Arsip Tag: shopee

Resmikan Shopee Creative & Innovation Hub, Menteri Teten Dorong Penciptaan Wirausaha Muda di Kota Solo

Solo:(Globalnews id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terus mendorong UMKM mengoptimalkan kekuatan ekonomi digital yang mencapai Rp640 triliun meskipun di tengah pandemi.

Hal tersebut disampaikan MenKopUKM Teten Masduki saat meresmikan Shopee Creative & Innovation Hub, Solo Techno Park, Senin (6/12/2021).

Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, serta Staf Khusus MenKopUKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari.

Dalam kesempatan tersebut, MenKopUKM mengapresiasi kolaborasi Shopee beserta Pemerintah Kota Solo yang berkontribusi mempercepat transformasi digital bagi UMKM.

“Ini menjadi pelengkap ekosistem Shopee yang selama ini berperan aktif melakukan transformasi digital UMKM Indonesia,” kata MenKopUKM.

Dijelaskan Teten, disrupsi digital gelombang kedua memaksa transformasi digital UMKM harus terjadi secara utuh. Menurutnya, hadirnya disrupsi digital, baik gelombang kedua yang sedang berjalan, hingga gelombang ketiga, seperti metaverse yang telah di depan mata akan menghadirkan perubahan signifikan, termasuk di aspek ketenagakerjaan.

Setidaknya 800 juta lapangan pekerjaan secara global akan tergantikan oleh automation khususnya pekerjaan yang bersifat rutin dan terulang. Bahkan, berdasarkan laporan McKinsey yang dirilis tahun 2019 memproyeksi hampir 23 juta pekerja Indonesia akan bernasib serupa.

“Itulah sebabnya saya meyakini, Shopee Creative & Innovation Hub menjadi sangat krusial apalagi di hadapan bonus demografi Indonesia,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bonus demografi di tahun 2024 mencapai 270 juta dengan usia produktif 68%. Dengan struktur demografi yang didominasi para pemuda, kewirausahaan berbasis kreativitas dan inovasi teknologi menjadi sangat vital.

Saat ini, lanjut MenKopUKM, rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47%. Angka tersebut masih di bawah Singapura 8,76%, Malaysia 4,74%, dan Thailand 4,26%. KemenKopUKM menargetkan rasio kewirausahaan 3,55% di 2021 dan menuju 3,95% di 2024.

“Ini menjadi undangan mengoptimalkan Shopee Creative & Innovation Hub, mengakomodasi generasi muda kota Solo menghasilkan berbagai solusi bagi UMKM Indonesia dan perekonomian nasional,” terang Teten.

Teten berharap Shopee Creative & Innovation Hub dapat menciptakan wirausaha muda baru serta menjadi titik pertumbuhan ekonomi di Indonesia terlebih di Kota Solo.

Sementara itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Shopee Creative & Innovation Hub menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM di Solo.

Menurutnya, Shopee Creative & Innovation Hub merupakan tempat yang sangat luar biasa, di mana beberapa unicorn dan decacorn berkumpul menjadi satu dan membawa dampak bagi Kota Solo.

“Kami ingin UMKM di Solo naik kelas, salah satunya dengan Shopee Creative & Innovation Hub di mana banyak sekali inkubator bisnis berkumpul di sini yang akan bertugas menaikkan UMKM di Kota Solo,” terang Gibran.

“Jadi anak-anak muda bisa kumpul di sini, bertukar pikiran secara gratis,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Gibran, pihaknya akan terus menggenjot Shopee Creative dan Innovation Hub menjadi tempat yang produktif dan ekosistem yang akan dikomandoi oleh anak-anak muda.

Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengatakan, Shopee Creative & Innovation Hub akan memberikan wadah kepada generasi muda, pelaku UMKM untuk bisa bersama-sama mencari ide dan berkolaborasi meningkatkan daya saing UMKM di Jawa Tengah.

“Ekosistem di sini kami hadirkan secara gratis. Dan berharap dengan fasilitas yang ada ini dapat menghasilkan muda-mudi untuk tumbuh kembangnya industri di Kota Solo,” kata Handhika.

Dijelaskan Handhika, kolaborasi dan sinergi merupakan kunci pemulihan ekonomi di Indonesia terlebih di masa pandemi Covid-19.

