Semua tulisan dari globalnewsid

NIDA Rooms Berikan Jaminan Harga Terendah

nida-rooms-_160520165411-265

JAKARTA- (Globalnews.id) – Baru saja memperluas jaringan ke lebih dari 4.000 + branded hotel di Asia, NIDA Rooms hari ini mengumumkan “Jaminan Harga Terendah” pada pemesanan yang dilakukan melalui website, serta aplikasi mobile iOS dan Android.

Begini Cara kerjanya! Jika pelanggan menemukan menemukan ada yang menawarkan harga lebih rendah di sebuah hotel yang sama dengan lokasi yang sama, maka pelanggan akan dikreditkan dua kali selisih harga, hingga maksimal Rp 180.000 per malam (setara RM 60, THB 490, atau PHP 660) yang bisa digunakan untuk pemesanan NIDA Rooms berikutnya.

Agar memenuhi syarat untuk klaim, pelanggan harus mengisi formulir aplikasi Jaminan Harga Terendah di situs NIDA Rooms, dalam waktu 24 jam dari tanggal pemesanan. Klaim akan diberikan dalam bentuk kupon diskon, yang dapat digunakan untuk pemesanan NIDA Rooms berikutnya, berlaku satu tahun sejak tanggal kupon dikeluarkan.

“NIDA Rooms telah bermitra langsung dengan lebih dari 4.000 + hotel mulai dari Aceh ke Manado di Indonesia, dari Chiang Mai ke Hadyai di Thailand, dari Langkawi ke Kota Kinabalu di Malaysia, sampai dari San Fernando ke Davao di Filipina. Sebagian besar hotel kami bahkan tidak tercantum dalam situs online lainnya yang memberikan pelanggan kami pilihan lokasi terbaik di setiap kota.

Bersama NIDA Rooms, kami berusaha untuk menyediakan pelanggan kami penawaran terbaik dari segi lokasi, kualitas, dan sekarang : harga termurah. Semua ini selaras dengan jargon kami Hidup untuk Menjelajah”, Demikian disampaikan Suman Mathevan, Country Head NIDA Rooms Indonesia.

“Pelanggan usia muda semakin menghabiskan lebih banyak waktu di luar hotel, entah itu perjalanan bisnis atau liburan. Rata-rata waktu yang dihabiskan di hotel oleh mereka adalah di bawah 13 jam, karena semakin banyak pelanggan menghabiskan waktu berharga mereka untuk berbelanja, wisata kuliner, menjelajahi tempat baru, dan mengunjungi tempat hiburan lokal selama perjalanan mereka, termasuk dalam perjalanan bisnis.

NIDA Rooms memberikan penawaran terbaik yang cocok untuk segmen pasar ini, sejak wisatawan muda tidak akan menghabiskan uang mereka untuk kemewahan yang tidak digunakan.” Tambah Suman.

NIDA Rooms adalah perusahaan teknologi dengan model baru yang sanggup merubah industri hotel di ASEAN. Kami memberikan nilai tambah yang signifikan untuk wisatawan liburan atau bisnis, melalui aplikasi pemesanan yang inovatif, mudah digunakan yang memungkinkan tamu untuk membuat keputusan yang tepat tentang lokasi, kualitas dan harga kamar mereka.

NIDA Rooms telah memiliki mitra di lebih dari 4.000 + hotel di lokasi-lokasi penting di Indonesia, Thailand, Malaysia dan Filipina hanya di bawah 10 bulan, walaupun bisnis baru berjalan pada bulan September 2015. Seluruh mitra hotel telah melalui pemeriksaan yang kualitas menyeluruh untuk memastikan hanya hotel yang dikelola dengan baik yang dapat bergabung di jaringan NIDA Rooms.

NIDA Rooms dapat dipesan melalui situs www.nidarooms.com, serta aplikasi mobile iOS dan Android. NIDA Rooms juga tersedia melalui agen perjalanan online (OTAs) seperti Agoda, Expedia, Booking, Misteraladin, Via, Goibibo, Pegipegi, Ctrip, dan Tuija.

NIDA Rooms juga saat ini adalah start-up dengan nilai pendanaan paling kuat pada segmennya. Dimana perusahaan telah mengamankan investasi dari dua perusahaan Venture Capital paling dihormati di Asia Tenggara, Convergence Ventures dan CyberAgent Ventures, pada awal tahun ini. (jef)

Angkutan Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Siapkan 1.065 Kapal Laut

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, A. Tonny Budiono (dua dari kiri)
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, A. Tonny Budiono (tiga dari kiri)

JAKARTA: (Globalnews.id) –  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi dalam angkutan Natal 2016 dan tahun baru 2017 akan terjadi kenaikan penumpang pada pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia sebesar 2% atau sekitar 856.823 penumpang.

