Arsip Tag: MenkopUKM Teten masduki

MenKopUKM Dorong Pengembangan Industri Oleh-oleh untuk Perkuat Jalur Pemasaran UMKM

Bali:(Globalnews.id)- Bangkitnya industri pariwisata setelah pandemi COVID-19 diharapkan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, mampu mendorong kembali pertumbuhan ekonomi UMKM di daerah, salah satunya melalui inovasi industri oleh-oleh.

Oleh karena itu, MenKopUKM Teten Masduki mendorong pengembangan industri oleh-oleh sebagai upaya memperkuat jalur pemasaran para pelaku UMKM.

Bali misalnya, sektor pariwisata di Pulau Dewata ini pada triwulan III-2022 menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, dengan jumlah wisatawan mancanegara lebih dari 2,3 juta dan wisatawan domestik mencapai 3,9 juta orang.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Bali sendiri mencapai 8,1 persen jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen pada kuartal III-2022.

Menurut Teten, salah satu pendukung meningkatnya jumlah wisatawan di Bali adalah inisiasi Pemerintah untuk menyelenggarakan berbagai event Internasional di Bali. Hal ini membuka kesempatan UMKM dalam mempromosikan berbagai produk unggulan.

“Bali menjadi salah satu unggulan pariwisata Indonesia. Dan oleh-oleh merupakan bagian dari destinasi wisata yang sangat penting. Kita beruntung punya jaringan toko oleh-oleh seperti Krisna di Bali. Di sana banyak brand-brand lokal yang tumbuh, karena Krisna bekerja sama dengan vendor UMKM untuk menjadi agregator,” ucapnya dalam peresmian outlet Serba Aji’k di Dewi Sri, Badung, Bali, Kamis malam (26/1).

Hadirnya Krisna sebagai agregator, ikut mendorong pertumbuhan UMKM dan Krisna Holding Company sebagai perusahaan untuk tumbuh secara bersama-sama.

“Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) juga telah memiliki kerja sama dengan Ajik untuk memperkuat fondasi bisnis Krisna dengan supplier UMKM. Bagaimana Krisna menjadi piloting program KUR klaster,” kata Teten.

Menteri Teten menambahkan, KemenKopUKM juga bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu produk Indonesia masuk pasar global, dengan meresmikan Indonesia Trading House (ITH) di Swiss.

“Kita melihat permintaan dunia seperti apa. Seperti kemarin di Swiss yang menjadi hub pasar Eropa dan dunia, banyak permintaan kopi, gula semut, natural ingredient, wellness product, juga furniture. Saya berpikir, jika kacang Ajik Krisna dijual di luar negeri pasti laku di sana,” kata MenKopUKM.

*Perluasan Pasar*

MenKopUKM turut meresmikan pembukaan outlet pertama Serba Aji’k di Dewi Sri, Badung, Bali. Diharapkan kehadiran outlet pertama tersebut mendorong perluasan akses pasar produk UMKM Indonesia, agar lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Tak hanya itu, keberadaan Serba Aji’k sebagai etalase oleh-oleh khas Bali yang menjadi pintu untuk masuk ke pasar Global. Untuk itu inovasi produk, kemasan, standardisasi mutu harus dapat mengikuti standar Internasional. “Karena Bali adalah jendela kita masuk ke pasar dunia,” ucap MenKopUKM.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata, oleh-oleh yang paling diminati wisatawan dari Bali antara lain pie susu, kacang disco, dan bakpia.

I Gusti Ngurah Anom atau pria yang akrab disapa Ajik Krisna ini mengatakan, peresmian Serba Aji’k bertujuan agar UMKM semakin hidup dan ekonomi Bali kembali tumbuh.

“Karena produk best seller adalah pie susu, tetapi di luar itu banyak juga produk-produk UMKM-nya di sini. Untuk itu evaluasi akan dilakukan 2-3 bulan sekali, melihat bagaimana pasarnya ke depan. Jika terus diminati, jumlah UMKM akan kita tambah. Yang tadinya hanya 365 menjadi 500 UMKM,” ucap Ajik.

Diakuinya, hingga kini pertumbuhan Krisna sendiri lebih bagus dibanding sebelum pandemi. “Pandemi memang berat, tapi berkat pandemi ini juga muncul berbagai inovasi. Bagi saya, pandemi itu juga membawa berkah,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Teten juga melakukan kunjungan ke pabrik Pie Susu Aji’k yang terbesar di Bali yang luasnya mencapai 1 hektare. Kehadiran pabrik ini, dalam rangka memenuhi permintaan pie susu yang membludak di Bali, terutama saat weekend.

“Di pabrik ini mampu memproduksi 25 ribu boks pie susu per hari. Mei 2023, rencananya kami mau buka lagi di Gianyar dengan kapasitas produksi 35 ribu boks per hari. Kami juga mempekerjakan sebanyak 300 orang karyawan, terutama anak-anak disabilitas. Tahun ini, kami juga akan membuka oleh-oleh Nusantara satu di Yogyakarta, 2 di Jakarta, 1 di Serpong, dan doakan semoga bisa sampai buka di Swiss,” ucap Ajik.(Jef)

MenKopUKM Dorong Kopkar Masuk Ekosistem Industri Manufaktur

Tangerang:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendorong Koperasi Karyawan (Kopkar) untuk masuk menjadi bagian dari ekosistem industri manufaktur di Indonesia.

“Model koperasi seperti ini seharusnya ada di setiap industri manufaktur. Mereka bisa meniru model bisnis yang sudah ada disini,” ucap MenKopUKM, Teten Masduki, saat melakukan kunjungan kerja ke Kopkar Adis Dimension Footwear, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (25/1).

