Arsip Tag: Staf khusus menkop Fiki satari

INDONESIA CREATIVE CITIES FESTIVAL (ICCF) 2022 MENANDAI TUTUP TAHUN SERTA MASA KEPEMIMPINAN PENGURUS PUSAT INDONESIA CREATIVE CITIES NETWORK (ICCN) DENGAN SINERGI DAN KOLABORASI DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA

Jakarta:(Globalnews.id)-Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022 yang dihadiri ratusan delegasi jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN) diselenggarakan pada penghujung tahun ini di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara Creative Forum (SCF) dipercaya sebagai tuan rumah dan panitia lokal dari acara ICCF 2022 tersebut. Bertepatan pula dengan berakhirnya masa jabatan Ketua Umum ICCN periode 2019-2022, akan digelar Kongres ICCN untuk pemilihan Ketua Umum periode berikutnya.

“Molulo Nusantara” atau “Nusantara Bersatu” sebagai tema ICCF 2022 di Kendari ini diharapkan dapat merepresentasikan ekspresi kreativitas dan kolaborasi dalam keragaman, yang jelas menjadi modal utama kita bersama sebagai satu bangsa Indonesia, dalam menghadapi berbagai tantangan masa kini dan yang akan datang. “ICCF tidak hanya merayakan kreativitas dan pencapaian para pelaku Ekonomi Kreatif suatu kota/kabupaten, tetapi juga sesungguhnya menghimpun potensi kekuatan dari seluruh elemen masyarakat untuk ditampilkan kepada khalayak luas. Terlebih untuk membuktikan kekuatan dan dampak sektor Ekonomi Kreatif yang meningkatkan nilai industri berbasis budaya dan kreativitas melalui langkah-langkah connect, collaborate, commerce/celebrate yang dimulai dari skala lokal,” jelas Ketua Sulawesi Tenggara Creative Forum, Muhammad Isra.

Rangkaian kegiatan ICCF 2022 di Kendari pada tanggal 11-13 Desember 2022 ini terdiri dari Indonesia Creative Tour ke beberapa sentra Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) dengan keynote speakers representasi elemen Hexa Helix, sampai Kongres ICCN sebagai kegiatan internal jejaring yang akan menentukan masa depan simpul jejaring organisasi kreatif se-Indonesia yang telah terhimpun sejak tahun 2015, hingga kini ICCN telah berhasil menjaring lebih dari 250 anggota forum lintas komunitas yang menyebar di seluruh penjuru negeri.

Indonesia Creative Tour yang mengawali rangkaian kegiatan ICCF 2022 pada hari pertama membawa para delegasi ICCN yang berkumpul di Kendari ke Desa Wisata Sumber Sari, Air Terjun Moramo dengan pertunjukan tarian daerah khas Konawe Selatan, Kota Tua Kendari, Kebun Raya Kendari, dan Masjid Al-Alam. Kegiatan Indonesia Creative Tour ini diakhiri dengan berkumpul di Kendari Water Sport, sekaligus untuk menghadiri pembukaan Festival Teluk Kendari 2022.

Hari kedua dalam rangkaian ICCF 2022 akan diisi dengan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di Hotel Claro Kendari, dengan beragam sesi panel, yang terdiri dari; Creative Leaders Forum, Creative Cities Champions, UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Focal Point, Dialog Hexa Helix, dan Keynote Speakers dari para tokoh pemimpin nasional dan bisnis hingga level internasional; antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas; Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki; CEO GDP Venture, Martin Hartono; Ketua Dewan Pengarah ICCN & Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio; Direktur Utama SMESCO Indonesia, Leonard Theosabrata; Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Dr. Itje Chodidjah; serta para focal points kota-kota kreatif UNESCO dari Mannheim Kota Musik, Bangkok Kota Desain, Pekalongan Kota Kriya dan Seni Rakyat, Bandung Kota Desain, Ambon Kota Musik dan Jakarta Kota Literatur.

