Arsip Tag: angkasa pura 1

Angkasa Pura I Dorong UMKM “Naik Kelas” Melalui Galeri UMKM di Bandara

Jakarta:(Globalnews.id)- Sebagai wujud komitmen _agent of development_ untuk meningkatkan nilai ekonomi dan pariwisata daerah, PT Angkasa Pura I (Persero) senantiasa mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai progamnya. Salah satunya adalah dengan penyediaan Galeri UMKM di hampir seluruh bandara kelolaan Angkasa Pura I dengan total luasan Galeri UMKM di seluruh bandara mencapai 2.312 meter persegi dan berpotensi melibatkan 650 pelaku UMKM.

Dalam menyediakan fasilitas Galeri UMKM ini, Angkasa Pura I bekerja sama  pemangku kepentingan lokal seperti Pemerintah Daerah, asosiasi, para pelaku seni, kelompok pegiat PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan lainnya. 

“Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan kunci bagi keberlanjutan bisnis, di mana para pemangku kepentingan mendapat manfaat dari keberlangsungan bisnis perusahaan. Melalui Galeri UMKM di bandara ini, para UMKM yang berada di wilayah bandara Angkasa Pura I memiliki kesempatan untuk memanfaatkan galeri tersebut sehingga meningkatkan peluang produk-produk mereka dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Pengembangan UMKM melalui pelibatan di Galeri UMKM Bandara ini, lajut Faik Fahmi, juga merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata daerah yang diinisiasi Angkasa Pura I melalui pilar “Local Involvement Growing People” di antara pilar lainnya dalam konsep strategi “HOSPITALITY”. UMKM sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam industri pariwisata perlu diberdayakan dan dilibatkan agar siap berkembang bersamaan dengan momen kebangkitan industri pariwisata pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Saat ini, Angkasa Pura I telah menyiapkan 13 konsep Galeri UMKM di 13 bandara Angkasa Pura I. Sebagai contoh, Galeri UMKM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengusung konsep Peken Tenten atau Summer in Bali, Galeri UMKM Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mengusung konsep Pasar Terapung, Galeri UMKM Bandara El Tari Kupang mengusung konsep pasar Katemak, Galeri UMKM Bandara Juanda Surabaya mengusung konsep Pasar Suramadu, Galeri UMKM  Bandara Internasional Yogyakarta yang mengusung konsep Pasar Kota Gede, dan lainnya. 

Dari 13 Galeri UMKM di 13 bandara tersebut, 6 di antaranya sudah berdiri di 6 bandara, sedangkan 4 Galeri UMKM masih pada fase 1 (tahap penyiapan konsep dan penyeleksian potensi mitra) dan 3 Galeri UMKM sisanya telah masuk pada fase 2 (tahap perincian mekanisme kerja sama dengan mitra). Adapun 6 Galeri UMKM yang sudah berdiri di 6 bandara Angkasa Pura I yaitu di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sentani Jayapura. Sedangkan 7 Galeri UMKM yang tengah dalam tahap pengembangan (fase 1 dan 2) yaitu Galeri UMKM di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti NGurah Rai Bali, Bandara El Tari Kupang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Adisutjipto.

“Angkasa Pura I berupaya untuk meningkatkan kelas produk-produk UMKM lokal dengan melibatkan para pelaku UMKM di galeri-galeri UMKM yang disediakan di bandara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peluang produk-produk mereka untuk dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat, baik domestik maupun internasional. Salah satunya Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta yang juga merupakan area khusus UMKM terbesar di Indonesia dengan luasan 1.513 meter persegi yang dapat merangkul sekitar 300-600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya, seperti Magelang, Purworejo, Klaten, dan daerah lain di Jawa Tengah,” ujar Faik Fahmi.
 
“Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen untuk turut serta memajukan perekonomian daerah melalui pemberian peluang bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan dan memperluas pangsa pasar bagi produk-produknya melalui keberadaan galeri UMKM di bandara-bandara Angkasa Pura I,” ujar Faik Fahmi.(Jef)

Direksi Angkasa Pura I Kunjungi Proyek Pembangunan Bandara Dhoho


Jakarta:(Globalnews.id) – Tiga Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri pada Kamis 10 Desember 2020. Kunjungan ini menunjukkan komitmen dan dukungan Angkasa Pura I sebagai mitra operator Bandara Dhoho Kediri yang pembangunannya ditargetkan dapat selesai pada  Desember 2021. Adapun tiga Direksi Angkasa Pura I tersebut yaitu Direktur Utama Faik Fahmi, Direktur Teknik Lukman F. Laisa, Direktur Pengembangan Usaha Dendi T. Danianto.

“Kami sengaja berkunjung dan melihat secara langsung pembangunan proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri  sebagai bentuk dukungan Angkasa Pura I sebagai mitra operator Bandara Dhoho. Angkasa Pura I mendukung pembangunan Bandara Dhoho sebagai bagian dari _multi-airport system_ di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang. Bandara Dhoho juga dapat dikembangkan menjadi pusat kargo udara di wilayah Jawa Timur,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Sebagai informasi, Bandara Kediri direncanakan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain Bandara Juanda Surabaya. Di tahun 2019 yang lalu, tercatat Bandara Juanda telah melayani lebih dari 16,6 juta penumpang dengan trafik pesawat mencapai 129 ribu pergerakan pesawat dan kargo mencapai 88,4 juta kilogram.

Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri direncanakan akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara 321 hektar yang dapat memiliki kapasitas 1,5 juta – 2,5 juta penumpang per tahun. Dengan dimensi _runway_ 3.300 meter x 45 meter, Bandara Dhoho dapat menampung 8 pergerakan pesawat pada pada jam sibuk dan dapat menjadi alternatif ketika terdapat _obstacles_ di bandara-bandara di Jawa Timur.

Pembangunan Bandara di Kediri ini sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Juanda di Jawa Timur. Maka seiring dengan perkembangan dan potensi tersebut, bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur, terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan lain lain.(Jef)

Angkasa Pura I Gelar Konser Virtual Sumpah Pemuda di Bandara Internasional Yogyakarta

Jakarta:(Globalnews.id)– PT Angkasa Pura I (Persero) menyelenggarakan Konser Virtual Sumpah Pemuda 2020 di Bandara Internasional Yogyakarta untuk menyemarakkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun 2020. Selain untuk membangkitkan semangat persatuan Indonesia bagi seluruh generasi, kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum bangkitnya pariwisata dan perekonomian Indonesia.

“Konser Virtual Sumpah Pemuda di Bandara Internasional Yogyakarta yang bertajuk ‘Dari Yogyakarta untuk Indonesia’ ini merupakan konser virtual pertama di Indonesia yang diadakan di bandara. Konser ini diselenggarakan untuk membangkitkan semangat persatuan Indonesia dan diharapkan menjadi momen kebangkitan pariwisata dan perekonomian Indonesia yang terpukul sejak awal tahun ini akibat pandemi Covid-19,” ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji.

Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan acara, lanjut Devy Suradji, karena Yogyakarta merepresentasikan wadah beragam budaya di mana kearifan lokal, ragam karya seni, dan budaya sangat dijunjung tinggi. Hal tersebut juga terepresentasi pada Bandara Internasional Yogyakarta yang di dalamnya terdapat beragam karya seni yang terpampang di beberapa titik di area terminal dan sisi darat. Berbagai karya seni tersebut berfungsi sebagai media apresiasi terhadap nilai budaya lokal dan masyarakat desa yang wilayahnya digunakan untuk dibangun menjadi Bandara Internasional Yogyakarta. Terdapat kurang lebih 15 karya seni yang menghiasi beberapa titik YIA di mana 5 karya seni dinamai dengan 5 nama desa yang wilayahnya digunakan untuk YIA yaitu Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah.

Adapun 10 karya seni sisanya yaitu Patung Hamemayu Hayuningrat di area gerbang masuk YIA, Patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief “Jogja on the Move”, Patung Among Bocah di area terminal, Patung Tetanduran yang membungkus pilar-pilar terminal, relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal, pop-up relief “Among Tamu Dagang Layar”, Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu yang mengemas signage YIA di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara.

Selain wadah untuk kesenian, Bandara Internasional Yogyakarta juga merupakan wadah bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal ini ditunjukkan melalui penyediaan Galeri UMKM di bandara terbesar di Indonesia bernama Pasar Kota Gede dengan luasan mencapai 1.513 meter persegi untuk merangkul sekitar 300 hingga 600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya. Upaya ini merupakan wujud kontribusi perusahaan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat.

*Konser Virtual Dapat Disaksikan Siapa Saja dan dari Mana Saja*

Konser Virtual Sumpah Pemuda 2020 ini terbuka untuk umum yang dapat disaksikan secara langsung pada akun Youtube Angkasa Pura Airports (https://www.youtube.com/c/angkasapuraairports) dan akun media sosial para sponsor pada Rabu 28 Oktober 2020 pukul 19.00 WIB. Konser virtual ini berisi pertunjukkan musik dari musisi nasional yaitu Once Mekel dan musisi lokal Shaggydog, serta mengangkat unsur kesenian Yogyakarta melalui pertunjukkan tari. Rangkaian kegiatan konser virtual ini akan akan dibuka oleh tarian pembuka, perpaduan antara tari tradisional dan kontemporer, yang bercerita tentang kebangkitan dan keberanian menghadapi kondisi saat ini. Dilanjutkan dengan penampilan dari dua pengisi acara utama yaitu Once Mekel dan Shaggydog. Di sela-sela penampilan dari para pengisi acara juga akan terdapat kuis berhadiah bagi para penonton virtual dengan hadiah utama satu buah motor. Tarian “Satu Indonesia” akan menjadi penutup konser virtual tersebut di mana tarian ini merepresentasikan persatuan Indonesia dengan tajuk “To embrace the glorious”.

Penyelenggaraan konser virtual ini juga sangat memperhatikan penerapan protokol kesehatan bagi seluruh pihak yang terlibat, seperti para pengisi acara, para tamu undangan, dan pihak penyelenggara. Untuk dapat mengikuti acara ini, seluruh pihak yang terlibat diwajibkan melakukan rapid test dengan hasil non-reaktif. Sebelum memasuki area acara, para tamu undangan akan diminta menunjukkan hasil rapid test non-reaktif, kemudian diperiksa suhu tubuh menggunakan thermal scanner, wajib mencuci tangan, dan selama acara berlangsung tamu undangan juga panitia wajib menggunakan masker.

*Bagian dari Kampanye #SafeTravel #TerbangLagi #DiIndonesiaAja*

Konser Virtual Sumpah Pemuda 2020 ini merupakan bagian dan upaya mendukung kampanye #SafeTravel #TerbangLagi #DiIndonesiaAja yang dikemas menjadi #KonserSumpahPemudaYIA, di mana pada konser virtual ini disampaikan berbagai informasi edukatif mengenai amannya melakukan perjalanan udara pada masa adaptasi kebiasaan baru. Kemanan tersebut ditunjukkan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, baik di pesawat udara maupun di bandara, sehingga hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan udara.

