Arsip Tag: agen46

Dukung Digitalisasi Pasar Melalui Agen46, BNI Gandeng Asparindo

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif dalam meningkatkan akses layanan digital keuangan kepada masyarakat melalui Agen46.

Untuk memperkuat langkah tersebut, perseroan menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo).

Dalam keterangannya, Direktur Network & Services BNI Ronny Venir menyampaikan, potensi pengembangan layanan keuangan digital di ekosistem pasar tergolong cukup besar.

“Banyak masyarakat yang nyaman untuk belanja di pasar dan membutuhkan transisi dari tunai ke digital agar dapat memperbesar transaksi dan bisnis para pedagang pasar,” ungkapnya.

Ronny menyampaikan melalui kerja sama ini perseroan menargetkan akan terjalin sinergi ekosistem pasar yang saat ini telah bergabung dalam Asparindo untuk menjadi Agen46 agar jangkauan layanan perbankan BNI melalui agen laku pandai dapat lebih diperluas.

Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati berbagai fitur layanan transaksi keuangan BNI seperti transfer antar bank, transfer dana, pembukaan rekening, pengisian pulsa, hingga pembayaran tagihan listrik dan dapat diakses melalui channel web, mobile apps maupun Electronic Data Capture (EDC).

“Dengan adanya kerja sama ini diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan yang disediakan oleh *Agen46. Kerja sama* ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap program kerja Asparindo untuk melakukan digitalisasi pada ekosistem pasar” katanya.

Ronny menuturkan, dengan adanya kemitraan BNI bersama Asparindo, masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mengakses layanan keuangan, namun dapat dilayani melalui Agen46 terdekat yang berada disekitar lokasi tempat tinggal.

“Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia,” pungkasnya. (Jef)

Raih Rekor MURI, Akad Massal Secara Virtual 750 BNI Agen46 Penerima KUR BNI

Caption:
Para Agen46 menunjukkan Perjanjian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pasca Akad Massal Virtual yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (28 Juni 2021). Dalam rangka HUT ke-75, BNI menyalurkan KUR dengan maksimal Rp 500 juta secara serentak kepada 750 Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia.

JAKARTA:(Globalnews id)- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para agen Laku Pandai ternyata bukan isapan jempol belaka. Buktinya, sebanyak 750 BNI Agen46 atau agen Laku Pandai yang dikelola PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mendapatkan kucuran KUR dari bank yang akan berusia 75 tahun pada 5 Juli 2021 mendatang ini.

Penandatanganan Akad KUR secara serentak tersebar di seluruh wilayah layanan BNI ini *secara virtual*, Senin (28 Juni 2021). Hadir secara online menyaksikan acara ini Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Royke menuturkan, salah satu keuntungan yang dapat diperoleh setiap warga setelah menjadi BNI Agen46 adalah berpeluang mendapatkan dukungan pembiayaan dari BNI berupa KUR. KUR tersebut dapat disalurkan maksimal Rp. 500 juta per BNI Agen46 untuk digunakan sebagai modal memperbesar usahanya.

“Manfaat menjadi BNI Agen46 bukan hanya untung karena mendaptkan penghasilan tambahan dari fee transaksi, melainkan juga mendapatkan KUR. Ini memungkinkan karena rekam jejak transaksi BNI Agen46 sudah pasti tercatat di BNI,” ujarnya.

BNI Agen46 merupakan program yang disiapkan oleh BNI untuk merealisasikan inklusi keuangan dengan layanan tanpa kantor, dengan tagline: *BNI Agen46 Melayani Paling Dekat*. Para agen ini merupakan simbol dari ikhtiar yang dilakukan BNI untuk terus menerus melahirkan produk keuangan yang sederhana, sehingga semakin mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat yang memiliki akses terbatas, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memeratakan pembangunan.

Menurut Royke, upaya terus menerus itu telah mulai terlihat. Saat ini sudah ada sekitar 200 fitur layanan keuangan yang dapat disajikan BNI Agen46 kepada masyarakat. “Dan yang membanggakan kami, terutama menjelang Hari Lahir yang ke – 75 tahun BNI, adalah adanya kepercayaan masyarakat terhadap BNI Agen46. Di mana hingga saat ini sudah terdapat sekitar 156.000 BNI Agen46 yang tersebar di 31.000 kelurahan atau desa, dan di 6.000 kecamatan. Mereka adalah kepanjangan tangan dari BNI yang dapat memberikan layanan paling dekat dengan masyarakat yang terbatas aksesnya ke outlet – outlet BNI.” katanya.