Kongres ICCN sebagai penutup rangkaian ICCF 2022 mengangkat agenda kepemimpinan Pengurus Pusat ICCN periode 2022-2025, dan memastikan masa depan jejaring ICCN yang dipersatukan kekompakan untuk memajukan talenta dan Ekonomi Kreatif lokal. “Saya beserta jajaran Pengurus Pusat ICCN sampai akhir masa kepengurusan ini terus berusaha membuka pintu dan akses, membentangkan kesempatan, membangun jembatan koneksi, serta jabat tangan kolaborasi, agar seluruh jejaring ICCN dapat mengoptimalkan jejaring ICCN untuk pemajuan pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya yang berkelanjutan,” tegas Ketua Umum ICCN Fiki Satari.(Jef)

Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Gelar ICCF ke-8 di Kendari, Mempersatukan Komunitas Kreatif Nusantara dengan Semangat Molulo

Kota Kendari:(Globalnews id)- telah lama aktif berperan dalam organisasi simpul kota/kabupaten kreatif, yaitu Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICCN sendiri dibentuk sejak tahun 2015, melalui kesepakatan 10 Prinsip Kota Kreatif, yang dapat diwujudkan melalui “Catha Ekadasa”, atau “11 Jurus Mencapai Kota/Kabupaten Kreatif”. Selain Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), ICCN memiliki program utama tahunan lainnya, yaitu Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), yang kemudian bertransformasi menjadi Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) karena makin beragamnya rangkaian kegiatan dalam program tersebut.

ICCC merupakan kegiatan tahunan yang penting bagi ICCN, sebab di sinilah dilakukan diseminasi kondisi terkini ICCN sebagai organisasi lintas forum komunitas kota/kabupaten dari seluruh Indonesia, baik kepada seluruh anggota dan jejaring ICCN maupun masyarakat luas. Dalam ICCC juga dilakukan pemutakhiran data anggota dan jejaring ICCN, yang merupakan ruh utama ICCN dalam upaya mempererat kolaborasi dan sinergi yang dapat berdampak nyata bagi para anggota jejaring ICCN. ICCC juga kerap memuat sesi-sesi workshop, diskusi, rapat kerja, dan sidang periode kepengurusan.

Pada awalnya, Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) dilaksanakan di Kota Surakarta, Oktober 2015. Berlanjut di Kota Malang (2016), lalu Kota Makassar (2017). Sejak 2018, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) dicetuskan untuk menjadi akar kegiatan dan ICCC menjadi bagian darinya, yang mana saat itu diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, kemudian di Kota Ternate (2019), Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem (2020), serta Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak (2021). Pada 2022 ini, ICCF akan berlangsung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan mengangkat tema “Molulo Nusantara”, atau dapat dimaknai sebagai “Nusantara Bersatu”, pada 11-13 Desember 2022.

“ICCF tidak hanya merayakan kreativitas para pelaku Ekonomi Kreatif suatu kota/kabupaten, tetapi juga sesungguhnya menghimpun potensi kekuatan dari seluruh elemen masyarakatnya untuk ditampilkan kepada khalayak yang lebih luas. Terlebih untuk membuktikan pada masyarakatnya sendiri bahwa kita bisa mendapatkan penguatan manfaat yang lebih dari segi sosial dan ekonomi, dengan menjalankan langkah-langkah connect, collaborate, commerce/celebrate di tempat tinggal kita, melalui penyelenggaraan ICCF,” jelas Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.

“Molulo Nusantara” sebagai tema ini diharapkan dapat merepresentasikan ekspresi kolaborasi dalam keragaman, yang tentu menjadi modal utama untuk menghadapi berbagai tantangan masa kini dan yang akan datang, seperti disrupsi pandemi, transformasi digital, transisi energi, ketahanan pangan, perubahan iklim, konflik sosial, dan sebagainya. Tema tersebut sekaligus menjadi pengingat terhadap kekayaan dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Sulawesi Tenggara, yang terkait erat dengan energi, peningkatan nilai komoditas hasil bumi dan laut, serta pengembangan ragam budaya maritim yang perlu dieksplorasi lebih lanjut, demi keberlangsungan masa depan Indonesia.

