Arsip Tag: G20

Erick Thohir Apresiasi Dukungan BUMN dalam G20

Jakarta:(Globalnews id)- Menteri BUMN Erick Thohir menggelar Malam Apresiasi Dukungan BUMN dalam G20 di Sasono Utomo & Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (29/11).

Kegiatan yang dihadiri oleh para pejabat Kementerian BUMN serta Direksi dan pegawai BUMN ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas kontribusi seluruh perusahaan dan Insan BUMN yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan rangkaian Presidensi G20 Indonesia. Momen ini juga menjadi sarana untuk mempererat dan meningkatkan komunikasi serta kolaborasi yang keberlanjutan kedepannya.

Sejak persiapan pergelaran G20 dimulai pada awal tahun ini hingga pelaksanaan KTT pertengahan November lalu, Kementerian BUMN bersama BUMN berhasil menunjukkan kolaborasi yang baik dengan sesama BUMN, kementerian dan lembaga maupun mitra strategis demi mewujudkan kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, termasuk penyiapan infrastruktur pendukung yang dapat diselesaikan tepat waktu.

Keterlibatan BUMN dalam persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia ini dikoordinasikan oleh Project Management Office (PMO) di Kementerian BUMN. Presidensi G20 Indonesia ini membuktikan Indonesia dapat sejajar dengan bangsa lain.

“Selain mengajarkan diversity (keberagaman), yang paling penting G20 mensejajarkan kita dengan bangsa lain, ini yang harus kita pertahankan.” ujar Erick dalam sambutannya. Erick mengapresiasi berbagai pihak yang telah berdedikasi demi suksesnya Presidensi G20 Indonesia.

“Saya harus apresiasi, dibalik suksesnya pelaksanaan salah satu perhelatan dunia ini, banyak pihak yang bekerja keras luar biasa.” tambahnya.

Kesempatan tersebut juga turut dimanfaatkan Erick untuk mengajak seluruh Insan Kementerian BUMN dan BUMN mengheningkan cipta atas wafatnya pegawai PT Angkasa Pura I, Bapak I Gede Dewa Arimbawa Vayogayana dalam mengemban tugas negara.

Erick menyampaikan piagam penghargaan, santunan serta beasiswa pendidikan kepada keluarga mendiang, selain hak-hak normatif lainnya. Erick menekankan amanah Presidensi G20 ini memiliki makna keberlanjutan, tidak hanya sekedar acara seremonial sesaat.

“Ini yang saya bilang, G20 sudah lewat, tetapi apa yang terjadi di G20 harus kita pertahankan. Jangan selesai G20 semuanya selesai. Karena memposisikan kita dengan negara-negara besar kita butuh waktu yang lama,” imbuhnya.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 lalu. Ini menandakan berakhirnya Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022, yang selanjutnya diserahkan kepada India. KTT yang dihadiri oleh para pemimpin negara-negara anggota forum kerja sama multilateral ini menghasilkan Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali (G20 Bali Leaders Declaration) serta concrete deliverables yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan.

G20 juga mengajarkan kita sebagai insan BUMN pentingnya kerja sama internasional yang inklusif. Selain itu perlunya dukungan bagi peningkatan nilai tambah melalui investasi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor-sektor produktif, seperti sektor manufaktur hilir, perdagangan digital, serta jasa. Kemudian menjembatani investor asing dengan perusahaan lokal, terutama yang berskala kecil dan menengah. Hal ini sejalan dengan penerapan AKHLAK BUMN.

Dukungan ini diberikan mulai dari penyiapan infrastruktur pendukung berupa revitalisasi bandara serta pembangunan Gedung VVIP Bandara Ngurah Rai-Bali oleh Angkasa Pura I; beautifikasi jalan tol Mandara oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui PT Jasamarga Bali Tol; keamanan dan kelancaran di kawasan Nusa Dua oleh ITDC; ketersediaan jaringan dengan bandwith yang sangat baik di seluruh lokasi penyelenggaraan acara oleh Telkom dan Telkomsel; keamanan dan ketersediaan pasokan listrik serta infrastruktur Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama KTT G20 oleh PLN; perapihan jalan akses utama dan kabel udara, penyiapan Area Mangrove Tahura oleh BUMN Karya; memastikan kelancaran penyediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak untuk seluruh delegasi dan perwakilan tiap-tiap Negara Anggota G20 oleh Pertamina; dalam transisi energi, BUMN juga mendukung terciptanya Electric Vehicle Ecosystem dengan memproduksi 24 Bus Listrik oleh INKA dan 66 Motor Listrik oleh WIMA Gesits.

Dari sisi komunikasi dan media, Kementerian BUMN bersama dengan para BUMN telah mendukung publikasi G20, baik melalui LKBN Antara, aset-aset media komunikasi yang dimiliki BUMN maupun pemberitaan di tingkat nasional dan internasional. Dukungan lainnya juga diberikan BUMN dalam penyelenggaraan side event Presidensi G20 seperti B20, T20, W20, Y20, M20, R20 serta Ocean20 dan TIIWG melalui SOE International Conference.

SOE International Conference merupakan bagian dari Trade, Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20 Indonesia yang digelar Kementerian BUMN pada 17-18 Oktober lalu.