BNI Agen46 dapat melayani hampir seluruh transaksi yang biasa disajikan di kantor cabang atau mesin ATM BNI, mulai dari buka rekening BNI Pandai, transfer antar bank, setor tunai, transfer antar BNI, Tarik tunai, membayar tagihan PLN, membayar cicilan motor, hingga top up pulsa atau paket data GSM. Berkat kepercayaan masyarakat tersebut, para BNI Agen46 ini menjadi cukup tangguh dalam menopang penguatan bisnisnya. Jika rajin memberikan layanan, satu BNI Agen46 berpotensi mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 5 juta per bulan atau bahkan lebih dari layanan transaksi berbayar (chargeable).

BNI Agen46 juga efektif dalam menyalurkan berbagai bantuan atau subsidi yang diberikan oleh pemerintah dengan lebih akurat, lebih tepat sasaran, lebih tepat jumlah, dan lebih tepat waktu. Pelayanan yang kerap diberikan melalui BNI Agen46 mulai dari transaksi wallet program bantuan Sembako hingga Tarik tunai Program Keluarga Harapan atau PKH.
      
     Dengan berbagai nilai positif dari sebuah BNI Agen46 tersebut, BNI terus berusaha membuka kesempatan kepada masyarakat lain yang belum bergabung menjadi BNI Agen46 untuk menjadi bagian keluarga besar BNI. Menjadi BNI Agen46 merupakan langkah awal dari beragam manfaat yang akan diperoleh. Selain berpotensi untung, menjadi BNI Agen46 juga berkesempatan menjadi penyedia jasa transaksi keuangan lengkap sehingga hampir menyerupai sebuah bank, berpeluang menumbuhkan usaha yang sudah ada sebelumnya karena terbuka kesempatan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat dari BNI.
      
     BNI Agen46 pertama yang dibentuk BNI adalah agen di Desa Kolo, Kecamatan Asakota, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2015 atau enam tahun lalu. Untuk informasi lebih lanjut tentang BNI Agen46, dapat menghubungi Cabang BNI terdekat atau menghubungi Call Center 1500146.(Jef)

Caption:
Para Agen46 menunjukkan Perjanjian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pasca Akad Massal Virtual yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (28 Juni 2021). Dalam rangka HUT ke-75, BNI menyalurkan KUR dengan maksimal Rp 500 juta secara serentak kepada 750 Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Inklusi Keuangan, BNI Agen46 Tak Akan Mati Meski Digitalisasi Kian Meluas

JAKARTA:(Globalnews.id)-BNI Agen46 sebagai kepanjangan tangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki akses terbatas kepada outlet bank terdekat, tidak akan mati meskipun didera oleh persaingan dengan pengguna telepon genggam dan pengguna internet yang terus meningkat. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang yang masih butuh bersosialisasi, sehingga tetap bertransaksi melalui agen. Selain itu, masih banyak masyarakat yang membutuhkan agen untuk memulai bertransaksi digital.

Demikian benang merah yang terungkap dalam diskusi virtual Semarak BNI Agen46 “Peran BNI Agen46 dalam Literasi dan Inklusi Keuangan serta Manfaatnya di Tengah Masyarakat” yang digelar BNI di Jakarta, Jumat (25 Juni 2021). Diskusi yang digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 75 BNI ini dihadiri oleh Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah serta Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir. Keduanya bertindak sebagai pembicara.

Menurut Ronny, masih ada masyarakat yang tetap perlu datang ke kantor cabang yang perlu dilayani dan juga masih memberikan peluang bisnis bagi bank yang perlu tetap dipelihara. Namun untuk masyarakat yang masih kesulitan datang ke outlet BNI, maka layanannya dapat diisi oleh BNI Agen46. Ini sesuai dengan sasaran BNI Agen46 ini yakni memberikan produk keuangan yang sederhana, memiliki kedekatan dan nantinya diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangannya sendiri biasanya cepat karena BNI Agen46 biasanya sudah memiliki basis konsumen yang kuat.

