Arsip Kategori: koperasi dan ukm

KemenKopUKM dan Inotek Jembatani Akses Pembiayaan dan Investasi Bagi UMKM

Jakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) didukung Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC) menjembatani dan mendorong perluasan akses pembiayaan dan investasi bagi pelaku UKM di Indonesia.

Kali ini, KemenKopUKM menggelar Business Matching bertajuk Intimate Business Matching Program SME EPIC (Small Medium Enterprise Expo Pembiayaan Investasi Crowdfunding) di Surabaya pada 2-3 November 2023.

“Program yang telah berjalan sejak Juli 2023 ini bertujuan mempertemukan UKM yang telah diinkubasi dengan calon investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra,” kata Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM KemenKopUKM Temmy Satya Permana, dalam rilisnya, Jakarta, Sabtu (4/11).

Menurut Temmy, pentingnya kegiatan business matching seperti ini guna menjembatani UKM dengan para mitra usaha melalui pola kemitraan yang sejajar dan saling menguntungkan. Dimana UKM bisa mendapatkan pasar strategis untuk perluasan usaha, sedangkan para mitra bisa menemukan produk UMKM yang potensial untuk memenuhi kebutuhan suplai usahanya.

Temmy berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk membuka peluang pasar dan pembiayaan dan memberikan kesempatan bagi start-up/UMKM Indonesia untuk memaksimalkan keberlanjutan usahanya.

Temmy menjelaskan, selama mengikuti program SME EPIC, para peserta dibekali berbagai materi pelatihan yang bertujuan untuk mengawal kesiapan mereka dalam memasuki dunia investasi.

“Dimulai dari sosialisasi berbagai jenis pembiayaan, bedah usaha untuk meningkatkan pemahaman CEO/business owner terhadap kebutuhan investasi, pelatihan membuat pitchdeck terstandar, hingga pendampingan pitching,” ucap Temmy.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mendukung pelaksanaan acara ini dan mendorong UKM dan start-up Provinsi Jawa Timur untuk memanfaatkan secara optimal dalam berdiskusi dan berjejaring dengan calon mitra, investor, lembaga pembiayaan, dan security crowdfunding, serta dengan potensial buyer.

“Saya berharap ke depan kegiatan seperti ini setiap tahun dapat dilaksanakan di Jawa Timur. Sehingga, mampu meningkatkan perekonomian daerah kami,” kata Andromeda.

Senada dengan dengan hal ini, Direktur Eksekutif Yayasan Inotek Ivi Anggraeni menyampaikan, dari pengalamannya membina dan mendampingi UKM selama ini, banyak UKM di Indonesia yang membutuhkan pembiayaan. Namun, sayangnya, mereka bahkan belum mengetahui berbagai jenis pembiayaan yang ada di Indonesia sehingga kurang mampu menyasar calon-calon mitra yang business appetite-nya tepat dan sesuai dengan jasa/produk yang mereka buat.

“Lewat Program EPIC yang kami jalankan, kami membantu para UMKM untuk membedah usahanya dan mengevaluasi kebutuhan pembiayaan yang sesuai,” ucap Ivi.

Salah satunya, lanjut Ivi, melalui pemberian Investment Readiness Report (IRR) kepada sebanyak 20 start-up/UMKM yang dapat digunakan sendiri ataupun calon mitra.

Ivi berharap, pelaku UMKM yang mengikuti program ini dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan menularkannya kepada pelaku UMKM lainnya. “Dengan demikian, mereka dapat bersama-sama berkontribusi pada kemajuan perekonomian Indonesia,” ucap Ivi.

Intimate Business Matching diikuti 42 UKM dari sektor industri kreatif, FnB, dan aplikasi teknologi dengan kebutuhan investasi senilai Rp21,7 miliar. Sedangkan lembaga pembiayaan yang mengikuti acara ini berasal dari perbankan, venture capital, investor swasta, angel investor, crowdfunding, dan potential buyer.

Lembaga pembiayaan dan mitra yang menghadiri acara ini di antaranya Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), UMG Idealab, Fath Capital, Skystar Capital, Shafiq Syariah Securities Crowdfunding, UMG Idealab, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), FUNDEX, Urun RI, Spil Venture, Fath Capital, Nikel, Bank Mandiri, Bank Jatim, Bank Syariah Indonesia, INDIGO – Telkom, KADIN Indonesia, Pusat Oleh-oleh Ibu Rudy, PT Moringa Gizi Bangsa, BPBRIN UNAIR, dan INAGI. (Jef)

MenKopUKM Ajak ICMI Ciptakan Sumber Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi UMKM

Makassar:(globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) untuk bersama-sama menciptakan sumber ekonomi baru salah satunya melalui percepatan transformasi digital bagi UMKM.

MenKopUKM Teten Masduki menyatakan, perlunya percepatan digitalisasi bagi UMKM untuk memperluas akses pasar. Indonesia tidak boleh hanya menjadi sasaran perluasan pasar negara lain, sehingga dibanjiri produk impor murah yang berpotensi merusak pangsa UMKM Indonesia.

“Saat ini, struktur ekonomi masih didominasi oleh usaha kecil dan mikro. Ini menunjukkan struktur ekonomi Indonesia yang gemuk di mikro. Tantangannya bagaimana mengembangkan UMKM Tanah Air agar semakin produktif dan berdaya saing,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Lokakarya Nasional ICMI yang mengusung tema ‘Kolaborasi Pemberdavaan Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Mikro Syariah yang Berdaya Saing di Era Digital,’ di Makassar, Jumat (3/11).

Menteri Teten mengambil contoh Korea Selatan (Korsel) yang dinilai sebagai negara paling adaptif terhadap teknologi digital. Dengan kemajuan Korsel saat ini, mereka bahkan berambisi mengalahkan Jepang dalam berbagai bidang.

