Arsip Tag: LPDB KUMKM

KSPPS BMT BIMA Berharap LPDB-KUMKM Menjadi Lembaga Prioritas Bagi Koperasi

Magelang:(Globalnews.id)-Koperasi menjadi salah satu sektor keuangan yang berperan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan ekonomi dalam masyarakat.

Koperasi yang menjadi pilar utama perekonomian bangsa memilliki fungsi menguatkan ekonomi rakyat melalui skema yang mudah dan demokratis, sehingga menjadi sentra kegiatan ekonomi bagi setiap lapisan masyarakat, mulai dari tingkatan paling bawah, menengah, hingga atas.

Kehadiran Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) melalui satuan kerjanya yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjadi perwakilan pemerintah di tengah masyarakat dalam upaya mendukung eksistensi koperasi di tanah air.

Suntikan permodalan yang asalnya dari APBN ini menjadi sumber dana untuk digulirkan kepada pelaku usaha koperasi, dengan UMKM sebagai penerima akhir (enduser) dari dana bergulir tersebut.

Salah satu mitra koperasi penerima pembiayaan LPDB-KUMKM di Kabupaten Magelang Jawa Tengah adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insan Mulia (KSPPS BMT BIMA).

KSPPS BMT BIMA menyakini keberadaannya di tengah masyarakat menjadi salah satu penyangga ekonomi daerah. Melalui fasilitas permodalan yang telah diterima sejak tahun 2011 hingga 2022, KSPPS BMT BIMA telah memperoleh dana bergulir sebanyak enam kali pembiayaan.

Pada tahun 2011, KSPPS BMT BIMA memperoleh pembiayaan pertama dari LPDB-KUMKM sebesar Rp13 miliar, dan satu tahun kemudian mendapat suntikan modal kembali sebesar Rp2,5 miliar. Kedua pembiayaan tersebut tercatat dengan status kolektibilitas lunas. Delapan tahun berselang, tepatnya di bulan Desember 2020, pembiayaan yang ketiga diperoleh KSPPS BMT BIMA sebesar Rp12 miliar, dan di tahun 2021 mendapatkan pembiayaan keempat sebesar Rp20 miliar.

Tahun pun berganti, pada Maret 2022, koperasi mengajukan permohonan pembiayaan kelima, dan disetujui oleh LPDB-KUMKM dengan total plafond sebesar Rp20 miliar. Di tahun yang sama di bulan November 2022, koperasi mendapat pembiayaan LPDB-KUMKM yang keenam sebesar Rp15 miliar. Keempat pembiayaan tersebut tercatat dengan status kolektibilitas pembiayaan lancar.

Ketua KSPPS BMT BIMA Abdul Hadi Nashir mengatakan, pembiayaan yang diterima koperasi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas salah satunya dengan menambah modal kerja, sehingga koperasi dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada anggota.

“Sebagai lembaga penyalur pembiayaan bagi koperasi, LPDB-KUMKM ibarat oase di gurun pasir. Bagaimana tidak, sejak mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM melalui kegiatan sosialisasi yang diwadahi Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI), KSPPS BMT BIMA tertarik untuk mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM karena menawarkan bagi hasil yang rendah sehingga dapat dimanfaatkan untuk perkuatan permodalan dan peningkatan kesejahteraan anggota,” jelas Abdul Hadi.

Koperasi yang berdiri pada tahun 1995, dimotori oleh tujuh alumni Lembaga Manajemen Insan Mulia (LMIM) Muntilan, dengan modal awal sebesar Rp530,800. KSPPS BMT BIMA merupakan BMT pertama di Kabupaten Magelang, tepatnya di Kota Muntilan Jawa Tengah, yang berkantor pusat di Jalan Pemuda Barat Nomor 2 Muntilan, Kabupaten Magelang.

Abdul Hadi memaparkan, hingga Desember 2022, KSPPS BMT BIMA memiliki total anggota sebanyak 37.092 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 117 orang. Koperasi juga mencatatkan total aset sebesar Rp229,67 miliar, dengan jumlah omzet sebesar Rp168,92 miliar.

“KSPPS BMT BIMA memiliki segmentasi anggota di kelas ekonomi mikro, sehingga dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan memiliki strategi yang harus terlaksana di setiap tahunnya,” tutur Abdul Hadi.

KSPPS BMT BIMA berharap agar LPDB-KUMKM menjadi lembaga prioritas bagi koperasi dalam meningkatkan modal usaha dan dapat mendampingi mitra koperasi di segala aspek. Hal ini dilakukan agar misi LPDB-KUMKM dalam memajukan koperasi Indonesia dapat tercapai.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo meyakini bahwa sektor UMKM menjadi penopang utama dari pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui wadah usaha koperasi yang memainkan peran pentingnya. Kehadiran LPDB-KUMKM di tengah masyarakat memiliki tugas utama dalam melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk permodalan koperasi berupa pinjaman atau pembiayaan dengan tarif layanan yang rendah.

