Arsip Tag: LPDB KUMKM

Manfaatkan Dana Bergulir, BMT Dana Insani Gunung Kidul Tumbuhkan Ekonomi Anggota

Yogyakarta:(Globalnews.id)-Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dana Insani Gunung Kidul, Yogyakarta manfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM untuk menumbuhkan usaha dan perekonomian para anggotanya.

Ketua Pengurus KSPPS BMT Dana Insani Kurniawan Fahmi mengungkapkan, sejak tahun 2013 lalu, BMT Dana Insani sudah mengakses pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

Fahmi mengatakan, pada tahap awal memang BMT memiliki tantangan berupa pemenuhan persyaratan yang diwajibkan oleh LPDB-KUMKM, akan tetapi dengan semangat dan tekad yang kuat dari jajaran pengurus dan bantuan dari tim LPDB-KUMKM, koperasi berhasil mendapatkan pembiayaan dana bergulir.

“Kami coba mengakses ke LPDB-KUMKM pada tahun 2013, pada tahap awal memang penuh tantangan, karena ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, tetapi Alhamdulillah setelah kami mengajukan permohonan dan berproses ternyata LPDB-KUMKM sangat mudah untuk kita akses selain memang pemenuhan persyaratan, ini juga menjadi perbaikan tata kelola kita sebagai koperasi,” ujar Fahmi dalam keterangannya, Jum’at (24/2/2022).

Fahmi mengatakan, pada tahun 2013 BMT Dana Insani berhasil mendapatkan pembiayaan sebesar Rp3,5 miliar, dan mengajukan kembali pada 2021 sebesar Rp3 miliar.

“Alhamdulillah sampai hari ini banyak kemudahan yang kami dapatkan dan kami bisa mengakses hingga saat ini persiapan pencairan ketiga kami mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Dan Alhamdulillah juga proses yang gampang dan pendampingan dari teman-teman LPDB-KUMKM juga begitu intens, sehingga apa yang menjadi kesulitan kami bisa kami selesaikan dengan baik, cepat, dan tepat,” kata Fahmi.

Tercatat, hingga Desember 2022, KSPPS BMT Dana Insasi telah memiliki 6.770 orang anggota, dengan 8 kantor cabang, dan satu kantor pusat, serta memiliki aset sebesar Rp87,4 miliar.

*Dampak Positif Penyaluran Dana Bergulir*

Fahmi menjelaskan, dengan penyaluran dana bergulir yang memiliki tarif yang murah, dampaknya bisa diakses oleh berbagai lapisan anggota pada semua sektor usaha produktif.

“Karena dana LPDB-KUMKM ini adalah dana yang sangat murah bisa diakses oleh semua anggota di semua sektor usaha dan dampaknya sangat positif karena anggota kami dengan dana LPDB-KUMKM ini mereka bisa meningkatkan produksinya, pendapatannya dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata Fahmi.

Pihakya berharap, kedepan LPDB-KUMKM terus konsisten memberikan pembiayaan dana bergulir yang terjangkau bagi koperasi, agar koperasi bisa terus berperan menjadi lembaga keuangan di daerah dan desa-desa yang mendukung dan menumbuhkan usaha masyarakat.

“Khususnya kami di BMT Dana Insani Gunung Kidul, bersama LPDB-KUMKM berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat UMKM dan sektor, pertanian peternakan, perdagangan, perkebunan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu anggota KSPPS BMT Dana Insani, Alan Efendi yang merupakan pemilik bisnis home industri dan budidaya lidah buaya mengungkapkan dirinya bergabung menjadi anggota koperasi sejak tahun 2018.

“Sejak saat itu saya mendapatkan pendanaan modal usaha, dan juga pendampingan bagaimana caranya manajemen keuangan, dan juga manajemen promosi, hingga dihubungkan kepada dinas maupun lembaga terkait agar UKM binaan koperasi bisa bertumbuh usahanya, jadi dari hulu sampai hilir,” ungkap Alan.

Alan menambahkan, dengan pendanaan modal usaha dan juga pendampingan dari koperasi, kini usahanya semakin bertumbuh, dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT).

“Alhamdulillah dengan adanya koperasi dan dana LPDB-KUMKM sampai dengan saat ini semakin bertumbuh, perizinan usaha sudah ada, sertifikasi halal sudah ada, dan sekarang sedang proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM),” jelasnya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan, dengan banyaknya para UKM dan pengusaha yang terbantu kehadiran dana bergulir dari LPDB-KUMKM, pihaknya akan terus intensif menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Terlebih banyak sekali pelaku UMKM dan pengusaha di sektor produktif yang meraskan manfaat dana bergulir dari LPDB-KUMKM, hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah agar menyalurkan dana bergulir pada sektor produktif,” kata Supomo.

Guna menjaring koperasi potensial di daerah-daerah, Supomo menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada koperasi maupun pemerintah daerah untuk bisa mengakses dana bergulir.

“Kami sangat terbuka untuk melakukan sosialisasi dan juga bimbingan teknis kepada calon mitra koperasi, selain bisa mempermudah koperasi mengakses dana bergulir, hal ini juga merupakan upaya LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum yang mengedepankan prinsip melayani masyarakat,” pungkas Supomo.(Jef)

KSP Sari Sedana Bali Maksimalkan SDM Unggul Diperkuat Modal LPDB-KUMKM

Bali:(Globalnews.id)-Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 terus dilakukan di tengah tantangan dan isu resesi global yang menyeruak akhir-akhir ini. Seluruh pelaku usaha perlahan bangkit dan berjuang setelah usahanya nyaris tumbang akibat terjangan wabah dunia tersebut. Seluruh sektor usaha di Indonesia mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terkena imbasnya. Demikian halnya yang dialami oleh pelaku usaha koperasi yang sejak dulu menjadi tonggak atau sokoguru perekonomian nasional.

Kendati bukan hanya sektor pariwisata yang terdampak, sektor usaha lain pun mengalami efek domino. Banyak tempat penghasil pundi-pundi rupiah termasuk di Provinsi Bali merasakan defisit pemasukan bahkan tercatat minus. Penerapan kebijakan pembatasan wilayah (PPKM) guna menekan laju penyebaran Covid-19 berdampak signifikan hingga menyebabkan menurunnya daya beli dan pendapatan masyarakat.

