Arsip Tag: PWI Jaya

Iqbal Irsyad dan Berman Nainggolan Kuatkan Konsolidasi Tim, Dukungan untuk Calon Ketua PWI Jaya Semakin Menguat

Jakarta:(Globalnews.id)- Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta Ketua Tim Pemenangan, Dadang Rahmat, melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama seluruh relawan atau tim pemenangannya di markas pemenangan di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat, pada Rabu (27/3/2024). Hadir juga beberapa wartawan senior untuk membantu pemenangan Iqbal Irsyad dan Berman Nainggolan.

Menurut Iqbal Irsyad, konsolidasi dilakukan untuk penguatan sekaligus pendataan seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah dikeluarkan oleh PWI Pusat melalui Ketua Panitia Konferensi Provinsi PWI DKI Jakarta, Budi Nugraha.

“Kita kumpul untuk konsolidasi penguatan sistem kerja sekaligus buka puasa bersama. Alhamdulillah seluruh pendukung hadir dan juga beberapa senior yang InsyaAllah membantu pergerakan kita dalam mendulang suara dalam proses pemilihan nanti, 25 April 2024,” kata Iqbal Irsyad.

Pemimpin Redaksi VOI.ID itu juga menyampaikan visi misinya yang akan membawa PWI Jaya bersama seluruh anggotanya semakin baik ke depan.

“PWI ini kita tahu milik bersama. Dengan begitu kita jaga dan kembangkan bersama-sama. Jika saya terpilih, saya dan tim kerja di PWI Jaya akan membuat program prioritas yakni menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Gratis. Saya telah membuka komunikasi dengan beberapa Lembaga dan juga instansi untuk mendukung pendidikan jurnalistik secara konsisten. Ini penting di tengah industri media massa menghadapi derasnya informasi di media sosial,” ungkap Iqbal.

Iqbal Irsyad juga akan menyampaikan visi misi lainnya ke depan untuk kemajuan PWI Jaya bersama-sama. Dalam pertemuan tersebut, menurut Iqbal, pihaknya lebih menguatkan tim dan juga mendapat masukan-masukan dari beberapa senior yang akan bergerak membantu pemenangannya.

“Pertemuan tadi lebih kepada koordinasi dan penguatan tim. Dengan KTA yang sudah terkumpul, Bismillah kita selalu optimis menang,” tegasnya.

Iqbal Irsyad juga mengapresiasi rekannya yang juga sahabatnya, Kesit B Handoyo, yang juga maju menjadi Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029. Ia sangat mengenal sosok Kesit yang selama ini bekerja sama dengannya di PWI Jaya. Ia yakin, Kesit dan timnya akan bersaing sehat.

“Kita berteman bahkan bersahabat. Tidak ada masalah. Dan saya bersama tim tidak akan melakukan kampanye hitam dengan membuka kekurangan pihak-pihak tertentu. Kita fokus dengan program kerja ke depan. Saya yakin Kesit juga demikian. Intinya jika saya diberi kepercayaan sebagai Ketua PWI Jaya periode nanti, saya akan rangkul semua. Itulah PWI, milik bersama-sama, kita majukan bersama-sama,” tandas Iqbal Irsyad.(Jef)

Panpel Konfercab PWI Jaya Masih Menunggu DPS dari PWI Pusat

JAKARTA:(Globalnews.id)-Gelaran Konfrensi Cabang Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta segera memasuki tahapan dikeluarkannya Daftar Pemilih Sementara (DPS) dari PWI Pusat. Masih ada beberapa fase menentukan lainnya menuju Konfercab PWI Jaya yang diagendakan Kamis, 25 April 2024, di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta.

Dikeluarkannya DPS sudah dinanti oleh insan pers ibu kota yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Biasa yang masih berlaku. Panitia pelaksana Konfercab PWI Jaya merencanakan untuk merilis DPS secara terbuka kepada stakeholder, untuk mengurai kemungkinan adanya pemegang KTA yang belum masuk dalam daftar.

Fase perubahan DPS ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) antara 25 Februari hingga 25 Maret 3024.

Bersamaan dengan masa pembaruan KTA, dibuka pendaftaran Calon Ketua PWI Jaya 2024-2029 dan Calon Ketua Kehormatan Provinsi (DKP), hingga 2 April 2024.

Persyaratan calon Ketua PWI Jaya dan calon Ketua DKP mengacu pada Surat Edaran PWI Pusat No 117/PWI-P/LXXVII/2023 tanggal 27 November 2023. 

Surat Edaran tersebut memuat berbagai aturan dari Konfercab PWI Jaya, yakni pelaksanaan, kepanitiaan, peserta serta tata cara pencalonan dan pemilihan ketua PWI Jaya 2024-2029.

