Semua tulisan dari globalnewsid

MenKopUKM Dorong KSP Menjadi Konsolidator dan Agregator Bagi UMK

Tangerang:(Globalnews id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap Koperasi Simpan Pinjam (KSP) tidak hanya memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi para anggotanya.

“Lebih dari itu, koperasi harus mampu menjadi konsolidator dan agregator bagi pelaku usaha mikro dan kecil agar usahanya bisa masuk skala ekonomi,” tandas Teten, saat berdialog dengan pengelola dan anggota Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Abdi Kerta Raharja, di Tiga Raksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/9).

Di acara yang juga dihadiri Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Dirut LPDB-KUMKM Supomo, MenKopUKM menambahkan, bahwa anggota koperasi yang memiliki usaha kelontong, pedagang keliling, dan sebagainya tidak akan mampu bersaing dengan jaringan ritel modern jika berjalan sendiri-sendiri.

“Koperasi bisa bangun semacam distribution center yang bisa memasok segala barang yang dijual di warung kelontong para anggota. Bila dibiarkan sendiri-sendiri, akan sulit bersaing,” jelas Teten.

Oleh karena itu, Teten menyorot pentingnya koperasi mengembangkan bisnis model yang mampu menghubungkan ke pasar dan lembaga pembiayaan. “Koperasi juga bisa mengkonsolidasi anggotanya membuat Factory Sharing,” imbuh Teten.

Dengan membangun Rumah Produksi Bersama dengan teknologi lebih modern, lanjut Teten, kualitas produk menjadi lebih terjaga, termasuk faktor higienitasnya. MenKopUKM mencontohkan Rumah Produksi Bersama yang sudah berjalan di Sumatera Barat dalam memproduksi rendang. “Produksi bersama rendang di sana bisa kita tiru di daerah lain,” ucap MenKopUKM.

Dalam kesempatan itu pula, Teten meminta para kepala daerah untuk membesarkan koperasi yang bagus dan sehat saja.
“Jumlah koperasi tidak perlu banyak, tapi berkualitas meski jumlahnya sedikit,” kata Teten.

Sementara itu, Ketua Kopsyah Abdi Kerta Raharja Hj. E. Farida menjelaskan, bahwa koperasi yang dipimpinnya dulunya merupakan lembaga keuangan mikro (LKM) yang berubah menjadi badan hukum koperasi.

“12 tahun lalu kami memutuskan mendirikan koperasi di tengah terpuruknya nama koperasi akibat krisis kepercayaan. Alhamdulillah, kami mampu mengembalikan kembali citra jati diri koperasi, khususnya di wilayah Banten,” ungkap Farida.

Farida menyebutkan, Kopsyah Abdi Kerta Raharja melayani peminjam yang sebagian besarnya adalah perempuan yang mengutamakan cara pendanaan gotong royong atau lebih dikenal dengan sebutan Grameen Group Lending.

Saat ini, Kopsyah Abdi Kerta Raharja memiliki anggota sebanyak 45 ribu orang dan 221 karyawan dengan aset mencapai Rp117 miliar. Selain sebagai Pilot Project penyalur kredit UMi, koperasi ini memiliki modal sendiri sebesar Rp35 miliar dan total penyaluran kredit Rp172 miliar.

Farida mengakui, pandemi Covid-19 mengajarkan koperasinya untuk lebih mandiri dan kuat. Di awal-awal pandemi, kas tabungan koperasi deras keluar sebesar Rp26 miliar. Sementara tingkat pengembalian dari anggota hanya sebesar Rp23 miliar saja.

Namun, lanjut Farida, saat ini ekonomi dan bisnis para anggota mulai bergerak kembali. “Kami butuh perkuatan permodalan dari LPDB-KUMKM. Alhamdulillah, kami mendapat kepercayaan dana bergulir sebesar Rp10 miliar,” pungkas Farida.(Jef)

Bank DKI Raih Indonesia Top Bank Awards 2021

Jakarta:(Globalnews.id)- Terus mempertahankan kinerja keuangan positif, Bank DKI berhasil meraih penghargaan Indonesia Top Bank Awards kategori Bank BUKU III yang diselenggarakan oleh The Iconomics secara virtual pada Selasa, 14 September 2021.

Penghargaan ini diterima oleh Direktur
Keuangan merangkap Plt. Direktur Utama Bank DKI, Romy Wijayanto di Jakarta, (14/9).

Penghargaan ini diberikan kepada bank-bank di Indonesia dengan melihat fundamental keuangan perusahaan yang menggambarkan ketahanan bank dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis khususnya di masa krisis pandemi Covid-19.

Pemilihan Top Bank dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap faktor-faktor kinerja bank mencakup yaitu Profitabilitas (ROA, ROE, Income of The Year, Net Interest Income), Kualitas Aset (NPL), Likuiditas (LDR,Deposit Growth), Efisiensi (BOPO, NIM) dan Permodalan (CAR).

Penghargaan yang diraih Bank DKI tersebut tidak lepas dari strategi sinergi dan kolaborasi antara Bank DKI, Pemprov DKI Jakarta, BUMD DKI Jakarta serta mitra kerja Pemprov DKI Jakarta
dan BUMD. Romy menambahkan, “Bank DKI terus mendukung berbagai program kerja
Pemprov DKI Jakarta, dan terus meningkatkan perannya dalam mendukung pembangunan di DKI Jakarta. Hal ini diwujudkan Bank DKI dengan menyalurkan berbagai kredit ke berbagai sektor di DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Romy menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah dan pemangku kepentingan atas penghargaan yang diterima atas peningkatan kinerja Bank DKI. “Bank DKI juga menyampaikan terima kasih kepada nasabah atas kepercayaannya dalam menggunakan
produk dan layanan Bank DKI”, ujar Romy.