Keadaan seperti ini berlangsung kurang lebih dua tahun terakhir, hingga ditahun 2022 sejumlah perbaikan ekonomi terjadi dimana kondisi ekonomi dunia pun perlahan membaik. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Pemulihan dirasakan oleh para pelaku usaha, khususnya koperasi-koperasi di tanah air. Salah satunya yang dialami Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Bali di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.

KSP Sari Sedana Bali yang diketuai I Kadek Oka Astika merupakan koperasi simpan pinjam yang berdiri sejak September 2002. Dengan jumlah anggota sebanyak 2.981 orang dan total karyawan sebanyak 36 orang, koperasi yang memiliki dua kantor cabang ini mencatatkan total asset hingga Desember 2022 berjumlah Rp82 miliar.

Ketua KSP Sari Sedana Bali Oka mengungkapkan, sejak semester pertama tahun 2022 usaha koperasi bertumbuh secara positif, terlihat dari segi aset, simpanan, pinjaman, dan modal. Ditambah perhelatan akbar Internasional G20 di Bali pada November 2022 lalu, kegiatan ini memberikan nafas baru bagi pergerakan perekonomian daerah khususnya dibidang pariwisata dan sektor UMKM.

“Dampak tersebut juga kami rasakan terhadap perkembangan usaha anggota, meskipun sebagian besar usaha anggota tidak bergerak disektor parawisata. Pendapatan koperasi pun berangsur-angsur pulih kembali dan pemulihan ekonomi di Bali dapat dirasakan secara merata yang terlihat dari peningkatan volume usaha yang signifikan,” jelas Oka.

Untuk memperkuat usaha koperasi, KSP Sari Sedana Bali memilih Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga pembiayaan yang paling terpercaya. Selama 11 tahun bermitra dengan LPDB-KUMKM bukan semata-mata hanya sebagai lembaga penyalur dana murah saja, namun dikarenakan beberapa faktor.

“Di antaranya, LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM sehingga membuat akses pinjaman kepada koperasi menjadi lebih mudah. Alasan lainnya, skim pembiayaan sesuai dengan kebutuhan KUMKM sehingga penyaluran dilakukan secara profesional, akuntabel, transparan, dan berkelanjutan,” jelas Oka.

Tiga kali mendapat kesempatan memperoleh pinjaman LPDB-KUMKM dan memiliki catatan pengembalian angsuran berkategori baik, menjadikan KSP Sari Sedana Bali terus menjaga kepercayaan yang diberikan LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama tahun 2011 sebesar Rp2 miliar dan pinjaman kedua tahun 2013 sebesar Rp5 miliar, kedua pinjaman tersebut kini telah lunas. Pada Juni 2022 mendapatkan pinjaman yang ketiga sebesar Rp4,95 miliar dan saat ini berada dalam kategori lancar.

“Tentu koperasi tidak lepas dari permasalahan dalam menjalani roda usahanya, namun saat pengajuan pinjaman, kami terus dibimbing dan diarahkan hingga akhirnya menyelesaikan proses tersebut dan mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM. Menurut kami, LPDB-KUMKM terbaik dari sisi pelayanannya. Selain itu, dari segi kecepatan, kesigapan (tanggap), kesantunan, dan dalam mengayomi mitra-mitranya, LPDB-KUMKM memang luar biasa,” kenang Oka.

Kami mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 melalui kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem maupun Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. Melalui bimbingan Dinas Koperasi dan UKM tersebut, koperasi mampu meningkatkan produktivitas usaha, serta mendapatkan informasi terkait modal usaha, pendampingan, serta strategi pemasaran produk anggota yang bisa dipasarkan melalui media sosial koperasi,” tambah Oka.

Oka melanjutkan, kehadiran Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali turut dirasakan kehadirannya dalam membina dan mengarahkan KSP Sari Sedana Bali, khususnya mengenai upaya peningkatan kualitas usaha koperasi dan anggota. Sharing dan diskusi dengan koperasi lain pun dinilai sangat membantu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang kerap menghambat kemajuan dan peningkatan usaha koperasi.

Maksimalkan Daya Saing

Mengawali tahun 2023, KSP Sari Sedana Bali telah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2022 pada Januari 2023 silam. Dalam RAT tersebut, Oka menyampaikan bahwa koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis terutama dalam menghadapi tantangan di tahun ini. Adapun target 2023, akan lebih banyak ke peningkatan manajemen SDM. Oleh sebab itu, anggota diharapkan dapat terus aktif dan memanfaatkan produk-produk (program) koperasi.

“Kami berharap koperasi di masa kini dan mendatang lebih maju dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Guna meningkatkan usaha anggota agar lebih berkembang, keberadaan LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan di tengah-tengah pelaku usaha. Kepercayaan yang diberikan kepada KSP Sari Sedana Bali diharapkan kembali diberikan karena sebagai lembaga penyalur dana murah, LPDB-KUMKM memberikan kemudahan, serta fasilitas dana murah yang dapat membantu koperasi bersaing dengan lembaga pembiayaan lain, sehingga koperasi lebih maju dan berkembang,” tutur Oka.

Menghadapi perubahan zaman tersebut membutuhkan kesiapan dan keterampilan SDM yang maksimal. Demikian pula yang mendorong LPDB-KUMKM menerapkan budaya kerja EPICS guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Melalui Excellence, Professionalism, Integrity, Customer Focus, Synergy diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi lembaga yang terdepan dengan kinerja yang unggul.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, seluruh karyawan LPDB-KUMKM bekerja secara profesional dan terukur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika, kepatuhan terhadap peraturan lembaga. Sikap proaktif dan produktif dalam melayani pemenuhan kebutuhan mitra/calon mitra LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis.

“Saya berharap EPICS menjadi pemacu energi dan penyemangat bagi para pegawai dalam menjalani pekerjaan khususnya saat melayani calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM di seluruh Indonesia. Melalui budaya kerja tersebut diharapkan tercipta etos kerja pegawai yang profesional dan kompeten sehingga mampu berjuang secara optimal menghadapi tantangan di kondisi apapun,” kata Supomo.