Syarat dan mekanisme yang sama juga disematkan pada calon Ketua DKP) PWI Jaya. Untuk ditetapkan sebagai Calon Ketua PWI Jaya dan DKP PWI Jaya harus memenuhi beberapa ketentuan, di antaranya memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Biasa PWI serta Sertifikasi Wartawan Utama dan pernah menjadi pengurus. 

“’Perubahan yang krusial ada pada mekanisme pemilihan yakni menggunakan kertas suara berisikan foto dan nama calon ketua yang harus dicetak terlebih dahulu oleh panitia,’’ ujar Budi Nugraha, Ketua Konfercab PWI Jaya 2024, Senin (19/2/2024).

Budi Nugraha menjelaskan, proses pendaftaran calon Ketua PWI Jaya dimulai 21 Februari dan berakhir 2 April 2024.

Selanjutnya, panitia mengirimkan seluruh berkas calon kepada PWI Pusat untuk diverifikasi dan ditetapkan sebagai calon ketua, selambat-lambatnya, Jumat (29/3). Setelah itu PWI Pusat mengumumkan calon yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat selambat lambatnya 7 (tujuh) hari menjelang pelaksanaan konferensi, yakni 18 April 2024.

Saat mendaftar para calon dapat mengisi formulir yang disediakan oleh panitia dengan melengkapi syarat formil seperti fotokopi atau scan Kartu UKW Utama dan Kartu Anggota Biasa yang masih berlaku, fotokopi KTP, menyertakan program serta visi-misi. Juga, surat pernyataan lain bersedia meluangkan waktu jika terpilih, surat pernyataan tidak rangkap jabatan dan bersedia mengundurkan diri sebagai ketua organisasi perusahaan pers. Penting juga surat pernyataan tidak sebagai caleg maupun timses pilpres, pileg maupun Pilkades. 

Setelah nanti para calon dinyatakan sah maka akan ditetapkan dengan surat keputusan panitia. Selanjutnya diharapkan para calon dapat mengikuti dialog visi misi yang akan dijadwalkan panitia. Sehingga pada saat hari pemilihan akan menghemat waktu tidak perlu ada paparan visi dan misi.

‘’Jadi bagi yang berminat menjadi calon ketua harus memperhatikan jadwal tahapan dan syarat formil untuk selanjutnya ditetapkan secara sah sebagai calon ketua. Nanti panitia akan mencetak surat suara untuk calon ketua PWI DKI Jakarta maupun calon ketua DKP DKI Jakarta sesuai dengan jumlah suara pemilih,’’ terang Budi Nugraha.

Sesuai dalam surat edaran PWI Pusat, untuk jumlah suara pemilih akan dituangkan dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Nah jumlah DPT ini lah yang nanti akan dicetak menjadi surat suara untuk memilih calon ketua dengan cara dicoblos. Jika ada coretan dan centrang pada surat suara maka dinyatakan tidak sah.

Sementara itu, menuju gelaran Konfercab, ada kebijakan PWI Pusat yang memberikan kesempatan kepada anggota yang KTA nya telah kadaluarsa untuk segera melakukan pengaktifan dengan ketentuan yang berlaku, seperti masih bekerja di media massa berbadan hukum pers dan melampirkan sertifikat UKW.

“Sesuai hasil Konkernas PWI pengaktifan akan mulai dilakukan 1 hingga 31 Maret 2024. Namun PWI Jaya tetap menunggu surat edaran resmi dari PWI Pusat, ” kata Plt Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo. (Jef)

Konferprov PWI Jaya 25 April, Pendaftaran Calon Ketua 5-18 Februari 2024

JAKARTA:(Globalnews.id)-Konferensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta (Konferprov PWI Jaya) dipastikan tetap sesuai rencana, yakni pada Kamis, 25 April 2024. “Ini selaras dengan hasil rapat Panitia Pelaksana Konferprov, 17 Januari 2024 lalu,” ujar Budi Nugraha, Ketua Panpel Konferprov PWI Jaya, Senin (5/2/2024).

Konferprov PWI Jaya digelar untuk menetapkan Ketua PWI Jaya periode 2024-2029. Sesuai rencana, Konferprov dilaksanakan di Gedung Balai Kota, Pemprov DKI Jakarta, dengan kerja sama dari Diskominfotik DKI Jakarta.

Budi Nugraha menjelaskan, PWI Pusat telah menjawab surat dari pengurus PWI Jaya terkait pembentukan Panitia Pelaksana Konferprov. Surat PWI Pusat kepada PWI Jaya diterima Senin (5/2) sore. Di samping menyetujui pelaksanaan Konferprov, disampaikan juga tahapan-tahapan menuju pemilihan Ketua PWI Jaya dan sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI DKI Jaya periode lima tahun ke depan.

