Arsip Tag: UKM mendunia

Perkuat UKM Kerajinan Dalam Industri Kreatif, KemenKopUKM Fasilitasi 14 UKM Pada Ajang INACRAFT 2022

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi 14 pelaku UKM pada perhelatan The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), di Jakarta Convention Center pada tanggal 23–27 Maret 2022. Ajang INACRAFT didaulat sebagai salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara.

Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyatakan, UKM unggulan yang ditampilkan telah melalui proses kurasi dan seleksi menyajikan berbagai inovasi desain dengan konsep eco-friendly and sustainable.

“UKM terpilih berasal dari beberapa kota diantaranya Jawa Barat, D.I Yogyakarta, DKI Jakarta Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Bandar Lampung. Kami berharap para UKM Indonesia yang inovatif dapat meningkatkan iklim kompetitif yang makin mendorong lahirnya inovasi produk baru khususnya di bidang kerajinan,” ucap Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman di Jakarta, Jumat, (25/3).

Hanung menjelaskan, produk-produk yang telah difasilitasi tersebut, sangat mampu berkompetisi di pasar global yang sudah masuk ke pasar internasional.

“Produk bisa dikategorikan sebagai unggulan apabila memiliki desain yang menarik, inovatif, memiliki ciri khas, dan memajukan kearifan lokal potensi budaya di Indonesia, serta berorientasi pasar internasional.” katanya.

Hanung menambahkan, Pada periode Januari – November 2022, ekspor mebel dan kerajinan telah tumbuh 28,93% secara tahunan menjadi US$ 3,14 miliar dari US$ 2,43 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

Pihaknya mencatat, Ekspor mebel mendominasi hingga 72,8% atau senilai US$ 2,28 miliar. Adapun negara tujuan ekspor produk kerajinan diantaranya: Australia, Jepang, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Senanda dengan Hanung, Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar dan Kementerian Koperasi dan UKM Fixy, juga berharap para UKM Indonesia dapat terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya.

“Pengembangan produk khususnya membangkitkan kembali semangat kreatif UKM Indonesia, diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.(Jef)

KemenKopUKM Fasilitasi UKM Unggulan untuk Ikut Pameran Nasional dan Internasional

Jakarta:(Globalnews.id)Kementerian Koperasi dan UKM akan memfasilitasi UKM unggulan Indonesia yang terpilih untuk mengikuti sejumlah pameran berskala nasional dan internasional yang akan berlangsung pada bulan Maret dan April 2022.

Deputi bidang UKM KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan bahwa periode pendaftaran untuk UKM tersebut telah berlangsung hingga 31 Januari 2022 secara daring. Dari UKM yang terdaftar itu kemudian dilanjutkan seleksi secara administrasi kelengkapan untuk dipanggil dalam kegiatan kurasi di Semarang, Jawa Tengah pada 11-12 Februari 2022 lalu.

“Fasilitasi diberikan kepada UKM terpilih sesuai kuota serta yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya di Jakarta, Senin (14/2).

Berdasarkan hasil pendaftaran secara daring tersebut, terdapat lebih dari 828 pelaku UKM yang tersebar di 26 provinsi Indonesia. Dari jumlah tersebut, 230 pelaku UKM sudah memenuhi kelengkapan administrasi dari 22 provinsi dan 103 terkonfirmasi hadir dalam kegiatan kurasi yang akan berlangsung pada 11-12 Maret 2022 di Hotel Horison Semarang, Jawa Tengah.

“Para pelaku UKM mendaftarkan produk mereka dalam berbagai macam kategori, di antaranya craft, fashion & accessories, culinary, home decor, furniture, dan coffee & condiments,” ujar Hanung.

Terdapat empat kurator yang dihadirkan untuk melakukan pemilihan UKM yang layak dan siap masuk ke pasar global, dengan pertimbangan potensi menjadi local champion di pasar domestik dan memiliki potensi untuk masuk di pasar internasional.

Setiap UKM yang hadir diberikan waktu maksimal 5 menit untuk meyakinkan tim kurator. Waktu tersebut dipergunakan untuk beberapa hal diantaranya satu menit Elevator Pitch, kemudian dilanjutkan dengan tanya-jawab dari tim kurator dengan UKM.