Bank DKI juga terus mengembangkan aplikasi, jaringan, inovasi informasi dan sistem teknologi melalui pengembangan JakOne Mobile berbasis komunitas atau Community Apps, diantaranya JakOne Artri, JakOne Erte, JakOne Ancol, dan SiOndel.

Beberapa aplikasi yang dikembangkan
dengan berbasis JakOne Mobile tersebut bertujuan menjangkau komunitas yang luas, serta memberikan kemudahan dalam proses transaksi pembayaran secara digital.

Selain itu, Bank DKI juga memiliki produk e-money berbasis kartu, yakni JakCard dan JakLingko yang sudah digunakan secara luas sebagai e-ticketing untuk moda transportasi seperti Transjakarta, MRT dan LRT. (jef)

BNI Securities Pte. Ltd. Resmi Beroperasi di Singapura

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Securities Pte. Ltd atau BSPL kini resmi beroperasi di Singapura. Perusahaan anak dari PT BNI Sekuritas atau BNIS ini akan menjalankan bisnis layanan pasar modal dari negara tersebut, dan menjadi jembatan bagi pelaku usaha di dalam negeri dan nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan investor global.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu (15 September 2021), Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BSPL telah mendapat persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (“MAS”) untuk menjalankan bisnis layanan pasar modal di negara tersebut sejak 8 September 2021.

Dengan adanya Ijin operasi BSPL tersebut, maka BNI Sekuritas dapat menjalankan kegiatan layanan pasar modalnya, baik pada bisnis fixed income brokerage, equity brokerage, maupun underwriting melalui BSPL.

Selanjutnya BSPL akan fokus untuk membantu BNI Group dan nasabah BNI untuk mendapatkan akses ke sumber – sumber investasi dunia. Dengan beroperasinya BSPL di Singapura, maka akan
memperkokoh posisi BNI sebagai Bank berskala Global yang dapat memberikan layanan perbankan dan pasar modal.

BSPL berlokasi di 30 Cecil Street #17-08 Prudential Tower Singapore (049712) atau
di Gedung yang sama dengan Bank BNI Kantor Cabang Singapura.

BSPL akan dijadikan sebagai pusat kegiatan pasar modal internasional BNI Group, termasuk menyediakan akses bagi nasabah dan emiten ke global investor dengan fokus awal pada fixed Income
brokerage atau perdagangan surat utang.

BNI Sekuritas telah menunjuk Leonard Ng sebagai CEO BSPL, yang merupakan bankers yang berpengalaman pada industri pasar modal internasional selama lebih dari 15 tahun dan pernah bekerja di beberapa perusahaan keuangan global.

“Jumlah emiten yang besar dan beragam di Indonesia merupakan target pasar BSPL untuk dapatmenerbitkan Obligasi Global. Obligasi Global dari Perusahaan di GB Indonesia selalu menarik Investor
karena saat ini supply Obligasi Global dengan denominasi non rupiah dari Perusahaan di Indonesia di pasar keuangan global masih relatif kecil,” ujar Royke. (Jef)

MenKopUKM Dorong Tumbuhnya Iklim Kondusif Akselerasi UMKM Naik Kelas

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong tumbuhnya iklim usaha yang kondusif menjadi faktor penting dalam akselerasi UMKM naik kelas dan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

“Semua itu terwujud jika terjalinnya kemitraan yang baik antara usaha kecil dan besar serta adanya persaingan usaha yang sehat,” kata Menteri Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam Webinar Nasional KPPU Bertema “Peran Kebijakan Transformasi UMKM ke Depan demi Terciptanya Pertumbuhan Ekonomi Nasional” pada Selasa (14/9).

Teten menilai, UMKM yang terjalin dalam kemitraan, termasuk berjejaring ke dalam rantai nilai global masih menjadi kendala dalam pengembangan UMKM. Sensus ekonomi BPS mencatat 93% UMK belum menjalin kemitraan.
Rasio produk UMKM dalam rantai nilai global juga masih rendah.

Teten memastikan UMKM yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan pemantapan industri nasional bukan untuk menarik ke bawah pelaku usaha besar.

“Kami bersama KPPU telah membangun kerja sama untuk memastikan terbangunnya kemitraan yang baik antara usaha kecil dan usaha besar baik di pusat dan daerah dan menghindari persaingan usaha yang tidak sehat,” katanya.

Insentif diberikan kepada mereka yang bermitra sebagaimana tertuang di dalam PP No. 7/2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Insentif UMK dan Koperasi misalnya, berupa pengurangan atau keringanan pajak daerah, pengurangan atau keringanan retribusi daerah, serta pemberian bantuan modal kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan/atau Koperasi.

“Kami terus mendorong transformasi UMKM dari sektor informal ke formal dan akselerasi digital.

“Saat ini sudah 3,97 juta UMKM terdaftar NIB (OSS,2021), di mana 67,15% di antaranya adalah NIB untuk Usaha Mikro dan Kecil,” katanya.

UMKM di Indonesia yang telah onboarding ke dalam ekosistem digital mencapai 15,3 juta (23,9%) atau naik 7,3 juta selama pandemi dari target 30 juta UMKM pada 2024.

