Semua tulisan dari globalnewsid

Dana Bergulir Dorong KSPPS BSM Wonosobo Tingkatkan Kualitas Usaha

Wonosobo:(Globalnews.id)-Koperasi merupakan wadah kumpulan orang yang secara sukarela bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Kegiatannya berupa menyelenggarakan produksi, penjualan, pembelian barang atau jasa, maupun simpan pinjam.

Dengan berasaskan kekeluargaan, demokrasi, dan semangat persaudaraan, koperasi menjalankan usahanya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan dasar dan menyejahterakan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial.

Demikian yang fokus dikerjakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Bersama Surya Mandiri (KSPPS BSM) di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Koperasi primer yang beralamatkan di Jalan Sikarim Nomor 02 Desa Mlandi Kecamatan Garung Wonosobo ini merupakan koperasi pertama dengan pola syariah yang sudah mendapatkan izin usaha dari sistem Online Single Submission (OSS).

Menurut Ketua KSPPS BSM Ahmad Riyanto, koperasi yang berdiri sejak tahun 1999 dan telah memiliki dua kantor cabang di Kabupaten Wonosobo, telah menerapkan sistem Islamic Micro Finance Application (IMFA) Rowasia Core System dan telah terintegrasi ke seluruh cabang koperasi secara real time.

“Upaya meningkatkan kinerja koperasi selain melalui teknologi, juga membutuhkan perkuatan permodalan. Oleh sebab itu KSPPS BSM bersinergi dengan pemerintah yaitu Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendapatkan dana bergulir sejak tahun 2012 hingga sekarang,” tutur Ahmad.

Modal tersebut, lanjut Ahmad, dimanfaatkan untuk perkuatan usaha koperasi serta memenuhi tingginya kebutuhan permintaan modal anggota. Setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, KSPPS BSM mengalami peningkatan dari sisi usaha, keuangan, serta produktifitas.

“Pembiayaan LPDB-KUMKM juga membuka cara pandang koperasi dalam menjalankan strategi-strategi usaha lainnya dalam upaya memperluas pemasaran, selektif dalam realisasi pembiayaan, serta mengedepankan perbaikan tata kelola pembiayaan,” jelas Ahmad.

Melalui proses yang mudah, cepat, tepat, dan murah dari LPDB-KUMKM, pungkas Ahmad, KSPPS BSM mempelajari banyak hal dari LPDB-KUMKM mengenai pemanfaatan dana, khususnya terkait kelengkapan persyaratan administrasi. Harapannya, dengan adanya dukungan pemerintah terhadap koperasi melalui dana bergulir LPDB-KUMKM, menjadikan koperasi-koperasi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan terutama dari sisi kualitas usaha dengan tetap berpedoman pada prinsip dan tujuan awal koperasi yaitu menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

Senada dengan KSPPS BSM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, teknologi dan digitalisasi mendorong koperasi untuk terus meningkatkan kualitas kompetensi, kemitraan, dan pemasaran. Kehadiran inovasi teknologi juga dapat mempermudah koperasi menuju arah modern, dengan dukungan perkuatan permodalan untuk pengembangan bisnis dan produktivitas usaha.

“LPDB-KUMKM berkomitmen memudahkan akses dana bergulir dan berharap akses pembiayaan tersebut dapat memperluas operasional koperasi, meningkatkan pelayanan anggota, meningkatkan kapasitas produksi, dan membuka peluang baru dalam memasarkan usaha,” kata Supomo.

Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, juga diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus berkembang dan berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian nasional. Selain itu, koperasi harus beradaptasi dan berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga dapat menjadi pilar utama penyangga ekonomi rakyat serta memperkokoh ekonomi nasional.(jef)

Dukung Perhelatan MotoGP Mandalika, ASDP Catat Kenaikan Trafik Penumpang hingga 26 Persen

Lombok:(Globalnews.id)- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan trafik penumpang hingga 26% yang menyeberang dari Bali ke Lombok selama periode Minggu (22/09) hingga Sabtu (28/09) atau H-5 berlangsungnya perhelatan MotoGP Mandalika. Pergerakan penumpang mencapai 26.996 orang atau naik 26 persen dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 21.413 orang.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyatakan bahwa sejak awal bulan September ASDP telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan selama perhelatan MotoGP berlangsung. “Sebagai penyedia layanan penyeberangan utama, kami memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung kesuksesan event internasional ini dengan memastikan kesiapan operasional di seluruh lini,” ungkap Shelvy.

Salah satu fokus utama ASDP adalah di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, yang melayani rute strategis Lembar-Padang Bai, Bali. Diperkirakan, selama perhelatan MotoGP jumlah penumpang akan melonjak 2 hingga 3 kali lipat dari hari-hari biasa, dengan potensi mencapai 12.000 hingga 14.000 penumpang per hari.