Supomo menuturkan, transformasi dan reformasi layanan LPDB-KUMKM yang lebih optimal dan cepat terus dilakukan seiring perkembangan teknologi yang kian pesat. Proses pemberian pinjaman/pembiayaan ke koperasi dengan speed up lebih cepat memang sangat dibutuhkan agar penyalurannya dapat tepat sasaran dan tepat guna bagi peningkatan usaha koperasi dan anggota.

“Pada akhirnya, budaya kerja EPICS serta peningkatkan sistem dan infrastruktur di dalam LPDB-KUMKM dapat menguatkan manajemen dalam mendukung Tri Sukses LPDB-KUMKM. Harapannya, LPDB-KUMKM dapat menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah, khususnya mitra-mitra koperasi di tanah air,” tutup Supomo.(Jef)

Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023, LPDB-KUMKM Siapkan Langkah Strategis

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tengah menyiapkan langkah strategis dalam menyalurkan dana bergulir sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pada tahun 2023 ini target penyaluran yang diberikan oleh pemerintah kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp1,8 triliun.

“Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih dikisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu,” ujar Supomo di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Seperti diketahui, pada tahun 2022 lalu, LPDB-KUMKM berhasil melampaui target penyaluran dana bergulir yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp1,8 triliun.

Tercatat, kinerja penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 lalu mencapai Rp1,86 triliun yang disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp950 miliar dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.

*Strategi 2023*

Supomo mengungkapkan, pada tahun 2023 ini LPDB-KUMKM telah menyiapkan langkah strategis dalam melakukan penyaluran dana bergulir.

“Strategi kita yaitu tetap kami akan mengembangkan terus penyaluran kepada koperasi sektor riil, dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali,” ucap Supomo.

Langkah strategis selanjutnya adalah dengan mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui piloting project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah sehingga bisa termasuk produknya,” kata Supomo.

Sedangkan strategi untuk pola syariah, Supomo menambahkan, pihaknya akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.

Sebab, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Sekarang ditingkat BMT, Kopontren, Inkopsyah sekarang sedang gencar berbenah benah diri, karena sekarang sudah terbukti nyata, yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan jadi pertumbuhan kelihatan bagus dan kelihatan manfaatnya, dan sekarang juga banyak yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis,” ungkap Supomo.

Sementara itu, Supomo menambahkan, untuk langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional, pihaknya telah menyiapkan strategi, mulai dari pendekatan kepada komunitas, asosiasi bahkan pendekatan melalui koperasi BUMN.

“Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung dibawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtakernya BUMN, dan kami sudah merambah kesana,” tambah Supomo.

Selain itu juga tengah mengembangkan, program kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU) yang tengah dirancang bersama dengan Kementerian Keuangan.

Supomo berharap dengan berbagai langkah dan strategi penyaluran dana bergulir tahun 2023, LPDB-KUMKM bisa secara optimal menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Diharapkan dengan penyaluran dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah ini bisa memberikan efek ganda ekonomi dan meningkatkan kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Supomo.(Jef)

Koperasi Terbaik di Banggai Dukung Hadirnya Koperasi Modern Melalui LPDB-KUMKM

Sulteng:(Globslnews.id)- Misi berkembang untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, serta harapan menyejahterakan masyarakat dengan prinsip ekonomi kerakyatan berdasarkan asas kekeluargaan menjadi harapan koperasi-koperasi di Indonesia. Demikian halnya yang menjadi cita-cita Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah BMT Al Muhajirin di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Perjalanan panjang selama 24 tahun berdiri tidak lantas membuat KSU Syariah BMT Al Muhajirin berhenti berkembang. Menjalani tugas dan fungsinya di tengah masyarakat, koperasi primer tingkat kabupaten ini membuktikan keberhasilan dan sepak terjangnya melalui piagam penghargaan “Koperasi Berprestasi se-Indonesia Timur” dari Kementerian Koperasi dan UKM saat peringatan Hari Koperasi ke-72 tahun 2019.

Pencapaian tersebut diperoleh melalui kerja keras dan usaha yang panjang, diantaranya berupa pelatihan-pelatihan kepada anggota setiap tahun, peningkatan kapasitas pengelola melalui program sertifikasi, serta upaya-upaya meningkatkan kompetensi pengurus melalui bentuk kerja sama dengan perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh Indonesia.

General Manager KSU Syariah BMT Al Muhajirin Hairi mengakui, koperasi bersinergi secara intensif dengan Pemerintah Daerah, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banggai, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Pusat dan PINBUK Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan adanya koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM, membuat koperasi mengetahui keberadaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai bagian dari Kementerian Koperasi dan UKM yang menyalurkan dana bergulir kepada koperasi berupa pinjaman/pembiayaan dengan tarif layanan rendah.

“Dengan adanya informasi tersebut, juga kian meningkatnya kebutuhan anggota akan modal kerja mendorong koperasi mengajukan Kembali pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Setelah memenuhi persyaratan, pada tahun 2022 koperasi mendapat guliran dana dari LPDB-KUMKM sebesar Rp5 miliar, melalui pencairan dua tahap. Tahap pertama diperoleh pada September 2022 sebesar Rp2,5 miliar, dan tahap kedua sebesar Rp2,5 miliar akan dicairkan pada tahun 2023. Pinjaman ini merupakan fasilitas pembiayaan ketiga yang diterima koperasi dari LPDB-KUMKM,” jelas Hairi.

Hairi menambahkan, koperasi sebelumnya telah mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM di tahun 2011 dan tahun 2015, namun kedua pinjaman tersebut telah lunas. Mempertimbangkan pembiayaan yang lebih murah dan lebih menantang saat mendapat bantuan, demikian yang menjadi alasan koperasi mengajukan pinjaman kembali ke LPDB-KUMKM. Bantuan pembiayaan tersebut menjadi penyempurnaan terhadap aspek legalitas koperasi pada sistem Online Single Submission (OSS). Faktor-faktor tersebut yang membuat koperasi memilih LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan dibanding lembaga pembiayaan lainnya.

Ciptakan Koperasi Modern

Berbicara mengenai strategi ditahun 2023, lanjut Hairi, koperasi yang memiliki satu kantor pusat dan empat kantor cabang ini terus berupaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan melalui peningkatan kapasitas kemampuan para karyawan KSU Syariah BMT Al Muhajirin berupa pelatihan dan monitoring hasil pencapaian target yang telah ditetapkan.