“Untuk itulah kami membuat tagline baru untuk BNI Agen46, yaitu *Melayani Paling Dekat*. Ini inti dari adanya BNI Agen46. Dari sisi kelengkapan layanan pun sudah ada 200 fitur yang ditanamkan pada system layanan BNI Agen46, sudah hampir sama dengan layanan di outlet, bedanya adalah ukuran transaksinya saja yang lebih kecil. Dengan kekuatan costumer based, BNI Agen46 bisa mengembangkan bisnisnya. Bahkan seharusnya untuk potensi pendapatan sampai dengan Rp 5 juta perbulan, sangat mungkin di peroleh BNI Agen46 ,” ujarnya.

Ronny juga mencatatkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BNI Agen46. Ini ditunjukkan dengan jumlah transaksi melalui BNI Agen46 yang mencapai hampir 52 juta pada periode Januari – Mei 2021. BNI Agen46 yang kreatif akan dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah penghasilannya. BNI Agen46 juga mendapatkan keuntungan – keuntungan lain yaitu, lebih mudah mendapatkan fasilitas modal kerja KUR, meningkatkan bisnis utama, memperluas jaringan usaha yang dimiliki, jam layanan yang fleksibel tanpa jam operasional kantor, dan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai kepercayaan BNI.

“Kalau jadi agen dan punya usaha, maka BNI Agen46 mendapatkan kesempatan besar untuk mendapatkan kredit di BNI karena BNI sudah mencatat transaksinya. BNI ingin tumbuh bersama dengan para mitra BNI Agen46 itu, agar size usahanya meningkat terus,” ungkap Ronny.

Sementara itu, Mohamad Miftah mengatakan, masa depan BNI Agen46 sebagai bagian dari agen – agen Lakupandai masih tetap strategis sebagai garda terdepan inklusi keuangan. Pengalaman OJK China menunjukkan bahwa agen – agen lakupandai di negeri Tirai Bambu tersebut tetap bertahan dan berkembang meskipun memiliki pesaing kuat yaitu tingginya tingkat pengguna telepon genggam dan tingkat pengguna internet.

Kondisi di China tersebut hampir sama dengan di Indonesia, dimana pengguna telepon genggam sudah mencapai 66,3% dari jumlah penduduk dan internet sudah 73,7% dari jumlah penduduk. Kondisi itu telah mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi, yaitu dari luring menjadi daring dan menuntut transaksi digital. Terutama selama pandemi menjadi sangat penting.

“Namun, kajiannya menunjukkan agen Lakupandai masih diperlukan. Walaupun akan muncul tantangan, di China, agen masih diperlukan, meskipun mereka yang akses digital lebih banyak penggunanya. Justru BNI Agen46 bisa menjadi entry point pertama untuk masuk ke bank, membuka rekening, dan aktif menggunakan rekening dalam kehidupan sehari-hari. BNI Agen46 juga menjadi sarana pertama untuk memasuki dunia digital pertama kali,” ujarnya.(Jef)

Kisah Sukses Agen46 BNI, UMKM Bertransformasi Jadi Pengusaha Digital


 
Jakarta:(Globalnews.id)- Warung kecil dengan tumpukan barang dagangan berserakan, menjuntai dari langit – langit hingga menyebar di lantai, penerangan seadanya, bahkan untuk mencari penjual pun kadang sulit, karena tersembunyi di sudut yang tak terlihat. Itulah keadaan Toko Merah milik Pak Slamet, 16 tahun lalu di Perumahan Pondok Surya Mandala, Bekasi, Jawa Barat. Kondisi warung berukuran 2 x 3 meter itu hampir sama dengan warung – warung pada umumnya saat itu.

Kini, Toko Merah menjelma menjadi sebuah toko modern yang membuat bangga pria kelahiran Karanganyar, Solo, Jawa Tengah ini. Butuh setidaknya 4 tahun bagi Slamet untuk merubah warung kecilnya menjadi sebuah toko. Transformasi warung menjadi toko merupakan buah dari kombinasi sikap positif seorang Slamet dimasa awal usahanya, mulai dari sikap berani keluar dari zona nyaman, terbuka pada perubahan, rajin menggali ilmu baru, dan keinginan kuat untuk maju.

Usaha warung mulai dijalankan Slamet bersama istrinya sejak tahun 2005. Waktu itu modal awalnya adalah Rp 1,5 juta. Pada hari pertama berjualan, omzet jualannya mencapai Rp 200.000. “Itu besar sekali, bandingkan dengan modalnya. Saya sangat bersyukur, baru buka sudah dapat Rp 200.000. Waktu itu, warga di sekitar warung menyebutkan dengan Warung Merah karena dicat merah. Setahun kemudian dari laba yang ada, kami tambah stok barang,” ujarnya dalam acara Webinar Media Virtual Tour 2021, bersama Jakarta Editor Media Forum (JEMF), Kamis (11/2/2021).