Adapun untuk mengatasi lonjakan ini, ASDP juga telah berkoordinasi dengan BPTD selaku regulator yang berwenang dalam pengaturan jadwal kapal, dimana selama perhelatan MotoGP telah disiapkan sekitar 22 hingga 24 unit kapal laik laut yang akan dioperasikan secara dinamis. “Dalam kondisi normal, sesuai dengan pengaturan dari BPTD terdapat 13 unit kapal yang dioperasikan setiap hari. Namun, saat terjadi lonjakan, jumlah armada dapat ditingkatkan hingga lebih dari 20 unit, menyesuaikan situasi di lapangan,” jelas Shelvy.

Pada Jumat (27/09) atau H, menjadi puncak arus penyeberangan dari Bali menuju Lombok, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan ajang balap bergengsi tersebut, dimana total penumpang mencapai 4.486 orang dan kendaraan sebesar 1.462 unit.

Berdasarkan data Pelabuhan Padangbai periode HH Sabtu (28/09), tercatat sebanyak total 3.631 penumpang menyeberang menuju Lembar atau turun sebesar 19% dibanding hari sebelumnya yang berjumlah 4.486 orang.

Adapun jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari Pulau Bali menuju Lombok mencapai 982 unit kendaraan atau turun sebesar 9% dibandingkan hari Jumat (27/09) yang tercatat sebanyak 1.082 unit kendaraan. Untuk kendaraan roda empat, tercatat sebanyak 190 unit atau turun 21% dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 240 unit. Total kendaraan tercatat mencapai 1.292 unit atau turun 12% dibanding periode H yang mencatatkan 1.462 unit kendaraan.

Total penumpang menyeberang dari Bali menuju Lombok selama periode H-5 hingga HH atau Minggu (22/09) hingga Sabtu (28/09) mencapai 26.996 orang. Total kendaraan roda dua sebanyak 6.461 unit, roda empat mencapai 1.294 unit, dan total seluruh kendaraan mencapai 8.794 unit.

ASDP terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima, khususnya dalam mendukung event internasional seperti MotoGP Mandalika, yang tidak hanya berdampak positif pada sektor pariwisata tetapi juga mendorong perekonomian lokal.

Sebelum perhelatan, ASDP terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk melakukan reservasi tiket ferry melalui platform trip.ferizy.com guna menghindari risiko tidak tersedianya tiket, terutama di saat puncak acara. Calon penumpang dapat melakukan reservasi tiket secara online hingga 60 hari sebelum keberangkatan, sehingga mereka bisa merencanakan perjalanan lebih aman dan nyaman.(jef)

DITJEN HUBDAT AJAK MASYARAKAT HINDARI ENAM FAKTOR UTAMA KECELAKAAN

BANDUNG:(Globalnews.id) — Dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan jalan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat hindari faktor-faktor utama kecelakan. Hal ini disampaikan Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh saat membacakan sambutan pada kegiatan Puncak Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2024 di Terminal Tipe A Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/9).

“Kita harus berupaya untuk menghindari faktor risiko utama kecelakaan, setidaknya ada enam faktor utama di antaranya tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudi dalam keadaan mabuk, penggunaan truk untuk angkutan orang serta berkendara dengan melawan arah,” ungkap Amirulloh.

Lebih lanjut Ia mengatakan angka kecelakaan secara nasional pada tahun 2023 masih tergolong cukup tinggi dengan jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 152.008 kejadian dengan jumlah meninggal dunia sebanyak 27.895 korban.

Adapun sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase 76%, disusul oleh Angkutan Barang sebesar 10% dan Angkutan Orang 8%. Sementara, Mobil Penumpang 2%, Kendaraan Tidak Bermotor 2% dan lainnya 1,8%. Dan yang menjadi korban kecelakaan paling banyak adalah masyarakat yang berada pada usia produktif yaitu usia 15-49 tahun.

Maka dalam kesempatan ini Ia menuturkan masih banyak tantangan dan upaya-upaya yang harus kita lakukan dalam mewujudkan budaya tertib berlalu lintas berkeselamatan. Untuk mewujudkannya semua pemangku kepentingan harus secara terus-menerus melakukan edukasi dan sosialisasinya dengan harapan mengurangi angka kecelakaan yang cukup tinggi itu.

“Saya mengingatkan baik di pemerintah pusat, daerah, BUMN maupun swasta dapat memberikan edukasi keselamatan jalan dan saya mengajak saudara-saudara sekalian agar menghindari faktor-faktor penyebab utama kecelakan,” tegasnya.

Ia berharap hal – hal tersebut dapat mendorong masyarakat untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan literasi terkait sikap dan perilaku berkeselamatan dijalan, maka semua orang dapat menjadi pahlawan keselamatan jalan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Sebagai informasi, hari ini kegiatan Puncak Pekan Keselamatan Jalan tidak hanya dilaksanakan di provinsi Jawa Barat, melainkan dilaksanakan pula di provinsi Jambi dan Kalimantan Utara.