Selain menghadirkan sesi konferensi dengan para pembicara Internasional, SOE International Conference juga menghadirkan pameran yang menampilkan kinerja, inisiatif dan program BUMN dengan fokus pada keberhasilan transformasi dan tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia, yakni arsitektur layanan kesehatan, transisi energi, dan inklusi ekonomi melalui digitalisasi.

Dampak Presidensi G20 terhadap perekonomian Indonesia bisa dibilang fantastis. Tak mainmain, RI meraih komitmen pendanaan hingga US$ 929,4 miliar untuk sejumlah proyek infrastruktur hingga transisi energi. Presiden RI Joko Widodo pun merinci jumlah komitmen pendanaan tersebut, antara lain setidaknya terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai mencapai US$ 238 miliar dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai US$71,4 miliar yang perlu segera ditindaklanjuti.

Apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan, semangat, komitmen, kerja sama dan dedikasi seluruh jajaran Kementerian BUMN dan BUMN yang terlibat dalam mempersiapkan dan menyukseskan KTT G20.(Jef)

MenKopUKM Sampaikan Substansi Deklarasi Bali dan Komitmen KTT Bali

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyampaikan substansi Deklarasi Bali dan Komitmen KTT Bali sebagai bagian aksi G20 untuk penguatan pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Ada sejumlah komitmen setelah G20 di antaranya untuk keuangan berkelanjutan, dikembangkan upaya untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan keuangan,” kata MenKopUKM Teten Masduki di Jakarta, Selasa (29/11).

Selanjutnya harus ada dukungan pada negara rentan melalui aliran modal berkelanjutan, mengembangkan pasar modal lokal, memperkuat Financial Safety Net dan IMF, komitmen alokasi Special Drawing Rights, dan implementasi dua pilar paket pajak G20.

Menteri Teten menambahkan, untuk komitmen pada pembangunan, ada terkait inisiatif bantuan negara berkembang dengan fokus UMKM, perlindungan sosial, ekonomi hijau dan biru.

Memobilisasi pembiayaan melalui blended finance untuk mencapai target SDGs 2030 (G20 Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, G20 Principles to Scale up Blended Finance)

Pemulihan Negara Rentan

Menteri Teten menambahkan bahwa Dukungan Pemulihan Negara Rentan
G20 dan IMF telah sepakat atas alokasi Special Drawing Right (SDR) sebesar 81,6 miliar dolar AS untuk pemulihan ekonomi negara rentan dalam bentuk Resilience and Sustainability Trust (RST).

“RST ini terutama untuk program-program kesehatan dan penanganan pandemi serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” katanya.

Sementara untuk Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dengan komitmen investasi sebesar 600 miliar dolar AS dari Pemerintah G7 dan sektor bisnis dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Teten menambahkan terkait komitmen Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact senilai 698 juta dolar AS dengan 649 juta dolar AS dari Amerika Serikat dan 49 juta dolar AS dari Indonesia untuk pembiayaan infrastruktur, pembiayaan UMKM, dan evaluasi serta administrasi program.

Program hibah MCC Compact merupakan program perjanjian hibah lima tahun antara Pemerintah Amerika Serikat yang dikelola oleh Lembaga Millennium Challenge Corporation (MCC) dan negara yang tergolong eligible (memenuhi syarat).

Dan Indonesia kembali terpilih menjadi negara eligible pada tahun 2018 untuk program Compact tahap dua setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan compact tahap 1 di tahun 2013-2018.

Teten mengatakan tujuan dari compact ini adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia dengan menstimulasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Di mana Compact tahap 2 ini mencakup tiga proyek, antara lain Advancing Transport and Logistics Accessibility Services Project (ATLAS Project); Financial Markets Development Project (FMD Project); serta proyek Access to Finance for Women-owned/ Micro, Small and Medium Enterprises Project (MSME Finance Project yang akan diimplementasikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Sementara MSME Finance Project bertujuan untuk meningkatkan pembiayaan inklusif oleh penyedia jasa keuangan formal kepada usaha mikro, kecil, dan menengah yang dimiliki oleh perempuan atau laki-laki di sektor dan rantai nilai prioritas di Provinsi Sasaran.

“Di mana sektor sasaran akan ditentukan berdasarkan orientasi pertumbuhan, yakni pada tahap awal akan diambil dari sektor usaha yang potensi pertumbuhannya tinggi,” katanya.

MSME Finance Project mencakup empat aktivitas, yakni Gender-inclusive value chain finance activity; Digital and Financial Literacy Enhancement Activity; MSME Capacity Enhancemenet Activity; dan Augmenting Government Data on MSMEs Activity.

Dari keempat aktivitas tersebut, dua diantaranya akan dikoordinir oleh KemenKopUKM yaitu Digital and Financial Literacy Enhancement Activity dan MSME Capacity Enhancemenet Activity.

Total anggaran Compact 2 untuk pembiayaan UMKM diperkirakan mencapai 135,8 juta dolar AS atau sekitar Rp2 triliun untuk periode pelaksanaan 2023–2028.

Sedangkan Pemerintah Indonesia akan berkontribusi 7,5 persen dari total anggaran, yakni sebesar Rp150 miliar dalam bentuk pelaksanaan program dan kegiatan yang relevan, seperti program pendataan lengkap untuk UKM, pelatihan literasi digital dan keuangan, pengembangan skema pembiayaan rantai nilai, dan peningkatan kapasitas.

