Arsip Tag: LPDB KUMKM

LPDB-KUMKM Dukung Program Strategis Kemenkop UKM Melalui Kerja Sama Antarnegara dengan Vietnam

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) terus menggalang kerja sama strategis dengan negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat ekonomi regional, khususnya dalam sektor koperasi, UKM, dan produksi pangan.

Hal ini terbukti melalui kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ke Vietnam pada tanggal 21-22 Maret 2024.

Dalam kunjungannya, Menteri Teten Masduki bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan Vietnam, termasuk Nguyen Hai Ninh, Sekretaris Komite Partai Provinsi yang bertindak sebagai ketua pertemuan, serta Nguyen Tan Tuan, Ketua Dewan Rakyat Provinsi Khanh Hoa.

Turut hadir dalam delegasi ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, dan Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Adi Karyono, serta Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia.

Potensi ekonomi yang relatif sama antara Indonesia dan Vietnam menjadi dasar penting bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang erat, terutama dalam memperkuat sektor pertanian dan koperasi. Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menunjukkan bahwa ASEAN memiliki kontribusi signifikan dalam produksi pangan global, termasuk produksi ikan dan beras.

“Dalam konteks ini, LPDB-KUMKM sebagai Satuan Kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program strategis Kemenkop UKM, termasuk kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujar Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam keterangannya.

Kerja sama ini tidak hanya terfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga pada upaya hilirisasi produk dan pengembangan ekosistem pertanian digital. Dengan melibatkan koperasi dan UMKM dalam proses ini, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi kedua negara.

“Saat ini, kami tengah mengembangkan model-model bisnis dan kemitraan rantai pasok di sektor pertanian dan perikanan, serta mendukung inisiatif hilirisasi berbasis koperasi yang telah digagas oleh Kemenkop UKM,” tambah Supomo.

Menurut Supomo, langkah-langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengembangkan model korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi.

“Melalui program Kemenkop UKM, berbagai inisiatif hilirisasi telah diimplementasikan, seperti transformasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah, serta pengembangan komoditas unggulan oleh koperasi melalui rumah produksi bersama,” kata Supomo.

Dengan semakin terbukanya lapangan kerja berkualitas di sektor pertanian dan perikanan, diharapkan dapat memberikan peluang bagi generasi muda ASEAN untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi regional.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung upaya penguatan ekonomi kreatif dan inklusif di Indonesia, serta berperan aktif dalam memperkuat kerja sama ekonomi antar negara untuk kemajuan bersama,” kata Supomo.(Jef)

Koperasi TMI Tegal Dukung Kemajuan UMKM Melalui Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)- Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat yang terus hadir di tengah masyarakat sesuai dengan karakateristik unit usahanya. Menjadi pelaksana program pemerintah dalam memberdayakan dan menjaga tatanan perekonomian, koperasi di Indonesia memiliki banyak jenis, bukan hanya sebagai penyedia modal dan barang-barang kebutuhan masyarakat, melainkan juga memberikan pelayanan dibidang jasa.

Seperti halnya koperasi di Kabupaten Tegal yaitu Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI). Koperasi yang beralamatkan di Kawasan Industri Kecil Takaru Jalan Raya Dampyak km 04 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Jawa Tengah, berdiri pada tahun 2018 dan hingga kini memiliki total karyawan sebanyak tujuh orang dan jumlah anggota sebanyak 24 orang.

Koperasi TMI merupakan badan usaha berbentuk koperasi yang beranggotakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal dalam berbagai bidang. Antara lain, komponen otomotif, alat berat, perkapalan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Koperasi TMI berangkat dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tegal Manufacture Parts pada tahun 2016.

Tercatat, Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional. Pada saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, Koperasi TMI mampu meningkatkan omzet hingga 100 persen. Hingga kini, sebanyak kurang lebih 15 perusahaan besar telah bekerja sama dengan Koperasi TMI dalam memesan produk koperasi, termasuk PT Astra dan PT PLN.

Menurut Ketua Koperasi TMI Tri Sukamto, koperasi di Indonesia bisa menjadi soko guru perekonomian nasional dan menjadi leader dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Mengingat potensi pasar raw material yang cukup besar, terutama kebutuhan anggota koperasi, sehingga membutuhkan tambahan modal usaha yang cukup besar untuk bisa mengakomodir kebutuhan raw material.

“Melalui kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), dan Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ke wilayah LIK Takaru Tegal, kami mulai mengenal pinjaman bertarif rendah LPDB-KUMKM yang berasal dari pemerintah,” ujar Tri Sukamto.

Informasi mengenai sumber dana murah dari APBN, lanjut Tri, memberi oase segar bagi Koperasi TMI dalam meningkatkan produktivitas usaha, khususnya setelah mendapat suntikan modal LPDB-KUMKM. Dukungan dana bergulir LPDB-KUMKM berdampak signifikan bagi perkembangan bisnis Koperasi TMI, yang terlihat dari berkembangnya unit usaha material yang membantu dalam ketersediaan stok.

“Selain sinergi dengan YDBA, Kementerian Koperasi dan UKM, dan LPDB-KUMKM, pihak-pihak lain pun turut terlibat dalam pembinaan dan peningkatan usaha Koperasi TMI. Di antaranya, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal, serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal,” papar Tri.

