Semua tulisan dari globalnewsid

RAT Sebagai Bukti Koperasi Berkualitas

kata Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam pembukaan acara Rapat Anggota Tahunan ke-39 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2016, di Jakarta, Sabtu (25/2).
kata Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam pembukaan acara Rapat Anggota Tahunan ke-39 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2016, di Jakarta, Sabtu (25/2).

JAKARTA{(Globalnews.id)- Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang baik dan berkualitas akan menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang baik dan berkualitas pula. Dan itu merupakan dasar pijakan bagi para pengelola koperasi dalam mengelola organisasi dan usaha menuju koperasi yang berkualitas. “Untuk membangun koperasi berkualitas, Kemenkop sudah menggulirkan Reformasi Total Koperasi, yakni rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan. Ibarat membangun rumah, KSP Kodanua tidak perlu lagi untuk direhab, tapi dikembangkan”, kata Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram dalam pembukaan acara Rapat Anggota Tahunan ke-39 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2016, di Jakarta, Sabtu (25/2).

Di samping itu, lanjut Agus, RAT koperasi bisa dilakukan juga secara online dengan cara yang disepakati bersama. “Misalnya, lewat sms, email, dan sebagainya. Karena, sudah ada peraturan menteri yang membolehkan hal itu. Dan sekarang adalah eranya teknologi informasi. Kalangan koperasi harus mampu memodernisasi diri ke arah kemajuan zaman tersebut. Tiada koperasi tanpa IT, tiada koperasi tanpa transaksi, dan tiada koperasi tanpa pelatihan. Kalau tidak begitu, maka koperasi akan ketinggalan”, tandas Agus.

Agus pun mengapresiasi jajaran pengurus KSP Kodanua yang telah menyelenggarakan RAT secara tepat waktu. “Ini mencerminkan bahwa pelaksanaan demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan KSP Kodanua berjalan dengan baik”, imbuh Agus.

Menurut Agus, RAT merupakan agenda penting yang menjadi kewajiban pengurus untuk menyelenggarakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga, dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis dan konstruktif bagi pengembangan koperasi di masa yang akan datang. “Pelaksanaan RAT mempunyai arti yang penting dan cukup strategis dalam pengembangan koperasi ke arah yang lebih baik. Karena, pada forum ini dibicarakan dan diputuskan kebijakan-kebijakan penting dalam koperasi. Khususnya, yang terkait dengan keputusan anggota terhadap pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam menjalankan organisasi dan usaha koperasi”, papar Agus.

Sedangkan terkait penilaian kesehatan koperasi, lanjut Agus, itu ibarat seseorang tes kesehatan di rumah sakit. Artinya, ketika dinilai saat ini sehat, tapi beberapa waktu kemudian bisa saja menjadi tidak sehat. “Penilaian koperasi sehat, cukup sehat, atau tidak sehat ibarat orang periksa kesehatan. Bisa saja ketika diperiksa, seseorang dinyatakan sehat, namun selang beberapa waktu jadi tidak sehat, dan seterusnya. Oleh karena itu, saya berharap koperasi yang sudah dinyatakan sehat saat ini bisa terus menjaga kesehatannya”, papar Agus lagi.‎

‎Menanggapi fenomena koperasi bermasalah, Agus mewanti-wanti masyarakat agar jangan mau diiming-imingi bunga tinggi dari lembaga keuangan yang mengatasnamakan koperasi. “Kalau ada koperasi seperti itu, segera laporkan ke dinas koperasi setempat. Ingat, pemerintah tidak menjamin simpanan di koperasi, terlebih lagi bagi non anggota”, ungkap Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KSP Kodanua HR Soepriyono menjelaskan, KSP yang didirikan pada 5 Maret 1977 dan memiliki jumlah anggota koperasi sebanyak 5000 orang itu menunjukkan kondisi cukup baik dengan peningkatan jumlah aset koperasi dari Rp142,62 miliar (2015) menjadi Rp151,95 miliar (2016). Dari sisi lain, volume pinjaman juga naik 0,2% dari Rp86,2 miliar menjadi Rp86,4 miliar. Sedangkan jumlah modal sendiri koperasi menjadi Rp73,09 miliar, dari tahun sebelumnya Rp71,15 miliar. “Tahun depan, KSP Kodanua akan mendaftar sebagai penyalur kredit usaha rakyat atau KUR”, kata dia.