Kementerian Koperasi dan UKM terus melakukan upaya pelindungan produk lokal UMKM dalam perdagangan online atau Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Belum lama, pihaknya juga meminta salah e-commerce Shopee untuk menutup 13 jenis produk crossborder yang dapat diproduksi UMKM di tanah air antara lain fesyen dan asesoris muslim, kebaya batik, dan lain-lain. Langkah ini telah diikuti oleh PPMSE lain seperti Lazada dan diupayakan kepada penyedia marketplace lainnya.

“Kami bersama-sama Kementerian Perdagangan menyiapkan revisi Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08 Tahun 2020 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik di Bidang,” katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM juga bersama-sama Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian juga sedang melakukan piloting melalui matchmaking kemitraan 291 UKM dengan 6 BUMN, masing-masing Pertamina, PLN, Kimia Farma, Perhutani, RNI, dan Krakatau Steel.

Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kodrat Wibowo menyampaikan, dalam sejarah Indonesia ketika dalam masa krisis tahun 1998 dan krisis 2008, UMKM menjadi penyelamat bangsa ini agar Indonesia bisa bertahan dan bangkit. Dalam mendorong UMKM naik kelas, perlu dilakukan sejumlah upaya di antaranya dengan cara melakukan kemitraan yang sehat.

“Untuk menyelamatkan bangsa ini harus ada kolaborasi antarpihak saling membantu dan memberdayakan UMKM agar bangkit kembali menggerakkan roda ekonomi Indonesia yang sedang dalam masa kesulitan dengan prinsip yang harus diterapkan dalam mitra keusahaanya dengan saling memerlukan, menguntungkan, mempercayai, dan memperkuat,” kata Kodrat Wibowo.

Adapun tugas tambahan untuk KPPU sebagai pengawas kemitraan dalam UU 20 Tahun 2008 tentang UMKM dan UU 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan disusul dengan PP 7 tahun 2021 menunjukkan pemerintah saat ini memiliki perhatian khusus terhadap UMKM. Dan pengembangannya diharapkan agar mengedepankan perlindungan UMKM ini dan sekaligus mendukung program pemerintah tentang pemulihan dampak Covid-19 khususnya pemberdayaan UMKM. (Jef)

MESKI BANYAK HAMBATAN DAN TANTANGAN, BAKTI KOMINFO PASTIKAN TOL LANGIT HADIR DI SELURUH INDONESIA DENGAN PALAPA RING INTEGRASI

Jakarta:(Globalnews id)-— Meski banyak tantangan dan hambatan dalam pembangunannya, namun BAKTI Kominfo terus berupaya menghadirkan jaringan internet di seluruh Indonesia khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dengan membangun Tol
Langit.

Ibaratnya, jiwa raga kami untuk tol langit. Ini mengganbarkan betapa tak hanya masalah geografis, sosial maupun adminstrasif,namun juga tak bisa terelakkan, masalah keamanan dan keselamatan pekerja dan karyawan.

Istilah Tol Langit ini menggambarkan sebuah sambungan bebas hambatan berupa sinyal internet yang dapat menghubungkan seluruh daerah di Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini dapat diwujudkan dengan membangun jaringan backbone nasional dan satelit multifungsi berteknologi tinggi (High Throughput Satelite).

Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif menjelaskan bahwa kehadiran Tol Langit sangat dibutuhkan mengingat masih adanya kesenjangan digital di Indonesia, di mana hampir di seluruh wilayah masih terdapat masyarakat yang belum mendapatkan akses internet. Tercatat pengguna internet aktif pada tahun 2019—2020 baru 73,7% dari seluruh total penduduk Indonesia, dengan tingkat penetrasi tertinggi di Pulau Jawa dan Sumatera. Target pemerintah setidaknya sebanyak 92,6% dari total penduduk merupakan pengguna internet aktif.

“Tol Langit seperti jalan tol bebas hambatan. Jaringan internet di pedalaman yang sebelumnya hanya terwujud oleh satelit kini digantikan oleh fiber optic sehingga internet bisa lebih cepat seperti di kota besar,” jelasnya lebih lanjut.

Salah satu cara mewujudkan Tol Langit dengan membangun infrastruktur telekomunikasi backbone yang menghubungkan antarkota/kabupaten melalui jaringan serat optik Palapa Ring serta infrastruktur middle mile berupa satelit, serat optik, dan microwave link sebagai penghubung hingga ke wilayah kecamatan.

BAKTI berencana membangun fiber optic Palapa Ring Integrasi di tahun 2022—2023 dengan total 12.083 km dalam 2 fase pembangunan, fase 1 (2022) sepanjang 5.226 km dan fase 2 (2023) sepanjang 6.857 km. Dari total fiber optic yang akan dibangun, 8.203 km akan digelar di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link. Jaringan ini akan mengitegraskan 3 paket Palapa Ring yang sudah terbangun, yakni Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur sehingga saling
terhubung.

Program pembagunan Palapa Ring Integrasi yang menelan biaya hingga 8 triliun Ini akan menjadi bagian utama dari Tol Langit Nasional. Tujuannya untuk memperkuat jaringan yang sudah ada dan
menjadi backup bila di satu wilayah jaringannya terputus, sehingga pemanfaatan internet akan lebih
maksimal. Sumber pendanaan program rencananya didapat dari kerjasama pemerintah dan pihak swasta.