Di samping itu, jelas Tri, guna meningkatkan kinerja dan layanan, Koperasi TMI juga menerapkan aplikasi berbasis digital yang merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian. Di antaranya, aplikasi management inventory untuk pengecekan stok gudang dan mengetahui in-out stok secara real time, dan aplikasi Grandstream Device Management System (GDMS) sebagai logistik center dan mengetahui posisi armada, jumlah, dan jenis barang yang dibawa

Tri menambahkan, untuk tahun 2024, Koperasi TMI juga memiliki strategi dan upaya dalam meningkatkan produktivitas usaha. Di antaranya, trading yang berfokus pada tender Astra (mebeuler), peningkatan kapasitas produksi project yang telah berjalan seperti bak cargo roda tiga, serta material center berupa peningkatan penjualan raw material melalui efektifitas tenaga pemasaran.

“Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia berharap, melalui LPDB-KUMKM, lebih banyak koperasi-koperasi di Indonesia yang mendapatkan permodalan dana bergulir dengan rate bunga yang lebih rendah lagi. Ke depan, kami mengharapkan LPDB-KUMKM terus mendukung kemajuan koperasi dan anggotanya yaitu UMKM, sehingga perkembangan KUMKM di Indonesia bisa lebih maju dan modern,” harap Tri.

Senada dengan Koperasi TMI, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendukung peningkatan akses permodalan terhadap koperasi sehingga layanan pembiayaan terhadap anggota menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan.

Pemerintah melalui LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, berupaya memberi kemudahan akses pembiayaan, investasi, dan pemasaran kepada pelaku UMKM melalui koperasi. Selain itu, fungsi pendampingan juga dilakukan LPDB-KUMKM dalam membantu koperasi sehingga mampu memenuhi syarat-syarat dan kriteria pengajuan pinjaman atau pembiayaan LPDB-KUMKM.

“Pendampingan kepada koperasi potensial menjadi poin penting dalam menjaring mitra baru. Tahapan ini menjadi cikal bakal dalam membentuk ekosistem yang baik, sehingga koperasi dapat menjadi aggregator bagi para anggotanya,” papar Supomo.

Dengan memaksimalkan prinsip pelayanan termasuk pendampingan, LPDB-KUMKM berharap dapat menyalurkan dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah sehingga dapat memberi kontribusi positif terhadap sektor koperasi dan UMKM dan memberi efek ganda terhadap perekonomian nasional, tutup Supomo.(Jef)

Dirut LPDB-KUMKM Lantik 13 Pejabat Struktural dan Pilih 5 Kandidat Agent of Change

Jakarta:(Globalnews.id)-Guna memberikan apresiasi bagi pegawai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memiliki kinerja terbaik dalam menjalankan tugasnya, LPDB-KUMKM melaksanakan kegiatan Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 pada Kamis (1/2/2024).

Kegiatan ini bertujuan, memberikan motivasi dan inspirasi bagi seluruh pegawai di lingkup LPDB-KUMKM agar terpacu memberikan kinerja terbaik dalam melayani koperasi dan UMKM (KUMKM) di Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, acara Pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023 telah melalui seleksi yang diawali dari usulan kandidat dari masing-masing lingkup Direktorat LPDB-KUMKM.

“Berdasarkan hasil penyeleksian dan penilaian dari kriteria yang ditetapkan, terpilih lima kandidat Pegawai Teladan Tahun 2023, dengan rincian tiga pegawai pria dan dua pegawai wanita. Kelima kandidat tersebut telah mempresentasikan karya tulisnya dihadapan Direksi dan seluruh karyawan dengan tema “Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Pelayanan”, terang Supomo.

Supomo melanjutkan, seluruh karyawan di lingkup LPDB-KUMKM juga dilibatkan untuk memilih kandidat terbaik melalui web polling yang dilaksanakan pada hari ini dan secara transparansi akan diumumkan hasilnya pada tanggal 6 Februari 2024. Melalui Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 harapannya dapat memotivasi dan menginspirasi pegawai-pegawai lain di lingkup LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja dan memberi pelayanan prima kepada mitra-mitranya di tanah air.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia mengatakan, Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 bertujuan untuk memberikan penghargaan dan peningkatan motivasi kerja pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

“Masing-masing di lingkup Direktorat LPDB-KUMKM mengusulkan kandidat Pegawai Teladan Tahun 2023 kepada Direktur Utama LPDB-KUMKM. Atas usulan tersebut, diperoleh 29 (dua puluh sembilan) pegawai untuk mengikuti seleksi pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023,” jelas Oetje.

Adapun kriteria penilaian Pegawai Teladan Tahun 2023, lanjut Oetje, memiliki masa kerja minimal dua tahun berturut-turut sejak pengangkatan sebagai pegawai LPDB-KUMKM, tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin selama masa kerja, dan tidak sedang dalam proses pemeriksaan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Direksi LPDB-KUMKM yang berlaku.

“Selain itu, kandidat pegawai terbaik juga memiliki persentase kehadiran minimal 95 persen, tidak mengalami penurunan dalam dua tahun berturut-turut, serta memiliki rata-rata Capaian Kinerja Pegawai (CKP) minimal kategori “Sangat Baik” dan tidak mengalami penurunan dalam dua tahun berturut-turut,” terang Oetje.

