Arsip Tag: Kebangkitan UMKM

MenkopUKM Pastikan Tahun 2022 UMKM Siap Bangkit dari Pandemi

Yogyakarta:(Globalnews.id)– Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki memastikan pada tahun 2022 UMKM sudah siap bangkit dari pandemi COVID-19.

MenkopUKM Teten Masduki dalam acara Pembukaan Pelatihan, Peningkatan, Kapasitas KUMKM di DI Yogyakarta yang Kreatif, Inovatif dan Berkelanjutan di Yogyakarta, Kamis (19/5), mengatakan tahun 2022 menjadi momentum yang tepat untuk UMKM Indonesia bangkit dari pandemi COVID-19. “Ditambah pelonggaran kebijakan dari pemerintah terkait protokol kesehatan, diharapkan semakin mendorong KUMKM untuk berkembang secara kreatif, inovatif, dan berkelanjutan,” kata Menteri Teten.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut, KemenkopUKM memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi KUMKM. MenKopUKM Teten Masduki menyebut, momentum libur Lebaran pada awal Mei 2022 lalu menunjukkan geliat ekonomi yang berangsur membaik, salah satunya tampak dari sentra ekonomi dan destinasi wisata yang mulai beroperasi normal.

“Secara perlahan tapi pasti pandemi akan berubah menjadi endemi. Di mana dibutuhkan skema baru, kebiasaan baru, dan strategi baru yang harus dilakukan oleh UMKM Indonesia,” kata Menteri Teten.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten didampingi Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi.

MenkopUKM mencontohkan UMKM di Yogyakarta misalnya dikenal sebagai kota pariwisata, maka Yogyakarta pun punya potensi yang sangat besar bagi produk inovatif. Menteri Teten menyebut cerutu asli Yogyakarta yang bisa menjadi alternatif produk khas atau oleh-oleh asal Kota Gudeg ini selain bakpia dan batik.

“Setiap ke Yogyakarta saya menemukan sesuatu yang membuat saya bisa kembali ke Yogyakarta. Produk heritage cerutu yang saya kunjungi semalam itu di Taru Martani 1918. Menghisap cerutu itu mengasyikkan, nuansa sejarah yang kuat. Karena Indonesia punya sejarah panjang soal tembakau,” kata Menteri Teten.

Tembakau yang merupakan bahan utama cerutu lanjutnya, menjadi salah satu produk Indonesia yang kuat di pasar global. Saat ini, pasar tembakau tengah bertumbuh. Tembakau Indonesia melalui cerutu bisa menjadi captive market dari Indonesia yang dikembangkan. Namun beberapa kendala seperti rantai pasoknya harus bisa dibenahi lewat koperasi tembakau berbasis petani.

“Potensinya besar, namun pasar yang sedang berkembang justru tembakau dari China dan Jepang. Saya bolak-balik memastikan bagaimana tembakau petani ini bisa menjadi salah satu unggulan Yogyakarta. Jadi oleh-oleh khas Yogyakarta ada juga selain bakpia, batik, dan furniture,” kata Menteri Teten.

Ia menekankan dalam berbagai kesempatan, jangan pernah meremehkan oleh-oleh khas daerah yang bisa menjadi keunggulan. Berkaca pada Jepang, di mana pemerintahnya sangat serius mengemas produk UMKM-nya menjadi oleh-oleh yang memiliki kemasan menarik.

Untuk itu, Menteri Teten menegaskan pentingnya pendampingan dan pengembangan usaha yang harus terus dilakukan dalam upaya kebangkitan UMKM, guna menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang memiliki mentalitas adaptif dan inovatif terhadap segala perubahan yang terjadi.

Pemerintah saat ini kata Menteri Teten, menargetkan bisa mewujudkan 1 juta wirausaha baru. Menurut Teten, target tersebut merupakan target yang ambisius tapi mesti dilakukan. Sebab Indonesia diprediksikan akan bisa masuk menjadi negara maju peringkat ke-4 pada 2045.

“Salah satunya syaratnya minimum 4 persen sekarang baru 3,18 persen. Kita banyak UMKM tapi skalanya mikro, baru sekadar memenuhi kebutuhan rumah tangga atau subsisten, bukan industri. Bagaimana Perpes Nomor 2 Tahun 2022 melahirkan wirausaha mapan. Yogyakarta jadi salah satu target kita, karena banyak UMKM yang bisa dikembangkan,” kata MenkopUKM.