Jaringan Palapa Ring yang saat ini sudah terbangun di wilayah Barat, Tengah dan Timur pun dalam prakteknya tidak mudah untuk dikerjakan. Banyak kendala lapangan yang dihadapi oleh BAKTI dan
para mitra kerjanya. Umumnya tantangan hadir dari faktor geografis, sosial dan administratif.

Tantangan luar Biasa

Hal ini juga diungkapkan oleh Presiden Direktur Moratelindo Galumbang Menak, salah satu mitra kerja BAKTI yang dipercaya untuk membangun jaringan Palapa Ring wilayah Barat dan Timur.
Kondisi geografis Indonesia yang memiliki pegunungan tinggi memberi tantangan yang luar biasa, khususnya di wilayah Papua yang gunung-gunungnya bisa mencapai lebih dari 4000 m di atas
permukaan laut.

Lokasi yang hanya bisa diakses dengan helicopter ini juga menghambat kinerja para pekerja lapangan, karena suhu udara dan kadar oksigen yang rendah. Kendala tidak hanya di masalah teknologi, namun juga dari sisi keamanan. Penyerangan dan pengerusakan bisa terjadi kapan saja dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Dalam hal ini Moratelindo harus terus berkoordinasi dengan pihak TNI untuk menjamin keselamatan karyawannya.
“Membangun Palapa Ring tidak hanya mengorbankan keringat dan memakan biaya yang besar, tapi juga harus berkorban nyawa. Sudah banyak korban, baik dari karyawan, kontraktor, maupun aparat
TNI yang gugur demi mewujudkan internet di pelosok negeri, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” ungkap Galumbang.

Untuk mengubah wajah dan pola hidup masyarakat di daerah 3T lewat kehadiran internet sangat tidak mudah. Peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan. Bukan hanya pemerintah pusat yang bergerak maju bersama dengan mitra-mitranya, aparat keamanan TNI dan Polri yang mengawal program ini supaya berjalan aman, namun juga peran pemerintah daerah yang juga harus proaktif memberi akses kemudahan lewat berbagai perizinan yang dibutuhkan.

Harapannya, ke depan tidak terjadi lagi perizinan yang berbelit hingga membutuhkan 29 izin hanya untuk membangun jaringan fiber optic sepanjang 60—70 km. Semoga cukup satu perizinn sudah bisa memberi akses untuk melaksanakan pekerjaan sehingga program-program pemerintah dapat berjalan dengan lebih cepat dan hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia. (Jef)

Pembangunan Proyek Palapa Ring di IndonesiaTimur, Lebih Berat dan Kompleks dibanding Barat

Jakarta:(Globalnews id). Proyek infrastruktur telekomunikasi, Palapa Ring khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur menemui banyak kendala dan hambatan sehingga progress nya pun berjalan lamban.

Faktor keamanan dan juga kondisi geografis menjadi dua hal yang paling menantang dalam perjalanan proyek tersebut. Bahkan pembangunannya sudah mengorbankan nyawa manusia, karena itu agar tidak terulang faktor keselamatan pun menjadi prioritas utama.

Presiden Direktur PT Mitra Telematika Indonesia (Moratelindo), Galumbang Menak, mengatakan bahwa tantangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia Timur jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia Barat.
Menurutnya dalam pembangunan Palapa Ring di Barat jauh lebih kondusif. Segala perizinan dan keamanan lebih mudah didapatkan. Sementara di Indonesia bagian Timur sangat sulit didapatkan. Bahkan keamanan pekerja saat mengerjakan proyek tidak sepenuhnya terjamin meskipun sudah melibatkan TNI/Polri.

Sebagai perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Palapa Ring ini, Moratelindo terus mengupayakan agar keselamatan pekerja menjadi hal utama dalam pelaksanaan proyek Palapa Ring Timur. Diakui hingga saat ini puluhan korban nyawa berjatuhan baik dari karyawan atau pekerjanya maupun aparat keamanan. Menurutnya penyerangan oleh beberapa oknum di lokasi proyek kerap terjadi sehingga hal ini cukup menghambat pelaksanaan proyek.

“Pekerjaan Palapa Ring Timur ini paling kompleks dan menantang. Sebab tantangan bukan hanya dari sisi teknologi tapi juga keamanan. Kalau hanya membawa satu pleton saja nggak cukup karena penyerangan bisa terjadi kapan saja dan nyawa taruhannya,” ujar Galumbang dalam Webinar BAKTI Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kominfo) bertema Apa Kabar Tol Langit?, Selasa (14/9).

Selain faktor keamanan kondisi geografis yang sulit juga menghambat akselerasi pembangunan proyek. Kondisi pegunungan yang terjal dan tinggi menyulitkan para pekerja mengangkut peralatan yang dibutuhkan selama proses pengerjaan. Bahkan tak jarang dibutuhkan helikopter untuk bisa mengangkut peralatan dan pekerja untuk bisa mencapai ke titik lokasi proyek.

Namun begitu, kondisi cuaca yang berubah – ubah setiap saat mengakibatkan proses pengangkutan peralatan dan pekerja tidak berjalan lancar. Hal ini berimbas pada periode pengerjaan proyek yang kerap mengalami hambatan. Maka tidak heran apabila proyek infrastruktur Palapa Ring Timur baru mencapai sekitar 21 persen dari target periodik yang seharusnya sudah mencapai di atas 30 persen.