“Secara keseluruhan, Kegiatan Compact 2 akan berkontribusi dalam pencapaian target pengembangan UMKM, terutama dalam meningkatkan rasio kredit UMKM,” kata Teten Masduki.(Jef)

MenKopUKM Sampaikan 26 Rekomendasi Kebijakan dalam Gelaran G20

Jakarta:(Globalnews.id)-– Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyampaikan 26 rekomendasi kebijakan dalam gelaran G20 dengan empat kategori kebijakan, antara lain kebijakan terkait dengan women empowerment dan gender equality, green economy dan SDG’s, digital transformation, serta kebijakan yang berkaitan dengan global value chain.

“KemenKopUKM merekomendasikan penguatan ekosistem bisnis milik perempuan untuk meningkatkan keuntungan dan akses pasar yang lebih baik,” kata MenKopUKM Teten Masduki usai Rapat Terbatas bersama Presiden RI dengan topik “Evaluasi Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20” di Jakarta, Senin (28/11).

MenKopUKM mengatakan KemenKopUKM berpartisipasi dan mengambil berbagai peran dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia.

Di antaranya dengan mengkurasi 1200 produk UKM menjadi 23 produk UKM terpilih sebagai official merchandise G20, menyelenggarakan Side Event bertajuk “Future SMEs Village” yang berlokasi di Bali Collection dengan melibatkan 352 UMKM dan kolaborator, dihadiri oleh 33.188 pengunjung dengan total transaksi mencapai Rp5,46 miliar, hingga terlibat dalam pelaksanaan 6 konferensi internasional yang menghasilkan 26 rekomendasi kebijakan.

Lebih lanjut, Menteri Teten menyebutkan mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan atau sebanyak 64,5 persen di antara seluruh pelaku usaha, sehingga perlu dikonsolidasikan dalam wadah koperasi untuk dapat mengakses fasilitasi digitalisasi, akses terhadap bahan baku, permodalan dan pasar, hingga pendidikan, yang perlu didukung dengan kebijakan keuangan dan infrastruktur yang lebih sensitif gender (kesetaraan akses informasi tentang pendanaan, hukum, dan digitalisasi).

Terkait kebijakan Green Economy dan SDG’s, KemenKopUKM merekomendasikan implementasi usaha berbasis SDGs, khususnya isu lingkungan, memberdayakan pelaku bisnis di daerah sebagai pemain utama dalam circular economy, mengembangkan riset dan inovasi produk ramah lingkungan, membangun kelompok antara swasta, pemerintah, investor, dan NGO untuk membuat standarisasi investasi lestari.

Rekomendasi ketiga, kebijakan terkait dengan Digital Transformation yakni implementasi program untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan bagi perempuan sehingga dapat meningkatkan level kesiapan investasi.

“Selain itu, perlu juga menerapkan digitalisasi bagi UMKM serta mendukung pemberdayaan startup lokal (pembelajaran dari India). Penting dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk investasi dalam peningkatan digital talent, menciptakan ekosistem digital yang kondusif termasuk infrastruktur, internet, dan perangkat yang terjangkau,” kata Menteri Teten.

Menurutnya, petani perlu berkonsolidasi agar mampu memanfaatkan teknologi dari hulu hingga hilir. Koperasi memegang peran penting, sebagai entitas bisnis untuk memastikan teknologi mampu memberikan nilai tambah untuk para petani dan nelayan anggota koperasi.

Terakhir, kebijakan terkait dengan Global Value Chain, KemenKopUKM mendorong kerja sama antara UKM dan perusahaan besar, kemitraan UKM, dan memperluas kemitraan antar pelaku usaha dalam skala yang lebih besar.

Lalu rantai nilai global harus menjadi katalis untuk pekerjaan yang layak dan pengembangan tenaga kerja UKM. Mendukung UKM untuk masalah produksi dan logistik yang berkelanjutan.

“Terakhir ialah peningkatan kualitas produk UKM dan market intelligence untuk mendorong produk UKM agar benar-benar memenuhi pasar internasional,” ucap Menteri Teten.

Selain itu, MenKopUKM menambahkan tindak lanjut dari side event G20 yaitu rencana Pembangunan Rumah Produksi Bersama di NTT dan Deklarasi Bali sebagai Pengembangan Wellness Dunia.

“Deklarasi Bali sebagai visi pengembangan Tradisi Wellness Indonesia dan dunia yang dituangkan dalam 10 Bali Wellness Principle,” ucap Menteri Teten.
(Jef)

MenKopUKM: Sepeda Goro Wujud Green Mobility Setelah KTT G20

Nusa Dua:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan sepeda bambu GORo yang merupakan karya kolaborasi dari Spedagi dari Temanggung, pabrik sepeda nasional United di Citeureup Jawa Barat, dan Yayasan Bambu Lestari menjadi wujud penerapan konsep green mobility setelah berlangsungnya KTT G20 di Bali.

“Hari ini pagi yang cerah ini saya senang sekali ikut melaunching sepeda Goro karya kolaborasi dari Spedagi, United, dan Yayasan Bambu Lestari,” kata MenKopUKM Teten Masduki setelah meluncurkan Sepeda Bambu GORo Nusantara di kawasan Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2022).

Karya sepeda berbahan baku frame bambu tersebut menjadi bentuk dedikasi bagi event KTT G20 untuk Indonesia yang segera mulai menggerakkan konsep green mobility. Menurut MenKopUKM, sudah saatnya bagi bangsa ini untuk go green dan mulai menjaga lingkungan dengan menggunakan atau mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar fosil termasuk membiasakan bersepeda untuk beraktivitas sehari-hari.

