Arsip Tag: Corporate secretary BNI Okki Rushartomo

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, BNI Beri Bantuan Peralatan Pos Pandai

Jakarta:((Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen mendukung kegiatan green economy dengan tetap proaktif memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kali ini, BNI memberi bantuan peralatan Pos Pandai dan edukasi pengelolaan bank sampah berbasis masyarakat.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan gerakan pengelolaan bank sampah ini berjalan lancar melalui kolaborasi perseroan dengan berbagai komunitas masyarakat.

“Dengan gerakan kolaborasi kami ingin terus memperkuat kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman,” ujar Okki, Kamis (23/2/2023).

Okki melanjutkan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan BNI berkomitmen untuk selalu mengadakan berbagai program ramah lingkungan.

Program bank sampah ini masih akan berlanjut di seluruh kantor wilayah BNI melalui kolaborasi dengan stakeholder dan mitra setempat.

Sementara itu, Perwakilan Bank Sampah Rangga Mekar yang juga Ketua Yayasan Bumi Selaras Sejahtera (YBSS) Muhamad Sulton Abdul Aziz menambahkan, kegiatan ini menjadi semangat Rangga Mekar untuk terus membantu pemerintah dalam mengelola sampah yang ada di wilayahnya.

“Kami berterima kasih pada BNI selalu mendukung banyak kegiatan kepedulian lingkungan kami. Pos Pandai ditujukan untuk lebih aktif mengajak masyarakat dalam mengubah paradigma membuang sampah menjadi menyimpan sampah ke tempat yang sudah kita buat modern. Makanya kami namakan Pos Pandai,” pungkasnya.(Jef)

BNI Dorong 7 Strategi Transformasi 2023

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk terus mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan sehingga memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, terdapat tujuh kebijakan strategis yang akan menjadi fokus pada 2023.

“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, kami percaya dan optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2023 ini, khususnya kondisi di Indonesia yang jauh lebih baik dibanding negara-negara lain,” katanya.

Okki menyebutkan, strategi pertama yang dilakukan adalah dengan mengembangkan solusi transaksi dan ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership.

Ketiga, BNI fokus pada peningkatan penghimpunan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dan pendapatan berbasis biaya atau Fee Based Income (FBI) yang berkelanjutan.

Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko.

Kelima, perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih tangkas dan sesuai jalur dalam mendukung bisnis perseroan.

Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Ketujuh, BNI mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak.

Adapun, harga saham BNI di akhir 2022 tercatat meningkat 36,7% year on year (YoY), jauh lebih tinggi dari peningkatan harga saham LQ-45 yang sebesar 0,7% YoY.

Pertumbuhan tersebut terlepas dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak cukup fluktuatif di tahun 2022 serta diwarnai dinamika kondisi geopolitik, harga komoditas, dan kebijakan moneter bank-bank sentral dunia dalam melakukan penyesuaian suku bunga (rate adjustment).

“Kami melihat banyak peluang di tahun 2023 yang dapat kami tangkap. Untuk itu, upaya transformasi perusahaan di tahun ini akan tetap berlanjut dalam memenuhi kebutuhan nasabah,” pungkasnya.(Jef)

BNI Siap Salurkan KUR Senilai Rp 36,5 di 2023 Dorong UMKM Go Global

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)– PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp36,5 triliun di 2023 dengan fokus pada sektor produksi agar terbentuk ekosistem usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Go Global.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan BNI sebagai bank milik negara berupaya mendorong ekosistem UMKM Go Global dengan melakukan penyaluran kredit secara klaster yang efektif untuk mempercepat penyaluran KUR sejak 2017. “Hingga akhir 2022 kemarin, strategi klaster masih secara konsisten dilakukan BNI dan hasilnya penyaluran yang masif dan berkualitas. Tahun ini, KUR akan tetap kami dorong untuk dapat terus membantu UMKM naik kelas sekaligus mendorong Go Global,” ujar Okki dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (9/1).

Okki mengungkapkan BNI saat ini fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan alat dan mesin pertanian (alsintan), alat perkebunan, perikanan, pembangunan pasar, dan pembiayaan ekonomi kreatif.

BNI telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.

Okki menambahkan mayoritas KUR BNI disalurkan kepada sektor produksi secara kluster, utamanya kepada sektor pertanian, sebagai wujud mendorong ketahanan pangan nasional. “BNI fokus menggarap delapan klaster unggulan pertanian sesuai arahan kementerian BUMN. Selain itu, BNI juga telah menginisiasi penyaluran digitalisasi ekosistem KUR secara kluster,” ucapnya.

Menurut Okki, hal tersebut membuat BNI lebih mudah melakukan akuisisi potensi bisnis dalam suatu klaster yang bukan hanya kredit namun juga Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi lainnya. Dari tahun ke tahun, porsi penyaluran secara klaster BNI meningkat dengan kualitas yang terjaga. “Ke depan kami harapkan nilai baki kredit, dana masyarakat, hingga transaksi tersebut terus meningkat, sehingga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat dan mendukung klaster-klaster bisnis UMKM,” sebutnya. (son)

BNI Siap Salurkan KUR di 2023 sebesar Rp36,5 T dengan Fokus Sektor Produksi UMKM Agar Terbentuk Ekosistem Go Global

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID) – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendapat mandat untuk mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp36,5 triliun di 2023 dengan fokus pada sektor produksi agar terbentuk ekosistem usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Go Global.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan BNI sebagai bank milik negara berupaya mendorong ekosistem UMKM Go Global dengan melakukan penyaluran kredit secara klaster yang efektif untuk mempercepat penyaluran KUR sejak 2017.