“LPDB-KUMKM mempunyai target penyaluran dana bergulir di tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun. Target tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saingnya,” ujar Supomo

Pihaknya mengaku optimis dengan target yang diberikan, kendati saat ini masih banyak pelaku usaha yang terdampak akibat terjangan resesi global. LPDB-KUMKM berkomitmen penuh dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui koperasi, oleh karenanya upaya “jemput bola” dalam memaksimalkan penyaluran dana bergulir terus dilakukan ke seluruh wilayah di Indonesia, tambah Supomo.

“Kami tidak hanya memberi dukungan permodalan bagi mitra koperasi, namun juga dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan usaha koperasi. Ini merupakan upaya kami dalam memastikan pinjaman atau pembiayaan digulirkan secara tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian. Harapannya, dana bergulir dapat dimanfaatkan optimal oleh pelaku usaha koperasi dan UMKM sebagai penerima akhir, guna peningkatan perekonomian daerah, dan terutama untuk pemulihan ekonomi nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Komitmen KSP Dharma Siaga Bali Untuk Maju Bersama LPDB-KUMKM

Bali:(Globalnews.id)-Upaya menumbuhkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui badan usaha koperasi terus digiatkan pemerintah, di antaranya oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui satuan kerjanya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Suntikan modal LPDB-KUMKM menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM yang merupakan anggota koperasi sekaligus penerima akhir dana bergulir.

Seperti salah satu penerima dana bergulir di Provinsi Bali yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dharma Siaga, koperasi yang berdiri pada tahun 2003 ini telah empat kali memperoleh fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama digulirkan pada tahun 2012 melalui pencairan bertahap dengan total plafond sebesar Rp2 miliar. Pinjaman kedua digulirkan pada tahun 2014 dan 2015 melalui pencairan bertahap dengan total plafond sebesar Rp5 miliar. Kedua pinjaman tersebut kini telah lunas.

Lalu, pinjaman ketiga digulirkan pada tahun 2021 sebesar Rp5 miliar, dan pinjaman keempat digulirkan pada Maret 2023 sebesar Rp8 miliar. Hingga kini, kedua pinjaman tersebut berstatus kolektibilitas lancar.

Ketua KSP Dharma Siaga I Gede Suriadnyana mengatakan, biaya bunga yang lebih rendah dari lembaga pembiayaan lain menjadi alasan utama koperasi bermitra dengan LPDB-KUMKM. Di samping itu, berbagai kemudahan dirasakan koperasi sehingga mempermudah pula proses penyaluran pinjaman kepada anggota.

Seiring berjalannya usaha, hingga Maret 2023 KSP Dharma Siaga memiliki total anggota sebanyak 2.987 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Koperasi yang beralamatkan di Jalan Pura Demak I Nomor 9 Denpasar Bali, berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp95,27 miliar.

Suriadnyana menjelaskan, informasi awal mengenai LPDB-KUMKM didapatkan dari sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM. Informasi awal ini kemudian ditindaklanjuti oleh koperasi dengan mencari informasi lebih banyak lagi mengenai LPDB-KUMKM. Setelah mengetahui beberapa persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses pengajuan pinjaman dana bergulir, koperasi memutuskan untuk mengajukan permohonan pinjaman dengan arahan dan bimbingan dari LPDB-KUMKM.

“Setelah mendapatkan dana bergulir, KSP Dharma Siaga terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan di tahun 2023. Melalui Rencana Kerja (RK) yang dibuat setiap tahunnya, koperasi berharap strategi tersebut dapat mencapai target dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya anggota koperasi yang berada di wilayah Denpasar Bali dan sekitarnya. Selain itu, KSP Dharma Siaga juga konsisten melakukan promosi baik door to door mapun melalui kanal media sosial. Penerapan sistem operasional Giosoft, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan koperasi dalam proses pencatatan keuangan dan seluruh transaksi,” ujar Suriadnyana.

Melalui sejumlah strategi dan sinergi, Suriadnyana berharap, LPDB-KUMKM tetap mempertahankan penyaluran dana bergulir dengan bunga layanan yang rendah. Selain dukungan permodalan dari LPDB-KUMKM, sinergi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar dan Provinsi Bali diharapkan dapat meningkatkan kualitas usaha koperasi dan anggota, sehingga dapat maju dan berkembang bersama KSP Dharma Siaga,” harap Suriadnyana.

Senada dengan KSP Dharma Siaga, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan konsistensinya atas visi dan misi LPDB-KUMKM dalam memulihkan ekonomi nasional melalui koperasi. Kontribusi LPDB-KUMKM terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sangat dibutuhkan, khususnya peran penting koperasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Koperasi memiliki peran sebagai lembaga ekonomi, lembaga sosial, dan lembaga pendidikan. Koperasi yang dikelola dengan asas demokratis dan kekeluargaan menjadi wadah usaha profesional yang memberi manfaat ekonomi bagi anggota dan masyarakat. Peranan pendampingan dari LPDB-KUMKM juga tidak kalah penting dalam upaya mendampingi calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM, bersama-sama dengan deputi teknis di Kementerian Koperasi dan UKM,” ujar Supomo.