Oetje menambahkan, dari 29 nama yang masuk kriteria dari masing-masing direktorat, terseleksi menjadi lima nama yang memiliki hasil terbaik. Lima kandidat tersebut telah memaparkan presentasi mengenai “Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Pelayanan” di hadapan Direksi dan Pegawai LPDB-KUMKM, dan juga dilakukan pemungutan suara (voting) melalui web polling guna memilih kandidat terbaik, masing-masing satu pria dan satu wanita.

“Harapannya, dengan terpilihnya dua pegawai teladan LPDB-KUMKM, dan satu pegawai terfavorit sesuai poling terbanyak, bisa menjadi “Agent of Change” dalam mentransformasi kinerja dan pelayanan LPDB-KUMKM menjadi lebih maksimal. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh pegawai LPDB-KUMKM agar optimal melayani mitra-mitra koperasi di Indonesia,” harap Oetje.

Dirut Lantik 13 Pejabat Struktural LPDB-KUMKM

Setelah melaksanakan kegiatan Pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo melantik 13 (tiga belas) Kepala Divisi dan Kepala Subdivisi di lingkungan LPDB-KUMKM di Jakarta, Kamis (01/02/2024).

“Sebagai penyegaran organisasi dan upaya mencapai target-target penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, kami melantik 13 Pejabat Struktural LPDB-KUMKM. Pelantikan ini merupakan wujud implementasi Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) Nomor 8 Tahun 2020 tanggal 15 Oktober 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDB-KUMKM,” jelas Supomo.

Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi dan UMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk penataan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan, diperlukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja LPDB-KUMKM.

“Semangat sinergi, transparansi, dan gotong kiranya tercipta di lingkungan LPDB-KUMKM agar core value dan culture lembaga dapat terwujud. Mari kita tingkatkan kualitas layanan dan memperluas program-program inovatif, sehingga dalam menjalankan visi dan misinya LPDB-KUMKM terus dipercaya masyarakat untuk memajukan koperasi dan UMKM di Indonesia,” pesan Supomo.(Jef)

Bambang Sadewo Resmi Menjabat Direktur Keuangan LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Sebagai upaya penyegaran organisasi dan akselerasi kinerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Kementerian Koperasi dan UKM selaku pembina teknis resmi mengangkat Bambang Sadewo sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM.

Adapun Bambang Sadewo menggantikan Ahmad Nizar sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM sebelumnya.

Bambang Sadewo memulai karir jabatannya sebagai Pelaksana di Badan Akuntansi Keuangan Negara pada tahun 1999.

Sebelum menjabat Direktur Keuangan LPDB-KUMKM, pria kelahiran Jakarta 1970 ini menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Penganggaran, Pengelolaan Kinerja dan Risiko Investasi, Direktorat Sistem Manajamen Investasi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Bambang Sadewo dilantik oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menggantikan Ahmad Nizar di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (8/1/2024)

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengucapkan, selamat sukses dan selamat bergabung di keluarga besar LPDB-KUMKM.

Menurut Supomo, sebagai satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM terus bergerak memberikan pelayanan pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

“Sebagai pembina teknis dari LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kementerian Keuangan terus memberikan penugasan kepada kami LPDB-KUMKM untuk melayani koperasi dengan sebaik-baiknya, tentu dengan tata kelola good governance yeng terus dijaga dalam penyaluran dana bergulir,” kata Supomo di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Supomo melanjutkan, perubahan struktur organisasi dalam sebuah tata kelola perusahaan merupakan hal yang biasa dilakukan sebagai bagian dari akselerasi kinerja, dan penyegaran organisasi.

Selain itu, tambah Supomo, penyegaran struktur organisasi juga diharapkan menjadi bagian transparansi dan akuntabilitas, serta memastikan keberlanjutan dalam penyelenggaraan keuangan lembaga.

Supomo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak Ahmad Nizar atas seluruh dedikasi dan sumbangsihnya yang luar biasa selama menjabat sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM dan berharap sukses dalam langkah berikutnya.

“Terima kasih kepada Bapak Ahmad Nizar sukses selalu dalam setiap langkahnya, tentu banyak kenangan selama di LPDB-KUMKM. Kedepan diharapkan semua pihak di LPDB-KUMKM dapat memberikan dukungan penuh kepada Bambang Sadewo dalam mengemban amanah tugas barunya,” tambah Supomo.

Sementara itu, Bambang Sadewo mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Alhamdulillah hari ini saya bisa bertemu dengan keluarga besar LPDB-KUMKM, tentunya ini menjadi pengalaman saya yang pertama di luar Kementerian Keuangan, dan tentunya dengan amanah baru ini mohon arahannya Bapak Direktur Utama, dan mohon kerja samanya dari para Direksi untuk memperlancar dalam mengemban tugas sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM,” kata Bambang.

Pihaknya berharap, LPDB-KUMKM dapat terus memberikan layanan keuangan yang berkualitas dan berkelanjutan bagi pengembangan koperasi di Indonesia.