“Khusus di wilayah Timur dengan gunung yang ketinggiannya di atas 4.000 kaki itu menyulitkan sekali. Sebab oksigen di sana sangat rendah artinya pekerja tidak bisa kerja 4-5 jam sehari paling mentok hanya 1 jam,” sambungnya.

Dengan kondisi yang demikian berat itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan Palapa Ring Timur relatif lebih besar. Oleh sebab itu diakuinya bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia Timur diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Menurutnya tidak cukup proyek ini dikerjakan oleh satu kontraktor saja melainkan perlu keroyokan agar proyek bisa berjalan sesuai harapan.

“Di Papua pembangunan infrastruktur jaringan internet tidak cukup hanya satu operator saja tapi dibutuhkan banyak operator. Kita juga kerjasama dengan TNI Polri untuk mendukung keamanan pelaksanaan proyek di sana,” pungkas dia. (Jef)

MenKopUKM Harap Momentum PON Papua Munculkan UMKM Lokal Unggulan

Jakarta:(Globalnews.id) — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut antusias persiapan penyelenggaraan PON XX Papua 2021 yang terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Menurut Teten, kegiatan ini merupakan ajang yang sangat tepat untuk memberikan panggung bagi putra-putri terbaik Papua, dari sisi prestasi olahraga hingga produk kebanggaaan UMKM lokal.

“Papua memiliki beragam narasi yang sangat kaya dan produk yang potensial. Besar harapan saya, momen PON Papua 2021 ini dapat kita optimalkan untuk memunculkan UMKM lokal unggulan Papua agar berjaya di dalam negeri, serta siap bersaing di pasar ekspor,” ujar Teten saat membuka gelaran Smesco Papua Event dengan tema “PON XX Papua 2021 Sukses, Torang Bisa! UMKM/IKM Naik Kelas” secara daring, Selasa (14/9/2021).

Tidak hanya itu, Teten juga berharap PON XX Papua 2021 ini dapat menjadi pembuka dalam sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM, Smesco Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Papua dalam mendorong digitalisasi pelaku UMKM Papua, dari Mama-mama pedagang pasar, hingga kurasi produk UMKM lokal Papua.

Smesco Indonesia sendiri sedang membangun ekosistem transformasi UKM masa depan, salah satunya Smesco Hub Timur yang tentu diharapkan dapat menjadi solusi logistik UMKM di Papua, dukungan ekspor, pembiayaan, dan bentuk pendampingan lainnya. Papua juga memiliki bibit unggul di bidang ekonomi kreatif.

“Generasi muda kreatif inilah yang nantinya akan menjadi kunci dalam melahirkan pewirausaha berbasis kreativitas dan teknologi ke depannya,” katanya.

Lebih lanjut, Teten mengatakan, PON XX Papua 2021 sekaligus dapat menjadi momentum untuk para pelaku UMKM Papua terhubung ke banyak akses usaha seperti pembiayaan, bahan baku, pasar, hingga mitra agregator yang memastikan inisiatif ini dapat berkelanjutan.

Teten menggarisbawahi pentingnya terhubung dalam ekosistem daring, agar UMKM Papua bertransformasi digital. Saat ini jumlah UMKM yang telah hadir dalam ekosistem digital mencapai 15,3 juta (23,9%) atau naik 7,3 juta selama pandemi dari target 30 juta UMKM di 2024.

“Bahkan riset World Bank menyebutkan 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik di tengah pandemi,” ujar MenKopUKM.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Papua yang telah memberikan dukungan pada pengembangam akses pemasaran produk UKM dengan berbagi kanal secara khusus terlibat dalam pameran di Gedung Smesco dan melalui program live shooping produk UMKM Lokal Brand Papua unggulan.

“Saat ini SMESCO telah bekerja sama dengan berbagai BUMN dan komunitas pelaku usaha berbagai produk dengan visi membangun sebuah ekosistem UMKM masa depan berbasis ekonomi digital melalui Produk Unggulan Provinsi yang berbasis dari 34 Provinsi di Indonesia yang memberikan tampilan ‘’Indonesian Centric” namun mampu berkompetisi sebagai pelaku usaha yang masuk kedalam rantai pasok industri nasional,” terang Leonard.

Smesco menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023 dan dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM Smesco yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul. Menurut Leonard, UMKM tersebut akan didukung dengan sembilan fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni Pusat KUR BRI, Pusat Wastra Nusantara, BNI Xpora, Sky Eat Cloud Kitchen & Retort Machine, Fulfillmence Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM, dan Siren.id.

Leonard memberi contoh Siren.id sebagai inovasi platform dari Smesco untuk UMKM.

“Sebuah platform dropship dan reseller yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu pemasaran produk UMKM, khususnya bagi pelaku UMKM Local Brand Papua,” papar Leonard.

“Sedangkan bagi member/reseller bisa mendapatkan keuntungan dari proses penjualan produk UMKM tersebut. Satu hal keistimewaan platform ini yakni harga ongkos kirim menetapkan satu harga atau flat untuk tujuan kirim dari dan ke seluruh Indonesia,” lanjut Leonard.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menambahkan, PON XX adalah multiplier effect untuk memajukan dan memberikan tempat bagi pelaku UKM yang ada di Papua. Hal ini bertujuan agar produk lokal Papua dapat meningkat penjualannya baik di dalam negeri maupun mancanegara.