“Pendaftaran untuk Ketua PWI Jaya dan Ketua DKP PWI Jaya antara 5 hingga 18 Februari,” ujar Budi.

Di akhir fase pendaftaran berkas calon Ketua PWI Jaya dan Ketua DKP PWI Jaya akan dikirim ke PWI Pusat pada 19 Februari, untuk diteliti dan selanjutnya secara resmi ditetapkan sebagai calon Ketua PWI Jaya dan calon Ketua DKI PWI Jaya,” lanjut Budi Nugraha, yang didampingi Wakil Ketua Tb Adhi.

Merujuk surat dari PWI Pusat, penetapan calon Ketua PWI Jaya dan Ketua DKP PWI Jaya akan dilakukan antara 20-21 Februari 2024.

Budi menjelaskan, Panitia Pelaksana Konferprov PWI Jaya sejauh ini sudah menyosialisasikan tahapan-tahapan pemilihan kepada seluruh elemen anggota PWI Jaya. “Misalnya, informasi tentang anggota yang berhak memilih, proses perpanjamgan Kartu Tanda Anggota (KTA) PWI Jaya, sebagaimana yang disyaratkan oleh PWI Pusat dalam surat terdahulu,” tutur Budi, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Jaya 2019-2024.

“Saat ini kami masih menunggu Daftar Pemilih Sementara (DPS) dari PWI Pusat, yang tentunya akan dicocokan dengan data dari PWI Jaya,” papar Budi.

Merujuk surat PWI Pusat pula, jika pemilihan dilaksanakan Kamis, 25 April 2024, maka Daftar Pemilih Tetap (DPT) wajib diumumkan minimal 2 bulan sebelum pemilihan.(Jef)

UMB Jakarta dan PWI Jaya Teruskan Kerja Sama di Bidang Tridharma Perguruan Tinggi , Segera Dibuka Kelas Khusus bagi Wartawan

JAKARTA :(GLOBALNEWS.ID)- Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta dan PWI Provinsi DKI Jakarta meneruskan kerja sama dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) oleh Rektor UMB Jakarta, Prof. Dr. Andy Adriansyah. M. Eng dan Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta Sayid Iskandarsyah di Kantor PWI Provinsi DKI Jakarta, Menara Prasadha Sasana Karya Lantai 9 Jl Suryopranoto no 8 Jakarta Pusat. Acara MoU juga diwarnai diskusi interaktif yang diakhiri buka puasa bersama.

Hadir dalam acara tersebut, Sekum PWI Provinsi DKI Jakarta Kesit B Handoyo, Kepala Biro Humas UMB Jakarta Dr. Ira Purwitasari, S. Sos., M. I. Kom., seluruh Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, Sekretaris,Bendahara dan staf Sekretariat PWI Provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan dari UMB Jakarta, selain Kepala Biro Humas, hadir para staf pengajar, Kepala Bagian Humas Dudi Iman Hartono, dan staf Humas UMB lainnya.

Menurut Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta Sayid Iskandarsyah, dalam masa periode dirinya selaku Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta pihaknya sudah beberapa kali mengadakan kerjasama antara lain dengan Universitas Bakri Jakarta dan Sekolah Tinggi Hukum (STH) Painan. PWI DKI Jakarta, lanjut Sayid, selama ini juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan ,bukan hanya di bidang jurnalistik, tapi juga juga di bidang pendidikan. Salah satu contoh dengan STH Painan , PWI Provinsi DKI Jakarta mengadakan kerjasama program pendidikan kelas khusus SI Jurusan Hukum yang diikuti 22 wartawan.

” Tentu menjadi kebanggaan bagi PWI Provinsi DKI Jakarta karena mendapat kepercayaan dan kerjasama dengan UMB Jakarta sebagai salah satu universitas Swasta yang cukup bereputasi di DKI Jakarta,” ujar Sayid. Dikatakan Sayid, kedepan tentu akan banyak yang dikerjasamakan. Seperti tukar menukar nara sumber dalam bidang terkait serta kegiatan praktek pendidikan jurnalistik lainnya.

” Mudah-mudahan dengan kerjasama yang sudah ditandatangani ini manfaatnya banyak dan besar untuk UMB maupun juga PWI. Kami mengucapkan terima kasih.  Semoga kerjasama ini bisa berjalan dengan baik,” harap Sayid..