Kampanye #TerbangLagi melalui penerapan #SafeTravel ini terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan penumpang pesawat udara pada masa libur Panjang cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020.

“Kami selaku penyedia jasa pendukung transportasi udara senantiasa menyampaikan kepada masyarakat untuk konsisten mematuhi protokol kesehatan di setiap kondisi, termasuk ketika akan dan sedang melakukan perjalanan udara. Selaku penyedia jasa kebandarudaraan, kami senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat di seluruh area bandara sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengenai potensi penyebaran virus di bandara,” ujar Devy Suradji.

Selain itu, Devy Suradji berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Adapun pihak-pihak yang menjadi pendukung acara ini yaitu PT PP (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.(Jef)

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Raih Sertifikat Inisiasi Koridor Sehat dari IIAC

Mangupura:(Globalnews.id)- Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, salah satu bandara kelolaan Angkasa Pura I, resmi meraih sertifikat Inisiasi Koridor Sehat atau _Safe Corridor Initiative_ (SCI) dari Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang berbasis di Korea Selatan.

Sertifikat SCI ini secara resmi diserahkan oleh Deputy Director of Overseas Business Group IIAC Vin Kim kepada Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji dan Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Dendi T. Danianto di Bandara Ngurah Rai Bali pada Kamis 15 Oktober 2020 setelah melalui serangkaian tahap penilaian oleh Tim IIAC terhadap penerapan protokol kesehatan dan keamanan penanganan pandemi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang mulai dilakukan sejak 21 September lalu.

“Diraihnya Sertifikat SCI oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan pengakuan dunia internasional atas penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 Bandara Bali yang berstandar global. Kami berterima kasih kepada Bandara Internasional Incheon Korea Selatan atas kerja sama pengukuran penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi ini di mana Bandara Incheon merupakan bandara pertama di dunia yang mendapatkan Akreditasi Kesehatan Bandara dari Airport Council International,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Hal ini, lanjut Faik Fahmi, diharapkan dapat meyakinkan dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat, baik dalam dan luar negeri, untuk kembali melakukan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan bandara Angkasa Pura I lainnya pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, sehingga nantinya dapat kembali meningkatkan pariwisata dan kondisi perekonomian di Indonesia.

“Selamat kepada Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali atas kesuksesan meraih Sertifikat Safe Corridor Initiative dan otomatis menjadikannya sebagai anggota bandara pertama pada jaringan Safe Corridor Initiative. Secara keseluruhan, kinerja Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terkait upaya pengawasan dan pencegahan penyebaran virus sungguh luar biasa. Angkasa Pura I telah mengimplementasikan hampir seluruh persyaratan protokol kesehatan yang ditetapkan dalam panduan berbagai insitusi internasional seperti World Health Organization dan International Civil Aviation Organization. Adapun sedikit temuan pada saat tahap penilaian oleh Tim IIAC langsung ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh Tim Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dalam waktu singkat,” ujar Deputy Director of Overseas Business Group IIAC Vin Kim.

Beberapa hal terkait penerapan protokol kesehatan Bandara Bali yang patut diapresiasi dan dapat dijadikan contoh bagi pengelola bandara lainnya di dunia, lanjut Vin Kim, yaitu perlengkapan yang memadai untuk mencegah terjadinya penyebaran virus seperti kamera pengukur suhu badan, meja informasi dengan video panduan dan layanan pelanggan virtual, mesin pencuci tangan, dan lainnya; petugas bandara yang diposisikan secara tepat pada area antrean untuk membantu penumpang mematuhi protokol kesehatan; dan penanda lantai untuk jaga jarak diletakkan dengan baik di seluruh area bandara bahkan di toilet.

Adapun beberapa rekomendasi yang diajukan IIAC untuk peningkatan pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu penambahan jumlah _hand sanitizer_, dan penambahan titik media komunikasi atau _banner_ yang berisi pesan kesehatan dengan visibilitas yang lebih baik.

Kesuksesan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dalam meraih Sertifikasi SCI ini juga diapresiasi oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi yang juga hadir pada acara tersebut. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada manajemen Angkasa Pura I yang telah menginiasi terwujudnya SCI di tengah pandemi ini. Sertifikasi ini berguna untuk memberikan keyakinan kepada konsumen dan masyarakat bahwa masa pandemi ini, industri penerbangan, termasuk di dalamnya bandara, merupakan moda transportasi yang aman, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Mudah mudahan ini juga dapat menjadi pemicu bagi publik untuk kembali melakukan perjalanan dengan menerapkan protokol kesehatan, khususnya untuk perjalanan udara rute domestik,” ujar Tulus Abadi.

Kerja sama penerapan SCI antara Bandara Incheon di Korea Selatan dan Bandara I Gusti Ngurah Bali bertujuan untuk membentuk koridor yang aman bagi pelancong _(traveler)_ dari Bandara Incheon Korea Selatan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan begitu juga sebaliknya sehingga diharapkan dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara pada rute ini. Sertifikat SCI ini juga dapat mendukung rencana Pemerintah untuk membuka _travel bubble_ dengan Korea Selatan, khususnya Incheon.