Lebih dari itu, melihat toko ritel modern (supermarket/swalayan) yang dimiliki Kopkar Adis, Menteri Teten mengakui sangat terinspirasi untuk mengembangkannya seperti halnya jaringan swalayan/supermarket Coop yang dikelola koperasi di Prancis.

“Coop itu jaringan ritel modern terbesar keempat di dunia, setelah Wallmart, Tesco, dan Carrefour. Dan itu dimiliki dan dikelola koperasi,” ucap MenKopUKM.

MenKopUKM meyakini, bila koperasi dikelola dengan benar dan profesional, bisa menjadi satu kekuatan ekonomi. “Dan saya melihat embrio atau benihnya ada di Kopkar Adis. Saya melihat toko ritelnya sudah siap untuk dikembangkan,” ucap Menteri Teten.

MenKopUKM pun siap mendukung penuh upaya menjadikan Kopkar Adis sebagai kekuatan jaringan ritel modern di industri manufaktur di Indonesia. “Saya membayangkan, setiap pabrik yang ada, memiliki supermarket seperti ini, yang kemudian dikelola oleh Kopkar Adis,” ucap Menteri Teten.

Untuk pengembangan produk-produknya yang ada di supermarket Kopkar Adis, Menteri Teten menyebutkan bisa dihubungkan dengan koperasi-koperasi produsen yang ada. Misalnya, dengan koperasi holtikultura (Ciwidey, Bandung), koperasi beras (Semarang), koperasi petani pisang cavendish, dan sebagainya.

MenKopUKM mendorong AdisMart membuka banyak toko di sekitar pabrik. “Dan konsumennya, bisa menjadi anggota toko yang terkoneksi secara online,” kata Menteri Teten.

Yang pasti, menurut MenKopUKM, bila memiliki Kopkar seperti Adis, perusahaan akan banyak mendapat manfaat. Dimana, semua kebutuhan (konsumsi) karyawan sehari-hari bisa dipenuhi Kopkar dengan harga jauh lebih murah.

Bahkan, Kopkar punya dukungan pembiayaan untuk karyawan (anggota) yang sifatnya mendesak, seperti biaya sekolah anak, renovasi rumah, dan lainnya. “Mereka tidak akan lagi terjebak rentenir. Ini sudah menjadi ekosistem bagi kesejahteraan karyawan,” kata Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kopkar Adis Dimension Footwear Maryono mengatakan koperasinya memiliki Future Plan yang siap diwujudkan, untuk lebih menyejahterakan anggota. Diantaranya, menyiapkan Pujasera di lokasi perusahaan, membangun aplikasi e-commerce bagi produk-produk dari anggota Kopkar, dan siap melayani delivery order setiap pembelian (belanja) di Kopkar Adis.

“Future Plan lainnya adalah membuka jaringan AdisMart di luar perusahaan,” ucap Maryono.

Maryono menambahkan, dengan jumlah anggota aktif sebanyak 9.693 orang, Kopkar Adis sudah menerapkan integrasi sistem online dalam melayani anggota (My Siskop Adis). “Kami sudah beradaptasi dengan perubahan teknologi,” kata Maryono.

Ia menyebutkan Kopkar Adis memiliki aset sebesar Rp78,67 miliar dengan omzet Rp97,12 miliar pada 2022.

Sementara Chairman PT Adis Dimension Footwear Harijanto mengatakan Kopkar Adis yang sudah berusia 30 tahun lebih memiliki perjalanan panjang berliku sebelum menjelma seperti sekarang. “Pernah bangkrut karena salah urus. Tapi, kemudian, kita kelola koperasi dengan benar dan profesional hingga menjadi seperti sekarang,” kata Harijanto.

Harijanto menyebutkan, pihak manajemen perusahaan akan terus mendukung pertumbuhan dan pengembangan koperasi di Indonesia. “Kami siap mendukung program-program dari KemenkopUKM,” kata Harijanto.

MenKopUKM Resmikan Indonesia Trading House di Swiss

Aargau,Swiss :(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, bersama Duta Besar RI untuk Indonesia dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, meresmikan Indonesia Trading House atau ITH yang bertempat di toko Pasar Indonesia di Aargau, Swiss.

MenKopUKM Teten Masduki memberikan apresiasi tinggi atas upaya pendirian ITH di Swiss, terutama karena membuka peluang masuknya produk-produk UMKM Indoensia ke pasar luar negeri.

“Saya kira sekarang dengan market digital itu juga akan cukup mudah membantu penjualan produk-produk Indonesia lewat jaringan diaspora, asal ada warehousenya ada suppliernya dengan cara rutin”, ujar Teten  dalam Siaran Pers, Selasa (24/1/2023)

Menteri Teten juga memberikan perhatian terhadap pemanfaatan platform market digital atau marketplace untuk pemasaran produk-produk UMKM Indonesia serta keterhubungan dengan jejaring ITH, diaspora Indonesia, serta pasar dalam negeri.

“Tetap perluas produk-produk UMKMnya. Karena produk UMKM ini justru custom dan sekarang kalau makin langka makin dicari. Banyak sekali yang mungkin nanti bisa kita kerja samakan yang sudah diterima market dalam negeri, itu misalnya produk-produk UMKM yang sudah dijual di Mbloc, Post bloc, sekarang di Sarinah,” kata Menteri Teten.

Ke depan ia akan mengupayakan kerja sama tersebut diperluas.