“Saat saya berkunjung ke Korsel, saya berdialog dengan para pelaku usaha muda di Korsel. Mereka berusaha terus berinovasi karena jika sedikit saja tidak inovatif mereka khawatir, produk unggulan mereka seperti Hyundai dan Samsung akan kalah bersaing dengan produk dari Jepang. Padahal market mereka cukup besar mencapai 50 juta orang di dalam negeri, dan jika ingin masuk ke pasar global, mereka harus mampu bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang melalui penguasaan teknologi yang tinggi,” kata Teten.

Untuk itu, MenKopUKM mendorong inovasi juga dilakukan oleh UMKM di Indonesia. Jangan sampai usaha besar membunuh usaha kecil, sektor formal membunuh sektor informal, dan warung rakyat kalah dengan warung modern. “Di Korsel, UMKM menjadi bagian rantai pasok industri besar. Memang kita terlambat melakukan industrialisasi dan hanya fokus di hilir tanpa memperhatikan sektor hulu, maka ke depan ini menjadi tantangan kita,” ucapnya.

Menurut MenKopUKM, penting untuk merencanakan masa depan Indonesia 5-10 tahun mendatang agar bisa menjadi negara maju. “Potensi kita sangat besar, tetapi apakah Indonesia sudah mampu memenuhi syarat menjadi negara besar? Ini agenda kita sekarang untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas yang menggantikan ekonomi subsisten,” katanya.

Diakui Menteri Teten, untuk bisa menyelesaikan tantangan tersebut membutuhkan pendekatan yang tak mudah. Salah satunya, program hilirisasi yang sering disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbasis SDA dan keunggulan domestik lewat hasil perkebunan, pertanian, dan kelautan.

“Kita harus menumbuhkan sumber ekonomi baru. Walaupun sekarang fondasi sudah dimulai dengan larangan ekspor bahan mentah, harus juga disusun peta jalan industrialisasi. Saya sudah sampaikan bahwa industrialisasi ini harus melibatkan koperasi dan UMKM, tanpa melibatkan mereka kita tak bisa mengubah struktur ekonomi subsisten,” ujarnya.

Menteri Teten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang. Indonesia dan ASEAN memiliki kekuatan pada aquaculture dan agriculture. “Jika Indonesia memimpin ASEAN dengan dua sektor ini maka akan sangat luar biasa,” katanya.

Terkait peran ICMI, MenKopUKM mengajak ICMI bersama dengan Pemerintah dan pihak terkait lainnya, untuk turut berkontribusi melahirkan ekonomi baru. “Termasuk mencari alternatif pembiayaan yang murah dan mudah. Karena pembiayaan selama ini menjadi kendala bagi UMKM, khususnya terkait aset sebagai agunan,” kata Menteri Teten.

Ia melanjutkan, inovasi dalam pembiayaan UMKM mencakup tersedianya pembiayaan yang murah, cepat, dan mudah. Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, untuk meningkatkan rasio kredit perbankan bagi UMKM dari sebelumnya 20 persen menjadi lebih dari 30 persen di tahun 2024.

Kemudian plafon KUR dari sebelumnya maksimum Rp500 juta naik menjadi Rp20 miliar. Serta, KUR tanpa agunan naik dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, pembiayaan LPDB-KUMKM hanya untuk koperasi, dan pembiayaan usaha perempuan melalui Mekaar.

Transformasi digital ditegaskannya, menjadi suatu keharusan. Pemerintah juga telah menargetkan UMKM onboarding digital sebanyak 30 juta UMKM yang saat ini telah mencapai 22 juta UMKM yang berjualan secara online.

“Saya berharap dari UMKM, kita kembangkan dengan dukungan ekosistem. Dengan seperti itu bisa segera mengubah struktur ekonomi kita, agar menjadi negara maju pada 2045 dengan mendorong UMKM masuk ke sektor strategis,” kata MenKopUKM.

Senada disampaikan, Ketua Umum Ikatan ICMI Arif Satria yang mengatakan, ke depan kompetisi ekonomi dan industri mengarah kepada kreativitas dan imajinasi. Untuk itu ia mengajak para pelaku usaha berfokus pada future practice agar menjadi leader (pemimpin), karena jika hanya berbasis pada past practice cenderung menjadi follower (pengikut).

“Kita sedang berada dalam situasi yang memerlukan kemampuan untuk melakukan terobosan dan kreativitas, masa depan adalah kompetisi imajinasi dan kreativitas. Orang kecil jangan berfikir selamanya akan kecil, kita saat ini masih kecil punya peluang besar menjadi siapa-siapa di depan, yang penting punya pola pikir kreatif dan future practice,” katanya.

Ia menjelaskan, era masa depan disebut era give economy, di mana menyumbang adalah investasi. Kepedulian dan value untuk berbagi pada rumus ekonomi. “Dari seluruh usaha di manapun kami harap bisa berkolaborasi dengan kita untuk saling berbagi. Bisnis masa depan adalah orang-orang yang tahu ekosistem, banyak berjejaring dan berkolaborasi,” kata Arif.

Saat ini, ICMI telah mendampingi 382 UMKM. Di mana ICMI membangun mimpi dan optimisme dengan kerja nyata dan konkret. “ICMI tidak hanya berencana, tapi juga menjadi pelopor untuk membangun ekosistem bisnis masa depan,” katanya.(Jef)

Indonesia Kembali Berkolaborasi dengan Korsel Gelar Kompetisi Start-up “BMC 2023

Jakarta:(Globalnews.id) – Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) RI kembali berkolaborasi dengan Korea Selatan (Korsel) melalui Kementerian UKM dan Start-up Korsel menggelar kompetisi start-up prestisius The 4th Korea-ASEAN Business Model Competition for SDGs (BMC) 2023.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim dalam pidato pembukaannya mengatakan penyelenggaraan BMC terus mengalami peningkatan setiap tahunnya tercermin dari jumlah peserta yang mendaftar dan tingkat partisipasi yang semakin tinggi dari berbagai negara ASEAN, juga peserta dari Korsel.