Kegiatan yang dihadiri oleh sebanyak 100 siswa SMAN 1 dan 20 Bandung turut dihadiri oleh Plt. Direktur Angkutan Jalan, Muhammad Fahmi, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Agus Didik, Pejabat Struktural di lingkungan Balai Pengelola Transportasi Darat serta _stakeholder_ terkait. (jef)

BNI Bawa Atlet Bulu Tangkis Indonesia Ukir Sejarah di Kancah Global

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI patut bangga bisa menjadi bagian sejarah dalam mencetak prestasi atlet badminton atau bulu tangkis Indonesia bertaraf internasional.

Sebagai sponsor resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sejak Mei 2021, BNI telah berperan besar dalam membantu atlet bulu tangkis Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.

Dalam empat tahun terakhir, kontribusi BNI berhasil mengantarkan sejumlah atlet berbakat Indonesia meraih berbagai prestasi. Kehadiran BNI dalam mendukung pemulihan sektor olahraga sejak pandemi menjadi katalis penting agar atlet-atlet Indonesia bisa terus bersaing dan berprestasi.

Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun 2021, Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas di nomor Ganda Putri dan satu medali perunggu di nomor Tunggal Putra. Keberhasilan ini menjadi titik awal dari rangkaian prestasi bulu tangkis Indonesia yang didukung oleh BNI.

Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil meraih gelar juara di ajang Thomas Cup 2021, meski pada edisi berikutnya di 2022 hanya mampu finis sebagai runner-up.

Di kejuaraan Badminton Asia Team 2022, Indonesia kembali menorehkan prestasi dengan menjadi Juara Tim Putri dan runner-up di Tim Putra.

Pada tahun 2024, bulu tangkis Indonesia mencetak sejarah baru. Jonatan Christie berhasil memenangkan gelar Tunggal Putra di All England 2024 setelah mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dalam All Indonesian Final, mengakhiri penantian 30 tahun sejak kemenangan terakhir Hariyanto Arbi pada 1994.

Di nomor Ganda Putra, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mempertahankan gelar juara All England setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Cha/Soh Wooi Yik. Prestasi ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai juara umum All England 2024.

Tidak berhenti di situ, Gregoria Mariska Tunjung turut mencetak sejarah dengan meraih medali Olimpiade pertamanya di Olimpiade Paris 2024, menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih medali sejak Maria Kristin Yulianti di Beijing 2008.

Atas prestasi-prestasi tersebut, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengaku bangga bisa menjadi bagian sejarah keberhasilan atlet-atlet muda Indonesia dalam mengukir prestasi di kancah global.

“Tidak ada kalimat yang lebih mewakili atas pencapaian ini selain rasa bangga dan syukur serta terima kasih untuk seluruh atlet yang telah berjuang membawa nama harum Indonesia,” ujar Royke.

Royke juga menegaskan, selama empat tahun terakhir, BNI selalu berkomitmen untuk mendukung perkembangan olahraga, khususnya bulu tangkis, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dukungan ini sejalan dengan fokus perseroan sebagai bank milik negara yang Go Global.

“Kami berharap dukungan ini dapat memotivasi seluruh atlet dan masyarakat untuk terus mendukung bulu tangkis Indonesia,” tambah Royke.

Lebih lanjut Royke juga mengatakan, BNI siap mendukung program pembinaan dan keberlanjutan prestasi atlet bulu tangkis Indonesia di masa mendatang sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk mengantarkan atlet muda Indonesia meraih kesuksesan di panggung dunia.

“Kami akan terus mendukung dan mengawal kemajuan bulu tangkis di Indonesia agar dapat terus melahirkan atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa di tingkat global,” pungkas Royke. (jef)

LPDB-KUMKM Dongkrak Produktivitas Petani Kentang di Dieng melalui Koperasi

Wonosobo:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui kelembagaan koperasi.

Salah satu kisah sukses datang dari Umi, seorang petani kentang di wilayah Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Umi, yang telah menggeluti usaha pertanian kentang selama 10 tahun, merasakan dampak positif dari bergabung dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati, salah satu mitra koperasi LPDB-KUMKM di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Melalui koperasi, Umi berhasil mendapatkan akses pembiayaan untuk mengembangkan usahanya di sektor pertanian dan homestay.

“Proses pengajuan pinjaman dari koperasi sangat mudah dan cepat,” ungkap Umi. Dana yang saya peroleh saya gunakan untuk sewa lahan, membeli bibit, dan memenuhi kebutuhan sarana produksi lainnya. Berkat bantuan ini, produktivitas pertanian saya meningkat signifikan,” kata Umi.

Menurut Umi, bukan hanya untuk usaha pertanian, modal dari koperasi juga digunakan untuk meningkatkan kapasitas homestay miliknya.