“Hingga akhir 2022 kemarin, strategi klaster masih secara konsisten dilakukan BNI dan hasilnya penyaluran yang masif dan berkualitas. Tahun ini, KUR akan tetap kami dorong untuk dapat terus membantu UMKM naik kelas sekaligus mendorong Go Global,” ujar Okki dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (9/1).

Okki mengungkapkan BNI saat ini fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan alat dan mesin pertanian (alsintan), alat perkebunan, perikanan, pembangunan pasar, dan pembiayaan ekonomi kreatif.

BNI telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.

Okki menambahkan mayoritas KUR BNI disalurkan kepada sektor produksi secara kluster, utamanya kepada sektor pertanian, sebagai wujud mendorong ketahanan pangan nasional. “BNI fokus menggarap delapan klaster unggulan pertanian sesuai arahan kementerian BUMN. Selain itu, BNI juga telah menginisiasi penyaluran digitalisasi ekosistem KUR secara kluster,” ucapnya.

Menurut Okki, hal tersebut membuat BNI lebih mudah melakukan akuisisi potensi bisnis dalam suatu klaster yang bukan hanya kredit namun juga Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi lainnya. Dari tahun ke tahun, porsi penyaluran secara klaster BNI meningkat dengan kualitas yang terjaga.

“Ke depan kami harapkan nilai baki kredit, dana masyarakat, hingga transaksi tersebut terus meningkat, sehingga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat dan mendukung klaster-klaster bisnis UMKM,” sebutnya. (Jef)

Dukung UMKM Go Internasional, BNI Optimalkan Momentum G20

Foto :Dokumen BNI Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Komisaris BNI Susyanto meninjau langsung booth UMKM ekspor BNI pada penyelenggaraan Future SMEs Village yang merupakan side event G20 di Nusa Dua, Bali,  Jumat (11/11/2022).   Hingga September 2022, penyaluran kredit melalui Program BNI Xpora untuk mendukung pelalu UMKM ekspor ke luar negeri telah mencapai Rp25,79 triliun atau tumbuh 71,08% secara tahunan.

Nusa Dua: Perhelatan G20 menjadi momentum yang sangat baik untuk mendongkrak kembali kinerja pelaku UMKM di industri kreatif. Pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan tangan khas yang mampu menarik hati para tamu kenegaraan.

Bahkan, ada kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk menemukan partner untuk Go Global dikarenakan ada juga tamu juga berasal dari kalangan pelaku bisnis internasional.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mendorong pelaku UMKM binaan untuk dapat mengoptimalkan momentum positif G20 ini. Melalui side event G20 yakni Future SMEs Village, BNI melalui program BNI Xpora membawa sejumlah pelaku UMKM di bidang kerajinan tangan, kosmetik, hingga fesyen.

Adapun Future SMEs Village dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Nusa Dua, Bali (Jumat, 11 November 2022).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan perseroan sebagai bank milik negara berkomitmen untuk terus mencari potensi bagi pelaku UMKM untuk dapat mengakselerasikan kinerja,  termasuk dengan memanfaatkan momentum G20.

BNI sebagai salah satu BUMN pendukung utama Future SMEs Village berharap agar pelaku UMKM ekspor dari BNI Xpora semakin dikenal oleh delegasi dari berbagai belahan dunia.

“Kami harap para pelaku UMKM binaan kami ini dapat menemukan semangat baru, peningkatan kinerja lebih baik, serta potensi-potensi baru pada Future SMEs Village ini,” katanya.

Okki melanjutkan, dalam rangka menyambut banyaknya wisatawan dari kalangan pebisnis, BNI saat ini tengah memperkuat kapasitas dan kapabilitas produksi para pelaku UMKM binaan.

BNI beraharap pelaku UMKM lebih siap dalam menjawab kesempatan kerja sama ekspor yang semakin besar dalam momentum G20 ini.

“Justru yang kami harapkan bukan one time buying yang itu hanya temporary. Kami tentunya siapkan juga berbagai program pembinaan, pendampingan, hingga business matching yang dapat digunakan pelaku UMKM untuk Go Internsional guna melompat lebih tinggi,” katanya.

Adapun, BNI memiliki program BNI Xpora yang khusus mendorong pelaku UMKM ekspor ke luar negeri. Total portofolio kredit BNI Xpora hingga September 2022 tercatat telah mencapai Rp25,79 triliun, tumbuh 71,08% secara tahunan (YoY).

Sementara itu untuk memudahkan pengelolaan cash manajemen dan kebutuhan transaksi personal pelaku UMKM, BNI memiliki BNI Direct dan BNI Mobile Banking yang menambah experience nasabah dalam melakukan mengakses berbagai solusi perbankan BNI.(Jef)

Pengelolaan UMKM Indonesia Dipandang Sangat Tepat, Ini Pandangan Simon Paris CEO Finastra

Nusa Dua Bali:(Globalnews.id)-Strategi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dipandang sudah tepat dengan mengedepankan subsidi yang menjadi dasar perbankan untuk menyalurkan trade finance.  

CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris berpandangan ekonomi Indonesia memiliki harapan yang cukup besar terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM. Terlebih, kontribusi ekonomi UMKM dalam produk domestik bruto mencapai lebih dari 65%.  

Menurutnya, langkah Pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.  

“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, maka akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).  

Dia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat. Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.  

“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.  

Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary *PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Okki Rushartomo mengatakan,* sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas *BNI*. Terlebih, BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu *menjadi sarana bagi* UMKM agar naik kelas dan Go Global. 

Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora. 

BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan. 

“Sesuai dengan semangat di G20 yakni *Recover Together Recover Stronger* BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri,” pungkasnya. (Jef)