“Diharapkan Shopee Creative & Innovation Hub ini bisa menjadi titik pertumbuhan ekonomi di kota Solo terlebih di Indonesia,” tutup Handhika.(Jef)

BNI dan Shopee Buka Jalan Ekspor Bagi 10.000 UKM Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggandeng Shopee, e-commerce terkemuka di Indonesia, untuk membuka jalan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) agar lebih mudah mengekspor produk-produknya ke berbagai negara. Program Ekspor Shopee – BNI ini memungkinkan terbukanya akses pasar ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga ke Brasil, bagi sekitar 10.000 UKM yang terdaftar di dalam program ini.

Kerja sama kedua belah pihak akan memberikan 3 keuntungan bagi UKM yang terpilih untuk bergabung di dalam program, yaitu peningkatan visibilitas produk ekspor UKM terpilih pada marketplace Shopee, dalam cakupan Asia Tenggara, utamanya Taiwan. Selain itu, UKM terpilih akan mendapatkan pelatihan dan edukasi untuk bisa berkembang di dalam platform digital yang akan di berikan oleh Shopee. Yang terakhir, UKM terpilih juga akan didaftarkan dalam Program Ekspor Shopee yang akan membuka toko mereka dalam aplikasi Shopee dapat dilihat dan diakses oleh pengguna Shopee di berbagai negara lainnya di dunia.

“Sebagai Bank asal Indonesia yang memiliki banyak Kantor Cabang di Luar Negeri, BNI melihat bahwa saat ini UKM memiliki peluang ekspor ke berbagai negara, mulai dari pasar Brasil, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga Taiwan. Pembeli dari negara – negara tersebut dapat memesan produk UKM Indonesia yang terdaftar di dalam program yang kami buat bersama Shopee,” ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto, menjelaskan misi Shopee dalam membangun UMKM Indonesia yang memiliki daya saing. “Kami sangat senang dengan kerja sama bersama BNI, yang sejalan dengan misi #ShopeeAdaUntukUMKM. Melalui Program Ekspor Shopee, kami telah membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal untuk bisa melakukan ekspor hingga pertengahan tahun ini. Shopee akan terus mendukung pertumbuhan UMKM agar mampu bersaing di kancah global melalui berbagai pengembangan inovasi dan program. Kami berharap, dapat menjadi mitra UMKM untuk bertumbuh dalam kuantitas dan kualitas, baik secara lokal maupun global dan produk dalam negeri bisa terus diminati dan dicari,” jelasnya.

Melalui Program Ekspor Shopee, Shopee ingin membantu lebih banyak UMKM lokal untuk bisa menjangkau pasar global. Hingga Juli 2021, beragam produk lokal laris di pasar internasional, dengan total penjualan harian sebanyak 50.000 produk setiap harinya melalui platform Shopee. Berbagai program dari hulu ke hilir dihadirkan untuk mendorong dan mendukung UMKM dapat ekspor, mulai dari edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara online melalui program Kampus Shopee, dan juga pembangunan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo, Bandung dan Jakarta, serta Kampus UMKM Shopee di Semarang.

Kerja sama BNI dengan Shopee ini sejalan dengan pengembangan aplikasi dan program terintegrasi yang memudahkan ekspor, yaitu Xpora. Untuk memperkuat program ini, BNI menjadikan Xpora sebagai Orkestrator Ekosistem UMKM yang akan mempertemukan UMKM di dalam negeri dengan calon buyer internasional. BNI menyiapkan Xpora di 7 kota dengan memaksimalkan lokasi – lokasi terbaik di kantor cabang BNI, yaitu di Jakarta, Solo, Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Kerja sama dengan Shopee ini akan berpadu dengan kekuatan jaringan kantor cabang yang dimiliki BNI di 6 pusat keuangan dunia, yaitu Singapura, Hong Kong, Seoul, Tokyo, New York, dan London. Melalui kantor – kantor cabang tersebut, BNI aktif melakukan B2B Business Matching untuk membuka peluang bisnis baru bagi UKM yang akan melakukan ekspor, agar mendapatkan pembeli secara langsung.

