Semua tulisan dari globalnewsid

Kolaborasi KemenkopUKM dan Local Heroes Kembangkan Potensi Umbi Sente Pandeglang Lewat Koperasi

Pandeglang:(Globalnews.id) – “Setelah koperasi resmi berbadan hukum, kami lebih percaya diri lagi.” Hal itu diungkapkan aktifis penggerak tani Umbi Sente (Talas Balitung) sekaligus Ketua Koperasi Pamatang Kembang Mandiri (PKM), Hendra Pranova, usai menerima sertifikat badan hukum koperasi dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, di Kampung Cinyurup (Kampung Domba), Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (2/10).

Dalam kesempatan itu, SesKemenkopUKM meyakini, dengan berkoperasi, komunitas petani Umbi Sente di Cinyurup bakal lebih besar lagi. Baik dari sisi kapasitas produksi, maupun kualitas produknya. “Peluang bisnis Umbi Sente masih besar, dimana kebutuhan akan Umbi Sente sebesar 10 ton tapi baru bisa dipenuhi 2 ton,” kata Arif.

Terlebih lagi, lanjut Arif, model bisnis sudah tercipta dan sudah berjalan dengan baik. “Ada komunitas petani, koperasi, offtaker, hingga pihak-pihak pendukung lainnya, termasuk swasta. Saya yakin, Koperasi PKM akan semakin maju,” papar Arif.

Arif menambahkan, pihaknya akan selalu memberikan dukungan bagi perkuatan kelembagaan koperasi, termasuk pelatihan-pelatihan perkoperasian untuk pengurus dan anggota. “Sehingga, koperasi bisa lebih mensejahterakan masyarakat petani disini,” ujar Arif.

SesKemenkopUKM juga berharap program Perhutanan Sosial di Cinyurup semakin berkembang dengan mendorong pertumbuhan wisata agro dan Desa Wisata. “Ini semua menggambarkan bagusnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, Perhutani, dan stakeholder lainnya,” imbuh Arif.

Arif mengapresiasi banyaknya pihak yang terlibat dalam pengembangan potensi Umbi Sente di Kampung Cinyurup. Selain KemenkopUKM, Perhutani, dan dinas terkait dari provinsi dan kabupaten, program sinergi ini juga melibatkan World Wildlife Fund (WWF), dan program CSR dari PT Indah Kiat Pulp and Paper.

Sementara itu, Hendra bercerita, setelah sekian lama menggeluti bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan domba di Pandeglang sejak 2009, sekitar satu setengah tahun lalu mulai menggarap komoditas Talas atau Umbi Sente. “Kelompok tani anggota koperasi mulai diarahkan menanam Umbi Sente karena ada permintaan dari beberapa industri makanan,” kata Hendra.

Tercatat ada tiga industri besar yang menyerap Umbi Sente hasil produksi Hendra (39 tahun) bersama 47 petani anggota koperasi. Yaitu, PT Maxindo (Sentul, Bogor) untuk bahan pembuatan makanan ringan (snack), PT Endho Yushin (Bogor) untuk industri pembuatan keripik, dan CV Arista.

“CV Arista merupakan perusahaan suplier, dimana Umbi Sente hasil produksi koperasi kami dikirim ke luar negeri mengisi pasar Cerelac di Jepang,” tukas Hendra.

Para petani di sana terbilang beruntung. Pasalnya, selain ketiga usaha besar itu berperan sebagai Offtaker, mereka juga mau berbagi ilmu dan pengetahuan cara menanam Umbi Seten. Hendra mengakui, awal mengirim contoh hasil Umbi Sente, sempat ditolak beberapa kali.

“Mereka mau mengajarkan cara menanam Umbi Sente hingga menghasilkan kualitas yang masuk kualifikasi pabrikan. Ternyata, selama ini, kita panen Umbi setelah masa tanam enam bulan. Padahal, setelah mendapat edukasi yang benar, seharusnya kita panen setelah masa tanam 10 bulan hingga menghasilkan Umbi Sente berkualitas tinggi,” jelas Hendra.

Meski begitu, Hendra mengakui bahwa kapasitas produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan pabrikan. Dari kebutuhan 10 ton per minggu, Koperasi PKM baru bisa memenuhi tiga ton saja.

Solusinya, lanjut Hendra, pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Perhutani untuk menambah lahan sebesar 50 hektar. “Produksi tiga ton per minggu itu dihasilkan dari lahan seluas 75 hektar. Perhutani sudah menyiapkan lahan khusus Umbi Sente seluas 117 hektar, tapi kita ambil 50 hektar terlebih dahulu,” tukas Hendra.

Selama ini, Koperasi PKM memiliki total lahan seluas 75 hektar, dimana yang 25 hektar milik masyarakat (anggota), sedangkan yang 50 hektar milik Perhutani lewat program Perhutanan Sosial.

*Industri Olahan*

Mimpi Hendra yang juga Dosen statistik dan ilmu ekonomi di Universitas Mathlaul Anwar (Pandeglang) itu, tak hanya sampai disitu. Setelah di sisi hulunya diperkuat, Koperasi PKM bakal masuk ke sisi hilir. Yakni, membangun industri olahan Umbi Sente menjadi tepung, produk rebusan, hingga cerelac.

“Umbi Sente juga bisa diolah menjadi pengganti nasi bagi penderita diabetes,” ungkap Hendra

Terkait harga Umbi Sente, Hendra menjelaskan, pabrik membeli dari koperasi sebesar Rp3000 per kilogram. Hitungan koperasi berbagi keuntungan dengan petani adalah sebesar 50:50.