Berdasarkan data internal Angkasa Pura I, terdapat pertumbuhan trafik penumpang 31% pada rute Incheon – Bali yaitu dari 303.982 penumpang pada 2018 menjadi 398.223 penumpang pada 2019. Namun pada periode Januari- September 2020, trafik penumpang pada rute dua bandara tersebut hanya mencapai 85.868 penumpang akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020. Oleh karena itu diharapkan koridor aman antara Bandara Incheon dengan Bandara Bali dapat memulihkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali terbang pada rute ini dan pada akhirnya kembali meningkatkan trafik pada rute ini.

Adapun entitas yang terlibat pada proyek percontohan SCI ini tidak terbatas pada pengelola Bandara Incheon dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali saja, namun juga melibatkan afiliasi terkait di Bali dan Icheon seperti maskapai, penyedia akomodasi, restoran, transportasi darat, dan layanan perhotelan di mana para entitas ini juga akan diverifikasi dan dinilai menggunakan standar SCI.

Dengan diraihnya Sertifikat SCI oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali maka Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali otomatis menjadi anggota jaringan bandara SCI dan memiliki kapabilitas untuk melakukan penilaian dan verifikasi terhadap entitas afiliasi (pelaku usaha hospitality) di Bali sesuai standar pedoman SCI. Terkait hal ini, IIAC dan Angkasa Pura I akan melakukan finalisasi prosedur dan operasional yang diperlukan untuk perluasan konsep SCI yang mencakup entitas afiliasi lain di Bali.

Sebagai informasi, Pedoman SCI yang juga menjadi objek penilaian mencakup lima komponen utama yaitu manajemen inventaris, SDM terlatih, komunikasi kesehatan, pencegahan epidemi, protokol dan prosedur yang diturunkan ke dalam tiga kompetensi utama yaitu kompetensi umum, kompetensi terkait keberangkatan, dan kompetensi terkait kedatangan.

Berdasarkan 3 kategori kompetensi umum tersebut terdapat 262 daftar periksa pada 15 area sesuai dengan alur penumpang. Adapun hal-hal yang dinilai yaitu terkait:
1. _Emergency plan_ _(contigency plan, crisis response center operation, information dissemination)_,
2. Disinfeksi (rencana disinfeksi, pembersihan rutin, prosedur pembersihan, wadah, area _check-in_, area pos keamanan, area publik, _baggage handling system_, area keluar sisi udara),
3. Isolasi dan karantina (pemeriksaan suhu tubuh penumpang, prosedur penanganan penumpang dengan suhu tinggi, pemisahan penumpang, transportasi).
4. Proteksi staf (proteksi staf secara umum, manajemen alat perlindungan diri, pelatihan staf, tipe kerja, tempat kerja).
5. Area _check-in_ (Pengelolaan kemacetan, komersial).
6. Pengawasan keamanan (pengawasan penumpang secara umum, _security check point_)
7. Terminal sisi udara (area tunggu _boarding gate_, fasilitas komersial)
8. Penurunan penumpang dan kedatangan (izin kesehatan, penurunan penumpang, aspek komersial).
9. Area pengambilan bagasi.
10. Jalur keluar area sisi darat.

“Seiring dengan Sertifikat SCI yang diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ini, kami yakin protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 perusahaan yang sudah diimplementasikan di seluruh bandara dapat memenuhi standar global. Berbagai upaya untuk meraih pengakuan terkait penerapan protokol kesehatan perusahaan dilakukan semata untuk meyakinkan masyarakat bahwa bandara-bandara Angkasa Pura I telah menerapkan protokol kesehatan berstandar global dan mendorong masyarakat agar tidak ragu juga khawatir untuk melakukan perjalanan udara,” ujar Faik Fahmi.(Jef)

Dua Puluh Enam Perusahaan Ikuti Seleksi Mitra Strategis Pengelolaan dan Pengembangan Bandara Internasional Lombok

Jakarta:(Globalnews.id)- Sebanyak 26 perusahaan global dan nasional mengikuti tahapan proses _aanwijzing_ seleksi mitra strategis pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Lombok. Proses ini merupakan kelanjutan dari proses peminatan dan prakualifikasi seleksi mitra strategis yang telah dibuka sejak 10-29 September 2020 lalu.

Adapun 26 perusahaan yang telah lolos proses prakualifikasi dan mengikuti tahapan proses aanwijzing yaitu: Royal Schiphol, Incheon Airport, Changi Airport, GMR Airport, Malaysia Airport BHD, Munich Airport, Vinci Airport, Fraport, Egis International, Titan Global Group, China Construction, Bechtel Enterprise, Scott Brownrigg, Lotte E&C, CU Phosco, Serco, Itochu Corporation, DAA International, AENA Internacional, AERTEC Solutions, ADP International, Toyota Tsusho, Mitsubishi, ASTRA Infra, Adhi Karya, dan Waskita Karya.

“Kami mengapresiasi tingginya minat dari 26 calon mitra strategis yang berasal dari pengelola bandara terbaik di dunia dan perusahaan infrastruktur terbaik di Indonesia yang memiliki komitmen bersama-sama mengembangkan Bandara Internasional Lombok,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Angkasa Pura I membuka seleksi mitra strategis pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Lombok yang melingkupi penyediaan dan pengoperasian dengan bentuk D-B-F-O-T (Design-Build- Finance-Operate-Transfer) dengan estimasi jangka waktu 30 tahun. Adapun perkiraan nilai proyek ini adalah sebesar Rp10,3 triliun dengan pengembalian investasi kerja sama dilaksanakan melalui mekanisme pembayaran oleh pengguna jasa dalam bentuk tarif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Kerja sama strategis pengembangan dan pengelolaan merupakan upaya Angkasa Pura I untuk menjadikan Bandara Internasional Lombok menuju kelas dunia melalui peningkatan fasilitas dan kualitas layanan serta mengembangkan konsep _airport city_ yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari bisnis nonaeronautika.