LPDB-KUMKM yang memiliki target penyaluran di tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun, jelas Supomo, mencatatkan akumulasi penyaluran sejak tahun 2008 hingga April 2023 sebesar Rp16,16 triliun. Per tahun 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp330,61 miliar, yang disalurkan melalui pola konvensional sebesar Rp224,75 miliar dan pola syariah sebesar Rp105,86 miliar.

“Koperasi dan UMKM yang sejak dulu menjadi sokoguru perekonomian nasional, saat ini juga didorong menjadi bagian dari “Tri Sukses” LPDB-KUMKM yakni sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian. Sinergi dengan mitra koperasi ini menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, khususnya dalam menstabilkan situasi ekonomi dan upaya pemulihan ekonomi nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Ini Strategi LPDB-KUMKM Perkuat Sektor Koperasi dan UMKM Nasional

Jakarta:(Globalnews.id)-Sepanjang tahun 2023, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ditargetkan menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, pihaknya mengaku optimis dengan target yang diberikan, meskipun saat ini tengah ada tekanan akibat dampak dari gejolak perekonomian global.

“Memang dengan siatuasi kondisi ekonomi seperti saat ini, tentunya kami lebih prudent, kami lebih hati hati dan konsentrasi kepada koperasi sektor riil,” kata Supomo di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir ini bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Kami percaya bahwa koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh karena itu, kami ingin memberikan dukungan keuangan yang maksimal kepada koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.

*Libatkan Komunitas*

Selain menyasar kepada koperasi sektor riil, lanjut Supomo, pihaknya juga akan intens melibatkan komunitas baik itu koperasi syariah maupun koperasi konvensional, sebab dengan melalui komunitas akan memberikan kemudahan dalam mensosialisasikan program-program pinjaman atau pembiayaan dana berguli.

“Strateginya kami akan mendekati komunitas-komunitas, kemudian tim daripada frontliner (pelayanan pinjaman atau pembiayaan) untuk lebih aktif melihat kembali mitra mitra yang sudah ada untuk dikembangkan lebih lanjut. Dan juga kami lebih meningkatkan koordinasi dengan daerah-daerah. Insyaallah sangat optimis mencapai target yang diberikan pemerintah,” tegas Supomo.

*Lanjutkan Pendampingan*

Strategi selanjutnya adalah, dengan memperkuat program pendampingan kepada koperasi dalam pengelolaan usaha dan manajemen keuangan, hingga laporan keuangan, sehingga berdampak pada peningkatan kepercayaan daripada masyarakat.

Dalam rangka memaksimalkan program ini, LPDB-KUMKM juga telah menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan pendampingan dan bimbingan teknis dalam penyusunan laporan keuangan koperasi yang berstandar

Tak hanya itu, dalam melaksanakan program pendampingan LPDB-KUMKM juga terus melaksanakan Program Inkubator Wirausaha yang melibatkan 10 lembaga inkubator dalam menjalankan inkubasi kepada koperasi dan juga pelaku startup.

“Program pendampingan ini merupakan salah satu upaya LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kualitas pengelolaan usaha koperasi, khususnya dalam pengelolaan keuangan. Melalui pendampingan ini, diharapkan koperasi dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi usahanya,” kata Supomo.

Adapun pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bukan hanya kepada calon mitra maupun tenant program inkubator tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tujuannya adalah untuk membantu koperasi dalam meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga dapat mengelola dana tersebut dengan baik dan efektif.

“Kami tidak hanya memberikan dukungan keuangan kepada koperasi, tapi juga memberikan dukungan dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan usaha. Hal ini merupakan upaya kami untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak yang positif bagi koperasi dan perekonomian nasional,” jelas Supomo.

Sejak tahun 2008 hingga 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp16,1 triliun, yang disalurkan kepada 3.240 mitra di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk tahun 2023 ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp299 miliar, dengan rincian pola konvensional sebesar Rp203 miliar, dan pola syariah sebesar Rp96 miliar.(Jef)

Dapatkan Banyak Manfaat, KSP Rias Pilih Pinjaman Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Sumatera Selatan: (Globalnews.id)-Koperasi Simpan Pinjam Rukun Iku Agawe Santoso (KSP RIAS) merupakan koperasi simpan pinjam yang berada di Desa Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan.

Koperasi yang awalnya bernama Koperasi Kredit (Kopdit) RIAS, mendaftarkan badan hukum koperasi ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkop UKM) Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan pada tahun 2001 dan kemudian berganti nama menjadi KSP RIAS.

Perubahan nama tersebut mendorong KSP RIAS ke era baru yang lebih profesional, terutama dalam hal pengelolaan simpan pinjam, sistem manajerial, dan tata kelola SDM.

Per Januari 2023, KSP RIAS mencatatkan total aset sebesar Rp138,35 miliar, dengan jumlah karyawan sebanyak 63 orang. Koperasi yang hingga kini memiliki satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, memiliki sebanyak 10.102 anggota, yang sebagian besar anggotanya merupakan petani dan pegawai.