Selain itu, KSP Kodanua juga sudah memiliki 22 jaringan kantor cabang dan pembantu. “Sejak 2004, kita sudah menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 sebagai bentuk komitmen dari pengurus koperasi terhadap pelayanan bagi para anggota dan‎ calon anggota. Juga sebagai langkah kami untuk tetap menjaga kepercayaan dari para anggota dan calon anggota”, pungkas Soepriyono.‎(jef)

Koperasi dan BMT Bisa Jadi Penyalur, Kredit UMI Sasar 40 Juta UKM yang Tak Terjangkau KUR

ambon

Menteri Puspayoga bersama Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, saat melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kredit Ultra Mikro, pada Tanwir Muhammadiyah yang dibuka Presiden RI Joko Widodo di Ambon, Jum’at.(24/2/2017)

AMBON :(Globalnews)-Kredit atau pembiayaan Ultra Mikro (UMI) akan menyasar pengusaha mikro yang belum layak mendapat kredit bank /unbankable,  yang selama ini tidak terjangkau Kredit.Usaha Kecil (KUR).”Pembiayaan ini kita sebut pembiayaan atau.kredit UMI yang diperuntukkan bagi UMKM yg benar benar kecil, jumlahnya sangat banyak karena dari 59 juta pengusaha UMKM, baru 17 juta yang bisa tergarap KUR,” ujar Wamenkeu Mardiasmo, usai melakukan MoU dengan Menkop dan UKM Puspayoga, Ketua PP Muhamadiyah Haedar Nashir, Sekjen Kominfo, Farida Dwi Cahyarin, di sela Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Jumat (24/2).

Mardiasmo menjelaskan, plafon pembiayaannya berkisar Rp 2 -10 juta, dimana pemerintah mengalokasikan Rp 1,5 triliun untuk kredit UMI ini.Lembaga yang menyalurkan nantinya adalah LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank-red), yang ditunjuk,  sehingga  koperasi, pegadaian maupun BMT (Baitul Mal Wal Tamwil) seperti yang dimiliki Muhammadiyah bisa menyalurkannya.

Skim.pembiayaan ini melengkapi KUR 2017.yang dialokasikan seneaar Rp.110 triliun. ” Dari jumlah, pembiayaan UMI ini relatif.kecil dibanding sasarannya yang 39 sampai 40 juta pengusaha super kecil itu, .namun ini merupakan uji coba dan akan terus ditambah plafonnya,” katanya.

Nantinya apengusaha mikro yanh mendapat kredit UMI ini diminta fokus.aja pada usahanya. Sementara soal pembuatan proposal, pelatihan dll akan diurus Kementerian yang menandatangani kerjasama ini.Menurut Mardiasmo pembiayaan UMI ini nantinya berupa dana bergulir, dimana tingkat kredit macet akan bisa ditekan bahkan sampai nol persen.

Suku Bunga KUR

Menkop Puspayoga menambahkan  pemberian kredit UMI tersebut saling melengkapi dengan KUR yang saat ini penyalurannya akan ditingkatkan dan lebih fokus untuk menyasar sektor produktif.”Keduanya merupakan prrgram unggulan pemerintah agar ada keadilan dan ada pemerataan dalam pertumbuham ekonomi khususnya bagi pengusaha kecil,” katanya.Untuk suku bunga kredit UMI di rencanakan relatif rendah hanya 4,5 persen dengan jangka waktu lebih pendek atau sekitar 6 bulan.

Untuk suku bunga KUR Menkop mengatakan meski sudah dibawah satu digit, namun pemerintah akan mengupayakan lagi penurunan suku bunga KUR menjadi 7 persen.
” Itu sedang diupayakan,” kata Puspayoga.”
Sementara Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir menambahkan pihaknya menyambut baik adanya pembiayaaan UMI ini, mengingat masih banyakya pengusaha kecil termasuk di lingkungan Muhamadiyah yang belum mampu mendapatkan  akses ke.perbankan ” Isinya baik, manfaat dan mudah, itu yang saya tangkap dari kredit UMI ini,” katanya

Untuk pengawasan terhadap kredii UMI,  “Muhammadiyah juga punya LPPK (Lembaga Pengawas dan Pemeriksa Keuangan-red), sehingga jika terjadi kecurangan bisa terdeteksi cepat,”tambahnya. (jef)

Jadi Wirausahawan, Jangan Takut Gagal

malang

MALANG:(Globalnews,id)–Deputi Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Mahasiswa  harus kreatif dan terus berinovasi dan tidak takut gagal menjadi wirausahawan.“Mahasiswa harus memiliki cita-cita dan berani mencoba sebagai wirausaha. Jangan takut gagal, tetap berinovasi  dan bangun kreativitas akan menjadikan wirausahawan yang berhasil,” kata Prakoso saat memberi kuliah umum kewirausahaan yang dihadiri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (23/2).

