Semua tulisan dari globalnewsid

National Virtual Talk: Kominfo dan IPPNU Ajak Santri Ikut Bantu Tangkal Hoax dan Sebarkan Kebaikan

Jakarta:(Globalnews.id)-Pandemi memang menciptakan krisis ekonomi yang mendorong resesi ekonomi global terburuk dalam delapan dekade terakhir, oleh karenanya peranan santri, pelajar dan anak muda untuk tetap produktif di masa pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan terutama dalam menjaga kesejahteraan sesama dan pemulihan ekonomi global.
Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Ditjen IKP) bermitra dengan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengadakan webinar National Virtual Talk dengan tema “Pelajar Bangkit dari Pandemi: Berdaya, Berkarya, Berjaya”, pada tanggal 31 Oktober 2021.

Acara ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Webinar dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo dan PP IPPNU.
Narasumber yang hadir secara virtual untuk memberikan paparannya antara lain Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI, Usman Kansong, S.Sos, M.Si, Kabag Diseminasi Informasi Digital Biro Multimedia Divhumas, Kombes Heru Yulianto, Penulis Novel Hati Suhita dan Wigati & Owner @omah_suhita, Ning Khilma Anis dan juga Ketua Umum IPPN, Nurul Hidayatul Ummah yang hadir secara langsung.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI, Usman Kansong mengungkapkan perlunya untuk membangun komunikasi virtual di era pandemi, salah satunya dengan menumbuhkan kebiasaan untuk mengutamakan penggunaan media sosial dalam mencari informasi bukan sekedar chatting.

“Marilah kita gunakan media sosial untuk kebaikan, kabarkan kebaikan, hindari hoax, pahami karakteristik media dan juga pahami karakter audience,” ungkapnya.

Lebih lanjut Usman Kansong menghimbau masyarakat khususnya pelajar IPPNU untuk berperan serta bersama-sama bangkit dari pandemi dengan mengikuti panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami ingin mengajak pelajar IPPNU untuk bangkit dari pandemi, banyak hal yang harus kita lakukan, pertama patuhi prokes, segerakan vaksin sehingga pemulihan kesehatan dapat tercapai dengan terbentuknya herd immunity, lalu nantinya kita dapat lebih leluasa melakukan berbagai kegiatan,” jelas Usman.
 
Kombes Heru dalam paparannya menyampaikan maraknya penyebaran media negatif dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda dan demokrasi, oleh karena itu, Polri turut mengedukasi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.  

“Salah satu upaya Divhumas Polri dalam menangkal hoax adalah memonitor setiap berita dan melakukan penindakan dengan memberikan stempel ‘HOAX’ kemudian disebarkan kembali pada masyarakat”, ujar Kombes Heru.

Kombes Heru juga mengingatkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan adanya jerat hukum bagi pelaku cyber bullying dan penyebar hoax.

Ning Khilma Anis, ikut memotivasi para audience untuk mendem jero yaitu menghilangkan nilai-nilai keburukan yang dapat membantu kita hidup di era digital dan tentu saja untuk dapat terus berkarya, mandiri dan berinovasi di masa pandemi

“Lebih baik berbuat sedikit asalkan menyumbang sesuatu di zakat literasi daripada tenggelam di dunia angan-angan. Juga dalam bisnis, daripada hanya mengumpulkan teori dalam berbisnis, lebih baik melakukan praktek bisnis sedikit demi sedikit,” ungkap Anis.

Webinar ditutup oleh Nurul Hidayatul Ummah yang berharap dengan diadakannya kegiatan ini para remaja putri dapat teredukasi dan terus berdaya. 

“Dua tahun ini kita telah berjibaku dengan pandemi yang sangat berdampak pada remaja putri disini. Baik kendala-kendala yang terjadi di bidang pendidikan sehingga menyebabkan gap learning, juga para pelaku usaha rumahan yang terdampak langsung akan produk jualannya, sehingga dibuatlah acara literasi dan motivasi agar pelajar putri bisa terus berdaya di era pandemi dan berkarya di situasi sesulit apapun”, ujar Nurul.(Jef)

BNI dan Shopee Buka Jalan Ekspor Bagi 10.000 UKM Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggandeng Shopee, e-commerce terkemuka di Indonesia, untuk membuka jalan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) agar lebih mudah mengekspor produk-produknya ke berbagai negara. Program Ekspor Shopee – BNI ini memungkinkan terbukanya akses pasar ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga ke Brasil, bagi sekitar 10.000 UKM yang terdaftar di dalam program ini.