“Tapi, yang 50% keuntungan koperasi juga kan milik mereka juga sebagai anggota koperasi. Jadi, dengan berkoperasi itu lebih adil, dari kita untuk kita. Keuntungan kita nikmati bersama,” kata Hendra.

Untuk itu, Hendra mengungkapkan bahwa para pengurus dan anggota Koperasi PKM membutuhkan pelatihan perkoperasian dari Kemenkop dan UKM. “Selama ini kita berkoperasi secara otodidak. Kami butuh pelatihan manajemen mengelola koperasi yang baik dan benar,” tandas Hendra.

Hendra berharap, dengan pelatihan perkoperasian, SDM di Koperasi PKM dapat lebih teredukasi. “Kami juga berharap ada penambahan literasi, khususnya terkait pupuk organik dan non organik, lewat pelatihan-pelatihan,” imbuh Hendra.

Di samping itu, dalam pemasaran Umbi Sente dan produk pertanian lainnya, Koperasi PKM sudah menerapkan digitalisasi dengan membuat lapak penjualan di PlayStore dengan nama Gudang Tani. “Tak lama lagi akan berjalan. Sekarang masih tahap trial and error,” ungkap Hendra.

Selain mengembangkan produk Umbi Sente, Koperasi KMP juga berencana untuk masuk ke komoditas lain seperti wortel, umbi beneng, alpukat, duren, dan petai. “Lewat koperasi, kita akan terus mengembangkan potensi sektor pertanian, khususnya yang ada si Pandeglang. Walau kita akui, permodalan Koperasi PKM harus terus mendapat perkuatan agar bisa lebih berkembang lagi,” pungkas Hendra.(Jef)

Dukung Pertumbuhan Wirausaha Baru, LPDB-KUMKM Buka Rekrutmen Calon Inkubator 2022


Jakarta:(Globalnews.id)- Guna mendukung pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali membuka rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022.

Rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022 ini dibuka pada 01 Oktober 2021 sampai dengan 01 November 2021.

Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM terus dijalankan oleh LPDB-KUMKM untuk mendampingi koperasi maupun pelaku usaha pemula atau startup potensial di Indonesia dalam mengembangkan usahanya, mulai dari tata kelola bisnis, operasional bisnis, manajemen keuangan, hingga manajemen sumber daya manusia.

Pada tahun 2021 sendiri, LPDB-KUMKM telah bekerja sama dengan 8 (delapan) Inkubator Wirausaha yang melakukan inkubasi kepada 178 tenant untuk masa inkubasi selama 6 (enam) bulan.

Sedangkan untuk tahun 2022 mendatang, LPDB-KUMKM membuka rekrutmen kepada 10 (sepuluh) calon Inkubator Wirausaha dengan beberapa kriteria persyaratan yang sudah ditetapkan.

Mulai dari memiliki tanda daftar Lembaga Inkubator yang terdaftar dalam sistem pendaftaran, informasi, dan evaluasi Inkubasi pada Kementerian Koperasi dan UKM.

Kemudian, diutamakan berbadan hukum Koperasi, atau berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), dan/atau lembaga lainnya yang
berada di bawah naungan Perguruan Tinggi atau Koperasi.

Selanjutnya, memiliki sumber daya manusia yang profesional, memiliki
sarana dan prasarana yang memadai, memiliki kurikulum Inkubasi, memiliki sumber pendanaan yang sah, mendapatkan pengantar atau keterangan dari dinas setempat yang membidangi urusan koperasi dan UMKM.

Selain itu, memiliki status kepemilikan kantor yang jelas, memiliki pengalaman melakukan Inkubasi kepada Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan/atau usaha rintisan minimal 1 (satu) tahun. Dan bersedia menerima segala keputusan hasil seleksi dari LPDB-KUMKM.

*Digitalisasi Proses Rekrutmen*

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, guna memberikan transparansi terkait proses rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha tahun 2022 mendatang, maka seluruh proses dilaksanakan secara digital melalui aplikasi Room for Incubation Development Over Internet (RiDi).

“Seluruh proses rekrutmen akan dilaksanakan secara digital untuk
transparansi proses rekrutmen, dan juga untuk mempercepat proses
guna meningkatkan efisiensi pelaksanaan,” kata Jaenal.

Jaenal memaparkan, kehadiran program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM memiliki tujuan yang konkret mulai dari pencipataan lapangan pekerjaan, mendorong terciptanya inovasi dari koperasi dan UMKM, hingga memfasilitasi para rintisan usaha atau startup maupun koperasi memiliki akses pembiayaan kepada lembaga yang tepat.

Selain itu, program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM juga untuk membentuk karakter inkubasi yang berbasis koperasi seperti yang
tengah digencarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Diharapkan dengan Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM akan melahirkan koperasi dan wirausaha baru yang dapat bersaing, dan juga terus melakukan inovasi dalam mengembangkan usahanya.

“LPDB-KUMKM mendorong pelaku usaha rintisan melalui program inkubator wirausaha, harapannya agar para pelaku usaha rintisan bersama-sama membentuk koperasi untuk meningkatkan nilai ekonomi bisnisnya, dan memiliki jiwa berkoperasi yang kuat,” tambah Jaenal.

