ke seluruh koperasi di Indonesia, lanjut Supomo, harus diemban dengan amanah dan tanggung jawab. Untuk mencapai prestasi dan kemajuan bersama, Saya selaku Pimpinan LPDB-KUMKM mengajak seluruh pegawai LPDB-KUMKM untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi LPDB-KUMKM. Melalui semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam mencapai tujuan bersama, ini menjadi komitmen kita dalam meningkatkan kualitas kerja dan integritas di LPDB-KUMKM.

Supomo menambahkan, sebagai salah satu langkah mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2024, Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) mengarahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menerapkan kebijakan kombinasi bekerja antara dari kantor (WFO) atau dari rumah (WFH) pada Selasa dan Rabu (16-17 April 2024). Kebijakan ini juga diberlakukan di lingkungan LPDB-KUMKM dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.

Dalam acara yang bertema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Dalam Indahnya Kebersamaan dan Keberagaman Silahturahmi”, Supomo juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM atas integritas dan kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan koperasi-koperasi di Indonesia.

“Melalui maping dan strategi yang baik di internal LPDB-KUMKM, serta sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait, diharapkan mampu menjawab tantangan dan tuntutan ke depan. Percepatan penyaluran dana bergulir 2024 terus ditingkatkan dan dimaksimalkan agar LPDB-KUMKM mencapai target yang telah ditetapkan,” tutup Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Tegaskan Komitmen Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024 Sebesar Rp 1,85 Triliun

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya untuk target penyaluran dana bergulir tahun 2024 sebesar Rp 1,85 triliun.

Dalam upaya mencapai target tersebut, LPDB-KUMKM menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk konvensional dan 40 persen untuk syariah.

Dari jumlah tersebut, sektor riil menjadi fokus utama dengan alokasi dana sebesar Rp600 miliar.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koperasi sektor riil melalui ekosistem yang dibangun bersama offtaker, dalam rangka memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, upaya strategis lainnya LPDB-KUMKM juga bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dalam mengembangkan Standar Akuntansi Koperasi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bergulir.

Supomo menambahkan, dalam melakukan proses penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM juga terus menerapkan aturan dan kriteria yang jelas dan konsisten dalam proses penyaluran dana bergulir.

“Kita harus tegakkan aturan, termasuk pendampingan LPDB yang mengikuti aturan yang ada, agar proses pengajuan dana bergulir dapat berjalan dengan lancar dan berkinerja baik,” ujarnya.

Adapun dalam menjalankan pendampingan, LPDB-KUMKM juga melaksanakan inkubator untuk menginkubasi koperasi agar memiliki kinerja yang sehat dan tata kelola yang baik.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi,” kata Supomo.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan, selain strategi penyaluran, LPDB-KUMKM juga terus memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) yang tersebar di lima Provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Kami terus memperkuat peran Satgas ini, dan juga intensif melaksanakan Sosialisasi dan juga Bimbingan Teknis, sehingga koperasi yang mau mengajukan proposal pinjaman atau pinjaman dana bergulir bisa mendapatkan informasi dan pelayanan yang tepat,” kata Oetje.(Jef)

Bermitra Sejak 2009, KSP Lombok Sejati NTB Tumbuh Tangguh Bersama LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Harus diakui koperasi memiliki hubungan paling erat dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kehadiran Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi alternatif pembiayaan di luar perbankan yang dianggap lebih ramah dan dekat dengan masyarakat, sehingga diperlukan sistem pengawasan, penataan, pembenahan, serta kemampuan SDM yang ahli dibidangnya. Standar usaha pun dibutuhkan agar koperasi mampu bersaing dan berkembang seperti layaknya perbankan.

Pembinaan, pembenahan dan pengawasan pun terus dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM hingga saat ini. Sebagai lembaga negara yang membidangi urusan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM), KemenkopUKM mengemban fungsi dan tanggung jawab penting bagi kemajuan dan masa depan KUMKM di Indonesia. Dari segi permodalan, KemenkopUKM memiliki satuan kerja yang bertugas menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi dan UMKM yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

LPDB-KUMKM menggelontorkan dana bergulir yang utamanya ditujukan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan memberikan suku bunga yang lebih murah dibandingkan lembaga keuangan atau pembiayaan lainnya. Dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM kepada KUMKM sumbernya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan peruntukkannya harus dipertanggungjawabkan kepada negara.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu KSP Lombok Sejati NTB. Koperasi primer tingkat provinsi ini bergerak pada usaha simpan pinjam dengan jumlah anggota sebanyak 16.485 orang dan total karyawan sebanyak 53 orang. Koperasi yang sudah memiliki lima kantor cabang, yakni kantor cabang Mataram, Lombok Timur, Kopang, dan Gerung. Sedangkan kantor cabang yang terakhir di Praya saat ini masih proses persiapan.

Tingginya kebutuhan anggota khususnya yang memiliki usaha produktif, serta suku bunga bersaing dan rendah mendorong koperasi untuk mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM. KSP Lombok Sejati NTB telah mendapat perkuatan permodalan LPDB-KUMKM sebanyak empat kali sejak tahun 2009 hingga 2023. Hingga kini, pembiayaan KSP Lombok Sejati berstatus kolekbilitas lancar.

Ketua KSP Lombok Sejati NTB Suyitno mengatakan, kepercayaan dan kepuasan terhadap layanan LPDB-KUMKM menjadi alasan mengapa bermitra dengan LPDB-KUMKM. Mulai pulihnya sektor ekonomi pasca pandemi Covid-19, serta banyaknya usaha anggota yang terdampak menyebabkan tingginya kebutuhan anggota akan tambahan modal usaha dengan tarif bunga rendah. Oleh sebab itu, apabila KSP Lombok Sejati NTB masih diberi kepercayaan untuk mengelola dana bergulir bagi anggota di tahun mendatang, maka koperasi berkomitmen akan amanah mengelolanya.