Dia mengatakan Gerakan Kewirausahaan yang dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM mendukung masyarakat termasuk kalangan mahasiswa menjadi wirausaha melalui pelatihan. Kementerian, tegas Prakoso, akan melakukan sinergi dengan UMM melatih dan menyiapkan  mahasiswa sebagai wirausaha yang tangguh. Rektor UMM Fauzan dalam acara yang sama menyampaikan mahasiswa tidak perlu  menunggu hingga lulus sarjana untuk menjadi wirausaha, tapi  harus dimulai sejak masih mahasiswa.

Setelah mendapatkan kuliah umum kewirausahaan, selanjutnya sebanyak 80 mahasiswa peserta yang tergabung dalam koperasi masiswa mendapatkan pelatihan kewirausahaan bersama dengan 80 peserta pelatihan kewirausahaan bagi perempuan yang bekerjasama dengan UMM dan dinas koperasi kota malamg. Pelatihan kewirausahaan dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Budi Mustopo.

Saat membuka pelatihan Budi Mustopo mengatakan usaha harus dimulai bukan hanya diwacanakan  atau di bicarakan saja.  Jangan takut gagal, kembangkang jejaring, berani mengambil resiko, gunakan kesempatan menjadi peluang. Keuntungan ataupun kerugian saat usaha sudah berjalan akan lebih berguna sebagai pembelajaran, dibandingkan usaha belum dijalankan,” lanjutnya, Dalam pengarahannya mahasiswa diajak memanfaatkan teknologi informasi sebagai peluang usaha yang paling mudah. Teknologi informasi sudah terbukti memberi kesempatan membangun usaha secara efisien sekaligus  memberikan keuntungan yang wajar.  “Yang penting dalam berwirausaha hilangkan gengsi, tapi miliki optimisme yang tinggi. Gengsi tidak membuat kita kaya tapi kaya akan membuat kita mempunyai gengsi,” katanya. (jef)

Pemerintah Siapkan Rp1‎,5 T Untuk Kredit “Ultra Mikro”

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga bersama Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris jenderal Kominfo Farida Dwi Cahyarin, saat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pemberdayaan ekonomi kerakyatan, di Jakarta, Kamis (23/3).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga bersama Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris jenderal Kominfo Farida Dwi Cahyarin, saat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pemberdayaan ekonomi kerakyatan, di Jakarta, Kamis (23/3).

JAKARTA:(Globalnews)-Pada 2017 ini pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk pemberdayan ekonomi usaha ‘ultra mikro’ di seluruh Indonesia.

“Program tersebut merupakan investasi pemerintah untuk membantu permodalan kelompok usaha yang pangsanya masih di bawah Kredit Usaha Rakyat (KUR), atau lebih kecil dari usaha mikro, yaitu usaha ultra mikro”, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU), Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Kamis (23/3).

Di acara yang dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, dan Menkominfo Rudiantara (tele conference dari Papua) itu, disebutkan beberapa poin dari Nota Kesepahaman tersebut adalah pemberdayaan ekonomi umat UMKM, peningkatan kredibilitas koperasi dalam melakukan pembiayaan kepada UMKM, dan sinergi dalam rangka pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan perpajakan.

Menurut Menkeu, menggandeng ‎NU merupakan pilihan tepat untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di level terbawah. “Untuk tujuan itu, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Salah satunya dengan menggandeng PBNU yang memiliki umat hingga ke pelosok negeri. Kerjasama dengan NU ini merupakan titik awal dan semakin menegaskan bahwa pemerintah hadir dalam pemberdayaan ekonomi rakyat”, imbuh Sri Mulyani.

Selain itu, lanjut Menkeu, program untuk usaha ultra mikro ini semakin melengkapi program pemerintah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat, disamping KUR. “Karena, program-program untuk usaha mikro dan kecil, juga memiliki peran dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan sebagai stabilitas sosial”, tandas Sri Mulyani.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKMi AAGN Puspayoga menambahkan bahwa memberdayakan ekonomi kerakyatan itu sesuai dengan amanat UUD 1945, dimana ekonomi disusun berdasarkan azas kekeluargaan. “Sistem yang pas sesuai amanat UUD 1945 itu, tak lain adalah koperasi. Dan UKM di Indonesia yang jumlahnya sekitar 57 juta itu, mayoritas merupakan anggota koperasi”, kata Puspayoga.

Oleh karena itu, lanjut Puspayoga, pihaknya sudah menggulirkan program Reformasi Total Koperasi. Yaitu, rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi. “Rehabilitasi itu semangatnya untuk mendata koperasi yang ada di Indonesia, bukan pembubaran.