“Nanti itu bisa kita kerja samakan dengan ITH, sehingga kita bisa manfaatkan jaringan onlinenya. Pemerintah juga sedang mendorong penjualan bumbu, jadi bukan lagi kita jual rempahnya lagi. Yang kita ekspor lagi nanti bumbu bukan rempah,” ujar Menteri Teten

Peresmian pendirian itu menjadi tindak lanjut kegiatan tahun lalu yakni pada 24 Mei 2022, yaitu penandatanganan pendirian ITH yang secara resmi ditandangani di sela perhelatan WEF di Indonesia Pavilion, yang ditandatangani oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid.

“Jadi sekali lagi saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Catherina dan juga dukungan Pak Dubes yang luar biasa dan KADIN. Mudah-mudahan ini bisa direplikasi di berbagai tempat karena sekarang ini produk UMKM juga sudah besar berkualitas (custom, berkualitas) Justru itu yang kita perlu masuk ke pasar luar dan kita mulai dari orang Indonesia,” kata Menteri Teten.

“Peresmian ITH di Aargau Swiss, kita harapkan dapat menjadi pintu bagi mengalirnya produk-produk Indonesia, baik produk makanan dan non-makanan, ke pasar Swiss dan pasar Eropa. Indonesia harus berpikir dan memanfaatkan peluang Swiss sebagai hub untuk pintu produk Indonesia ke pasar Eropa, terutama dengan pemanfaatan isu tarif dalam Perjanjian Indonesia-EFTA CEPA,” ujar Dubes Muliaman.

Dalam peresmian ITH, dari pihak Pasar Indonesia AG hadir Pemilik Pasar Indonesia AG, Catharina Oehler. Pemilik Pasar Indonesia Versand, yakni Catharina Oehler, merupakan salah satu diaspora Indonesia di Swiss yang menjual produk Indonesia sejak tahun 1999.

Sementara itu dari pihak Kadin Indonesia dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Koordinator I, KADIN Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi dan Ketua Komite Bilateral Swiss Kadin, Francis Wanandi.

ITH merupakan salah satu upaya Indonesia dan bentuk konkret dari pemanfaatan implementasi Indonesia EFTA CEPA, telah berlaku mulai 1 November 2022.

Dengan telah berhasilnya pendirian ITH di Swiss semua pihak berharap akan semakin mendorong peningkatan perdagangan Indonesia ke luar negeri dengan memanfaatkan perjanjian terkait tarif perdagangan antara Indonesia-Swiss.

“ITH Ini yang pertama di Eropa dan akan terus dikembangkan. Peresmian Indonesia Trading House merupakan bukti keberhasilan dari kolaborasi KADIN dengan mitra di Swiss (Pasar Indonesia AG). Kami juga mengapresiasi dukungan dari KBRI Bern dan Kementerian Perdagangan RI. Pada prinsipnya, kami terus mendukung upaya kemajuan dan peningkatan perdagangan Indonesia untuk tembus pasar Eropa,” ujar Waketum Koordinator I Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi.

“Kami juga memahami terkait isu cukup tingginya biaya logistik yang menjadi perhatian utama para diaspora Indonesia, semoga kita bisa mencari solusi bersama terkait isu logistik dimaksud. Perjanjian Indonesia-EFTA CEPA yang telah tercapai juga perlu dimanfaatkan dengan baik, terutama terkait tarif,” kata Waketum Koordinator I Yukki.(Jef)

Kunjungi Fenaco di Swiss, Menteri Teten Ingin Kembangkan Koperasi Agrikultur di Indonesia

Bern:(Globalnews.id) – Dalam upaya mengembangkan koperasi agrikultur di Indonesia, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Fenaco Genossenschaft (Fenaco), salah satu koperasi agrikultur terbesar di Swiss, Jumat (20/01).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Teten didamping Muliaman Hadad, Francis  Dubes Swiss, Ketua Komite Swiss Kadin Indinesia Francis Wanandi, serta Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Deputi Bidang UKM Hanung Harimba, Dirut LPDB KUMKM Supomo,  diterima secara langsung oleh Head of Plant Production and Member of the Executive Board Fenaco, Michael Feitknecht, untuk mendiskusikan bagaimana konsep pengembangan koperasi agrikultur di Indonesia maupun Swiss.

“Pertemuan ini sangat penting untuk melihat bagaimana Fenaco sebagai salah satu koperasi agrikultur terbesar di Swiss dapat memberdayakan anggotanya yang sebagian besar adalah petani melalui konsep bisnis yang tepat,” kata Menteri Teten.

Fenaco sendiri memiliki sejarah panjang dengan bergerak dalam berbagai sektor strategis selama lebih dari 150 tahun. Yakni dalam sektor petanian, industri makanan, perdagangan retail, bahkan mulai bergerak ke sektor energi.  

“Kami menilai dapat memperoleh pembelajaran dari pengalaman Fenaco dalam mengembangkan usaha Koperasi,” kata Menteri Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten menjelaskan terdapat beberapa hal yang dapat dipelajari dari Fenaco, yakni strateginya dalam mengembangkan usaha koperasi, model bisnis dan mekanisme kerja Fenaco dengan para anggotanya, kunci keberhasilan Fenaco dalam menghadapi persaingan dengan pelaku usaha lain, hingga kebijakan atau fasilitasi pemerintah yang diperlukan untuk mengembangkan corporate farming melalui Koperasi.

“Yang paling penting adalah apakah memungkinkan Fenaco membangun kemitraan usaha dengan Koperasi di Indonesia, sekaligus bagaimana model bisnis yang diharapkan atau direncanakan oleh Fenaco jika nantinya bermitra dengan Koperasi di tanah air,” ujar Menteri Teten.