Sementara itu Rektor UMB Jakarta Prof. Dr. Andy Adriansyah, M. Eng., berkat kerjasama yang sudah dijalin ini, pihaknya sudah merasakan manfaatnya bagi peningkatan kualitas pendidikan di kampus UMB.”Ke depan kerjasama ini akan dilakukan lebih erat lagi. Salah satunya adalah membuka kelas khusus mahasiswa,” kata keduanya.

Menegaskan hal itu, Kepala Biro Humas UMB Jakarta, Dr. Ira Purwitasari, S. Sos., M. I. Kom., menyatakan ke depan kerjasama antara UMB Jakarta dan PWI Provinsi DKI Jakarta akan diwujudkan dalam berbagai bentuk kerjasama seperti penyelenggaraan kelas khusus untuk para wartawan yg tergabung dalam PWI jaya, baik S1, S2 dan S3.

Selain itu juga emberikan kesempatan para dosen untuk dapat mempublikasikan artikel, support untuk kegiatan Mercu TV ( memberikan akses untuk narsum dalam program podcast, produksi tv), memberikan workshop penulisan jurnalisti, menjadi mitra penyelenggara uji kompetensi wartawan dan magang mahasiswa. (Jef)

HPN 2023, BNI Komitmen Dukung Peningkatan Kompetensi Wartawan

Medan:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk semakin proaktif dalam membantu program-program peningakatan kompetensi wartawan.

BNI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang dukungan BNI dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2023.

MoU ini ditandatangani oleh Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto, dan Ketua PWI, Atal S Depari dalam acara Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023. MoU ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Medan, Sumatra Utara, Kamis 9 Februari 2023.

MoU ini merupakan wujud dari kerjasama antara BNI dan PWI dalam upaya meningkatkan profesionalisme para wartawan dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia jurnalistik di Indonesia.

Ruang lingkup MoU ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jurnalisme, pengembangan bidang profesi, keilmuan, dan aplikasi jurnalisme, sosialisasi program media literacy (melek media) untuk peningkatan citra positif kepada masyarakat, serta pendayagunaan sumber daya.

BNI yakin bahwa MoU akan membawa dampak positif bagi perkembangan profesi wartawan sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi komprehensif dan berimbang.

Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan perseroan merasa terhormat dapat menjadi bagian dalam pengembangan industri media melalui MoU peningkatan kompetensi wartawan

BNI percaya bahwa kerjasama ini akan mampu mewujudkan profesi wartawan yang lebih berkelanjutan guna mendukung peningkatan literasi sekaligus optimisme pertumbuhan ekonomi.

“Kami berterima kasih kepada PWI atas kesempatannya untuk bekerja sama. Semoga kita terus dapat menjalin kerjasama yang baik dan memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan jurnalisme di Indonesia,” ujar Sis Apik.(Jef)

Pers Diminta Kritis dalam Membaca Statistik Temuan Survei Opini Publik

JAKARTA :(GLOBALNEWS.ID)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta dan Lembaga Survei Brand Politika mengadakan Kelas Membaca Statistik Temuan Survei Opini Publik yang digelar pada Selasa (13/9/2022). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Brand Politika Eko Satiya Hushada, Ketua PWI DKI Jakarta Sayid Iskandarsyah, dan Direktur Riset Brand Politika Asep Saepudin.

Melalui acara ini, Eko mengatakan pihaknya ingin membantu para wartawan untuk lebih bisa mengeksplorasi hasil survei yang diolah untuk berita dan melihat beberapa hal yang sering dianggap salah, seperti penggunaan istilah.

“Kita mencoba bagaimana secara kritis menggali sebuah hasil survei. Sekali lagi saya terima kasih kepada Pak Sayid atas kerja samanya. Semoga ini bukan kerja sama terakhir dari sisi pemberitaan atau apa pun,” kata Eko di Hotel Sofyan Menteng, Selasa (13/9/2022).

Sementara itu, Sayid mengatakan memang diperlukan sebagai wartawan untuk mendapat masukan dalam menyajikan berita yang baik untuk pembaca. Oleh karena itu, PWI bekerja sama dengan Brand Politika karena sangat mendukung kegiatan dalam bidang pendidikan. Dia menginginkan agar para wartawan mendapat masukan sehingga bisa menjadi wartawan yang mampu melaksanakan tugas dengan baik.

“Dalam satu atau dua tahun kedepan, forum politik juga mulai. Sangat disayangkan kalau mendapat bahan bagus tetapi salah dalam penyajiannya. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua, paling tidak memperkuat kita dalam rangka memperkuat penyajian berita di media masing-masing,” ujar Sayid.