“Bagi UKM yang lolos seleksi tahap awal dalam kehadirannya di kegiatan kurasi yang berlangsung, dilakukan juga pengambilan gambar produk-produk unggulan yang dibawa oleh para pelaku UKM untuk di foto dan kemudian akan dibuatkan dalam direktori data pelaku usaha unggulan Indonesia binaan Kementerian Koperasi dan UKM untuk tahun 2022,” tuturnya.

Dari hasil kegiatan kurasi yang berlangsung, diperoleh informasi bahwa masih banyak pelaku UKM yang memerlukan pengembangan inovasi produk maupun sertifikasi standar global agar bisa bersaing di pasar internasional.

Perlu diketahui, KemenKopUKM, dalam hal ini Deputi Bidang UKM, memiliki lima agenda pameran yang akan diselenggarakan yaitu pameran IFEX dan JIFFINA khusus untuk kategori furniture dan home décor, INACRAFT yang ditujukan bagi pelaku UKM kategori kerajinan, serta Jakarta Coffee Show dan Specialty Coffee Expo bagi kategori produk kopi, teh, dan coklat.

Adapun syarat dan ketentuan umum yang diberlakukan adalah bagi produk yang sudah siap ekspor dan memiliki standar global, memiliki omzet minimal Rp2 miliar per tahun (skala kecil – menengah), memiliki legalitas usaha (SIUPP, NPWP, NIB, TDP, atau ijin usaha), memiliki situs resmi/media sosial, memiliki brand yang terdaftar, produk harus otentik – bukan barang imitasi/kw, produk telah memiliki market (minimal lokal), telah memiliki sertifikasi produk (makanan/minuman: PIRT, Halal, BPOM, HACCP, Organik, ISO, FSSC; kosmetik: BPOM, Halal; dan Home Décor: SVLK, ISO), serta memiliki kemasan yang menarik dan informatif.(Jef)

Pelaku UKM: Agresifitas BNI Bantu Buka Pasar Baru

PELAKU usaha kecil dan menengah (UKM) merasa sangat terbantu dengan agresifitas perbankan yang memberikan bantuan dalam membuka pasar baru. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh BNI yang telah mengundang beberapa UKM untuk memajang produk unggulannya di Al Jaber Gallery di Mall of Dubai, Uni Emirat Arab, salah satu mall terbesar di negara jazirah Arab tersebut.

Reaksi positif diungkapkan oleh UKM yang diajak ke Dubai, seperti Founder Keewa Shoes Dani Ika Suryandari dan Founder Borneo Queen Kiki Aprilia di Dubai, akhir pekan lalu. Keduanya menjadi UKM yang diajak PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk menjajakan produk unggulannya di Mall of Dubai.

Dani Ika Suryandari mengapresiasi langkah proaktif BNI yang terus mencari peluang pertumbuhan bagi para pelaku UKM. Dia optimistis usahanya akan mendapat apresiasi pembelian yang sangat besar dengan masuk di pasar Dubai dan sekitarnya.

“Sebetulnya kami pun tak menyangka upaya BNI seagresif ini. Benar-benar tak menyangka produk kami dijual di Al Jaber Gallery yang sangat eksklusif itu. Pokoknya keren banget lah,” katanya.

Dia menuturkan Rumah Keewa sudah berjalan selama 6 tahun. Dia bersama pengrajin yang lain berupaya menciptakan produk unik tradisional berkualitas yang mampu dicintai oleh semua orang Indonesia termasuk di luar negeri.

“Kami tentu yakin usaha kami akan semakin lebih meningkat lagi. BNI juga terus memberi bimbingan dan aktif mengajak kami untuk banyak program pembelajaran. Kami juga diberi banyak tips terkait ekspor dan sosial media,” katanya.

Founder Borneo Queen Kiki Aprilia pun sangat mengapresiasi upaya BNI untuk menjual produk dari Kalimantan Tengah ini tembus ke Dubai.

“Seneng banget. BNI sangat setia membina kami para pelaku UMKM. Dari awal bisnis kami selalu mendapat support sehingga mampu menembus pasar ekspor seperti saat ini. Tentu kami pun bangga,” sebutnya.