Selain itu, koperasi juga memiliki rencana pengembangan unit usaha pada tahun ini salah satunya adalah unit usaha penggilingan padi. Unit usaha ini telah berjalan selama kurun waktu tiga tahun terakhir, namun untuk memperbesar kapasitas produksi, koperasi membutuhkan estimasi anggaran sebesar Rp1 miliar untuk digunakan dalam rehabilitasi gudang, rumah, dan mesin produksi.

“Rencana tersebut tentu membutuhkan waktu, modal, dan dukungan seluruh pihak, terutama LPDB-KUMKM. Mengingat diawal beroperasi ditahun 1998, koperasi hanya memiliki modal awal sebesar Rp2,4 juta dengan total empat orang karyawan. Namun seiring berjalannya waktu, koperasi mampu berkembang dan mencatatkan hasil yang baik. Hingga akhir 2022, koperasi memiliki karyawan sebanyak 53 orang, dan total asset sebesar Rp44,78 miliar,” kata Hairi.

Hairi menjelaskan, penerapan Standard Operating Procedure (SOP) pembiayaan kepada lebih dari 7.000 anggota menjadi upaya koperasi guna menghindari kerugian akibat kondisi gagal bayar dari anggota. SOP tersebut memuat petunjuk teknis pinjaman seperti permohonan dan penagihan, termasuk mengenai jaminan pembiayaan, melaksanakan jadwal ulang terhadap sisa pinjaman yang menunggak, membantu menjualkan barang jaminan anggota, serta melelang jaminan anggota.

Di samping itu, koperasi juga menyisihkan cadangan modal setiap tahunnya dan cadangan resiko setiap bulannya. Penggunaan aplikasi atau sistem USSI juga dipakai KSU Syariah BMT Al Muhajirin dalam menjalankan kegiatan operasional. Sistem ini pula yang mencatatkan simpanan masuk dan simpanan keluar, serta pembiayaan yang diberikan kepada anggota secara harian.

“Penerapan SOP dan sistem aplikasi terintegrasi, memampukan KSU Syariah BMT Al Muhajirin berjalan mengikuti perkembangan jaman. Khususnya dengan masuknya LPDB-KUMKM sebagai mitra pemerintah di tengah masyarakat, diharapkan mampu mewujudkan masa depan koperasi yang lebih maju, modern, dan digital di Indonesia. Dengan demikian, koperasi selaku sokoguru perekonomian dapat menjadi tonggak ekonomi masyarakat khususnya dalam upaya memulihkan ekonomi nasional,” harap Hairi.

Terkait modernisasi koperasi, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan adanya agenda penting dari Kementerian Koperasi dan UKM yang memprioritaskan modernisasi koperasi mencapai 500 koperasi modern pada tahun 2024, LPDB-KUMKM mendukung upaya tersebut melalui perkuatan permodalan pinjaman/pembiayaan kepada koperasi. Dana bergulir yang disalurkan bukan hanya untuk koperasi simpan pinjam saja, melainkan juga untuk koperasi sektor riil atau koperasi produktif.

Diharapkan, dari 500 koperasi modern tersebut 40 persen di antaranya merupakan koperasi produktif, sambung Supomo. Oleh sebab itu, rencana bisnis yang direncanakan LPDB-KUMKM harus sejalan dengan program yang dicanangkan KemenkopUKM. Melalui tata kelola organisasi lembaga yang semakin kuat, sisi layanan dan pendampingan yang kian optimal, LPDB-KUMKM mampu mendukung calon mitra dan mitra koperasi di seluruh Indonesia melalui perkuatan permodalan dana bergulir.

“Sebagai wadah perekonomian masyarakat, koperasi-koperasi di Indonesia saat ini terus menghadapi tantangan-tantangan baru khususnya di tengah perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin maju. Dengan terwujudnya koperasi modern yang diperkuat dengan permodalan LPDB-KUMKM, mampu menumbuhkan, memajukan, dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat, yang pada akhirnya mampu mewujudkan kehidupan ekonomi yang demokratis dan kekeluargaan,” sahut Supomo.(Jef)

Koperasi Konsumen Pedami Kalsel Tingkatkan Kualitas Kemitraan dan Layanan Melalui LPDB-KUMKM

Banjarmasin;(Globalnews.id)-Koperasi merupakan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang berperan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, koperasi berkembang menjadi beberapa jenis, di antaranya koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba usaha. Koperasi yang juga merupakan pilar perekonomian Indonesia menjadi instrumen penting bagi pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, koperasi diharapkan hadir secara nyata dalam aspek-aspek ekonomi masyarakat dan menjadi wadah ekonomi mikro maupun makro untuk berkembang dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Seperti halnya yang terus digaungkan dan diwujudkan oleh Koperasi Konsumen Pedami asal Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Koperasi Konsumen Pedami merupakan koperasi karyawan PT. Air Minum Bandarmasih (PERSERODA) Kota Banjarmasin yang didirikan pada tahun 1958. Koperasi yang pada awal pendiriannya bernama Koperasi karyawan PESAMI hingga akhir 2022 memiliki total anggota sebanyak 637 orang dan karyawan sebanyak 257 orang. Koperasi primer tingkat provinsi ini memiliki dua sektor unit usaha, yakni unit usaha simpan pinjam yang melayani kebutuhan anggota seperti penyimpanan uang dan pembelian barang, serta unit usaha umum (induk) yang terdiri dari pengadaan barang dan jasa yang melayani secara mandiri kebutuhan di luar keperluan anggota.

Banyaknya jenis usaha dibidang perdagangan dan jasa, serta bertambahnya kebutuhan modal kerja anggota dalam mengembangkan unit-unit usaha yang ada, menjadi alasan utama Koperasi Konsumen Pedami memutuskan untuk mengajukan pembiayaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Tambahan modal usaha berbunga rendah tersebut dimanfaatkan koperasi untuk pengadaan barang, khususnya Poly Aluminium Chloride (PAC), Water Meter dan Paket Sambungan Rumah.