Kenaikan jumlah penumpang diperkirakan akan dimulai dari tanggal 18 Desember 2016 hingga 8 Januari 2017.”Diprediksi Natal dan Tahun baru kenaikan sebesar 2% dari realisasi arus penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun baru sebelumnya,” kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, A. Tonny Budiono, di Jakarta, Rabu (07/12/2016).

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, menurut Tonny, pihaknya telah menyiapkan 1.065 unit armada kapal laut. Kapal siap operasi ini terdiri dari armada Pelni 26 unit, kapal perintis 96 unit, kapal Ro-Ro swasta 22 unit, kapal penumpang swasta 62 unit dan kapal jarak dekat sebanyak 857 unit.

Dijelaskan Tonny, demi menjamin keselamatan penumpang dan kelaiklautan kapal, Ditjen Perhubungan Laut uji petik kelaiautan kapal di sejumlah pelabuhan yang diperkirakan mengalami lonjakan penumpang.

“Pemeriksaan kelaiklautan kapal ini guna menjamin kepastian keselamatan dan keamanan pengguna jasa transportasi laut serta tidak mentolerir adanya kelalaian,” tegasnya. (jef)

KREATIFOOD 2016, Ajang Aneka ragam Kuliner Indonesia

(Kiri-Kanan) Chef Budi, Chef Chandra, Wakil Kepala Barekraf Ricky Persik, Direktur Pemasaran Dalam Negeri Bekraf Appe sirait
(Kiri-Kanan) Chef Budi, Chef Chandra, Wakil Kepala Barekraf Ricky Persik, Direktur Pemasaran Dalam Negeri Bekraf Appe sirait

JAKARTA: (Globalnews.id)- Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) bekerjasama dengan VIE Production menyelenggarakan KREATIFOOD 2016, yang mempromosikan beraneka ragam kuliner Indonesia untuk memperluas pasar industri kuliner dalam dan luar negeri.

KREATIFOOD 2016 yang mengusung tema “Kreasi Rasa Nusantara” akan berlangsung pada tanggal 10-11 Desember 2016 di Plaza Selatan GBK Senayan.

“Kuliner saat ini telah memberikan sumbangan bagi perkembangan industri kreatif yang besarnya menyusul setelah kerajinan dan pariwisata. Meskipun begitu kuliner tradisional indonesia belum mampu merajai industri kuliner nasional, oleh karenanya acara KREATIFOOD 2016 menjadi salah satu upaya Bekraf untuk memperkuat ekosistem kuliner dan mempromosikan kuliner Indonesia.” Demikian diungkapkan Wakil Kepala Barekraf Ricky Persik di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Menurut Ricky, kuliner tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pariwisata, setiap ada lokasi wisata disana pasti ada karakter kuliner sendiri. “Bekraf mendukung penuh dalam pendampingan sektor kuliner ini, selain menyediakan fasilitasi seperti pelatihan bisnis, akses permodalan dan pendampingan pendirian usaha, Bekraf juga berpartisipasi dalam memperomosikan kuliner indonesia yang beraneka ragam.” Jelas Ricky.

Pada kesempatan yang sama Direktur Pemasaran Dalam Negeri Bekraf Appe sirait menjelaskan, Berbeda dengan acara kuliner pada umumnya, KREATIFOOD 2016 akan menampilkan berbagai kegiatan menarik yang menunjukkan potensi-potensi lain dari sektor kuliner Indonesia,

“nanti akan disediakan pula gratis 500 mangkok soto dari 60 both yang ada, booth yang disediakan pun gratis bagi para penyedia jasa kuliner dan acara pun berlangsung mulai dari jam 8 pagi hingga 9 malam, dan akan ada sekitar 99 jenis soto yang disediakan dalam acara KREATIFOOD 2016.” Papar Appe Sirait.

Sementara Cheff Chandra yang ikut hadir dalam konferensi pers, menegaskan bahwa dirinya sangat mengapresiasi event KREATIFOOD 2016 ini, yang melibatkan para praktisi kuliner, “karena memang perlu ada perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah bagi kuliner-kuliner indonesia seperti soto, nasi goreng dan lainnya agar bisa bersaing dengan kuliner luar negeri.” Tutur Cheff Chandra.