Fenaco dikenal sebagai salah satu koperasi agrikultur terbesar di Swiss dengan 44.000 anggota yang didominasi oleh petani, di mana Fenaco memiliki ekosistem yang baik dari hulu ke hilir mulai dari proses produksi hingga pemasaran produk anggotanya, sekaligus secara aktif masuk kedalam rantai pasok yang menghubungkan petani kepada konsumen.

Selain itu, kedua belah pihak juga berdiskusi terkait berbagai permasalahan koperasi yang terjadi di masing-masing negara, sekaligus upaya-upaya yang dapat dimaksimalkan untuk mengatasinya.

“Kami juga telah membahas berbagai permasalahan yang banyak ditemui di koperasi, khususnya koperasi agrikultur, dan dari diskusi tersebut ternyata banyak hal-hal yang bisa kita kolaborasikan melalui kerja sama lebih lanjut,” ujar Menteri Teten.

Kedepan, Menteri Teten berharap adanya tindak lanjut kerja sama antara KemenKopUKM dan Fenaco dalam berbagai bidang, khususnya dalam mengembangkan koperasi agrikultur.

“Kami sudah menemukan beberapa potensi yang dapat kami kerjasamakan antara koperasi Indonesia dengan Fenaco, khususnya dalam mengembangkan koperasi agrikultur, terutama untuk tiga komoditas utama, yakni kopi,   coconut sugar (gula semut), dan Natural Ingredients (rempah-rampah) yang banyak diproduksi oleh pelaku usaha di tanah air dengan kualitas yang baik, dan ternyata sangat dibutuhkan di Swiss dalam pengembangan industrinya” kata Menteri Teten.(Jef)

MenKopUKM dorong Peningkatan Kerja Sama Nestle dengan Koperasi di Indonesia

Davos:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendorong peningkatan kerja sama Nestle dengan koperasi di Indonesia agar bisa terjalin lebih luas tidak sekadar sebagai offtaker bagi produksi susu peternak sapi perah.

Di sela-sela agenda peresmian Pavilon Indonesia dalam event pertemuan World Economic  Forum yang dihadiri 51 Kepala Negara di Davos, Swiss, Rabu (18/1), MenKopUKM Teten Masduki melakukan pertemuan dengan Magdi Batato, Chief Operating Officer Nestle Global bertempat di Pavilion Indonesia Davos.

Dalam pertemuan, MenKopUKM didampingi Muliaman Hadad Dubes RI untuk Swiss, Ketua Komite Swiss KADIN Indonesia Francis Wanandi, serta turut pula dalam pertemuan Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Deputi Bidang UKM Hanung Harimba, dan Dirut LPDB KUMKM – Supomo.

“Kami memberikan apresiasi atas dukungan dan kemitraan Nestle dengan koperasi di Indonesia, terutama perannya sebagai offtaktaker bagi produksi susu dari Koperasi Peternak Sapi Perah,” kata MenKopUKM.

Secara khusus, MenKopUKM juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Nestle kepada koperasi peternak sapi perah saat menghadapi pendemi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada tahun 2022, yang berdampak pada penurunan produktivitas susu koperasi peternak sapi perah di Indonesia mencapai 30-40 persen.

Ia mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM mengharapkan peningkatan peran Nestle Indonesia khususnya, tidak hanya berperan sebagai offtaker.

Namun juga dapat membantu produktivitas koperasi peternak sapi perah di Indonesia, mulai dari penyediaan bibit, pakan sampai dengan produk sekunder dari susu.

“Dengan cara ini diharapkan peternak sapi perah dapat memperoleh nilai tambah dan koperasi peternak sapi perah semakin berkembang dan masuk dalam rantai pasok (supply chain),” kata Teten.

Teten Masduki juga meminta, Nestle untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan komoditi lainnya, yang juga merupakan jaringan bisnis yang dikembangkan Nestle, seperti kopi, cokelat, dan sebagainya.

Dalam kesempatan yang sama, COO Nestle, Magdi Batato menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia, sehingga keberadaan Nestle semakin berkembang di Indonesia.

Nestle telah memperluas kapasitas 3 pabrik eksisting dengan investasi 100 juta dolar AS di Karawang Jawa Barat, Panjang Bandar Lampung dan Kejayan Pasuruan Jawa Timur, serta pembangunan pabrik baru di Batang Jawa Tengah dengan investasi 220 juta dolar AS:

Magdi Batato juga mengundang Menteri Teten hadir dalam peresmian pabrik Nestle terbaru di Indonesia, yang bertempat di Batang Industrial Park, Jawa Tengah.

Nestle juga menyambut positif harapan Menteri Teten, terkait peningkatan produktivitas koperasi peternak sapi perah di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Nestle juga mengungkapkan kesiapannya untuk berkolaborasi bersama pemerintah untuk terus melakukan upaya mendukung peningkatan produktivitas koperasi melalui program pendampingan dan peningkatan keterampilan para peternak sapi perah.

“Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus membantu mengembangkan akses lebih luas termasuk pontensi mengembangkan produk kopi, kakao, dan lainnya agar dapat bersaing hingga ke mancanegara,” kata Batato.(Jef)

MenKopUKM: Program PINTU Incubator Hubungkan UKM ke Market Global

Jakarta:( Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Program PINTU Incubator yang menjadi upaya untuk mendorong UKM fesyen agar terus berkembang dan terhubung ke dalam market global.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, saat ini ekonomi kreatif menjadi lokomotif baru pengembangan ekonomi di Indonesia.