Melalui masa-masa berat akibat terjangan pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, tidak membuat koperasi putus asa dan berhenti berusaha. Diketuai oleh Irwan Firmana, koperasi mulai bangkit dan aktif kembali untuk melakukan ekspansi usaha khususnya setelah mendapat suntikan modal LPDB-KUMKM. Perlahan usaha mulai berjalan, mulai dari unit usaha pengadaan barang dan jasa, penjualan bahan kimia, water meter, aksesoris, pekerjaan teknik, pelayanan pelanggan, hingga jasa usaha lain seperti pengadaan kendaraan roda dua, roda empat, dan cleaning service.

“Koperasi awalnya mengetahui informasi mengenai LPDB-KUMKM melalui Dinas Koperasi dan UKM yang memberikan arahan untuk koperasi mengajukan pinjaman sebagai tambahan modal kerja. Tak berhenti disitu, kami juga menelusuri lebih dalam terkait LPDB-KUMKM melalui laman internet (google) untuk mengetahui cara mengakses pinjaman/pembiayaan berbunga rendah,” ujar Irwan Firmana.

Irwan menuturkan, melalui bimbingan dan pembinaan dari tim LPDB-KUMKM, koperasi memperoleh guliran dana pinjaman sebesar Rp5 miliar pada November 2022. Dinas Koperasi dan UKM pun turut memberi arahan dari segala aspek, mulai dari aspek peningkatan usaha hingga aspek operasional menjalani kelembagaan koperasi. Seluruh pihak bersinergi mendukung koperasi agar proses pembiayaan sejak awal pengajuan hingga pencairan berjalan dengan baik.

Strategi 2023

Berbagai strategi juga diterapkan koperasi dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan di tahun 2023. “Dengan meningkatkan kuantitas, kualitas kemitraan, dan efektivitas layanan kepada pihak buyer maupun supplier, menjadi strategi awal koperasi dalam menjalani usaha di tahun kelinci ini. Peningkatan ini berupa pengadaan barang maupun jasa outsourcing. Selain itu, guna membawa output terbaik bagi koperasi, kami terus meningkatkan pelayanan kepada anggota. Harapannya, agar tercipta tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan,” papar Irwan.

Irwan menambahkan, pembinaan dan pendekatan kepada seluruh anggota gencar dilakukan sebagai upaya preventif koperasi mencegah kondisi gagal bayar akibat gagal berkembangnya usaha anggota khususnya akibat pandemi Covid-19. Koperasi mencari jalan yang win-win solution agar tidak memberatkan pihak-pihak manapun. Penerapan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional serta kemajuan teknologi seperti sistem “Armadillo Accounting” yang digunakan sejak tahun 2017 diharapkan mampu meminimalisir kerugian dan meningkatkan efektivitas usaha koperasi.

“Harapan kami, hadirnya LPDB-KUMKM di tengah-tengah masyarakat dapat berdampak signifikan bagi perkembangan koperasi dan UMKM di Indonesia, terutama dalam melebarkan sayap usaha hingga ke luar negeri. Dalam mengemban misi khusus tersebut, LPDB-KUMKM diharapkan tetap amanah melalui kinerja professional dan pelayanan terbaiknya dalam memperkokoh perekonomian Indonesia,” pesan Irwan.

Senada dengan Irwan, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa tahun 2023 merupakan tahun optimisme bagi Indonesia. Kendati isu resesi ekonomi terus menghantui pelaku usaha di tahun ini, namun Ia meyakini bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus menciptakan kebijakan-kebijakan ekonomi guna mengantisipasi potensi isu tersebut.

“LPDB-KUMKM sebagai perpanjangan tangan pemerintah diamanahkan untuk mendampingi pelaku-pelaku usaha koperasi dan UMKM. Pendampingan dimulai dari sisi kelembagaan, sisi pemasaran, hingga ke sisi pembiayaan/permodalan. Di tahun ini, LPDB-KUMKM tetap melakukan pendekatan ekonomi berbasis klaster terutama sektor-sektor usaha yang bergerak dibidang produktif,” terang Supomo.

Masih banyak lagi langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini dan tahun-tahun mendatang, papar Supomo. Kolaborasi dengan mitra-mitra strategis dan perkuatan ekosistem bisnis semakin diperkuat, terutama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi /Kabupaten/Kota.

“Jelas semuanya ini tidak bisa kami kerjakan sendiri, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak, terutama kerja sama dari pelaku usaha itu sendiri. Koperasi dan UMKM di Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang dengan bersama-sama meningkatkan potensi dan daya saing yang ada demi terwujudnya masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Supomo.(Jef)

Akses Pembiayaan Dana Bergulir, KSPPS BMT Al-Roudloh Layani Ribuan Anggota

Blora:(Globalnews.id)- Perkuatan permodalan koperasi melalui dana bergulir terus diintensifkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Perkuatan permodalan koperasi ini sebagai bagian dari upaya mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi dan UMKM utama ekosistem koperasi yang bergerak di sektor riil.

Seperti Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Roudloh yang merupakan mitra dari LPDB-KUMKM dari wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah merasakan manfaat positif setelah mendapatkan pembiayaan syariah dari LPDB-KUMKM.

Ketua KSPPS BMT Al-Roudloh Nur Kolis mengungkapkan, koperasi yang dirinya pimpin berawal dari komunitas guru pengajian pada tahun 2005 yang beranggotakan 20 orang.

Kemudian, pada tahun 2007 mulai dibentuk koperasi dan memberanikan diri untuk membuka layanan kepada anggota koperasi setelah mendapatkan pengesahan pembentukan koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

“Tahun 2007 kami memberanikan pelayanan secara umum, dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pertama tahun 2008, saat itu dengan jumlah anggota 41 orang dengan modal usaha awal sebesar Rp8,5 juta, dengan jumlah asetnya waktu itu sebesar Rp55 juta,” ujar Nur Kolis, Selasa (10/1/2023).

Nur Kolis menambahkan, pada tahun 2021 KSPPS BMT Al-Roudloh mendapatkan informasi dari Perhimpunan BMT bahwa ada fasilitas instrumen pembiayaan dari pemerintah untuk koperasi dari LPDB-KUMKM.

“Kami mendapat informasi dana bergulir dari komunitas Perhimpunan BMT, dan kami coba akses dana bergulir dari LPDB-KUMKM, akhirnya Alhamdulillah bisa mendapatkan pada tahun 2021 sebesar Rp2 miliar dengan pencairan dua tahap,” kata Nur Kolis.