Sebab, saat ini semangat berwirausaha pada generasi milenial semakin meningkat, dan juga semakin beragam model bisnis yang dijalankan, akan sangat baik jika para wirausaha baru didampingi, dan diberikan pelatihan manajemen bisnis, tata kelola keuangan dan sumber daya manusia melalui program inkubator.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait rekrutmen calon penyelenggara Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022, dapat mengunjungi inkubator.lpdb.id (jef)

Sinergi dengan Dirjen Pajak dan Peruri, BNI Dukung Peluncuran e-Materai

Jakarta:(Globalnews.id)-Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI dan Peruri resmi meluncurkan Materai Elektronik yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangka implementasi dari Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2020 beserta aturan pelaksanaannya kepada masyarakat luas.

Penyelenggaraan acara tersebut dilakukan secara hybrid di Gedung CBB Direktorat Jenderal Pajak dan secara virtual dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa transaksi di era digital harus disiapkan secara infrastruktur maupun instrumennya, baik dari sisi teknikal hingga aplikasi untuk mewujudkan penggunaan materai elektronik atau e-materai.

“Alhamdulilah pada hari ini kita meluncurkan e-materai. Hari ini merupakan hari awal Direktorat Jenderal Pajak bersama Peruri yang ditunjuk secara sah untuk mengeluarkan e-materai. Kita mulai uji coba ini dengan perbankan, Bank BUMN dan perusahaan telekomunikasi Indonesia,” ujarnya. 

Pada kesempatan ini, BNI mendukung penuh pengenaan materai elektronik atas dokumen elektronik. “Pengenaan materai elektronik atas dokumen elektronik menjadi salah satu wujud nyata transformasi digital yang juga sedang dilakukan oleh BNI,” ungkap Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.

Iqbal mengatakan, sebagai bank BUMN, BNI telah berkomitmen menggunakan materai elektronik di lingkungan BNI Group untuk mendukung transaksi keuangan digital di Indonesia. Kedepannya, e-meterai akan diterapkan di berbagai transaksi elektronik masyarakat yang masuk dalam kategori transaksi yang dikenakan bea meterai.

Penerapan e-meterai ini semata-mata bertujuan untuk memberikan kepastian hukum atas dokumen elektronik serta mengoptimalkan penerimaan negara dengan tarif bea meterai yang berlaku saat ini.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia harus masuk ke ekosistem digital agar bisa bersaing dengan negara lain. Seluruh elemen pemerintah baik itu Kementerian/Lembaga dan BUMN harus saling mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan transformasi digital.(Jef)

Sigi Wimala Bocorin Rahasia Dapetin Mobil Hanya dengan Selfie di BNI Mobile Banking


Jakarta:(Globalnews.id)- Hidup di era digital, menuntut segalanya harus serba cepat. Begitu juga dengan segala transaksi perbankan. Kalau dulu buka rekening mesti datang ke kantor cabang, sekarang tinggal Selfie lewat BNI Mobile Banking, rekening kamu jadi seketika!

Memiliki wajah memesona, aktris dan model Sigi Wimala mencoba langsung betapa mudahnya buka rekening di BNI Mobile Banking. Simple banget!

“Gampang banget, buka rekening digital cukup Selfie. Langsung bisa transaksi apa aja pakai BNI Mobile Banking dan Kartu Debit BNI,” ungkapnya, Kamis (30/9/2021).

Makin menarik, buka rekening lewat BNI Mobile Banking otomatis dapat 4600 BNI POIN+ yang bisa ditukarkan sama 2 unit mobil Tesla model 3, 2 unit mobil Toyota Hilux Double Cabin 2.4 G, 17 unit mobil Toyota Raize 1.0 Turbo CVT, dan 100 unit sepeda motor All New Honda PCX 160 di Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti.

Makanya, Sigi mengajak masyarakat agar buruan jadi nasabah BNI! Karena beneran nggak bakal rugi, malah banjir untung. Di aplikasi canggih BNI Mobile Banking, kita bisa bayar listrik, bayar tagihan kartu kredit, isi pulsa, isi e-wallet, belanja online di e-commerce, semuanya bisa deh!

“Jangan lupa kalau belanja bayarnya pakai kartu debit BNI, biar poinnya makin banyak. Semakin banyak poin, semakin besar kesempatan dapetin hadiah di Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti,” pungkasnya.

Untuk informasi, periode Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti dimulai dari 1 Agustus 2021 hingga 31 Januari 2022 mendatang. Jangan lupa kunjungi bit.ly/nabungcukupselfie-gelegar untuk buka rekening BNI dan dapatkan langsung Bonus Saldo e-Wallet Rp 250 ribu dan 4600 BNI POIN+.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menambahkan, untuk meningkatkan experience nasabah tabungan, program Reward BNI POIN+ juga mendorong peningkatan saldo tabungan maupun transaksi nasabah yang bisa diikutkan dalam Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti.

Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti ini terdiri dari dua jenis yaitu Program Undian Reguler yang bisa diikuti oleh seluruh nasabah BNI Taplus serta derivatifnya dan Program Undian Khusus SME/Wirausaha bagi wirausaha nasabah BNI Taplus Bisnis.