Selain infrastruktur, kemudahan perizinan, akses pembiayaan, kata Menteri Teten, perlu disiapkan Indonesia untuk menjadi negara maju. “Besar harapan saya dari kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Daerah yang Inovatif, Kreatif, dan Berkelanjutan ini muncul inovasi-novasi baru dalam melahirkan wirausaha muda produktif, UMKM yang berkarakter konsolidator dan agregator bisnis model inovatif,” kata Menteri Teten.

Di kesempatan yang sama, Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov DIY Tri Saktiyana mengatakan, Pemprov DIY fokus mengembangkan produk cerutu yang mutunya telah diakui dunia. Selain itu produk-produk UMKM berupa kerajinan, kuliner, dan fesyen juga bisa tumbuh baik lagi, tak hanya di dalam negeri tapi juga secara global.

“Pelatihan diberikan kepada 600 UMKM di Yogyakarta. Kami menyebut pelatihan ini sebagai Sistem Jaring Laba-laba untuk menangkap rezeki UMKM. Di mana jaring laba-laba itu memiliki 6 sudut,” ujarnya.

Sudut pertama, dimaksudkan dengan melakukan beragam pelatihan. Berupa pelatihan peningkatan kapasitas produksi usaha, pelatihan peningkatan kualitas, dan pelatihan tata kelola program desapreneur.

Sudut kedua, peningkatan SDM, dilakukan inkubasi bisnis dan startup, wirausaha baru, pelatihan bisnis model kanvas dan business plan. Kemudian diklat uji kompetensi jasa ekspor, uji kompetensi digital marketing, dan diklat uji kompetensi kewirausahaan.

Sudut ketiga kelembagaan, berupa pelatihan kelayakan usaha perkoperasian, pelatihan merek dan branding. Sudut keempat, literasi keuangan berupa pelatihan analisis pelaporan keuangan dalam pemasaran produk, bimbingan teknis, dan akses pembiayaan koperasi.

Sudut kelima terkait pemasaran, berupa pelatihan strategi pemasaran digital, pemasaran online, pengenalan bisnis ekspor, pelatihan desain pemasaran. Dan terakhir, sudut keenam digital informasi, dengan menggelar pelatihan pembuataan penyusunan website, serta pelatihan UMKM onboarding digital.

“Keenam sudut tadi diharapkan agar rezeki itu datang dan menempel terjaring bersama UMKM,” kata Tri.(Jef)

MenKopUKM Dorong Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk untuk Naikkan Pendapatan UMKM

Jakarta :(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini, hal yang harus dilakukan oleh pemerintah ialah mengoptimalkan kekuatan UMKM dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sehingga pendapatan UMKM akan naik dan lapangan pekerjaan tercipta.

Menurutnya, hal ini sangat penting dilakukan karena kekuatan ekonomi UMKM masih kurang diperhitungkan saat ini. Padahal, kontribusi UMKM terhadap Indonesia dikatakan cukup meyakinkan, di mana 61% PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia berasal dari kontribusi UMKM dan 97% penyerapan tenaga kerja ada di sektor UMKM.

“Saya kira sejak krisis ekonomi 1998, di mana terjadi penurunan lapangan kerja di sektor formal, deindustrialisasi juga terus berlanjut, maka tekanan untuk UMKM terutama penyerapan tenaga kerja ini akan sangat besar. Justru yang muncul banyak ini kan sektor mikro. Sekarang saya ini nggak mau lagi perbanyak yang mikro, karena ini suatu realitas sektor mikro hadir disebabkan sektor formal yang tidak berkembang dan deindustrialisasi terjadi,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Pelaksanaan Anggaran 2022 dengan topik: “Optimalisasi Peran UMKM dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”  yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, di Ballroom Dhanapala Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (13/4).

Menurut Menteri Teten, usaha mikro memiliki pendapatan rata-rata di bawah UMR (Upah Minimum Regional). Dia menegaskan bahwa saat ini, pemerintah harus melepaskan kebijakan UMKM hanya untuk survival.

“Saya kira sekarang masih seperti itu. Saat ini UMKM baru dapat mengakses pembiayaan di perbankan sekitar 20%, namun hebatnya mampu menyediakan lapangan pekerjaan hingga 97%, lalu yang 80% (pembiayaan perbankan) itu kan hanya 3% saja berarti (penyerapan tenaga kerja). Ini menurut saya perlu didalami supaya penggunaan resources kita itu betul-betul dapat memberdayakan ekonomi,” tegas Menteri Teten.