Kerja sama kedua belah pihak akan memberikan 3 keuntungan bagi UKM yang terpilih untuk bergabung di dalam program, yaitu peningkatan visibilitas produk ekspor UKM terpilih pada marketplace Shopee, dalam cakupan Asia Tenggara, utamanya Taiwan. Selain itu, UKM terpilih akan mendapatkan pelatihan dan edukasi untuk bisa berkembang di dalam platform digital yang akan di berikan oleh Shopee. Yang terakhir, UKM terpilih juga akan didaftarkan dalam Program Ekspor Shopee yang akan membuka toko mereka dalam aplikasi Shopee dapat dilihat dan diakses oleh pengguna Shopee di berbagai negara lainnya di dunia.

“Sebagai Bank asal Indonesia yang memiliki banyak Kantor Cabang di Luar Negeri, BNI melihat bahwa saat ini UKM memiliki peluang ekspor ke berbagai negara, mulai dari pasar Brasil, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga Taiwan. Pembeli dari negara – negara tersebut dapat memesan produk UKM Indonesia yang terdaftar di dalam program yang kami buat bersama Shopee,” ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto, menjelaskan misi Shopee dalam membangun UMKM Indonesia yang memiliki daya saing. “Kami sangat senang dengan kerja sama bersama BNI, yang sejalan dengan misi #ShopeeAdaUntukUMKM. Melalui Program Ekspor Shopee, kami telah membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal untuk bisa melakukan ekspor hingga pertengahan tahun ini. Shopee akan terus mendukung pertumbuhan UMKM agar mampu bersaing di kancah global melalui berbagai pengembangan inovasi dan program. Kami berharap, dapat menjadi mitra UMKM untuk bertumbuh dalam kuantitas dan kualitas, baik secara lokal maupun global dan produk dalam negeri bisa terus diminati dan dicari,” jelasnya.

Melalui Program Ekspor Shopee, Shopee ingin membantu lebih banyak UMKM lokal untuk bisa menjangkau pasar global. Hingga Juli 2021, beragam produk lokal laris di pasar internasional, dengan total penjualan harian sebanyak 50.000 produk setiap harinya melalui platform Shopee. Berbagai program dari hulu ke hilir dihadirkan untuk mendorong dan mendukung UMKM dapat ekspor, mulai dari edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara online melalui program Kampus Shopee, dan juga pembangunan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo, Bandung dan Jakarta, serta Kampus UMKM Shopee di Semarang.

Kerja sama BNI dengan Shopee ini sejalan dengan pengembangan aplikasi dan program terintegrasi yang memudahkan ekspor, yaitu Xpora. Untuk memperkuat program ini, BNI menjadikan Xpora sebagai Orkestrator Ekosistem UMKM yang akan mempertemukan UMKM di dalam negeri dengan calon buyer internasional. BNI menyiapkan Xpora di 7 kota dengan memaksimalkan lokasi – lokasi terbaik di kantor cabang BNI, yaitu di Jakarta, Solo, Bandung, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Kerja sama dengan Shopee ini akan berpadu dengan kekuatan jaringan kantor cabang yang dimiliki BNI di 6 pusat keuangan dunia, yaitu Singapura, Hong Kong, Seoul, Tokyo, New York, dan London. Melalui kantor – kantor cabang tersebut, BNI aktif melakukan B2B Business Matching untuk membuka peluang bisnis baru bagi UKM yang akan melakukan ekspor, agar mendapatkan pembeli secara langsung.