KSP Lombok Sejati NTB yang berkantor pusat di Jalan Achmad Yani Nomor 1 Kabupaten Lombok Barat NTB berupaya menggenjot prestasi yang lebih baik lagi di tahun 2024. Koperasi mencanangkan sejumlah strategi, di antaranya menjaring informasi pasar untuk penempatan dana, memasarkan produk pinjaman dengan tarif bunga bervariasi dan bersaing untuk dimanfaatkan oleh anggota dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, serta meningkatkan kunjungan penagihan kepada anggota-anggota peminjam yang telah mendapat pinjaman dari KSP Lombok Sejati NTB.

Sedangkan untuk pinjaman anggota yang bermasalah atau kondisi gagal bayar, koperasi harus benar-benar memperhatikan 5C dari unsur kelayakan usaha sejak awal pemberian pinjaman, yakni character, capacity/cashflow, capital, conditions, dan collateral. Selain itu, harus ada jaminan yang marketable, dan rutin membuat jadwal kunjungan ke anggota peminjam agar dilakukan pembinaan atau penagihan bila terjadi kondisi tersebut,” terang Suyitno.

Suyitno menambahkan, selain bersinergi dengan LPDB-KUMKM untuk mendukung pelayanan dan mengembangkan produk-produk yang ada, koperasi juga bersinergi dengan mitra perbankan dan Induk Koperasi Simpan Pinjam (IKSP). Bimbingan dan arahan juga didapatkan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Bidang Pengembangan Kelembagaan, serta Kementerian Koperasi dan UKM.

Harapannya, koperasi mampu memberi kontribusi positif bagi peningkatan layanan yang lebih sehat, mandiri, tangguh, dan berdaya saing. Koperasi yang berdiri tahun 2004 terus mengupayakan kinerja yang baik melalui peningkatan manajemen SDM serta kelembagaan yang baik dan tertib. Koperasi juga berharap dapat lebih maju, berkembang, dan mampu memberi manfaat besar bagi masyarakat terutama untuk kesejahteraan anggotanya.

“Pelayanan LPDB-KUMKM sangat berkesan bagi kami, karena kami selalu dibantu dan diarahkan khususnya saat kekurangan likuiditas untuk pengembangan usaha. LPDB-KUMKM menjadi mitra kerja yang kehadirannya nyata dan dapat diandalkan. Selama 14 tahun bersinergi dengan LPDB-KUMKM, KSP Lombok Sejati NTB dapat bertahan hingga saat ini tidak bisa dipungkiri berkat kerja sama yang baik dengan LPDB-KUMKM,” kenang Suyitno.

Harapan kami, lanjut Suyitno, LPDB-KUMKM dapat memberikan pinjaman berupa bantuan likuiditas, mengingat ada situasi tertentu yang mengharuskan koperasi untuk membayar namun cadangan kasnya tidak mencukupi. Di samping itu, ke depan LPDB-KUMKM dapat menjadi Lembaga Penjamin Simpanan bagi koperasi, karena hal ini dapat membantu mewujudkan masa depan koperasi yang lebih baik dan maju di Indonesia.

Tingkatkan Pelaku Koperasi

Berdasarkan data Online Data System (ODS) KemenkopUKM, jumlah koperasi di Kabupaten Lombok Barat tercatat sebanyak 268 unit di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah tersebut masih tergolong rendah dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia. Menanggapi hal ini Suyitno selaku Ketua KSP Lombok Sejati NTB mengatakan bahwa pola pikir masyarakat masih menjadi faktor dominan yang sangat mempengaruhi.

“Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih wadah usaha non-koperasi dibanding koperasi, karena dalam perkoperasian intervensi anggota melalu Rapat Anggota sangat dominan. Faktor ini menyebabkan orang lebih mencari wadah usaha lain yang lebih mudah dan cepat untuk dikerjakan. Kami harap, pemerintah perlu menjawab tantangan ini dengan membuat terobosan-terobosan baru khususnya untuk menjaring koperasi-koperasi potensial di daerah,” pinta Suyitno.

Menjawab tantangan ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada pelaku KUMKM, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. LPDB-KUMKM didapuk oleh pemerintah khususnya KemenkopUKM untuk menjadi garda terdepan bagi perkuatan permodalan KUMKM di Indonesia.

“Misi melakukan pemihakan bagi kelangsungan KUMKM terus digaungkan di lingkungan LPDB-KUMKM. Bahwa kita merupakan bagian dari pelaku sejarah yang turut serta menggerakan denyut ekonomi terbesar di negeri ini, melalui koperasi dan UMKM. Selain itu, sinergi dengan pelaku KUMKM juga terus dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, tentunya dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM setempat. Dinas KUKM pun membantu kami menjaring koperasi-koperasi potensial di wilayahnya masing-masing,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus melakukan mapping dengan mengundang koperasi-koperasi yang terafiliasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan untuk mengurai kendala-kendala yang ditemui masyarakat khususnya saat mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM. Menjawab kendala lainnya yang seringkali dihadapi koperasi, kami juga tetap menggandeng lembaga-lembaga penjamin guna meminimalis kekurangan agunan saat mengakses dana bergulir.

“LPDB-KUMKM optimis penyaluran dana bergulir dan pencapaian target tahun 2024 ini dapat berjalan sesuai target dan waktu yang ditentukan. Melalui penerapan strategi, kebijakan, serta kolaborasi dan sinergi yang baik dengan semua pihak, baik internal, mitra koperasi, maupun para pemangku kepentingan (stakeholder), kami yakin bisa melalui tahun 2024 dengan penuh semangat,” tutup Supomo.(Jef)