ICCF 2022 di Kota Kendari ini akan menandai akhir masa kegiatan dan kepengurusan ICCN periode 2019-2022 yang dipimpin oleh Fiki Satari.

“Terpilih sebagai Ketua Umum ICCN selama dua periode berturut-turut sejak 2017 sampai 2022 ini, membuat saya menyaksikan dan mengalami langsung energi serta semangat dari kawan-kawan pelaku Ekonomi Kreatif di seluruh Indonesia yang begitu dahsyat; sama-sama ingin berjuang untuk mengembangkan tempat tinggal, kota/kabupaten, dan hingga level nasional juga internasional, dengan potensi budaya, seni, kreativitas, yang masing-masing memiliki kekuatan karena keunikan latar belakang individu juga kultur kolektifnya,” tutur Fiki.

Fiki melanjutkan, “Oleh karenanya, saya beserta jajaran Pengurus Pusat ICCN sampai akhir masa kepemimpinan ini terus membuka pintu dan akses, membentangkan kesempatan, membangun jembatan koneksi, serta jabat tangan kolaborasi, agar para anggota jejaring dapat memperpanjang upaya pengembangan potensi Ekonomi Kreatif bersama ICCN selama-lamanya.”

Fiki menitipkan kepada anggota jejaring ICCN yang tersebar di lebih dari 250 kota/kabupaten di seluruh Indonesia agar tetap bergandengan melalui sinergi dan kolaborasi, seperti melalui program-program rutin tahunan Rakornas dan ICCF, yang telah menjadi ciri khas ICCN. Sebagaimana pada biasanya diisi oleh para pemimpin nasional dan daerah, pengusaha, pelaku UMKM, hingga komunitas kreatif, ICCC dalam rangkaian ICCF 2022 di Kota Kendari ini pun diketahui akan diramaikan oleh nama-nama besar, seperti: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Ketua Dewan Pengarah ICCN, Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio; Anggota Dewan Kehormatan ICCN, Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung; CEO GDP Venture, Martin Hartono; Direktur Utama SMESCO, Leonard Theosabrata; Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati; Gubernur, Wali Kota, serta Bupati, dengan di antaranya Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi; dan Pj. Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu.

ICCF 2022 akan dilaksanakan pada 11-13 Desember 2022, dan terbuka untuk pendaftaran peserta dari Organisasi Kota Kreatif jejaring ICCN, Pemerintah Daerah (Pemda) atau Dinas, Komunitas Kreatif, atau Masyarakat Umum yang ingin hadir dari seluruh Indonesia, bersatu dan berkumpul di Kota Kendari demi dampak nyata dari strategi pengembangan Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia yang menjawab tantangan Pembangunan Berkelanjutan. Padamu Negeri, Kami Berkolaborasi! (Jef)

MenKopUKM : ICCN Jadi Wadah Strategis Kembangkan UMKM Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan bahwa Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menjadi wadah yang strategis bagi para insan kreatif untuk mengembangkan potensi diri dan UMKM di Indonesia selain juga dapat menjadi mitra dari pemerintah untuk mendorong kemajuan sektor UMKM di tanah air.

“Di acara ICCN seperti ini saya selalu mendapatkan hal-hal baru dan ide-ide baru sebab kalian semua adalah unsur maju dari daerah masing-masing. Kalian semua adalah unsur kreatif dari bangsa ini yang kita miliki,” ujar Menteri Teten Masduki dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk Jejaring Lokal Keren di Inews Tower, Jakarta, Rabu (28/9).

MenKopUKM berharap dari tangan-tangan anak muda yang kreatif dalam wadah ICCN, nantinya bisa memberikan pengaruh kepada peradaban di Indonesia dan dunia. Laporan Deloitte UK menyebutkan bahwa industri kreatif adalah faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa dalam jangka panjang. Hal ini jauh lebih bertahan daripada ekonomi yang berbasis eksplorasi alam.

