Arsip Tag: Pendamping KUR

KemenKopUKM Gelar Program Pembekalan Tenaga Pendamping KUR Di Aceh

Aceh:(Globalnews.id)- Memasuki masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, Indonesia masih dihadapi sejumlah tantangan baik global maupun domestik. Di mana ekonomi dunia berpotensi turun 1 persen dan inflasi dunia potensi naik 2,5 persen. Termasuk dari sektor mikro, namun masih banyak Koperasi dan UMKM (KUMKM) mengalami kendala keterbatasan permodalan.

Koperasi dan UMKM yang belum dapat mengakses ke perbankan, dinilai belum dapat memenuhi persyaratan perbankan (Non Bankable), misalnya dalam hal ketersediaan agunan. Guna mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Sehingga diharapkan, KUMKM yang layak namun belum bankable, tetap dapat mengakses kredit ke bank,” ucap Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Irene Swa Suryani dalam sambutan yang mewakili Deputi Usaha Mikro KemenKopUKM pada acara kegiatan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendamping KUR di Banda Aceh, Provinsi Aceh yang diselenggarakan pada 23-25 Mei, Rabu (25/5).

Tahun ini, sambungnya, pemerintah terus memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp373,17 triliun. Dan memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen, sampai dengan 31 Desember 2022 (sehingga suku bunga KUR berkurang dari 6 persen menjadi 3 persen).

Realisasi Penyaluran KUR tahun 2022 sampai dengan 22 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp 137,05 triliun dan diberikan kepada 2,99 juta debitur. Yakni dengan rincian, KUR Super Mikro sebesar Rp 2,42 triliun kepada 276.106 debitur, KUR Mikro sebesar Rp93,17 triliun kepada 2.537.749 debitur, KUR Kecil/khusus sebesar Rp 41,45 triliun kepada 171.927 debitur, dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp 6,59 miliar kepada 273 debitur.

Realisasi penyaluran KUR Provinsi Aceh Tahun 2022 sampai dengan 22 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp 1,02 triliun kepada 15.708 debitur. “Dengan potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh Pelaku Usaha Mikro di Provinsi Aceh,” ujarnya.

Hasil pendampingan KUR Tahun 2021 sebanyak 9.127 usaha mikro atau sebesar 130 persen dari target 7.000 usaha mikro dengan nilai pengajuan plafon KUR sebesar Rp. 302,45 miliar dan yang terealisasi sebesar Rp 202,55 miliar.

Irene menyampaikan target Pendampingan KUR Tahun 2022, yaitu memberikan pendampingan kepada 11.000 Pelaku Usaha Mikro di 15 Provinsi dengan jumlah tenaga pendamping sebanyak 190 orang dan dilakukan selama 6 bulan. “1 orang tenaga pendamping memberikan pendampingan kepada 10 Usaha Mikro setiap bulan,” jelasnya.

Berdasarkan Permenko Nomor 1 Tahun 2022, Pembinaan dilakukan Pemerintah Daerah melalui, pertama, melakukan unggah data calon penerima KUR potensial untuk dapat dibiayai KUR ke dalam SIKP dengan penanggung jawab pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Kedua, mengidentifikasi data calon penerima KUR yang diunggah oleh Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin, sesuai dengan wilayah masing-masing ke dalam SIKP. Dan ketiga, mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk keperluan pengembangan dan pendampingan usaha Penerima KUR di masing-masing wilayah.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Helvizar bersyukur, bahwa tahun 2022 ini KemenKopUKM Masih memberi kepercayaan kepada Putra putri Aceh, untuk menjadi Tenaga Pendamping KUR sebanyak 20 Tenaga Pendamping KUR. Di mana DinkopUKM Aceh telah melakukan seleksi berdasarkan surat Rekomendasi dari Kabupaten/Kota.

“Kami berharap tahun selanjutnya, ada keberlanjutan dan keberlansungan program ini. KemenKopUKM masih memberi kesempatan kepada putra-putri Aceh untuk ikut menjadi sebagai Tenaga Pendamping KUR,” harapnya.

