Arsip Tag: optimisme sektor pariwisata

Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Bangkitkan Kembali Semangat Sinergi dan Kolaborasi Stakeholder Sektor Pariwisata

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mmeberikan apresiasi kepada media yang selama ini telah dan terus mendukung upaya bangkitnya kembali pariwisata Indonesia

“Saya berharap melalui acara ini bisa membangkitkan kembali semangat sinergi dan kolaborasi antar stakeholder sektor pariwisata,” ujar Sandiaga Uno dalam sambutannya secara daring dalam diskusi Urban Forum- Forwada Tourism & Hospitality Industry Outlook 2023 dengan tema ” Akselerasi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan” di Family Resto D’Kampoeng Bogor (29/11/2022)

Menteri Sandiaga juga berharap media mendukung penuh upaya stakeholder pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong tercapai tujuan pembangunan nasional.

” Peran media lebih pada membangun brand Awareness dan brand image serta memberikan rekomendasi untuk kemajuan sektor pariwisata. Acara ini adalah momen yang tepat untuk membangkitkan kesadaran pembangunan sektor pariwisata dan memperluas wawasan, ungkap Sandiaga.

Dalam diskusi tersebut, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Agustini Rahayu memgatakan, stakeholder pariwisata di tanah air optimis akan prospek pariwisata Indonesia di tahun 2023. Meski, dihadang berbagai tantangan dan hambatan seperti pandemi dan perang Rusia-Ukraina, yang memantik kekhawatiran terjadinya resesi global.
Untuk mengahadapi tantangan tersebut, Kementrian Pariwisata kini terus mengembangkan konsep wisata berkelanjutan

Konsep ini diyakini akan mendorong industri pariwisata Indonesia tumbuh dengan kuat dan lebih tahan akan krisis. ” Pariwisata berkelanjutan adalah sebuah proses (ruh), bukan hasil akhir, yang tercermin dalam setiap penetapan kebijakan oleh Kemenparekraf,” ujarnya.

Agustin mengungkapkan, Kemenparekraf mengusung 5 isu strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, yakni Keberlanjutan, Daya Saing, Nilai Tambah, Digitalisasi dan Produktivitas. Sedangkan target capaian pariwisata berkelanjutan sesuai pesan Menparekraf adalah, Pertumbuhan Ekonomi, Penciptaan Lapangan Kerja, Kebijakan yang tepat target, waktu, dan manfaat. “Arah kebijakan pariwisata dan ekonomi Kreatif bermuara pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan Tangguh,” jelasnya.

Agustin mengungkapkan, akibat situasi ekonomi yang tidak menentu, World Tourism Organization (UNWTO) memprediksi pemulihan pariwisata global baru akan tercapai pada tahun 2024 atau lebih. Faktor ekonomi dan mahalnya tiket dan akomodasi menjadi tantangan utama dunia pariwisata.

Dia menyebut, pemulihan pariwisata global saat ini telah mencapai 65% dari tingkat sebelum pandemi. Diperkirakan 700 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional antara Januari dan September 2022, lebih dari dua kali lipat (+133%) jumlah yang tercatat untuk periode yang sama pada tahun 2021.
“Hasil ini didorong oleh permintaan yang kuat, peningkatan tingkat kepercayaan dan pencabutan pembatasan di banyak destinasi. Diperkirakan 340 juta kedatangan internasional tercatat pada kuartal ketiga tahun 2022,” jelasnya.

Hal ini juga dirasakan oleh Indonesia. Agustin menuturkan, kedatangan wisman periode Januari-September 2022 tercatat telah mencapai 2.268,7, angka ini naik 2.530,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sementara sejalan dengan tertanganinya pandemi, jumlah perjalanan Wisatawan Nusantara (Wisnus) juga terus meningkat. Pada tahun 2021 tercatat 603 perjalanan Wisnus atau 83,5% jumlah perjalanan tahun 2019.

Peran Perbankan

Dalam kesempatan yang sama Presiden Direktur PT. Bank Central Asia, Tbk., Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan ada 15 desa binaan BCA yang telah sukses menjalankan pariwisata berkesinambungan, diantaranya Nagari Sikolek, Desa Petingsari, dan kampung adat SiIjungjung.

“Selama ini BCA telah berkontribusi dalam mempercepat digitalisasi di beberapa daerah wisata, seperti yang dilakukan di 15 desa binaan BCA,” jelasnya.