“Nasabah cukup memperbanyak transaksi Kartu Debit dan BNI Mobile Banking dan terus meningkatkan saldo tabungannya yang otomatis akan mendapatkan sejumlah poin. Setelah itu, tukarkan 10 (sepuluh) BNI POIN+ menjadi 1 (satu) Kupon Undian di BNI Mobile Banking. Pengundian pemenang akan dilakukan pada Februari 2022,” ujar Corina.(Jef)

MenKopUKM: Solo Great Sale 2021 Event Strategis Genjot Pertumbuhan Bisnis UMKM

Solo:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama lintas sektoral Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya, siap berkontribusi maksimal untuk menyukseskan event Solo Great Sale 2021. Event ketiga belas ini sebagai ajang yang sangat tepat untuk mendorong UMKM di wilayah Solo, Jawa Tengah agar usahanya bisa bangkit kembali usai diterpa pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang cukup sukses menyelenggarakan event tahunan tersebut karena terbukti bisa mendorong meningkatnya omzet UMKM. Di tengah pandemi seperti saat ini memang diperlukan terobosan agar produk UMKM bisa laris yang diawali dari konsumen lokal. Praktik baik Pemkot Solo tersebut sebaiknya direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya agar pasar baru bagi produk UMKM di wilayah masing-masing bisa terbentuk.

“Saya mengapresiasi inisiasi Solo Great Sale 2021 karena saat ini yang perlu digenjot adalah omzet UMKM, maka gerakan belanja adalah gerakan yang tepat. Gerakan belanja di pandemi itu juga dinilai ibadah karena bisa menolong banyak orang. Saya kira ini jadi contoh yang sangat baik dan perlu dilakukan di kota lainnya,” kata Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan Solo Great Sale 2021 di kompleks Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/10/2021).

Solo Great Sale 2021 akan digelar mulai tanggal 1-31 Oktober 2021. Setiap belanja produk UMKM melalui aplikasi belanja online minimal Rp50.000, pembeli mendapatkan satu kupon undian yang nantinya akan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah yang disediakan panitia. Masyarakat bisa melakukan transaksi jual beli melalui aplikasi belanja online dan dengan pembayaran cashless.

Tetan meyakini gelaran Solo Great Sale 2021 bisa meraup transaksi Rp800 miliar. Namun dengan potensi produk UMKM Kota Solo yang beragam dan berdaya saing tinggi target tersebut seharusnya bisa meningkat hingga dua kali lipat.

Teten menegaskan demi memaksimalkan potensi produk UMKM di pasar digital dalam gelaran Solo Great Sale 2021, pihaknya siap melakukan berbagai upaya lanjutan. Seperti pendampingan kepada UMKM, rebranding produk UMKM, perluasan akses pasar, hingga fasilitasi pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan Satuan Kerja (Satker) di KemenKopUKM.

“Kami di KemenKopUKM melalui Smesco dan LPDB serta dengan para mitra dari K/L dan BUMN sudah menyusun sebuah ekosistem transformasi bagi UMKM. Kita ingin jadikan UMKM masa depan dengan produk berdaya saing tinggi berbasis produk kreatif dan teknologi,” lanjut Teten.

Sementara itu terkait dengan upaya digitalisasi UMKM, Teten menegaskan bahwa pihaknya menargetkan jumlah UMKM yang terhubung pada market digital mencapai 30 juta di tahun 2024 mendatang. Saat ini jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan ekosistem digital telah mencapai 15,9 juta UMKM atau lebih baik 100 persen dari pada sebelum pandemi yang hanya 8 juta UMKM.

“Kami ditugaskan oleh Pak Presiden agar jumlah UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital bertambah menjadi 30 juta di tahun 2024. Kami kerja sama dengan e-commerce dan pemerintah daerah untuk selalu mendampingi usaha mikro, memperbaiki branding-nya, produknya dikurasi untuk bisa go online,” sambung Teten.

Teten berharap event Solo Great Sale 2021 bisa benar-benar membawa manfaat yang nyata bagi UMKM di wilayah Solo dan sekitarnya. Dia percaya hanya UMKM yang mau memanfaatkan teknologi digital, yang akan tumbuh ekspansif selain dengan terus memperbaiki kualitas produknya.

“Semoga ikhtiar kita melalui Solo Great Sale 2021 ini bisa memberikan dampak yang positif bagi UMKM di Solo dan bisa memberikan semangat bagi seluruh UMKM di Indonesia,” pungkas Teten.

Di tempat yang sama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, juga memberikan apresiasi yang besar kepada Pemkot Solo. Menurutnya UMKM yang akan tumbuh besar adalah mereka yang bisa masuk dalam sistem rantai pasok industri.

Ditegaskan bahwa sebanyak 99 persen dari industri manufaktur adalah berasal dari IKM (industri kecil menengah). Selain itu sebanyak 66 persen serapan tenaga kerja berasal dari IKM. Namun sayangnya jumlah yang besar tersebut kontribusi IKM terhadap pertumbuhan industri secara umum masih kecil yaitu hanya 21 persen.

“Nah ini menjadi PR kita bersama bahwa nilai output dari IKM terhadap industri secara keseluruhan masih rendah. Jadi kunci keberhasilan membina iKM untuk bisa tumbuh hanya dua yaitu dia harus menjadi bagian rantai pasok industri besar atau dia naik kelas jadi industri besar sendiri,” kata Agus.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, mengatakan bahwa sektor UMKM menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia terutama di tengah krisis. Oleh sebab itu semua pihak harus bersama-sama memberikan dukungan yang optimal agar sektor ini bisa kembali pulih paska dihantam pandemi. Bank Indonesia menyatakan komitmen penuhnya untuk mendorong UMKM secara nasional tumbuh lebih baik dengan sistem klasterisasi dan mendorong pemanfaatan teknologi digital.