Helvizar menuturkan, pihaknya juga sudah melakukan evalusi dan monitoring terhadap Tenaga Pendamping KUR di beberapa Kabupaten/Kota, perlu adanya komunikasi yang lebih baik antara Bank Pemyalur dengan Tenaga Pendamping KUR.

“Untuk itu harapan saya Kementerian Koperasi dan UKM melalui Asisten Deputi Pembiayan Usaha Mikro mencari solusi agar kendala yang di hadapi rata-rata tenaga Pendamping dapat terselesaikan,” imbuhnya.

Kepada Koordinator dan Tenaga Pendamping KUR, sambung Helvizar, ia berharap mereka dapat menggunakan kesempatan pembekalan ini dengan baik. Terutama dalam menambah wawasan sebagai Tenaga Pendamping KUR, dan banyak belajar dari Tenaga Pendamping KUR yang sudah berpengalaman di Daerah Saudara.

“Kami terus melakukan Evaluasi dan Monitoring terhadap kinerja Tenaga Pendamping KUR. Sehingga ini akan jadi referensi untuk menetapkan anda sebagai calon pendamping KUR Tahun depa, jika KemenKopUKM masih memberi kuota bagi Provinsi Aceh,” pungkasnya.

Untuk diketahui, acara serupa juga diselenggarakan di Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(Jef)

Percepat Penyaluran, KemenKopUKM Gelar Pembekalan Tenaga Pendamping KUR di NTB dan Kaltim

Mataram:(Globalnews.id)– Untuk mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berkualitas, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar kegiatan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR di dua tempat yakni di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kota Samarinda (Kalimantan Timur).

Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Irene Swa Suryani, saat memberikan sambutan mewakili Deputi Bidang Usaha Mikro pada acara Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR di Mataram beberapa hari yang lalu, mengatakan pembekalan dilaksanakan dengan target satu tenaga pendamping memberikan pendampingan kepada 10 usaha mikro setiap bulan.

“Secara keseluruhan, target Pendampingan KUR Tahun 2022 adalah memberikan pendampingan kepada 11 ribu pelaku usaha mikro di 15 Provinsi dengan jumlah tenaga pendamping sebanyak 190 orang dan dilakukan selama 6 bulan,” kata Irene.

Tercatat hasil pendampingan KUR pada 2021 sebanyak 9.127 usaha mikro atau sebesar 130% dari target 7.000 usaha mikro dengan nilai pengajuan plafon KUR sebesar Rp302,45 miliar dan yang terealisasi sebesar Rp202,55 miliar.

Yang pasti, pemerintah akan terus memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp373,17 triliun dan memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% sampai dengan 31 Desember 2022. Sehingga, suku bunga KUR berkurang dari 6% menjadi 3%.

Sementara realisasi penyaluran KUR tahun 2022 sampai dengan 17 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp130,84 triliun dan diberikan kepada 2,85 juta debitur.

Realisasi penyaluran KUR Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 sampai dengan 17 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp1,93 triliun kepada 43.761 debitur.

“Dengan potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan memberikan dampak positif yang diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh Pelaku Usaha Mikro di Provinsi Nusa Tenggara Barat,” kata Irene.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat Ahmad Masyhuri mengatakan, jumlah tenaga pendamping KUR di Provinsi NTB untuk tahun 2022 sebanyak 20 orang dan koordinator sebanyak 2 orang.

Jumlah pendamping KUR pada tahun 2021 sebanyak 40 orang dengan target pendampingan sebanyak 1600 calon debitur dengan capaian pendampingan sebesar 2.347 debitur.

Menurut Masyhuri, pendamping KUR di NTB selama ini masih tetap melaksanakan pendampingan kepada calon debitur KUR sekalipun kontrak kerja dari KemenkopUKM sudah selesai.

“Dan yang lebih penting pendamping KUR bisa memberikan pemahaman kepada calon debiturnya tentang pemberian subsidi bunga oleh pemerintah sehingga para pelaku usaha (UKM) bisa mengakses pembiayaan melalui program KUR dengan suku bunga yang rendah,” kata Masyhuri.

Capaian hasil pendampingan di Provinsi NTB ini dari tahun 2016 dengan tenaga pendamping KUR sebanyak 8 orang menunjukkan target yang terlampaui atau berada pada urutan kedua seluruh Indonesia. “Sampai dengan tahun 2019, jumlah pendamping sebanyak 28 orang dengan capaian melampaui target berada pada posisi pertama di seluruh Indonesia,” kata Masyhuri.