 
Saat itu, toko – toko modern tumbuh menjamur sebagai waralaba dimana – mana, termasuk di kawasan sekitar Warung Merah. Namun, Slamet tidak gentar. Bekal berbagai kursus dan bimbingan berbagai pihak yang telah dia dapatkan sebelumnya benar – benar dia terapkan Bersama istri tercinta. Bekal ilmu untuk mengubah warung sederhana dan tradisional menjadi toko modern yang terang benderang, tertata rapi, bersih dan nyaman bagi pembeli telah dia miliki, hingga Slamet berani menambah luas toko nya. Tahun 2009, warung kecil itu berubah menjadi sebuah toko, dan nama pun berubah menjadi Toko Merah.
 
Bertransformasi

Kisah bisnis Slamet selama 16 tahun merupakan potret perjalanan sebuah warung yang bertransformasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan kendala. Termasuk pada saat Slamet membutuhkan dukungan dana untuk modal memperbesar warungnya.

Atas dukungan BNI, Warung Merah bertransformasi menjadi Toko Merah setelah bangunannya diperluas dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI senilai Rp 400 juta.  Lalu, tiba – tiba pandemi Covid – 19 pun menyerang, jumlah pembeli yang datang ke toko pun berkurang, transaksi menurun, pendapatan pun kena imbasnya.

Namun, semangat tinggi Slamet tidak kendur. Dia lengkapi semua fasilitas pendukung Protokol Kesehatan, mulai dari alat pencuci tangan, dan hand sanitizer. Selain itu, Slamet menambah 2 pegawai yang bertugas mengantar barang yang dipesan, karena setelah didera Pandemi, Slamet melayani pemesan melalui aplikasi chating, yaitu WhatApps. Kini, daya layanan Slamet pun meningkat dari radius 2 kilometer menjadi 4 kilometer.

“Akibat pandemi, pelanggan yang datang berkurang. Kami berupaya untuk berinisiatif mempertahankan pelanggan dan usaha. Sekarang kami kirim barangnya. Pelanggan cukup WA atau Telpon, kami kirim barangnya. Jadi (penjualan) kami hanya turun sebentar, setelah itu naik lagi. Beruntung juga dengan BNI yang sudah memilih saya Agen46,” ujarnya.

Omzet 40%
 
Omzet Toko Merah dapat bertahan berkat berbagai transaksi elektronis sebagai Agen46. Toko Merah difasilitasi mesin EDC oleh BNI, sehingga bisa melayani transfer atau kirim uang. Pelanggan tidak perlu kemana-mana, cukup ke Toko Merah saja. Banyak pelanggan yang mengirim uang lewat BNI di Toko Merah. Selain itu, Slamet juga melayani jual pulsa, membayar tagihan listrik, membayar tagihan telepon , PDAM, hingga token listrik.

“Bukan itu saja, BNI juga mempercayai kami untuk ikut kegiatan sosial, yaitu turut menyalurkan Bantuan Sosial. Pada era Covid – 19 ini, BNI bermanfaat besar dan membantu kami dalam menghadapi pandemi ini. Saya coba berhitung, transaksi elektronik bisa mencapai 40% dari omzet keseluruhan. Terimakasih BNI, semoga bisa terus membantu UMKM seperti kami. Belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Dengan edukasi oleh BNI, caranya, wawasan saya jadi tambah luas, dan bersemangat,” ungkapnya.
       
     Slamet bahkan optimis, ke depan dapat mencetak omzet digital yang dilakukan melalui mesin EDC BNI Rp 50 juta dalam sebulan. “Saya optimis karena prospeknya bagus sekali,” tutupnya.


       
     Slamet adalah 1 dari 170.158 Agen46 yang dikembangkan BNI dan tersebar di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2020 lalu. Agen46 merupakan mitra BNI (perorangan maupun badan hukum yang telah bekerjasama dengan BNI) untuk menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat (Layanan Laku Pandai, Layanan LKD dan Layanan e-Payment). Dengan Agen46 ini, BNI berupaya mendekatkan pelayanan perbankan pada masyarakat, sekaligus menambah daya jangkau jasa keuangan yang selama ini sangat terfokus pada kantor – kantor cabang.