Penguatan kapasitas UKM, seperti yang dilakukan bersama Shopee ini merupakan salah satu strategi bisnis BNI untuk memberikan pendampingan bagi UKM dari hulu ke hilir secara berkelanjutan. Program ini disiapkan agar UKM langsung terintegrasi dalam mengakses pasar regional hingga internasional sesuai dengan target nasional untuk mendukung upaya pemerintah mencetak 500.000 UKM eksportir baru pada tahun 2030. Dimana program tersebut telah dimulai sejak Maret 2021 atas dukungan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Temukan informasi lengkap dan cara bergabung di https://www.bni.co.id/id-id/bisnis/xpora/tentangxpora (Jef)

Wisata Aman Era Adaptasi Kebiasaan Baru: Semarang Sehat, Semarang Siap!

Semarang:(GlLobalnews.id)- Di tengah situasi pandemi COVID-19, roda ekonomi perlu terus berputar, termasuk dari sektor pariwisata. Tentu pergerakan ini dibutuhkan kerja sama banyak pihak guna patuh terhadap protokol kesehatan. Penerapan protokol CHSE di sektor pariwisata ini akan membantu mewujudkan pariwisata yang sehat. Gerakan Wisata Sehat hadir untuk mengembangkan wisata dengan memperhatikan protokol kesehatan meliputi penyediaan tempat cuci tangan, penggunaan masker hingga social distancing atau jaga jarak. Selain itu, pengelola wisata juga harus tetap waspada terhadap berbagai celah dan peluang yang justru semakin menyebarkan virus.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik kembali menyelenggarakan Webinar Generasi Positive Thinking (Genposting) dengan tema Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru: “Gerakan Wisata Sehat Kota Semarang”, pada tanggal 1 November 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Semarang Creative Hub serta live melalui Zoom dan kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo, serta dihadiri oleh lebih dari 400 orang peserta. Narasumber yang hadir memberikan sambutan antara lain Ketua APJII Jateng, Priyo Suyono, Wakil Wali Kota Semarang, Ir. Hj. Hevearita G. Rahayu, M.Sos, dan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary, SE, MM.

Septriana dalam sambutannya mengingatkan pentingnya untuk meningkatkan daya saing industri dan ekosistem usaha pariwisata.
“Rancangan sasaran dan target pembangunan pariwisata 2020-2024 adalah meningkatnya citra, daya saing dan kontribusi pariwisata dalam mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” jelasnya.

Selanjutnya Priyo Suyono mengatakan dampak lain dari pandemi adalah akselerasi di bidang pariwisata semakin cepat tercapai, dengan adanya peningkatan jumlah pengguna internet, masyarakat dapat berpromosi mengenai destinasi wisata melalui media sosial.
Sejalan dengan hal itu Wakil Wali Kota Semarang mengatakan bahwa, “Wisata aman dan nyaman, harus berkelanjutan dan dikembangkan sehingga Semarang dapat sehat aman dan menjadi tujuan utama pariwisata.”

q

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan narasumber yang hadir antara lain Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim, Kemkominfo, Yudi Syahrial, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua BPPD Jawa Tengah, Sugeng Sugiantoro, dan Ketua ASITA Jawa Tengah, Joko Suratno.

Indriyasari memulai diskusi dengan menyampaikan bahwa Kota Semarang kini sudah mencapai level satu zona aman COVID-19 dan kini Kota Semarang percaya diri untuk menerima kunjungan wisatawan.

Indriyasari juga menambahkan semua pelaku wisata dan tempat wisata sudah menerapkan protokol CHSE dan juga terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi.

Joko Suratno turut menyampaikan paradigma masyarakat telah berubah, faktor kesehatan menjadi nomor satu ketika harus bepergian. Protokol kesehatan harus dipenuhi oleh pihak penyedia jasa dan juga peserta wisata itu sendiri.

“Kultur dan tren harus diinovasikan untuk menjadi hal yang bagus, kunci untuk suksesnya adalah sinergi dengan masyarakat yang ada di Kota Semarang,” tambah Arnaz Agung melanjutkan diskusi.

Senada dengan Arnaz, Sugeng menambahkan penggunaan sosial media secara efisien akan membantu untuk menambah jaringan dan mendorong konsumen untuk memilih.