Salahsatu keunikan lain acara ini adalah penataan para peserta berdasarkan jenis makanan, dan pada kesempatan kali ini acara KREATIFOOD akan membawa Kampung Soto sebagai tema utama yang juga akan menjadi bahan kompetisi kuliner. Acara ini juga akan menampilkan Pojok Kopi Nusantara sebagai bagian kuliner Indonesia yang sudah mendunia (jef)

Indonesia-Korea Kembangkan Konsep Green Business bagi UKM

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring bersama Pimpinan ASEM SMEs Eco-Innovation Center Korea Kyudae Lee dan Senior Advisor for OVOP Program Eun Woo Park  usai membuka acara Indonesia-Korea SMEs Green Business Forum di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta (06/12).
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring bersama Pimpinan ASEM SMEs Eco-Innovation Center Korea Kyudae Lee dan Senior Advisor for OVOP Program Eun Woo Park usai membuka acara Indonesia-Korea SMEs Green Business Forum di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta (06/12).

JAKARTA : (Globalnews.id) – Deputi Bidang Kelembagaan Kementrian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menekankan akan pentingnya sektor UMKM untuk berpartisipasi menekan peningkatan emisi industri melalui konsep Green Business. “UMKM diharapkan lebih kreatif dan inovatif agar mampu bertahan dalam persaingan usaha dan juga mampu mengoperasikan usahanya dalam wawasan ramah lingkungan”, kata Meliadi saat membuka acara 1st Indonesia-Korea Green Business Forum di Jakarta, Selasa‎ (6/12).

Indonesia-Korea Business Forum merupakan forum pertama yang diselenggarakan Green Business Center (GBC) atas dukungan dari ASEM SMES Eco Innovation Center (ASEIC) Korea Selatan dan Kemenkop UKM. “Green Business Center merupakan bentuk lembaga kerjasama antara Indonesia dan Republik Korea, yang mana GBC berperan sebagai inkubator bisnis untuk para UKM, baik di Indonesia maupun Korea. GBC didedikasikan untuk inkubasi, konsultasi, dan membantu para UKM dalam mengembangkan bisnis dan industrinya sehingga mempercepat laju potensi bisnis melalui inovasi bisnis hijau”, papar Meliadi.‎

Menurut Meliadi, hingga saat ini sudah ada 11 tenant yang berada‎ di GBC, terdiri dari tiga perusahaan asal Indonesia dan delapan perusahaan asal Korea. Tiga perusahaan asal Indonesia itu adalah PT Petra Sumber Makmur (batubara dan campuran beton), KOSPERMINDO – ASPERLI (usaha pengolahan rumput laut), dan PT Multi Coco Indonesia (usaha pengolahan kelapa). “Tujuan forum ini adalah untuk meningkatkan komitmen dan partisipasi UKM serta menambah wawasan mengenai industri yang ramah lingkungan”, tukas Meliadi. ‎

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Korea untuk Indonesia-Korea Joint Secretariat for Economic Development Jang-jean Kang mengatakan, forum ini sangat penting bagi ajang pertukaran info industri ramah lingkungan antara Indonesia dengan Korea. “Kebijakan pemerintah bagi pengembangan industri ramah lingkungan sangat penting. Korea sudah lama melakukan itu, dan hasilnya dari yang tadinya negara miskin kini sudah menjelma menjadi salah satu negara industri besar di dunia”, kata Jang-jean.

Jang-jean menambahkan, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil CO2 terbesar ke-4 di dunia‎. Oleh karena itu, dia berharap Indonesia mengubah struktur industri ramah lingkungan. “Kami berhasil mengatasi masalah lingkungan tersebut, dimana kami selalu menekankan pada perusahaan agar menghasilkan produknya yang ramah lingkungan dan mengurangi polusi. Jadi, kebijakan ramah lingkungan itu dimotori oleh perusahaan yang bersangkutan. Anggaran pemerintah Korea sebesar 5,3 triliun Won, sementara Indonesia anggarannya lebih kecil lagi. Jadi, sulit diharapkan bisa diatasi masalah tersebut dalam waktu dekat”, pungkas Jang-jean.(dan)

Tahun Depan Koperasi Masuki Era Layanan Keuangan Digital

Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo

JAKARTA:  (Globalnews.id) – Salah satu prioritas dalam Reformasi Koperasi adalah mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan koperasi yang efisien, dan modern.

Untuk itu, Kemenkop akan membangun sebuah jaringan interkonektifitas Koperasi terhadap lembaga keuangan yang ada, khususnya perbankan. Jaringan Interkonektifitas Koperasi tersebut akan diberi nama CoIC (Cooperatives InterConnectivity).

Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan jaringan CoIC akan diluncurkan Januari 2017. Ini merupakan amanat Perpres 85/2016 tentang Strategi nasional keuangan inklusif (SNKI).

“Koperasi akan menggunakan jaringan interkonektifitas secara gratis, tidak ada biaya. Tujuannya agar koperasi di Indonesia ke depan menggunakan layanan keuangan digital dalam melayani anggotanya,” jelas Braman, Senin (5/12).