“Klasterisasi itu penting bagi UMKM untuk maju. Sebab melalui klasterisasi menjadi kunci keberhasilan UMKM. Jadi mari kit terus tingkatkan kapasitas kemampuan dan juga kebersamaan untuk membantu UMKM,” kata dia.

Acara Solo Great Sale 2021 ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Surakarta, dan berbagai stakeholder lainnya.(Jef)

Buku Marketing 5.0 Makin Mendunia, Masuk 30 Buku Marketing Terbaik Versi Soundview

Jakarta:(Globalnews.id)- Perjalanan seri Marketing X.0 di kancah internasional, Soundview melalui akun Twitter resminya, baru saja mengumumkan 30 Buku Bisnis Terbaik 2021. Dalam pengumuman tersebut, Marketing 5.0: Technology for Humanity, yang ditulis Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan, dipilih editor Soundview sebagai salah satu 30 Buku Bisnis Terbaik 2021 dari ribuan buku bisnis. Soundview juga menandai akun Twitter Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya.

Wiley, penerbit buku ini, resmi meluncurkannya pada Februari 2021 melalui penjualan online via amazon.com. Wiley telah bekerjasama dengan ketiga penulis tersebut sejak tahun 2009 melalui perjanjian penulisan Marketing 3.0: From Product to Customer to Human Spirit.

Keberhasilan komersial Marketing 3.0 secara global telah mendorong penerbit dan tiga penulis untuk menerbitkan seri Marketing X.0, dimulai dengan Marketing 4.0 pada tahun 2016, diikuti Marketing 5.0 pada tahun 2021.

“Saat ini, ketiga penulis sedang meneliti untuk Marketing 6.0. Penerbit akan meluncurkannya pada tahun 2023,” kata Hermawan Kartajaya, dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.

Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan adalah dua konsultan senior dari MarkPlus Inc, sebuah perusahaan yang didirikan Hermawan Kartajaya pada 1 Mei 1990 di Surabaya Indonesia.

Hermawan mengatakan, dirinya mulai berkolaborasi dengan Philip Kotler pada tahun 1998 untuk menulis tentang Asian Crisis in 1998: Repositioning Asia. Mereka melibatkan penulis lain dari buku mereka yang lain, termasuk Rethinking Marketing dan Think ASEAN.

Pada 2020, lanjut Hermawan, ketika dunia mulai menghadapi Covid-19 yang memaksa
perusahaan, institusi, dan organisasi dari berbagai latar belakang industri untuk mempercepat transformasi digital, MarkPlus mengadakan serangkaian webinar dengan topik percepatan transformasi digital di bidang pemasaran.

Rangkaian seri webinar ditulis dalam bahasa Inggris, tersedia di situs web
MarkPlus. Pada saat yang sama, ketiga penulis Marketing 5.0 mengadaptasi perubahan yang didorong Covid-19 dan menyelesaikan penulisan buku yang erat kaitannya dengan kebutuhan percepatan transformasi digital, termasuk di bidang pemasaran.

Dengan latar belakang tersebut, ketiga penulis Marketing 5.0 ini berharap buku mereka dapat menjadi pedoman bagi perusahaan, institusi, dan organisasi yang ingin mempercepat transformasi digital di bidang pemasaran.

Para editor Soundview memberikan komentar yang baik tentang buku tersebut. Marketing 5.0 memberi pemasar cara untuk mengintegrasikan model teknologi dan bisnis dengan perubahan dramatis dalam perilaku konsumen yang telah terjadi dalam dekade terakhir. Mengikuti pola yang disajikan dalam seri Marketing X.0 terlaris, penulis membahas topik penting yang diperlukan untuk memahami pemasaran modern, termasuk pemasaran yang gesit, kecerdasan buatan untuk otomatisasi pemasaran, pemasaran segmen satu, teknologi kontekstual, dan banyak lagi.

“Dalam ringkasan ini, Anda akan belajar tiga tantangan utama yang melatarbelakangi Marketing 5.0, mengapa kemanusiaan tetap menjadi fokus utama Marketing 5.0, untuk memanfaatkan pengalaman pelanggan sebagai kunci untuk
memenangkan pasar yang sangat diperebutkan,” pungkas Hermawan.(Jef)

KemenKopUKM Gelar Temu Konsolidasi Wirausaha Kembangkan Ekowisata

Gorontalo:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Temu Konsolidasi Wirausaha dan Calon Wirausaha dalam rangka Penumbuhkembangan Wirausaha lokal berbasis Ekowisata di Provinsi Gorontalo.

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM Destry Anna Sari saat memberikan sambutan secara daring, dalam acara temu konsolidasi wirausaha dan calon wirausaha di Gorontalo, Kamis (30/9/2021) mengatakan, pembangunan pariwisata memiliki nilai dan keuntungan yang signifikan bagi kemajuan sektor lainnya, seperti hotel, homestay, restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain.

Menurutnya, multiplier effect pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Namun demikian, membangun pariwisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan.

“Untuk meminimalisasi risiko atau dampak negatif pembangunan industri pariwisata maka pembangunan pariwisata perlu dikembangkan dengan konsep “Sustainable Tourism” sesuai keunikan dan kondisi wilayah yang ada,” ujar Sari.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, semua sektor pembangunan di Indonesia harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks pariwisata, paradigma pembangunan kepariwisataan telah mengalami evolusi, dari bentuk mass tourism menjadi sustainable tourism.