“Dan sepeda ini desainnya sangat keren, diciptakan oleh seorang desainer kelas dunia dari desa di Temanggung, Pak Singgih yang sudah memenangkan penghargaan kelas dunia untuk produk bambunya,” kata Teten.

Ke depan MenKopUKM akan mendorong produksi dan kualitas sepeda tersebut lebih meningkat di dalam negeri agar dapat diekspor masuk ke pasar global.

“Saya bersama Pak Menhub akan mendukung kolaborasi sepeda ini sebagai bagian dari dimulainya Green Mobility,” kata Teten.

MenKopUKM berkesempatan untuk bersepeda bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan menggunakan Sepeda Bambu GORo Nusantara di kawasan Nusa Dua, Bali.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan pengalamannya menggunakan sepeda GORo yang disebutnya enak dan nyaman dipakai. “Mencoba sepeda ini enak sekali dan membanggakan, ini produk dengan menggunakan bambu sebagai bahan dasarnya mungkin tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya dan bahan dasarnya dari bambu dibuat oleh Pak Singgih seorang kreator dari Temanggung bekerja sama dengan United, kalau ada kreasi seperti ini kita wajib memberikan apresiasi,” kata Menhub.

Setelah apresiasi, Menhub menambahkan pentingnya utilisasi dan sebagai domain dari Kemenhub maka ia mendorong green mobility diterapkan dengan tidak lagi banyak mengkonsumsi energi fosil melainkan mengoptimalkan konsep hidup sehat dengan sepeda.

Disainer dan kurator sepeda bambu Singgih Kartono mengatakan gotong royong sebagai intisari Pancasila adalah nilai universal yang dapat dijadikan prinsip kerja bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan cita-cita kehidupan yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan.

Sepeda bambu GORo Nusantara diwujudkan secara gotong royong (supply chains collaboration) antara desa dan kota dengan melibatkan UMKM, Industri sepeda nasional, engineer, pengrajin, para ahli dan akademisi, aktivis, serta mama petani bambu.

“Sepeda Bambu GORo Nusantara ini sebenarnya sebuah perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam sebuah produk. Pagi ini kita membuat sejarah dengan membuat produk yang memiliki semangat Gotong Royong atau Goro dan gotong royong ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan sekarang,” katanya.

Sepeda Bambu GORo Nusantara memiliki roda belakang lebih besar yakni simbol negara maju sebagai pendorong kekuatan. Roda depan lebih kecil sebagai simbol negara berkembang untuk diberi kesempatan menentukan arah.

Sepeda Bambu GORo Nusantara ini terbuat dari bambu sebagai ikon dari material ramah lingkungan sehingga menjadi ikon green mobility yang sempurna. Sebab sepeda merupakan alat transportasi yang praktis dan murah, sementara material bambu adalah material yang banyak tersedia dan memiliki tradisi yang besar di tanah air.

Maka melalui KTT G20 yang baru saja rampung, ada momentum yang dapat diciptakan untuk mulai membiasakan tradisi bersepeda di Indonesia serta mempopulerkan sepeda dengan sepeda bambu yang dirancang dan diproduksi sendiri.

*Tingkatkan Produksi*

Pemilik dan Direktur United Henry Mulyadi mengatakan United mendukung Spedagi untuk membuat sepeda bambu, sementara Yayasan Bambu Lestari sebagai penyedia bahan baku. “Kita akan produksi dengan kuantitas yang lebih besar melalui kolaborasi ini. Karena selama ini yang diproduksi Spedagi baru 15-20 unit, rencananya kita akan buat 500 unit per bulan,” katanya.

Untuk harga, pihaknya berupaya mematok seekonomis mungkin berkisar di bawah Rp5 juta supaya lebih ekonomis, sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat umum.

“Kerja sama juga dengan Yayasan Bambu Lestari yang akan menyediakan bahan baku, kemudian bambu diproses oleh Spedagi untuk frame, kami juga akan bantu untuk pembuatan frame dan kami rakit dengan spare part dari United. Semua yang kita produksi ini buatan dalam negeri dengan TKDN mencapai 80 persen,” katanya.(Jef)

The Magnificent Garut Jadi Ajang Promosi Budaya Jabar ke Dunia Lewat Fesyen di Forum G20

Bali:(Globalnews.id)- Menjadi salah satu rangkaian The Future SMEs Village sebagai side event Presidensi G20 Indonesia, fashion show bertajuk “The Magnificent Garut” digelar dengan tujuan memperkenalkan keunikan dan kearifan budaya Garut, Jawa Barat (Jabar), melalui pengaplikasian pada fesyen modern di forum G20, Bali.

“Forum G20 menjadi momentum bagi produk-produk UMKM lokal untuk mengakses pasar global, bahkan masuk ke dalam pasar digital,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam sambutannya pada Fashion Show The Magnificent Garut di Bali Collection, Minggu (13/11).

Menteri Teten menjelaskan, selain dikenal dengan penghasil industri kulit dengan kualitas mendunia, Garut juga memiliki berbagai produk khas yang tidak kalah dengan Eropa, bahkan mampu menghasilkan produk-produk unggulan lain seperti minyak atsiri sebagai produk wellness.