Oleh sebab itu MenKopUKM mengajak para jejaring ICCN yang tersebar di 225 kota/kabupaten untuk dapat menjadi mitra pemerintah dalam mendampingi serta mengakses ekosistem pemberdayaan UMKM di Indonesia. Dijelaskan bahwa saat ini tren kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri semakin meningkat sehingga hal ini perlu untuk terus didorong demi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Saya ditugaskan Pak Presiden untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara maju. Jadi selain pembangunan infrastruktur dan SDM digalakkan pemerintah, kita juga menyiapkan satu juta enterpreneur baru yang mapan, oleh sebab itu saya ingin gandeng teman-teman ICCN,” kata MenKopUKM.

Bersama jejaring ICCN, MenKopUKM berharap kedepan rasio kewirausahaan di Indonesia bisa mendekati level 4 persen sebagai syarat utama menjadi negara maju di tahun 2045.

“Maka saat ini kita mulai bereskan ekosistemnya, akses pembiayaan (bagi UMKM dan wirausaha baru) dipermudah kemudian akses pasar dan akses pengembangan usaha juga kita garap. Jadi yang penting ayo kita garap bareng-bareng untuk kita siap memimpin dunia,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Handoko Hendroyono selaku Ketua Jakarta Creative City Forum (JCCF) mengapresiasi kepedulian pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM yang selalu konsisten dalam mendampingi dan membina UMKM. Menurutnya potensi UMKM Indonesia sangat besar untuk dikembangkan agar menjadi kekuatan ekonomi bangsa.

Menurutnya untuk bisa mengembangkan sektor UMKM diperlukan beberapa strategi seperti perluasan jejaring dan kreativitas yang didasarkan pada kearifan lokal. Menurutnya dua hal tersebut dapat menjadi pembanding dengan produk-produk UMKM dari negara lain.

“Begitu banyak potensi yang kita miliki, saya melihat ada tiga kata kunci (memajukan UMKM) yaitu Jejaring, Lokal, dan Keren,” ulasnya.

Sebelumnya Ketua Umum ICCN Fiki Satari menjelaskan JCCF sebagai jejaring ICCN di Jakarta sangat fokus dalam upaya membangun dan mengembangkan ekosistem kreativitas lokal, ekonomi serta industri kreatif di Jakarta. Hal itu dilakukan dengan cara mengoptimalkan dan memberdayakan segala potensi yang dimiliki Jakarta.

“Terutama untuk memberikan manfaat seluasnya bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, menghadirkan kepribadian serta kepekaan yang baik, menghargai dan memuliakan nilai-nilai keragaman budaya serta jati diri, juga menjadikan Jakarta sebagai creative industry hub untuk kawasan Asia-Pasifik,” kata Fiki.(Jef)

Kembangkan Potensi Kreatif Indonesia, ICCN Gelar Rakornas Sampai Dengan 29 September 2022

Jakarta:(Globslnews.id)-Indonesia Creative Cities Network (ICCN) akan melakukan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk Jejaring Lokal Keren pada hari ini sampai dengan 29 September 2022 di Jakarta.

Rakornas ini bertujuan untuk memberikan pengalaman tentang pengembangan Kota/Kabupaten Kreatif di Indonesia, sekaligus turut mendorong pengembangan Kota/Kabupaten masing-masing, melalui pengelolaan ragam potensi kreatif lokal secara optimal, termasuk dengan pendekatan Placemaking atau Creative Hub, hingga creative cluster di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh delegasi 225 dari total 240 Kota/Kabupaten jejaring ICCN, seperti di antaranya Kanot Bu dari Nanggroe Aceh Darussalam, Medan Creative Movement dari Sumatra Utara, juga Numbay Creative Forum dari Papua, serta lebih dari 10 Kepala Daerah.

“Rakornas ini juga akan dihadiri para pemimpin nasional, di antaranya Menteri BUMN & Dewan Kehormatan ICCN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Staf Khusus Presiden & Dewan Kehormatan ICCN Putri Tanjung, Ketua Dewan Pengarah ICCN & Komisaris Telkomsel Wishnutama Kusubandio, Ketua Umum ICCN Fiki Satari, serta Ketua Jakarta Creative City Forum (JCCF) Handoko Hendroyono,” ungkap Ketua Umum ICCN Fiki Satari di Jakarta, Selasa (27/9).