“Calon mitra nantinya juga diharapkan dapat ikut mempromosikan Lombok sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik yang dimiliki Indonesia kepada dunia sehingga mendukung peningkatan trafik pesawat udara dan wisatawan mancanegara di Tanah Air,” tambah Faik Fahmi.

Adapun tahap selanjutnya setelah proses _aanwijzing_ yaitu melakukan penyusunan dokumen kualifikasi oleh calon mitra (5-9 Oktober 2020), jawaban untuk pertanyaan klarifikasi (19 Oktober 2020), penyerahan dokumen klarifikasi (15 Desember 2020), klarifikasi dokumen kualifikasi yang dikirimkan (10-15 Januari 2021), evaluasi dokumen kualifikasi (16 Desember-28 Januari 2021) dan pengumuman hasil prakualifikasi (29 Januari 2021).

Sebagai informasi, Angkasa Pura I saat ini sedang melakukan pengembangan Bandara Internasional Lombok. Pengembangan ini dilakukan untuk mendukung rencana penyelenggaraan MotoGP tahun 2021 di Mandalika. Pengembangan dilakukan melalui perpanjangan _runway_ dari sebelumnya hanya 2.750 meter menjadi 3.330 meter dan perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung hingga 7 juta penumpang per tahun dari kapasitas sebelumnya yang hanya mampu menampung 3,25 juta penumpang per tahun. Hingga minggu ke-33 (29 September – 4 Oktober 2020), _progress_ proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok telah mencapai 33,45 persen. Penyelesaian pekerjaan pengembangan ini ditargetkan pada Februari 2021. (Jef)

Angkasa Pura I Tetap Lakukan Investasi Namun Selektif Sesuai Kebutuhan

Jakarta:(Globalnews.id)- Meski ditengah pandemi Covid-19, namun PT Angkasa Pura I (AP I) tetap melakukan investasi sesuai RKAP 2020 namun dilakukan secara selektif disesuaikan dengan kebutuhan..Hal itu juga sekaligus menjaga cashflow perusahaan tetap terjaga dengan baik dan pelayanan ke masyarakat dan dunia usaha tetap optimal.

“Dari RKAP tahun 2020 direncanakan investasi AP I sebesar Rp10,4 triliun. Namun karena kondisi covid-19 dan masih kecilnya penerbangan dan penumpang udara, maka diturunkan menjadi sekitar Rp6 triliun,” kata Dirut AP I Faik Fahmi dalam webinar bersama Forwahub, Kamis (1/10/2020).

Dari semula direncanakan AP I akan investasi di 10 bandara, maka diturunkan menjadi 7 bandara saja. Dari jumlah itu, menurut Faik, prioritasnya adalah Lombok Praya, NTB sekaligus menyiapkan pelaksanaan Motor GP. Kemudian Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk mendukung pembangunan Bali Baru, serta Sultan Hassanudin Makassar, Sulawesi Selatan.

Sedang bandara lainnya sudah dilakukan pengembangan kapasitas, termasuk Bandara Kulonprogo atau Bandara Yogyakarta Internationnal Airport, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalmantan Selatan.

Prinsipnya, menurut Faik, untuk proyek-proye lama khususnya penambahan kapasitas bandara akan tetap dilaksanakan. Meski realisasinya di lapangan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan keuangan di AP I.

Lebih lanjut menurut Faik, realisasi penerbangan di AP I sampai September 2020 mulai membaik. “Dari sisi penerbangan, sudah naik menjadi 46% dari kondisi normal. Tapi jumlah penumpang baru sekitar 26%. Oleh karenanya, kita terus berusaha untuk meningkatkan dan membangun kepercayaan publik untuk kembali terbang,” jelas Faik.

Jaminan Rasa Aman

Sementara, Direktur Marketing AP 1 Devi Surjadi menambahkan pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan kampanye terbang itu aman dan selamat. AP I bersama semua mitra kerja menjalankan protokol kesehatan secara optimal.

“Kini kondisi di bandara dan di dalam pesawat sangat aman dari Covid-19. Kami operator bandara memberikan jaminan aman dan kesehatan itu ke masyarakat pengguna jasa,” kata Devi.

Para tenan atau pihak lain yang berhubungan dengan bandara AP I, menurut Devi juga menerapkan protokol kesehatan ekstra ketat. “Sebagai contoh, kalau menjaga jarak aman (social distancing) hanya 1 meter, maka Pak Faik (Dirut AP I) minta jarak aman di bandara minimal 1.5 meter,” jelas Devi.

Dia menambahkan, hampir semu Bandara AP I yang melayani rapid test kini biayanya hanya Rp85 ribu per orang. Kecuali Bandara Eltari Kupang, dan Bandara Frans Kaisiepo Papua harga masih bereda.

“Secara prinsip, biaya rapid test sudah turun. Disarankan, calon penumpang terutama yang belum rapid test untuk datang paling tidak 1 jam lebih awal dibandingkan biasanya. Hal itu untuk mengantisipasi kalau proses rapid test harus antre karena banyak peminatnya,” tandas Devi.(Jef)

Progress Proyek Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Capai 55,17%

Jakarta:(Globalnews.id)- Hingga akhir September 2020 kemajuan _(progress)_ proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 55,17%. Secara keseluruhan, proyek pengembangan bandara senilai Rp2,6 triliun ini ditargetkan dapat selesai pada Oktober 2021.