“Pelaksanaan PON XX Papua nantinya, saya yakin akan menjadi pelaksanaan yang bersejarah dan dapat berdampak di berbagai sektor,” pungkas Gatot. (Jef)

Wisuda BEKAL Pemimpin 2.0, Cetak 58 Calon Pemimpin Perubahan Pengelola Sumber Daya Alam Indonesia


Jakarta:(Globalnews.id) – United In Diversity (UID) menegaskan komitmennya mendukung pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya melalui program beasiswa bertajuk “BEKAL (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) Pemimpin. Beasiswa BEKAL Pemimpin ini diberikan untuk para Emerging Leader yakni para pemimpin muda ataupun calon pemimpin yang usianya masih dibawah 40 tahun.

BEKAL Pemimpin melaksanakan kelulusan angkatan kedua,Minggu (12/9/2021)
dengan mencetak 58 lulusan dari 22 Provinsi di Indonesia yang siap untuk menjadi pemimpin muda di bidang lingkungan yang mampu menggerakkan transformasi sosial menuju pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang berkeadilan, berkelanjutan, dan
berkearifan lokal. Program BEKAL Pemimpin ini menghasilkan 10 kelompok prototype solusi yang memunculkan benih-benih perubahan positif di berbagai sektor dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).

Dalam sambutannya, Dr. Suyoto selaku Vice President UID, menyampaikan BEKAL
Pemimpin hadir untuk mewujudkan kontribusi bagi Indonesia dan dunia dalam membangun karakteristik para calon pemimpin masa depan. “Salah satu misi dari UID adalah menumbuhkan dan membina kader generasi penerus pengelola sumber daya alam (SDA)”.

Melalui Program BEKAL Pemimpin kami berharap prototyping yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia dan dunia melalui pengelolaan SDA, karakteristik pemimpin dan peningkatan sosial, budaya dan teknologi,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Yoto ini.

The David & Lucile Packard Foundation yang diwakili oleh Mr. James McCaul
menyampaikan dukungan yang diberikan kepada program BEKAL Pemimpin adalah untuk memberikan dorongan bagi organisasi untuk mencetak pemimpin yang memiliki karateristik dalam pengelolaan SDA untuk kemajuan bersama. “Cukup jarang organisasi yang mendukung kegiatan seperti ini. Kami melihat dengan dukungan yang diberikan dapat
menciptakan masa depan Indonesia dan dunia melalui pengolalan SDA yang baik,” jelas James.

Dihadiri oleh beberapa pejabat negara diantaranya Wakil Ketua MPR Lestari Murdijat, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ALue Dohong dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra.

Dalam sambutannya Wakil Ketua MPR Lestari Murdijat mendukung penuh kegiatan ini dan berpesan kepada para lulusan bahwa ini adalah merupakan perjalanan luar biasa. “ Selamat kepada para lulusan BEKAL Pemimpin angkatan
ke 2. Ini adalah perjalanan yang luar biasa, bekal untuk anda semua sebagai calon pemimpin untuk dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia dan dunia melalui proses learning journey dan life journey, ” jelas Wakil Ketua MPR Lestari Murdijat.


Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengapresiasi dan
berharap agar prototype yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik. “Saya apresiasi kepada para peserta yang sudah mengikuti BEKAL Pemimpin 2021 semoga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat. Terutama bagi para peserta yang bergerak di bidang pembangunan berkelanjutan dan berbasis konservasi,” ujar Wamen LHK kepada
para peserta.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra , yang turut hadir dalam acara pelulusan penerima beasiswa BEKAL Pemimpin menyambut baik program yang dilakukan oleh UID. Menurutnya, semakin banyak BEKAL Pemimpin yang seperti ini yang bisa diciptakan, maka pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik akan menjadi lebih cepat.

Para lulusan BEKAL Pemimpin pun mengungkapkan kebanggaan dan kesiapannya
dalam menjalankan prototyping yang telah disetujui. Simon Rafael, salah satu lulusa BEKAL Pemimpin dari The Salvation Army Indonesia dengan prototyping “Kepak Emas” mengungkapkan kegiatan ini harus memberikan dampak bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang lain. ”Di BEKAL Pepmimpin, kami dipersatukan frekuensi agar dapat menyatukan resonansi terbaik untuk masyarakat, alam dan juga mewujudkan prototype yang telah kami
rancang” papar Simon kepada para peserta.

Lulusan lainnya adalah Maya Patriani dari Yayasan Konservasi Alam Indonesia
dengan prototypingnya Bhuna NHIMM mengungkapkan kebanggaanya bisa bergabung dalam kegiatan yang sangat membangun. “Tidak banyak lembaga yang bisa memberikan kegiatan semacam ini. Bekal yang diberikan di acara ini sangat luar biasa karena berasal dari
panitia dan narasumber yang luar biasa”, papar Maya saat kelulusan daring.

Adapun ke 10 (Sepuluh) ide prototyping tersebut yaitu: Kepak Emas
Membuat forum multi-stakeholder yangpeduli dan menjaga ekosistem dan kelestarian burung Junai Emas sebagai ikon kebanggaan lokal di kawasan Wallacea, Halmahera Tengah.

Buna NHIMM
Membina kolaborasi pelestarian alam dan budaya dalam kain tenun tradisional Desa
Bannae, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Tani Muda
Mempromosikan peran pemuda dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan ,berkeadilan dan berkearifan lokal di Desa Cidadap, Cianjur, Jawa Barat.

Merdeka Indonesia
Menciptakan model ekonomi sirkular baru bagi nelayan skala kecil di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kelompok Sakil
Mempromosikan ketahanan pangan di Kampung Sanggase, Merauke, Papua yang
berkelanjutan, berkeadilan dan berakar lokal.