“Saya yakin insyaAllah teman-teman seluruh Kepala Divisi dan Kepala Subdivisi akan terus menjaga integrity dan loyalitas terhadap lembaga ini, dengan ketulusan dan kebersamaan membuat kinerja LPDB-KUMKM semakin baik dan harus diteruskan dan tingkatkan juga tidak kalah penting adalah inovasi dalam melayani mitra koperasi,” tandas Supomo.(Jef)

Dana Bergulir, Koperasi Makin Tertib Tata Kelola dan Administrasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Akses permodalan menjadi hal paling penting dan krusial dalam membangun dan menjalankan usaha. Perkuatan pinjaman dan pembiayaan dalam membangun ekonomi umat, khususnya dalam wadah usaha koperasi, diharapkan berdampak bukan hanya terbatas pada meningkatnya ekonomi anggota, melainkan lebih luas lagi terhadap masyarakat sekitar.

Seperti mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Provinsi Jawa Timur, yakni Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren Jawa Timur atau KSBP Jatim. Koperasi yang berdiri tahun 2017 ini merupakan koperasi sekunder yang memiliki anggota 17 koperasi pesantren besar di Jawa Timur sebagai koperasi primernya.

KSBP saat ini menjalankan kegiatan usaha distribusi barang consumer goods yang utamanya merupakan produk antar pesantren. Jumlah potensi target market yaitu santri pada 17 (tujuh belas) pondok pesantren adalah sebanyak 200.000 orang. KSBP juga merupakan binaan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jawa Timur, sehingga mendapatkan beberapa hibah berupa bangunan yang digunakan untuk Distribution Center (DC), namun tidak memberikan support untuk modal kerja.

Menurut Ketua KSBP Biyati Ahwarumi, untuk kebutuhan modal kerja, KSBP mendapat arahan untuk mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dengan jaminan bunga rendah dan pelayanan maksimal. Pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dibanding lembaga lain adalah pembiayaan LPDB-KUMKM mudah diproses dan menawarkan tarif layanan yang rendah.

“Sedangkan pembiayaan dari lembaga perbankan atau sumber keuangan lain, bunga yang ditawarkan jauh lebih tinggi. Di samping itu, LPDB-KUMKM bukan hanya melayani dari sisi pembiayaan saja, namun sisi pendampingan koperasi sehingga kami dapat lebih tertib secara administrasi dan laporan keuangan. Hal ini langsung atau pun tidak langsung menjadikan KSBP lebih baik setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM,” ujar Biyati.

*Bisnis Koperasi Berkembang Pesat*

Berbicara mengenai perkembangan Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan LPDB-KUMKM, lanjut Biyati, terdapat perkembangan signifikan. Sebelum mengakses LPDB-KUMKM, omzet koperasi antara Rp2 miliar hingga Rp5 Miliar. Setelah mengakses LPDB-KUMKM, menjadikan omzet koperasi mencapai Rp50 Miliar di tahun 2022 dan di akhir tahun 2023 kini omzet telah mencapai Rp90 Miliar.

“Hal ini dikarenakan semakin banyaknya modal untuk mitra KSBP (Toserba Sunan Drajat), maka akan semakin memperbanyak persediaan barang, sehingga memudahkan mitra KSBP untuk memperbanyak cabang Toserba. Kami juga terus berupaya meningkatkan produktivitas usaha, seperti mengevaluasi terkait barang-barang yang dibutuhkan konsumen dalam skala besar untuk diperbanyak kuantitinya, serta melengkapi jenis barang sesuai kebutuhan customer melalui riset lapangan,” jelas Biyati.

Biyati melanjutkan, KSBP akan membuka cabang toserba untuk memudahkan konsumen dalam jangkauan luas. Saat ini sudah ada satu cabang toserba yang existing, dan diakhir tahun akan dilakukan grand opening sebanyak 6 (enam) cabang tambahan. Selain itu, tahun depan KSBP akan menyatukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kebutuhan anggota agar lebih mudah mengakses LPDB-KUMKM lewat satu pintu.

Di kesempatan berbeda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pemerintah terus berupaya mempercepat roda perekonomian Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya melalui suntikan modal LPDB-KUMKM.

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak diberbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.

“LPDB-KUMKM berkomitmen mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui wadah usaha koperasi. Kami percaya koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh sebab itu, dukungan keuangan maksimal kami gelontorkan kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.

Program pendampingan kepada koperasi, lanjut Supomo, juga dilakukan LPDB-KUMKM dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan usaha koperasi, manajemen, hingga laporan keuangan. Melalui pendampingan, diharapkan koperasi dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi usahanya.

“Adapun pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bukan hanya kepada calon mitra maupun tenant program inkubator, tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tujuannya adalah membantu koperasi meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga nantinya dapat mengelola dana bergulir dengan baik dan efektif. Program ini harapannya dapat berdampak banyak bagi peningkatan ekonomi masyarakat, terlebih perekonomian nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Program Inkubator LPDB KUMKM 2023 Hasilkan Komitmen Pendanaan Rp23,6 Miliar

Jakarta:(Globalnews.id)-Program Inkubator Wirausaha Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Tahun 2023 telah menghasilkan komitmen pendanaan sebesar Rp23,6 miliar kepada 74 peserta inkubasi atau tenant.

Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu yang mencapai komitmen pendanaan sebesar Rp16,5 miliar kepada 60 peserta inkubasi Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, Sesuai amanat Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 4 Tahun 2020, LPDB-KUMKM terus melaksanakan program inkubator wirausaha.

“Pada tahun 2023, LPDB-KUMKM bekerja sama dengan 10 Lembaga Inkubator yang tersebar di 6 Provinsi dengan total jumlah peserta inkubasi atau tenant sebanyak 274 tenant. Jumlah tersebut terdiri dari 105 Koperasi dan 169 UMKM atau startup,” kata Supomo saat acara Evaluasi Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM di Kota Tangerang, Banten.

*Inkubasi Koperasi Berhasil*

Berdasarkan hasil evaluasi program inkubator tahun 2023 berjalan sangat baik, karena mampu menghubungkan dengan akses pembiayaan, dan juga semakin berkembangnya bisnis atau usaha daripada tenant-tenant, terutama tenant koperasi yang semakin mudah aksesibilitasnya kepada dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Untuk tahun ini, tenant yang mendapatkan komitmen pendanaan tahun 2023 sebanyak 74 tenant dengan nominal sebesar Rp23,6 miliar yang terdiri dari investasi sebesar Rp1 miliar kepada satu tenant, pinjaman sebesar Rp16,5
miliar kepada 19 tenant dan kerja sama bisnis sebesar Rp6,1 miliar kepada 54 tenant,” kata Supomo.

Dan pada tahun 2023 ini Lembaga Inkubator yang mendapatkan kategori terbaik adalah Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung.

Sementara itu, lanjut Supomo, sepanjang tahun 2023 ini Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM telah mampu menginkubasi koperasi hingga mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir.

“Tahun 2023 merupakan tahun terbanyak LPDB-KUMKM melakukan inkubasi dan sebanyak delapan tenant koperasi berhasil mendapatkan fasilitas pinjaman atau pembiayaan dari LPDB-KUMKM dengan nominal sebesar Rp15,4
miliar,” lanjut Supomo.

Menurutnya keberhasilan inkubasi koperasi menjadi bukti nyata, bahwa sektor koperasi juga perlu pendampingan agar tata kelola koperasi semakin baik hingga bisa mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja dari semua lembaga inkubator mitra LPDB-KUMKM tahun 2023 atas capaiannya dalam mendapatkan komitmen pendanaan berupa investasi, pinjaman dan atau pembiayaan. Karena dengan pendampingan ini otomatis koperasinya lebih baik, dan menjadi keuntungan bagi LPDB-KUMKM,” pungkasnya.
(Jef)

LPDB-KUMKM dan KB Kookmin South Korea Jajaki Kerja Sama Joint-Financing untuk Dukung Industri Nasional

Jakarta:(globalnews.id)- Dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, LPDB-KUMKM menjalin penjajakan kerja sama dengan KB Kookmin South Korea.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyampaikan beberapa inisiatif kerja sama yang dibicarakan saat pertemuan dengan Mr. Kang Nam Che selaku Director Of Global Business Group KB Financial Group adalah kerja sama joint-financing.

Adapun kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pelaku usaha terintegrasi dalam rantai pasok industri multinational.

Hal ini diungkapkan Supomo setelah melakukan lawatan kerja ke Korea Selatan bersama dengan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, dan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Jarot Wahyu Wibowo di KB Kookmin Bank IT Center dan KB Kookmin Bank Head Office di Seoul, South Korea.

“Skema joint financing ini dirancang untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia, terutama yang terhubung dengan perusahaan multinational seperti Hyundai. Hyundai, yang memiliki pabrik dan suplier-suplier lokal di Indonesia, dapat memanfaatkan ekosistem bisnis koperasi LPDB-KUMKM untuk mendukung industri-industri kecil di Indonesia,” ungkap Supomo dalam keterangannya.

Supomo meyakini, kerja sama ini dapat memperkuat ekosistem bisnis koperasi dan memberikan dukungan finansial bagi industri-industri kecil di Indonesia yang terkait dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan.

“Melalui sinergi ini, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan industri nasional dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Dan membuka pasar ekspor bagi industri dalam negeri,” lanjut Supomo.

LPDB-KUMKM dan KB Kookmin South Korea berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sebab selama ini hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan terus terjalin harmonis, baik dari sisi kerja sama ekonomi, hingga sektor lainnya,” kata Supomo.

KB Kookmin South Korea dan LPDB-KUMKM sepakat kondisi ekonomi global dan geopolitik menjadi tantangan bersama dalam mewujudkan ekosistem bisnis koperasi untuk mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok global melalui peluang ekspor ke berbagai industri di Korea Selatan.