Adapun cakupan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang dilakukan bekerja sama dengan mitra kontraktor Wijaya Karya (WIKA) yaitu perluasan terminal penumpang domestik eksisting ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal di mana beberapa pekerjaan ini masuk ke dalam pengembangan Tahap I Paket I, sesuai masterplan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Proyek pengembangan yang dilakukan mitra kontraktor WIKA ini dimulai sejak diberikannnya surat perintah kerja pada 15 Februari 2019. Pada proyek pengembangan ini, terminal eksisting akan diperluas dari yang saat ini hanya 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun menjadi 144.480 meter persegi dengan kapasitas 15,5 juta penumpang per tahun.

“Pada masa pandemi ini, proyek pengembangan bandara tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang ketat. Hal ini merupakan wujud komitmen Angkasa Pura I mengatasi masalah _lack of capacity_. Kapasitas ideal terminal Bandara Sultan Hasanuddin hanya dapat menampung 7 juta penumpang per tahun. Sementara pada 2019, trafik penumpang bandara ini sudah mencapai 10,7 juta penumpang. Oleh karena itu pengembangan bandara merupakan solusi mutlak yang harus dilakukan seiring dengan upaya perwujudan visi baru perusahaan ‘Menjadi Penghubung Dunia yang Lebih dari sekedar Operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan Keramahtamahan Khas Indonesia’,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Proyek pengembangan Tahap I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ini terdiri dari 2 paket pekerjaan, yaitu Paket 1 yang terdiri dari pekerjaan revitalisasi terminal eksisting, perluasan terminal eksisting sisi selatan, gedung parkir, akses jalan utama terminal; dan Paket 2 yang terdiri dari pekerjaan pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang. Pengembangan Paket 1 dikerjakan oleh WIKA dengan nilai Rp 2,6 triliun. Sedangkan pengembangan Paket 2 dengan nilai proyek sebesar Rp 464,2 miliar ini nantinya akan menambah kapasitas apron menjadi 37 _parking stand_ dari jumlah saat ini yang hanya 34 _parking stand_.

Pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan konektivitas udara dan pengembangan wilayah, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia yang masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu, pengembangan juga dimaksudnya untuk senantiasa meningkatkan layanan dengan mengutamakan standard keselamatan dan kemanan penerbangan.(Jef)

Angkasa Pura I Raih Penghargaan RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 “Millenial’s Choice”

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Angkasa Pura I (Persero) meraih penghargaan pada ajang 2nd RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 “Millenial’s Choice” dengan predikat “Gold Winner” pada kategori “Customer Satisfaction, Social Economy Contribution” yang diselenggarakan oleh RRI dan The iConomics secara virtual pada Senin 28 September 2020.

RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 merupakan ajang apresiasi kepada BUMN yang berhasil menjadi pemimpin pasar di tengah industri yang kompetitif dan berhasil membangun _brand_ yang konsisten menjaga kepuasan pelanggan serta telah memberikan kontribusi sosial ekonomi kepada masyarakat.

“Pelayanan merupakan inti bisnis perusahaan jasa, termasuk Angkasa Pura I sebagai perusahaan jasa kebandarudaraan. Penghargaan ini semakin melegitimasi keunggulan Angkasa Pura I dalam hal pelayanan bandara, setelah sebelumnya berbagai penghargaan terkait pelayanan dari dalam negeri dan mancanegara diterima oleh perusahaan. Penghargaan ini juga mengafirmasi kontribusi Angkasa Pura I kepada pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan.

Upaya Angkasa Pura I dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa telah berhasil mendapatkan pengakuan tingkat dunia. Hal ini dibuktikan dengan raihan penghargaan yang diperoleh di level internasional terkait _customer experience_. Pencapaian itu antara lain berupa penghargaan dari Airports Council International (ACI) dalam ajang “Airport Service Quality (ASQ) Awards yang selalu diraih bandara Angkasa Pura I sejak 2015.

Pada 2020 ini, tiga bandara Angkasa Pura I kembali meraih penghargaan pada ajang ASQ Awards 2019. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang meraih 4 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik penumpang 5-15 juta pernumpang per tahun (“Best Airport by Size in Asia Pacific”, “Best Environment & Ambience by Size”, “Best Customer Service”, dan “Best Infrastructure & Facilitation”), Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang meraih 3 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 15-25 penumpang per tahun (“Best Airport by Size in Asia Pacific”, “Best Customer Service”, “Best Infrastructure & Facilitation”) dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang meraih 2 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 5-15 juta penumpang per tahun (“Best Airport by Size” dan “Best Infrastructure & Facilitation”).

Berbagai upaya dilakukan Angkasa Pura I agar pendekatan pelayanan dapat diimplementasikan pada setiap _touch point_ dengan pelanggan. Pada masa pandemi, Angkasa Pura I juga menyesuaikan layanan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di mana layanan yang bersifat _touchless_ dan digital diutamakan seperti _customer service_ virtual di hampir seluruh bandara kelolaan, _boarding pass scanner_ di Bandara Bali, dan penggunaan teknologi lainnya melalui Airport Operation Control Center (AOCC) yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime dan memastikan penerapan protokol normal baru diaplikasikan dengan efektif.