Ketua KSP RIAS Sarkam mengatakan, dengan setoran awal sebesar Rp202.000, seluruh anggota memiliki hak yang sama dalam meminjam dan menyimpan uang di koperasi. Pinjaman tersebut menawarkan bunga yang ringan sehingga bermanfaat bagi anggota yang akan mengembangkan usahanya. Adapun program simpanan yang dimiliki KSP RIAS bervariasi, mulai dari Simpanan Haji (Sihaj), Simpanan Bunga Harian (Sibuhar), Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka), hingga Tabungan Siswa (Tasis) yang diperuntukkan khusus untuk pelajar.

“Latar belakang terbentuknya koperasi di tahun 1985 adalah untuk menata dan mewadahi pelaku ekonomi terutama kelas menengah ke bawah. Melalui sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UKM, KSP RIAS mendapatkan informasi mengenai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), yakni satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang menyalurkan pinjaman kepada koperasi dengan bunga layanan rendah,” kata Sarkam.

Dapatkan Banyak Manfaat

Sebagai mitra kerja, lanjut Sarkam, KSP RIAS memilih LPDB-KUMKM dibanding lembaga pembiayaan lain atau perbankan. Hal ini dikarenakan, koperasi mendapat banyak manfaat mulai dari proses pengajuan pinjaman yang mudah, bunga yang ringan, serta pembayaran angsuran yang bisa disesuaikan misalnya per tiga bulan. Layanan dan pendampingan LPDB-KUMKM juga dirasakan oleh koperasi, sehingga membawa dampak signifikan bagi perkembangan usaha anggota, tambahnya.

Kemudahan tersebut menjadikan LPDB-KUMKM sebagai pilihan utama koperasi dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Sejak tahun 2010 hingga 2022, KSP RIAS sudah lima kali memperoleh fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama pada tahun 2010 sebesar Rp1 miliar, pinjaman kedua pada tahun 2012 sebesar Rp6 miliar, dan pinjaman ketiga pada tahun 2015 sebesar Rp12 miliar. Ketiga pinjaman tersebut kini telah lunas.

Pada tahun 2020, KSP RIAS kembali mendapatkan pinjaman yang keempat sebesar Rp15 miliar, dan tahun 2022 mendapat pinjaman kelima sebesar Rp4,95 miliar. Kedua pinjaman tersebut hingga saat ini tercatat dengan kolektibilitas pembayaran lancar. Sarkam menjelaskan, melalui kerja sama LPDB-KUMKM dengan KSP RIAS selama kurun waktu 12 tahun, mendorong koperasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja layanannya kepada anggota.

Sementara itu, memaknai arti di balik nama “Rukun Iku Agawe Santoso (RIAS)”, Sarkam menuturkan filosofi dasar kehidupan bahwa manusia apabila hidupnya rukun, pasti akan menjalani tugasnya dengan baik. Sarkam berharap, melalui tantangan yang dihadapi di tahun 2023 ini, koperasi mampu memenuhi kebutuhan permodalan, serta meningkatkan layanan pinjaman kepada anggota.

“Harapannya, LPDB-KUMKM semakin proaktif dalam menjaring koperasi-koperasi terbaik, dan melakukan sejumlah pelatihan kepada koperasi guna memaksimalkan penyaluran dana bergulir di Indonesia. Selain bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM, KSP RIAS juga bekerja sama dengan Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Sumatera Selatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada anggota,” jelas Sarkam.

Senada dengan Sarkam, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa LPDB-KUMKM terus berupaya memberi kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku usaha koperasi. Di antaranya, melalui perbaikan dari sisi internal terkait prosedur pengajuan pinjaman, perampingan syarat kriteria, serta pemanfaatan infrastruktur berbasis teknologi.

“Digitalisasi layanan yang digunakan LPDB-KUMKM merupakan upaya mempercepat penyaluran dana bergulir, serta strategi dalam menjangkau koperasi dan UMKM (KUMKM) seluas-luasnya. Melalui digitalisasi bisnis proses, manajemen tata kelola keuangan dan peningkatkan fungsi layanan, LPDB-KUMKM optimis mampu menyalurkan dana bergulir sesuai target yang ditetapkan. Kemudahan akses permodalan dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM juga merupakan langkah pemerintah dalam menciptakan koperasi-koperasi modern di masa depan,” tutur Supomo.

Dengan bunga pinjaman yang rendah, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM menjadi pilihan tepat bagi koperasi dalam perkuatan permodalan khususnya disektor usaha produktif. Melalui LPDB-KUMKM, koperasi mendapatkan akses permodalan yang mudah, murah, dan ramah, serta mengedepankan fungsi layanan dan pendampingan.