“BMC tahun diikuti oleh 259 start-up dan UKM dari berbagai negara ASEAN dan Korea, jumlah ini meningkat dari BMC pada tahun-tahun sebelumnya,” kata SesmenKopUKM dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (3/11).

Pada fase final demoday BMC 2023 berhasil mempertemukan 10 finalis terbaik melalui seleksi ketat dari 259 start-up ASEAN dan Korsel. Kehadiran 10 finalis terbaik tersebut mencakup 3 start-up Indonesia, 3 start-up Korea, 2 start-up Malaysia, 1 start-up Vietnam, dan 1 perwakilan dari Brunei. Selanjutnya, mereka akan mempresentasikan model bisnis yang dijalankan di depan panel juri yang terdiri dari perwakilan pemerintah, sektor swasta, venture capital, dan pakar start-up.

“Saya mengucapkan selamat kepada 10 besar finalis BMC 2023 yang telah berhasil lolos pada final demoday, saya yakin melalui acara ini akan terlahir inovator-inovator baru yang dapat memberikan dampak positif pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Arif.

Pada kesempatan yang sama, Secretary General of ASEM SME-Eco Innovation Center (ASIEC) Chris Lee mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia, khususnya KemenKopUKM atas dukungan dan komitmen yang diberikan dalam penyelenggaraan BMC 2023.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi KemenKopUKM dengan kami, saya percaya penyelenggaraan BMC 2023 ini menjadi upaya nyata untuk mendorong pertumbuhan start-up yang berfokus pada sektor usaha berkelanjutan (green business),” kata Lee.

*Pemenang BMC 2023*

Setelah melalui tahap penilaian yang ketat, start-up asal Indonesia “Plana” menjadi juara pada gelaran BMC 2023, diikuti oleh start-up Korea “LabSD” sebagai runner up, dan start-up Malaysia “Entomal Biotech” di posisi ke-3.

Plana adalah sebuah start-up yang bergerak di bidang inovasi daur ulang sampah, salah satu inovasinya yakni Plana Wood yang dapat digunakan sebagai bahan desain interior pengganti kayu.

Pemenang BMC berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai 5.000 dolar AS, sertifikat penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM, serta kesempatan untuk menggunakan co-working space di Green Business Center (GBC) yang berlokasi di SMESCO Indonesia.

Joshua Christopher Chandra, Co-Founder Plana, mengungkapkan kebahagiaannya atas gelar juara BMC 2023 yang diraih. Ia berharap prestasi ini akan mendorong Plana untuk terus berkembang dan terlibat dalam berbagai program pemerintah lainnya.

”Saya bersyukur Plana menjadi juara BMC 2023, saya berharap melalui Plana ini kami dapat membuktikan kontribusi nyata dalam menjalankan usaha yang berkelanjutan,” kata Joshua.(Jef)

MenKopUKM: Rumput Laut Wakatobi Potensial Jadi Penggerak Hilirisasi Nasional

Wakatobi:(globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melihat Wakatobi di Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai wilayah dengan potensi sektor kelautan yang sangat besar termasuk memiliki komoditas unggulan berupa rumput laut yang bisa menjadi bagian dari program hilirisasi nasional.

“Negara kita masih mengimpor gandum cukup besar, padahal riset menyebutkan sebesar 30 persen gandum bisa disubstitusi dari olahan rumput laut. Jika potensi ini terus dimaksimalkan, Wakatobi bisa menjadi penghasil rumput laut nomor satu dunia,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara pembukaan Expo UMKM pada Wakatobi Wonderful Festival and Expo (Wakatobi WAVE) Tahun 2023, di Wakatobi, Sultra, Jumat (3/11/2023).

Secara global, industri rumput laut diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan tahunan 10,5 persen dengan pendapatan menyentuh 48 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp734,4 triliun pada 2030. Sedangkan Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 27,86 persen dari 35,8 juta ton produksi rumput laut dunia.

Meski begitu, sekitar 65 persen produk rumput laut yang diekspor masih berupa bahan mentah/non olahan. Padahal menurut Menteri Teten, rumput laut memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan baku industri farmasi, kecantikan, dan lainnya.

“Untuk itu Presiden Jokowi dalam konsep industrialisasi berusaha melibatkan para pelaku koperasi dan UMKM. Sehingga yang mengolah nanti harus koperasi dan UMKM, jangan yang besar-besar supaya kue ekonomi bisa dinikmati oleh semuanya,” ucap Menteri Teten.

MenKopUKM menegaskan, Pemerintah sedang menyiapkan Indonesia di tahun 2045 sebagai negara maju, yakni negara yang pengetahuan dan teknologinya terus berkembang, dengan pendapatan per kapita tinggi. Hari ini pendapatan per kapita Indonesia baru mencapai 4.500 dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan untuk menjadi negara maju yang ditargetkan tercapai 20 tahun lagi, minimal dibutuhkan 13.000 dolar AS pendapatan per kapita.

“Saat ini 97 persen lapangan kerja disediakan sektor mikro dan kecil, rata-rata usahanya masih bersifat ekonomi subsisten, hanya memenuhi kebutuhan keluarga dan bersifat informal. Kita bisa gagal menjadi negara maju kalau tidak segera menyediakan lapangan kerja berkualitas. Salah satu program menuju negara maju yaitu, program industrialisasi atau hilirisasi,” ujarnya.