Menteri Teten menuturkan, Bank Dunia sudah mengingatkan Indonesia untuk menyiapkan lapangan kerja yang lebih berkualitas. Sementara itu, kualitas lapangan pekerjaa di Indonesia masih berkutat di sektor mikro yang tidak stabil, tidak produktif dan memiliki pendapatan di bawah UMR.

“Kita enggak mungkin membiarkan ini terus menerus. Maka dari itu, meskipun berat, ikhtiar kita untuk membuat UMKM naik kelas, di mana sektor menengah harus menjadi prioritas harus dilakukan. Kita sudah mulai dengan transformasi UMKM ke sektor formal,” tuturnya.

“Berbagai ekosistem untuk mendorong UMKM naik kelas juga tertuang lengkap di UU Cipta Kerja. Seperti memudahkan untuk mendapat izin usaha, NIB, sertifikat halal, izin edar dan lainnya yang akan memberikan dampak ekonomi UMKM,” lanjut Menteri Teten.

KemenKopUKM, sambung Menteri Teten, tengah fokus untuk mendorong UMKM sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perternakan. Menurutnya, selama ini pendekatan pemerintah untuk sektor produktif itu masih berupa input seperti diberikan bibit, pupuk, alsintan, dan sebagainya.

Hal ini dikatakan tidak menjamin terjaganya produktivitas jika model bisnisnya tidak disiapkan. Maka dari itu, pihaknya pun telah menyiapkan model bisnis koorporasi pangan berbasis koperasi.

“Ini sudah kami jalankan di beberapa tempat, seperti di Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) Al-itifaq, Bandung. Jadi koperasi menjadi off taker produk petani, baru nanti koperasi yang masuk ke market. Ini solusi di sektor pertanian yang didominasi usaha atau petani kecil perorangan berlahan sempit, itu susah kita bangun korporat farming di sektor agrikultur yang efisien, produktif dan suplainya stabil,” ujarnya.

“Kami temukan modelnya. Petani kecil per orangan ini perlu dikonsolidasi dalam skala ekonomi, lalu dikonsolidasikan dalam bentuk koperasi dan terhubung ke off taker. Biasanya off taker ini bayar mundur itu 2 bulan, 3 bulan, petani enggak sanggup, jadilah muncul tengkulak dan sebagainya. Jadi dengan model ini petani enggak lagi mendapat piutang, karena dibeli langsung oleh koperasi,” sambung Menteri Teten.

Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan pendekatan kewirausahaan untuk mengembangan UMKM masa depan. Hal ini ditunjukkan dengan ditetapkannya Perpres Kewirausahaan.

Ditargetkan, wirausaha nasional dapat mencapai 4% dari jumlah masyarakat Indonesia, di mana saat ini baru 3,47% jumlah wirausaha di Indonesia.

Menteri Teten juga bersyukur saat ini belanja pemerintah 40% untuk UMKM khususnya menyerap produk unggulan lokal oleh K/L dan daerah sehingga fiskal Indonesia tepat guna dan tepat sasaran.

Di tempat yang sama, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa sepakat bahwa model bisnis yang baik dapat membuat kebijakan menjadi lebih baik, dan juga penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.

“Banyak hal menurut saya dalam pendekatan untuk menyelesaikan sebuah masalah, kita tidak berangkat dari sebuah bisnis model. Misalnya tadi saya diskusi dengan Pak Teten mengenai korporasi tani yang tidak menginginkan subsidi pupuk dan benih. Lalu bentuk bisnis modelnya seperti apa? Nah kalau ini ketemu, policy atau kebijakannya juga pasti ketemu. Kalau kebijakannya ketemu, model finansial akan ketemu. Maka belanja K/L, DAK, dana daerah, dan lainnya akan lebih efisien,” pungkas Suharso.(Jef)

MenkopUKM Teten Masduki: G20 Jadi Momentum Angkat Ekonomi UMKM

BALI(Globalnews.id)Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum untuk mengangkat ekonomi lokal dan pelaku UMKM. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan G20 jadi momen menarik bagi para pelaku UMKM.

Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Art Center Bali, Denpasar, Bali. Kunjungan tersebut didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster dan Komisaris Telkomsel sekaligus Ketua Dewan Pengarah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Wishnutama Kusubandio.