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Staf Khusus MenKopUKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif tersebut menambahkan, tuan Rumah Rakornas ICCN 2022 kali ini adalah Jakarta Creative City Forum atau disingkat JCCF, sebagai jejaring ICCN di Jakarta.

JCCF sendiri merupakan sebuah inisiatif untuk membangun dan mengembangkan ekosistem kreativitas lokal, ekonomi serta industri kreatif di Jakarta, dengan mengoptimalkan dan memberdayakan segala potensi yang dimiliki Jakarta.

“Terutama untuk memberikan manfaat seluasnya bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, menghadirkan kepribadian serta kepekaan yang baik, menghargai dan memuliakan nilai-nilai keragaman budaya serta jati diri, juga menjadikan Jakarta sebagai creative industry hub untuk kawasan Asia-Pasifik, tentunya dengan menerapkan kolaborasi pelaku kreatif dari unsur Hexa Helix, yaitu Akademisi, Pengusaha/UMKM, Komunitas, Pemerintah Pusat dan Daerah, Media, serta Agregator seperti lembaga keuangan dan inkubator,” kata Fiki.

Rangkaian acara akan bertempat di beberapa titik lokasi, yaitu SMESCO, iNews Tower, Sarinah, Pos Bloc, dan M Bloc Space. Kegiatan dari Rakornas akan dilakukan mulai dari seminar nasional, talk show jejaring, hingga bersama mengunjungi pusat-pusat kreatif di Jakarta dalam sesi “Telusur Lokal” (Creative Tour).

Menurut Fiki, rangkaian kegiatan juga akan fokus mengumpulkan potensi dari forum lintas komunitas dari seluruh Indonesia yang menjadi jejaring ICCN, konsolidasi kerja dan strategi kegiatan ICCN di tahun 2022 juga 2023, serta penguatan kepengurusan jejaring ICCN di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari Hexa Helix Ekosistem Ekonomi Kreatif, rekan-rekan media diharapkan dapat turut melakukan publikasi secara aktif terkait profil jejaring ICCN, tujuan serta rangkaian kegiatan Rakornas ICCN 2022 yang mengangkat tema Jejaring Lokal Keren, cerita pengalaman anggota jejaring ICCN terutama dari unsur Hexa Helix yang hadir pada kegiatan, serta potensi pusat kreatif lokal.

Fiki menegaskan, ICCN telah menghimpun lebih dari 200 jejaring Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Maka dari itu, Rakornas selalu menjadi helatan akbar yang menguatkan tali-temali jejaring kreatif, serta merupakan momen konsolidatif, melahirkan gagasan dan inovasi bagi ekosistem kreatif Indonesia.

Rakornas ICCN 2022 ini didukung penuh oleh Mahaka X, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pupuk Indonesia, PLN, PLN Mobile, Telkomsel, MNC Group, Motion Banking, Motion Pay, GoTo, Tiket.com, dan sponsor lainnya.

Perlu diketahui, ICCN merupakan simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif dan 11 jurus Kota Kreatif Catha Ekadasa. ICCN bertujuan menggalang sinergi serta saling mendukung dalam pengembangan Ekonomi Kreatif dan peningkatan kesejahteraan komunitas juga warga di Kota/Kabupaten.

Koordinasi jejaring senantiasa dilakukan, antara lain melalui program tahunan Rakornas ICCN yang setiap tahunnya diselenggarakan di Kota/Kabupaten yang berbeda-beda.(Jef)

BERI ARAHAN KEPADA JEJARING KREATIF ICCN, WISHNUTAMA MINTA PELAKU EKRAF HARUS SIAP HADAPI GELOMBANG DIGITALISASI

Jakarta:(Globalnews.id)-Para pengurus jejaring lintas komunitas kreatif dari seluruh penjuru negeri, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang telah terbentuk sejak 2015, Jumat ini (11/03) kembali melaksanakan rapat koordinasi khusus percepatan progres berbagai program nasional bersama Ketua Dewan Pengarah ICCN, Wishnutama Kusubandio, serta Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.