Sementara itu, di Samarinda Kalimantan Timur, Pejabat Fungsional Deputi Usaha Mikro Agus Sutisna menjelaskan, berdasarkan Permenko Nomor 1 Tahun 2022, pembinaan dilakukan Pemerintah Daerah melalui beberapa langkah. Pertama, melakukan unggah data calon penerima KUR potensial untuk dapat dibiayai KUR ke dalam SIKP dengan penanggungjawab pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Kedua, mengidentifikasi data calon penerima KUR yang diunggah Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin, sesuai dengan wilayah masing-masing ke dalam SIKP.

Ketiga, mengalokasikan APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk keperluan pengembangan dan pendampingan usaha penerima KUR di masing-masing wilayah.

Kepala Bidang Koperasi dan UKM Pemprov Kaltim, Atikah, mengatakan bahwa pemerintah memfasilitasi KUR yang merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM berupa kebijakan pemberian kredit/pembiayaan modal kerja dan investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha atau kelompok usaha yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible, atau belum bankable.

Program KUR bertujuan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

“Dukungan program pembiayaan ini sangat penting karena diharapkan menumbuhkan pelaku usaha baru maupun meningkatkan daya saing UMKM sehingga bisa meningkatkan ke skala UMKM naik kelas dan usaha yang lebih besar,” kata Atikah.(Jef)

Tahun 2022, KemenkopUKM Targetkan Pendampingan KUR Untuk 11 Ribu UMK di 15 Provinsi

Kendari:(Globalnews.id)- Target Pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2022 adalah memberikan pendampingan kepada 11 ribu pelaku usaha mikro di 15 Provinsi dengan jumlah tenaga pendamping sebanyak 190 orang dan dilakukan selama 6 bulan. Satu orang tenaga pendamping memberikan pendampingan kepada 10 usaha mikro setiap bulan.

Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Peningkatan Akses Pembiayaan Usaha Mikro Muhammad Subkhan, mewakili Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, pada kegiatan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR di Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (18/5).

Subkhan menjelaskan, berdasarkan Permenko Nomor 1 Tahun 2022, Pembinaan dilakukan Pemerintah Daerah melalui beberapa langkah. Pertama, melakuk unggah data calon penerima KUR potensial untuk dapat dibiayai KUR ke dalam SIKP dengan penanggungjawab pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

Kedua,
mengidentifikasi data calon penerima KUR yang diunggah Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin, sesuai dengan wilayah masing-masing ke dalam SIKP.

Ketiga,
mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk keperluan pengembangan dan pendampingan usaha Penerima KUR di masing-masing wilayah.

Menurut Subkhan, pada 2022, pemerintah terus memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp373,17 triliun dan memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% sampai dengan 31 Desember 2022. Sehingga, suku bunga KUR berkurang dari 6% menjadi 3%.

Realisasi penyaluran KUR tahun 2022 sampai dengan 17 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp130,84 triliun dan diberikan kepada 2,85 juta debitur.

Subkhan menambahkan, realisasi penyaluran KUR Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022 sampai dengan 17 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sebesar Rp1,48 triliun kepada 31.521 debitur.

“Dengan potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh pelaku usaha mikro di Sulawesi Tenggara,” kata Subkhan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara Laode Saifuddin mengatakan, Sulawesi Tenggara kembali terpilih sebagai bagian dari Program Pendampingan KUR dari 15 provinsi yang ada di Indonesia.

Tahun ini, untuk Sulawesi Tenggara, jumlah pendamping KUR sebanyak 10 orang dan satu orang koordinator dengan masa kerja selama enam bulan yang berlokasi di Kota Kendari. Adapun target pendampingan KUR pada tahun ini sebanyak 600 UKM.

“Tenaga pendamping yang kita harapkan pada tahun ini, bukan saja untuk memfasilitasi para pelaku UKM untuk mendapatkan KUR pada lembaga penyalur, tetapi pendamping yang dapat melakukan pembinaan, penyuluhan, sosialisasi, konsultasi, dan supervisi kepada pelaku UKM,” kata Laode.