Dengan adanya jaringan CoIC ini Koperasi dapat terhubung sistem keuangannya dengan Koperasi diseluruh Indonesia dan jaringan keuangan perbankan, serta jaringan pembayaran payment point online banking (PPOB) seluruh Indonesia.

Koperasi yang sudah bergabung juga dapat memanfaatkan mobile banking dengan platform berbasis android, apple dan blackberry dalam memanajemen saldo simpanan yang ada di Koperasi secara online dan realtime, serta anggota juga dapat memanfaatkan fasilitas e-money lengkap dengan perangkat Electronic Data Capture (EDC).

“Diharapkan dengan diluncurkannya jaringan ini Koperasi dapat meningkatkan layanan terhadap anggota layaknya layanan perbankan terhadap nasabahnya, dan anggota lebih percaya menyimpan dana tabungannya di Koperasi yang mereka miliki sendiri,” lanjut Braman.

Dia menjelaskan selama ini Koperasi di Indonesia dihadapkan pada tantangan globalisasi, persaingan antar lembaga keuangan yang memanfaatkan teknologi informasi menjadi semakin ketat.

Perbankan yang mendominasi jaringan konektifitas antar bank dengan seluruh sistem pembayaran di tanah air sehingga sangat mudah menggaet masyarakat untuk menabung.  masyarakat lebih leluasa menyimpan uangnya di bank karena faktor kemudahan dalam bertransaksi, misalnya : transaksi cash manajemen, transaksi pembayaran dan transaksi transfer ke seluruh Indonesia dapat dilakukan dengan mudah melalui platform gadget, online internet dan sms.(jef)

Sambut HUT ke 121, BRI Gelar Turnamen Futsal Antar Wartawan

eksibisi

JAKARTA : (Globalnews.id)-Menyambut hari jadi ke- 121 yang jatuh pada 16 Desember mendatang, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mengadakan turnamen Futsal khusus untuk para wartawan.

Event ini akan jadi yang pertama dari sekian banyak agenda serupa yang akan digelar secara rutin oleh BRI demi mempererat tali silaturahmi dengan awak media.

Turnamen tersebut digelar di Planet futsal, Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/11) kemarin. Turnamen tersebut dibuka oleh Wakil Direktur Utama (Wadirut) BRI, Sunarso.

“Turnamen futsal ini sebagai rangkaian HUT BRI yang sudah menginjak usia 121. Kami juga igin merayakan hari jadi BRI dengan rekan-rekan media. Kami berharap event ini bisa berjalan rutin setiap tahunnya,” ujar Sunarso.

Gelaran ini pun mendapat sambutan positif dari perwakilan tim peserta yaitu PSSI Pers. Melalui pelatihnya, Ali Mahrus, mereka memuji dan menyambut positif adanya turnamen semacam ini.

“Pilihan kegiatan olahraga yang dipilih oleh pihak BRI untuk merayakan hari jadi ke-121 jelas sangat positif karena dengan berolahraga, tentu akan memberikan banyak sekali manfaat yang bisa didapat,” tutur Ali.

Di partai puncak turnamen tersebut, skuat beramunisikan para Pewarta Foto sukses keluar sebagai jawara usai menundukkan forum wartawan BUMN. Skuat Pewarta Foto pun berhak mendapat ganjaran hadiah sebesar 10 juta Rupiah. Sementara sang runner-up yakni wartawan BUMN mendapat hadiah 8 juta Rupiah.

Sementara itu, forum wartawan KPPM dan PSSI Pers menduduki urutan ketiga dan keempat. Masing-masing berhak atas hadiah sebesar 6 juta dan 4 juta Rupiah. Tak cuma itu, semua tim peserta di turnamen tersebut semuanya mendapat uang saku masing-masing 3 juta Rupiah.

BRI sendiri tak cuma mengadakan turnamen tersebut di hari jadinya itu. Mereka juga mengadakan event lari berskala nasional bertajuk BRI RUN 2016 dengan memakai tema digital. Sekitar 5.000 peserta mendaftarkan diri di acara tersebut dengan jarak tempuh 5 km (5K) dan 10 km (10K) di Plaza Selatan Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.(fan)

 

 

 

Koptan Diproyeksikan Jadi Badan Ketahanan Pangan

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga meninjau Koperasi Unit Desa (KUD) Aris di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Minggu (4/12/2016). Koperasi yang didirikan pada tahun 1974 itu memiliki beberapa unit usaha, diantaranya bidang ritel, penggilingan padi, KSP, warung serba ada, distributor pupuk, sarana produksi pertanian, pengadaan pangan dan jasa rekening.
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga meninjau Koperasi Unit Desa (KUD) Aris di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Minggu (4/12/2016). Koperasi yang didirikan pada tahun 1974 itu memiliki beberapa unit usaha, diantaranya bidang ritel, penggilingan padi, KSP, warung serba ada, distributor pupuk, sarana produksi pertanian, pengadaan pangan dan jasa rekening.