Kabupaten Bone Bolango menyimpan berbagai macam potensi keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna yang tersebar di beberapa wilayah kawasan hutan. Untuk mensinergikan kegiatan ekowisata, program harus bisa mendukung kelestarian lingkungan hidup dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pengembangan ekowisata suatu desa atau kawasan perlu juga diarahkan untuk pengembangan inklusif bisnis, sehingga sektor wisata yang sebagai pemicu pengembangan suatu desa dapat berkelanjutan dan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa dengan mengangkat produk unggulan desa.

“Kementerian Koperasi dan UKM melalui Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan bermaksud untuk mengembangkan penciptaan wirausaha berbasis ecotourism guna mendukung pencapaian rasio kewirausahaan yang pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 3,95% atau membutuhkan 1,5 juta wirausaha inovatif,” kata Sari.

Ia menekankan pentingnya “Gerak Bersama” untuk mencapai target tersebut. Sinergi, kolaborasi dan kontribusi dari para pemangku kepentingan, baik swasta, organisasi masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lain sangat diharapkan, termasuk dalam hal pengembangan ekowisata di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Bone Bolango.

“Oleh karena itu kami akan melakukan Temu Konsolidasi Wirausaha dan Calon Wirausaha dalam rangka mendorong terwujudnya pengembangan wirausaha lokal yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dengan pendekatan sosial, berdampak dan berbasis lingkungan,” katanya.

Dikesempatan yang sama Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, visi misi dan prioritas pihaknya, senada dengan Kementerian Koperasi dan UKM, yakni ingin melahirkan banyak wirausaha muda baru. Banyak potensi disekitar kita yang dapat dikembangkan, salah satunya melalui ekowisata.

Hamim Pou menegaskan, Kabupaten Bone Bolango memiliki kekayaan alam yang luar biasa.

“Kami punya flora, fauna dan satwa endemik khas Sulawesi, seperti anoa, burung maleo yang ada di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Kemudian hiu paus, tidak semua pantai, tidak semua laut memiliki hiu paus, di Kabupaten Bone Bolango kami memiliki hiu paus,” kata Hamim Pou.

Karenanya ia menyebutkan, apa yang di inisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM di Kabupaten Bone Bolango, menjadi salah satu jawaban bagaimana sustainable tourism bisa terus digencarkan di Kabupaten Bone Bolango.

Senada dengan hal tersebut, Founder AMATI Indonesia Viringga Prasetyaji Kusuma menambahkan, Gorontalo merupakan provinsi konservasi. Gorontalo memiliki DNA ekowisata atau sustainable tourism yang sangat besar di Indonesia.

“Hal itu tercemin dari kondisi yang ada disini, mereka memiliki Taman Nasional Boga Nani Wartabone yang memiliki potensi sangat sangat besar. Secara khusus Gorontalo sangat kental sekali dengan sustainable tourism dan sosial entrepreneurship yang bisa dikembangkan disini,” pungkas Ringga. (Jef)

MenkopUKM Sambut Baik Pemasaran Produk UKM Melalui IKEA

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik inisiasi PT IKEA Indonesia untuk bekerjasama dalam mendukung promosi dan pemasaran produk UKM sektor kerajinan, fashion, dan personal care melalui program Teras Indonesia.

Menteri Teten Masduki dalam acara Penandatanganan MoU Kemenkop UKM dengan IKEA Indonesia di Jakarta, Kamis (30/9/2021), mengatakan, kerjasama ini merupakan momentum untuk mendorong produk UKM naik kelas. “Ini sekaligus mengangkat narasi produk UKM Indonesia dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan brand besar,” kata Teten.

Saat ini, IKEA telah mengakomodasi berbagai produk dari 6 UKM untuk di promosikan di IKEA Jakarta Garden City dalam periode bulanan. Seiring dengan menurunnya pandemi COVID-19, dan pembukaan pembatasan kegiatan masyarakat,  IKEA Indonesia diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih besar untuk UKM dari sektor lain yang memiliki nilai tambah seperti kerajinan dan home décor.

“Kemarin, saya berkesempatan untuk mengunjungi sentra UKM furnitur di Jawa Tengah. Dalam kunjungan tersebut, saya melihat bahwa produk UKM lokal memiliki kualitas yang baik. Produk-produk seperti kursi, meja, kabinet, pintu yang memanfaatkan bahan baku dari Jawa Tengah diekspor ke berbagai negara,” kata Teten.

Melalui kolaborasi dengan IKEA, Teten berharap ke depannya IKEA Indonesia dapat menyerap lebih banyak produk UKM binaan lainnya. Pendampingan, pelatihan, kurasi dan research and development dapat dilakukan bersama-sama untuk menghasilkan produk sesuai minat pasar.

“Saya ingin mengajak perusahaan besar lain untuk terus bersinergi bersama pemerintah dalam upaya mendorong UKM masuk dalam rantai pasok nasional dan internasional sehingga UKM Bangkit, Indonesia Tangguh,” kata Teten.

Sementara itu, President Director PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia), Patrik Lindvall, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan berbagai inisiatif, mulai dari menggelar sentra vaksinasi, mengumpulkan donasi, hingga menyediakan Teras Indonesia bagi UMKM untuk menjual produknya.