“Kami mencatat di tahun 2021, sektor ekonomi kreatif salah satunya fesyen menyumbang Rp1.134 triliun atau setara dengan 6,98 persen. Saya berharap pelaku usaha ekonomi kreatif terus mencoba hal baru dan inovatif demi kemajuan ekonomi kreatif,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan keterangan pers dalam acara PINTU Incobators, di Jakarta, Kamis (12/1).

Menteri Teten menambahkan, Program PINTU Incubator merupakan suatu terobosan yang dapat direplikasi banyak pihak di tengah pengembangan ekonomi kreatif di tanah air.

Program PINTU Incubator mengkurasi 4 brand terpilih untuk mengikuti Premiere Classe di Prancis pada ajang Paris Trade Show 2023. Adapun, 4 brand terpilih adalah Parapohon, Apakabar, Tenun Imam, dan Tenun Lurik Rachmad.

“Satu inkubator belumlah cukup untuk memaksimalkan kekayaan alam dan budaya yang belum digarap dengan baik. Ini tantangan yang harus kita lakukan, sehingga dapat melahirkan talenta baru di industri fesyen lokal dengan mengedepankan wastra nusantara yang dapat bersaing di pasar domestik dan dunia,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Founder of LAKON Indonesia sekaligus inisiator Program PINTU Incubator, Thresia Mareta, mengungkapkan setelah perjalanan panjang dengan melaksanakan berbagai program bimbingan, pihaknya telah berhasil memilih partisipan yang akan mendapat kesempatan untuk menjajaki pasar global melalui Paris Trade Show.

“Kami berharap para partisipan dapat mengeksekusi segala pengetahuan yang diperoleh di PINTU Incubator ini ke dalam bisnis mereka, khususnya dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat di pasar global untuk membuktikan bahwa brand lokal tanah air mampu bersaing dalam industri fashion berskala internasional,” kata Theresia.

Sementara Soegianto Nagaria, Chairman JF3, mengungkapkan rasa bangga karena telah terpilihnya partisipan PINTU Incubator untuk mengikuti Paris Trade Show.

“Selama penyelenggaraan JF3, sejak tahun 2004 hingga sekarang, kami tidak pernah luput untuk melibatkan dan mendukung pelaku UMKM lokal, kami tumbuh dan berkembang bersama. Hari ini kami merasa bangga, karena pada akhirnya misi kami untuk mengangkat para pelaku UMKM Indonesia agar dapat berbicara di tatanan global dapat terwujud dengan nyata. Kami ucapkan selamat dan semoga hal ini dapat memberikan manfaat pada industri fesyen tanah air,” kata Soegianto.(Jef)

MenKopUKM: 2023 Jadi Peluang Bagi UMKM untuk Kuasai Pasar Domestik

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa tahun 2023 ini menjadi peluang yang baik bagi pelaku UMKM untuk menguasai pasar domestik sebab ketidakpastian dunia telah menyebabkan rantai pasok global terganggu dan konsumsi domestik akan menjadi hal yang diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi.

“Tahun ini menjadi momentum bagi produk UMKM atau brand lokal untuk menguasai pasar domestik. Karena supply chain dunia terganggu, jadi momentumnya untuk memanfaatkan potensi dalam negeri,” ucap MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Digital Acceleration Summit yang diselenggarakan oleh Bukalapak di Bukalapak Headquarter, Cilandak, Jakarta, Kamis (12/01).

Lebih lanjut, Menteri Teten menegaskan bahwa pada tahun ini, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga tetap kuat.

Pemerintah dikatakan telah membuat kebijakan belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk wajib membeli produk dalam negeri sebanyak 40 persen atau mencapai Rp400 triliun.

“Ini bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi sebanyak 1,8 persen dan menciptakan 2 juta lapangan kerja. Ini penting di tengah ketidakpastian dunia,” kata Menteri Teten.

Dia menekankan, pada tahun ini kunci untuk menjaga perekonomian Indonesia ialah membeli dan mengonsumsi produk dalam negeri atau produk UMKM.

“Lupakan beli produk asing. Buatan kita lebih bagus dari buatan Tiongkok. Kita lihat yang punya daya beli besar itu kan kelas menengah atas yang uangnya nganggur selama pandemi. Itu karena tidak berwisata, dan diam di rumah saja. Sekarang PPKM telah dicabut, maka mereka akan mulai spending money dan mendukung daya beli masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa tahun ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku UMKM untuk mengambil alih pasar dalam negeri.

“Karena dari luar negeri kan susah masuk barangnya sekarang. Menurut kami tahun ini menjadi kesempatan bagi UMKM. Jadi bisa ditargetkan segmen produk yang harus dihasilkan,” ucap Aldi.

Menurutnya, Kadin juga memiliki banyak program untuk membantu UMKM agar semakin luas aksesnya ke pasar dan industri.

Selain itu, dari segi keuangan, Kadin juga memiliki banyak program bekerja sama dengan P2P lending dan perbankan untuk memberikan pembiayaan ke UMKM. Pihaknya juga berkomitmen untuk melatih UMKM agar dapat mengatur keuangan mereka.

“Kami ingin kuatkan fondasi UMKM agar bisa ekspansi dan mengambil kesempatan saat resesi,” ujarnya.

Sementara itu, CEO BukaFinancial & Commerce Victor Putra Lesmana menuturkan bahwa UMKM saat ini telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Guna memaksimalkan potensi agar dapat memanfaatkan pasar dalam negeri di tengah ketidakpastian, pemberdayaan bagi UMKM dikatakan akan menjadi kunci untuk dapat menjangkau konsumen Indonesia.

