Arsip Tag: Indonesia FundFest

Ciptakan Solusi Pendanaan Bagi Startup, Indonesia Fund Festival 2021 Resmi Digelar


Jakarta:(Globalnews.id)-Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola dan Bergulir Koperasi dan UMKM) berkolaborasi dengan MNC Group, Orbit Future Academy, dan Siger Innovation Hub menggelar Indonesia Fund Festival 2021 yang di selenggarakan secara hybrid melalui channel YouTube LPDB-KUMKM, dan diselenggarakan langsung di Jakarta Concert Hall, Gedung iNews Tower, Jakarta.

Ajang ini merupakan solusi pendanaan bagi startup yang siap untuk tumbuh berkembang ke level selanjutnya. Selain hadir sebagai solusi pendanaan, ajang ini juga menghadirkan _coaching¬_ dan _business pitching_ oleh berbagai ahli bisnis terkemuka.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi atas kolaborasi LPDB – KUMKM, MNC Group, Orbit Future Academy dan Siger Innovation Hub.

“Hari ini saya melaunching Indonesia Fund Fest 2021, suatu terobosan untuk menarik investor potensial bagi UMKM yang memiliki potensi usaha untuk ditumbuhkembangkan agar naik kelas. Ini juga menjadi catatan baru lembaran baru inovasi LPDB yang beralih menjadi lembaga _venture likes_ untuk mendukung UMKM dan Koperasi menjadi kekuatan ekonomi nasional,” kata Menteri Teten Masduki saat Opening Ceremony IFF 2021 di iNews Tower, Jakarta, Selasa (14/21).

Menteri Teten menjelaskan, 97% masyarakat Indonesia bekerja di sektor UMKM,  dimana presentase usaha mikro mencapai 99,6% dan bersifat informal.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong usaha mikro bertransformasi dari informal ke formal, sehingga, mereka punya kesempatan menjalin bisnis, mengakses pembiayaan yang lebih baik termasuk pasar melalui koperasi, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik.

“Pertama dengan memberikan akses pembiayaan kepada UMKM Yang tidak punya aset, kedua kita ingin menjadikan UMKM agregator untuk masuk ke dalam skala ekonomi,” jelasnya.

Selain itu, Menteri Teten juga mendukung pengembangan _green incubator_ koperasi, sebagai sarana untuk mengembangkan kolaborasi bersama antara koperasi dan UMKM.

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjelaskan, penyelenggaraan IFF 2021 dalam rangka memfasilitasi para tenant inkubator wirausaha LPDB-KUMKM untuk mendapatkan pembiayaan, dan kerja sama dari investor.

Tak hanya itu, ajang IFF 2021 juga untuk mempromosikan Koperasi dan UMKM agar dapat naik kelas, terhubung dengan ekosistem digital, serta sarana promosi di level regional, dan level internasional.

“Hari ini komitmen tersebut sedikit demi sedikit kita wujudkan dengan kolaborasi bersama dalam penyelenggaraan Indonesia Fund Festival 2021 ini,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, penyelenggaraan IFF 2021 juga didukung penuh oleh Orbit Venture Indonesia dalam mempromosikan startup Koperasi dan UMKM agar terkoneksi dengan investor internasional serta menjadi startup kelas dunia.

Adapun penyelenggaraan IFF 2021  diikuti oleh 17 tenant pilihan program wirausaha LPDB-KUMKM dan telah dikurasi melalui Investor Readiness Rate (IRR) oleh Orbit Venture Indonesia.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM juga terus mengembangkan program inkubator wirausaha melalui kerja sama dengan berbagai lembaga inkubator di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, sesuai arahan MenKopUKM pada tahun 2020, LPDB-KUMKM terus membuat lembaran-lembaran inovasi baru yang salah satunya adanya pembentukan 2 (dua) _wings_ kerja sama dengan inkubator dan pendampingan, dengan tujuan proses bisnis LPDB dapat berubah menjadi _venture like model_ untuk  mendukung _core bisnis_ utama LPDB-KUMKM penyaluran dana bergulir kepada Koperasi.

“Alhamdulillah kedua _wings_ ini sudah mulai berjalan dan mulai menemukan bentuk baru, yang kami sebut dengan Green Incubator,” kata Supomo.

Adapun, Green Incubator adalah model inkubasi oleh Koperasi yang memberikan layanan inkubasi kepada ekosistem mitra atau anggota Koperasi dengan skema _closed loop incubation_ atau _open loop incubation_.