“Alhamdulillah permodalan ini saya gunakan juga untuk meningkatkan kapasitas homestay, karena Dieng ini semakin hari semakin ramai pengunjungnya, harapannya bisa terus bermitra dan kerja sama antara koperasi dan juga LPDB-KUMKM,” kata Umi.

*Solusi Permodalan UMKM*

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, kisah sukses Umi ini menunjukkan bahwa pembiayaan bergulir dari LPDB-KUMKM melalui koperasi dapat menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.

“Dengan memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau, kami ingin mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM naik kelas termasuk sektor pertanian. Kami berharap semakin banyak petani yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan bergulir ini,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, dengan dukungan dari LPDB-KUMKM melalui mitra koperasi, Umi tidak hanya berhasil meningkatkan produksi kentang, tetapi juga berencana mengembangkan usaha homestay miliknya.

“Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan bergulir tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru dan diversifikasi usaha para UMKM. Dampaknya ekonomi akan terus bergerak dan bertumbuh,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan memberikan akses pembiayaan kepada UMKM melalui koperasi, pihaknya berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“LPDB-KUMKM berharap kisah sukses Umi dapat menginspirasi para petani dan pelaku UMKM lainnya untuk memanfaatkan layanan pembiayaan yang tersedia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan koperasi, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat semakin maju dan mandiri,” kata Supomo.

Supomo berharap, pelaku UMKM untuk bergabung kepada koperasi agar bisa mendapatkan permodalan, pendampingan usaha, hingga pemasaran.

“Sebab koperasi saat ini sudah bisa menjadi konsolidator bagi produk UMKM, dengan koperasi juga bisa akses permodalan dengan mudah, murah, dan cepat, salah satunya dari dana bergulir LPDB-KUMKM,” kata Supomo.(jef)

BNI Torehkan Pertumbuhan Aset Signifikan dalam 5 Tahun, Didukung Transformasi Digital dan Ekspansi Strategis

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan performa yang impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang kuat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data keuangan yang dirilis, aset BNI tumbuh signifikan sebesar 27%, dari Rp 845,6 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 1.072,45 triliun hingga pertengahan 2024.

Salah satu faktor terbesar adalah pertumbuhan kredit yang konsisten dari Rp 556,77 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 726,97 triliun pada semester pertama 2024. BNI secara aktif menyalurkan kredit ke sektor korporasi, terutama dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur dan nasabah top-tier.

Selain peningkatan kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga berperan penting. DPK BNI naik dari Rp 614,31 triliun pada 2019 menjadi Rp 772,32 triliun pada semester pertama 2024, yang menunjukkan kepercayaan nasabah dan meningkatnya likuiditas BNI.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pertumbuhan aset yang dicapai BNI ini tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan secara menyeluruh dan perluasan jaringan global.

“BNI berkomitmen untuk menjadi bank digital terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional, perluasan jangkauan layanan, serta memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik kepada nasabah melalui inovasi digital,” ujar Okki.

Transformasi BNI memiliki beberapa pilar utama yang saling terkait. Salah satunya adalah digitalisasi di seluruh layanan perbankan, yang memungkinkan BNI untuk semakin memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.

Aplikasi mobile banking unggulan BNI, wondr by BNI, menjadi salah satu inisiatif digital yang telah sukses menarik perhatian masyarakat. Fitur 3 dimensi keuangan yang ditawarkan, yakni Transaksi, Insight, dan Growth, dirancang untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan menumbuhkan aset mereka.

“Ini memungkinkan BNI untuk menawarkan solusi keuangan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan aset,” kata Okki.

Selain itu, transformasi ini juga berfokus pada peningkatan daya saing dan penguatan tata kelola perusahaan. BNI secara berkelanjutan melakukan penguatan tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan keberlanjutan yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Inisiatif-inisiatif BNI dalam transformasi juga terlihat dari langkah-langkah strategis seperti akuisisi Bank Mayora pada 2021 yang kini berganti nama menjadi hibank, yang difokuskan pada ekosistem UMKM digital.

Ekspansi bisnis BNI ke berbagai segmen pasar juga turut meningkatkan nilai aset secara keseluruhan karena dapat membuka peluang baru dan memperkuat kontribusi dari berbagai sektor bisnis yang digeluti BNI.

Di samping itu, BNI juga melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) pada 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham BBNI di pasar modal.

“Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, BNI optimis bahwa transformasi yang dilakukan akan terus meningkatkan performa keuangan bank, memperkuat pangsa pasar, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital,” pungkas Okki. (jef)

Segara Research Institute : PP no 28 TAHUN 2024, Sisakan Tantangan Kesehatan Bayi

JAKARTA :(Globalnews.id)-Pemberlakuan Undang Undang Kesehatan No 17 Tahun 2023 dan aturan turunannya melalui Peraturan Pemerintah (PP) no 28 tahun 2024 menuai apresiasi publik. Regulasi anyar ini dianggap cukup memadai dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, melindungi masyarakat, menjaga kepentingan publik dan membantu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia.