“Kunjungan ini ada kaitan dengan KTT G20 karena kita sudah melihat produk-produk UMKM dari Bali yang bisa untuk dipakai seragam panitia, souvenir dan lain sebagainya,” ujar Teten, Kamis (24/3/2022).

“Dan yang kita harapkan dari G20 ini, bisa mengangkat ekonomi lokal dan ekonomi UMKM,” lanjutnya.

Kemudian, selain itu Menteri Teten menyampaikan bahwa produk UMKM juga bisa melakukan promosi atau memperjualbelikan melalui media digital. Misalnya dengan membuat QR Code untuk mempermudah para tamu-tamu hotel yang ikut dalam kegiatan G20 tersebut.

“Jadi apabila membeli oleh-oleh dan makanan bisa melalui QR Code itu dan di Bali sudah ada tinggal melanjutkannya. Intinya G20 kita gunakan sebagai promosi UMKM,” ungkapnya.

Sementara itu, Wishnutama menambahkan bahwa G20 ini bisa dimanfaatkan untuk ekonomi lokal. Di mana Bali selama Pandemi Covid-19 mengalami kesusahan ekonominya.

“Maka itu tidak hanya pariwisatanya yang kita bangkitkan. Tapi produk-produk lokalnya juga kita bangkitkan ekonominya. Kita harapkan ini akan lebih baik dari sebelumnya,” tandas dia.(Jef)

MenKopUKM: NTB Jadi Role Model Transformasi UMKM Berbasis Inovasi dan Teknologi

Mandalika:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat menjadi role model transformasi UMKM berbasis inovasi dan teknologi. Pasalnya, NTB dikatakan telah berhasil membuktikan diri dalam hal pengembangan UMKM dengan memanfaatkan teknologi.

Hal ini pun sejalan dengan fokus utama Kementerian Koperasi dan UKM saat ini yakni mengembangkan UMKM berbasis kreativitas dan teknologi.

“Saya senang visi Bapak Gubernur NTB kan sudah sangat jelas untuk mengembangkan UMKM berbasis inovasi teknologi. Saya kira kita tidak perlu teknologi canggih, tapi untuk kesejahteraan masyarakat. Di NTB kita lihat telah mengembangkan budi daya dan pengolahan pangan menggunakan teknologi. Ini sangat baik untuk menjadi role model,” ungkapnya saat membuka acara NTB Inovtek Expo 2022, Lombok, NTB, Jumat (18/3).

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa saat ini harus mulai dilakukan inkubasi terhadap ide dan inovasi para pelaku UMKM melalui teknologi. Dia mencontohkan beberapa pendampingan yang dapat dilakukan terkait teknologi pertanian, budidaya ikan, ternak dan lainnya.

Menteri Teten pun menyayangkan jika ide dan inovasi yang dikembangkan oleh UMKM hanya sekadar dilakukan untuk keperluan lomba saja. Menurutnya, harus ada tindak lanjut pengembangan ide dan inovasi dari para pelaku UMKM tersebut.

“Kita lihat banyak event yang menghadirkan ide dan inovasi pelaku UMKM tapi hanya berhenti sampai memenangkan penghargaan saja, tidak ada pengembangan. Makanya kita harus memasukan ini ke dalam inkubasi, agar ide dan inovasi ini jalan sampai ke produksinya. Kalau ikut lomba saja ya hanya dapat hadiah saja dan ini inovasi buat perlombaan saja. Sudah selesai. Tidak ada produksi,” ujar Teten.

Menurutnya, pengembangan teknologi untuk pelaku UMKM tidak perlu dilakukan secara besar-besaran. Menurutnya pelaku UMKM dapat membuat industri kecil yang tersebar di mana-mana sehingga dapat terintegrasi antara satu dan lain.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengatakan bahwa acara NTB Inovtek Expo 2022 merupakan langkah yang dilakukan pihaknya untik menghadirkan kegiatan lain yang bermanfaat untuk masyarakat selain MotoGP Mandalika.

“Kami buat kegiatan di sini agar tidak hanya membicarakan MotoGP karena tidak semuanya hobi motor. Jadi kami bikin klaster ada MotoGP, Inovtek Expo, Islamic Center, Gili Trawangan dan lainnya agar terintegrasi semua,” ucap Zulkieflimansyah.