Adapun green inkubator ini sudah terlaksana di Koperasi Jasa Serikat Talenta Karya di Lampung, dan model _close-loop-incubation_ yang dilakukan oleh Koperasi Al Itifaq di Jawa Barat.

Ilham Habibie, co founder Orbit Ventura Indonesia menambahkan, dengan adanya inkubator baik tipe terbuka maupun yang tertutup, akan sangat membantu perkembangan usaha mikro maupun startup untuk bisa cepat berkembang.

“Startup itu penting, yaitu sikap atau bagaimana kita menerapkan teknologi informasi dan jasa yang kita sediakan untuk masyarakat. Disini termasuk juga perusahaan lama, yang memiliki mentalitas startup,” kata Ilham Habibie.(Jef)

Ikuti Ajang IFF 2021, Tenant Inkubator LPDB-KUMKM Optimis Dapatkan Investor

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Orbit Future Academy, dan Inkubator Siger Innovation Hub menggelar ajang pertemuan atau business pitching antara tenant inkubator wirausaha LPDB-KUMKM dengan calon investor baik lokal maupun internasional yakni Indonesia Fund Festival (IFF) 2021.

Acara ini merupakan tindak lanjut MoU antara MNC Group bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempromosikan Koperasi dan UMKM dalam mendapatkan investasi, pinjaman atau pembiayaan, dan kerja sama dari para investor.

Salah satu tenant inkubator yang terpilih untuk mengikuti IFF 2021 ini adalah PT Aulian Kreasi Gemilang yang merupakan perusahaan alat peraga edukasi bagi Taman Kanak-kanak (TK), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Adapun startup PT Aulian Kreasi Gemilang ini merupakan tenant dari Siger Innovation Hub, Lampung yang tergabung dalam program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2021.

Direktur Utama PT Aulian Kreasi Gemilang Eka Mutia Komala mengungkapkan, bisnis alat peraga edukasi ini tercetus dari pengalaman pribadi yang membutuhkan alat peraga edukasi namun memiliki harga yang tinggi dan cukup sulit untuk didapatkan.

“Bisnis ini tercetus dari pengalaman pribadi saya sendiri yang Ibu rumah tangga membutuhkan alat peraga edukasi untuk anak,” ungkapnya.

Berawal dari tahun 2017 lalu, Mutia membangun bisnis PT Aulian Kreasi Gemilang dengan bermodalkan Rp200.000, sebab saat itu Mutia hanya menjual produk dari perusahaan lain.

Tak ingin hanya menjual produk dari orang lain, Mutia pun terus belajar dalam membangun bisnisnya, mulai dari pemasaran, produksi, hingga legalitas bisnis.

“Sambil berjalan, dari yang awalnya usaha perseorangan, saya buat payung hukum berupa perseroan terbatas (PT) agar bisa bekerjasama dengan dinas untuk keperluan tender,” kata Mutia.

Upayanya pun berhasil, perlahan bisnisnya membukukan laba hingga Rp150 juta di 2019, dan Rp600 juta di tahun 2020. Laba yang meningkat ini dihasilkan dari bisnis model yang dijalankan PT Aulian Kreasi Gemilang yakni Business to Government (B to G), Business to Business (B to B), Dropshiper, dan pasar retail.

“InsyaAllah di tahun 2021 ini kami membukukan omzet sebesar Rp1,2 milar, dan untuk tahun depan sudah ada penjajakan dengan beberapa dinas untuk tender pengadaan alat peraga edukasi,” kata Mutia.

Mutia menambahkan, saat ini PT Aulian Kreasi Gemilang telah memiliki dua warehouse di Pulau Jawa dan Sumatera, 12 distributor di 12 Provinsi, dan 30 Agen di Indonesia. “Saat ini kami sudah mampu memproduksi 1.000 alat peraga edukasi,” tutur Mutia.

Optimis Raih Pendanaan Investor di IFF 2021

Dengan mengikuti ajang Indonesia Fund Festival 2021 ini, Mutia mengaku optimis akan mendapatkan pendanaan dari investor, dana investasi yang ditargetkan mencapai Rp700 juta yang dilakukan untuk pengajuan Standard Nasional Indonesia (SNI), produksi, dan marketing.