“Melalui skema ini LPDB KUMKM siap menopang kebutuhan para pelaku usaha melalui koperasi,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut delegasi LPDB KUMKM turut meninjau penerapan digitalisasi dari IT Center KB Kookmin Bank South Korea, Direktur Utama LPDB-KUMKM didampingi oleh Mr. Park Tae Jin selaku Head of Insfastructure & System KB Kookmin Bank IT Center untuk melihat penerapan teknologi yang bekerja 24 jam non-stop untuk melayani nasabah dari KB Koomin Bank di seluruh dunia.(Jef)

Akses Dana Bergulir, KKUSB Gresik Akui Bisnis Koperasi Kian Berkembang

Jakarta:(globalnews.id)-Menjadi soko guru perekonomian nasional dengan tujuan menyejahterakan anggota dan masyarakat merupakan cita-cita luhur koperasi di Indonesia. Kendati banyak rintangan dan tantangan, koperasi sebagai bagian dari pelaku usaha di tanah air terus mengupayakan pengembangan dan menjalankan prinsip-prinsip perekonomian sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Seperti halnya yang dilakukan Koperasi Karyawan Usaha Sejahtera Bersama (KKUSB) di Kabupaten Gresik Jawa Timur. KKUSB merupakan koperasi primer tingkat Kabupaten/Kota di Kabupaten Gresik yang berdiri pada tahun 1997.

Hingga kini, koperasi memiliki 44 karyawan dan total anggota sebanyak 1.352 orang, serta mencatatkan total asset sebesar Rp79,417 miliar dan omzet sebesar Rp76,706 miliar.

Menurut Ketua KKUSB Slamet Harianto, guna meningkatkan produktivitas usaha, Koperasi Karyawan Usaha Sejahtera Bersama meraih peluang atau potensi bisnis yang ada di Semen Indonesia (SIG Group).

“KKUSB merupakan koperasi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gresik yang memiliki beberapa unit usaha, di antaranya retail, pengadaan barang dan jasa, serta usaha simpan pinjam yang berada di PT Semen Indonesia Logistik (Silog) di Kabupaten Gresik Jawa Timur,” kata Slamet Harianto.

Selain itu, lanjut Slamet, KKUSB memperkuat sisi permodalan usaha melalui suntikan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). LPDB-KUMKM menawarkan pembiayaan bersuku bunga rendah, dengan syarat dan proses pengajuan yang mudah.

KKUSB telah mendapat dua kali pinjaman dari LPDB-KUMKM, pinjaman pertama pada tahun 2022 sebesar Rp2 miliar, dan pinjaman kedua pada tahun 2023 sebesar Rp6,5 miliar. Kedua pinjaman tersebut hingga kini berstatus kolekbilitas pembayaran lancar.

“Selama ini LPDB-KUMKM telah memberikan pelayanan terbaik, mulai dari proses pengajuan sampai dengan pencairan, terlebih terkait monitoring evaluasi. Di samping itu, pelayanan KKUSB kepada anggota kian optimal karena didukung oleh layanan digital berupa aplikasi KKUSB mobile yang telah beroperasi sejak 1 Januari 2020,” tutur Slamet.

Slamet menuturkan, selain kontribusi pinjaman LPDB-KUMKM, Dinas Koperasi dan UKM setempat juga berperan dalam membina KKUSB, terutama dalam hal regulasi, tata cara dan aturan sehingga koperasi mampu berkembang lebih baik.

“Sinergi dan kerja sama KKUSB dengan LPDB-KUMKM dan pihak-pihak terkait diharapkan dapat menciptakan koperasi yang lebih berkembang, tertib aturan, dan sesuai ketentuan yang ditetapkan,” harap Slamet.

Terhadap LPDB-KUMKM, lanjut Slamet, KKUSB berharap layanan lembaga pembiayaan di bawah Kementerian Koperasi dan UKM ini dapat lebih ditingkatkan, terutama dalam hal informasi maupun modal kerja.

Maksimalkan Kualitas Layanan

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di kesempatan berbeda menyampaikan, LPDB-KUMKM terus berpegang teguh pada aturan atau regulasi yang ditetapkan pemerintah dalam proses penyaluran pinjaman dana bergulir.

Kriteria dan persyaratan mitra koperasi penerima dana bergulir juga telah ditetapkan secara jelas, baik dari sisi tata kelola organisasi, manajemen, hingga bisnis.

“LPDB-KUMKM juga terus meningkatkan sisi kualitas layanan terutama dalam hal mendampingi dan mendorong koperasi lebih maju dan berkembang. Penyediaan layanan pinjaman dan pembiayaan LPDB-KUMKM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong koperasi untuk berkontribusi aktif dan positif bagi perekonomian nasional. Calon mitra dapat mengakses secara online pembiayaan dana bergulir secara cepat dan mudah, serta dapat memantau progress pengajuan secara transparan melalui https://e-proposal.lpdb.id//,” terang Supomo.

Harapannya, ujar Supomo, LPDB-KUMKM hadir memberi solusi berupa dukungan permodalan dan peningkatan produktivitas usaha melalui program pendampingan Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM. Koperasi berperan dalam meningkatkan ekonomi bangsa, oleh sebab itu LPDB-KUMKM menjadi bukti nyata kepanjangan tangan pemerintah dalam mengakselerasi permodalan bagi masyarakat, khususnya para pelaku koperasi di Indonesia.(Jef)

IKPRI Dukung Akses Permodalan, Pemasaran, dan Pendampingan Melalui LPDB-KUMKM

Jakarta:(globalnews.id)-Berbagai tantangan kian dihadapi oleh pelaku usaha koperasi di Indonesia. Keterbatasan modal usaha, perubahan iklim, serta persaingan pasar menjadi salah satu dari beberapa hal yang penting diperhatikan manajemen dan para pengurus koperasi. Dukungan pemerintah pun diharapkan hadir untuk membantu koperasi menghadapi persoalan-persoalan tersebut.