Dia menyampaikan usahanya kini terus menambah jumlah pengrajin untuk menjawab permintaan yang terus meningkat. Kiki akan terus mempertahankan usaha dengan konsep kerajinan tangan agar keunikan produk dapat terjaga.

“Memang permintaan kami itu sudah meningkat hingga 5.000 hingga 7.000 per bulan. Sebelumnya sedikit sekali. Kedepannya tentu akan naik, dan kami akan terus tambah pengrajin. Sekarang saja sudah pengrajin 1 kampung kami berdayakan,” imbuhnya.

Komitmen Pemerintah

Pelaku UKM juga terus mendapatkan dukungan signifikan demi memperkuat daya tembus ke pasar internasional dan memiliki fundamental bisnis yang stabil. Salah satu dukungan yang diberikan adalah komitmen pemerintah untuk membeli produk UKM, terutama untuk pembelian barang atau jasa di bawah Rp 14 miliar.

Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Erick Thohir pada saat menghadiri pembukaan pameran produk UKM Indonesia di Al Jaber Gallery, Mall of Dubai, Uni Emirat Arab.

Erick mengatakan, dukungan pemerintah melalui belanja produk UKM juga akan terus ditingkatkan. Dengan demikian, pelaku UKM mendapat pasar tetap yang dapat dijadikan basis pendapatan untuk berkembang lebih tinggi.

“Pokoknya di bawah Rp 14 miliar, pemerintah belanja melalui UKM. Itu besar lho. Dan ingat, itu harus terdaftar melalui OSS,” imbuhnya.

Sementara itu, Abdulla Jaber Belshalat, sebagai pemilik Al Jaber Gallery di Mall of Dubai, Uni Emirat Arab, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengkurasi 30 produk UKM yang merupakan mitra dalam program BNI Xpora. BNI Xpora merupakan solusi digital yang dikembangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan dilengkapi portal. Portal ini didedikasikan untuk pelaku UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis.

Dia kagum melihat produk Indonesia memiliki kualitas serta tingkat kerumitan yang tinggi pula. “Ini sangat bagus. Kualitasnya sangat bagus. Kami tentu akan mendorong pelanggan kami membeli produk Indonesia,” imbuhnya.

Dia berharap produk-produk Indonesia ini mampu menjaga kualitasnya ke depan. Pasalnya, dari titik ini permintaan pelanggan akan lebih tinggi. Terlebih, Al Jaber akan mulai menempatkan produk-produk UKM ke seluruh outlet Aljaber di Dubai dan Abu Dhabi.

“Kedepannya kami juga menjalin kerja sama langsung dengan para pelaku UMKM Indonesia agar pengadaan barang dilakukan lebih cepat,” imbuhnya.(Jef)

UMKM Harus Bertransformasi ke Digital Agar Usahanya Tetap Eksis

Tangerang:(Globalnews.id) Era globalisasi saat ini, persaingan pasar kerja semakin ketat, Pelaku UMKM di Indonesia memiliki beberapa permasalahan, seperti: bidang manajemen, organisasi, teknologi, permodalan, operasional dan teknis di lapangan, terbatasnya akses pasar, kendala perizinan, serta biaya-biaya non teknis di lapangan yang sulit untuk dihindarkan.
Hikmah adanya pandemi covid 19 ini, menjadi momentum bagi KUMKM untuk melakukan akselerasi transformasi digital di berbagai sektor kehidupan, agar usahanya tetap eksis.

“Menurut data, hanya UMKM yang terhubung platform digital mengalami pertumbuhan, sejak pandemi covid-19 di Indonesia, terjadi peningkatan jumlah transaksi secara daring sebesar 26%, sementara UMKM yang belum terhubung dengan platform digital mengalami penurunan omset,” kata Deputi bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman, saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaku UKM melalui zoom, di Tangerang, Senin (26/4/2021).

Pada kesempatan ini, KemenkopUKM menghadirkan para pemateri antara lain dari Universitas Prasetya Mulya, Koperasi Digital Indonesia (KODI), Telkomsel dan Garuda Indonesia kargo.