Namun, ada sejumlah tantangan yang penting dicermati. Beleid baru ini mendapatkan penilaian positif karena dianggap mampu mengakomodir seluruh aspek dalam sistem kesehatan di Indonesia. Seperti mengatur berbagai upaya yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan serta mengatur kewenangan dan tanggung jawab tenaga kesehatan.

Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam, Undang-Undang Kesehatan No.17 Tahun 2023 merupakan tonggak penting perwujudan amanah UUD 1945, memastikan kehadiran negara dalam pengaturan kesehatan di Indonesia. “PP No.28 Tahun 2024 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut ditujukan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat. Kami apresiasi niat baik pemerintah,” kata Piter,di Jakarta Kamis (26/9)

“Meski demikian, UU Kesehatan tetap menyisakan sejumlah tantangan besar, khususnya dalam menindaklanjuti semua materi muatan UU Kesehatan ke dalam Peraturan Pemerintah dan peraturan pelaksanaan lainnya,” lanjutnya.

Piter memberikan beberapa contoh tantangan. “Di satu sisi, PP memberikan kepastian hukum. Namun di sisi lainnya, PP ini berpotensi menciptakan kebingungan yang dapat berdampak pada upaya edukasi masyarakat sampai dengan perekonomian,” sebut Piter.

Piter menjelaskan, UU Kesehatan dan PP nomor 28 memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha yang berkecimpung di sektor kesehatan. Pelaku bisnis bisa kembali fokus mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan konsumen karena merasa telah memiliki batasan atau pagar yang jelas, sehingga tidak keluar dari koridor hukum.

Menilik soal kesehatan bayi, PP No.28 tahun 2024 menyatakan bahwa setiap bayi berhak memperoleh air susu ibu (ASI) eksklusif sejak dilahirkan sampai usia 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. Pengecualian terkait indikasi medis ini juga sejalan dengan the International Code of Marketing of Breast-Milk Substitutes (WHO Code).

“Dengan kata lain, PP No. 28 tahun 2024 mengakui bahwa susu formula dapat digunakan untuk menggantikan ASI ketika ASI Eksklusif tidak dapat diberikan dan donor ASI tidak tersedia. Ini bentuk konfirmasi sekaligus validasi bahwa susu formula dapat dikonsumsi bayi usia 0-6 bulan,” kata Piter.

WHO telah menerbitkan WHO Code pada tahun 1981 dengan tujuan memberikan dukungan dan perlindungan terhadap proses menyusui dengan cara mengatur praktik perdagangan formula bayi dan produk Pengganti ASI (PASI) lainnya. Sejauh ini Indonesia cukup berhasil mengimplementasikan WHO Code, khususnya bila dibandingkan dengan capaian rata-rata negara di Asia dan dunia. Merujuk Marketing of BMS: National Implementation of the International Code Status Report 2020, Pencapaian Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 50%. Lebih baik dari rata-rata implementasi di kawasan Asia (41%) dan di tingkat global (11%).

Cukup berhasilnya implementasi WHO Code di Indonesia menyiratkan bahwa ketentuan pengaturan praktik perdagangan formula bayi dan produk pengganti ASI untuk produk bayi hingga usia satu tahun yang diberlakukan oleh pemerintah sejauh ini tidak menghambat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia.

Keberadaan susu formula dan upaya mendorong pemberian ASI Eksklusif seharusnya tidak perlu dipertentangkan. PP No. 28 tahun 2024, sebagaimana juga WHO, mengakui bahwa susu formula aman dan dapat diberikan kepada bayi ketika ASI tidak dapat diberikan oleh Ibu bayi ataupun oleh donor.

Terkait hal itu, menurut Piter, peraturan turunan PP No.28 Tahun 2024 sejatinya tidak perlu merubah ketentuan yang sudah ada saat ini, yaitu pembatasan kegiatan promosi susu formula sesuai dengan PP No. 69 Tahun 1999. “Bahwa PP sebelumnya (PP No.69 Tahun 1999) sudah mengatur ketat iklan tentang pangan yang diperuntukkan bagi bayi yang berusia sampai dengan satu tahun, di mana industri sudah ikut aturan main karena diatur secara ketat,” sebut Piter.

Piter menambahkan bahwa yang lebih penting dilakukan adalah edukasi mengenai nutrisi yang dapat dilakukan bersama antar pemangku kepentingan. Apalagi angka prevalensi stunting belakangan menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan.

Data BPS menunjukkan bahwa angka pemberian ASI Eksklusif di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga 2022 dari 68,84% menjadi 72,04% (2022) dan 73,9% (2023). Namun demikian, di sisi lain, pada tahun 2023 terjadi perlambatan penurunan angka prevalensi stunting yang hanya turun 0,1% dari 21,6% di tahun 2022 menjadi 21,5% di tahun 2023.