Dalam kelas ini, Direktur Riset Brand Politika Asep Saepudin, menyebut survei opini publik dibutuhkan khususnya, dalam momen saat ini menjelang 2024 saat pemilihan presiden (Pilpres), pemilu legislatif (Pileg), dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Bagi jurnalis ketika survei itu dirilis maka akan ikut disibukkan dengan liputan. Oleh karena itu, sangat penting sekali dalam membaca hasil survei,” tambahnya.(Jef)

Diskusi PWI Jaya-UMB Jelang Acara Puncak Anugerah Mohamad Hoesni Thamrin ke-48 : Quo Vadis Ibu Kota Jakarta Pasca IKN

JAKARTA:(Globalnews.id)-Jakarta punya banyak potensi. Bisa tetap menjadi pusat bisnis, keuangan, sekaligus budaya dan pendidikan. Jadi, jangan takut “kehilangan” Jakarta. Dengan 10 juta penduduknya saat ini, dari 25 juta se Jabodetabek, ke depannya Jakarta akan tetap menarik.

Demikian benang merah dari diskusi “Quo Vadis Jakarta Pasca IKN”, yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta dengan Universitas Mercu Buana, di Studio UMB(Universitas Mercu Buana) Kampus Meruya Selatan Jakarta Barat, Selasa (2/8/2022).

Diskusi “Quo Vadis Ibu Kota Jakarta Pasca IKN” ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Anugerah Jurnalistik Mohamad Hoesni Thamrin ke-48 tahun 2022. Acara yang dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jaya itu, Irmanto, berlangsung menarik dengan dihadiri jajaran civitas akademika UMB dan 20 an mahasiswa yang hadir secara langsung serta puluhan mahasiswa , wartawan dan masyarakat umum yang mengikuti secara virtual.

Ketua PWI DKI Jakarta Sayid Iskandarsyah dan Pelaksana Rektor UMB, Dr. Harwikarya, M.T, dalam sambutannya sama-sama mengapresiasi diskusi dengan tema menantang ini.

Diskusi menampilkan tiga pembicara utama dari dalam dan luar UMB. Yakni, Lenny Maryouri, ST, MEngSc, PhD, yang CEO PT Strategi Megapolitan Indonesia, Dr.Afdal Makkuraga Putra, dan Syaifuddin, M.E, Direktur Komite Kajian Jakarta.

Lenny Maryouri memberikan materi tentang “Nasib Jakarta setelah Ibu Kota Pindah”, Afdal Makkuraga Putra menyampaikan “Jakarta Pasca IKN. Sebuah Pendekatan Sosiologis”, sementara Syaifuddin menggambarkan dinamika dan romantika Jakarta melalui “Jakarta Pasca Pemindahan Ibu Kota Negara Menjadi Daerah Istimewa Jakarta Raya/Megapolitan City”.

Tiga pemateri berpendapat, Jakarta harus tetap menjadi kota istimewa dengan berbagai kekhususannya. Jakarta yang fenomenal, Jakarta yang tidak akan ketinggalan kharisma dan tantangannya.

“Masih banyak yang bisa dilakukan Jakarta,” ujar Afdal. “Pemerintah juga harus segera membuat Undang Undang baru sebagai pengganti dari Undang undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

“Jakarta harus membangun lebih banyak lagi area public seperti Citayam Fashion Week, pusat-pusat budaya, atau pendidikan. Potensi acuan per bidang harus dioptimalkan,” ujar Lenny Maryouri.

Sebagaimana diketahui, pemindahan ibu kota negara ke luar Jakarta telah dijajaki sejak akhir 1950-an. Namun, rencana pemindahan ibu kota baru diseriusi oleh Presiden Joko Widodo, yang pada 18 Januari 2022 mengesahkan RUU tentang Ibu Kota Negara (IKN) menjadi UU oleh DPR RI dan Pemerintah. Dengan demikian, Indonesia akan mempunyai IKN yang baru menggantikan Jakarta.

Pemerintah kemudian membuat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara pada tanggal 15 Februari 2022. Ibu Kota Negara bernama Nusantara. Pada 28 April 2022, pemerintah membentuk Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara.

Terkini, Pemerintah menetapkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN akan dimulai Juli atau Agustus 2024.

Anugerah Jurnalistik MH Thamrin adalah kegiatan tahunan PWI Jaya dengan Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta, merepresentasikan dinamika pergerakan dan pembangunan ibu kota.

Untuk MHT Awards ke-48 tahun 2022 ini, tetap ada 7 kategori karya jurnalistik yang dilombakan. Karya-karya tersebut dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dalam kurun waktu antara 1 Juni 2021 hingga 31 Mei 2022.

Mulai MHT Awards 48-2022 ini penghargaan diberikan kepada 3 orang di masing-masing kategori. Yakni, seorang pemenang dan 2 nominee. Ketujuh kategori: teks, foto, video TV terrestrial, video TV streaming, radio, infografis, dan kategori tajuk rencana.