Koperasi yang masuk ke dalam database kita mendapatkan nomor induk koperasi (NIK). Reorientasi adalah kita lebih mengutamakan koperasi secara kualitas, ketimbang kuantitas. Dalam pengembangan koperasi, saat ini sudah ada koperasi yang menjadi penyalur KUR. Hanya koperasi yang berkualitas dan memenuhi syarat yang bisa menjadi penyalur KUR”, jelas Menkop.

Selain KUR, pemerintah juga sudah meluncurkan program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Yaitu, program bagi UKM eksportir dengan bahan baku impor tidak dikenakan biaya alias 0%. “Contoh konkrit di daerah Tumang, Boyolali, yang memiliki 300 perajin tembaga yang sudah ekspor ke AS dan Eropa. Sementara bahan bakunya dikirim dari Bulgaria. Mereka tidak dikenakan biaya impor dan ekspor”, ungkap Menkop Puspayoga.

Bagi Menkop, dengan guliran program-program riil pemberdayaan ekonomi rakyat‎ tersebut, pertumbuhan ekonomi nasional tinggi tapi juga ada pemerataan kesejahteraan. “Karena percuma pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tidak menciptakan pemerataan kesejahteraan”, pungkas Puspayoga. (jef)

Presiden RI Luncurkan BPNT Secara Nasional, BNI Tangani Lebih dari 840.000 KPM

 

mensos

JAKARTA:(Globalnews.id)-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meluncurkan program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT secara nasional. Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama dengan Bank-bank Milik Negara atau Himbara telah siap melaksanakan penyaluran BPNT di 44 Kota dengan jumlah penerima sebanyak 1,2 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ke-4 bank Himbara tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Peluncuran BPNT secara nasional oleh Presiden RI tersebut dilaksanakan di Gedung Olah Raga POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23 Februari 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator PMK RI Puan Maharani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Bank IndonesiaAgus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, serta Direktur Utama BNI Achmad Baiquni serta Direktur Utama Bank Himbara lainnya.

Khofifah mengatakan BPNT merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Dalam Rapat Terbatas Maret, April, dan Juni 2016, Presiden memberi arahan agar bantuan sosial makin diintegrasikan secara non tunai dan subsidi pangan akan dikonversi dengan  bantuan pangan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Presiden mengarahkan agar penerapan penyaluran bantuan pangan pengganti subsidi pangan yang dikenal raskin atau rastra dapat mulai diterapkan pada tahun 2017.

“Program Subsidi Pangan ini dulunya beras miskin (raskin) lalu diubah menjadi rastra (beras sejahtera). Subsidi Pangan saat ini dikonversikan menjadi Bantuan Pangan Non Tunai. Bapak, Ibu akan ditanya tentang hal ini. Maka kuasai hal ini karena secara terminologis mempunyai perbedaan yang signifikan,” papar Menteri Sosial.

Tahun 2017 nilai BPNT mencapai Rp 1,4 triliun. Jumlahnya begitu besar, “Maka saya minta pemerintah daerah dan Dinas Sosial menguasai mekanismenya. Sebab nanti akan muncul pertanyaan-pertanyaan terkait sistem baru penyaluran bantuan ini. Apa itu subsidi pangan, apa bedanya dengan bantuan pangan. Jelaskan kepada penerima manfaat,” terang Khofifah

Achmad Baiquni mengungkapkan, BNI akan menyalurkan BPNT kepada lebih dari 840.000 keluarga penerima manfaat di daerah Jawa dan Bali. Penyaluran akan dilaksanakan melalui Agen-agen46 BNI yang  terus berkembang jumlahnya.

Sistem yang dipakai dalam penyaluran BPNT ini menggunakan Kartu yang memiliki multi fungsi, yaitu sebagai e-wallet yang dapat menyimpan data penyaluran bantuan Pangan serta berfungsi sebagai kartu tabungan. Dengan sistem ini, BantuanPangan Non Tunai akan langsung disalurkan ke rekening Penerima Manfaat dalam hal ini E-wallet dan hanya dapat digunakan untuk membeli barang sesuai program yang ditetapkan pemerintah.

Dalam sistem penyaluran ini, dibangun pula sistem  monitoring berupaDashboard yang bersifat online untuk pemantauan, penyaluran, dan penyerapan bantuan sosial serta rekonsiliasinya. Sistem ini dapat diakses untuk kepentingan secara nasional sampai dengan Desa.

“Untuk pengembangan kedepan, metode ini juga dapat diterapkan untuk penyaluran Bantuan Sosial atau Subsidi lainnya seperti Pupuk, Elpiji, sehingga dapat mendukung program Pemerintah untuk bantuan sosial dan subsidi,” ujar Achmad Baiquni.