Menurutnya, potensi yang besar tersebut harus didukung melalui berbagai program strategis, baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.

“Ini merupakan tugas dan peran penting bagi pemerintah untuk terus memberikan pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran pada sektor-sektor potensial agar dapat bertumbuh hingga menjadi unggulan nasional yang go global,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten juga menjelaskan perlunya mendekatkan para pelaku UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan murah, hal tersebut dikarenakan masih adanya jarak atau kesenjangan yang membuat akses pembiayaan tidak tersalurkan dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, The Magnificent Garut bisa menjadi wadah bagi pengrajin lokal Garut untuk berkarya, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai desainer ternama.

Menurut Rudy, event ini juga mampu menunjukkan potensi besar yang dimiliki Garut, khususnya dalam industri fesyen berkualitas internasional.

“Potensi industri fesyen Garut sudah siap mendunia, salah satunya dibuktikan melalui pameran di Italia yang telah kami ikuti beberapa waktu lalu mampu menghasilkan perjanjian kerja sama produk berbahan kulit untuk jangka waktu 10 tahun,” kata Rudy.

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Darsono menjelaskan, produk fesyen Garut tidak kalah dengan produk dari brand-brand kenamaan dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan keseriusan dalam mengangkat potensi industri fesyen Garut agar mampu bersaing secara global.

Poppy juga memberikan apresiasi kepada KemenKopUKM atas diberikannya ruang bagi para desainer lokal, khususnya Garut dalam mempresentasikan produk-produk fesyen lokal berkualitas internasional.

“Melalui Future SMEs Village ini, kami bisa menampilkan karya kami, sekaligus saya berharap mampu menginpirasi desainer-desainer lokal lainnya untuk berani mengambil peluang membawa produk khas daerahnya di pentas dunia,” kata Poppy.(Jef)

Investasi Terbesar Selama Hampir 10 Tahun Terakhir, PLTA Kayan Bakal jadi Legacy Jokowi untuk Energi Bersih

BALI:(GLOBALNEWS.ID)- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa proyek PLTA Kayan Cascade, Kalimantan Utara adalah sebuah era baru dari proses produksi energi di Indonesia.

Menurutnya, PLTA Kayan Cascade adalah bukti jika Indonesia mampu berkegiatan produktif yang sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan. “Ini adalah sejarah dan jawaban masa depan,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara The Signing Ceremony of Principles Agreement for Project Cooperation Related to Energy Transition between PLN and Sumitomo Corporation di sela-sela perhelatan G20 di Hotel Intercontinental Sanur Denpasar, Minggu (13/11).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala KSP Moeldoko, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur Sumitomo Corporation Masayuki Hyodo, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, dan Kepala Perwakilan Sumitomo di Indonesia Eko Hadipermana. Adapun dari PT Kayan Hydro Energy (KHE) hadir Direktur Utama Andrew Suryali.

Sebagai informasi, PLTA Kayan Cascade berkapasitas 9.000 Megawatt dengan nilai investasi total 17,8 miliar dollar AS. Fasilitas terbaru ini nantinya bakal mengakselerasi niatan pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement dan CPOP26 terkait ekonomi hijau.

“Desember nanti kita groundbreaking,” tegasnya. Lebih lanjut, Moeldoko juga menyampaikan jika PLTA Kayan Cascade adalah salah satu bagian penting dari pemerintahan Presiden Jokowi. Pasalnya, fasilitas infrastruktur ini adalah proyek investasi terbesar di hampir 10 tahun belakangan. “Ini akan menjadi legacy dari pemerintahan Pak Jokowi,” tutup dia.

PLTA Kayan Cascade berkapasitas 9000 Megawatt dengan nilai investasi total 17,8 miliar dollar AS ini juga merupakan bentuk nyata dari dukungan terhadap komitmen pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement dan CPOP26 terkait ekonomi hijau.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dalam mempercepat transisi energi. Selain mematok target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, Presiden Joko Widodo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Proyek PLTA Kayan Cascade ini sudah berjalan sejak 2011. Konstruksi bendungan pertama akan dimulai pada awal 2023 dan diperkirakan selesai pada tahun 2027.

Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT. Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.

Dengan terbangunnya PLTA Kayan Cascade maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.

Selain itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, melalui inisitif PLN, KHE dan Sumitomo Corp berkomitmen membantu percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP26. (Jef)

Bamboo Forest for G20 Bukti Kepemimpinan Indonesia dalam Penurunan Emisi Karbon

Bali:(Globalnews.id) – Terletak di Bali Collection Nusa Dua, Bali, ada satu titik bernama Hutan Bambu Nusantara atau Bamboo Forest for G20 menjadi pembeda dalam gelaran Presidensi G20 Indonesia kali ini sekaligus menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam upaya penurunan emisi karbon dunia.

Yayasan Bambu Lestari bersama beberapa organisasi peduli lingkungan lain didukung Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjadi inisiator dari terbentuknya Bamboo Forest for G20 ini.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki di Bali Collection Nusa Dua, beberapa waktu lalu mengatakan, kehadiran Bamboo Forest for G20 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan leadership dalam green economy untuk menurunkan emisi karbon serta inklusi sosial dan ekonomi bagi seluruh pelaku UMKM.