Jahja juga menyoroti tiga tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengembangkan desa wisata. Pertama, minimnya sinergi antar lembaga : pemerintah daerah, komunitas desa, dan pihak swasta. Kedua, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan pariwisata di komunitas tersebut. Ketiga adalah terbatasnya penyediaan fasilitas dasar penunjang wisata.

“Ini yang kita alami dilapangan, banyak destinasi yang fasilitas penunjang wisata seperti sinyal jaringan seluler yang masih belum baik. Kita harapkan ini menjadi perhatian seluruh stakeholder pariwisata kita,” jelasnya.

Peran SMF

Direktur Operasional dan Keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero, Bonai Subiakto menyoroti pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan lokasi wisata. Menurutnya, SMF telah berupaya masuk ke ceruk ini dengan memberikan pinjaman bergulir kepada warga kurang mampu untuk dapat membangun rumahnya menjadi homestay bagi wisatawan.

“Program homestay ini merupakan program CSR kami. Pada pelaksanaannya kami bekerjsama dengan kemenparekraf dan juga dinas pariwista setempat agar program yang diperuntukan bagi masayarakat MBR ini bisa tepat sasaran,” ungkapnya.

Fasilitas Pembiayaan Homestay diberikan kepada masyarakat MBR yang tinggal Destinasi Wisata Prioritas & destinasi wisata lainnya dengan Plafon Max. 150 Juta/Rumah.

PHRI Optimis

Sementara, Yuno Abeta Lahay, Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PHRI, mengungkapkan rasa optimisnya akan kebangkitan pariwisata Indonesia di tahun 2023.

Hal ini karena, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan untuk memperpanjang program restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang akan berakhir pada Maret 2023.

“Perpanjangan restrrukturisasi ini, lanjutnya juga diberikan kepada segmen UMKM di, sektor penyedia akomodasi dan makanan minuman, ini sangat membantu kami,” jelasnya.

Travel online

Sedangkan, Founder dan CEO hotelmurah.com, R. Ari Sudradjat menyoroti bisnis pendukung Pariwisata Berkelanjutan, termasuk pada bisnis travel online.

Menurutnya industry travel online harus fokus pada pertumbuhan Net Profit dan bukan pada bukan Omset, Jumlah Download, Followers, Member, Transaksi, dan lainnya.

Mengutip Tourism Outlook 2023 Report bahwa secara global kedatangan turis akan meningkat hingga 30% di tahun 2023. Karenanya, pelaku bisnis travel online harus jeli peluang dan tantangan yang ada.
“Guna menyongsong kebangkitan industry pariwisata, para pelaku bisnis travel online harus bisa memperbanyak cara pembayaran, melengkapi produk travel dengan produk non travel, dan intinya, harus berkolaborasi, bukan kompetisi,” jelasnya.

Perbaki Lingkungan

Sedangkan, pengelola Hutan Organik Megamendung Bogor dan Pendiri Desa Wisata Cidereum, Bogor, Yuhan Subrata memaparkan upaya yang mereka lakukan dalam membangun sebuah ekosistem pariwisata berkelanjutan berbasis desa wisata.

“Yang kami lakukan adalah memulai dari lingkungan, perbaiki lingkungannya, jika lingkungan sudah pulih, maka dengan sendirinya pariwisata akan pulih,” ujar Yuhan.

Dia menceritakan, bagaimana kondisi Desa Wisata Cidereum Bogor yang sebelumya bukanlah desa wisata. Sungainya kotor, dan lokasinya menjadi tempat pembuangan sampah. Bersama masyarakat local dan dibantu Pemda setempat, Yuna berhasil memulihkan kembali lingkugan di kawasan desa Cidereum.

“Sungainya dulu kotort, selama 15 tahun sebelum kami masuk, warga desa enggan mandi disungai. Namun kini berubah, warga dapat memanfaatkan sungai bahkan kita adakan acara di sungai itu, dan lahan yang dulunya menjadi lokasi pembuangan sampah pun kini sudah menjadi lokasi wisata lokal,” pungkasnya. (Jef)

Ternyata Ini Strategi Pemerintah Bangkitkan Wisata Yang Terdampak Pandemi Covid19

Bali:(Globalnews.id)- Pemerintah tengah gencar mempromosikan tagar wisata #diindonesitasaja dalam rangka menumbuhkan kembali sektor parisiwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Wisawatan domestik dapat memilih objek wisata seperti Bali, Labuan Bajo, Danau Toba, Toraja dan banyak lagi objek wisata lainnya.