“Pendampingan dan pelayanan berbasis teknologi diterapkan LPDB-KUMKM guna memudahkan mitra koperasi dan anggotanya dalam mengembangkan usaha. Harapannya, bukan hanya mengedepankan dari sisi bisnis proses, namun juga dari sisi efisiensi layanan, transparansi, dan akuntabel, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LPDB-KUMKM,” tutup Supomo.(Jef)

Akselerasi Kinerja Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2023, LPDB-KUMKM Lakukan Penyegaran Organisasi

Jakarta:(Globalnews.id)-Guna mengakselerasi kinerja penyaluran dana bergulir, dan juga peningkatan pelayanan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan pengangkatan dan juga mutasi pejabat di lingkup LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, penyegaran organisasi ini juga bertujuan untuk memperkuat manajemen dan meningkatkan kualitas pelayanan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Pergantian posisi pejabat pada LPDB-KUMKM merupakan hal yang biasa, dan kami melakukan rotasi organisasi ini untuk penyegaran dan peningkatan kinerja dana bergulir kami,” kata Supomo saat secara resmi melantik jajaran pejabat LPDB-KUMKM di Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Supomo menambahkan, rotasi organisasi ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para pejabat yang baru untuk membawa ide-ide baru dan inovasi dalam mengembangkan dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Kami yakin bahwa rotasi organisasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja LPDB-KUMKM dan koperasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Supomo menegaskan, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus memberikan pembiayaan atau pinjaman yang mudah, murah, dan ramah kepada koperasi di seluruh Indonesia, serta memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas manajemen koperasi.

Supomo berharap, para pejabat baru yang dilantik dapat mengemban tugas dengan amanah, menjaga integritas, dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Adapun, pada pelantikan kali ini, terdapat satu pengangkatan Kepala Divisi yakni Kepala Divisi Perencanaan.

Kemudian, pelantikan empat Kepala Subdivisi yakni Kepala Subdivisi Pengelolaan Data Dana Bergulir, Kepala Subdivisi Hukum Bisnis Konvensional, Kepala Subdivisi Analisis Data dan Informasi, Kepala Subdivisi Pengkajian dan Pengembangan.

Dan juga mutasi jabatan dua Kepala Subdivisi yakni Kepala Subdivisi Kustodian, Kepala Subdivisi Tata Usaha.

“Kami berharap dengan rotasi organisasi ini, LPDB-KUMKM dapat semakin efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada koperasi di seluruh Indonesia, pastinya tetap memegang teguh integritas sesuai denga tanggung jawab yang diberikan,” jelas Supomo.

Tercatat, kinerja penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM hingga awal April 2023 telah mencapai Rp298 miliar, dengan rincian pola konvensional Rp202 miliar, dan pola syariah sebesar Rp96 miliar. Sedangkan secara kumulatif penyaluran dana bergulir dari tahun 2008 sampai dengan 2023 sudah mencapai Rp16,1 triliun.(Jef)

LPDB-KUMKM Buka Layanan Satuan Tugas di Medan Sumatera Utara

Jakarta:(Globalnews.id)- Guna memberikan peningkatan pelayanan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) membuka pelayanan melalui Satuan Tugas (Satgas) Provinsi Sumatera Utara.

Satgas Provinsi Sumatera Utara ini berlokasi di Kawasan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Gedung Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU), Kota Medan, Sumatra Utara.

Adapun, dari sisi layanan, Satgas LPDB-KUMKM Provinsi Sumatera Utara mencakup Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, Prov. Sumatra Selatan, Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Bangka Belitung, dan Provinsi Kepulauan Riau.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, Satgas Provinsi Sumatera Utara ini merupakan relokasi dari Satgas Provinsi Riau di Pekanbaru.

“Relokasi ini bertujuan untuk peningkatan layanan dan juga kinerja lembaga, diketahui Medan, dan juga Sumatera Utara merupakan salah satu Kota dan Provinsi terbesar di Indonesia, dengan potensi dan daya dukung ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dan sangat tepat jika terdapat kepanjangan tangan LPDB-KUMKM di Provinsi Sumatera Utara” ujar Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, kehadiran LPDB-KUMKM khususnya bagi sektor koperasi dan UMKM sangat diperlukan diberbagai daerah, tak terkecuali wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

“Dengan ini diharapkan, pelayanan kami semakin maksimal dan memberikan dukungan pembiayaan bagi koperasi, dan UMKM dapat mengaksesnya melalui koperasi, dengan dukungan pembiayaan atau pinjaman yang mudah, murah, dan ramah, pengembangan ekonomi masyarakat dan juga UMKM bisa semakin ditingkatkan dengan penyaluran dana bergulir,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, Satgas LPDB-KUMKM Sumatera Utara siap memberikan pelayanan terbaik dan memastikan bahwa proses pengajuan pinjaman atau pembiayaan dan pendampingan kepada koperasi baik mitra dan calon mitra dapat berjalan dengan baik dan efisien.

“Para pelaku koperasi di Sumatera Utara dan sekitarnga yang ingin mengajukan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM dapat memanfaatkan pelayanan dari Satgas ini. Dengan adanya layanan Satgas LPDB-KUMKM Sumatera Utara ini, diharapkan para pelaku koperasi dapat lebih mudah mengakses dukungan keuangan dari pemerintah dan memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan usahanya,” pungkas Supomo.(Jef)

Pangkas Peran Rentenir, Koperasi Mitra LPDB-KUMKM Tumbuhkan Usaha Anggota

Wonosobo:(Globalnews.id)-Koperasi sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat saat ini terus bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang memberikan kemudahan bagi anggotanya dalam mengakses sumber pembiayaan atau pinjaman.

Tak hanya berperan sebagai lembaga pinjaman atau pembiayaan, koperasi saat ini juga bisa berperan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan pekerjaan, hingga implementasi program ketahanan pangan nasional.