“Sepeda itu green vehicle apalagi sepeda bambu. Bambu sebagai alternatif hijau merupakan bahan terbarukan yang dapat dipanen dalam waktu yang jauh lebih pendek dari kayu dan membutuhkan perawatan yang hampir tidak ada karena cukup ditanam satu kali saja. Bambu kita juga cukup produktif, empat kali lipat dari bambu Tiongkok dan Jepang. Jadi ini salah satu kekuatan green economy kita ke depan,” kata Menteri Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa manfaat lingkungan dari bambu serta tradisi Indonesia yang kaya dalam pemanfaatan bambu akan mendorong tumbuhnya riset atas pemanfaatan bambu dalam berbagai sektor serta produk bambu yang terus diperkaya.

Menurutnya, bambu dapat menjadi sumber energi bersih dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan. Dalam satu tahun saja, tiap satu hektare bambu dapat menyerap 50 ton karbondioksida, mencegah erosi, dan menyerap 35 juta liter air untuk tiap desa bambu per tahun.

“Jadi gerakan untuk memperluas desa bambu saya kira langkah yang paling konkret untuk menyelamatkan bumi. Kami optimistis kampanye bambu sebagai green economy selain menjadi kekuatan ekonomi lokal juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas,” kata Menteri Teten.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru menjelaskan Bamboo Forest for G20 merupakan ruang bersama yang memberikan warna Indonesia kepada dunia.

“Di sini kita bicara soal isu lingkungan, keberlanjutan, diversity, keanekaragaman hayati, green mobility, investasi hijau. Ini jadi ruang para aktor dan pemerhati bertemu dan berdiskusi. Ada juga eksebisi berupa produk yang dibuat dari desa, produk keren dan desain keren baik makanan, pakaian termasuk sepeda bambu,” kata Monica.

Dia menambahkan seluruh pengunjung G20 bisa ke Bali Collection untuk mengunjungi Bamboo Forest for G20 yang juga menjadi bagian dari Future SMEs Village yang diinisiasi KemenKopUKM.

“Kami berharap event semacam ini lebih sering. Kita mengerjakan hutan bambu G20 ini secara gotong royong dan bambunya dipanen dari desa, tukang kerennya juga dari desa. Jadi ini dikerjakan secara gotong royong dalam satu minggu,” katanya.

Monica berharap pemerintah dalam hal ini KemenKopUKM dpaat mengembangkan skema penguatan dan pendanaan terkait UKM hijau dan lestari. Sebab, dia menekankan pentingnya peran UKM dalam menurunkan emisi dan memitigasi perubahan iklim di bumi sangat besar sekali.

“Jadi harus lebih banyak penguatan kapasitas dan pendanaan agar UKM dapat berkontribusi pada perubahan iklim dan planet yang lebih lestari,” kata Monica.(Jef)

Event KTT G20, BNI Hadir dengan Teknologi Imersif Metaverse


 
Bali: (Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk memberikan solusi perbankan yang imersif dengan cara yang baru.
 
Melalui event KTT G20 yang didalamnya juga terdapat B20 Summit Indonesia 2022 yang bertemakan “Advancing Innovative, Inclusive And Collaborative Growth”, BNI berkesempatan untuk memperkenalkan perbankan digital yang Go Global melalui Metaverse. Adapun, rangkaian B20 Summit Indonesia 2022 diselenggarakan pada tanggal 13-16 November 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center 1, Nusa Dua, Bali. 
 
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan BNI tidak hanya hadir sebagai bank internasional, tetapi juga bank yang memperkenalkan produk-produk digitalnya melalui showcase Metaverse.  Melalui dunia baru ini, BNI sudah mampu *menjalankan* beberapa program edukasi, promosi, dan marketing untuk memperkenalkan produk unggulan BNI kepada para nasabah.
 
BNI turut memperkenalkan produk-produk unggulan BNI seperti BNI Mobile Banking, BNI Xpora dan BNIDirect, yang dimana ketiga produk ini masuk dalam konten yang dikemas menarik serta informatif di dalam dunia metaverse.
 
Pengunjung pun disuguhkan venue dengan pengalaman baru dan menyenangkan agar pengunjung lebih dekat dengan BNI.  Pengunjung pun dapat merasakan kehadiran 7 Kantor Cabang Luar Negeri BNI di dalam Metaverse yaitu London, New York, Seoul, Tokyo, Singapura, Hong Kong, dan Amsterdam.
 
“Kami mau menunjukkan bahwa BNI sebagai bank milik negara dengan mandat sebagai *bank* Internasional, yang juga mampu memamerkan keunggulan solusi perbankan digital melalui Metaverse,” katanya.
 
Okki menyampaikan, ke depannya BNI Metaverse memiliki tujuan untuk dapat menyampaikan pesan ke seluruh masyarakat Indonesia mengenai era perbankan digital yang dapat melampaui batas, tidak terpengaruh oleh jarak, waktu dan juga akses untuk mendapatkan layanan perbankan. 
 
Adanya akses mengenai informasi secara luas, akan membuka peluang perekonomian Indonesia dengan berbagai kolaborasi yang akan tercipta, seperti para pelaku usaha UMKM yang turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. 
 