Inovtek Expo 2022 juga merupakan salah satu langkah untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan Science Techno Park di berbagai daerah di Indonesia. Menurutnya, riset, science dan teknologi menjadi kunci untuk pembangunan Indonesia ke depannya.

Presiden Direktur Global Wakaf Corporation (GWC) Cecep Wahyudin menambahkan, untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi terhadap pelaku UMKM di NTB, pihaknya menghadirkan mini feed mill yang akan membantu para peternak ayam dan petani jagung.

“Dibangunnya mini feed mill jadi jawaban untuk peternak ayam dan petani jagung NTB, sehingga peternak ayam dapat bergerak mandiri. Kami akan mencoba wujudkan harapan NTB untuk swasembaga daging ayam dan telur. Kami akan mulai operasikan mini feed mill ini sehingga peternak ayam dan petelur tidak perlu lagi beli dari Jawa. Kegiatan ini diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat,” ujar Cecep.

Sementara itu, President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata juga menegaskan bahwa pihaknya juga turut serta untuk mengembangkan UMKM di NTB dengan teknologi untuk tingkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat.

“Kami kontribusikan pemberdayaan UMKM, di mana di era sekarang yang penting adalah promosi dan harus punya akses digital. Kami latih agar UMKM punya daya saing digital,” tutur Ridzki.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkomitmen untuk melindungi para pelaku UMKM dengan mengikutsertakan 3.000 pelaku UMKM di NTB ke dalam layanan BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami terlibat untuk melindungi 3.000 UMKM di NTB. Jika terjadi risiko kecelakaan akan dicover bukan hanya perawatannya, tapi juga santunan per bulannya. Kalau ada risiko meninggal, dua anak dari peserta akan mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi,” pungkas Anggoro.(Jef)

MotoGP Mandalika, Menabuh Genderang Kebangkitan Sektor Parekraf NTB

Mandalika:(Globalnews.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, menyatakan perhelatan MotoGP Mandalika 2022 harus membawa optimisme kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf). Gelaran ini pun harus dirawat untuk jadi momentum kepulihan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Indonesia.

“MotoGP Mandalika 2022 harus memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan dsmenengah (UMKM) lokal,” ujar Sandaiga Salahudin Uno saat dikonfirmasi tim Media Center Indonesia (MCI) MotoGP Mandalika 2022, Sabtu (18/3/2022).

Karena itu, Sandiaga berharap kehadiran dan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Badan Parekraf) ini dapat menggerakkan dan memberdayakan UMKM.
“Kita harus pastikan MotoGP ini membawa optimisme kebangkitan, dan kita terus rawat momentum dari kepulihan ekonomi kita,” kata Sandiaga Uno.

Menurutnya Kemenparekraf/Baparekraf sebelumnya juga telah menjalankan berbagai program dalam memberdayakan UMKM lokal, dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi. Sehingga dapat memperkuat daya tarik bagi wisatawan.
“Kita harus dapat menghadirkan produk-produk berkualitas yang tentunya bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi kita,” kata Sandiaga.

Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP 2022) di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022) hingga Minggu (20/3/2022).

Selama tiga hari, masyarakat akan disuguhi event sport tourism kelas dunia yang menjadi daya tarik kuat bagi para penggemar MotoGP maupun wisatawan.
Wisatawan pun telah banyak berdatangan melalui berbagai pintu masuk. Salah satunya Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

Ada yang menarik saat wisatawan menginjakkan kaki di Bandara Lombok. Wisatawan mendapatkan pengalaman berbeda. Selain ornamen dan hiasan khas MotoGP, wisatawan juga disuguhi deretan produk ekonomi kreatif UMKM serta berbagai karya seni dari desa wisata yang ada di Lombok.

Kemenparekraf/Baparekraf dalam penyelenggaraan side event untuk promosi dan mengamplifikasi penyelenggaraan MotoGP Mandalika dengan menghadirkan showcasing produk ekonomi kreatif yang berlokasi di area selasar terminal kedatangan BIZAM.

Berbagai produk ekonomi kreatif UMKM yang ditampilkan tersebut adalah khas dari desa wisata di Pulau Lombok. Seperti produk UMKM dari Desa Wisata Dusun Sade berupa kain tenun, kerajinan, serta tarian.

Adapun kain tenun yang ditampilkan seperti Kedogan, Tapu Kemalu, Selulut, Subhanale, serta Keker. Sementara untuk kerajinan, dalam showcasing ini ditampilkan kerajinan ketak, kerajinan gelang, kerajinan kayu, serta pernak-pernik khas Dusun Sade.