PURWOKERTO:(Globalnews.id) -Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengaku sedangkan menyiapkan 65 klaster koperasi pertanian (Koptan) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjadi sebuah badan ketahanan pangan. Dengan program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor pangan dari luar negeri.

Pernyataan itu disampaikan Menkop Puspayoga saat meninjau Koperasi Bina Usaha Mandiri Profesional (KBUMP) di Jalan HR. Boenyamin Grendeng, Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (4/12/2016). Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Achmad Husein, Budhi Setiawan, Kadiskop UMKM Kabupaten Banyumas Yunianto beserta jajarannya, Pembina KBUMP Rubijanto dan Kabag Humas Kemenkop Dharmono.

“Mudah-mudahan ini jadi berjalan baik, akan terwuju segera. Saya yakin akan teruwjud ketahanan pangan, dengan terwujud gak ada lagi impor,” kata kata Puspayoga dalam sambutannya.

Dari 65 tersebut, 5 daerah diantaranya akan dijadikan sebagai daerah prototipe atau percontohan. Kabupaten Sukabumi sebagai daerah pertama yang sudah berjalan, disusul Demak dan Purwokerto pada hari kemarin. Sedangkan Lampung dan Lumajang direncanakan dimulai pada pekan depan. Nantinya masing-masing prototipe akan diisi oleh 2400 petani dengan luas lahan yang digarap 1000 hektare.

“Untuk bibit sudah ada, pupuk ada. Nanti setiap bulan mereka dapat gaji. Apa tujuannya? Supaya kita ‘potong’ rentenir,” ujar Menkop.

“Dan juga hasil panen itu kita bisa beli di atas harga Bulog, karena harga Bulog masih diproduksi setelah gabah, diolah oleh petani kemudian Bulog baru beli beras. Kalau ini gak petani terima bersih kita yang ambil,” tambahnya.

Menurut Puspayoga apa digagas ini merupakan visi pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Presiden Jokowi. Seperti diketahui pada tahun 2018 Presiden Jokowi menargetkan Indonesia akan memasuki era swasembada pangan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.

Salah satu prasyarat untuk menyiapkan program itu, yakni melalui reformasi total koperasi. Koperasi harus dikembangkan menjadi sebuah badan ketahanan pangan dengan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana, seperti mesin penggiling padi, maupun alat pengepakan.

“Koperasi itu harus direformasi, apa yang disaran oleh Presiden, gak boleh gini-gini saja. Kalau gak, gak bisa berikan kesejahteraan kepada masyarakat, dan kemiskinan tetap, gini rasio tinggi,” tutup Puspayoga.

Di tempat yang sama, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Menkop Puspayoga atas kehadirannya untuk meninjau KBUMP. Menurut dia, Banyumas siap mendukung program Kemenkop ini karena diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat khususnya petani.

“Ada hikmah bagi Banyumas, ada reformasi di bidang pertanian supaya petani lebih sejahtera dan dijamin hidupnya,” ungkap Achmad.

Sementara bagi Pembina KBUMP Rubijanto dengan kunjungan Menkop Puspayoga ini sebagai stimulasi untuk mendorong semangat para anggota. Berdirinya KBUMP diinisiasi oleh para mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, sehingga bila ingin berkembang dengan baik, dia meminta pengawasannya perlu melibatkan kementerian

“Saya berharap dengan kunjungan ini, teman-teman bisa termotovasi dan masukan menteri apa yang bisa dilakukan agar koperasi jadi tulang punggung ekonomi,” pungkas dia.

Dari KBUMP, Menkop Puspayoga dan rombongan melanjutkan kunjungan kerja dengan meninjau Koperasi Unit Desa (KUD) Aris di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Koperasi ini berdiri tahun 1974, dengan jumlah anggota 1126 dari 12 desa dan 1 kelompok anggota luar biasa.

Koperasi yang disahkan berdasarkan badan hukum Nomor: 20/BH/PAD/KDK/11-15/XI/2006 itu memiliki beberapa unit usaha, diantaranya bidang ritel, penggilingan padi, KSP, warung serba ada, distributor pupuk, sarana produksi pertanian, pengadaan pangan dan jasa rekening (listrik, PDAM, telp, Internet, dan pulsa).