Tujuan rapat internal simpul komunitas kreatif nasional ini membahas beberapa hal termasuk memastikan dampak ekonomi dari berbagai inisiatif dan kreativitas, percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19, peran serta kontribusi nyata terhadap peningkatan nilai tambah dari potensi Ekonomi Kreatif bagi masyarakat luas. Terpenting, terkait disrupsi digital gelombang ke-3 yang telah tampak pada meluasnya minat terkait perkembangan teknologi internet Web 3.0 meliputi aspek turunannya seperti Cryptocurrency, Non-Fungible Token (NFT), hingga inovasi berbasis Blockchain lainnya.

Wishnutama menyampaikan harapan untuk komunitas kreatif seluruh Indonesia, terutama yang terdaftar dalam jejaring ICCN, dapat senantiasa mengambil peran aktif dalam meningkatkan nilai ekonominya secara langsung, sekaligus membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi gelombang digitalisasi ke depan.

Rapat koordinasi kali ini diawali rangkaian laporan para Deputi serta wakil dalam jajaran pengurus periode 2019-2022, yang terdiri dari; Deputi Hukum, Advokasi/Regulasi & HKI; Deputi Riset, Edukasi & Pengembangan; Deputi Kemitraan Strategis; Deputi Pemasaran & Komunikasi Publik; Deputi Pengembangan Bisnis; Deputi Kelembagaan & Penguatan Jejaring; serta Tim Satuan Tugas / Task Force Web3. Di antara semua program yang menjadi perhatian pada rapat ini adalah kegiatan rutin tahunan, yaitu Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2022 dan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022.

Pada tahun ini, Rakornas ICCN telah disiapkan untuk diselenggarakan di DKI Jakarta dan secara hybrid (online dan offline), juga bertepatan dengan momentum peluncuran Sarinah Baru yang merupakan inisiasi serta kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Sarinah di bawah kepemimpinan Erick Thohir kini memang telah bertransformasi untuk secara khusus memberikan panggung inklusif bagi kreasi komunitas, UMKM lokal, usaha perempuan, serta pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia. Setelah itu, kalender kegiatan ICCN berikutnya adalah ICCF 2022, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022, dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tuan rumah. Sebagaimana kegiatan yang rutin pada tahun-tahun lalu, ICCF 2022 juga diharapkan akan dapat menjadi magnet bagi kemajuan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo, NTT. Terlebih penyelenggaraannya bertepatan dengan semangat dan perayaan Hari Sumpah Pemuda serta G20 Indonesia.

Dalam rapat yang berjalan secara virtual ini, Wishnutama pun menyampaikan arahan khusus kepada para pengurus ICCN, yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa meski mengikuti tren digitalisasi yang ada, seluruh inisiatif dan kreativitas harus tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat secara luas.

“Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia,” tegas Wishnutama.

Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini. “Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata,” ujarnya.

Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman. Beliau mengimbau agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.

“Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya,” Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.

Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.

Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, “Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi.”

Pesan penutup dari Wishnutama, “Jangan cuma sekadar eksis doang. Kalian harus benar-benar punya impact yang positif. Ingat ya, sekecil apapun amanah kalian, kalian punya tanggung jawab sama Tuhan dan masyarakat,”. Wishnutama kemudian menutup dengan jargon ICCN, “Padamu Negeri, Kami Berkreasi!”(Jef)

BPUM, Meringankan Dampak Covid-19 Bagi Usaha Mikro di Bandung

Bandung:(Globalnews.id)- Banyak yang menilai, guliran program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) merupakan langkah yang strategis dan tepat bagi kelangsungan hidup UMKM, khususnya usaha mikro, di seluruh Indonesia. Tak terkecuali, di Bandung.