“Kita harus bangkit dari pandemi covid-19, pelaku wisata harus siap antisipasi pola berwisata masyarakat akibat pandemi covid-19” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI saat menyampaikan sambutan pada International Conference on Communication Science Universitas Mercu Buana di Bali, 2 November 2022.

Pemerintah menggalakkan kunjungan wisata desa yang menawarkan pengalaman komplit dengan memadukan komponen budaya, alam, dan keunikan dari setiap desa wisata, sehingga jadi alternatif wisata yang seru dan menarik. “desa wisata merupakan salah satu model bisnis yang terbukti dapat bertahan melewati masa-masa sulit. desa wisata juga bisa dioptimalkan untuk menggerakkan sektor UMKM yang mampu menciptakan 97 persen lapangan kerja dan berkontribusi 60 persen terhadap ekonomi Indonesia” Kata Sandiaga

Program wisata desa juga dapat disingkronkan dengan kampanye bangga buatan Indonesia dimana wisatawan dihimbau untuk membeli produk UMKM sehingga tercipta perputaran ekonomi “bila ini kita lakukan secara konsisten dan berkelanjutan saya yakin Indonesia bisa pulih lebih cepat bangkit lebih kuat dalam sektor wisata dan ekonomi kreatif” pungkasnya

Seperti diketahui Universitas Mercu Buana UNIVERSITAS Mercu Buana menggelar Seminar Internasional bertajuk “Society Empowerment amidst the New Normal: Communication, Socio-Cultural, Political, Economic, and Technological Perspectives” yang dilaksanakan 2-3 November di Hotel Harris Riverview, Denpasar, Kuta, Bali.

Pembicara internasional dan nasional dihadir oleh Prof. Dr. Oliver Hahn dari Passau University, Germany; Assoc. Prof. Dr. Sabariah M. Saleh dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia; Prof. Rajab Ritonga, M.Si dari Universitas Gunadarma, Indonesia; Assoc. Prof. Jantima Kheokao, Ph. D. dari University of the Thai Chamber of Commerce, Thailand; Dr. Ma Theresa B. Nardo dari Tarlac Agricultural University, Philippines; Rizki Briandana, M.Comm., Ph.D dari Universitas Mercu Buana, Indonesia.

Universitas Mercu Buana menyelenggarakan seminar ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, dari Malaysia antara lain International University of Malaya-Wales, Universiti Sains Islam Malaysia, Multimedia University Malaysia. Sementara co Host dari universitas di Indonesia, yaitu STISIPOL Candradimuka-Palembang dan Politeknik Tempo. Konferensi ini didukung oleh BPJS Ketenagakerjaan, Bakti Kominfo, Pandi.id dengan media partners: IDN Times Bali, Media Group Network, Media Indonesia, Medcom.id, Metro TV dan MG Radio.(Jef)

Sandiaga Uno: Liga Selancar Dunia Krui Pro 2022 Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi

LAMPUNG:(GLOBALNEWS.ID)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan World Surf League (WSL) Krui Pro 2022 merupakan salah satu upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal tersebut dikatakan saat membuka liga selancar dunia tersebut di Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (11/06)

“Pak Bupati Pesisir Barat datang langsung ke Kemenparekraf untuk memastikan dukungan semua atas kebangkitan ekonomi kita, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui Krui Pro 2022 ini,” kata Sandi. Sandi mengatakan bahwa Pesisir Barat, Lampung merupakan salah satu spot surfing terbaik di dunia yang harus diperkenalkan kepada dunia dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Wisata ini perlu kita kembangkan dan perkenalkan kepada dunia, tidak usah bangun sirkuit yang mahal, Allah sudah memberikan alam yang bagus untuk kita manfaatkan bersama dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat” ujarnya.

Hadir juga dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Subianto, serta tamu undangan lainnya.

Menurut Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim dibukanya kembali pelaksanaan agenda kepariwisataan pada Kalender Event Pariwisata Lampung tahun 2022 menjadi kabar baik bangkitnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid19.