Ikhsan Ingratubun, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO) mengatakan, UMKM dipastikan akan bisa bertahan apabila mampu bertrasformasi. Transformasi dimaksuda adalah: pertama, berbisnis secara digital. Kedua, bertransformasi dalam hal model bisnis yaitu tidak hanya memperdagangkan barang melainkan juga jasa, contohnya Pak Slamet yang tidak hanya menjadi pedagang Toko Klontong tetapi juga menjadi Agen46.

“Apa yang dilakukan BNI sangat tepat karena tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi menambah nilai bagi debiturnya, dalam hal ini melalui program kredit yang dilengkapi oleh Agen46,” ujarnya.

Sementara itu, Zakir Mahmud, PhD, Ketua UKM Center Universitas Indonesia, menegaskan apa yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sudah sesuai jalurnya, membantu pembiayaan UMKM melalui berbagai program kredit.

“Sedangkan kami, UKM Center UI yang telah memiliki ribuan UMKM binaan, membuka peluang kerjasama dengan perbankan untuk melakukan pendampingan agar kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha mikro kecil lebih tahan menghadapi berbagai situasi dan kondisi termasuk saat pandemi seperti sekarang ini,” pungkasnya.(Jef)
           

Kisah Agen46 Dipelosok, Sentuhan Perbankan di Ujung Utara Indonesia


Nasabah sedang melakukan setor tunai di Agen46 milik Catur Wulan Sari di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, awal tahun ini.

Sebagai negara kepulauan, bentuk geografis Indonesia didominasi oleh laut. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan untuk dapat menjangkau serta melayani nasabah yang tinggal di kepulauan.

Pulau Melonguane merupakan bagian dari Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara. Perjalanan menuju pulau tersebut membutuhkan satu setengah jam menggunakan pesawat terbang dan 13 jam menggunakan kapal laut dari Kota Manado. Untuk meningkatkan literasi keuangan dan memberikan layanan perbankan yang optimal bagi masyarakat, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah memiliki Agen Lakupandai atau Agen46 yang beroperasi di sana.

Agen46 tersebut dikelola oleh Catur Wulan Sari. Dirinya merupakan pemilik kios sembako yang telah bergabung menjadi Agen46 sejak 3 tahun yang lalu. Kehadiran Agen46 yang dikelolanya memberikan banyak kemudahan transaksi seperti pembukaan rekening, tarik/setor tunai, transfer BNI, transfer antar bank, berbagai pembayaran tagihan, pembelian, asuransi mikro, hingga referral Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat di Pulau Melonguane.

“Keluarga saya telah lama menjadi nasabah BNI. Setelah saya menikah dengan suami saya dan menetap di sini, kami pun membuka kios sembako yang kemudian dijadikan Agen46. Usaha kami pun semakin maju dan berkembang karena lebih banyak orang yang mengunjungi kios ini, baik untuk berbelanja ataupun bertransaksi,” ujar Wulan saat ditemui di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, awal tahun ini.

Sebelum kiosnya menjadi Agen46, masyarakat Melonguane masih banyak menggunakan uang tunai sebagai alat transaksi baik transaksi pribadi maupun transaksi usaha. Kini, masyarakat tidak perlu lagi bepergian antar pulau dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar hanya untuk berbelanja.

“Masyarakat menjadi semakin antusias untuk menabung di bank. Masyarakat yang baru saja mendapatkan uang dari hasil penjualan dagangan dapat dengan mudah menyetorkannya ke BNI melalui kios saya ini. Dengan menjadi Agen46 ini, saya juga dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan berkontribusi secara sosial di tengah-tengah masyarakat,” ujar Wulan.

“Masyarakat Melonguane juga tidak perlu khawatir tentang layanan perbankan selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021. Kiosnya akan tetap buka untuk melayani transaksi masyarakat yang sedang menikmati masa liburannya, termasuk masyarakat yang pulang kampung dari daerah perantauannya,” ujarnya.

Sampai dengan November 2020, sudah terdapat lebih dari 165 ribu Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia.

BNI juga menghimbau masyarakat untuk dapat waspada terhadap segala bentuk penipuan investasi dana yang mengatasnamakan Agen46. Apabila mendapatkan informasi yang mencurigakan, silakan mengunjungi Kantor Cabang BNI terdekat atau menghubungi BNI Call 1500046.(Jef)