Menurut rencana, acara puncak MH Thamrin Awards 48-22 akan dilaksanakan,Jumat 12 Agustus pk 13:00 siang di Ballroom Balai Kota Pemprov DKI Jakarta.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,” ujar Sayid Iskandarsyah, ketua PWI Jaya.

Ketua Panitia MHT Awards 48-2022 Budi Nugraha mengucapkan terima kasihnya kepada para mitra kerja yang telah menyatakan komitmennya mendukung gelaran anugerah jurnalistik bergengsi ini.

Sejauh ini panpel telah mendapatkan dukungan dari Agi Sugiyanto melalui PT Media Musik Proaktif, PT Krakatau Steel, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT.Djarum Foundation, PT.Astra Agro Lestari, Tbk, FIF, Gadjah Tunggal, Bakrie Amanah, BPJS Ketenagakerjaan, PT Transjakarta, Pupuk Indonesia, PLN, BCA, Waskita Karya, Mind.Id/Inalum, Pertamina Patra Niaga, BRI, Mustika Ratu, Garuda Food, dan Bank DKI.(Jef)

PWI DKI Jakarta Salurkan Hewan Qurban Sapi ke Yayasan Gerakan Sedekah Cerdas

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Menerima titipan hewan qurban satu ekor sapi dari Polda Metro Jaya , PWI DKI Jakarta langsung menyalurkan ke Yayasan Sedekah Cerdas yang langsung menyalurkannya lagi ke sejumlah pondok dan panti asuhan serta warga di lingkungan yayasan.

Penerimaan titipan hewan qurban dari Polda Metro Jaya diterima Sekum PWI DKI Jakarta Kesit Budi Handoyo dan Wakil Ketua PWI DKI Bidang Kesra Tubagus Adhi , Wakil Sekretaris Naek Pangaribuan di Halaman Polda Metro Jaya,Jumat,(8/7) kemarin lalu.

Selanjutnya hewan qurban diserahkan ke Yayasan Sedekah Cerdas di Cinere Jakarta Selatan diterima oleh Ketua Yayawan M Ali Syawie,disaksikan oleh pengurus PWI DKI Jakarta Budi Nugraha dan perwakilan dari Polda Metro Jaya,Jumat malam.

Pada hari Minggu,(10/7) usai salat Idul Adha,hewan qurban itu pun disembelih dan langaung dipotong untuk dibungkus guna dibagikan ke warga. Di mana ikut menyaksikan proses pemotongan dan pembagian,Wakil Bendahara PWI DKI Jakarta, Kadirah.

Ketua Yayasan Sedekah Cerdas M Ali Syawie mengharapkan kegiatan ini bisa berlanjut terus hingga masa mendatang.” Yayasan Sedekah Cerdas ini selama ini menyalurkan sedekah quran, sedekah buka puasa ramadhan,buka puasa senin kamis dan sedekah nasi usai salat jumat, berafiliasi dengan sejumlah panti yatim.dan masjid2 di jabodetabek luar Jakarta,paparnya.

Wakil Bendahara PWI DKI Jakarta Kadirah mengucapkan terimakasih kepada pengurus yayasan atas kesediaaanya menyalurkan qurban PWI kepada yang berhak. Karena upaya tersebut mempercepat penyaluran.(Jef)

Universitas Mercu Buana dan PWI Jaya Gelar Seminar Kuliah Tamu bertajuk “Robot Journalist Sebagai Tantangan Broadcaster Muda

Jakarta:(Globalnews.id) – Mewujudkan kerjasama yang sudah disepakati beberapa waktu lalu, PWI Jaya dan Universitas Mercu Buana menggelar kegiatan bersama berupa Seminar Kuliah Tamu bertajuk “Robot Journalist Sebagai Tantangan Broadcaster Muda”.

Seminar Kuliah Tamu ini dilaksanakan hibrid dihadiri sekitar 30 mahasiswa semester 4 dan 6 jurusan Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang hadir langsung secara tatap muka, serta sebanyak 118 mahasiswa lainnya mengikuti event ini secara online.

Acara dilaksanakan di Gedung Multi Media Kampus Universitas Mercu Buana Jalan Meruya Selatan Jakarta Barat, Rabu, (15/6/2022).

Tampil sebagai pembicara sekaligus mewakili PWI Jaya, Wakil Ketua PWI Jaya Bidang Antar Lembaga Amy Atmanto yang juga dikenal selaku Jurnalis Senior, Desainer dan Pemerhati Jurnalisme Digital.
Turut hadir Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Wakil Ketua PWI Jaya Bidang Pendidikan Budi Nugraha.