“Apa kabar semuanya, bapak ibu,” ujar Menkop Puspayoga saat tiba di lokasi sambil menyalami sejumlah pengurus yang menyambut.

Setelah berbincang bersama pengurus KUD, Menkop lalu meninjau proses penggilingan padi yang letak lokasinya tidak jauh dari kantor koperasi. Menkop dipandu oleh Ketua koperasi Soenaryo. Hadir pula Norah diyatmoko dan Sigit Prasetyo, masing-masing sebagai sekretaris dan bendahara.

“Ini potensinya luar biasa tinggal dipoles saja. Lembaga KUD-nya juga sudah bagus,” tutur Puspayoga dalam perbincangan ketika meninjau.

Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan 2015, tercatat aset KUD Aris kurang lebih Rp 8 miliar. Diakuinya untuk masalah permodalan mereka tidak terkendala, karena selama ini koperasi menggandeng BRI untuk mengajukan kredit modal. Walaupun bunga kredit yang dibebankan terbilang tinggi bila dibandingkan dengan menggunakan kredit usaha rakyat (KUR), yakni 1,5 persen perbulan.

“Ini, kita koperasi pertanian tapi bisa kembangkan usaha lain. Kedua, anggota kepercayaannya tinggi kepada KUD sehingga sampai sekarang tetap eksis,” jelas Sekretaris koperasi, Norah Diyatmoko.

KUD dizaman Presiden Soeharto menjadi primadona, namun sekarang sulit berkembang karena inovasinya yang kurang. Karena itu, Diyatmoko bersyukur KUD Aris tetap eksis di tengah menjamurnya koperasi di tanah air. Dari 25 KUD yang ada di Kabupaten Banyumas hanya 25 persen yang masih aktif.

“Kalau KUD gak punya inovasi, ya bisa gulung tikar. Sekarang banyak yang tidak aktif karena pengaruhnya dulu jadi anak emas yang disuapi. Sekarang mereka harus inovasi untuk kembangkan usaha sendiri,” tukas dia. (jef)

BNI Luncurkan KPIS, Kartu Multimanfaat untuk Pekerja Indonesia

img-20161204-wa0037

SINGAPURA:(Globalnews.id)- Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura meluncurkan Kartu Pekerja Indonesia – Singapura (KPIS).

Kartu ini diterbitkan dengan banyak manfaat, yaitu memudahkan para pekerja Indonesia di Singapura dalam mengakses informasi terkait ketenagakerjaan serta menjadi kartu perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya di Singapura. Kartu yang sama juga berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri karena diterbitkan sebagai kartu Co-Branding Berbasis Kartu Debit BNI.

Peluncuran KPIS ini dilaksanakan di KBRI Singapura, Minggu (4 Desember 2016). Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Duta Besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya,  Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Riswinandi, dan Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.

Suprajarto menjelaskan Kartu KPIS Co-Branding Berbasis Kartu Debit BNI ini memiliki beragam manfaat, yaitu dapat menjadi bukti identitas pekerja Indonesia di Singapura dan dapat juga menjadi kartu finansial.

Kartu ini memberikan kemudahan bertransaksi perbankan dengan ATM BNI maupun Bank lain di Singapura, bertransaksi dengan SMS Banking dan mobile banking, transaksi belanja di mesin electronic data capture (EDC), serta sarana kiriman uang ke Indonesia dengan biaya yang bersaing.

“Sebagai apresiasi BNI kepada pemegang Kartu KPIS Co-Branding Berbasis Kartu Debit BNI ini, maka BNI melaksanakan program diskon untuk transaksi kiriman uang ke Indonesia sebesar SGD 50 sen.

Selain itu dalam rangka sinergi BUMN, Kartu KPIS Co-Branding Berbasis Kartu Debit BNI ini dapat digunakan untuk transaksi pembelian tabungan emas PEGADAIAN melalui ATM BNI yang terdapat di BNI Robinson Road.” tuturnya.

Dia menjelaskan, BNI juga memiliki berbagai program pemberdayaan TKI dan Keluarga TKI yang dilaksanakan di dalam negeri atau program Keluarga Migran Indonesia (KAMI).

Program KAMI tersebut didesain secara komprehensif, mencakup program selama periode Pre-Departure (atau sebelum keberangkatan menuju negara tujuan kerja), selama periode bekerja di luar negeri, serta selama periode menuju kembalinya Tenaga Kerja Indonesia ketanah air.

Bekerjasama dengan Sekolah Indonesia Singapura dan KBRI, BNI turut berperan dalam pemberian beasiswa serta bantuan peralatan pelatihan kewirausahaan kepada pekerja migran Indonesia dengan total bantuan sebesar USD 43.300.