Selain itu, untuk menerapkan konsep jaga jarak atau physical distancing, Angkasa Pura I melakukan pengaturan jarak antrean minimal 1,5 meter pada area check-in counter, security checkpoint, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik. Pembersihan pada fasilitas-fasilitas yang biasa disentuh oleh pengguna jasa dilakukan secara berkala dengan menggunakan cairan disinfektan.

Selain pengoptimalan teknologi, Angkasa Pura I pastinya selalu menerapkan standar pelayanan yang mendukung keamanan bagi seluruh petugas operasional dan pengguna jasa. Petugas operasional Angkasa Pura I diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti kacamata (goggles), pelindung wajah (face shield), masker, sarung tangan serta menyediakan cairan pembersih tangan atau _hand sanitizer_ di area-area terminal.

Pada bidang sosial ekonomi, Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dengan memberikan pinjaman untuk modal kerja dan berbagai program lainnya.

Sejak Januari hingga April 2020, Angkasa Pura I telah menyalurkan kredit UMKM melalui Program Kemitraan perusahaan sebesar Rp1,82 miliar yang disalurkan ke 28 pelaku UMKM di sektor jasa dan industri beberapa wilayah bandara Angkasa Pura I beroperasi seperti Biak, Balikpapan, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Manado, Sukoharjo, Sragen, dan Sidoarjo.

Program Kemitraan Angkasa Pura I dimulai sejak 1992 dengan total mitra binaan hingga 2019 sebanyak 14.212 mitra dengan total pinjaman sebesar Rp413 miliar dengan 8 kategori mitra binaan yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lainnya. Pada 2019, Angkasa Pura I menyalurkan Rp23 miliar untuk 513 UMKM dengan mayoritas penyaluran kredit ke UMKM sektor perdagangan dengan total 227 UMKM dengan total nilai kredit sebesar Rp10,6 miliar.

Upaya lainnya untuk meningkatkan sinergi dan membawa UMKM ke tingkat lebih tinggi yaitu dengan penyediaan Galeri UMKM di hampir seluruh bandara kelolaan. Beberapa galeri UMKM bandara Angkasa Pura I yang cukup besar terdapat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Penilaian pada ajang ini menggunakan metode survei persepsi generasi milenial terhadap BUMN karena milenial dianggap sebagai _emerging force_ pembangunan yang akan banyak berkontribusi pada negara di masa yang akan datang. Survei dilakukan melalui dua tahap yaitu _focus group discussion_ (FGD) dan survei kuantitatif di 10 kota besar.(Jef)

Konsisten Dukung Pengembangan Pariwisata Daerah, Angkasa Pura I Raih Penghargaan Indonesia CSRxPKBL Award 2020

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Angkasa Pura I (Persero) meraih penghargaan “Best PKBL for Indonesia CSRxPKBL Award 2020” kategori “Transportation and Warehouse with Outstanding Program in Local Tourism Development Initiative” pada ajang Indonesia CSRxPKBL Award 2020 “Prosperity, Humanity, and Sustainability” yang diselenggarakan oleh Majalah Warta Ekonomi.

Penganugerahan penghargaan diberikan oleh CEO & Chief Editor Majalah Warta Ekonomi Muhamad Ihsan kepada Vice President Corporate Social Responsibility PT Angkasa Pura I (Persero) Nursapto Winoto secara virtual dan disaksikan oleh Founder dan Prescom Majalah Warta Ekonomi Fadel Muhammad pada Rabu 23 September 2020. Indonesia CSRxPKBL Award 2020 yang bertema “Prosperity, Humanity, and Sustainability” merupakan penghargaan dari Majalah Warta Ekonomi bagi perusahaan yang telah berhasil melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang sangat baik.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap komitmen Angkasa Pura I dalam berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar bandara-bandara kelolaan, khususnya yang terkait pengembangan kepariwisataan. Penghargaan ini juga merupakan salah satu alat ukur keberhasilan perusahaan dalam berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata daerah,” ujar Direktur SDM dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) Adi Nugroho.

Angkasa Pura I berhasil meraih penghargaan pada kategori “Transportation and Warehouse with Outstanding Program in Local Tourism Development Initiative” yang berarti program tanggung jawab sosial Angkasa Pura I di bidang pariwisata dinilai cukup berkontribusi dalam pengembangan pariwisata daerah. Seiring dengan fokus Pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata, Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara juga berkepentingan untuk turut berkontribusi mengembangkan destinasi pariwisata sebagai atraksi untuk menarik masyarakat datang ke destinasi tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan trafik penumpang yang melalui berbagai bandara Angkasa Pura I.

Adapun program tangung jawab sosial Angkasa Pura I yang terkait pariwisata pada 2019 dan tahun sebelumnya yaitu:
1. Pembangunan toilet umum dengan standar tinggi di 6 destinasi wisata yaitu Pantai Lasiana Kupang, Pantai Pulisan Minahasa Utara, Hutan Pinus Pengger Yogyakarta, Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, Pura Besakih Bali, dan Taman Bantimurung Maros.
2. Pengembangan wisata di Pantai Saifuar Adoki Biak.
3. Peningkatan sarana ekowisata Pulau Menipo.
4. Pembangunan ruang produksi coklat di desa wisata Bigaran.