Sehingga, lanjut Laode, program ini diharapkan mampu mencetak UKM yang lihai berbisnis, promosi, networking luas dan mampu mengelola keuangan bisnis yang baik. “Jadi, UMKM naik kelas dan digitalisasi tidak hanya sebatas tagline semata,” pungkas Laode. (Jef)

KemenKopUKM Dukung Langkah Penjaminan KUR Pemrov Bali Melalui Jamkrida Bali Mandara

Denpasar:(Globalnews.id)-Pemerintah Provinsi Bali secara resmi melaunching Penjaminan KUR Kerthi Bali PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) pada Jumat, 13 Mei 2022 di Wisma Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) telah berkembang secara siginifikan. Tercatat Jamkrida telah mampu melakukan penjaminan Rp21,5 triliun dengan jumlah Terjamin 417 ribu, serta bekerja sama dengan 728 lembaga keuangan baik bank maupun non bank di seluruh Provinsi Bali.

Menyusul kesuksesan tersebut, Gubernur Bali akan mendorong lagi perkembangan Jamkrida Bali Mandara dengan penambahan modal sebesar Rp15 miliar.

“Kami mengajak Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mendukung Jamkrida Bali Mandara. Di mana dengan penambahan modal tersebut, berujung pada UMKM sebagai salah satu sektor kuat di Bali,” ucapnya dalam acara launching Penjaminan KUR Kerthi Bali Jamkrida Bali Mandara di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (13/5).

Acara launching tersebut turut dihadiri Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Wakil Bupati Gianyar, Wakil Bupati Karangasem serta perwakilan Bupati dan Wali Kota se-Bali, Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusra, Direksi Bank BPD Bali, Direksi PT BPR Indra Candra, Ketua dan Manager Umum Koperasi Guna Prima Dana, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Serta Kabupaten Kota, Ketua DPD Perbarindo Bali dan Ketua DPK Perbarindo se-Bali.
           
Gubernur I Wayan juga mengapresasi terobosan Jamkrida Bali Mandara, dengan program yang selaras dengan program Pemprov Bali khususnya dalam mewujudkan Ekenomi Kerthi Bali.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengimbau, peningkatan sinergitas Bank BPD Bali dengan Jamkrida Bali Mandara, sebagai perusahaan miliki masyarakat Bali,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya menyampaikan dukungannya. Ia mengapresiasi langkah Gubernur Bali kepada Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), yang dinilai Eddy sangat berarti bagi penyaluran KUR di daerah.

“Hal ini perlu dijadikan contoh bagi daerah-daerah yang sekarang sedang menyiapkan upaya serupa. Kami berharap, Jamkrida Bali Mandara yang telah menjadi Perusahaan Penjamin KUR, dapat membantu UMKM dalam hal keterbatasan agunan yang dimiliki oleh UMKM dan  dapat memberi manfaat yang besar bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.
 
Eddy merincikan, realisasi penyaluran KUR sampai dengan 13 Mei 2022 berdasarkan data SIKP sudah tersalur sebesar Rp 128,88 triliun dan diberikan kepada 2,80 juta debitur, dengan rincian, KUR Super Mikro sebesar Rp2,22 triliun kepada 253.908 debitur, KUR Mikro sebesar Rp84,80 triliun kepada 2,31 juta debitur, KUR Kecil sebesar Rp39,01 triliun kepada 162.365 debitur dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp3,40 miliar kepada 142 debitur.(Jef)

KemenkopUKM Siapkan Tenaga Pendamping KUR 2022

Bali:(Globalnews.id) – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak lepas dari keberadaan Tenaga Pendamping. Para Tenaga Pendamping tersebut membantu usaha mikro yang belum bankable untuk dapat mengakses KUR.

Pada penyaluran KUR tahun 2022, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan 11.000 pelaku usaha mikro akan mendapatkan pendampingan KUR di 15 Provinsi. Jumlah Tenaga Pendamping yang akan melakukan pendampingan sebanyak 190 orang selama enam bulan. Adapun Koordinator Pendamping sebanyak 20 orang. Satu orang Tenaga Pendamping memberikan pendampingan kepada 10 usaha mikro setiap bulan. Program pendampingan KUR ini merupakan berkelanjutan dari tahun sebelumnya.