Pemerintah hingga kini berupaya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pilar-pilar ekonomi melalui berbagai program dan kebijakan, reformasi struktural, serta investasi, termasuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi serta masyarakat di sekitarnya.

Tujuan hadirnya koperasi di tengah masyarakat juga menjadi harapan dari salah satu koperasi di Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, yakni Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI). IKPRI merupakan koperasi sekunder nasional yang berkantor pusat di Jalan R.P. Soeroso Nomor 21, Menteng Jakarta Pusat, dan berbadan hukum sejak tahun 1968. IKPRI beranggotakan total 29 koperasi sekunder tingkat provinsi, yang terdiri dari 13 Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) dan 16 Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI).

Adapun jumlah anggota primer dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) tercatat sebanyak 9.098 primer, dengan anggota per tahun 2022 sebanyak 1.330.628 orang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Menyelenggarakan sembilan unit usaha di sektor energi, di antaranya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas, wisma dan jasa, dengan enam di antaranya berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

*Meningkatkan Modal Melalui LPDB-KUMKM*

Menurut Ketua Koperasi IKPRI Gunarto, pada tahun 2023 IKPRI melakukan upaya intensif untuk mendapatkan sumber-sumber permodalan untuk menopang usaha koperasi guna keperluan investasi salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“IKPRI mendapat informasi mengenai LPDB-KUMKM dari anggota IKPRI (sekunder dibawahnya) yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan dana bergulir. Pada Agustus 2023, IKPRI mendapatkan fasilitas pinjaman dana bergulir dengan plafond sebesar Rp20 miliar melalui dua tahap pencairan,” ujar Gunarto.

Gunarto melanjutkan, pelayanan dana perkuatan modal anggota IKPRI didasarkan pada syarat dan ketentuan, di antaranya penilaian kelayakan pinjaman yang mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut mengadaptasi prinsip “Prudential Banking” berbasis “The Five C’s of Credit Analysis” yaitu collateral, capital, capacity, character, dan condition of economy. Untuk meminimalis kondisi gagal bayar anggota, koperasi pun menerapkan strategi memperbaharui sistem penagihan dengan memberi teguran kepada anggota yang tidak tepat waktu dan tidak tepat jumlah membayar angsuran pinjaman.

Gunarto berharap, koperasi di Indonesia mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam memperoleh akses pinjaman, pemasaran, pendampingan, dan perlindungan. Selain itu, melalui perkuatan permodalan dan kontribusi LPDB-KUMKM yang menawarkan pinjaman berbunga relatif rendah dibandingkan lembaga keuangan lain, dapat membantu IKPRI dan koperasi-koperasi lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha.

Selaras dengan IKPRI, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, permodalan dan pendampingan LPDB-KUMKM menjadi cikal bakal koperasi untuk maju dan berkembang. LPDB-KUMKM bersama koperasi bersinergi dalam membentuk ekosistem yang tangguh dan kondusif, sehingga koperasi mampu meningkatkan sisi ekonominya dan pembiayaan LPDB-KUMKM dapat berkontribusi aktif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“LPDB-KUMKM terus mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat melalui berbagai sektor. Sektor usaha koperasi yang menjadi fokus penyaluran karena sektor ini merupakan tulang punggung dan pilar ekonomi rakyat. Melalui pinjaman dan pembiayaan LPDB-KUMKM yang disalurkan untuk dua sektor usaha penting, yakni sektor riil dan simpan pinjam, harapannya dana bergulir terus berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Supomo.

Selain pembiayaan, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga meningkatkan kapasitas koperasi melalui pendampingan dan pelatihan melalui Program Inkubator Wirausaha. Program ini bertujuan menginkubasi koperasi dan UKM guna mendorong peningkatan kewirausahaan hingga berkontribusi aktif bagi perekonomian Indonesia.

“Dengan integritas dan kualitas layanan penyaluran pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM, diharapkan mampu menumbuhkan dan memajukan koperasi dan UMKM (KUMKM) di Indonesia. Melalui program dana bergulir yang tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian, serta program pendampingan Inkubator Wirausaha, kami berharap mampu mendukung KUMKM maupun startup untuk naik kelas dan go internasional,” tutup Supomo.(Jef)

Kopkar Gobel Ciptakan Peluang Bisnis Melalui Suntikan Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)-Koperasi merupakan wadah usaha yang cukup penting dan berkembang di Indonesia.
Perkuatan permodalan merupakan kunci bagi pertumbuhan dan keberlanjutan koperasi di Indonesia. Dengan modal yang cukup, koperasi dapat memperluas operasional, meningkatkan pelayanan kepada anggota, meningkatkan kapasitas produksi, serta membuka peluang baru dalam memasarkan usaha.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu koperasi di Jakarta Timur yakni Koperasi Karyawan (Kopkar) Kelompok Gobel.

Kopkar Kelompok Gobel didirikan oleh Thayeb Mohammad Gobel, pendiri perusahaan Panasonic Gobel Group pada tanggal 16 November 1974. Selain untuk tujuan meningkatkan derajat kesejahteraan karyawan, kehadiran koperasi diharapkan mendukung gerakan ekonomi rakyat. Koperasi pada awalnya bernama Kopkar Pabrik Diesel dan Traktor dan PT. National Gobel (Kopkar PADINABEL) dan beralamatkan di Komplek PT. National Gobel Jalan Dewi Sartika Cawang II Jakarta Timur.