Ia pun berharap, Expo UMKM Wakatobi WAVE Tahun 2023 bisa menyemangati semua pihak khususnya Wakatobi yang mulai mengarahkan evolusi UMKM menjadi bagian rantai pasok dunia dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi atau industrialisasi bahan baku laut.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, data dari Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Wakatobi menunjunjukkan terdapat 32.321 pelaku UMKM. Dan dari jumlah tersebut, yang memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) sebanyak 1.100 usaha. Kemudian dari 47 koperasi yang memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK) sebanyak 30 koperasi.

“Diharapkan jumlah tersebut semakin meningkat. Karena saat ini pembuatan NIB NIK sangat dimudahkan agar bisa dimanfaatkan UMKM, untuk mengakses permodalan dan kapasitas usaha ke depan,” katanya.

Haliana juga berharap, expo dan festival setiap tahun yang digelar di Wakatobi, menjadi bentuk dukungan nyata bagi UMKM. Dengan menggelar expo, tak hanya membantu UMKM berpromosi tapi juga memperluas akses informasi UMKM agar mereka berkolaborasi sehingga usaha semakin berkembang.

“Begitu juga dengan kehadiran PLUT di Wakatobi, bisa menjadi tempat berteduh bagi UMKM, sehingga bisa saling mendukung dan menopang demi kemajuan UMKM di Wakatobi,” katanya.

*Re-design PLUT Wakatobi*

Dalam kunjungannya di Wakatobi, Menteri Teten juga meninjau sejumlah fasilitas UMKM di kawasan tersebut yakni, lahan Rumah Produksi Bersama (RPB) dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM).

MenKopUKM menekankan, peran dan fungsi PLUT-KUMKM menjadi sangat penting dalam pendampingan koperasi dan UMKM untuk berkembang, serta beradaptasi sesuai perkembangan zaman dengan menyediakan berbagai layanan dan fasilitas yang dibutuhkan para pelaku UMKM.

Sehingga diharapkan keberadaan PLUT-KUMKM bermanfaat dalam membantu para pelaku koperasi dan UMKM mengembangkan usahanya menjadi semakin baik.

“Misalnya yang dijual di luar Pasar Wakatobi harus yang memang unggulan wilayah. Salah satu potensi itu rumput laut dan ikan. Keberadaan PLUT bisa membantu dari sisi pelatihan dan kerja sama pengemasan. Maka pengelola PLUT harus orang yang ahli mengelola di bidangnya,” kata Menteri Teten.

Program re-design PLUT-KUMKM sendiri dilakukan dalam upaya mendorong penguatan peran dan fungsi serta peningkatan kualitas layanan PLUT-KUMKM dalam rangka peningkatan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, serta daya saing dan pemulihan usaha koperasi dan UMKM.

“Kami akan terus berupaya mendorong peningkatan kualitas layanan PLUT-KUKM melalui berbagai program dan kegiatan yang diharapkan dapat mengakselerasi kinerja PLUT-KUKM agar semakin baik,” tuturnya.

MenKopUKM berharap, keberadaan PLUT-KUMKM Kabupaten Wakatobi ini dapat berkembang dengan baik, menjadi pusat pengembangan bisnis koperasi dan UMKM sesuai dengan potensi unggulan daerah, sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan PDRB Kabupaten Wakatobi.(Jef)

BNI Xpora Mudahkan Ekspor Rumput Laut

Jakarta:((globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) secara konsisten mendorong UMKM lokal Indonesia untuk semakin Go Productive, Go Digital, dan Go Global melalui program Xpora. Kali ini, BNI berhasil memperluas pasar debiturnya yang bergerak di bidang budidaya rumput laut.

CV Adi Tirta merupakan perusahaan budidaya rumput laut di Makassar, Sulawesi Selatan yang telah berdiri sejak tahun 1975 sebelum akhirnya didelegasikan kepada Yoris Wanter, anak dari sang pendiri usaha.

Yoris mengatakan bahwa produk utama yang dijual oleh perusahaannya adalah rumput laut dengan jenis Cottoni, Spinosum, dan Glacilaria. Produk rumput laut pada umumnya akan diolah sebagai bahan obat-obatan, bahan dasar kosmestik, serta bahan baku makanan.

CV Adi Tirta telah banyak terbantu oleh BNI melalui penyaluran kredit modal kerja serta business matching dari Xpora dengan pembeli di luar negeri dan fasilitas transaksi keuangan antar negara.

“Target utama dari CV Adi Tirta adalah pasar di luar negeri. Melalui program Xpora, BNI berhasil mempertemukan CV Adi Tirta dengan pembeli-pembeli baru di China,” ujar Yoris.

Yoris menambahkan, CV Adi Tirta juga telah merambah pasar di negara-negara seperti Perancis, Spanyol, India, Taiwan, Hongkong, dan Vietnam. Dirinya optimis BNI akan membantunya untuk mendapatkan lebih banyak pembeli baru dari luar negeri.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara mengapresiasi kinerja BNI Xpora dalam semakin memudahkan UMKM lokal untuk Go Global.

Amir menyampaikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Mayoritas tenaga kerja juga diserap oleh sektor UMKM. Oleh karena itu perbankan harus sama-sama mengambil peran aktif dalam program pengembangan UMKM agar pertumbuhan ekonomi dapat semakin optimal.

“Contohnya, BNI melalui Xpora yang salah satu hub-nya ada di Makassar. Dengan Xpora, semakin banyak UMKM yang berkesempatan untuk bersaing tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri. Diharapkan UMKM Go Global dapat memberikan multiplier effect yang positif bagi Indonesia,” ujar Amir.(Jef)

Sambut Inabuyer EV Expo 2023, KemenKopUKM Dukung Industri Sepeda Motor Listrik Lokal

Jakarta:(globalnews.id) KemenKopUKM menyambut baik dan memberikan dukungannya terhadap inisiatif Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dalam penyelenggaraan kegiatan Inabuyer EV Expo 2023.

Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman meyakini, penyelenggaraan Inabuyer EV Expo 2023 tersebut mampu memperkuat UMKM dengan membangun ekosistem, serta mendukung perkembangan industri sepeda motor listrik buatan lokal dalam peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan future SME di bidang Technology, Green, dan kreatif di bidang otomotif.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM melalui pengembangan ekosistem yang mendukung, serta memajukan industri sepeda motor listrik lokal demi meningkatkan TKDN dan kapasitas produksi,” ucap Hanung dalam konferensi pers penyelenggaraan Inabuyer EV Expo 2023 di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Inabuyer EV Expo 2023 ini, kata Hanung, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraam Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Pemerintah Pusat dan Daerah.

“Saya harap kemitraan ini terbangun pada level yang sama, saling menguntungkan, dan bermanfaat antara kedua belah pihak, memfasilitasi UKM dalam rantai pasok utama, serta mendorong transfer teknologi dan peningkatan kualitas produk UKM,” ujarnya.

Hanung mengatakan, adanya Inabuyer EV Expo yang menampilkan pameran sepeda motor listrik dan produk UMKM lokal, serta berbagai acara pendukung seperti business matching, talkshow, serta workshop. “Kami juga berharap para UMKM yang hadir dapat membuka peluang usaha baru bagi UMKM penyedia dealer, bengkel konversi, penyedia stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), dan penyedia komponen industri lainnya.”

Terkait hal ini, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi menyebut, tren pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat.

Sejak 2018-2023 dari yang hanya 9 Agen Pemegang Merek (APM), saat ini dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebanyak 52 perusahaan telah mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan sebanyak 48 pabrik juga telah mengajukan Izin Usaha Industri (IUI) di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Dari data tersebut, secara kuantitas meningkat. Bahkan kepemilikan sepeda motor listrik telah mencapai 70 ribu unit. Pertumbuhan kendaraan listrik sejak 2018 hingga 2023 ini turut didukung oleh pecepatan Pemerintah dalam mengembangkan regulasi. Baik melalui Peraturan Presiden (Perpres), Inpres (Instruksi Presiden), hingga Peraturan Pemerintah dan Menteri,” katanya.

Dalam kegiatan Inabuyer EV Expo 2023 ini, kata Budi, bersama stakeholder dan semua pihak memberikan edukasi terkait kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, mendorong semua pihak menjadikan Indonesia sebagai pusat industri, mengingat potensi market EV di Tanah Air sangat besar bukan hanya di kawasan ASEAN bahkan Asia.

“Kita sangat mampu bersaing dengan pasar luar negeri, karena industrinya yang berkembang cukup pesat. Ditambah dalam waktu dekat, ada empat perusahaan di Indonesia yang sedang membangun pabrik baterai EV di Jakarta, dan Semarang yang memiliki kapasitas yang cukup besar,” ujarnya.

Budi menambahkan, penggunaan motor listrik dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan jangkauan usahanya. Untuk itu, pihaknya berharap, pameran Inabuyer EV Expo yang berkolaborasi dengan KemenKopUKM dapat mendorong pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan program subsidi 7 juta yang diberikan Pemerintah.

Terutama dalam meningkatkan jangkauan market dan bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk kepentingan memperbesar usahanya. “Hal ini membuat kami optimistis, minimal target sebanyak 10 ribu pengunjung, bahkan bisa lebih dari target 20 ribu akan datang dalam pameran Inabuyer EV Expo 2023,” ucapnya.

Senada, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyampaikan, pihaknya siap membantu Produsen Motor Listrik Lokal untuk Brand Go Global serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Menurutnya, hal ini merupakan realisasi dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan HIPPINDO akan konsisten membawa merek lokal ke mancanegara.

“Selain itu, kami juga memperhatikan karyawan untuk mendapatkan motor listrik dengan harga murah dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dengan pengurangan biaya bahan bakar yang lebih murah dengan menggunakan listrik,” tutur Budihardjo.

Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, sejak empat tahun lalu, Smesco melalui Smesco Labo telah melakukan pengujian dan pengembangan terkait kendaraan listrik. Untuk itu, pihaknya juga menyakini, gelaran Inabuyer EV Expo 2023 semakin memperkuat ekosistem EV dari hulu ke hilir.

“Tentunya dengan didukung oleh lembaga pembiayaan, turut menjadikan Smesco menjadi pihak terdepan, dalam membantu UMKM untuk pengadaan ekosistem EV lewat kerja sama Business to Business (B2B) maupun Business to Government (B2G),” tuturnya.

Leonard menambahkan, mitra UMKM Smesco di seluruh Indonesia mampu berperan sebagai ‘agent of change’ dalam pencapaian target pemerintah sebesar 13,5 juta pengguna motor listrik dan 2,2 juta pengguna mobil listrik hingga 2030. Yakni dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listik Umum dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum pada pusat kuliner UMKM, sentra kerajinan UMKM, warung kuliner legendaris di setiap Kota/Kabupaten.

Inabuyer EV EXPO akan dilaksanakan pada 28-30 November 2023 di Gedung Smesco Jakarta, dengan menampilkan kendaraan listrik dan ekosistem UKM pendukungnya. Inabuyer EV Expo juga memperkenalkan program subsidi pemerintah sebesar Rp7 juta untuk setiap pembelian motor listrik oleh setiap warga Indonesia yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan total target pembelian sebanyak 200 ribu motor listrik baru.