Nur Kolis menyebut, dari sisi pemenuhan persyaratan pengajuan dana bergulir, koperasi tidak mendapatkan kendala atau hambatan. “Kalau proses proses persyaratan sampai pencairan, karena baru pertama kali jadi mitra LPDB-KUMKM, kami dibantu oleh rekan-rekan LPDB-KUMKM. Untuk perkembangan koperasi setelah menerima dana bergulir sangat baik bagi kami, karena dari sisi penyaluran pembiayaan kepada anggota volumenya meningkat,” tambahnya.

Manfaat Positif

Hingga saat ini, KSPPS BMT Al-Roudloh telah memiliki jumlah anggota mencapai 7.448 dengan ekuitas permodalan sebesar Rp5 miliar, dan aset koperasi sebesar Rp28,5 miliar.

“Alhamdulillah kami awalnya hanya satu kantor, sekarang sudah lima, dan akhir tahun lalu kami baru meresmikan dua kantor baru di wilayah Blora. Kesejahteraan anggota kami sangat baik karena mitra yang bergerak sektor produktif seperti usaha pertanian, perdagangan sangat terbantu sekali dengan adanya pembiayaan dari LPDB-KUMKM,” kata Nur Kolis.

Pihaknya berharap, kerja sama antara koperasi dan LPDB-KUMKM terus terjalin dengan harmonis guna mendukung perekonomian masyarakat terutama para pelaku UMKM yang bergerak di sektor produktif. “Mudah mudahan nanti kedepan pembiayaan ini bisa pengajuan kembali bisa dicairkan dan jumlahnya ditingkatkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kehadiran LPDB-KUMKM dengan layanan penyaluran dana bergulir sangat diperlukan bagi koperasi dan UMKM guna memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

“Dengan koperasi dan UMKM yang berkembang, sehat, dan memiliki bisnis yang berdaya saing, maka serapan tenaga kerja meningkat, pendapatan masyarakat meningkat, dan target pemerintah untuk menekan angka kemiskinan bisa terus ditingkatkan, tentunya kami akan terus hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan layanan penyaluran dana bergulir dan pendampingan,” ujar Supomo.

Supomo menegaskan, sejak tahun 2022 lalu LPDB-KUMKM sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

“Pada 2023 ini tentu akan kami tingkatkan kembali penyaluran dana bergulir untuk sektor produktif, terlebih dengan adanya program penyaluran pembiayaan berdasarkan klaster-klaster koperasi,” pungkas Supomo.(Jef)

Akses Dana Bergulir, Usaha Koperasi dan Anggota Bertumbuh

Jepara:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga yang melayani pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi tengah konsisten memberikan pelayanan guna pertumbuhan usaha koperasi maupun anggota koperasi.

Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kontribusi Koperasi dan UMKM kepada pertumbuhan ekonomi nasional atau produk domestik bruto (PDB) koperasi.

Seperti salah satu mitra LPDB-KUMKM di wilayah Jepara, Jawa Tengah yakni Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Harapan Bersama Kalingga yang telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir dengan prinsip syariah dengan total sebesar Rp10 miliar merasakan manfaat pertumbuhan usaha koperasi dan anggota koperasi.

Rif’an Ketua Pengurus KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga menjelaskan, koperasi dibentuk sejak tahun 1999 dan telah menjadi koperasi syariah sejak tahun 2016, pendirian koperasi dalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Seiring berjalannya waktu, KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga telah bermitra dengan LPDB-KUMKM dan telah mendapatkan empat kali pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Alhamdulillah mendapatkan informasi mengenai dana bergulir LPDB-KUMKM dari Perhimpunan BMT yang menyampaikan bahwa ada lembaga yang memberikan pembiayaan kepada koperasi dan itu dari pemerintah, Alhamdulillah sampai saat ini kami telah mendapatkan empat kali pembiayaan,” ujar Rif’an, Jum’at (6/1/2023).

Dengan mendapatkan dana bergulir,
Rif’an menjelaskan, pertumbuhan usaha koperasi dan anggota terus bertumbuh, tercatat hingga saat ini jumlah anggota koperasi telah mencapai 9.300 anggota, dengan satu kantor pusat, dan tujuh kantor pelayanan.

“Alhamdulillah juga saat ini jumlah aset koperasi kita mencapai Rp64 miliar 2022. Setelah mendapatkan dana bergulir tambahan cabang perluasan layanan, dan pendekatan layanan anggota koperasi bisa terus dilakukan, termasuk pertumbuhan anggota koperasi. Alhamdulillah ada LPDB-KUMKM yang menyediakan (pembiayaan) prinsip syariah dan selama pandemi bisa masih memberikan bagi hasil koperasi kepada anggota. Serta pendampingan kepada anggota juga kami terus lakukan karena untuk menumbuhkan perkonomian masyarakat,” tutur Rif’an.

Kemudahan Pengajuan Proposal Pembiayaan

Kemudian, dari sisi pemenuhan persyaratan mengakses dana bergulir, Rif’an mengungkapkan, KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga mengakui tidak ada kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM.

“Untuk mengakses LPDB-KUMKM memang terkait administrasi persyaratan tidak ada kesulitan karena kita dibantu sekali oleh LPDB-KUMKM seperti kemarin terkait Online Single Submission (OSS) oleh LPDB-KUMKM dibantu pengurusan perizinan dan legalitas terkait perubahan AD-ART juga dibantu oleh personel oleh LPDB-KUMKM dan dihubungkan dinas-dinas terkait,” pungkas Rif’an.

Salah satu anggota KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga yakni Muhammad Saipullah yang memiliki usaha pedagangan sandal, sepatu, dan tas telah merasakan manfaat yang nyata menjadi anggota koperasi.

Saipullah mengatakan, dirinya sudah menjadi anggota KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga sejak lama, dan mendapatkan akses permodalan dari BMT.

“Saya menjadi anggota sudah lama, untuk usaha toko sandal sepatu tas, mendapat modal usaha sejak empat tahun yang lalu sampai sekarang, Alhamdulillah pertumbuhannya dari satu cabang, sekarang sudah dua cabang,” ujar Saipullah.