Kemudian pada tahun 1975, koperasi memiliki badan hukum dan kemudian dikenal dengan nama Kopkar Kelompok Gobel. Hingga saat ini koperasi beralamatkan di Komplek PT Panasonic Manufacturing Indonesia Pasar Rebo Jakarta Timur.

Guna menunjang usaha dan aktivitas koperasi, Ketua Kopkar Kelompok Gobel Mustar Kai mengatakan, koperasi mencari sumber dana permodalan guna mendukung perkuatan usaha. Awal mulanya, koperasi mendapat peluang bisnis dari PT Gobel Dharma Sarana Karya (PT GDSK) yang membutuhkan supply bahan makanan yang cukup banyak dan dalam jangka waktu lama.

“Pada tahun 2022, koperasi memperoleh informasi mengenai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Pembina Koperasi sekaligus Wakil Ketua DPR RI yaitu Rachmad Gobel. Melalui beliau, kami mendapat pencerahan mengenai keberadaan LPDB-KUMKM sebagai lembaga penyalur pinjaman bertarif rendah dan cocok untuk perkoperasian,” kata Mustar Kai.

Permohonan pinjaman pertama diajukan pada tahun 2022 dan disetujui LPDB-KUMKM dengan plafond sebesar Rp22 miliar melalui empat kali pencairan bertahap. Setahun kemudian, Kopkar Kelompok Gobel mendapatkan pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM sebesar Rp6,25 miliar, tutur Mustar Kai.

“Menurut kami, peluang bisnis dari PT GDSK merupakan usaha yang menjanjikan dan memerlukan modal yang banyak. Adanya suntikan modal LPDB-KUMKM sangat membantu koperasi dalam memenuhi kebutuhan modal kerja khususnya dalam hal pembelian bahan-bahan berupa ayam, ikan, sayur mayur, beras dan bumbu masak. Selain itu, koperasi juga terus mengembangkan unit-unit usaha yang menjanjikan, salah satunya di sektor perumahan. Oleh sebab itu, pengajuan pinjaman ke LPDB-KUMKM akan dipertimbangkan untuk mewujudkan rencana tersebut,” jelas Mustar Kai.

Koperasi yang tahun ini genap berusia 49 tahun, memiliki total karyawan sebanyak 27 orang, dengan jumlah anggota sebanyak 4.154 orang. Per Juli 2023, Kopkar Kelompok Gobel mencatatkan total omzet sebesar Rp68,47 miliar, dan memiliki satu kantor pusat di Kawasan PT Panasonic Manufacturing Indonesia, serta lima toko yang berlokasi di Cawang Jakarta Timur, Cibitung, Cileungsi, dan Pasuruan.

“Kami terkesan dengan pelayanan LPDB-KUMKM yang sangat membantu dan mendampingi sejak awal pengajuan proposal hingga pencairan pinjaman, khususnya saat melengkapi syarat-syarat pinjaman. Kami berharap, LPDB-KUMKM semakin berkembang ke depan agar dapat membantu koperasi-koperasi di Indonesia yang membutuhkan akses permodalan,” tutur Mustar.

Untuk harapannya ke koperasi, lanjut Mustar, kiranya dapat terus maju dan berkembang menjadi lebih inovatif dalam penjualan. Dari sisi digitalisasi, kami juga berharap dapat segera terwujud guna mendukung penjualan dan meningkatkan bisnis koperasi. Dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan pemberdayaan anggota, Kopkar Kelompok Gobel dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya.

Senada dengan Mustar Kai, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, penguatan permodalan koperasi dapat dicapai melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah perkuatan modal dari pemerintah. Melalui LPDB-KUMKM yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, koperasi didorong memiliki permodalan yang cukup untuk tumbuh dan berkontribusi secara signifikan pada ekonomi negara.

“Modal yang mencukupi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan usaha koperasi. Seiring perkembangan zaman, koperasi akan dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, sehingga dengan adanya modal yang cukup, koperasi dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anggota, termasuk pelatihan keterampilan, pengelolaan keuangan, dan pelatihan teknis. Anggota yang terlatih memiliki potensi lebih besar dalam mencapai kesuksesan usaha koperasi,” tutur Supomo.

“Implementasi sistem manajemen yang efisien, penggunaan digital teknologi, serta perkuatan permodalan sangat dibutuhkan oleh koperasi modern dalam upaya memperluas jangkauan pemasaran dan pasar. Kehadiran LPDB-KUMKM menjadi nilai positif bagi koperasi di Indonesia, karena selain memiliki layanan perkuatan permodalan, LPDB-KUMKM juga bertugas untuk mendampingi dan mendorong koperasi agar lebih berkembang,” lanjut Supomo.

Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM, sambung Supomo, selain bertujuan untuk meningkatkan usaha koperasi dan kesejahteraan anggota, akses pembiayaan yang menawarkan bunga layanan rendah ini diharapkan dapat mendorong koperasi-koperasi di Indonesia untuk tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional.(Jef)