Selain itu, BNI juga memiliki program Kami Bersama BNI yang ditujukan kepada TKI yang telah bekerja di luar negeri dan akan pulang ke Tanah Air, yakni pembekalan keterampilan berwirausaha. (jef)

 

Perkuat Ketahanan Pangan, Koperasi di Demak Siap Suplai Beras

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga Meninjau Koperasi Serba usaha Citra kinaraya di desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2016). Kehadiran Menkop UKM sekaligus mendukung koperasi tersebut meningkatkan kapasitas produksi Beras organik yang di hasilkan.
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga Meninjau Koperasi Serba usaha Citra kinaraya di desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2016). Kehadiran Menkop UKM sekaligus mendukung koperasi tersebut meningkatkan kapasitas produksi Beras organik yang di hasilkan.

DEMAK (Globalnews.id) -Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengunjungi Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2016). Kehadiran Puspayoga yang turut didampingi Kepala Dinaskop UKM Jateng Gayatri Indah Cahyani dan Sekretaris Dinas Safitri Handayani tersebut untuk meninjau Koperasi Citra Kinaraya.

Setibanya di lokasi, Menkop dan rombongan langsung disambut oleh pengurus koperasi, diantaranya Hery Sugiartono selaku Ketua Dewan Pembina, Ketua Koperasi Kuswinaryo, dan Sekretaris Elyas Rahmadi. Menkop pun membuka ruang dialog bersama sekaligus menanyakan tentang kiprah Koperasi Citra Kinaraya.

Untuk diketahui Koperasi Citra Kinaraya berdiri sejak tahun 2011 dengan badan hukum nomor 214/BH/XI.8/III/2011. Kelompok petani yang terhimpun dalam koperasi ini mengembangkan varietas padi dengan berbagai metode seperti persilangan padi lokal dengan padi impor dari Jepang guna mendapatkan padi varietas unggul seperti melati yang memiliki aroma wangi dan pulen.

“Bagaimana hasil produksi yang dihasilkan setiap bulan?,” tanya Menkop. “15 ton pa menteri,” jawab Hery Sugiartono. Usaha beras organik ini dikelola oleh 78 anggota koperasi, sedangkan luas lahan garapan 206 hektar yang tersebar di beberapa kabupaten diantaranya Kendal, Pemalang, Pekalongan, dan Purwokerto.

Kapasitas produksi yang masih sedikit terkadang membuat pihak pengurus kewalahan dalam melayani permintaan masyarakat. “Kalau bisa ini ditingkatkan, tapi apa menjadi kekurangannya disampaikan, apa kira-kira, pemasaran sampai mana saja?,” tanya Puspayoga kembali.

Jakarta merupakan pasar terbesar beras produk Koperasi Citra Kinaraya. Lainnya di pasarkan di daerah Bandung, Bali, Surabaya, Semarang, Kaltim, dan Padang. Untuk pasar ekspor sendiri koperasi ini belum punya.

Dengan kapasitas produksi 15 ton perbulan, koperasi ini baru bisa melayani pasar dalam negeri. Untuk pasar dalam negeri beras hasil produksi koperasi ini sudah dikenal luas. Selain karena rutin mengikuti kegiatan pameran, pengurus juga memanfaatkan media sosial.

Beras organik koperasi ini memiliki empat jenis warna yakni, hitam, merah, melati dan sultan. Harga yang dijual ke pasaran bervariasi antara Rp 13,500 hingga Rp 20,000 per kilogram. Untuk mendapatkan beras, permintaan terkadang harus sistem inden atau pembeli memesan terlebih dahulu sebelum panen tiba.

Kesulitan permodalan dan keterbatasan alat membuat koperasi ini sulit meningkatkan produksinya. Sekarang modal yang dimiliki baru sebesar Rp 250 juta, idealnya mereka membutuhkan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Untuk peralatan packaging dan mesin penyedot ketoran masih menggunakan alat sederhana.

“Yang dibutuhkan pabrik kita hanya satu jam sekitar 1,2 ton, kalau kita harus kembangkan lebih besar paling tidak kita butuhkan kapasitas 12 ton pe jam untuk cove per kebutuhan suplai yang ditanam petani sekitra 1000 hektar, kemudian juga untuk prosesing kita butuhkan beberap alat,” kata Hery Sugiartono.

Dia berharap kehadiran Puspayoga ini dapat mendorong semangat kerja mereka agar usahanya bisa berkembang lebih bagus lagi. Dukungan pemerintah juga sangat dibutuhkan baik dari sisi bantuan modal, maupun peralatan. Dengan demikian ia berharap suplai beras untuk menambah kuota nasional bisa datang dari Jateng.