Seperti mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo yakni KSPPS Tamzis Bina Utama yang mampu memangkas kehadiran rentenir, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan program ketahanan pangan nasional.

Ketua KSPPS Tamzis Bina Utama Saat Suharto mengungkapkan, awal mula kehadiran KSPPS Tamzis berawal dari melihat fakta-fakta di lapangan terutama perekonomian dari sektor pertanian, dan perdagangan, banyak pelaku ekonomi tersebut yang terjerat oleh praktik rentenir dan membuat kesejahteraannya tidak berjalan baik.

Berkat dari kenyataan sosial ekonomi tersebut, pihaknya bersama-sama masyarakat bergotong royong dan bahu membahu membentuk koperasi, dan patungan untuk permodalan pertama koperasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan permodalan kepada petani ataupun pedagang, harapannya agar kesejahteraan meningkat.

“Itu awal mula mendirikan Tamzis menjadi koperasi Tamzis Bina Utama ini dan bisa mensejahterakan anggota, dan hasilnya luar biasa, artinya ada semangat kita untuk saling menolong secara bersama-sama,” kata Saat Suharto.

Proses Mudah

Saat memaparkan, seiringnya berjalan waktu, KSPPS Tamzis bermitra dengan LPDB-KUMKM yang memang sangat mengerti dengan koperasi, khususnya pembiayaan dana bergulir untuk koperasi.

“Bukan hanya tarifnya yang relatif terjangkau dengan lembaga lain, LPDB-KUMKM juga sangat mengerti dengan koperasi, dan itu menjadi keunggulan bagi LPDB-KUMKM,” tambah Saat.

Menurutnya, proses pengajuan pembiayaan atau pinjaman dana bergulir kepada LPDB-KUMKM tidak ada yang sulit ketika koperasi sendiri sudah siap baik secara legalitas maupun administrasi.

“Selama koperasi menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) maka tidak sulit untuk melengkapi segala persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM dalam proses pembiayaan dana bergulir,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu anggota KSPPS Tamzis Bina Utama yakni Adam Sudrajat yang merupakan petani pembibitan kentang mengungkapkan, bahwa kehadiran koperasi menjadi penolong bagi masyarakat yang membutuhkan akses permodalan maupun pendampingan usaha.

“Peran koperasi bagi saya itu sangat membantu sekali apalagi setelah kondisi tahun 2007 itu kolaps karena gagal panen, akhirnya saya bekerja sama dengan koperasi dan dari awal untuk membuat usaha pertanian dan pembibitan kentang dan Alhamdulillah diberikan kelancaran dan kemudahan dengan koperasi yang sangat membantu saya dari sisi financial sampai saat ini sampai meningkat terus dan lancar,” ujar Adam.

Adam menjelaskan, saat ini kerja sama dengan koperasi juga semakin diperluas mengembangkan untuk bisnis pembibitan kentang.

“Karena di pembibitan kentang ini potensinya sangat luar biasa khususnya petani kentang secara umum itu masih menggantung bibitnya dari luar daerah dan ini saya berinisiatif menjadi peluang usaha bagi saya, dan dengan harga yang lebih ringan tapi kualitas juga sama dengan kualitas bibit lainnya,” pungkas Adam.

Sebagai informasi, KSPPS Tamzis Bina Utama merupakan mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2010 dan telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp97 miliar.

KSPPS Tamzis Bina Utama sendiri memiliki jumlah anggota sebanyak 161.042 anggota, dan memilki jumlah pegawai sebanyak 517 orang.(Jef)

Dengan Dana Bergulir, KSP Mitra Usaha Mandiri Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu

Jember:(Globalnews.id)- Sumber dana murah diperlukan oleh para pelaku usaha, baik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tak terkecuali koperasi. Perkuatan modal kerja dengan bunga murah diharapkan dapat meningkatkan skala usaha dan produktivitas kerja.

Apabila dikelola dengan profesional, pendapatan koperasi akan meningkat dan berdampak pada penyerapan jumlah tenaga kerja, pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran, serta utamanya adalah pemerataan pendapatan dan pembangunan ekonomi di daerah.

Program pemerintah yang menawarkan pinjaman murah salah satunya berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Lembaga yang berdiri sejak tahun 2006 ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU), yang bertugas untuk menyalurkan dana bergulir kepada pelaku usaha koperasi.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Jawa Timur adalah KSP Mitra Usaha Mandiri. Koperasi yang beralamat di Jalan Kamardikan Desa Sidomekar Semboro Kabupaten Jember Jawa Timur memiliki satu kantor pusat dan 13 orang karyawan. Diketuai oleh Saptadi, koperasi yang hingga kini memiliki 723 orang anggota, mencatatkan total asset per 2022 sebesar Rp224,95 miliar.

Saptadi menjelaskan, mayoritas anggota KSP Mitra Usaha Mandiri adalah petani tebu yang berdomisili di wilayah lokasi Pabrik Gula (PG) Semboro Kabupaten Jember Jawa Timur. Tingginya permintaan anggota akan perkuatan modal usaha dengan bunga rendah, mendorong koperasi untuk mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM.