“Tentunya, kami juga akan fokus dalam meningkatkan potensi market UMKM yang tidak hanya berskala nasional melainkan juga menembus pasar Internasional dan turut berkolaborasi bersama dengan seluruh negara untuk memajukan perekonomian secara global,” pungkasnya. (Jef)
 
 

Semarakkan G20 di Bali, Future SMEs Village Promosikan Budaya dan SDA Masa Depan Indonesia

Bali:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM ) berkolaborasi dengan lebih dari 40 stakeholder mencakup kementerian/lembaga, BUMN, asosiasi, swasta, serta melibatkan lebih dari 300 pelaku UMKM menggelar acara Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability untuk memperkenalkan beragam warisan budaya dan kekayaan alam sebagai masa depan Indonesia kepada delegasi G20 yang telah hadir di Bali.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Future SMEs Village menjadi momentum bagi koperasi dan UMKM agar dapat beradaptasi dengan isu-isu strategis saat ini.

“Selain itu, Presidensi G20 Indonesia juga dapat dijadikan sebagai momentum bersama dalam mendorong UMKM memperluas akses pasar dan masuk ke rantai pasok global khususnya bagi pelaku UMKM di Provinsi Bali yang selama ini sangat terdampak oleh pandemi,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam Opening Ceremony side event G20 bertajuk Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11).

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan isu pengembangan UMKM saat ini telah menjadi hal yang sangat strategis baik dalam lingkup regional maupun internasional.

“Dalam forum G20, UMKM menjadi salah satu _crosscutting issue_ yang sangat strategis dan dibahas di berbagai working group serta engagement group,” kata Menteri Teten.

Future SME Village ini diharapkan dapat menjadi katalis dan pendorong bagi keberlanjutan pertumbuhan UMKM Indonesia serta peningkatan investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80 persen investor global berasal dari negara-negara G20.

“Ke depan, saya berharap UMKM Indonesia dapat terus menggerakkan ekonomi lokal dan nasional serta menciptakan pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Future SME Village didedikasikan untuk delegasi dan masyarakat agar dapat menikmati Future SMEs atau UMKM Masa Depan yang terbagi dalam 5 kategori yaitu Future Mobility, Future Craft, Future Fashion, Future Food, dan Future Wellness.

Dalam acara ini, KemenKopUKM berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menghadirkan _house of craft_ yang merupakan rumah bagi produk-produk kerajinan tangan lokal, mulai dari produk perabotan rumah tangga, aksesori, hingga fesyen.

Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan seni tradisional dan kontemporer serta arsitektur berbahan bambu selama pelaksanaan Future SMEs Village.

Para pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan tradisional dan rempah-rempah Indonesia, yang menjadi bagian dari warisan budaya bangsa, yang dikemas menarik dan otentik untuk memberikan _original experience_ kepada para pengunjung.

Pengalaman lain yang bisa didapat dalam kegiatan ini adalah kendaraan listrik untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan, sekaligus mempromosikan dan menyosialisasikan program masa depan yang berkelanjutan Indonesia kepada para delegasi dan masyarakat umum. Future mobility ini merupakan upaya kolaborasi bersama Kementerian Perhubungan.

KemenKopUKM juga bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lestari dalam memperkenalkan kekayaan karya cipta budaya nusantara, melalui prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan penguatan masyarakat desa.

Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan bambu berbasis desa, pembangunan rendah karbon, _circular and restoration economy_, _green mobility_, dan _green investment_.

Hal menarik lainnya, melalui kerja sama dengan Indonesia Wellness Institute dan para pelaku usaha wellness, KemenKopUKM mendeklarasikan Indonesia Wellness, sebagai bentuk dukungan dan gerakan gaya hidup sehat, sekaligus memaksimalkan potensi Indonesia pada pasar industri wellness dunia.(Jef)

MenKopUKM Fokus Modernisasi Koperasi Pangan dan Ajak Perempuan Berkoperasi

Bandung:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan fokus untuk memodernisasi koperasi sektor pangan dan memperbesar pelibatan perempuan dan generasi muda untuk berkoperasi.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan pengembangan koperasi bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan salah satu strateginya adalah fokus pada sektor riil, seperti sektor pangan, hingga pelibatan perempuan dan generasi muda untuk berkoperasi.

“Sektor pangan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, pemanfaatan teknologi digital untuk kemandirian pangan Indonesia adalah sebuah keniscayaan,” kata Menteri Teten pada pembukaan acara 2 seminar dengan tema Transformasi Digital Koperasi: Mewujudkan Kemandirian Pangan Indonesia, dan Pemberdayaan UMKM Perempuan Melalui Koperasi, yang merupakan bagian dari Road to G20 secara daring di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/8).

Data SUTAS BPS 2018 mencatat dari total 33,487 juta petani Indonesia, sebanyak 85,10 persen di antaranya berusia 35 tahun ke atas, sedangkan yang dapat dikelompokkan sebagai generasi milenial hanya sekitar 14,89 persen.

“Melihat ketimpangan generasi tersebut, saya yakin melalui pemanfaatan teknologi digital yang baik akan mampu meningkatkan partisipasi kalangan muda untuk masuk dan mengelola sektor pangan,” ucap MenKopUKM.

Bagi Menteri Teten, pemanfaatan teknologi digital pada koperasi pangan membuat fungsi koperasi sebagai konsolidator lahan dan petani akan semakin presisi. Akses terhadap sumber pembiayaan juga akan lebih mudah, karena tingkat produktivitas dan tren yang dapat diukur.

“Pada kondisi ini, koperasi dapat berperan sebagai avalis, karena tingkat ‘repayment capacity’ dari masing-masing petani atau nelayan dapat dihitung,” kata MenKopUKM.