Menurutnya, tarif permodalan dari
KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga cukup terjangkau bagi anggota dan memberikan dampak bagi usaha para anggota. “Kalau tarif lumayan terjangkau dibanding BMT yang lain, bisa untuk modal kerja atau usaha. Sebagai anggota BMT saya juga mendapat manfaat tambahan untuk anggota setiap tahunnya,” jelanya.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM pada tahun 2023 ini akan terus intensif menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dana bergulir kapada koperasi di seluruh Indonesia.

“Berkaca dari penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 yang mencapai target pemerintah sebesar Rp1,8 triliun, pada 2023 ini kami akan semakin intes memberikan penyaluran, dan juga pendampingan kepada koperasi,” kata Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga tidak berhenti melakukan inovasi dan transformasi pelayanan guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada calon maupun mitra eksisting LPDB-KUMKM.

“Kami yakin bahwa dengan terus meningkatkan kinerja penyaluran dana, kami dapat membantu koperasi-koperasi dan anggoatanya yang membutuhkan perkuatan permodalan untuk tumbuh dan berkembang,” papar Supomo.

Supomo juga mengajak para pelaku UMKM untuk bergabung kepada koperasi, dan para koperasi untuk mengakses dana bergulir yang disediakan oleh pemerintah guna meningkatkan usaha koperasi dan anggota.

“Kami mengajak koperasi di Indonesia untuk mengakses dana bergulir ini. Kami yakin bahwa dengan adanya dana bergulir ini, KUMKM akan mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih tarif layanan kami yang murah bagi koperasi” pungkas Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Capai Penyaluran Dana Bergulir 2022 Sebesar Rp1,86 Triliun

Jakarta:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyalurkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir sepanjang tahun 2022, yaitu sebesar Rp1,86 triliun. Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp1,8 triliun.

“Pencapaian tersebut tentu saja berkat kerja keras kita bersama. Dari pagi, siang, sore bahkan hingga larut malam teman-teman terutama dilini penyaluran masih selalu bersemangat untuk melaksanakan komite, serta proses pencairan hingga di penghujung Desember 2022,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat memberikan pengarahan kepada jajaran direksi dan pegawai LPDB-KUMKM di kantornya, Selasa (3/1/2023).

Penyaluran dana begulir tersebut dilakukan dengan pola konvensional yaitu terserap sebesar Rp950 miliar, dan pola syariah sebesar Rp911 miliar. Adapun mitra koperasi penerima pinjaman/pembiayaan dana bergulir sebanyak 193 koperasi yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

“Dapat dibayangkan betapa beratnya kita mengarungi tahun 2022 kemarin, karena kita masih bekerja dengan bayang-bayang Covid-19 yang terus menerpa kita, beberapa pegawai kita terdampak Covid-19. Namun dengan segala upaya kita tetap mampu meneruskan perjuangan dalam mencapai target berkat kesolidan kita,” ucap Supomo.

Pada tahun 2023, LPDB-KUMKM menetapkan target penyaluran dana bergulir sebesar Rp2 triliun. Strategi dalam mencapai target tahun 2023 salah satunya yaitu dengan mengedepankan inovasi layanan, mempertahankan motivasi kerja, serta terus menjaga integritas petugas layanan.

“Harapan saya di tahun 2023 akan masih dan seterusnya menjadi momentum kita dengan spirit “New LPDB” untuk mewujudkan tagline kita bahwa kita adalah salah satu pemegang peranan penting dalam menggerakan ekonomi bangsa, bahwa kita benar-benar hadir dan kita adalah mitra untuk bangsa,” katanya.

Supomo mengatakan, tahun ini penyaluran dana bergulir konvensional akan lebih difokuskan kepada koperasi sektor riil. “Kita tahun ini (2023) lebih banyak ke sektor riil. Memang sektor riil itu sudah kita bina sejak tahun kemarin, insya Allah ada hasilnya. Koperasi untuk sektor riil itu bukan hal baru, tapi apakah itu bisnis baru? Tentu tidak. Cuma model bisnis untuk koperasi itu masih banyak hal yang baru,” terang dia.

Sementara untuk pola syariah, pihaknya akan menyalurkan dana bergulir berbasis komunitas, seperti melalui Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah), maupun Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).

“Itu yang banyak kita lakukan karena Bimtek-Bimtek yang kita lakukan di tahun lalu, tahun ini akan semakin banyak. Contoh 17 pesantren di Jawa Timur Bimtek-nya sudah, tinggal mulai penataan organisasinya, cara kerjanya mereka harus rapih juga. Jadi intinya tata kelola-nya harus baik,” ungkap Supomo.

Monitoring Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, Supomo juga mengungkapkan bahwa ke depan manajemen LPDB-KUMKM akan membuat sistem monitoring kesehatan (medical check-up) seluruh karyawan. “Ada semacam early warning system. Saya minta para pimpinan di LPDB-KUMKM untuk memantau hal itu,” kata Supomo.

Oleh karena itu, para pimpinan benar-benar memantau alur dan frekuensi pekerjaan jajaran di bawahnya, sebagai bahan pertimbangan menimbang faktor kesehatan. Pasalnya, ke depan, Supomo meyakini beban pekerjaan tidak bakal semakin mudah. “Kita semua tahu akan memasuki tahun politik. Dan itu tidak mudah,” tukas Supomo.

Lebih dari itu, Supomo juga menekankan seluruh jajaran untuk meningkatkan dan menguatkan integritas dalam menjalankan tugasnya. “Integrity harus terus kita jaga, seperti sekarang ini,” pungkas Supomo.(Jef)

Tahun 2023, LPDB-KUMKM Gencarkan Penyaluran Dana Bergulir Berbasis Klaster Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Pada tahun 2023 mendatang, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan intensif menyalurkan dana bergulir kepada klaster koperasi, terutama yang bergerak pada sektor produktif.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, jelang pergantian tahun ini, LPDB-KUMKM telah banyak melakukan piloting penyaluran dana bergulir berbasis klaster koperasi.

Dengan ini, diharapkan sektor produktif seperti Pertanian, Peternakan, dan Perikanan akan semakin masif mendapatkan penyaluran dana bergulir melalui koperasi.