Yuyun Sukaesih, misalnya. Ketika pandemi Covid-19 menerjang, usaha gorengan dan kopi miliknya yang berlokasi di wilayah Mall Citilink Pasir Koja, Bandung, sempat terganggu. “Karena mal sempat tutup, saya hanya berjualan gorengan saja. Penghasilan pun jadi merosot jauh,” ungkap Yuyun.

Padahal, bagi Yuyun, berjualan di lokasi mal tersebut merupakan langkah maju setelah sebelumnya hanya berjualan di dekat rumah. “Setelah merasakan kemajuan usaha, drop lagi karena ada pandemi,” cerita Yuyun.

Mimpi buruk Yuyun sirna setelah mendapat guyuran BPUM yang dicairkan melalui Bank BNI.

“Uang Rp1,2 juta yang saya terima, dipakai untuk buka usaha lagi. Sempat juga jualan nasi kuning . Ke depan, saya mau buka lagi jual kopi dan rokok di area mal,” imbuh Yuyun optimis.

Yuyun pun mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi, Kementerian Koperasi dan UKM, PNM, serta Bank BNI, karena usahanya kini telah komplit kembali.

Hal serupa dialami Wagini, seorang pedagang sembako di Bandung. Wagini bercerita, dirinya berjualan sembako sudah belasan tahun lamanya, dari pintu ke pintu. Di antaranya, jualan beras, odol, minyak, dan segala keperluan sehari-sehari. “Sistem berjualannya adalah pesan kirim,” ucap Wagini.

Namun, aku Wagini, sejak pandemi, usahanya merosot tajam. “Karena, yang beli penghasilannya berkurang. Jadi, mereka yang ambil barang tapi susah bayarnya,” keluh Wagini.

Beruntung, Wagini mendapat informasi BPUM dari PNM via handphone. Lalu, dirinya mendatangi kantor Bank BNI dan membawa buku rekening serta KTP.

Wagini mendapat Rp1,2 juta langsung cair tanpa ada potongan. Saya pakai untuk menambah barang-barang modal usaha. “Walau tidak banyak, alhamdulillah, bisa membantu. Harapan saya, bantuan ini bisa ada lagi, karena sekarang lagi susah begini. Kepada Pak Presiden juga saya harap agar tak bosan-bosan memberikan bantuan kepada kami,” ungkap Wagini.

Tepat Sasaran

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari melakukan monitoring dan evaluasi program BPUM tahun 2021, khususnya di wilayah Bandung, Jawa Barat. Senin (13/12). “Kami ingin memastikan bahwa program BPUM tepat sasaran,” tandas Fiki.

Menurut Fiki, langkah monitoring dan evaluasi program BPUM ini bertujuan untuk memeriksa secara langsung bahwa bantuan dana ini digunakan untuk usaha produktif, bukan konsumtif. “Selain itu, juga ingin mengetahui harapan para pelaku usaha mikro atas program ini,” ujar Fiki.

Fiki menjelaskan, program BPUM merupakan bantuan modal kerja dari pemerintah berupa hibah sebesar Rp1,2 juta per pelaku usaha mikro. Program tersebut telah berjalan sejak 2020.

Dan pada 2021, program tersebut dilanjutkan dengan sasaran pelaku usaha mikro sebanyak 12,8 juta orang. “Dana alokasi yang disiapkan pemerintah untuk program tersebut sebesar Rp15,36 triliun,” kata Fiki.

Saat ini, lanjut Fiki, realisasi total pelaku usaha mikro yang telah ditetapkan sebagai penerima pada Program BPUM Tahun 2021 adalah sebanyak 12,8 juta usaha mikro, atau 100%.

Dan dari total pelaku usaha mikro yang telah ditetapkan, telah tersalur atau telah dicairkan oleh usaha mikro penerima BPUM Tahun 2021, sebanyak 10.686.438 usaha mikro atau Rp12,82 triliun.

Sementara itu, total pelaku usaha mikro yang telah ditetapkan pada Program BPUM 2021 di Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 2.865.981 usaha mikro atau sebesar Rp3.439.177.200.000.