“Kami ikuti IFF 2021 ini untuk mendapatkan investor dan dana yang didapatkan untuk pengajuan SNI, dan juga untuk menambah kapasitas produksi kami, serta menambah offline store kami,” kata Mutia.

Mutia juga berharap, dengan mengikuti IFF 2021 ini akan menambah networking PT Aulian Kreasi Gemilang, dan juga memberikan brand awarness terhadap produk Aulian di masyarakat.

“Semoga bisa meningkatkan brand awarness dan semakin dikenal di masyarakat, karena alat peraga edukasi ini sangat penting bagi masa pertumbuhan dan pengebangan anak,” pungkas Mutia.(Jef)

Nasho Brand Lokal Siap Gandeng Investor Internasional pada Ajang IFF 2021

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Orbit Future Academy, dan Inkubator Siger Innovation Hub tengah berkolaborasi dalam penyelenggaraan event berskala internasional Indonesia Fund Festival (IFF) 2021.

IFF 2021 merupakan ajang pertemuan atau business pitching antara tenant inkubator wirausaha LPDB-KUMKM dengan calon investor baik lokal maupun internasional.

Salah satu tenant inkubator yang terpilih untuk mengikuti IFF 2021 ini adalah Nasho yang merupakan startup dengan produk nano-coating anti-embun untuk kaca mata.

Adapun startup Nasho ini merupakan tenant dari Cubic Startup Incubator, Bandung, Jawa Barat yang tergabung dalam program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2021.

Chief Executive Officer (CEO) Nasho Felicia Christabella menjelaskan, bisnis dengan produk anti embun untuk kaca mata ini sudah dimulai sejak masa kuliah di SBM ITB untuk membuat bisnis berbasis teknologi.

“Saat itu, industri yang dipilih adalah nanoteknologi secara khusus coating. Berangkat dari pengalaman dan kekhawatiran, para pengguna motor terganggu penglihatannya oleh embun dan air saat hujan. Hal tersebut membuat kami bekerja sama dengan mahasiswa kimia ITB untuk membuat nano-coating anti-embun,” ujar Felicia.

Kehadiran pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang menggunakan masker juga memberikan angin segar bagi bisnis ini, sebab banyak pengguna kacamata yang mengeluhkan kacamata berembun saat beraktivitas.

Semakin berkembangnya bisnis ini, Felicia pun tak lupa untuk memiliki legalitas hukum jelas yakni berupa PT. Runesha Artha Sejahtera dengan brand yang terdaftar resmi yaitu “Nasho”.

“Untuk produk self-sleaning for eyeglass, Nasho sudah bekerja sama dengan lebih dari 80 optik dan sedang mengurus perizinan Kementerian Kesehatan untuk memperluas jangkauan ekspansi produk. Nasho juga terus mengembangkan produk self-cleaning lain seperti hygiene perfume, visor coating, dan gadget coating,” tambahnya.

*Hadapi Tantangan Bisnis*

Ditengah pesatnya perkembangan bisnisnya, berbagai tantangan juga dihadapi oleh Felicia, mulai dari kurang diterimanya produk usahanya oleh pengusaha optik, hingga perlakukan yang kurang pantas.

“Nasho merupakan brand baru dengan membawa fitur inovatif anti-embun, anti-debu, anti-jamur dan antibakter. Kami sering sekali ditolak, dibohongi, diremehkan, dipermalukan bahkan diusir saat menawarkan produk kami,” ungkapnya.

Namun, berbagai tantangan tersebut tak menyurutkan niat Felicia untuk terus mengembangkan bisnisnya, hingga akhirnya ada satu brand optik besar yang percaya pada produk usahanya.

“Hal ini bahkan masih berlangsung sampai sekarang, namun yang menjadi penyemangat kami adalah ketika ada satu optik besar yang percaya pada produk kami, memesan dalam jumlah yang besar dan tunai dimuka. Hal tersebut memberikan api semangat untuk terus berjuang dan menyempurnakan produk kami,” ujar Felicia.

Dari sisi permodalan, Felicia mengungkapkan, bisnisnya dimulai dengan modal sebesar Rp50 juta yang didapatkan dari hadiah lomba dan hibah dari inkubator.

Dengan jerih payah dan tekad yang kuat, saat ini Nasho telah berkembang pesat dan telah mampu memproduksi 1.200 pcs per bulan.