“Suport dari pemerintah, kerajsama yang baik, kita bisa mengembangkan diri sehingg nanti bisa kita buat semacam pusat-pusat produksi beras yang terhubung secara nasional sehingga nantinya kita bisa menghindari impor beras,” ujar Hery. (jef)

Menkop Perkuat Modal Koperasi MSP Melalui Dana Bergulir

Menteri Koperasi dan UKM  Puspayoga menyaksikan pembukaan MSP Expo 2016 di gedung Smesco UKM Jakarta Jumat (2/12/2016). Usai pembukaan Menkop bersama sejumlah menteri kabinet kerja yang turut hadir dalam kesempatan itu berpoto bersama dan meninjau stand UKM peserta pameran.
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menyaksikan pembukaan MSP Expo 2016 di gedung Smesco UKM Jakarta Jumat (2/12/2016). Usai pembukaan Menkop bersama sejumlah menteri kabinet kerja yang turut hadir dalam kesempatan itu berpoto bersama dan meninjau stand UKM peserta pameran.

JAKARTA: (Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga siap memberikan bantuan perkuatan modal kepada Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP) melalui dana bergulir LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) KUMKM.

Koperasi MSP dianggap sangat potensial karena memiliki basis UKM yang banyak yang sebagian besar berasal dari kalangan wong cilik.

“Kalau kita melihat potensi koperasi ini bagus sehingga tidak salahnya kita bantu perkuat modal,” ujar Puspayoga saat menghadiri MSP Expo 2016 di gedung Smesco UKM, Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Koperasi MSP berdiri pada 6 Desember 2013 di Jakarta, diinisiasi oleh politisi senior PDI Perjuangan Emir Moeis. Dalam perkembangannya koperasi ini mencatatkan jumlah mitra UKM sebanyak 5000 yang tersebar di 13 provinsi.

“Agar bisa berkembang lagi maka kami minta dukungan dari pa menteri supaya sama-sama kita bina UKM ini dengan baik,” kata Emir.

Untuk mewujudkan komitmen bersama, kedua belah pihak sepakat mengikat kerjasama melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) bersama, yang diwakili oleh Direktur Utama LPDB Kemas Danial, Ketua Koperasi MSP Edward Naibaho, dan Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bekti Prasetyo.

Turut menghadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkop UKM AAGN Puspayoga, Menkumham Yasonna Laoly, Ketua BPK Harry Azhar Aziz, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Djarot Saiful Hidayat, dan Pembina Koperasi MSP Emir Moeis.

Dirut LPDB Kemas Danial mengatakan dengan kerjasama ini secara otomatis akan membuka peluang pasar bagi mereka untuk menyalurkan dana bergulir kepada mitra strategis. Dana bergulir akan mudah terserap juga tergantung dari banyaknya mitra yang diajak berkejasama.

“Harapan kita, pasar kita ini terbantu lagi untuk penyerapan di 2017,” ujar Kemas kepada wartawan.

“Seperti MoU biasa. Jadi koperasi mereka ini punya binaan cukup banyak, kalau kita lihat di sini ini binaan-binaan mereka. Ini sangat produktif, artinya sangat memungkinkan LPDb masuk untuk membantu koperasi yang jadi binaan mereka,” tambah Kemas.

Kemas tertarik mendukung perkuatan modal kepada koperasi ini karena mewadahi UKM wong cilik. Ia mengakui selama ini pengurusnya kesulitan membantu UKM yang menjadi binaan mereka karena kurangnya dukungan modal. Karena itu, kerjasama ini sebagai solusi yang tepat.

“Mereka punya binaan UKM itu banyak karena saya lihat cukup produktif mikronya kemudian mereka ini wong cilik, orang-orang kecil yang ada di provinsi yang mereka bina selama ini tapi permodalan terbatas. Dengan kerjasama ini kita masuk bantu modal,” katanya.

Ketua Koperasi MSP Edward Naibaho menambahkan bahwa dalam beberapa kali kunjungan ke daerah ia sering mendapat keluhan dari UKM binaan akan kekurangan modal. Hal ini membuat dirinya tertantang untuk mencari jalan keluar.

“Ini akan bantu teman-teman kita para UKM yang selama ini keluhannnya selalu kekurangan modal atau keterbatasan modal. Jadi kita usahakan karena ada lembaga yang bisa membantu ini,” tukas Edward.

Sebagian besar UKM binaan Koperasi MSP bergerak di sektor riil, seperti produk pakaian, makanan, aksesoris, budidaya rumput laut dan ikan. Dia menyebut potensi UKM ini berkembang bila ada dukungan modal dari pemerintah. “Kita harapkan setelah ini mereka berkembang terus lah. Karena keinginan ke arah sana itu ada,” tutur dia.(jef)