Yudi Syahrial pun menyambut baik hal tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah juga tidak tinggal diam untuk selalu melakukan inovasi dan terobosan untuk memperbaiki dan memajukan pariwisata.

“Upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk pemulihan pariwisata selain pembangunan infrastruktur juga edukasi kepada pengguna internet untuk dapat bijak bersosmed karena hal itu bisa berdampak negatif, jika kita termakan isu-isu yang tidak benar maupun hoax,” ujar Yudi.(Jef)

Dharma Pertiwi Kembangkan UMKM Lokal Lewat Gebyar Karya Pertiwi 2021

Jakarta:(Globalnews.id)-Dharma Pertiwi dan Ladara Indonesia mengadakan perhelatan Gebyar Karya Pertiwi 2021 untuk mendukung dan mengembangkan UMKM lokal. Acara ini diselenggarakan di Plaza Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Senin (1/11/2021), dan akan berlangsung hingga 30 November 2021.

Kegiatan Gebyar Karya Pertiwi yang digagas oleh Dharma Pertiwi ini telah memasuki perhelatan yang ketiga, dan di tahun ini tema yang diangkat adalah “Dharma Pertiwi Berkarya untuk Indonesia Bangkit”. Selain itu, Dharma Pertiwi juga meresmikan museum dan perpustakaan Dharma Pertiwi, serta pembukaan galeri tenun dan songket, dan galeri UMKM Dharma Pertiwi.

Dalam sambutannya Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa kegiatan Gebyar Karya Pertiwi dilaksanakan sebagai wujud melestarikan wastra dan kerajinan juga kuliner nusantara serta untuk menggali potensi keterampilan istri-istri prajurit TNI dan masyarakat sekitarnya.
“Kegiatan ini banyak memberikan manfaat positif khususnya dari kemandirian ekonomi keluarga serta menambah wawasan yang luas tentang kekayaan budaya Indonesia”, kata Nanny.

Nanny juga menambahkan bahwa tema yang diangkat tahun ini semakin memantapkan langkah Dharma Pertiwi untuk selalu mendukung anggotanya dalam berkarya serta mewadahi UMKM yang ada di lingkungan keluarga besar TNI dan masyarakat sekitarnya.

Ia mengatakan bahwa Gebyar Karya Pertiwi 2021 bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman kerajinan dan bidang usaha dari sektor ekonomi kreatif. Sementara itu menurutnya, di tahun sebelumnya lebih banyak menampilkan pertunjukan seni dan budaya nusantara kepada negara-negara sahabat.

Melalui kegiatan syarat manfaat ini Dharma Pertiwi juga turut memperkenalkan sistem baru pemasaran produk unggulan berbasis digital atau yang lebih dikenal dengan istilah finansial teknologi dan dikemas secara membanggakan oleh keluarga besar TNI dalam sebuah platform marketplace bernama LaDaRa.

“Harapannya, melalui LaDaRa kita dapat mendukung dan memperkenalkan produk-produk karya anak bangsa baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional terutama di masa pandemi seperti ini, di mana proses jual beli lebih banyak dilakukan secara online,” ujar Nanny.

Keberadaan LaDaRa yang berkolaborasi dengan Gebyar Karya Pertiwi juga dalam rangka meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan kesejahteraan agar lebih termotivasi dalam memantapkan kreativitas kewirausahaan dikalangan masyarakat pada umumnya dan keluarga prajurit TNI khususnya.

Kedepannya, Nanny berharap kegiatan yang baik ini dapat terus berjalan dan tentunya akan lebih berwarna lagi dibawah pembinaan ibu-ibu hebat yang luar biasa.

Bersamaan dengan pembukaan Gebyar Karya Pertiwi 2021 sekaligus peresmian museum dan perpustakaan Dharma Pertiwi yang merupakan interpretasi dari kepedulian kita terhadap organisasi.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang hadir mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa Gebyar Karya Pertiwi merupakan perwujudan semangat Dharma Pertiwi untuk tetap berkarya memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman seni dan budaya nusantara.“Tujuannya agar terus menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air, khususnya bagi generasi muda yang selaras dengan nilai luhur bangsa dan negara Indonesia,” kata Yudo.