Penguatan kapasitas UKM, seperti yang dilakukan bersama Shopee ini merupakan salah satu strategi bisnis BNI untuk memberikan pendampingan bagi UKM dari hulu ke hilir secara berkelanjutan. Program ini disiapkan agar UKM langsung terintegrasi dalam mengakses pasar regional hingga internasional sesuai dengan target nasional untuk mendukung upaya pemerintah mencetak 500.000 UKM eksportir baru pada tahun 2030. Dimana program tersebut telah dimulai sejak Maret 2021 atas dukungan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Temukan informasi lengkap dan cara bergabung di https://www.bni.co.id/id-id/bisnis/xpora/tentangxpora (Jef)

MenkopUKM Minta Komitmen Shopee Mengembangkan UMKM dan Mendorong Produk Lokal

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki telah meminta penjelasan Shopee terkait fenomena Mr Hu yang sempat ramai di masyarakat. Pemerintah juga memastikan komitmen untuk mengembangkan UMKM dan mendorong produk lokal.

“Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen melindungi kepentingan nasional yaitu UMKM. Jika diperlukan, Kementerian Koperasi dan UKM akan mendorong diterbitkannya kebijakan Pemerintah untuk melindungi UMKM dari praktek perdagangan yang tidak adil,” kata Teten Masduki usai pertemuan di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Shopee Indonesia menyatakan bahwa sebanyak 98,1 % dari 4 juta penjual aktif di Shopee adalah UMKM dan hanya 0,1 % penjual crossborder.

Penjualan produk UMKM di dalam ekosistem digital penyedia platform marketplace tersebut tercatat sebesar 71,4 %, sedangkan produk crossborder hanya 3 %, dan sisanya pedagang besar lokal.

“Shopee berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis para pelaku UMKM di Indonesia dengan memberikan sorotan khusus melalui inisiatif dan inovasi yang dihadirkan sejak awal Shopee berdiri. Kami telah menghadirkan rangkaian program edukasi dan pendampingan bersama dengan beberapa kementerian dan lembaga pemerintahan melalui Kampus Shopee, serta memasarkan produk UMKM melalui kanal khusus produk lokal Kreasi Nusantara,” kata Radityo Triatmojo, Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia.

Perlindungan UMKM

Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, MenkopUKM akan mengambil langkah mitigasi terhadap aktivitas perdagangan crossborder yang menjadi ancaman bagi UMKM dan produk lokal. KemenkopUKM telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengecek kepatuhan seluruh penyedia marketplace terhadap ketentuan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang berlaku.

Sebelumnya, perlindungan Pemerintah terhadap UMKM juga telah dilakukan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 199/PMK/010/2019 yang menurunkan ambang batas bea masuk barang kiriman dari 75 dollar AS menjadi 3 dollar AS. Barang impor di atas 3 dollar AS dikenai tarif pajak sebesar 17,5% yang terdiri dari bea masuk 7,5%, PPN 10%, dan PPh 0%.

KemenkopUKM juga memperkuat daya saing UMKM melalui program inkubasi, pelatihan, dan pendampingan. Antara lain melalui LLP-KUKM (Smesco Indonesia) bekerja sama dengan APINDO UMKM Akademi dalam bentuk pelatihan dan pendampingan tenaga profesional kepada UMKM.

Berbagai program juga diselenggarakan untuk meningkatkan akses pasar UMKM antara lain Program Bangga Buatan Indonesia, pengalokasian 40% belanja barang dan jasa K/L dan pemerintah daerah kepada UMKM, serta alokasi pengadaan barang dan jasa BUMN kepada UMKM.

Upaya meningkatkan akses pasar dalam negeri juga dilakukan melalui program digitalisasi UMKM yang telah meningkatkan jumlah UMKM yang onboard ke digital dari 7 juta menjadi 11,4 juta UMKM selama tahun 2020. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai penyedia platform e-commerce.

“Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong transformasi UKM go global. Untuk mendorong ekspor Kementerian Koperasi dan UKM bersama-sama Kementerian Perdagangan dan berbagai asosiasi mencanangkan program 500.000 eksportir baru tahun 2030,” ujar Teten.