“Festival seperti ini sangat baik, dan daya ungkitnya untuk kesejahteraan luar biasa, ekomomi kreatif bangkit, permintaan hotel meningkat dan diharapkan menjadi tahun kebangkitan bersama, tahun mendatang bisa pulih lagi” katanya.

Senada dengan Wakil Gubernur, Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan Krui Pro 3 merupakan bentuk kekompakan bersama demi meningkatkan citra pariwisata Indonesia kepada dunia.

“Program Krui Pro 3 Lampung merupakan kegiatan bersama, tanpa dukungan dan kekompakan modal kita, apapun yang kita laksanakan tidak akan berhasil” katanya.

Bupati menyampaikan bahwa pihaknya masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk mendukung kegiatan tahun berikutnya untuk melaksanakan kegiatan Krui Pro 3 QS 10.000.

“Kegiatan Krui Pro 3 QS 5.000 ini menyongsong QS 10.000, kedepan kami butuh perhatian, karena kami yakin ekonomi kreatif akan berkembang dan bangkit di Pesisir Barat,” ujar Bupati.

Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyatakan, WSL ini adalah suatu program yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya di masing-masing kabupaten/kota. Ada 130.000 UMKM yang ada di Lampung dan ini merupakan suatu peluang bagi UMKM Lampung untuk bisa membangun pasar digital.

“Kominfo sebagai Government Public Relation juga mendukung seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah untuk bisa mensosialisasikan program-programnya sehingga masyarakat Indonesia paham program-program prioritas,” ujar Septriana seraya mendampingi Menparekraf meninjau lokasi pameran UMKM di sela-sela pembukaan WSL Krui Pro tersebut.

Kegiatan WSL Krui Pro 3 WSL QS 5000 merupakan kegiatan liga selancar dunia yang dilaksanakan pada tanggal 11–17 Juni 2022 dan diikuti oleh 218 peserta dari 17 negara di dunia.(Jef)

Manfaatkan Media Sosial untuk Promosikan Budaya Indonesia

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-upaya meningkatkan literasi digital adalah dengan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah menyebarkan/menerima konten buruk dari internet, baik aplikasi chat, media sosial, website guna menyaring informasi di dunia digital yang bisa saja berisi malware (virus), penipuan online, hoaks, hate speech dan lainnya.

Esensi peningkatan literasi ini bertujuan agar masyarakat memiliki kebiasaan bersikap skeptis (tidak mudah percaya) dan kritis terhadap apapun yang dibaca melalui internet.

Literasi digital merupakan satu kesatuan sikap, pemahaman, keterampilan dalam menangani dan mengomunikasikan informasi dan menggunakan pengetahuan dengan efektif pada berbagai media dan format.

Hal itu disampaikan Prof. Dr. Budiharjo, M.Si, Direktur Program Pascasarjana Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Promosi Budaya Melalui Peningkatan Literasi Digital, Selasa, 24 Mei 2022.

Selain Prof. Dr. Budiharjo, M.Si, hadir sebagai Pembicara Kunci Anggota Komisi I DPR RI Dede Indra Permana, Dirjen Aptika Kemkominfo Semual Abrijadi Pangerapan dan Siswanto Rusdi, Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Jakarta.

Dia menjelaskan kemampuan literasi dalam aspek kehidupan menjadi penyangga bagi kemajuan peradaban suatu bangsa. Literasi dimaksudkan sebagai upaya keberaksaraan, yaitu kemampuan membaca dan menulis.

“Budaya literasi ditujukan sebagai pembiasaan berpikir yang diawali dengan kegiatan membaca dan menulis hingga tercipta sebuah karya yang diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku dan budi pekerti,” katanya.

Siswanto Rusdi, Direktur Namarin menyampaikan fakta tentang Indonesia dimana dua pertiga dari wilayah Indonesia terdiri dari air, baik laut, sungai maupun danau dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dengan panjang mencapai 99.083 KM.

Dia menambahkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang seluruhnya terdiri atas kepulauan-kepulauan dan mencakup pulaupulau besar dan kecil yang merupakan satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial budaya, dan historis yang batas-batas wilayahnya ditarik dari garis pangkal kepulauan.

Pada Webinar tersebut, Dede Indra Permana SH, Anggota Komisi I DPR RI mengatakan kemajuan internet telah memberikan kemudahan proses komunikasi dan membawa perubahan dan mendukung kegiatan masyarakat. “Manfaatkan kemajuan digital dengan maksimal mungkin, sefektif mungkin dan se-kreatif mungkin,” katanya.