Di samping itu, mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan dengan presentase sebesar 64,5 persen yang menunjukkan betapa pentingnya menggali potensi dan memberdayakan UMKM perempuan untuk mendukung pemerataan ekonomi.

“Salah satunya dengan mengkonsolidasikan UMKM perempuan dalam wadah koperasi. Sehingga, mereka dapat mengakses beragam fasilitas dan manfaat yang dimiliki oleh koperasi,” kata Menteri Teten.

Menurut Menteri Teten, transformasi digital koperasi dan upaya mendorong UMKM perempuan untuk berkoperasi merupakan sebuah langkah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan sekaligus menciptakan pemerataan ekonomi masyarakat khususnya perempuan.

“Saya berharap seluruh pihak dapat bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan di tanah air, melalui proses memahami, menggunakan, dan meningkatkan keterampilan digital. Sehingga, manfaat ekonomi digital dapat dirasakan secara menyeluruh dan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi menambahkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di tengah pandemi saat ini adalah melalui modernisasi koperasi.

“Kami akan melakukan penguatan kelompok tani untuk berkoperasi serta pendampingan koperasi modern,” ucap Zabadi.

Dalam upaya menghadapi tantangan pengembangan koperasi, beberapa strategi yang dilakukan KemenKopUKM. Diantaranya, melalui koperasi berbasis “inclusive closed loop”, fokus koperasi di sektor riil, pembiayaan, amalgamasi yaitu merger sesama koperasi dan merger dengan unit usaha koperasi, serta upaya digitalisasi.

Di era digital ini, kata Zabadi, digitalisasi koperasi dirasakan sangat penting yang menjadi peluang bagi koperasi karena saat ini pasar digital di Indonesia mencapai 44 miliar dolar AS dan pada 2025 diprediksi mencapai 125 miliar dolar AS.

“Jika seluruh koperasi ini onboarding digital atau masuk ke ekosistem digital, dengan anggota yang lebih dari 28 juta, tentu akan menjadi nilai yang luar biasa,” kata Zabadi.

Terkait Koperasi Wanita, Zabadi menilai hal itu merupakan potensi yang cukup besar sekaligus melaksanakan pemberdayaan perempuan. Dimana nantinya koperasi tersebut dapat menjadi wadah bagi perempuan dalam hal pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Juga, menciptakan peluang bagi perempuan untuk membantu diri sendiri dan tidak banyak terhambat ideologi patriarki yang mengutamakan pria, karena dalam koperasi, semua anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama,” kata Zabadi.

Zabadi pun menekankan bahwa koperasi berperan strategis dalam memberdayakan perempuan. Dan dengan koperasi, perempuan dapat membuktikan kompetensi dan kelebihannya, sebagaimana ditunjukkan keberhasilan beberapa koperasi dan UMKM yang dikelola perempuan, tanpa harus mengorbankan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sekaligus Chair of DEWG-G20, Mira Tayyiba, mengatakan bahwa teknologi digital tidak bisa dipisahkan dari seluruh sektor kehidupan saat ini.

Mira menunjuk digitalisasi di sektor pertanian, dimana di level hulu sudah mampu menampilkan “Smart Farming”. Hal itu banyak membantu para petani, salah satunya dapat menentukan waktu panen, yang berujung pada peningkatan produktivitas.

“Di sektor hilir, dengan digitalisasi, para petani memiliki akses pasar yang lebih luas, mempersempit rantai pasok, hingga meningkatkan nilai tawar petani,” kata Mira.

Oleh karena itu, Mira berharap koperasi pada sektor pangan bisa menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi. “Jadi, transformasi digital perlu terus didorong dari hulu hingga hilir,” ucap Mira.

Untuk itu, Mira mengungkapkan bahwa pihaknya sudah meningkatkan jaringan internet, hingga menembus wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). “Sudah tercatat ada 77,2 persen penetrasi internet di Indonesia. Dan sudah ada 7.600 titik akses internet gratis, termasuk untuk membantu usaha mikro dan ultra mikro,” katanya.

*Pengusaha Perempuan*

Sementara Chair Women 20 (W20) G20 Hadriani Uli Silalahi mengungkapkan, dari semua UKM di Indonesia, sebanyak 62 persen dimiliki perempuan dalam tingkat mikro. “Ini menjadi jelas bahwa peran perempuan sebagai wirausaha harus diberdayakan,” kata Hadriani.

Namun, kata Hadriani, pengusaha perempuan menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya literasi keuangan, minimnya akses ke sumber pembiayaan/kredit, dan rendahnya akses ke investasi. Wirausaha perempuan juga menghadapi tantangan untuk masuk ke urusan pengadaan publik.

“Karena itu kita sangat mengapresiasi kolaborasi antara W20 sebagai ‘engagement group’ dan Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah, dan perwakilan untuk membuat aksi nyata dalam mendukung pengusaha perempuan agar mencapai praktik bisnis yang lebih inklusif,” ucap Hadriani.

Hadriani berharap ada komitmen lebih yang akan segera dilakukan pemerintah, asosiasi, dan pemilik usaha dalam hal pemberdayaan pengusaha perempuan. “Mari kita sama-sama menempatkan pemulihan sebagai garda terdepan dalam pencapaian upaya G20 menuju kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,” ucapnya.(Jef)