“Pendampingan kepada usaha mikro untuk mengakses pembiayaan melalui KUR dilaksanakan melalui koordinasi antara Deputi Bidang Usaha Mikro dengan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta Penyalur KUR,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro, KemenkopUKM Eddy Satriya dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Peningkatan Akses Pembiayaan Usaha Mikro, Muhammad Subhan saat memberikan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR di Bali melalui keterang pers, Rabu (20/04/2022).

Deputi Bidang Usaha Mikro telah menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan Kepada Usaha Mikro Untuk Mengakses Pembiayaan Melalui KUR Tahun Anggaran 2022 Nomor 33 Tahun 2022 tanggal 18 Maret 2022 yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan pendampingan KUR Tahun 2022.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina mengatakan menyambut baik berlangsungnya pembekalan kepada Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping. Pendampingan KUR sangat diperlukan oleh pelaku usaha mikro dan mengakses pembiayaan yang dibutuhkan.

“Tenaga Pendamping perlu diberikan pembekalan pendampingan KUR sehingga mereka mengerti batasan-batasan dalam melakukan pendampingan,” kata Wayan.

Wayan mengatakan Deputi Bidang Usaha Mikro telah menetapkan Tenaga Pendamping 20 orang dan Koordinator Pendamping KUR dua orang untuk Provinsi Bali.

Penetapan jumlah tersebut, dikatakan Wayan, menunjukan kepercayaan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI kepada Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping Pemerintah Provinsi Bali untuk memaksimalkan pendampingan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha mikro dalam mengakses permodalan yang dibutuhkan dalam pengembangan usahanya.

Pada tahun 2022, Pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp373,17 triliun dan memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% sampai dengan 31 Desember 2022 (sehingga suku bunga KUR berkurang dari 6% menjadi 3%).

Realisasi Penyaluran KUR tahun 2022 sampai dengan 17 April 2022 berdasarkan data SIKP telah mencapai Rp108,36 triliun dan diberikan kepada 2,38 juta debitur. Perinciannya, KUR Super Mikro sebesar Rp1,94 triliun kepada 221.229 debitur; KUR Mikro sebesar Rp73,57 triliun kepada 2,02 Juta debitur; KUR Kecil/khusus sebesar Rp32,85 triliun kepada 138.105 debitur; dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp162,76 juta kepada 9 debitur.(Jef)

KemenkopUKM Beri Pembekalan kepada Koordinator dan Pendampingan KUR di Bali

Bali:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM memberikan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR sebagai upaya memperluas program KUR agar dapat diakses lebih banyak masyarakat di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya yang diwakili oleh Asdep Pembiayaan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Irene Swasuryani
dalam keterangannya di Bali, pada kegiatan Pembekalan Koordinator dan Tenaga Pendampingan KUR di Provinsi Bali pada Jumat, 25 Juni 2021, mengatakan pendampingan kepada usaha mikro untuk mengakses pembiayaan melalui KUR dilaksanakan melalui koordinasi antara Deputi Bidang Usaha Mikro dengan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta Penyalur KUR.

“Target Pendampingan KUR Tahun 2021 yaitu memberikan pendampingan kepada 7000 (tujuh ribu) Pelaku Usaha Mikro di 10 Provinsi dengan jumlah tenaga pendamping sebanyak 230 orang dan dilakukan selama 4 bulan. Satu orang tenaga pendamping memberikan pendampingan kepada 10 Usaha Mikro setiap bulan,” katanya.

Deputi Bidang Usaha Mikro telah menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan Kepada Usaha Mikro Untuk Mengakses Pembiayaan Melalui KUR Tahun Anggaran 2021 Nomor 25 Tahun 2021 tanggal 7 Mei 2021 yang dapat dijadikan pedomanpelaksanaan pendampingan KUR Tahun Anggaran 2021.