“Melihat kondisi yang ada mengenai pemberian ASI Eksklusif dan juga perlunya percepatan penurunan angka stunting, diperlukan penciptaan kondisi yang mendukung pemberian ASI Eksklusif seperti ruang laktasi di kantor dan ruang publik, serta penguatan akses informasi atas pilihan nutrisi yang sehat bagi bayi,” jelas Piter. “Saya kira di saat masih ada isu stunting dan juga semakin meningkatnya proporsi tenaga kerja perempuan, justru akses terhadap produk dan informasi produk butuh diperkuat,” tambah Piter.

Piter mengharapkan agar pemerintah bisa menjaga momentum positif ini untuk mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kondisi perekonomian. Diperlukan kondisi regulasi yang kondusif sehingga angka pemberian ASI Eksklusif terus meningkat, angka prevalensi stunting semakin membaik dan kontribusi industri nutrisi terhadap perekonomian juga terjaga. Hal ini perlu dijaga di tengah-tengah trend pemberhentian hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, korban PHK industri manufaktur telah mencapai 46 ribu pekerja sepanjang tahun 2024. Industri tekstil, garmen dan alas kaki menjadi sektor terbesar penyumbang PHK akibat anjloknya permintaan konsumen dalam tiga tahun terakhir. (jef)

Sinergi BTN dan Syailendra Capital, Hadirkan Dua Produk Reksa Dana Unggulan

Jakarta:(Globalnews.id) – Pasar saham dan obligasi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif dan membuka banyak peluang menarik bagi para investor Tanah Air. Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 13,6 juta pada Agustus 2024 lalu, menunjukkan minat masyarakat yang semakin besar terhadap investasi.

Di luar dari capaian tersebut, total aset yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan peningkatan sebesar 6% dari Rp7.744 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp8.553 triliun pada Agustus 2024. Total dana kelolaan reksa dana (Asset Under Management) juga bertumbuh sebesar 2,12% hingga Agustus 2024, mencapai Rp810,59 triliun.

Melihat tren positif ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi berkolaborasi dengan Syailendra Capital, salah satu dari 10 perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan hadirnya dua produk reksa dana unggulan milik Syailendra yang bisa diakses secara digital melalui aplikasi BTN Mobile ataupun secara offline melalui tenaga profesional BTN yang dapat memberikan portfolio advisory service yang telah tersebar diseluruh kota besar di Indonesia.

Direktur SME and Retail Funding BTN Muhammad Iqbal mengatakan, BTN sangat menyambut baik sinergi dengan Syailendra Capital dalam menghadirkan pilihan investasi reksa dana untuk nasabah. Kerjasama ini diyakini akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak, serta dapat meningkatkan layanan reksa dana dengan memberikan pilihan produk yang sesuai dengan karakterisik investasi dan profil risiko nasabah.

“BTN berharap kedepan bisa menjadi salah satu top of mind nasabah dalam melakukan investasi reksa dana. Untuk itu, kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan AUM Reksa Dana secara keseluruhan naik lebih dari 20% hingga akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Iqbal dalam media briefing Kerjasama Strategis BTN-Syailendra Capital dengan tema “Riding Market Momentum Through A Diversified Wealth Portfolio” di Jakarta, Kamis 26 September 2024.

Adapun produk yang dikerjasamakan adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif.

Menurut Iqbal, untuk memasarkan dua produk reksa dana tersebut, BTN akan memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang telah memiliki fitur “Reksa Dana” sejak dua bulan lalu. Melalui fitur ini, para nasabah juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time. Selain itu, BTN juga akan mengandalkan personil BTN Prioritas yang telah memiliki sertifikasi menjual produk Reksa Dana di 57 outlet prioritas perseroan di seluruh Indonesia.

Iqbal berharap, adanya kerjasama dengan Syailendra ini akan membuat transaksi reksa dana nasabah BTN terus tumbuh pada tahun 2024. Pada Semester I tahun 2024, AUM Reksa Dana secara keseluruhan sudah tumbuh lebih dari 15% dengan jumlah nasabah yang memiliki produk reksa dana naik sekitar 10%.

“Sampai dengan saat ini transaksi produk Syailendra yang dijual di Bank BTN sudah terjual lebih dari Rp80 miliar. Tentunya target yang kami harapkan dengan adanya produk Syailendra ini adalah meningkatkan AUM Reksa Dana Bank BTN secara keseluruhan ke posisi 20% secara YoY dan Nasabah yang memiliki produk Reksa Dana naik ke 15% YoY ,” kata Iqbal.

Sementara itu, Chief Retail Officer Syailendra Capital, Victor Teja menambahkan, peningkatan total aset di pasar saham dan obligasi adalah sinyal positif yang menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tertarik dan sadar akan pentingnya berinvestasi. Kesempatan ini perlu ditangkap oleh para pelaku industri keuangan untuk memberikan akses investasi yang aman dan terpercaya.