Penerima BPNT dapat mendatangi Agen46 BNI atau Agen-agen Branchless Banking lain dari Bank Himbara untuk memanfaatkan bantuan pangan tersebut. Kekhususan BPNT adalah pada penyalurannya yang hanya bisa dicairkan dalam bentuk komoditas pangan.

Pada Penyaluran BPNT secara Nasional ini, BPNT hanya dapat dicairkan menjadi beras bersubsidi sebanyak 10 kilogram (kg) dan gula sebanyak 2 kg atau senilai  Rp 110.000 per penerima. Bantuan tersebut tidak dapat dicairkan dalam bentuk uang. Untuk itu, BPNT juga dapat dicairkan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola BULOG dan Warung Gotong Royong Elektronik (E-Warong) yang dioperasikan oleh koperasi dibawah koordinasi Kementeriaan Sosial RI.

Jaringan Agen Bank HIMBARA, saat ini mencapai lebih dari 165.000 agen yang cukup banyak dan luas sehingga dapat mengakomodir penyaluran beragam bantuan sosial. Sebanyak 16.000 agen diantaranya siap menyalurkan BPNT.

Untuk tahun 2017 sebanyak 1,2 Juta orang Penerima Manfaat yang berada di 44 Kota akan menerima bantuan Pangan Non tunai melalui Bank-bank Himbara. Agen Bank Himbara bekerjasama dengan Perum Bulog untuk menyediakan Barang Natura dimana pada tahap awal ini telah di sepakati bersama Kementerian Sosial bahwa komoditas barang terdiri dari Beras dan Gula dengan nilai bantuan sebesar Rp 110.000/ bulan dapat dicairkan untuk belanja barang tersebut.

Pada tanggal 23 Februari 2017, penyaluran BPNT dilakukan secara serentak di 30 kota. Ke-30 kota tersebut antara lain adalah Bandung, Banjar, Cirebon, Cimahi, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Tegal, Surabaya, Denpasar, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Tangerang Selatan, Cilegon, Serang, Tangerang, Bekasi, Jakarta Timur, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Magelang, Surakarta, Yogyakarta, Sukabumi, Depok, Probolinggo, dan Madiun.(jef)

 

Menhub Harap Daya Serap Anggaran 2017 Kemenhub Capai 92 persen

nwbhub

Menhub JAKARTA:(Globalnews.id)-Pagu Anggaran Kementerian Perhubungan (Kemhub) pada tahun 2017 sebesar Rp45,98 triliun. Sementara realisasi daya serap keuangan per 20 Februari 2017 baru mencapai Rp 1,41 triliun atau 3,07 persen. Sedangkan Kemhub berharap pada akhir tahun 2017 daya serap anggaran bisa mencapai angka 92%.

“Saya berharap realisasi daya serap Kementerian Perhubungan pada akhir tahun 2017 dapat mencapai 92%. Kenapa? Karena kita ingin uang yang kita kelola, uang yang diamanahi oleh pemerintah, memang dapat dibangun dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Lebih lanjut, Menhub Budi Karya menghimbau seluruh unit kerja Kemhub untuk berkomitmen dan bertekad melakukan pembenahan dan penyempurnaan dalam pengelolaan keuangan, dengan senantiasa melakukan evaluasi kinerja.

Kepada para pejabat khususnya Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Menhub Budi Karya kembali menegaskan agar selalu mengawal dana yang digunakan dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi.

Dia menambahkan, konsep penganggaran kita adalah money follow program. Proyek dipastikan memiliki fungsi bagi masyarakat. Oleh karenanya, saya meminta bapak/ibu untuk mengawal dana-dana yang dimiliki rakyat ini supaya bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat.

“Saya minta para pejabat eselon 1 dan eselon 2 Kemhub mendorong KPA untuk menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkas Menhub Budi Karya.(jef)

 

Perkuat Literasi Digital Keuangan, BNI Luncurkan “BNI Digination”

_NO_2264

JAKARTA:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meluncurkan program BNI Digination yang akan menjadi sebuah gerakan di seluruh wilayah operasional BNI untuk membantu percepatan literasi transaksi keuangan secara digital bagi masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki akses terbatas ke lembaga-lembaga keuangan.  Gerakan ini akan membuka kesadaran publik bahwa teknologi digital dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat Indonesia secara umum.

Peluncuran BNI Digination ini dilaksanakan secara serentak di Malang, Jawa Timur dan Jakarta pada Rabu (22 Februari 2017). Di Malang, peluncuran BNI Digination dilaksanakan seiring dengan Acara BNI HackFest 1st Round Malang.