Acara Inabuyer EV EXPO 2023 juga akan menghadirkan serangkaian diskusi panel dengan topik-topik terkait kemajuan teknologi kendaraan listrik, inovasi terbaru dalam industri kendaraan listrik, serta tantangan dan peluang bagi pelaku industri lokal. Diskusi panel ini akan melibatkan para pakar, pemangku kepentingan industri, serta perwakilan pemerintah untuk berbagi pandangan dan pengalaman dalam mendorong pertumbuhan sektor kendaraan listrik di Indonesia.(Jef)

BNI Investor Daily Summit 2023, Jokowi Kunjungi Booth UMKM Binaan BNI

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia Persero tbk (BNI) proaktif dalam mendukung pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mengajak ikut serta di berbagai agenda besar.

Dalam BNI Investor Daily Summit 2023, sedikitnya lima UMKM binaan BNI Xpora serta dua UMKM binaan perusahaan anak PT Bank Hibank Indonesia showcasing di Hutan Kota by Plataran Jakarta, 24-25 Oktober 2023.

Presiden RI Joko Widodo berkesempatan untuk mengunjungi dan mencicipi hasil produksi UMKM Binaan BNI, serta disambut langsung oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Lima UMKM yang tersebut antara lain Mahorahora Bumi Nusantara produsen Gula Aren, Cau Chocolates produsen kakao dan cokelat, Inni Pioneer Food Industry produsen makanan dan minuman kaleng, PT Retota Sakti produsen home decor berbahan serat alam, dan Sweet Shabrina produsen kerajinan seni. Ada pula dua UMKM binaan hibank yakni UMKM Kriya Hi Batik produsen batik, dan Perempuan Tangguh Indonesia.

Royke menyampaikan, keikutsertaan UMKM binaan BNI dalam agenda ini dalam rangka memberikan akses pasar yang lebih luas kepada para UMKM di Indonesia agar mendapat kesempatan bertemu dan berdialog dengan para investor.

“Kami ikutsertakan UMKM binaan kami untuk memperkenalkan produk-produk lokal kepada para investor, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari celah dan peluang pasar. Kami selalu ingin memberikan panggung yang cukup untuk UMKM dapat eksposur pada acara besar sehingga mampu naik kelas dan go global,” ujarnya.

Royke mengatakan, UMKM yang diikutsertakan dalam acara ini merupakan UMKM yang telah siap untuk melebarkan sayap bisnis ke level internasional. Sebagai contoh, UMKM Mahorahora telah melakukan ekspor produk-produknya ke Singapura dan New Zealand.

Saat ini, Mahorahora telah menjadi binaan BNI Xpora. Mahorahora telah ikut serta dalam pameran Food Expo di Hong Kong, Korea Selatan hingga New York.

Selain itu, UMKM Cau Chocolates telah melakukan ekspor rutin ke negara tujuan seperti Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, dan Qatar. Cau Chocolates terus berupaya memperluas pasar ke mancanegara.

Saat ini, Cau Chocolates telah menjadi binaan BNI Xpora. Produk Cau Chocolates telah ikut dalam pameran dan business matching seperti pameran Xpora Fest 2022, hingga Food Expo di Hong Kong, Korea Selatan serta Tokyo.

UMKM lain yang juga bersiap melebarkan pasar ke mancanegara yaitu Inni Pioneer Food Industry. Saat ini, produk-produk mereka telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Hong Kong, Australia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Taiwan, Yunani, dan Prancis.

Saat ini, Inni Pioneer Food Industry telah menjadi binaan BNI Xpora dan telah mendapatkan berbagai kesempatan pameran di food expo di Korea Selatan dan Hong Kong. Selain itu, UMKM binaan ini juga mendapatkan kesempatan business matching dengan beberapa calon buyer.

Selanjutnya, UMKM Retota Sakti juga sudah siap melebarkan bisnisnya ke pasar global. Produk-produknya telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Inggris, dan Jepang.

Selanjutnya yaitu UMKM Sweet Shabrina yang juga telah memasarkan produknya hingga ke mancanegara dengan mengikuti pameran di Jepang.

Adapun, UMKM binaan hibank yakni Hi Batik menampilkan produk lainnya seperti peralatan makan, kalung, pendat (bros), dan juga sepatu. Di samping itu, Perempuan Tangguh Indonesia adalah UMKM binaan yang terdiri dari disabilitas agar bisa mandiri.

“UMKM-UMKM tersebut merupakan bukti nyata keseriusan BNI bersama seluruh anak usaha khususnya hibank dalam membantu pelaku bisnis lokal untuk bisa menembus pasar global dan bersaing dengan produk-produk negara lain,” kata Royke. (Jef)

BNI Investor Daily Summit 2023 : BNI Beberkan Strategi Sukseskan UMKM ke Kancah Global

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berinovasi dalam mengembangkan produk digital sehingga dapat memaksimalkan pelayanan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas dan go global.

Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies menyebutkan, UMKM merupakan salah satu segmen yang terus diupayakan oleh BNI untuk dapat menorehkan kinerja positif.

“Sebagai bank milik negara tentunya kami selalu proaktif berinovasi agar selalu dapat mendorong kinerja UMKM untuk semakin kuat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Corina memaparkan, BNI membantu memperkenalkan UMKM Indonesia ke pasar global di tengah perkembangan ekonomi digital yang semakin masif.

BNI melakukan shifting layanan dari konvensional ke digital agar bisnis terus berjalan dan dilakukan bukan hanya untuk nasabah individu melalui BNI Mobile Banking, tetapi juga nasabah korporasi melalui BNIDirect.