“Banyak hal yang harus diberdayakan agar dapat menjangkau konsumen Indonesia. Konsumen kita luas, ada yang pakai e-commerce, sosial media, dan lainnya untuk belanja. Maka UMKM harus bisa mengembangkan diri untuk memanfaatkan beragam platform. UMKM juga diharapkan tidak jago kandang tapi dapat melangkah ke dunia internasional,” ucap Victor.(Jef)

MenkopUKM Beri Solusi Agar Creative Center Mampu Lahirkan Local Champion

Majalengka:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa pembangunan gedung Creative Center di berbagai daerah, harus mampu melahirkan banyak Local Champion termasuk memiliki ‘nyawa’ dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha pelaku UMKM.

“Saya berharap Majalengka Creative Center bisa dikelola dengan baik, harus bisa mendorong kegiatan usaha kreator lokal,” kata MenkopUKM, Teten Masduki, pada acara peresmian Majalengka Creative Center, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (11/1).

Untuk itu, Menteri Teten mendorong adanya perencanaan yang matang bagi Creative Center Majalengka untuk melahirkan banyak entrepreneur baru di Majalengka. “Creative Center ini harus dilengkapi berbagai sarana. Bukan hanya sarana bermain dan seni budaya, tapi ada konsultasi dan pendampingan usaha,” kata Menteri Teten.

Lebih dari itu, harus ada pelatihan teknik dan manajerial, ada pengurusan sertifikat perizinan, dan juga inkubasi bisnis yang harus disiapkan, hingga sarana promosi dan pemasaran produknya.

“Kita bisa kerja samakan, karena banyak Co-Working Space atau Creative Center dibangun, tapi tidak ada nyawanya, nanti gedungnya kosong. Oleh karena itu, harus dikerjasamakan dengan komunitas kreatif,” ujar Menteri Teten.

MenkopUKM pun berharap Creative Center ini betul-betul melahirkan Local Champion Majalengka, termasuk aktivasi ruang ekspresi lainnya seperti bermusik, pameran seni, hingga kuliner khas majalengka.

“Saat ini, persaingan global bisa dimenangkan oleh tingkat kreativitas masyarakatnya, serta oleh inovasi yang kita kembangkan,” ucap Menteri Teten.

MenkopUKM mengajak para Kepala Daerah untuk menyiapkan diri menyongsong Tahun Emas 2045, dimana Indonesia diprediksi menjadi empat kekuatan ekonomi dunia. “Kita perlu mempersiapkan entrepreneur baru, karena rasio kewirausahaan kita baru 3,47 persen,” kata Menteri Teten.

Majalengka Creative Center juga diharapkan dapat mengambil peran dalam merespons kreativitas SDM Majalengka, sekaligus produk unggulan domestiknya, menjadi penghubung dengan stakeholder, membuka jalur kemitraan rantai pasok di Majalengka dengan wilayah industri Segitiga Rebana, regional Jawa Barat, bahkan hingga nasional dan internasional.

“Saya yakin, Majalengka Creative Center mampu menjadi milestone penting untuk tumbuh dan bangkitnya UMKM, khususnya brand lokal kreatif kebanggaan Majalengka,” ujar Menteri Teten.

Gerbang Prima

Sementara itu, Bupati Majalengka H Karna Sobahi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah meluncurkan program penguatan UMKM bertajuk Gerbang Prima. “Yaitu, kita harus bangga memakai dan menggunakan produk yang diproduksi Majalengka. Dari kita, oleh kita, untuk kita,” kata Karna.

Bagi Karna, Gerbang Prima merupakan sebuah komitmen untuk mencintai dan memakai produk asli dari Majalengka. Efek yang diharapkan adalah mengungkit dan mengangkat perekonomian masyarakat Majalengka. “Gerbang Prima juga bisa menjadi ikon produk Majalengka memasuki pasar nasional dan internasional,” ujar Karna.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, pembangunan Creative Center untuk memberikan ruang kreasi dan mendapatkan ilmu pengetahuan bagi kalangan anak muda.

“Creative Center harus bisa berkreasi, tidak hanya di bidang seni budaya, tapi juga ekonomi kreatif. Dua fungsi ini harus terus kita kembangkan dalam kreasi dan inovasi,” kata Wagub Jabar.(Jef)

Menteri Teten: Wujudkan Transformasi Ekonomi melalui PLUT

Semarang:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, posisi strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) saat ini merupakan perwujudan rumah UMKM yang menjadi tools pemerintah untuk mewujudkan transformasi ekonomi nasional dewasa ini.

Hal tersebut disampaikan MenKopUKM saat mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, saat meresmikan secara serentak enam PLUT KUMKM di Kabupaten Semarang, Selasa, (27/12).

Adapun PLUT KUMKM yang baru diresmikan tersebar di Kabupaten Semarang (Jawa Tengah), Purworejo (Jawa Tengah), Buleleng (Bali), Dairi (Sumatera Utara), Maros (Sulawesi Selatan), dan Kota Kendari (Sulawesi Tenggara).

Menteri Teten menjelaskan, sepanjang 2022, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan pembangunan dan revitalisasi PLUT-KUMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra IKM Bidang UMKM untuk mewujudkan transformasi ekonomi sebagaimana amanat RPJMN.

Dimana hingga saat aat ini revitalisasi PLUT dilakukan di 20 kabupaten/kota dengan total anggaran sebesar Rp127,6 miliar.

“Sejak digulirkan pada 2013 hingga saat ini, telah terbangun PLUT sebanyak 74 unit yang tersebar di 74 kabupaten/kota di 32 provinsi seluruh Indonesia. Dan Mulai awal tahun ini, kami melakukan re-disain PLUT yaitu sebuah konsep kebaruan dengan branding New PLUT sehingga pendampingan dan pembinaan menjadi lebih efektif,” kata Menteri Teten.