Komitmen keberpihakan yang sangat kuat terhadap UMKM tercermin dari berbagai kebijakan yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Lewat UU tersebut, UMKM diberikan kemudahan dari perizinan, akses pasar, rantai pasok, hingga akses pembiayaan.(Jef)

kERJASAMA KEMENKOPUKM DAN SHOPEE, BERHASIL CIPTAKKAN PENJUALAN UKM JADI RATUSAN JUTA RUPIAH DALAM SATU MINGGU   

  

Jakarta :(Globalnews.id)-Kolaborasi KemenkopUKM bersama salah satu marketplace terbesar di Indonesia berhasil menciptakan nilai penjualan UMKM sebanyak ratusan juta rupiah. Terhitung total ada 351 UMKM dari subsektor; fesyen, makanan minuman kemasan, dan kesehatan kecantikan berhasil lolos kurasi dan seleksi, berhasil hadir pada halaman khusus Festival Belanja Online yang terdapat di Shopee.

Dampak pandemi Covid-19 terbukti tidak menyurutkan semangat para UMKM untuk berproduksi. Terbukti program Festival Belanja Online sudah berhasil menciptakan 4.708 total transaksi dalam kurun waktu satu minggu setelah program berjalan dari tanggal 19 Oktober lalu.

Festival Belanja Online tidak hanya hadir dalam halaman khusus di Shopee saja, namun dalam pelaksanaannya setiap hari Kamis sampai Minggu setiap minggunya, terdapat live streaming dengan nama Ngobrol dan Ngobral. Dimana pada sesi Ngobrol lebih memberikan wadah informasi dan ilmu seputar digitalisasi UMKM. Sedangkan pada sesi Ngobral sebagai wadah para UKM untuk melakukan penjualan secara langsung produk atau promosi mereka yang dapat dibeli langsung pada saat live streaming berjalan.

Live streaming yang berjalan pada akun Shopee festivalbelanjaonline_kemenkop sudah berjalan 8 kali, dengan rata-rata penontonnya sebanyak 200-300 viewers/sesinya. Tidak hanya melibatkan narasumber dari Kementerian Koperasi, Influencer, Digital Marketing Spesialis, dan Content Creator tetapi sobat UKM juga ada yang terpilih untuk hadir pada live streaming.

“Sejauh ini, program Festival Belanja Online yang akan berjalan sampai tanggal 9 November nanti, sudah selaras dengan upaya Kementerian Koperasi & UMKM mengatasi dampak perekonomian UMKM di tengah pandemi. Antara lain sudah mencakupi tahapan Mitigasi & Survive serta Reactive yang tidak hanya melakukan pendampingan, melainkan juga sebagai upaya program pemulihan ekonomi nasional,” ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit.

Radityo Triatmojo, Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia mengatakan, “Kerja sama yang terbina dengan KemenkopUKM merupakan langkah lanjutan kami untuk senantiasa menunjukkan dukungan terhadap keberlangsungan bisnis pelaku UMKM. Kami senang sekali dapat terlibat untuk memfasilitasi Festival Belanja Online sebagai bentuk peluang dan solusi positif untuk para pelaku UMKM binaan yang telah hadir di platform kami. Kami harap komitmen ini dapat membantu lebih banyak lagi pelaku UMKM agar dapat berkontribusi dalam menyikapi perubahan yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia di tengah masa yang sulit ini.”

Untuk menambah maraknya kegiatan Festival Belanja Online, pihak penyelenggara juga mengadakan give away untuk para penonton selama sesi Ngobral dan Ngobral berlangsung. Mulai dari hadiah fesyen, makanan minuman, sampai produk kesehatan dan kecantikan yang tergabung dalam festival ini.

Festival Belanja Online ini memiliki titel yang unik pada masing-masing sub kategorinya. Untuk subsektor fesyen ber-titel Adiwarna Nusantara yang artinya bagus atau indah sekali, subkategori makanan minuman dengan nama Rasantara yang merupakan gabungan dari kata Rasa dan Nusantara. Sedangkan kesehatan dan kecantikan dengan nama Kirana Nusantara yang artinya pesona indah atau bercahaya.

    Hampir harapan semua narasumber yang terlibat pada live streaming mengatakan bahwa dampak positif atas penyelenggaran Festival Belanja Online dapat dilaksanakan kembali. Karena tidak hanya menyediakan wadah pemasaran untuk para sobat UKM, tetapi dapat membantu digitalisasi UKM untuk merasakan impak penjualan dari platform online yang semakin memudahkan.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada sosial media Instagram @kemenkopukm atau mengunjungi akun Shopee Kemenkop & UKM yakni festivalbelanjaonline_kemenkop. Selamat belanja!(Jef)