Sedangkan peluncuran BNI Digination di Jakarta dilaksanakan oleh Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo,  Direktur Perencanaan & Operasional BNI Bob Tyasika Ananta, SEVP Digital Banking BNI Dadang Setiabudi, dan SEVP Modal Manusia BNI Alex Denni sekaligus paparan kepada media.

Beberapa produk digital yang dikembangkan oleh BNI dan perusahaan-perusahaan anak turut dipamerkan kepada media pada acara Launching BNI Digination di Jakarta. Produk-produk digital yang disiapkan BNI antara lain UNIQKU, BNI Kredit Digital (Digital Loan), BNI Vision, BNIe-Collection, BNI Digital Services, hingga Dashboard Bansos.

Adapun produk-produk digital yang ditampilkan perusahaan anak adalah Kredit & Asuransi Mikro Agen46 yang di-support BNI Life, E-SMART dari BNI Securities, dan Hasanah Lifestyle Banking dari BNI Syariah

Anggoro mengungkapkan, melalui BNI Digination, BNI menyiapkan semua layanan yang memungkinkan publik untuk aktif menjadi penyedia layanan keuangan. BNI membuat setiap orang layak menjadi bankir, meskipun tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan awal sebagai bankir. “Di masa mendatang, tidak ada lagi masyarakat yang tidak terlayani oleh bank, karena BNI adalah digital,” ujarnya.

Beberapa program dan produk BNI yang memungkinkan layanan perbankan dapat diberikan oleh orang nonbank antara lain adalah pembentukan Agen46 atau branchless bankingBNI yang dibentuk sebagai dukungan pada program Laku Pandai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kemudian Program Warung Gotong Royong Elektronik Kelompok Usaha Bersama (e-Warong KUBE) yang merupakan Agen46 BNI yang juga memiliki tambahan layanan, yaitu sebagai penyalur bantuan sosial (kerja sama dengan Kementerian Sosial RI) dan penyalur bahan makanan bersubsidi (berstatus sebagai Rumah Pangan Kita yang dikembangkan BULOG). Agen46 atau Agen46 pada e-Warong KUBE sama-sama dikelola oleh warga masyarakat yang tidak memiliki pengalaman menjadi bankir, namun dengan pendekatan BNI, mereka dapat memberikan layanan perbankan.

“Kami perhatikan semuanya, mulai dari transaksi besar hingga ‘uang kecil’. Contohnya, untuk transaksi ritel, kami siapkan BNI UniqKu yang memungkinkan semua orang bertransaksi dengan telepon genggamnya. Sementara masyarakat yang membutuhkan pembiayaan, kami siapkan layanan yang semakin memudahkan, melalui BNI Digital Loan. Namun, kami tidak berhenti disitu, kami akan menggali semua ide dan inovasi baru di bidang Fintech (financial technology) dari semua kalangan termasuk komunitas Fintech. Untuk itulah, kami menggelar rangkaian BNI HackFest, dimana yang pertama adalah di Malang,” ujar Anggoro.

Kick off BNI Digination melalui acara roadshow pertama dari HackFest 1st Round Malang dimulai hari ini. BNI berkolaborasi dengan Malang Creative Fusion (MCF) dan STASION menyelenggarakan kompetisi HackFest 1’st round dengan tema “BNI Digination: Pemanfaatan layanan perbankan untuk mendukung solusi berbasis digital bagi masyarakat atau pemerintah”.

Tiga Tahapan

BNI Digination merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan BNI untuk dapat membuka wawasan masyarakat Indonesia bahwa teknologi digital dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dalam pelaksanaannya, BNI Digination memiliki beberapa besaran aktivitas utama untuk dapat mencapai tujuannya, yaitu tahapan Build, tahapan Blend, dan tahapan Bang!.

Tahapan Build ditujukan untuk dapat mengajak para pelaku bidang pemrograman dan desain untuk dapat terlibat dalam pemilihan mitra terbaik BNI dalam implementasi teknologi digital. Tahapan ini diwujudkan dalam sebuah ajang kompetisi dengan tajuk BNI HackFest.

Tahapan berikutnya adalah tahapan Blend dimana tim-tim yang terpilih dari tahapan sebelumnya akan diperlengkapi dengan sesi pembekalan dan gatheringsehingga model operasi dan bisnis dari usulan implementasi teknologi digital dapat disempurnakan.

Terakhir, di tahapan Bang!, hasil penyempurnaan akan ditampilkan dalam wadah eventdengan skala nasional dan diharapkan dapat menjadi sebuah momen untuk mengubah mindsetmasyarakat Indonesia bahwa teknologi digital adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan berguna untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Beberapa topik utama  yang menjadi acuan bagi peserta HackFest 1’st round Malang  adalah mencari solusi dari permasalahan 1) Bidang layanan publik, misalnya Perijinan, pembayaran pajak, transportasi, kebersihan lingkungan, dan lainnya (Implementasi di General pemerintahan),  2) Bidang perekonomian/ bisnis, 3) bidang lainnya (pendidikan, pariwisata, pertanian, dan perikanan.