Ia juga menegaskan, berangkat dari masih lemahnya daya saing perekonomian nasional dan rendahnya rasio kewirausahaan serta memahami proporsi sistem perekonomian nasional yang tidak berubah selama 23 tahun ini, PLUT menjadi bagian program strategis kementerian KUKM dengan memberikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan kepada koperasi, UMKM dan wirausaha secara komprehensif, terpadu, serta berbasis teknologi.

New PLUT adalah optimalisasi fungsi dan layanan PLUT KUMKM melalui perubahan orientasi dan paradigma pengelolaan PLUT ke dalam konteks kekinian melalui 10 fungsi layanan utama.

Fungsi layanan itu mencakup, pertama, konsultasi dan pendampingan usaha. Kedua, pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha. Ketiga, pelatihan teknis dan manajemen. Keempat, pemenuhan sertifikasi dan standardisasi produk. Kelima, inkubasi bisnis. Keenam, promosi dan pemasaran produk. Ketujuh, kurasi UMKM. Kedelapan, pengembangan jejararing kemitraan lintas sektoral. Kesembilan, co-working space, dan kesepuluh, fasilitas pendukung kewirausahaan lainnya.

“Mengurus UMKM berbeda dengan usaha besar, UMKM harus dilakukan pendampingan secara terus-menerus dari hulu ke hilir. Seiring dengan adanya era disrupsi perilaku masyarakat akibat pandemi COVID-19, maka harus disiapkan digitalisasi dengan menyiapkan teknologi yang relevan serta mendukung bonus demografi,” kata MenKopUKM

Adapun arah kebijakan tematik yang menjadi sasaran program ini adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi struktural melalui peningkatan kualitas dan kontribusi destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil dan menengah sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024.

“Immediate outcome dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas kerja, daya saing koperasi dan UMK, meningkatkan kualitas layanan pendampingan (bagi koperasi dan UMK) dan meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang didampingi,” katanya.

Untuk pembangunan dan revitalisasi PLUT saat ini telah dilakukan standardisasi terkait desain Gedung PLUT yang secara fisik tidak menghilangkan ciri khas PLUT yang ada, mengandung kearifan lokal dari tiap-tiap daerah, serta memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Warna Gedung dan tata ruang gedung PLUT disesuaikan dengan corak kekinian dan terstandar.

Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menegaskan, kehadiran PLUT diharapkan menjadi akselerator tumbuh kembangnya koperasi, UMKM, dan wirausaha yang selama ini ikut menggerakkan ekonomi di daerah, di kabupaten masing-masing. “Jadi saya harapkan dengan adanya PLUT, nanti UMKM itu tidak terkena stunting lagi. Tapi akan terus berkembang dan akan menjadi usaha yang lebih besar lagi,” ucapnya.

Menurut Wapres, potensi Intanpari yang merupakan akronim dari industri, pertanian, dan pariwisata, harus terus digali agar tercipta diversifikasi, produktivitas, daya saing, serta jangkauan pasar yang kian luas merambah pasar global. Bukan hanya nasional tapi juga pasar global.

Upaya pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha ini sangat penting digalakkan di seluruh daerah, karena lewat upaya ini pula Pemerintah ingin membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Pemerintah sangat menyadari besarnya potensi UMKM. Termasuk kontribusinya terhadap PDB dan pertumbuhan ekonomi, maupun perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Karena kita masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup serius. Mayoritas UMKM masih berskala mikro dan kecil. Ditambah rasio kewirausahaan Indonesia juga baru sekitar 3,47 persen yang harus terus kita tingkatkan,” kata Wapres Ma’ruf.

Ia mengatakan, sebagai negara berkembang dan berpopulasi besar, Indonesia diproyeksikan menjadi raksasa ekonomi dunia. Prasyarat kemajuan ekonomi tersebut di antaranya jika kita mampu terus mendongkrak kualitas SDM dan kuantitas wirausaha dalam negeri. Kewirausahaaan akan menyumbang efek berjenjang karena dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan, seiring dengan tumbuhnya pendapatan dan kesejahteraan para pelakunya.

Bahkan, wirausaha kerap dapat menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk/jasa yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk itu, selama proses pemulihan, Pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, maupun pendampingan.

“Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan, seperti jejaring dan inkubasi bisnis, inovasi produk dan jasa berbasis riset, pemanfaatan teknologi dan peningkatan literasi digital, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif,” katanya.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, khusus di Jateng, terdapat dua lagi tambahan PLUT dari total 11 PLUT di Jateng. PLUT kata Ganjar, akan menjadi titik untuk UMKM agar bisa mempelajari, meniru, hingga mengaplikasikannya. Termasuk fasilitas co-working space untuk startup bisa mengembangkan bisnisnya.

“Pendampingan menjadi permasalahn yang selama ini dihadapi oleh UMKM. Sampai saat ini sektor usaha di Jateng kurang lebih ada 4,2 juta unit. Cukup besar, dan dari semua itu usaha mikro. Artinya, ketahanan ekonomi yang kecil ini butuh intervensi dari beberapa pihak termasuk fasilitas PLUT, untuk menjadi pendorong UMKM naik kelas,” ucapnya.(Jef)

Hadirkan Transformasi Ekonomi Inklusif Untuk Semua Kalangan, Wapres Resmikan Enam PLUT KUMKM

Semarang:(Globalnews.id)- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meresmikan secara serentak enam Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Indonesia di PLUT KUMKM Kabupaten Semarang, Selasa, (27/12/2022).