Wisatawan juga berkesempatan menyaksikan pertunjukan budaya atau culturale performance berupa tarian yang ikonis. Di antaranya Tari Amak Temengus dan Tari Belancaran dari Desa Wisata Dusun Sade, serta Tari Gendang Beleq dari Desa Wisata Kopang Rembiga. Wisatawan juga dapat melihat langsung keahlian para pengrajin kain tenun dari Dusun Sade.

Dalam mempromosikan produk ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran juga mengadakan showcasing produk ekraf melalui “Planogram Goes to Mandalika” di tempat yang sama. Melalui planogram ini wisatawan dapat membeli produk-produk ekonomi kreatif dengan melakukan pindai pada barcode yang tersedia di tiap produk.

Terdapat 300 produk yang terdiri dari subsektor fesyen, kriya, dan kuliner dalam Planogram Goes to Mandalika.
MotoGP Indonesia merupakan seri kedua dari Kejuaraan Dunia 2022 setelah sebelumnya seri pertama berlangsung di Qatar pada awal Maret 2022. Di seri pertama, pembalap asal Italia dari tim Gresini Racing, Enea Bastianini berhasil meraih tempat pertama.

Gresini Racing merupakan tim balap yang berkolaborasi dengan Kemenparekraf/ Baparekraf dalam upaya mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Logo ikonis Wonderful Indonesia terpasang pada bagian sayap depan dari motor milik Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio. Logo “Wonderful Indonesia” terpasang pada winglet motor balap Ducati Gresini Racing.(Jef)

MenKopUKM Sebut Ajang MotoGP Harus Jadi Kebangkitan UMKM Khususnya UMKM Sektor Otomotif

Mandalika:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa ajang MotoGP Mandalika harus menjadi awal kebangkitan bagi UMKM khususnya di sektor otomotif. Menurutnya, sektor otomotif dapat membawa multiplier effect bagi sektor lainnya.

“Event MotoGP harus dijadikan momentum promosi pariwisata, perdagangan, investasi, tapi secara khusus kita ingin promosikan UMKM otomotif. Nanti event MotoGP yang akan datang saya harapkan produk kita terus menjadi lebih baik. Ini bisa menggerek banyak sektor termasuk garmen, makanan minuman, dan sektor lainnya,” ungkapnua saat meninjau Pameran Produk Unggulan UMKM Indonesia dan Festival Kuliner Mandalika di Pertamina Mandika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3).

Menteri Teten menekankan bahwa pihaknya sudah menetapkan dua prioritas untuk pengembangan produk UMKM masa depan. Pertama ialah produk artisan dan kedua yaitu produk yang berbasis inovasi dan teknologi.

Menurutnya, event MotoGP menjadi momentum pengembangan produk artisan di sektor otomotif yang akan berdampak pada perekonomian NTB. Hal ini juga terlihat dari event World Superbike (WSBK) pada November 2021 lalu, di mana dampak positifnya sangat terasa signifikan.

“Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, terdapat tambahan pendapatan pajak hiburan sebesar 15%, pajak parkir 30%, serta pajak restoran dan hotel sebesar 15%. Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB juga menunjukkan gelaran WSBK mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 5,01–5,81% pada kuartal IV 2021 di Provinsi NTB,” tegas Menteri Teten.

“Efek peningkatan ekonomi tersebut tergambar dari peningkatan okupansi hotel, peningkatan omzet dari sektor jasa transportasi, serta para pelaku UMKM yang mengalami peningkatan penjualan selama event berlangsung. Dampaknya pesat. Kesuksesan WSBK lalu digunakan untuk kebangkitan sektor otomotif. Saya lihat UMKM ini banyak industri otomotif dan harus dijadikan momentum,” sambungnya.

Perlu diketahui, dalam ajang MotoGP Mandalika ini, UMKM yang difasiltasi oleh KemenKopUKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BI dan Pemda NTB telah mencapai 1.256 UMKM.

Jumlah tersebut dengan rincian KemenkopUKM menyiapkan 83 UKM Non Kuliner di Tenda A, yang terdiri dari kategori otomotif sebanyak 34 UKM, merchandise dan suvenir sebanyak 44 UKM, dan Kategori Healthy Product sebanyak 5 UKM.