“LPDB-KUMKM kedepan sudah banyak piloting, dan di tahun 2023 diharapkan percepatan untuk sektor riil bersama klaster-klaster pertanian, peternakan, perikanan itu bisa berjalan dengan baik kedepan,” ujar Supomo di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, sektor pertanian, peternakan, perikanan memiliki potensi yang besar jika dikembangkan secara terstuktur mulai dari hulu yakni produksinya, penanganan pasca panen, hingga pemasaran sampai ke konsumen yang melibatkan offtaker atau buyer dalam menyerap hasil produksi para petani, peternak, dan nelayan.

“Dengan adanya kepastian pasar, maka hasil produksi bisa terserap dengan baik, kemudian dari sisi hulunya juga harus dipastikan dengan baik mulai dari pembenihan, teknik budidaya, dan pasca panen, agar hasil produksi memiliki nilai standar mutu yang bagus dan berdaya saing,” tambah Supomo.

Dengan ekosistem yang saling terhubung dan menguntungkan, maka tingkat pengembalian pinjaman kepada LPDB-KUMKM juga akan terjaga, sehingga rasio non performing loan (NPL) bisa ditekan dengan baik.

“Adanya kepastian pasar, dan terserap oleh konsumen, maka perputaran rantai nilai ekonominya terus berjalan, dan kami sebagai yang memberikan pinjaman atau pembiayaan bisa menjaga rasio NPL,” kata Supomo.

Sementara itu, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengungkapkan, dengan adanya empat mitra yang terlibat dalam kegiatan penyerahan KUR Klaster dan penyaluran dana bergulir oleh Presiden Joko Widodo, membuktikan bahwa sektor produktif seperti pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi penting untuk terus didukung dan dikembangkan.

“LPDB-KUMKM berperan aktif dengan memberikan pembiayaan melalui koperasi dimana dana dari LPDB-KUMKM digunakan seluruhnya untuk anggota yang bergerak di klaster pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum bankable atau belum bisa mengakses langsung kepada KUR perbankan bisa mengakses dana bergulir dari koperasi,” ujar Krisdianto.

Dengan adanya dana bergulir berbasis klaster koperasi, maka para petani, peternak, dan nelayan yang belum dapat mengakses KUR dari perbankan bisa memanfaatkan dana bergulir kepada koperasi mitra LPDB-KUMKM.

“Sehingga setelah mendapatkan dana bergulir dan mereka berproses untuk bisa kedepannya menjadi bankable dengan adanya peningkatan usahanya maka seterusnya koperasi anggota koperasi ini akan bisa langsung mengakses dana ke perbankan, nah di situlah peran aktif dari LPDB-KUMKM untuk menjembatani sebagai bridging para anggota koperasi,” ujar Krisdianto.(Jef)

Dana Bergulir Berbasis Klaster Koperasi, Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat

Jakarta:(Globalnews.id)- Peningkatan akses permodalan bagi Koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM terus ditingkatkan oleh pemerintah, baik melalui perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya.

Salah satu program yang tengah digencarkan adalah penyaluran Dana Bergulir berbasis klaster koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan lembaga pinjaman atau pembiayaan koperasi.

Sebagai lembaga yang berfokus pada pinjaman dan pembiayaan koperasi, LPDB-KUMKM terus intensif mendukung suksesnya Program Kerja Kementerian Koperasi dan UKM.

Seperti pada kegiatan Penyerahan KUR Klaster kepada UMKM dan Koperasi di Istana Negara, Senin (19/12/2022), terdapat empat mitra koperasi LPDB-KUMKM yang turut terlibat dalam program KUR berbasis koperasi yakni Koperasi Balo’ Toraja, Koperasi Radha Krisna, Koperasi Artha Mitra Abadi Jaya, dan Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengatakan, program KUR klaster baik kepada UMKM ataupun Koperasi harus diperluas guna memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dan juga pengembangan ekonomi masyarakat, terlebih tahun 2023 mendatang terdapat potensi gangguan ekonomi global.

Menurut Presiden, pengembangan potensi ekonomi masyarakat melalui program klaster menjadi hal yang tepat, karena dikembangkan secara terstruktur dan saling terhubung anatara produsen dan konsumen melalui ekosistem yang saling menguntungkan.

“Seperti ada klaster hortikultura yang melibatkan kalangan UMKM dari pesantren (Kopontren Al-Ittifaq). Model klaster tersebut turut menumbuhkan bisnis UMKM hortikultura karena terdapat offtaker atau penjamin pembeli yang mendukung pembelian produk UMKM,” kata Presiden.

Kemudian, ada juga klaster perkebunan kopi yang menghimpun para petani kopi di Toraja, Sulawesi Selatan yang dikembangkan oleh Koperasi Balo’Toraja.

Selain itu, ada juga klaster kerajinan tangan dan produk kesenian yang dikembangkan oleh Koperasi Radha Krisna Bali, dan Koperasi Artha Mitra Jaya Abadi Magelang.

“Ada offtaker, ada penjamin pembelinya, kemudian ada showroom untuk menjual barang itu, artinya dari produksi sampai masuk ke konsumen itu menjadi jelas, sehingga yang meminjamkan uang, bank maupun lembaga nonbank, itu juga yakin bahwa yang yang kita pinjamkan bisa kembali,” tegas Presiden.

*LPDB-KUMKM Tingkatkan Dana Bergulir Sektor Produktif*

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan pihaknya siap lebih gencar mendukung ekonomi masyarakat melalui pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi sektor produktif utamanya klaster-klaster yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo yakni sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Alhamdulillah penyerahan KUR Klaster dan Penyaluran Dana Bergulir dari LPDB-KUMKM berjalan lancar yang telah dilaksanakan dan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dan tadi sudah disaksikan bersama, Presiden menggaris bawahi bahwa adanya koperasi yang bisa menyalurkan permodalan kepada klaster-klaster pangan dan ekonomi kreatif,” kata Supomo.

Menurut Supomo, kedepan LPDB-KUMKM, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo akan semakin masif menyalurkan dan konsentrasi kepada sektor pangan sektor perikanan, dan melalui Koperasi sektor riil.

“Kemudian, LPDB-KUMKM dalam hal ini secara internal akan siap mendampingi para koperasi untuk mengembangkan di sektor-sektor tadi, karena tenyata beberapa Koperasi yang telah kami biayai disektor produktid bisa berjalan dengan baik dan menjadi role-model bisnis untuk percepatan pertumbuhan sektor UKM melalui klaster di koperasi,” pungkas Supomo.(Jef)