Kemudian, dari sisi kerja sama, dari yang awal berdiri Nasho hanya mampu berpartner dengan 4 optik kecil lokal, dan sekarang sudah berpartner dengan lebih dari 80 optik di Jawa serta tersebar di seluruh wilayah di Indonesia dan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp200 juta dalam 10 bulan pertama.

“Dengan pendanaan bootstrap, di 10 bulan pertama kami berhasil mendapatkan revenue Rp200 juta,” terangnya.

Sedangkan saat ini, rata-rata omzet per bulan mencapai Rp25 juta dan bulan-bulan permintaan paling tinggi adalah ketika akhir tahun karena musim hujan datang.

*Ikuti Indonesia Fund Festival 2021*

Felicia mengaku optimis dengan mengikuti IFF 2021 ini, Nasho bisa menambah pengalaman, networking, hingga mendapatkan pendanaan.

“Kami yakin Nasho akan menjadi brand besar dengan membawa value inovatif untuk produk pembersih yaitu cleaning dan menjadi perusahaan consumer goods self-cleaning nomor satu di Indonesia. Untuk mencapai itu, kami membutuhkan networking, mentor, pendanaan yang kami percaya IFF adalah tempat yang tepat,” jelasnya.

Dalam ajang IFF 2021 ini, Nasho sebagai starup dengan brand lokal sangat yakin dapat menggandeng investor internasional dengan target pendanaan yang akan didapatkan dari investor sebesar Rp429 juta, yang akan dialokasikan untuk produksi, sales dan marketing, hingga riset dan pengembangan produk.

“Harapannya Nasho dapat dikenal lebih luas dan bisa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk bersama mengembangakan industri nano-coating di Indonesia,” pungkas Felicia.(Jef)

Indonesia Fund Festival 2021 Jaring UKM Potensial Kembangkan Ekonomi Kreatif

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), MNC Group, Orbit Future Academy, dan Inkubator Siger Innovation Hub berkolaborasi dalam mendukung perkembangan ekonomi nasional melalui event berskala internasional yaitu Indonesia Fund Festival (IFF) 2021.

IFF merupakan ajang pertemuan atau business pitching antara tenant inkubator wirausaha binaan LPDB-KUMKM dengan calon investor baik lokal maupun internasional.

Sebelum dimulainya kegiatan IFF 2021, para tenant telah mengikuti beragam assessment terlebih dahulu menggunakan tools Investor Readiness Ratio (IRR), setelah dilakukan assessment kepada lebih dari 100 tenant yang mendaftar, terpilih 13 tenant terbaik ditambah beberapa startup terbaik dari seluruh indonesia yang lolos seleksi dan dapat mengikuti pitching bersama investor. 13 tenant terbaik ditambah beberapa startup terbaik tersebut akan mengikuti bootcamp terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri sebelum acara pitching, bootcamp ini akan dilaksanakan tanggal 8 dan 11 desember 2021

Co Founder Orbit Future Academy Sachin V. Gopalan mengatakan, event IFF 2021 merupakan event yang sangat tepat bagi pengembangan ekosistem startup di Indonesia, selain memberikan akses kepada investor, para tenant inkubasi dan UKM juga diberikan kesempatan mendapatkan pelatihan dalam bootcamp.

“Saya ingin mengundang semuanya, terutama investor yang tertarik untuk mengembangkan startup di Indonesia dapat bergabung dengan kami di event LPDB-KUMKM Fund Festival 2021,” ujar Sachin.

Sachin menegaskan, selain tepat bagi para startup, event IFF 2021 juga menjadi ajang penting untuk para investor baik di dalam maupun luar negeri dalam memajukan sektor usaha kecil mikro dan menengah di Indonesia untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam mendukung perekonomian nasional, dan juga meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.

Tingkatkan Rasio Kewirausahaan

Saat ini, tercatat rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,47 persen dari total populasi penduduk dan masih perlu peningkatan yang signifikan. Pemerintah pun menargetkan pada tahun 2024 mendatang ditargetkan ratio tersebut naik menjadi 4 persen.

“Ini menjadi momentum yang tepat bagi para investor, dimana anda akan menemukan startup terpilih yang akan menjadi investasi yang baik untuk portfolio (investasi) anda,” tambah Sachin.

Dirinya mendorong agar para investor maupun startup di Indonesia untuk turut serta bergabung dalam event IFF 2021 yang akan dilaksanakan pada 14 Desember 2021 mendatang di Jakarta Concert Hall, Gedung iNews Tower, Jakarta. 