Dia menjelaskan media sosial seperti youtube, facebook, tik tok dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kemauan untuk belajar tentang dunia digital. Namun, harus juga pinter melindungi data pribadi kita di dunia internet, jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong atau bahkan ikut menyebarkan berita bohong.(Jef)

“Manfaatkan Sosial Media Untuk Majukan Wisata”

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID): Masyarakat memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menawarkan produk pariwisata melalui media sosial di tengah masifnya penggunaan internet di Indonesia pasca pandemi Covid-19.

“Masyarakat Pemalang misalnya, bisa menawarkan produk-produk pariwisata seperti produk pangan, objek wisata, kerajinan dan sebagainya kepada masyarakat digital dunia,” kata Anggota Komisi I DPR RI Dede Indra Permana dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Kamis (14/4).

Webinar dengan tema Memajukan Pariwisata Melalui Media Sosial itu menghadirkan narasumber Branding Consulting dan Akademisi Clint Willfred Tetelepta, Managing Editor Bandara Indonesia Group Rochmad Fitriana dan Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan.

“Bahkan, masyarakat bisa memanfaatkan unicorn-unicorn untuk memasarkan produk-produk pariwisatanya sepanjang produk yang ditawarkan memang menjual,” katanya.

Dia mengingatkan problematika dunia digital dan media sosial adalah banyaknya berita-berita tidak benar atau bohong. Jangan sampai masyarakat terprovokasi dengan berita bohong. “Jangan juga terlalu senang dengan undian-undian berhadiah yang belum tentu benar,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan perlu dijaga data pribadi dan jangan sampai disebarluarkan karena data pribadi bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk kejahatan. “Pastikan jika kita masuk mall dan lainnya, harus pastika n data pribadi benar-benar berada di tangan yang tepat,” ujarnya.

Branding Consulting dan Akademisi Clint Willfred Tetelepta mengatakan masyarakat, khususnya masyarakat Pemalang, Jawa Tengah sangat besar peluangnya untuk memanfaatkan media sosial dalam rangka mempromosikan atau mendapatkan informasi tentang pariwisata dari daerah lainya.

Saat ini, kemajuan teknologi informasi sudah masuk ke dalam seluruh sendi kehidupan manusia. Media sosial bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk wisata yang belum terkenal. “Misalnya saya melalui media sosial, banyak mendapatkan beberapa spot wisata di daerah Pemalang seperti hutan mangrove di Desa Mojo, Pantai Blendung dan lain-lain,” katanya.

Nama objek wisata tersebut tidak dikenal luas, tetapi semua itu bisa didapatkan informasinya di media sosial. “Jadi, tidak sedikit yang iseng-iseng mencari informasi wisata di Pemalang. Jadi, aktiflah bermedia sosial, khususnya untuk memperkenalkan potensi daerah,” katanya.

Managing Editor Bandara Indonesia Group Rochmad Fitriana mengatakan dampak media sosial terhadap total pengguna media sosial di Indonesia saat ini mencapai 160 juta atau 59% dari total populas Inonesia dengan rata-rata penggunaan mencapai 3 jam 26 menit per hari.

Dalam webinar yang dipandu Jurnalis Tularji AM selaku moderator, Fitriana menjelaskan potensi pengguna media sosial yang besar inilah yang telah dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

Data Kemenparekraf menyebutkn bahwa 70% konsumen pariwisata Indonesia melakukan search and share melalui media digital. Angkanya 4 kali lebih efektif dibandingkan dengan media konvensional.(Jef)

Dari Menteri, Pelaku Usaha Sampai Bupati Semua Optimis Pariwisata Akan Bangkit Tahun Ini

Jakarta: (Globalnews.id) – Optimistme kebangkitan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif kini makin menguat seiring program vaksinasi covid-19 dan berbagai kebijakan pemerintah terkait sektor pariwisata. Namun untuk membangun optimisme dunia pariwisiata di tahun kedua Covid-19 membutuhkan kerjasama dari segenap pemangku kepentingan terkait.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, saat ini pihaknya menggenjot kunjungan pariwisata domestik antara lain melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja). Sandi menyatakan, ada 55 juta warga Negara Indonesia kelas menengah di Indonesia yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri.