Pasar Rakyat Bali
Sistem ketahanan pangan sehat berkelanjutan dan berbasis kepualauan di Tamblingan, Bali.

Melajah Alam
Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilaikonservasi bagi generasi muda di Jembrana, Bali.

Warkop Indonesia
Pengelolaan kopi yang berkelanjutan, berkeadilan dan berakar pada kearifan lokal di Manglayang, Bandung, Jawa Barat.

Mangi-Mangi Warrior Raja Ampat
Mengembangkan ketahanan pangan sehat berkelanjutan berbasis bakau di Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Ambai Lestari
Mengawal penyusunan Peraturan Kampung untuk pengelolaan potensi Sumber Daya Alam Darat,Pesisir dan Laut yang berkelanjutan di Distrik Kepulauan Ambai, Papua. (Jef)

Pendidikan Bagi Anggota Koperasi Merupakan Investasi Jangka Panjang


 
Semarang:(Globalnews id)- Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang dan pesertanya tidak boleh hanya menjadi objek tetapi harus menjadi subjek. “Yang mana dari sisi materi harus yang match untuk kebutuhan untuk pengembangan koperasi saat ini,” kata Zabadi, saat memberikan arahan di acara Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas SDM Koperasi yang dilaksanakan pada 10 -13 September 2021 di Semarang, Jawa Tengah.

Di depan peserta pelatihan, yang juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, Zabadi mengatakan, ada tiga jenis pelatihan yaitu  Pendidikan dan Pelatihan SDM Bidang Perkoperasian Berbasis SKKNI , Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian Bagi Koperasi Mahasiswa, dan Pelatihan Perkoperasian Berbasis Teknologi Informasi.

“Semua arah dan muaranya adalah modernisasi koperasi. Dengan pelatihan sekarang hasilnya akan kita petik 1 tahun ke depan. Akan nampak koperasi-koperasi yang modern yang sudah masuk dalam ekosistem digital dan suplay chain (rantai pasok) untuk koperasi sektor rill,” jelas Zabadi.

Zabadi menambahkan, anggaran pendidikan dan pelatihan  dari fungsi pendidikan difokuskan untuk pelatihan SDM koperasi level 3 dan 4. Yakni, Pelatihan SKKNI untuk Manajer Koperasi Simpan Pinjam, untuk sektor rill adalah koperasi yang sudah terhubung dengan offtaker.

“Dan pasca pelatihan ini akan didampingi tenaga expert  yang langsung ditempatkan pada koperasi yang memang kita proyeksikan dari hasil evaluasi profiling yang dapat didorong menjadi role model koperasi modern,” tandas Zabadi.

Selain itu, Zabadi juga menegaskan bahwa koperasi adalah entitas bisnis seperti sebuah perusahaan. Oleh karena itu, harus dikelola secara profesional seperti sebuah perusahaan untuk maju dan berkembang dengan melihat peluang-peluang pasar yang ada.

“Maka, koperasi harus dikelola insan-insan yang mengerti dan menjiwai bisnis dan ahli di bidangnya. Dan koperasi harus membangun jejaring bisnis, sehingga positioning koperasi dapat setara dan sejajar dengan perseroan,” ulas Zabadi.

Menurut Zabadi, untuk menjadi koperasi  besar harus dilihat dari skala ekonomi dan skala bisnis. Salah satu caranya adalah dengan melakukan merger. “Hal ini telah dibuktikan dari koperasi-koperasi besar hasil algamasi seperti Kospin Jasa, Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) dan koperasi-koperasi besar lainnya,” ungkap Zabadi.

Untuk koperasi-koperasi yang besar tersebut menjadi keharusan manajemennya yang terdiri dari pengurus, manejer dan akan dilakukan fit and profer test (uji kelayakan) dan harus memiliki standar kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.

“Oleh sebab itu, kita fasilitasi dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan perkopersaian berbasis SKKNI,” kata Zabadi.

Terkait Kopma, Zabadi mengatakan, bisnis di Koperasi Mahasiswa (Kopma) jangan dianggap sebagai bisnis akhir, tetapi merupakan laboratorium bagi menumbuhkan jiwa leadership bagi Kopma.

Dalam kesempatan yang sama, Ema Rachmawati menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang sudah melakukan pelatihan di Provinsi Jawa Tengah. Karena, yang membutuhkan pelatihan sangat banyak, terutama untuk sertifikasi kompetensi manajer, kasir, juru buku. “Terlebih lagi, saat ini anggaran dinas banyak yang direcofusing,” kata Ema.

Ema mengaku, pihaknya sedang merencanakan menyiapkan roadmap pengembangan SDM Perkoperasian di Provinsi Jawa Tengah. Dan mendata pengurus, pengelola, dan anggota koperasi yang sudah mendapatkan pelatihan perkoperasian. “Untuk mendapatkan data pengurus, pengelola, dan anggota yang sudah pernah mengikuti pelatihan perkoperasian dasar, lanjutan dan advance,” papar Ema.