“Anda dapat mendaftar sebagai investor di situs web inkubator.lpdb.id Dalam web tersebut, terdapat virtualbooth dari tenant-tenant terpilih kami. untuk para startup yang terpilih saya mendorong anda untuk memberikan penawaran terbaik sehingga anda bisa mendapatkan dana investasi yang dapat mewujudkan mimpi bisnis anda,” ujar Sachin.

Sachin menambahkan, bagi para startup yang belum terdaftar dalam event IFF 2021, pihaknya mendorong untuk segera daftar dan bergabung, sebab ajang ini menjadi momentum yang tepat untuk pengembangan startup anda.

“Bagi para startup yang belum mendaftar untuk mengukuti LPDB-KUMKM Indonesia Fund Fest 2021 inilah saat yang tepat untuk anda mengambil keputusan yang dapat mengubah keberlangsungan bisnis anda, dan menempatkan anda pada jalur untuk menjadi pendiri startup yang sukses. Mari kita bekerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tempat bertumbuhnya startup paling aktif di dunia,” pungkas Sachin. (Jef)

9 Start-Up Siap Ikuti Indonesia Fund Festival 2021

Jakarta:(Globalnews.id)– Kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), Orbit Future Academy dan Inkubator Siger Innovation Hub akan mempersiapkan pelaksanaan Indonesia Fund Festival 2021 (IFF 2021).

Adapun event tersebut merupakan ajang pertemuan antara investor dengan para Start-Up tenant hasil inkubasi pada program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2021.

Gelaran Indonesia Fund Festival 2021 ini juga didukung oleh MNC Group sebagai tindaklanjut MoU Bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempromosikan Koperasi dan UMKM dalam mendapatkan investasi, pinjaman atau pembiayaan, dan kerja sama dari para investor.

“Untuk acara IFF 2021 akan menjaring kurang investor mancanegara dan lokal yang akan melakukan pitching baik secara online dan offline,” ujar Indera Marwan Bayu Wicaksono Advisor Siger Innovation Hub.

Bayu mengatakan, sebelum pelaksanaan IFF 2021 ini, panitia pelaksana telah melakukan proses panjang dalam penentuan tenant ini dilakukan dari bulan September lalu, ditambah proses inkubasi selama 6 bulan sejak bulan Mei 2021.

“Dari total sekitar 200 tenant yang diinkubasi oleh Inkubator pada tahun 2021, sebanyak 138 tenant terkurasi pada 8 inkubator telah mengikuti semua tahapan Investor Readiness Rate (IRR) yang diberikan oleh Orbit Venture Academi,” tambah Bayu.

Saat ini telah terpilih 9 tenant terbaik yang siap untuk mengikuti business pitching bersama investor, dan sebanyak 14 tenant runner-up yang akan dikurasi lebih lanjut untuk dapat mengikuti IFF 2021.

“Ada 9 tenant yang menjadi finalis dan 14 tenant yang menjadi runner-up yang siap mengikuti IFF 2021, dan akan mengikuti pra pitching untuk penjajakan awal dengan investor serta diwajibkan untuk mengikuti booth camp pada tanggal 8 dan 11 Desember 2021,” papar Bayu.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, pelaksanaan IFF 2021 merupakan kerja sama yang saling mendukung pengembangan wirausaha baru di Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya IFF 2021, terdapat dana investasi yang dilakukan oleh investor kepada para tenant tenant terbaik LPDB-KUMKM. Kemudian, adanya pinjaman atau pembiayaan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM melalui mitra koperasi terbaik,” kata Jaenal.

Selain itu, Jaenal menekankan pelaksanaan event berskala internasional ini merupakan salah satu tindak lanjut pelaksanaan MoU antara Kementerian Koperasi dan UKM Bersama dengan MNC Group dalam rangka mempromosikan pelaku usaha Koperasi dan UMKM kepada investor mancanegara dan lokal.

“Pelaksanaan IFF 2021 merupakan agenda lanjutan terhadap tindak lanjut MoU antara Kementerian Koperasi dan UKM Bersama dengan MNC Group, untuk mempromosikan tenant LPDB-KUMKM kepada investor,” pungkasnya.

Sebagai informasi, IFF 2021 akan dilaksanakan pada 14 Desember 2021 mendatang di Jakarta Concert Hall, Gedung iNews Tower.(Jef)