“Dulu kita fokus mengejar Thailand, Malaysia dengan berjuta-juta wisatawan internasioal, itu saya singkat wising, saat sekarang wising itu kita masih berharap terus tapi karena covid ini kita harus kalibrasi. Tetapi ada wisatawan nusantara yang saya singkat wisdom, ini adalah kearifan, kebijaksanaan kita, kita punya lebih dari 55 juta warga kelas menangah yang sangat mampu dan ingin berwisata,” ujar Sandiaga Uno dalam diskusi Forwada bertajuk “Membangkitkan Optimisme Industri Pariwista Nusantara,” Kamis, (4/3/2020)

Selain Sandiaga Salahuddin Uno, webinar juga menampilkan Nara sumber lain yaitu Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Sunaryanta Bupati Kabupaten Gunung Kidul ;Bonai Subiakto, Sekertaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero); Irvan Muthalib, Founder & CEO Haitraveller; dan Danny Januar Direktur Layanan TI Bakti Kominfo Untuk Pemerintah dan Masyarakat.

Event webinar yang disponsori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Bakti Kominfo, PT Bank Negara Indonesia (Persero) tbk, Bank Central Asia (BCA) tbk, Bank OCBC NISP dan PT. SMF (Sarana Multigriya Finansial)

Sandiaga Uno yang juga Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan, untuk mendorong kunjungan wisatawan asing maupun domestik saat ini tidak terlepas dari pademi covid-19 yang telah memasuki tahun kedua.

Menurut Sandiaga, pihaknya ingin sesegera mungkin memulihkan kembali industri pariwisata, namun sebelumnya harus bisa memastikan bahwa angka penularan covid-19 ini dalam situasi yang terkendali. “Saat ini PPKM mikro yang dijalankan pemerintah telah cukup sukses menekan angka penularan covid-19 secara significan, dari 15 ribu perhari sampai diangka 5 ribu perhari. Ini menjadi suatu angin segar agar kita lebih disiplin dalam mematuhi PPKM mikro,” ujarnya.

Sandi menyebutkan, melihat perkembangan covid di tahun kedua ini, untuk menggenjot kunjungan pariwisata baik asing maupun domestik dibutuhkan sebuah kolaborasi kolosal. Sandi, mengatakan, kolaborasi itu harus dijalin dengan berbagai instansi terkait instansi seperti Kementrian Luar Negeri, Kementrian Hukum & HAM, Satgas Covid-19, Kementrian Kesehatan, dan Kementrian Perhubungan serta juga elemen masyarakat dan dunia usaha.
Soal kapan Indrustri pariwisata bisa kembali bangkit, Sandi mengaku optimis hal itu akan terjadi di kwartal kedua dan ketiga di tahun ini. “Jika ditanya waktu, saya ingin lebih optimis, saya ingin memberi harapan, saya ingin menyampaikan jika kita terus berdisiplin dan angka covid-19 ini bisa terus ditekan, saya melihat kwartal kedua dan ketiga ini kita mulai meningkat dari segi event ekonomi kreatif dan pemulihan dari pariwisata dan kebangkitan ekonomi kita,” paparnya.

Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan, tahun 2021 ini pihaknya bersiap menyambut kepulihan sektor pariwisata tanah air dengan bertumpu utamanya kepada wisatawan domestik sambil bersiap akan kedatangan para wisatawan mancanegara.

Menurutnya dari segi strategi pemasaran Kemenparekraf saat ini yang terpenting adalah membangun kepercayaan pelaku usaha dan juga membangun kepercayaan pasar, bahwa Indonesia sudah siap dengan new normal. Hal ini karena ada perubahan trend di sector pariwisata, dimana sekarang bukan destinasinya pemikat wistawan untuk datang atau tidak, tetapi bagaimana kesiapan protocol kesehatan di lokasi wisata.
“Saat ini orang lebih banyak mencari yang lokasi wisata yang less crowded, yang berorientasi alam terbuka, kesehatan wellness dan adventure, dari segi penerbangan orang lebih suka yang direct fligh, atau kalo yang domestik safe traveling, pergi bareng keluarga,” katanya.
Ditegaskan, pemasaran pariwisata saat ini sangat bergantung pada penanganan pandemic covid-19. Karena itu, saat ini semua sector pariwista harus bisa beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi. Kemenparekraf sendiri terus berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun presepsi bahwa Indonesia telah siap dengan new normal.(Jef)