“Itulah yang mendasari kami untuk menyambut kolaborasi dengan salah satu bank yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia, BTN. Apalagi BTN baru meluncurkan fitur “Reksa Dana” di aplikasi BTN Mobile. Hal inilah yang menjadi alasan utama BTN untuk menggandeng Syailendra Capital dengan tahap awal menghadirkan dua produk unggulannya yakni Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP),” katanya.

Lebih jauh Victor memaparkan, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi menyerupai indeks MSCI Indonesia Value. Produk ini berisi saham-saham large cap/blue chip (berkapitalisasi besar) yang undervalued (murah), sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang. Per 23 September 2024, selama 3 tahun terakhir, SMSCI berhasil cetak return sebesar 30,85%, mengalahkan indeks harga saham gabungan yang berkinerja 26,58% pada periode yang sama.

Sedangkan, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) yang fokus mengalokasikan dana 80% – 100% pada Efek Bersifat Utang (Obligasi) Pemerintah maupun Korporasi. Per 23 September, selama 3 tahun terakhir, SPTP berhasil cetak return sebesar 18,87%, mengalahkan indeks reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja 10,34% pada periode yang sama.

“Kesadaran masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal kian dilirik sebagai salah satu cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Kami berharap, tren ini dapat terus dijaga terlebih dengan adanya kerja sama dengan BTN yang diharapkan dapat menyasar ke lapisan masyarakat Indonesia yang lebih luas,” pungkas Victor.(jef)

Penandatanganan Nota Kesepahaman Tri Dharma Perguruan Tinggi: Komitmen Bersama Universitas Mulawarman bersama IABC Indonesia, VMCS, dan NoLimit

Samarinda:(Globalnews.id)- Di era digitalisasi dan media sosial yang berkembang pesat, serta kecanggihan teknologi yang terus maju, menuntut dunia korporasi dan perguruan tinggi untuk dapat berkolaborasi dalam menjawab berbagai tantangan dan tuntutan di masyarakat. Komunikasi pun memiliki peran yang semakin besar dalam meningkatkan reputasi, kredibilitas, dan kepercayaan pemangku kepentingan.

Hal ini mendasari penandatangan Nota Kesepahaman Universitas Mulawarman bersama International Association of Business Communicators (IABC Indonesia)/Perkumpulan Komunikasi Internasional Indonesia (PERKOMII), VMCS Advisory, dan NoLimit Indonesia yang diadakan di Teater Universitas Mulawarman.

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi ditandatangani oleh Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng., Rektor Universitas Mulawarman, yang diwakili Dr. Ir. Nataniel Dengen, S.Si., M.Si., Wakil Rektor 4 Universitas Mulawarman; Elvera N. Makki, S.IP., MBA., ABC, SCMP, Presiden IABC Indonesia dan CEO VMCS Advisory, serta Dr. Aqsath R. Naradhipa, CEO NoLimit Indonesia.

Sesi dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation Agreement (IA) dengan para dekan dan ketua program studi lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, disaksikan oleh 170 mahasiswa dan mahasiswi.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng., yang diwakili Dr. Ir. Nataniel Dengen, S.Si., M.Si., Wakil Rektor 4 menyatakan, “Kerjasama ini sangat penting sebagai langkah awal untuk mulai membangun komunikasi antar lembaga, perguruan tinggi, dan praktisi lintas industri dalam rangka mendorong pengembangan-pengembangan dan inovasi yang dibutuhkan Indonesia kedepannya, khususnya dalam mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2024 dalam pilar sumber daya manusia yang unggul.”

Selanjutnya, sebagai Keynote Speaker, Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D , Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ototita Ibu Kota Nusantara memaparkan perkembangan terkini pembangunan Nusantara.

Elvera N. Makki melanjutkan dengan pembahasan mengenai pentingnya penguatan reputasi kampus di era digital dan media sosial, yang berfokus pada campus branding, “Reputasi sangat penting dikelola oleh perguruan tinggi di era digital dan media sosial yang semakin menuntut transparansi dan komunikasi aktif dengan pemangku kepentingannya. Dengan reputasi yang kuat, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan ranking yang lebih baik. Reputasi tidak hanya diusahakan oleh kampus, namun juga mahasiswa dan mahasiswinya, antara lain melalui keunggulan akademis, penulisan jurnal tersitasi, aktif mengikuti kegiatan sosial, kompetisi olahraga, seni, dan budaya, serta mulai mengikuti konferensi bertaraf internasional.”