Penilaian bagi _corporate social responsibility_ (CSR) BUMN pada ajang penghargaan ini dilakukan menggunakan metode _desk research_ deskriptif kuantitatif dengan menganalisis kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) melalui berbagai laporan yang dipublikasi. Adapun kinerja PKBL diukur dari indikator efektivitas penyaluran dan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman untuk kinerja Program Kemitraan, sedangkan indikator Program Bina Lingkungan yaitu _accountability_, _transparency_, _ethical behaviour_, _rule of law_. Kesuluruhan indikator tersebut kemudian diakumulasi menjadi indeks PKBL BUMN.(jef)

Tiga Bandara Besar Angkasa Pura I Sabet 9 Penghargaan ASQ Awards dari ACI

Jakarta:(Globalnews.id) – PT Angkasa Pura I (Persero) menerima sebanyak 9 penghargaan prestisius  Airport Service Quality Awards (ASQ Awards) dari Airports Council International (ACI) yang berbasis di Montreal, Kanada.

Adapun 9 penghargaan ini dianugerahkan kepada 3 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I yaitu:
1. Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan meraih 4 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik penumpang 5-15 juta pernumpang per tahun:
– “Best Airport by Size in Asia Pacific”,
– “Best Environment & Ambience by Size”,
– “Best Customer Service”, dan
– “Best Infrastructure & Facilitation”.

2. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali meraih 3 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 15-25 penumpang per tahun:
– “Best Airport by Size in Asia Pacific”,
– “Best Customer Service”,
– “Best Infrastructure & Facilitation”.

3. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar meraih 2 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 5-15 juta penumpang per tahun:
– “Best Airport by Size”
– “Best Infrastructure & Facilitation”.

“Penghargaan ini telah diumumkan oleh ACI pada Maret lalu dan baru pada hari ini kami terima secara langsung. Kami sangat bersyukur dapat menerima  penghargaan yang merupakan apresiasi dan pengakuan dunia internasional atas terus meningkatnya kinerja pelayanan di 3 bandara yang kami kelola ini,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Penghargaan ini, lanjut Faik Fahmi, merupakan buah kerja keras insan Angkasa Pura I dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara. “Manajemen mengucapkan terima kasih kepada insan Angkasa Pura I, khususnya di ketiga bandara tersebut, atas kerja kerasnya selama ini. Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat bagi insan Angkasa Pura I di tengah masa pandemi ini,” ujar Faik Fahmi. 

Sebagai informasi, ketiga bandara ini merupakan bandara yang “langganan” mendapat penghargaan pada ajang ASQ Awards. Pada ajang ASQ Awards 2018, yang penganugerahan penghargaannya dilakukan pada 2019 lalu, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga meraih 4 penghargaan yang sama pada kategori yang juga sama. Pada ASQ 2017, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga meraih penghargaan “2nd place  Best Airport by Size: 5-15 million passenger per year”. 

Begitu juga Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang sudah sejak 2015 meraih penghargaan ASQ Awards di mana pada 2015 dan 2017 Bandara Bali meraih Peringkat Ketiga Bandara Terbaik Dunia pada kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun. Terakhir, pada ajang ASQ Awards 2017, Bandara Bali menyabet 3 penghargaan sekaligus yaitu “Best Airport by Size and Region: Asia Pacific, 15-25 million passenger per year”, “1st place tie Best Airport by Size: 15-25 million passenger per year”, dan “2nd place tie Best Airport in Asia-Pacific (over 2 million passengers per year”.

Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebelumnya pada 2017 pernah meraih penghargaan ASQ Awards sebagai “The Most Imoroved Airport in Asia Pacific 2016”. 

ASQ merupakan satu-satunya program _benchmarking_ global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara yang dilakukan oleh ACI. Pada ASQ Awards tahun ini terdapat 140 penghargaan yang dianugerahkan kepada 84 bandara, di mana jumlah ini merupakan jumlah pemenang terbanyak selama penyelenggaraan ASQ Awards.

*Terus Tingkatkan _Level of Services & Customer Experience_*

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Angkasa Pura I untuk mewujudkan layanan berstandar internasional kepada seluruh penumpang pesawat udara di Tanah Air. Sejak Agustus 2019 lalu sebanyak 10 bandara Angkasa Pura I telah memperoleh akreditasi Airport Customer Experience Accreditation Program dari ACI sebagai komitmen peningkatan _level of services_ dan _customer experience_.

Adapun kesepuluh bandara Angkasa Pura I yang berhasil memperoleh akreditasi yaitu:
1. Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali
2. Bandara Juanda – Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar
4. Bandara SAMS Sepinggan – Balikpapan
5. Bandara Jenderal Ahmad Yani – Semarang
6. Bandara Sam Ratulangi – Manado
7. Bandara El Tari – Kupang
8. Bandara Pattimura – Ambon
9. Bandara Adi Soemarmo – Solo
10. Bandara Internasional Lombok – Praya

“Kami bangga dapat menjadi operator bandara pertama yang memperoleh akreditasi ini di Asia-Pasifik. Ini merupakan komitmen kami untuk terus meningkatkan level of service serta customer experience dan yang paling utama mengukuhkan pelayanan di bandara yang kami kelola setara dengan bandara-bandara kelas dunia lainnya,” tambah Faik Fahmi.

Tahun ini, Angkasa Pura I telah mengoperasikan Bandara Sentani Jayapura. Bandara tersebut akan didorong untuk menjadi peserta ASQ pertama dari Papua. Kelak, kesiapan Angkasa Pura I dalam ajang penghargaan tersebut akan semakin siap dengan selesainya pengembangan perluasan terminal dan penambahan fasilitas beberapa bandara seperti Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara El Tari Kupang, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Pattimura Ambon.(jef)