HackFest yang merupakan gabungan dari kata  Hack  dan  Festival merupakan pekan retas yang mengumpulkan para pengembang teknologi dari berbagai kalangan seperti perusahaan start-up, pengembang, pelajar, maupun pecinta teknologi baik lokal maupun regional.

HackFest 1st round Malang akan berlangsung selama 2 hari yaitu tanggal 11 – 12 Maret 2017, dengan dimeriahkan oleh partisipan yang beranggotakan 2-3 orang. Total hadiah sebesar Rp 55 juta. Juara 1 Rp 15 juta, Juara 2 Rp 15 juta, dan Juara 3 Rp 10 juta.

Ada beberapa kriteria penilaian untuk menyaring ide-ide kreatif tersebut, di antaranya adalah kemampuan integrasi ke platform atau produk-produk BNI, inovasi, dan kreatifitas, keunikan dan keaslian ide, dampak bisnis, fungsi teknis, manfaat yang menjawab kebutuhan masyarakat pada setiap aspek kehidupan di Indoneisa dalam berbagai industri, jangkauan atau skalabilitas yang dihasilkan, serta kecepatan dalam implementasi produk.

HackFest ajang yang tepat dalam mengembangkan inovasi dan terobosan baru khususnya di bidang teknologi. Dengan berkumpulnya para komunitas pecinta teknologi, maka bisa saling bertukar ide dan pikiran dalam menciptakan suatu aplikasi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, mengingat saat ini teknologi menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat.

Melalui tema BNI Digination, BNI akan melaksanakan kegiatan HackFest dibeberapa kota di Indonesia antara lain Malang (1st round),  Bandung (2nd Round), Yogyakarta (3rd Round), Makassar (4th Round), dan terakhir secara Nasional. (jef)

 

Cegah Kecelakaan Kapal, KPLP Kemhub-Basarnas Tingkatkan Koordinasi

basarnas

JAKARTA:(Globalnews.id)-Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) terus meningkatkan koordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) di seluruh Indonesia untuk pencegahan kecelakaan kapal dan percepatan saat terjadi musibah di laut.

Direktur KPLP Jonggung Sitorus mengungkapkan, pihaknya mengharuskan jajarannya untuk siap siaga dan terintegrasi dengan stasiun radio pantai (SROP).

“Selain itu kami juga berkoordinasi dengan terhubung langsung Basarnas di daerah-daerah,” kata Jonggung dalam Sarasehan HUT Basanas Tahun 2017 dengan Tema “Peran Basarnas dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Transportasi Laut” di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Jonggung mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeroleh seluruh nomor kontak SAR di seluruh daerah di Indonesia.

Upaya lainnya yang dilakukan KPLP lanjut Jonggung, adalah dengan menerapkan quick respon untuk setiap kejadian di laut.

“Kami juga menginstrukaikan kepada seluruh nakhoda agar respon cepat jika terjadi kendala saat berlayar harus dilakukan, untuk keselamatan pelayaran,” tutur Jonggung.

Nakhoda lanjut dia, memiliko kewenangan penuh untuk menegakkan keselamatan dan keamanan, saat kapal akan berlayar hingga tiba di pelabuhan tujuan.

Namun sayangnya hingga kini masih ditemukan nakhoda yang bertugas sebatas pelaksana tugas ‘majikan’ atau pemilik kapal.

“Harusnya nakhoda bertanggungjawab penuh atas keselamatan pelayarannya,” kata Jonggung. (jef)

 

Kabasarnas : Kesiapsiagaan Personel Wajib dan Mutlak dilaksanakan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi memberikan pengarahan dalam Sarasehan HUT Basarnas ke – 45 tahun 2017 di Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi memberikan pengarahan dalam Sarasehan HUT Basarnas ke – 45 tahun 2017 di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

JAKARTA:(Globalnews.id)-Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi menegaskan bahwa kesiapsiagaan personel dalam menangani pertolongan musibah dan kecelakaan mutlak dan wajib dilaksanakan seluruh jajarannya.

“(Misalnya) Senin kejadian maka harus sudah langsung turun hari itu juga,” jelas Syaugi dalam Sarasehan HUT Basarnas ke – 45 tahun 2017 di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Sesuai amanat, lanjut Syaugi, Basarnas harus menjalankan mandat yang diemban sebaik mungkin.