Adapun penetapan pelaku usaha mikro pada program BPUM 2021 di Kota Bandung adalah sebanyak 324.191 usaha mikro atau sebesar Rp389.029.200.000.(Jef)

Pasar Santa Jaksel Jadi Contoh Nyata Transformasi Digital Pelaku Usaha Mikro oleh Pemilik Pasar

Jakarta:(Globalnews.id)-Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengatakan bahwa Pasar Santa yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta selataan merupakan salah satu contoh nyata edukasi digital yang dilakukan oleh pemilik pasar kepada pelaku usaha mikro.

“Ini sangat menarik di mana dari pihak Pasar Santa membantu (pelaku usaha mikro go digital), dan para tenant atau penyewa siap untuk bertransformasi ke digital. Memang salah satu yang jadi prioritas program pemerintah ketika PPKM ini saat pandemi itu ternyata digitalisasi,” ungkapnya saat Meninjau Penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/11).

Menurut Fiki, dengan keterbatasan mobilitas, pendampingan untuk go digital menjadi salah satunya cara untuk mengembalikan kondisi penjualan agar tidak merosot terlalu dalam.

Dia menekankan bahwa pendampingan yang dilakukan pun tidak boleh terlalu rumit, pasalnya kebanyakan pelaku usaha mikro belum memiliki literasi digital yang baik.

“Memang onboarding nya ya salah satunya ke media sosial dulu kalau usaha mikro jadi yang gampang lah. Kita dalam kondisi seperti ini pemerintah pusat harus dapat juga dibantu seperti dengan Pasar Jaya yaitu BUMD dan juga di sini hadir dari BUMN, di sini kita berkewajiban mendampingi para pelaku UMKM,” ujar Fiki.

Fiki menegaskan, pelaku usaha mikro juga saat ini mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah melalui program BPUM. Dia juga menekankan bahwa pemerintah juga akan senantiasa membantu pelaku usaha mikro untuk naik kelas dan onboarding ke platform digital.

“Ya kita akan dampingi terus pelan-pelan, mudah-mudahan pandemi ini bisa segera kita lewati bersama,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Pasar Santa, Fritz Ondoy Sinaga mengungkapkan bahwa edukasi yang dilakukan oleh pihaknya kepada pelaku usaha mikro dilakukan dengan jemput bola atau dari pintu ke pintu.

“Di tahun 2020 kemarin memang sangat terasa sekali saat pandemi kemarin. Dari kami sendiri sampai memutar otak untuk pemasaran digital dengan cara door to door, mengambil sampel dari masing-masing pedagang, jadi mereka kita pasarkan secara digital,” kata Fritz.

Alhasil, hingga saat ini pelaku usaha mikro di Pasar Santa mulai kembali bergeliat setelah berhasil mengaplikasikan penggunaan digital.

“Dari pemasaran kita ada digitalisasi dan dari pembayaran juga baru kemarin launching digitalisasi pasar. Ya itu untuk memutus rantai pandemi covid dari uang yang beredar kita putus dengan cara cashless,” tegasnya.

Terkait manfaat BPUM dirasakan langsung oleh Sumiah, seorang pedagang pakaian muslim di Pasar Santa. Dia merasa bersyukur dengan adanya BPUM ini, karena dia bisa berjuang dengan usahanya di kala pandemi.

“Alhamdulillah dengan adanya bantuan BPUM ini saya bisa membeli barang-barang baru. Pada saat pandemi penjualan menurun drastis sekitar 80%, tapi kalau sekarang alhamdulillah sudah mendingan, sudah ada peningkatan pendapatan,” ujar Sumiah.

Dia pun berharap BPUM dapat diteruskan dan bahkan ditambahkan nominal bantuannya. Pasalnya, Sumiah merasakan betul manfaat dari BPUM untuk keberlangsungan usahanya hingga bisa bertahan sampai detik ini.

“Saya berharap bantuan ini bisa ditambah bantuannya jadi bisa untuk tambahan modal lagi. Produk saya memang sebagian beli dan sebagian lagi saya bikin. Saya sudah berdagang 20 tahun di sini, buka dari setengah delapan dan tutup jam lima,” pungkasnya.(Jef)