Melalui peralihan tersebut, perseroan melihat ada peningkatan pengguna BNI Mobile Banking *hingga 23,3% secara tahunan mencapai 14,9 juta pengguna di Juni 2023.*

“Melihat hal tersebut, kami menyadari bahwa fungsi bank adalah memberikan akses ke nasabah baik individu maupun perusahaan, apakah pembukaan rekening dan pembiayaan, bagaimana membuka akses perbankan lebih mudah,” sebutnya.

Tak hanya itu, Corina menyebutkan, perseroan terus melakukan inovasi produk-produk perbankan dengan menyesuaikan kebutuhan nasabah. BNI pun proaktif memberikan literasi keuangan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia khususnya nasabah UMKM.

Sejalan dengan hal tersebut, Corina menambahkan, BNI menyediakan layanan BNI Xpora khusus untuk pelaku UMKM dan diaspora yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis dan fokus dalam skala ekspor. BNI memberikan solusi melalui website yang dapat diakses dengan mudah.

“Kita juga bantu untuk melakukan business matching. Contoh kita sudah sign dengan KOIMA di Korea, kita datangkan UMKM kita di sana dan ketemu 70 pebisnis dan melakukan business matching,” pungkasnya. (Jef)

MenKopUKM Jajaki Pengembangan UMKM Indonesia-Afrika Selatan

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyambut baik kedatangan delegasi bisnis dari Afrika Selatan untuk menjajaki peluang kerja sama dalam mengembangkan UMKM antara Indonesia dengan Afrika Selatan, di Jakarta, Kamis (26/10).

Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang UKM Hanung Harimba, Deputi Kewirausahaan, Siti Azizah; Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata; serta Yehezkiel Dearma Damanik dari KADIN Indonesia. Sementara itu delegasi bisnis Afrika Selatan diwakili oleh Sipho Shoba dari Wholesale and Retail Sector Education and Training Authority (SETA), serta Maanda Tshifularo dari Gordon Institute of Business Science (GIBS) University of Pretoria.

MenKopUKM mengungkapkan, Afrika Selatan memiliki potensi yang sangat besar sebagai pasar ekspor pada sektor manufaktur Indonesia, selain jalur perdagangan pada negara lain yang sudah stabil seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

“Banyak potensi yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dengan Afrika Selatan, seperti kemitraan rantai pasok, akses pemasaran, transfer riset dan teknologi, hingga meningkatkan strategi kebijakan ekspor,” kata MenKopUKM.

Nilai ekspor Indonesia untuk Afrika Selatan sendiri mencapai angka 1 juta dolar AS pada 2022, dengan beberapa sektor yang sangat menjanjikan seperti produk-produk berbasis sawit, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, kertas, hingga barang-barang berbahan karet.

Menteri Teten mengatakan, sebagai upaya meningkatkan ekspor Indonesia, SMESCO Indonesia telah membangun Smesco Hub Timur yang berlokasi strategis di Nusa Dua, Bali, yang juga dikenal sebagai “Gateway to The East”, dan diproyeksikan untuk menjadi pusat inovasi, kolaborasi, dan tempat bagi para wirausaha maupun investor.

“Untuk memastikan kesuksesan dan pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, penting bagi kami untuk memberikan dukungan maupun menyediakan berbagai sumber daya yang mereka butuhkan,” ujar Menteri Teten.

UMKM di Indonesia, menurut Menteri Teten memiliki peran yang sangat vital dalam sektor perekonomian nasional, di mana UMKM menjadi tulang punggung ekonomi dengan berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan, inovasi, dan peluang kerja.

“Kami berharap melalui diskusi ini, akan tercipta peluang baru bagi Indonesia dan Afrika Selatan, untuk bekerja sama dalam meningkatkan berbagai hal, mulai dari infrastruktur rantai pasok, maupun berbagai kerja sama lain di masa mendatang untuk memberdayakan UMKM agar mampu meningkatkan ekonomi nasional bagi kedua negara,” kata MenKopUKM.

Pada kesempatan yang sama, Sipho Shoba dari Wholesale and Retail SETA menambahkan, pihaknya ingin mencari tahu secara detail bagaimana gambaran sektor wholesale atau perdagangan grosir dan retail di Indonesia.

“Kami juga ingin mencari alternatif pemecahan masalah yang menjadi tantangan pada sektor tersebut agar bisa diaplikasikan, baik melalui pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kapasitas pelaku usaha,” ucap Sipho.

Sipho menambahkan, pihaknya juga ingin mencari pedoman terhadap kebutuhan industri pada sektor wholesale dan retail, sekaligus menemukan masalah-masalah yang sering muncul pada pelaku UMKM, serta melihat gambaran pada pelatihan usaha dan pembiayaan maupun investasi untuk mendukung pelaku UMKM.

“Kami juga ingin mencari peluang dan strategi dalam mengembangkan UMKM sebagi kunci dari ekonomi masing-masing negara,” kata Sipho.

Sedangkan Maanda Tshifularo dari GIBS University of Pretoria menjelaskan kedatangan mereka ke Indonesia memiliki tujuan untuk belajar lebih lanjut mengenai sistem bisnis, khususnya UMKM sekaligus mengenal budaya Indonesia.

“Semoga ada kerja sama dan pertukaran pengetahuan, serta pengembangan bisnis antara Indonesia dengan Afrika Selatan melalui pertemuan ini,” katanya.(Jef)

MenKopUKM: Startup Digital Perlu Fokus di Sektor Hulu untuk Dukung Digitalisasi UMKM

Jakarta :(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar Pitching Day Pahlawan Digital UMKM 2023 dalam menjaring startup anak muda yang kreatif dan inovatif, guna mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia.

“Pitching Day akan menghasilkan 30 startup terbaik dari tiga lokasi yang digelar, yakni Jakarta, Solo, dan Cimahi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam acara Pitching Day Pahlawan Digital 2023 di Jakarta, Rabu (25/10).