“Basarnas memiliki fungsi pengendalian dalam pencarian dan pertolongan karena itu harus memiliki juga sistem yang andal, SDM (sumber daya manusia) yang solid, dan fasilitas memadai,” urai Syaugi.

Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kapasitas SAR aparatur, serta organisasi potensi SAR yang merupakan potensi yang strategis menjadi penguatan kepasitas melalui diklat pelatihan SAR.

“Simulasi pertolongan dan peningkatkan daya dukung SDM terus dilakukan, sehingga SDM dan masyarakat siap,” kata Syaugi. (jef)

Menkop Dorong Antar Koperasi Kerjasama Produksi dan Distribusi

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memukul gong menandai, di Bukanya Temu Konsultasi Pengembangan Kerjasama Usaha Koperasi, di Grand Sahid Jaya Hotel di dampingi Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta dan Dirut LPDB-KUMKM Kemas Daniel, Jakarta Kamis (23/2/2017).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memukul gong menandai, di Bukanya Temu Konsultasi Pengembangan Kerjasama Usaha Koperasi, di Grand Sahid Jaya Hotel di dampingi Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta dan Dirut LPDB-KUMKM Kemas Daniel, Jakarta Kamis (23/2/2017).

JAKARTA:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menandaskan bahwa kerjasama antar koperasi di seluruh Indonesia harus terus diciptakan untuk memperluas jaringan pemasaran dari produk yang dihasilkannya.

“Saya bangga dan apresiasi terciptanya kerjasama usaha antar koperasi ini. Karena, tidak semua daerah punya segalanya, dan tidak semua bahan baku tersedia di daerahnya. Sehingga, kerjasama usaha antar koperasi ini harus terus diciptakan”, kata Puspayoga pada acara Temu Konsultasi pengembangan kerjasama usaha koperasi, di Jakarta, Kamis (23/3).

Misalnya, lanjut Puspayoga, UKM (anggota koperasi) di Sumatera kekurangan bahan baku‎, maka koperasi di wilayah Sulawesi bisa menjadi pemasoknya. Begitu juga dengan kerjasama penjualan, misalnya beras Sukabumi dijual oleh koperasi di wilayah lain di Jawa Barat atau provinsi lainnya.

“Banyak hal bisa dibangun untuk kerjasama usaha antar koperasi di seluruh Indonesia. Dengan kerjasama antar koperasi itu akan memperkuat jaringan pemasaran, yang berdampak pada berkurangnya ongkos produksi. Sehingga, daya saing produk KUMKM kita akan meningkat”, kata Menkop.

Dengan begitu, kata Puspayoga, akan terjadi saling ketergantungan antar daerah di Indonesia, terutama menyangkut ketersediaan bahan baku dan jaringan pemasaran. “Pada akhirnya, kuatnya kerjasama antar koperasi di Indonesia itu akan semakin memperkuat NKRI. Selain itu, juga bisa menciptakan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan”, tandas Menkop lagi.

Pada kesempatan ini pula‎, Puspayoga menyaksikan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh 42 koperasi untuk 26 perjanjian kerjasama di beberapa bidang usaha. Diantaranya, kerjasama jasa antar jemput barang/jasa (4 koperasi), penyediaan barang toko (2 koperasi), pertanian, perdagangan dan pemasaran hasil bumi terutama jenis rempah basah (2 koperasi).

Selanjutnya kerjasama promosi dan empowering (2 koperasi), pemasaran dan pendistribusian beras (2 koperasi), pengembangan agroforesty komoditi kopi (2 koperasi), pengembangan agribisnis komoditi beras dan produk turunannya di kawasan DAS Citarum (2 koperasi), jual-beli pakan ternak sapi perah(8 koperasi), chanelling wirausaha (2 koperasi), pemasaran rumput laut (5 koperasi), pendistribusian gula pasir (2 koperasi), penjualan beras Caping Gunung (2 koperasi), penjualan bahan baku produksi (2 koperasi), jual-beli hasil produksi kopi (2 koperasi), serta ritel (3 koperasi).

Sementara itu, menurut Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, pertemuan ini merupakan media untuk meningkatkan daya saing produk dan usaha koperasi melalui perluasan jaringan pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia. “Selain itu, juga untuk kemudahan dalam pemenuhan bahan baku proses produksi masing-masing koperasi”, kata Wayan.

Wayan menambahkan, model kerjasama antar koperasi seperti itu bisa digalakkan di daerah-daerah. “Model kerjasama ini dapat dikembangkan di masing-masing daerah maupun lintas daerah di seluruh Indonesia. Saya berharap dinas-dinas koperasi bisa mendorong terciptanya kerjasama antar koperasi di daerahnya masing-masing”, pungkas Wayan. (jef)