“Kami percaya melalui kegiatan ini, IKEA Jakarta Garden City dapat menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat sekitar,” kata Patrik.

Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur, Muhammad Anwar, mengekspresikan kegembiraannya akan hadirnya IKEA Jakarta Garden City. “Kami senang melihat fakta bahwa IKEA memilih wilayah Jakarta Timur untuk membuka toko pertamanya di Ibu Kota. Kami percaya IKEA Jakarta Garden City dapat memberikan inspirasi dan solusi perabot rumah tangga bagi masyarakat Jakarta Timur dan sekitarnya,” kata Anwar.

Pihaknya turut mendukung serta memberikan apresiasi untuk upaya yang dilakukan IKEA dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Jakarta Timur dan sekitarnya. Ia juga berharap kerja sama yang baik ini dapat terus terjalin dan menghasilkan kolaborasi bermanfaat lainnya di masa mendatang.

IKEA Jakarta Garden City juga telah menyatakan komitmennya untuk turut memberdayakan UMKM lokal dengan menyediakan area pameran secara gratis dalam program Teras Indonesia. IKEA Jakarta Garden City menyediakan total area seluas 1.000 meter persegi yang tersebar di beberapa lantai.

Saat ini, terdapat 16 UMKM yang menjual produk unggulannya di Teras Indonesia IKEA Jakarta Garden City. Ini merupakan jumlah UMKM terbanyak yang digandeng IKEA dibandingkan toko IKEA lainnya.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, mengatakan, sejak kehadiran IKEA pertama di Indonesia pada tahun 2014, ia berharap brand asal negaranya itu dapat membawa berbagai peluang baru. “Dan juga semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan Swedia yang sudah terjalin dengan sangat baik selama ini,” ujarnya.

UKM Berbadan Hukum

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rahman mengatakan, produk yang sudah masuk IKEA berarti standarnya sudah bagus. “Produknya sudah siap masuk ke pasar internasional. Itu yang paling penting. Kita tadi sudah sepakat, nanti akan ditingkatkan,” kata Hanung.

Menurut Hanung, MoU ini baru tahap awal dan akan terus dikembangkan dengan program-program lain. Misalnya, bagaimana memasarkan produk kita atau kekayaan kita. “Agar nanti ke depannya bisa kita bicarakan. Misalkan, produk anyaman dari NTT atau Tenun, bisa kita lihat produk-produknya,” jelas Hanung.

Syarat-syarat lain selain kualitas produk, juga produk UKM yang sudah berbadan hukum. “Dan saya harapkan pendaftaran untuk produk UKM akan dipermudah. Dan ini akan digilir displaynya. Setiap beberapa bulan sekali diganti,” imbuh Hanung.

Di samping itu, lanjut Hanung, produk UKM juga akan masuk katalog IKEA. Dimana UMKM di katalog bisa dipakai kemana-mana, baik bisa dimasukkan ke platfrom ASEAN, misalnya.

“Artinya, kalau perusahan-perusahaan ASEAN tertarik, mereka bisa menghubungi langsung ke pembuatnya. Dan itu juga bisa kita buat untuk hal-hal yang lain. Jadi nanti kita akan masukan ke katalog lain,” ucap Hanung. Bahkan, katalog ini juga akan dihubungkan ke belanja barang jasa pemerintah. (Jef)

Komisi VI DPR RI Dukung KemenkopUKM Berdayakan Seluruh Potensi KUMKM di Indonesia

Tegal:(Globalnews id) – Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah mengungkapkan,  Indonesia harus sudah mulai memaksimalkan produk-produk dalam negeri yang tak kalah berkualitas, dibanding dengan produk sejenis dari impor.

“Para UKM logam yang ada di Tegal sudah mampu memproduksi produk setara kualitas pabrikan,” kata Mukaromah, saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau Material Center milik Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI), di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, beberapa hari yang lalu.

Mukaromah yang mewakili Komisi VI DPR RI pun berharap Indonesia tidak lagi fokus impor untuk barang-barang yang bisa diproduksi di dalam negeri. “Kita bisa melihat langsung onderdil-onderdil untuk mobil, motor, kapal, kelistrikan, hingga alat kesehatan rumahsakit, sudah sangat luar biasa diproduksi oleh masyarakat Kabupaten Tegal yang tergabung dalam Koperasi TMI,” ungkap Mukaromah.

Menurut Mukaromah, hal ini harus menjadi catatan penting bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan talenta-talenta yang berkualitas dari generasi milenial.

Selain di Tegal, juga bersama MenkopUKM Teten Masduki, Mukaromah berkesempatan mengunjungi Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Desa tersebut terkenal hingga mancanegara karena mampu memproduksi gula semut berbahan dari nira kelapa.

“Produk gula semut asal Desa Semedo ini kini sudah menjadi tren dunia, dimana sudah banyak negara yang memesannya. Mereka mengejar produk gula semut asal Desa Semedo, karena merupakan produk organik tanpa campuran bahan kimia,” kata Mukaromah.

Bagi Mukaromah, fakta tersebut merupakan potensi yang harus terus dimaksimalkan agar lumbung pangan juga bisa tercipta dari Banyumas.

Selain mengunjungi Desa Semedo, Mukaromah juga mengunjungi satu bengkel mobil bernama Bengkel Toseng di daerah Patikraja, Banyumas. “Berkat pembinaan dari Yayasan Dharma Bakti Astra atau YDBA, milik Sutanto itu mampu mengembangkan usaha bengkelnya setara dengan bengkel usaha besar,” kata Mukaromah.