Ema juga mengatakan bahwa koperasi sangat jarang melakukan pelatihan terhadap pengurus dan anggotanya. “Padahal, dalam Anggaran Dasar (AD) ataupun Anggaran Rumah Tangganya (ART), diatur untuk anggaran pendidikan dan pelatihan,” pungkas Ema.(Jef)

Gandeng Pemprov Papua, Smesco Sediakan Solusi Ekosistem Dukung UMKM Papua Naik Kelas

Jakarta:(Globalnews.id)- Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, menginisiasi Smesco Papua Event, dengan memperkenalkan berbagai potensi produk-produk dari UMKM Papua, seiring dengan penyelenggaraan PON XX Papua 2021 yang berlangsung 2-15 Oktober 2021.

Dalam hal ini, Smesco menyediakan akses pemasaran produk UKM lewat berbagai kanal yang terlibat secara khusus, dalam pameran di Gedung Smesco dan melalui program live shoping produk UMKM Lokal Brand Papua unggulan yang dapat warga net ikuti pada website smesco.go.id dan kanal media sosial Smesco Indonesia.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, kolaborasi kedua pihak ini menjadi titik awal. Khususnya dalam mendukung kebijakan-kebijakan dalam hal peningkatan kapabilitas wirausaha menjadi Future UMKM seperti pengembangan produk kreatif Papua.

“Kami ingin menampilkan sesuatu yang unik dari produk UMKM Papua dan belum dikenal luas di masyarakat. Mengingat sumber daya alam dan kebudayaan yang ada di Papua sangat besar. Sehingga ke depan, Papua bisa menjadi rantai pasok, terutama di Smesco Hub Timur yang tengah kami bangun,” jelas Leo dalam konferensi pers Smesco Papua Event yang mengusung tema PON XX Papua 2021 Sukses, Torang Bisa! UMKM/IKM Naik Kelas secara daring, Senin (13/9).

Tak hanya itu kata Leo, Smesco melakukan pengembangan boarderless event promotion, yang merupakan peningkatan sisi branding dan pemasaran. Yang semuanya ditujukan meningkatkan daya saing produk UMKM, dalam memenuhi pasar dalam negeri dan pasar bebas ASEAN yang dimulai dengan akan dioperasionalkannya Smesco Hub Timur, di ITDC BALI.

Ia merinci, beberapa layanan yang akan difasilitasi Smesco yaitu, solusi logistik. Di mana saat ini, Smesco mewujudkan inisiatif terbaru yang akan menjadi solusi logistik bagi para pelaku UMKM dari Papua dan daerah lain di Indonesia dalam hal pendistribusian produknya, yaitu Smesco Fulfillment Center (SFC) dan Smesco Indonesia Retail Network (SIREN).

“Smesco Fulfillment Center adalah sebuah fasilitas packing warehouse. Di sini kami kolaborasi dengan JNE dan YukBisnis, nantinya UMKM Papua bisa mengirim barang dengan harga ongkos kirim (ongkir) murah dan flat ke wilayah Barat dan Pusat Indonesia di luar Papua,” kata Leo.
 
Selain itu, Smesco juga menyediakan layanan usaha lain bagi pelaku UMKM yakni Pusat KUR BRI, Xpora, Pusat Wastra Nusantara, Apindo UMKM Akademi, Smesco Labo, Sky Eat Cloud Kitchen & Retort Machine.

“Dengan kelengkapan ekosistem yang ada, diharapkan memberi manfaat yang baik bagi keberlangsungan Smesco Indonesia serta UMKM yang tergabung dalam binaan Pemda Papua khususnya untuk naik kelas,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindagkop UKM dan Naker Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay menjelaskan, beberapa produk yang menjadi unggulan Papua untuk diperkenal di event ini mulai dari kopi, sagu, buah merah, hasil perikanan, Noken hingga batik tulis khas Papua, yang memang belum banyak dikenal luas.

“Ini sejarah baru bagi Papua sebagai tuan rumah PON XX. Kami juga sangat mengapresiasi ide Smesco yang telah meluncurkan terobosan baru yang inovatif dan sangat berarti bagi UMKM. Serta solusi logistik bagi UMKM yang selama ini menjadi kendala,” ucap Laduani.

Penyelenggaraan PON XX ini juga bagi Papua sambung Laduani, menjadi momen kebangitan UMKM Papua. Bagaimana UMKM Papua mengambil peran secara lokal, nasional maupun global. Hingga diharapkan UMKM Papua bisa naik kelas.

Apalagi PON XX ini juga mendorong semangat 6 ribu UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Papua. Namun sayangnya, pelaksanaan PON di 3 Kabupaten ini hanya mampu menampung sekitar 600 UMKM saja yang bisa diakomodir dalam bentuk pameran.

“Tadi siang kami diskusi dengan KemenkopUKM dan kementerian lain, bagaimana agar ada penambahan booth setidaknya 1/3 dari semangat UMKM kita ini. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Laduani.

Ia juga optimistis, PON XX bisa meraih target transaksi yang cukup besar, termasuk lewat Smesco Papua Event. Laduani mengkalkulasi, sedikitnya dari 10.476 atlet yang hadir mengeluarkan Rp 1 juta, maka potensi transaksinya cukup besar, ditambah dengan konfirmasi adanya kehadiran penonton selama 2 minggu PON XX berlangsung.

Sementara, Ketua Bidang II PB PON Roy Letlora menuturkan, Papua sebagai tuan rumah PON XX turut menggerakkan dan melibatkan UMKM untuk menjual berbagai kerajinan dan makanan. Bahkan produk UMKM Papua dijadikan suvenir dalam PON XX. “Banyak pelaku UMKM yang dilibatkan. Salah satunya untuk tujuan mendorong ekonomi Papua lewat event PON XX,” pungkasnya. (Jef)