Adapun enam PLUT KUMKM yang diresmikan Wapres pada hari ini diantaranya terletak di Kabupaten Semarang, Purworejo, Buleleng, Dairi, Maros, dan Kota Kendari.

Didampingi Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta 5 Bupati dan 1 Walikota tempat PLUT didirikan, Wapres mengatakan, pemerintah terus menghadirkan transformasi ekonomi yang inklusif dan menjangkau semua lapisan tingkatan ekonomi. Hal tersebut hanya bisa tercapai dengan tiga pilar, yaitu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, dan perluasan akses dan kesempatan kerja, yang salah satunya dapat terlaksana melalui kehadiran PLUT KUMKM.

“Saya sangat senang karena kehadiran layanan terpadu ini diharapkan menjadi akselerator tumbuh kembang koperasi, UMKM dan wirausaha yang selama ini ikut menggerakkan ekonomi Kabupaten Semarang,” ujarnya.

Lebih jauh Wapres menegaskan, bahwa PLUT memiliki posisi strategis sebagai pengembangan semangat kewirausahaan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan, PLUT KUMKM telah dinyatakan sebagai salah satu Executing Agency Pengembangan Kewirausahaan Nasional di daerah.

Selain itu, PLUT mempunyai posisi strategis dalam mendukung implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2022, dalam percepatan transformasi pelaku usaha dari informal ke formal melalui pendampingan NIB, pendataan UMKM, pendampingan kemitraan dan penyelenggaran inkubasi bagi UMKM.

“Oleh karena itu, saya bahagia hari ini bisa menghadiri peresmian PLUT Semarang dan sangat berharap, apa yang sudah dimulai ini dapat terus dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh pemerintah daerah sehingga terbentuk suatu ekosistem kewirausahaan yang kondusif untuk menciptakan wirausaha mapan dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan, menuju pencapaian target RPJMN 2020-2024, yaitu rasio kewirausahaan 3,95 persen dan pertumbuhan wirausaha baru 4 persen,” terangnya.

Secara khusus, Wapres juga menuturkan bahwa PLUT KUMKM adalah sebagai kawalan pengembangan ekosistem kewirausahaan nasional yang mendukung integrasi sosial ekonomi masyarakat pada Proyek-proyek Strategis Nasional yang telah berjalan.

“Saya juga mengajak kita bersama untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat. Jiwa kewirausahaan perlu dikenalkan sejak usia muda, dengan menanamkan pola pikir dan perilaku inovatif, kreatif dan mandiri, jujur dan pantang menyerah, termasuk dalam kurikulum pendidikan,” pesannya

Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong konsep NEW PLUT yang diluncurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Dengan demikian, masyarakat dapat beradaptasi dan mampu terintegrasi dengan pola pertumbuhan ekonomi baru yang menjadi cara kerja dunia saat ini.

Senada dengan Wapres, MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, PLUT KUMKM saat ini merupakan perwujudan rumah UMKM yang menjadi alat pemerintah untuk mempercepat pencapaian target sebagaimana amanat dalam RPJMN maupun kebijakan yang terkait dengan transformasi ekonomi nasional dewasa ini.

Sedangkan untuk memperluas jangkauan dan layanan PLUT, di tahun 2022 telah dilakukan pembangunan dan revitalisasi PLUT KUMKM melalui DAK Fisik Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra IKM Bidang UMKM kepada 20 Kab/Kota dengan total anggaran sebesar Rp 127,6 miliar yang dialokasikan untuk pematangan lahan, pembangunan/revitalisasi Gedung, sarana dan prasarana pendukung layanan PLUT.

Menurutnya, arah kebijakan tematik yang menjadi sasaran program ini adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, melalui peningkatan kualitas dan kontribusi destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil dan menengah sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024.

“Immediate outcome (dampak) dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas kerja dan daya saing koperasi dan UMKM, meningkatkan kualitas layanan pendampingan (bagi koperasi dan UMKM) dan meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang didampingi,” kata Menteri Teten.

MenkopUKM menegaskan, mengurus UMKM berbeda dengan usaha besar, UMKM harus dilakukan pendampingan secara terus menerus dari hulu ke hilir. Seiring dengan adanya era disrupsi perilaku masyarakat akibat pandemi Covid-19, maka harus disiapkan digitalisasi, teknologi yang relevan serta dalam rangka mendukung bonus demografi.

Untuk diketahui PLUT KUMKM merupakan salah satu program strategis Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dengan memberikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan kepada koperasi, UMKM dan wirausaha secara komprehensif dan terpadu serta berbasis teknologi, yang telah berjalan sejak tahun 2013, hingga saat ini telah terbangun PLUT KUMKM sebanyak 74 Unit yang tersebar di 74 Kab/Kota pada 32 Provinsi/D.I seluruh Indonesia.

Dalam perjalanannya PLUT KUMKM telah bertransformasi menjadi New PLUT, melalui perubahan orientasi dan paradigma pengelolaan PLUT ke dalam konteks kekinian melalui 10 (sepuluh) fungsi layanan utama, yaitu: 1) konsultasi dan pendampingan usaha; 2) pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha; 3) pelatihan teknis dan manajemen; 4) pemenuhan sertifikasi dan standarisasi produk; 5) inkubasi bisnis; 6) promosi dan pemasaran produk; 7) kurasi UMKM; 8) pengembangan jejararing kemitraan lintas sektoral; 9) co-working space; dan 10) fasilitas pendukung kewirausahaan lainnya.(Jef)