“Saat ini koperasi bekerja sama dengan PG Semboro (PT. Perkebunan Nusantara/PTPN XI) yang melayani dan mendukung usaha anggota. Adanya pinjaman bertarif rendah dan murah dari pemerintah, menjadi alasan bermitra dengan LPDB-KUMKM. Selain itu, pembayaran angsuran yang bisa disesuaikan bersama menjadi alasan KSP Mitra Usaha Mandiri mantap memilih LPDB-KUMKM sebagai mitra usaha yang ramah bagi koperasinya. Tanpa disadari, faktor ini sangat penting khususnya dalam upaya mendukung usaha koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Saptadi.

Koperasi yang berdiri tahun 2005 ini telah empat kali mendapatkan fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama didapatkan pada tahun 2010 sebesar Rp2 miliar, kemudian pinjaman kedua tahun 2012 sebesar Rp2 miliar melalui pencairan bertahap, dan pinjaman ketiga tahun 2014 sebesar Rp4,5 miliar melalui pencairan bertahap. Ketiga pinjaman tersebut kini telah berstatus lunas. Terakhir, KSP Mitra Usaha Mandiri mendapatkan pinjaman keempat pada November 2022 sebesar Rp25 miliar dan hingga kini status pembayaran berkategori lancar.

Melangkah ke tahun 2023, KSP Mitra Usaha Mandiri yang merupakan koperasi primer tingkat kabupaten menjalankan beberapa strategi. Di antaranya, rutin melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penerapan efisiensi kepada anggota. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan koperasi, serta mampu mengoptimalkan produktivitas usaha anggota.

Kehadiran LPDB-KUMKM membawa nafas segar bagi koperasi, khususnya dalam mewujudkan masa depan koperasi yang lebih maju di Indonesia. Saptadi berharap, mitra-mitra koperasi yang bekerja sama dengan LPDB-KUMKM dapat menjalin sinergi yang baik, meng-update informasi, dan rutin berkomunikasi, sehingga usahanya semakin maju karena bimbingan dan perkuatan modal dari pemerintah.

“Selain LPDB-KUMKM, dukungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur maupun Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jember sangat dirasakan kehadirannya. KSP Mitra Usaha Mandiri rutin menghadiri pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan dinas setempat guna mendapatkan arahan dan binaan yang bermanfaat. Kami pun mengetahui informasi seputar pinjaman LPDB-KUMKM dari Dinas Koperasi dan UKM, dan hal itu sangat membantu kami,” ujar Saptadi.

Terkait pinjaman/pembiayaan murah LPDB-KUMKM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan bahwa informasi mengenai keberadaan LPDB-KUMKM disebarluaskan melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang rutin dilakukan LPDB-KUMKM. Demikian juga sinergi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Koperasi dan UKM, serta lembaga terkait lainnya, informasi mengenai sumber dana murah LPDB-KUMKM diharapkan sampai ke publik dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Pelaku usaha harus mengetahui keberadaan dan fungsi LPDB-KUMKM di tengah masyarakat. Dengan mengedepankan prinsip pendampingan dan pelayanan publik yang berkualitas, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk melayani koperasi yang membutuhkan akses permodalan yang mudah, murah, dan ramah,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Ke depan, Supomo menegaskan, LPDB-KUMKM sebagai satuan kerja KemenkopUKM semakin gencar bersinergi dengan berbagai pihak, utamanya kolaborasi guna mendukung peningkatan kapasitas koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Melalui pembinaan dan pembiayaan kepada koperasi yang mayoritas anggotanya adalah pelaku UMKM, LPDB-KUMKM berharap mampu mewujudkan koperasi modern melalui layanan yang andal, akuntabel, dan transparan.(Jef)

Gandeng LPDB-KUMKM, Smesco Indonesia Gelar Inkubasi Fashion Craft 2023

Jakarta:(Globalnews.id)- Berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM), Smesco Indonesia menggelar Inkubasi Fashion Craft 2023 yang diperuntukkan bagi pelaku koperasi dan UKM.

Dasarnya, saat ini, fashion dan craft mengalami perkembangan cepat dengan banyak bermunculan produk-produk inovatif berbasis desain unik dengan pasar yang sangat besar.

“Melihat kondisi dan perkembangan indusri kreatif fashion dan craft saat ini, Smesco Indonesia hadir melalui Smesco Labo Inkubator untuk memberikan inkubasi bagi pelaku UKM kreatif fashion dan craft,” kata Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada, dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (3/3).

Tercatat, sebanyak 1.151 pendaftar selama tiga pekan masa pendaftaran program yang diumumkan melalui media sosial. “Dari jumlah tersebut, calon peserta yang memenuhi seleksi awal dalam kelengkapan administrasi sebanyak 520 UKM,” ucap Wientor.

Peserta lolos administrasi selanjutnya dikurasi menjadi 25 calon peserta dengan penilaian meliputi kesesuaian produk, media pemasaran online, dan karakter usaha. Semua proses, sejak pendaftaran hingga kurasi, semuanya dilakukan secara online.

“Kurator program ini adalah gabungan dari Tim Smesco dan seorang praktisi pelatihan desain, Cocos Trisada Dasawulan,” kata Wientor.