Rangkaian Pitching Day diawali dengan kurasi startup binaan Lembaga Inkubator hasil dari fasilitasi KemenKopUKM tahun 2021-2023 dengan total 351 Startup dari 20 Lembaga Inkubator. Selanjutnya dilakukan kurasi sesuai dengan kriteria Pahlawan Digital untuk menjadi 24 startup yang berasal dari kurasi tim KemenKopUKM dan 6 startup dari kurasi tim Staf Khusus Presiden.

MenKopUKM menegaskan, dalam mengembangkan UMKM digital berkualitas, dibutuhkan peran aggregator teknologi yang diharapkan mempermudah langkah UMKM untuk bisa mengakses market maupun pembiayaan.

“Para startup digital ini melibatkan UMKM kecil-kecil yang bisa diagregasi. Mereka harus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan membantu digitalisasi UMKM” ucapnya.

Seiring dengan hal tersebut, jumlah UMKM yang telah onboarding mencapai sekitar 22,81 juta UMKM atau 76,06 persen hingga akhir Juni 2023 dari target 30 juta UMKM On Boarding pada 2024 berdasarkan data dari idEA.

MenKopUKM juga menyoroti, banyaknya startup berupa aplikasi digital yang muncul jangan hanya fokus di sektor hilir, tetapi juga fokus di sektor hulu, dengan mulai mengarahkan pada pengembangan digital di sektor produksi.

“Sudah ada beberapa yang sukses mengembangkan sektor hulu dalam pengembangan digitalnya. Seperti e-Fishery yang konsisten membangun ekosistem akuakultur teknologi budidaya ikan udang. Juga Elevarm yang berfokus di sisi hulu, memberikan solusi pasokan ke petani kecil dengan teknologi,” kata Menteri Teten.

Ia meyakini, potensi startup dalam negeri sangatlah besar. Terbukti kata MenKopUKM, investor dari negara-negara seperti Korea dan Jepang memuji potensi startup Indonesia. Di Asia Tenggara, UMKM sangat kuat di sektor pertanian, sehingga bisa menjadi pemasok pangan dunia.

“Mereka dinilai bukan hanya membantu yang kecil (usaha kecil) tetapi juga mengoneksikan dengan usaha besar. Karena perusahaan besar juga butuh startup untuk koneksi masuk dalam rantai pasok. Diharapkan betul-betul (startup) bisa diandalkan dalam mendukung ekonomi digital Tanah Air,” kata Teten.

Para inovator digital peserta program ini yang bergerak membantu UMKM di berbagai sektor seperti agritech dan aquatech, sampai aggregator ekspor. Tahun ini Pahlawan Digital UMKM mengalami peningkatan inovator pendaftar sebanyak 214 persen dari tahun pertama diselenggarakan. Terpilih 30 inovator digital yang disaring dari lebih 559 Startup dan Inovator yang mendaftar dan tergabung dalam ekosistem KemenKopUKM.

Tak hanya itu, Menteri Teten, juga telah berdiskusi dengan beberapa pelaku e-commerce. Mereka diminta untuk tidak cuma fokus pada pemberian diskon, tapi bagaimana mengembangkan produk UMKM agar bisa bersaing.

Lebih jauh MenKopUKM menekankan, dalam perkembangan startup digital perlu dilakukan proteksi dari Pemerintah. “Bagaimana melahirkan ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi lama,” ujarnya.

Pitching startup digital diharapkan merangsang anak muda untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan kreasi. Selain juga bertujuan untuk mencari inovator digital yang berkomitmen membantu para pelaku UMKM naik kelas dan lebih berdaya dengan berbagai inovasi dan solusi digital.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung menuturkan, selain butuh inovator lokal yang mengerti kebutuhan UMKM di daerahnya masing-masing, para peserta juga butuh pembekalan agar mereka bisa memahami bisnis yang berkelanjutan dan punya dampak yang besar bagi masyarakat.

“UMKM bisa lebih cepat bertumbuh. Hasilnya terlihat jelas sejak 3 tahun yang lalu Pahlawan Digital UMKM dimulai, banyak UMKM bertumbuh dan semakin inklusif. Kami juga mewajibkan inovator yang mendaftar sebanyak 30 persen adalah perempuan,” ujarnya.

Putri mengatakan, para inovator digital peserta program ini yang bergerak membantu UMKM di berbagai sektor seperti agritech dan aquatech, sampai aggregator ekspor. Tahun ini Pahlawan Digital UMKM mengalami peningkatan inovator pendaftar sebanyak 214 persen dari tahun pertama diselenggarakan.

“Terpilih 30 inovator digital yang disaring dari lebih 559 Startup dan Inovator yang mendaftar dan tergabung dalam ekosistem KemenkopUKM,” kata Putri.

Kegiatan Pitching Day Pahlawan Digital 2023 dilakukan di tiga lokasi yang menghasilkan 30 Startup terpilih. Dimulai dari Jakarta, yaitu di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM pada 25 Oktober 2023 diikuti oleh 10 Startup dan Inovator terpilih di regional Jakarta.

Ke-10 startup tersebut yakni, Petani Canggih, ELEVARM, MemberToko, DivMarketer, Myjek Indonesia Solution, Nikahyuk, Henbuk, On-Journey, Readi, dan CHICKIN.

Kemudian di Solo, yaitu di Universitas Negeri Sebelas Maret Tower pada 27 Oktober 2023. Dan di Cimahi, yaitu di Cimahi Techno Park pada 2 November 2023.

Kegiatan Pitching Day Pahlawan Digital akan menghasilkan 9 finalis Startup Terbaik dan 1 finalis Startup Terfavorit untuk mengikuti rangkaian akhir Awarding Pahlawan Digital pada Desember 2023.(Jef)