Digitalisasi itu lanjut Hanung, sangat penting, selain untuk memudahkan akses pembiayaan, pasar dan trend pola konsumsi masyarakat ke digital, tapi juga belanja, transfer uang yang semuanya melalui mobile banking smartphone.

KemenkopUKM mengembangkan satu model sirkuit ekonomi melalui kelembagaan koperasi. Dengan melakukan korporatisasi usaha kecil, korporatisasi petani, nelayan, peternak, perajin dan sebagainya melalui satu kelembagaan yaitu koperasi. Tidak boleh lagi ada usaha kecil, baik anggota koperasi atau non anggota koperasi yang tidak berskala ekonomi. Kedepan harus menjadi usaha kolektif dalam skala bisnis atau skala keekonomian dan seluruh tahapan proses dari mulai produksi sampai ke hilir, keuntungannya harus dinikmati oleh para anggota koperasi. Koperasi menjadi pilihan yang tepat untuk membangun sirkuit ekonomi yang bisa memberi kesejahteraan sampai hilirisasi.

“Salah satu agenda prioritas KemenkopUKM adalah melakukan transformasi koperasi dan UMKM ke arah ekonomi digital untuk mencapai efisiensi dan efektifitas,” papar Hanung.

Ia minta UMKM harus jeli dan mempunyai intuisi untuk melihat peluang pasar, sehingga produk UMKM selalu berorientasi pasar (market oriented). UMKM yang mampu beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan mampu membaca permintaan dari pasar, serta yang bisa beralih dari konvensional menjadi online, terbukti yang mampu bertahan di tengah masa pandemi ini.

Melalui Pelatihan Pengembangan Keahlian Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence), Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan UKM serta Peltihan Vocational Pengembangan Marketing Mix ini ia berharap khususnya pada UKM dapat menjadi lebih unggul dan berdaya saing, dapat menyelesaikan permasalahan dalam manajemen usahanya dan menjadi pemenang dalam persaingan yang semakin ketat, serta memberikan solusi bagi Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran.

Sementara Asdep Pengembangan SDM UKM Dwi Andriani Sulistiyowati dalam sambutannya mengatakan, pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan tekhnis dan manajemen pelaku UKM, khususnya dalam hal keuangan, manajemen keuangan dan digital marketing. Diharapkan peserta menjadi pelaku UKM yang tangguh handal yang bisa memperluas akses pasar. Ia juga senang bisa bekerjasama dengan para nara sumber yang sangat berkualitas di bidangnya, diharapkan bisa membantu mentransformasi koperasi menjadi koperasi modern dan UKM naik kelas.

“UMKM yang bisa mengakses digital hanya sekitar 19% atau 12,1 juta, kita minta ditingkatkan supaya bisa memperluas pasarnya baik di dalam maupun luar negeri,” harap Dwi Andriani.

Salah satu peserta pelatihan, Dewi Anwar yang memproduksi cake di daerah Tangerang Selatan dengan merk Batinos Pastry, merasa sangat terbantu pemasaran secara online di media sosial dan marketplace tokopedia. “Pemasaran secara online sangat efektif dan membantu. Untuk kue-kue kering pembelinya dari berbagai daerah di Indonesia, semua itu saya pasarkan melalui online,” tutur Dewi Anwar. (Jef)

Ciptakan UKM Mendunia, BNI dan Pemda Padukan Dukungan

Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (ketiga kanan) bersama Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto (kedua kiri), dan Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Mustohar (kedua kanan) meninjau salah satu stan batik binaan Pemkot Semarang sekaligus nasabah BNI yang telah menembus pasar internasional pada acara UKM Semarang Go Global Bersama BNI dan peluncuran Program E-Commerce Toko MbakITA di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, (19/3/2021). BNI siap mendukung pelaku UKM Kota Semarang yang telah bergabung dalam e-commerce Toko MbakITA agar “Go Digital” dan “Go International” guna dapat berkembang serta bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Semarang:(Globalnews.id)-Menguatkan usaha kecil dan menengah (UKM) tidak akan maksimal tanpa dukungan banyak pihak. Untuk itulah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mengadakan sharing session bagi pelaku UKM Semarang untuk peningkatan kapabilitas dari sisi akses modal, akses pasar, dan akses digitalisasi. Upaya bersama memperkuat UKM tersebut dibungkus dalam program UKM Pemkot Semarang Go Global Bersama BNI.
      