Nantinya, 25 UKM lolos kurasi inilah yang akan diikutsertakan dalam inkubasi. Mereka akan mengikuti tahapan onboarding yang dilakukan secara tatap muka selama enam hari. Dilanjutkan dengan mentoring dan pendampingan baik secara tatap muka maupun online.

“Output dari program ini adalah setiap peserta ditargetkan mampu membuat mock-up produk craft berkualitas dan bervariatif seperti home décor, fashion, dan aksesoris,” ucap Wientor.

Menurut Wientor, kurikulum inkubasi Smesco Labo dalam program Inkubasi Fashion Craft 2023 ini bertujuan membekali UKM pesertanya menjadi pelaku usaha yang produktif, inovatif, pioneer, dan mampu meraih pasar yang berkelanjutan baik lokal maupun internasional.

“Program inkubasi ini berlangsung selama enam bulan, termasuk pendampingan untuk mengikuti pameran nasional dan pendampingan berkelanjutan dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi,” ujar Wientor.(Jef)

MenKopUKM: Dua BLU KemenKopUKM Siap Bantu Koperasi dan UKM Naik Kelas

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memiliki dua Badan Layanan Umum (BLU) yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Smesco yang senantiasa siap untuk membantu koperasi dan UMKM di Indonesia untuk berkembang dan naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menjelaskan, mulai 2020, LPDB-KUMKM fokus memperkuat pembiayaan koperasi, mempermudah akses layanan, dan beroperasi seperti venture like business.

“Best practice venture like business telah diterapkan melalui pre-financing model untuk penguatan program ketahanan pangan melalui koperasi, dengan pendekatan ini LPDB KUMKM melakukan penguatan pembiayaan kepada koperasi hingga mengubah fungsi koperasi menjadi offtaker bagi anggota koperasi, sehingga terbentuk ekosistem yang berkelanjutan,” ucap MenKopUKM dalam acara Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (2/3).

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa LPDB-KUMKM saat ini didorong sebagai bank of cooperative yang akan fokus mendukung keberlanjutan bisnis koperasi sektor riil untuk naik kelas. Dengan penyaluran 100 persen kepada koperasi, jumlah jangkauan layanan kepada 400 ribu lebih UMKM yang dilayani, dengan peningkatan coverage layanan sebesar 58 persen.

Sampai dengan Desember 2022, total outstanding kredit kepada koperasi oleh perbankan (bank umum & BPR/S) sebesar Rp14,3 triliun. Di samping itu outstanding dana bergulir LPDB-KUMKM sebesar Rp4,1 triliun. LPDB-KUMKM berkontribusi sebanding dengan 28 persen penyaluran kredit kepada koperasi dari total Rp14,3 triliun.

Sementara itu, Smesco Indonesia sendiri berperan memberi solusi kepada UKM untuk menjadi konsolidator bagi para pelaku usaha mikro dan ultra mikro dalam mengatasi permasalahannya dari hulu hingga ke hilir.

Ia mengatakan, Smesco Indonesia telah membentuk Smesco labo untuk membantu proses produksi UMKM. Di dalam area Smesco labo terdapat empat area inisiatif, dimulai dari Garage, Fashionlab, Makerspace, dan foodlab.

“Pada tahun 2022, Smesco berhasil mengkurasi total 9.947 produk UKM,” ucap Menteri Teten.

Menurutnya, BLU dapat menjadi partner strategis dan berkolaborasi dengan koperasi dan UMKM, seperti BLU pendidikan, pengelola kawasan, pengelola dana, kesehatan, dan lainnya. Kolaborasi ini dikatakan akan menjadi ekosistem supply chain yang saling menguntungkan.

Menteri Teten mencontohkan, BLU dapat memfasilitasi co-working space bagi UMKM di kawasan industri melalui program yang dikeluarkan oleh BLU pengelola kawasan.

Selain itu, BLU juga dapat memfasilitasi pembiayaan yang murah bagi koperasi melalui LPDB-KUMKM.

BLU pendidikan juga dapat dijadikan untuk pendaftaran hak kekayaan intelektual HKI bagi KUMKM dan menopang riset dan teknologi yang dibutuhkan KUMKM.

“Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) juga dapat berperan mengarahkan alumni penerima beasiswa dari kampus terbaik di seluruh dunia untuk magang atau bekerja dengan scoop project sebagai pengurus koperasi atau UMKM, agar dalam waktu jangka pendek koperasi atau UMKM mendapatkan insight baru untuk pengembangan bisnisnya,” ucap Menteri Teten.

BLU juga dapat memberikan dorongan untuk pembelian alat kesehatan dan alat peraga pendidikan dari produk lokal yang dibuat oleh UMKM melalui koperasi.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi BLU yang dikelola oleh KemenKopUKM. Menurutnya, BLU ini telah membantu pelaku UMKM khususnya usaha mikro dan kecil untuk tetap bertahan di tengah kondisi yang ada.

“Pak Teten telah berhasil mengelola BLU yang bergerak di grass root. Itu membantu usaha kecil dan mikro yang ulet untuk tetap bertahan,” ucap Sri Mulyani.
(Jef)