Sedangkan dari Universitas Mercu Buana hadir Ketua Program Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Dr Suraya Muflihun, MSi, Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Riki Arsendi, Wakil Kepala Biro Humas Dudi Hartono.

Seminar sendiri dipandu oleh Ridho Azlam Ambo Asse yang juga Sekretaris Bidang Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi.
Dalam sambutannya Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah mengharapkan kegiatan ini bermanfaat bagi para mahasiswa sekaligus menjadi motivasi para mahasisiswa jurusan Broadcast dalam menyelesaikan studinya.

“Supaya para mahasiswa broadcast ini dapat mendapat ilmu langsung dari praktisi media sehingga ilmu yang diperoleh para mahasiswa menjadi lengkap,” harapnya.

Sementara itu Ketua Jurusan Program Studi Broadcasting Dr Suraya Muflihun,MSi mengatakan,program ini sangat bermanfaat karena dirasakan langsung manfaatnya oleh para mahasiswa.

“Dengan mendapat ilmu dari praktisi langsung apalagi praktisi tingkat nasional, tentunya pengetahuan mahasiswa kian bertambah Tentu hal ini sangat positif,” kata Dr Suraya Muflihun MSi.

Dalam pemaparannya, Amy Atmanto mengungkapkan Robot Jurnalism yang merupakan wujud Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, menurut Stanford Computer Science, didefinisikan sebagai ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, yang melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.

AI merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan komputer, perangkat lunak, dan robot, untuk ‘berpikir’ cerdas layaknya manusia.

AI dipakai untuk bekerja taktis dengan zero mistake. Saat ini, AI melalui ragam jenis robot dan mesin sudah hadir di dunia industri (manufacturing) lalu mendepak ribuan pekerja manusia dari pabrik

“AI kemudian tidak hanya hadir di manufaktur tapi juga masuk ke jurnalisme, ranah yang selama ini identik dengan kemampuan berpikir kritis, logika, dan kepiawaian menulis,” kata Amy.

Lantas, apakah robot akan mengambil alih jurnalisme?. “Tidak akan pernah,” tegas Charlie Beckett, Direktur media think tank Polis di London School of Economics, yang baru-baru ini memimpin penelitian terhadap 71 organisasi berita di 32 negara,kutip Amy Atmanto.

Lebih lanjut Amy memaparkan, laporan penelitian tim Beckett menunjukkan bahwa ruang redaksi umumnya menggunakan AI dalam tiga bidang yaitu pengumpulan berita, produksi, dan distribusi.

Beckett melihat potensi kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan pemrosesan data dapat dimanfaatkan jurnalis sebagai kekuatan baru. Namun demikian, “kekuatan baru” tersebut membuahkan tanggung jawab baru bagi jurnalis untuk memastikan kebenaran data tersebut.

Jurnalis Masa Depan

Gary Cameron dari Reuters menyatakan jurnalis manusia tetap dibutuhkan untuk membuat template naskah. Jurnalis manusia juga dibutuhkan karena memiliki “rasa” untuk memilih diksi yang tepat dan sesuai konteks. Hal yang tak bisa dilakukan robot atau komputer.

Ada beberapa aktivitas jurnalisme yang tetap membutuhkan eksistensi jurnalis manusia. Hubungan dengan Narasumber di mana Jurnalis manusia terampil dalam mengembangkan hubungan dengan narasumber untuk menggali lebih banyak informasi semua hal yang tidak bisa dilakukan AI.

Arti lain, adalah adaptasi dengan Media Sosial yang berarti Platform media sosial juga membentuk tren dalam jurnalisme, karena semakin banyak ruang redaksi yang menggunakan Facebook dan Twitter untuk menyampaikan berita secara real time.
Masih kata Amy, Jurnalisme Merek
Jurnalisme merek merupakan paduan komunikasi korporat, hubungan masyarakat, dan pemasaran konten.

Bentuknya berupa blog, artikel online, dan unggahan media sosial berisi hal positif seputar perusahaan/ produk demi membangkitkan kesukaan terhadap merek tersebut.

Terakhir, Berita Terbaru (Breaking News)
Liputan berita terkini (breaking news) akan sangat sulit dibuat oleh AI.

Dibutuhkan jurnalis manusia untuk melaporkan langsung dari lokasi, mengabarkan setiap perkembangan secara intens ,sekaligus bergerak mencari sidebar informasi untuk mempertajam analisis.

Selama lebih kurang satu jam Amy Atmanto memaparkan robot jurnalis ini yang mendapat respon positif dari peserta. Sehingga diskusi berlangsung interaktif karena sejumlah mahasiswa secara bergantian mengajukan berbagai pertanyaan.