Aqsath R. Naradhipa juga memberikan pemaparan dengan pembahasan yang berfokus pada bagaimana algoritma, machine learning dan Artificial Intelligence (AI) dalam menganalisis data akademik dapat meningkatkan akurasi hasil penelitian. “Pemanfaatan big data saat ini sudah lebih merata, tidak hanya di industri bisnis dan pemerintahan, tetapi juga di perguruan tinggi. Pemanfaatan teknologi ini bisa membantu para akademisi untuk mendapatkan data pelengkap yang lebih realtime dengan jumlah yang besar, hingga memetakan dan memprediksi apa yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan.“

Lanjutnya, “NoLimit percaya workshop Big Data untuk akademisi ini penting untuk dilakukan, terlebih workshop big data pertama di tanah Nusantara ini bisa menjadi awalan untuk kegiatan-kegiatan lainnya.”

Dr. Catur Suratnoaji, M.Si., Dekan FISIP UPN Veteran Jawa Timur berkata, “Seminar ini merupakan hal yang sangat penting karena sekarang merupakan era digital dimana semakin banyak masyarakat memegang gawai, dimana reputasi seseorang, reputasi organisasi, bahkan reputasi bangsa dan negara itu dibangun. Jadi ya sangat penting agar orang-orang memahami betul, begitu pentingnya media sosial untuk membangun sebuah reputasi.”

UPN Veteran Jawa Timur memaparkan peran big data dalam menganalisa dan memahami reputasi.Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para mahasiswa dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan dan para pembicara memberikan tanggapan yang inspiratif dan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk terus mengasah keterampilan serta berkontribusi secara nyata dalam pembangunan masa depan bangsa.

“Acara ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan menginspirasi para peserta, khususnya generasi muda, untuk lebih proaktif dalam mengambil peran dalam pembangunan bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional.” tutup Elvera.(jef)

Dukung Transisi Hijau Sektor Energi, BNI Gelar BEST Event

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar acara BNI ESG and Sustainability Transition Event atau BEST Event dengan tema “Energy Sectors Foresight to Encounter Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indoneasia (TKBI).” Acara yang berlangsung Selasa (24/9/2024) di Jakarta ini membahas taksonomi keuangan berkelanjutan, landscape perkembangan regional, serta langkah-langkah penerapannya di Indonesia.

Narasumber dari berbagai lembaga, termasuk OJK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM, serta International Finance Coporation (IFC), memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang dalam transisi hijau.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada menegaskan komitmen BNI dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) terutama pada pelaksanaan transisi hijau. “Transisi hijau menjadi suatu keharusan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan,” kata David.

BNI telah menerapkan Climate Risk Stress Test (CRST) pada bulan Juli 2024, sebagai upaya untuk menilai dampak risiko perubahan iklim terhadap portofolio bank.

CRST ini mencakup 50% dari total portofolio kredit BNI, termasuk tujuh kategori industri, salah satunya sektor energi. Proses ini menjadi langkah awal dalam penilaian risiko debitur dari aspek lingkungan.

David juga menjelaskan, transisi ini memerlukan dukungan modal dan investasi yang signifikan. Untuk itu, BNI meluncurkan Sustainability Linked Loan (SLL), yang ditujukan bagi debitur dengan target keberlanjutan yang selaras dengan strategi bisnis mereka.

Program ini memberikan insentif berupa penurunan bunga jika debitur mencapai target keberlanjutan yang telah disepakati. Pada Juni 2024, BNI telah menyalurkan SLL sebesar Rp 5,9 triliun kepada sektor seperti poultry, manufaktur besi, semen, dan manufaktur packaging.

Pencapaian BNI dalam portofolio green loan juga menunjukkan hasil positif, dengan pertumbuhan sebesar 13% YoY selama tahun 2023. Hingga Juni 2024, pencapaian green loan BNI telah mencapai 101% dari target tahun 2024 sebesar Rp 71,27 triliun.

Seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim, taksonomi keuangan berkelanjutan menjadi pilar utama untuk mengarahkan investasi ke proyek yang berkelanjutan.

“Taksonomi keuangan akan menjadi penting dalam menentukan arah investasi dan pembiayaan di masa depan,” ungkap David.

OJK juga telah mengembangkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) sebagai pengembangan dari Taksonomi Hijau Indonesia, mengacu pada ASEAN Taxonomy versi 2.

BNI pun menyambut baik penerapan TKBI, yang diharapkan dapat memberikan arah jelas dalam pengklasifikasian pelaku usaha dan mendorong transisi ke arah hijau.

“Kami berharap TKBI dapat menjadi pendorong bagi pelaku usaha untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau,” ujar David.

Dalam kesempatan BEST Event ini, BNI mengundang debitur sektor energi untuk memahami lebih dalam tentang peran taksonomi dalam pelaksanaan usaha yang berkelanjutan menuju ekonomi hijau.

BNI menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor jasa keuangan, dan dunia usaha untuk mengoptimalkan pelaksanaan TKBI demi mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC) Pemerintah.

“Dengan langkah ini, BNI berharap dapat mewujudkan komitmen bersama dalam menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” tutup David. (jef)