Mukaromah memberikan apresiasi kepada pemilik bengkel yang sudah mulai berpikir global dalam mengembangkan usahanya hingga mampu beromzet Rp30 juta sebulan. “Ini harus bisa memotivasi generasi muda lainnya,” tegas Mukaromah.

Begitu juga dengan UKM Pande Besi yang tergabung dalam Kelompok Perajin Pande Besi Gayeng Ruyeng di Desa Pasir Wetan, Karanglewas, Banyumas. Mereka memproduksi berbagai alat pertanian,  pisau, dan golok.

“Kualitas produk rumahan mereka tidak kalah dengan produk pabrikan. Ini potensi yang luar biasa untuk dikembangkan,” ucap Mukaromah.

Oleh karena itu, Mukaromh berharap Kementerian Koperasi dan UKM bisa memaksimalkan potensi-potensi yang ada di banyak daerah, agar masyarakat Indonesia bisa lebih sejahtera.

“Kita selalu mendukung Kemenkop dan UKM agar APBN bisa memberi nilai bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat koperasi dan UMKM,” pungkas Mukaromah. (Jef)

Bank BTN Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran

BEKASI-(Globalnews.id)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memastikan program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat seperti bantuan sosial (Bansos) Kementerian Sosial, bantuan subsidi upah (BSU) Kementerian Ketenagakerjaan dan KPR FLPP dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tepat sasaran. Untuk memastikan agar penerima bantuan program pemerintah itu tepat sasaran, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Cikarang, Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jawa Barat.

Haru mengatakan, kunjungan kerja ini dilakukan untuk meninjau langsung dan memastikan para penerima bantuan baik Bansos, BSU dan KPR FLPP benar-benar rakyat yang membutuhkan atau tepat sasaran.

“Saya ingin memastikan berbagai program pemerintah yang diamanahkan kepada Bank BTN berjalan lancar di lapangan dan penerimanya sesuai dengan data yang ada,” jelas Haru usai berdialog dengan pekerja penerima BSU di PT Hanes Supply Chain, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/9).

Dalam kunjungan kerja tersebut, selain melakukan peninjauan distribusi BSU di PT Hanes Supply Chain, Haru juga melakukan kunjungan ke rumah tinggal penerima BSU pekerja, kunjungan ke rumah tinggal debitur KPR FLPP BTN dan kunjungan ke rumah tinggal penerima bansos di Karawang.

“Saya melihat semua penerima program pemerintah ini sudah tepat sasaran dan sesuai data dari Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan. Untuk rumah dengan pembiayaan KPR FLPP juga ditempati sesuai dengan nama debitur yang mengajukan,” jelasnya.

Haru menegaskan, akan melakukan kunjungan serupa ke berbagai daerah di Indonesia untuk memastikan amanah yang diberikan pemerintah kepada BTN bisa tersalurkan dengan baik dan diterima sesuai data yang diberikan Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada BTN sebagai salah satu penyalur program pemerintah. Amanah ini akan kami jalankan dengan baik dan kami pantau terus agar tidak terjadi kesalahan penyaluran,” tegasnya.

Dalam kunjungannya, Haru menuturkan, program pemerintah seperti BSU telah tepat sasaran seperti yang ditinjau di PT Hanes Supply Chain. “Tadi saya menyaksikan bahwa dana yang diterima ke rekening penerima Bantuan Subsidi Upah juga masuk utuh tanpa potongan,” ujar Haru.

Demikian juga dengan penerima KPR FLPP, Haru yang sempat berbincang dengan Eva Suryani debitur yang menikmati fasilitas KPR FLPP, meminta agar rumah yang saat ini menjadi miliknya untuk ditempati sendiri.
“Seperti kita ketahui bahwa penerima KPR bersubsidi itu adalah rumah pertama dan ditempati. Dari yang kami kunjungi tadi, kriteria itu terpenuhi,” tuturnya.

Menurut Haru, hingga 10 September 2021 untuk BSU pekerja yang disalurkan melalui Bank BTN sudah tercapai sekitar 100% dan tersalur ke rekening pekerja yang jumlahnya mencapai 430.196 orang dengan nilai mencapai Rp430 miliar. Sedangkan untuk bansos Kementerian Sosial yang disalurkan Bank BTN selama tahun 2021 hingga 22 September 2021 penyalurannya juga telah mencapai 100% baik untuk program keluarga harapan (PKH) maupun program sembako adapun nilainya masing-masing mencapai Rp682,53 miliar dan Rp1,16 triliun.

Sementara untuk penyaluran pembiayaan rumah untuk program KPR FLPP hingga 21 September sudah menembus 93.985 unit dengan nilai mencapai Rp10,3 triliun. Jumlah tersebut telah menyerap sekitar 89% dari kuota KPR FLPP yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Bank BTN sebanyak 105.562 unit senilai Rp11,2 triliun.

“Bank BTN berusaha sebaik mungkin untuk bisa memenuhi harapan dan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tegas Haru.

Sebagai kepanjangan tangan pemerintah, lanjut Haru, BTN akan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah tersebut.

“Secara korporasi peran BTN sebagai lokomotif dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam pembiayaan rumah bagi MBR akan terus ditingkatkan, sehingga BTN akan tetap menjadi pemeran utama dalam implementasi program pemerintah tersebut,” pungkas Haru.(Jef)