   Acara tersebut dibuka di Gedung Weeskamer, Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19 Maret 2021). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati.
       
   Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kota Semarang meluncurkan fasilitas promosi gratis bagi pelaku UMKM di Kota Semarang melalui ToMbakIta, dengan tagline “Dodolan Munggah Kelas”. Platform ini disusun sebagai upaya untuk membawa pelaku UKM agar go digital dan diharapkan dapat pula go internasional dalam mempromosikan produknya secara gratis dengan mengakses melalui website ToMbakIta.id dan instagram @tombakita.
     
   Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan bahwa setidaknya UKM kerap kali mengalami kesulitan akan akses permodalan, transaksi, informasi dan kesiapan menghadapi perubahan teknologi, serta akses terhadap pasar global. Sehingga program UKM Pemkot Semarang Go Global Bersama BNI beserta Toko mbakITA dapat menjadi salah satu solusi menyeluruh bagi para pelaku UKM.
   
   “Melalui UKM Pemkot Semarang Go Global Bersama BNI, perseroan menyiapkan seperangkat fasilitas yang dapat dimanfaatkan UKM untuk naik kelas. Dari sisi pembiayaan, BNI menawarkan banyak pilihan kredit, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dengan maksimum kredit Rp 50 juta, dan KUR Kecil dengan maksimum kredit Rp 500 juta dengan bunga hanya 6%. Selain itu ada juga Kredit BNI Wirausaha dengan plafon hingga Rp 1 miliar, dan Kredit Komersial dengan batas maksimum kredit Rp 15 miliar. Bahkan BNI memiliki Program Kemitraan untuk pelaku UKM yang belum bankable dan feasible,” ujar Susi.
    
  Tahap pengajuan kredit sangat mudah, tinggal mendatangi BNI terdekat atau mengisi BNI e-form, kemudian ada proses analisa dari petugas BNI, dan akhirnya akan diterbitkan surat keputusan kredit (SKK).
    
   “Adapun dari sisi layanan digital, UKM dapat memonitor transaksi melalui e-channel BNI yakni BNI Mobile Banking dan BNI Direct, mendapatkan kemudahan transaksi dengan QRIS, serta memanfaatkan layanan BNI EDC. Dengan cara ini, UKM memperoleh BNI Banking Solution yang menyeluruh. UKM juga dapat memanfaatkan tabungan BNI Taplus Bisnis yang memang dikhususkan untuk para wirausaha, dimana fasilitas yang bisa didapatkan diantaranya adalah memperoleh Mesin EDC untuk menunjang transaksi Non Cash apabila UKM memiliki outlet,” ujarnya.
   
   Dari sisi dukungan perluasan pasar ke kancah internasional, BNI menyiagakan kantor – kantor cabang luar negerinya untuk  membantu UKM dalam menemukan calon – calon pembeli. BNI juga melengkapinya dengan seperangkat alat transaksi yang nantinya akan memudahkan UKM dalam menerima pembayaran hasil ekspornya.
    
   “Dukungan BNI dalam mendorong UKM masuk ke pasar ekspor, didukung dengan 6 jaringan cabang luar negeri yang tentunya akan memperluas jangkauan market para pelaku UKM Indonesia dengan memberikan insight kebutuhan spesifikasi dari produk yang dibutuhkan customer luar negeri (Business Matching) bekerjasama dengan kedutaan besar Indonesia. Selain itu, BNI juga memiliki layanan BNI Trade Online untuk kemudahan transaksi LC tanpa ke kantor cabang,” kata Susi.
    
  Kolaborasi BNI dan Pemkot Semarang ini pada akhirnya akan memperkuat perekonomian daerah, termasuk salah satunya penguatan di bidang wisatanya. Ini sesuai dengan program Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan UKM, mulai dari UKM kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan.

Dukungan BNI kali ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dari pemerintah yang diharapkan memberikan multiplier effect tidak hanya di Semarang, melainkan di seluruh Indonesia.(Jef)