Dan berdasarkan Permenko Nomor 8 Tahun 2019, Pembinaan dilakukan Pemerintah Daerah dengan melakukan unggah data calon penerima KUR yang diunggah oleh Penyalur KUR dan perusahaan Penjamin, sesuai dengan wilayah masing-masing ke dalam SIKP. Selain itu dengan mengidentifikaso data calon penerima KUR yang unggah oleh Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin, sesuai dengan wilayah masing-masing ke dalam SIKP. “Juga bisa dengan cara mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk keperluan pengembangan dan pendampingan usaha Penerima KUR di masing-masing wilayah,” katanya.

Pada 2020, Pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp190 Triliun. Dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Pemerintah memberikan relaksasi dan stimulus tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6% sampai dengan 31 Desember 2020 (sehingga suku bunga menjadi 0%).

Selain itu Pemerintah juga menambahkan skema KUR Super Mikro yang tidak mensyaratkan agunan tambahan untuk plafon KUR sampai dengan Rp. 10 juta yang diprioritaskan bagi pelaku UMKM dari pekerja yang terkena PHK dan Ibu Rumah Tangga.

Realisasi Penyaluran KUR tahun 2020 sebesar Rp. 197,04 Triliun (103,7% dari target awal tahun 2020 sebesar Rp. 190 Triliun) dan diberikan kepada 6,11 juta debitur dengan rincian KUR Super Mikro sebesar Rp8,725 Triliun kepada 992.845 debitur; KUR Mikro sebesar Rp129,743 Triliun kepada 4.804.309 debitur; KUR Kecil/khusus sebesar Rp58,192 Triliun kepada 301.508 debitur; dan KUR TKI sebesar Rp380,53 miliar kepada 13.396 debitur.

“Realisasi penyaluran KUR Provinsi Bali Tahun 2020 sebesar Rp6,07 Triliun kepada 133.931 debitur,” kata Irene.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM disepakati pada 2021, potensi penambahan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp285 Triliun (dalam evaluasi kinerja penyalur KUR) dari target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp253 Triliun. Kemudian Pemerintah juga memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3%, yang sebelumnya s.d akhir Juni 2021 menjadi s.d Desember 2021. Sehingga penerima KUR mendapatkan tambahan subsidi bunga KUR dari Januari s.d Desember 2021.

Selanjutnya juga tidak ada pembatasan penyaluran KUR (semua sektor ekonomi dapat diberikan KUR) dan plafon KUR Tanpa Jaminan sampai dengan Rp100 juta.

Tercatat realisasi penyaluran KUR tahun 2021 sampai dengan 23 Juni 2021 berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sebesar Rp 113,70 Triliun dan diberikan kepada 3.101.568 debitur dengan rincian KUR Super Mikro sebesar Rp5,3 Triliun kepada 602.878 debitur; KUR Mikro sebesar Rp69,7 Triliun kepada 2.300.415 debitur;
KUR Kecil/khusus sebesar Rp38,7 Triliun kepada 197.373 debitur; dan KUR TKI sebesar Rp13,3 Milyar kepada 902 debitur.

Sementara realisasi penyaluran KUR Provinsi Bali Tahun 2021 sampai dengan 23 Juni 2021 berdasarkan data SIKP sebesar Rp3,09 Triliun kepada 64.596 debitur.

“Dengan potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh Pelaku Usaha Mikro di Provinsi Bali,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali I Wayan Mardiana mengatakan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Koperasi dan UKM atas komitmennya dalam meningkatkan kualitas Pendamping KUR di Provinsi Bali melalui kegiatan Pembekalan Koordinator Dan Tenaga Pendamping KUR.

Ia menekankan bahwa hal ini memiliki nilai penting dan strategis bagi penciptaan pengembangan usaha UMKM dan perekonomian khususnya di Provinsi Bali. “Kepada para kordinator dan pendamping saya minta agar dapat memanfaatkan dengan baik kegiatan ini sehingga dapat melakukan pendampingan secara profesional serta penuh rasa tanggung jawab. Kepada koordinator pendamping KUR diminta untuk memberikan pembinaan  dengan metode yang tepat,” kata Wayan.

Kegiatan pembekalan ini mengundang Narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Asdep Pembiayaan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Penyaluran KUR (BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Bali dan Koperasi Guna Prima Dana) serta Penjaminan KUR (PT. Jamkrindo dan PT. Askrindo).(Jef)