Di akhir acara diberikan penghargaan berupa souvenir kepada penanya terbaik baik yang bertanya langsung di ruang acara maupun yang lewat zoom.

Usai acara, Amy Amanto beserta pengurus PWI Jaya dan jajaran Jurusan Broadcasting Universitas Mercu Buana melakukan foto bersama.(Jef)

Bukber dengan Tokoh Lintas Agama, Ketua KKJ: Perbedaan Adalah Keniscayaan, Jadikan Perekat Persatuan

 

JAKARTA :(GLOBALNEWS.ID)-  Komite Kajian Jakarta (KKJ) menggelar buka puasa bersama. Hadir dalam acara ini Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandarsyah berserta jajaran pengurus harian, dan tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta. Direktur Eksekutif KKJ Syaifuddin, SE., ME., menegaskan perbedaan adalah keniscayaan yang harus dijadikan perekat persatuan, bukan sebaliknya.

“Perbedaan di antara kita adalah keniscayaan. Jangan jadikan perbedaan itu awal masalah. Sebaliknya kita harus menjadikan perbedaan itu perekat persatuan. Di bulan Ramadan ini kita berkumpul dalam acara buka puasa di sini untuk meningkatkan silaturahmi,” kata Syaifuddin yang juga sebagai Ketua PCNU Jakarta Pusat, dalam acara bukber yang berlangsung di bilangan Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (23/4/2022).

Tampak hadir dalam acara ini, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Jakarta Pusat Nanda Khairiyah, dari agama Hindu Pandita I Gde Suparta, dari Kristen Pdt. R.B. Rory, dari Konghucu Arief Gunawan. Hadir pula Ketua MUI Jakarta Pusat KH. Robi Fadil, Sekretaris PCNU Jakarta Barat Ust. Endang Hermansyah, Sekretaris PCNU Jakarta Timur Ust. Syarif Cahyono, Warga NU dan tamu undangan lainya.

Gus Syaifuddin mengatakan Indonesia ini kaya karena keberagaman. “Indonesia besar karena keberagaman suku, agama dan rasnya. Semua itu tidak akan berhasil jika tanpa adanya saling menerima perbedaan tersebut. Dan hal tersebut ialah sunatullah atau ketentuan Allah yang harus kita terima,” tandasnya.

Menurut Gus Syaifuddin kehadiran para tokoh dengan senyum, saling sapa dan berbincang intens adalah cikal bakal kerukunan dan kelanggengan hubungan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di daerah DKI Jakarta. “Inilah realisasi sikap toleransi yang selalu kita gaungkan kepada masyarakat. Jangan sampai toleransi hanya terucap saja tanpa ada aksi di lapangan,” tegasnya.

Sementara itu tokoh Hindu Pandita I Gde Suparta mengatakan hadirnya NU di Jakarta membuat suasana semakin sejuk dan damai. “Saya hidup di Jakarta sudah 50 tahun. Saat datang pertama dating saya sendirian di tempat tinggal saya yang Hindu. Namun saya mendapat jaminan keamanan dari seorang Kiai NU dan tokoh Ansor. Mereka jaga dan lindungi kami,” ungkapnya.

Ketua PWI Sayid Iskandarsyah menyambut baik acara yang bertujuan mempererat silarahmi seperti yang dilakukan KKJ yang mengambil momen buka puasa dengan mengundang tokoh lintas agama. “Perbedaan di antara kita jangan menjadi kendala untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara ini. Tugas kami sebagai wartawan mewartakan hal yang positif ini agar bisa menjadi inspirasi bagi orang di luar,” tegasnnya.

Jakarta ke Depan
Sehubungan dengan rencana permindaan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, Syaifuddin mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk bisa memikirkan dan memberikan masukan kepada pemerintah dan DPR/DPRD. “Bagaimana Jakarta ke depan setelah tidak menjadi ibukota negara lagi. Apakah dibiarkan seperti provinsi lain atau kita akan menjadikan wilayah khusus dan menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Karena Jakarta selama ini telah banyak memberikan kontribusi besar buat negara,” katanya.

Sehingga Jakarta ke depan, lanjutnya tetap harus melanjutkan perannya selama ini. “Jakarta tetap bisa menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Tentu perlu dipikirkan pula tatanan kota yang mampu menjawab tantangan ekonomi global dan kawasan seperti ASEAN. Perlu kiranya kita mengajak wilayah penyangga (Bodetabek) untuk duduk bersama. Sehingga akan meningkatkan sentra ekonomi baru dan mampu bisa mensejahterakan masyarkat. Dan beragam persoalan yang selama ini sulit diatasi seperti masalah banjir dan kemacetan bica ada solusinya,” tandasnya.(Jef)