Tak hanya itu, terdapat juga UMKM kuliner di Tenda B, di mana KemenKopUKM menyiapkan 44 UKM, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB bersama Grab Indonesia menyiapkan 45 UKM kuliner.

Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan 300 UKM dalam bentuk planogram di Bandara BIZAM dan 10 Food Truck di Beach Park Mandalika, BI menyiapkan 83 UMKM di dalam sirkuit Mandalika.

Sebagai upaya untuk mempermudah dan mengenalkan produk-produk UMKM dari berbagai stakeholder yang membina UMKM, KemenKopUKM juga telah membuat e-katalog dan QR Code yang memberikan informasi tentang jenis, harga produk, kontak, media sosial dan marketplace dari UKM unggulan, yang ditempatkan di berbagai lokasi strategis di NTB.(Jef)

Dukung kebangkitan UMKM, Ini Bentuk Dukungan BNI

Jakarta:(Globalnews.id)-Kebangkitan kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tahun ini tergolong cukup potensial. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memastikan solusi layanan perbankan lebih lengkap guna menstimulasi kenaikan kelas sekaligus mendorong go global UMKM nasional.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan pandemi telah memukul banyak segmen ekonomi khususnya UMKM. Namun, segmen UMKM ini justru menunjukkan pemulihan kinerja yang lebih cepat dan mampu menjadi motor pemulihan bagi ekonomi nasional. Terlebih, segmen ini memiliki kontribusi ekonomi yang besar yakni lebih dari 60% dan penyerapan tenaga kerja hingga 97%.

Tahun ini, BNI pun menyiapkan berbagai solusi perbankan disertai dengan program pembinaan dan pendampingan yang diharap dapat membantu pelaku UMKM naik kelas sekaligus mampu menembus pasar ekspor.

“Kami tentunya melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30%,” sebutnya.

Royke menjelaskan, BNI saat ini fokus pada penciptaan ekosistem yang produktif dalam mengembangkan segmen UMKM. Debitur UMKM ini digabungkan dengan satu ekosistem yang berhubungan dengan pelaku usaha sejenis sehingga dapat saling mendukung pertumbuhan kinerja masing-masing.

Ekosistem ini pula dihubungkan dengan berbagai platform digital yang disiapkan BNI, sehingga diharapkan dapat membuat interlink antar ekosistem UMKM, dan mampu menjawab permintaan-permintaan besar.

Dari sisi permintaan, BNI juga termasuk bank pelat merah yang mendukung Pasar Digital (PaDi) UMKM. BNI aktif memperbesar pengadaan barang dan jasanya dari para pelaku UMKM, dan hal ini menjadi pasar yang cukup potensial bagi para pelaku UMKM untuk membangun usaha lebih berkelanjutan.

BNI Xpora

Dengan mandat sebagai bank global Indonesia, Royke menuturkan BNI juga fokus pada pengembangan potensi pasar di luar negeri dengan BNI Xpora. Program ini ditujukan untuk mengoptimalkan pekerja migran sekaligus diaspora Indonesia yang jumlahnya mencapai 8 juta. Dalam program ini, BNI mendukung pekerja migran serta diaspora untuk menjadi agen pembangunan bagi pelaku UMKM dalam negeri.

“BNI pun aktif mendorong pelaku UMKM dalam negeri untuk membangun kapabilitas serta kapasitas usahanya dalam menjawab permintaan luar negeri dengan 7 Xpora Hub yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi,” imbuhnya.

Royke menuturkan tahun ini BNI juga akan mengakuisisi sebuah bank yang ke depannya akan diubah menjadi Bank Digital. Entitas ini akan didorong untuk dapat lebih berani menjawab permintaan kredit suku bunga rendah dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi terbaru.

“Bank Digital ini kami buat di luar sistem yang BNI punya saat ini dengan harapan dapat memiliki sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi UMKM untuk naik kelas,” sebutnya.

*Di luar itu, Royke menyampaikan BNI juga memiliki program Smart City, Smart Farming, dan Smart Fishing. Ketiga program ini merupakan pengejawantahan upaya BNI untuk mendorong pelaku UMKM lebih adaptif dengan perkembangan dan layanan digital perbankan.*

*“Kami berharap dengan program ini, transaksi jual beli pelaku UMKM dapat lebih banyak, dan pangsa pasarnya pun menjadi lebih besar, ”tuturnya.(Jef)