Ia mengatakan bahwa di masa pandemi ini terdapat pelaku usaha yang yang justru semakin maju. Menurutnya, melalui kemajuan teknologi, para pelaku usaha tersebut dinilai berhasil menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih potensial.

“Upaya seperti itu perlu dikembangkan dan dimiliki oleh UMKM untuk membangun kreativitas serta kemampuan UMKM dengan mengedepankan seni dan budaya nusantara layaknya pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui,” ujarnya.(Jef)

KemenKopUKM Perkuat Kelembagaan & SDM Korporasi Nelayan Lewat Koperasi

Batam-(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Deputi Bidang Perkoperasian bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, melakukan sinergi dan kolaborasi  dalam mengembangkan Koperasi Nelayan Bersama Batam Madani menjadi koperasi yang modern.

Hal tersebut diwujudkan dengan memberikan pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM, Pengelolaan Organisasi dan Usaha Koperasi yang difasilitasi Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM Nasrun Siagian, serta tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya seperti, ABDSI, Zahir Accounting dan Praktisi Ekspor Impor.

Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional-Nasrun Siagian menyampaikan, kegiatan ini sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk memperkuat koperasi nelayan menjadi korporasi koperasi yang lebih modern, agar meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Menurut Asdep Nasrun, menjadi suatu keniscayaan jika para nelayan bersatu dalam ekonomi yakni wadah koperasi yang saat ini sudah eksis, dan ditingkatkan lagi dari sisi profesionalisme pengelolaannya, usaha maupun keanggotaannya. “Sehingga koperasi Nelayan Bersama Batam Madani ini bisa menguasai bisnis dari hulu sampai hilir, memiliki kapal sendiri, penyediaan alat tangkap sendiri, juga menyediakan kebutuhan keuangan anggota dan pemasarannya dilakukan oleh koperasi,” ujar Nasrun dalam sambutannya di acara Pelatihan Kapasitas, Pengelolaan Organisasi dan Usaha Koperasi, beberapa hari yang lalu.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, (Suleman Nababan), Sekretaris Dinas Perikanan Kota Batam Renaldy Pane, dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kepulauan Riau Agusnawarman.

“Dengan berkoperasi, anggota merasakan kehadiran koperasi sebagai perusahaan milik bersama, dan Insya Allah loyalitas anggota terhadap koperasi akan terbangun dengan sendirinya,” tambahnya.

Asdep Nasrun menekankan, mengurus koperasi dengan perusahaan sebenarnya hampir sama. Perbedaannya, jika di koperasi karena entitas bisnis berwatak sosial, harus dikelola oleh orang yang memiliki semangat membangun bangsa, membangun ekonomi rakyat bukan memikirkan ekonomi diri sendiri.

“Kalau masih ada dalam diri pengurus memikirkan keuntungan sendiri, maka istilah KUD yang diplesetkan jadi Ketua Untung Duluan akan terjadi. Alhasil minat dan kepercayaan anggota dan masyarat untuk berkoperasi menurun,” katanya.

Nasrun meminta kepada pengurus harus mewarisi sifat jujur, amanah, kepemimpinan dan Badan Pengawas Koperasi juga melaksanakan fungsinya, agar pengelolaan koperasi tidak keluar dari rencana bisnis yang telah ditetapkan dan disepakati. Koperasi harus menyusun Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Koperasi, menyusun Business Plan, SOP dan SOM yang dituangkan dalam Peraturan Khusus (Persus) Koperasi.

Asdep Nasrun juga berpesan, para nelayan harus membangunn kekuatan ekonomi melalui koperasi. Karena jika dilakukan sendiri-sendiri, para nelayan tidak akan kuat dan terus bergantung kepada pemodal besar.

“Harus kita tanamkan pada diri kita bahwa tidak ada satu kaum bisa mengubah nasibnya kalau bukan kaum itu sendiri yang berusaha mengubahnya.  Untuk itu para pengurus, pengelola terus mencari informasi peluang bisnis dan lakukan terobosan bisnis yang terukur, sehingga Koperasi Nelayan Bersama Batam Madani menjadi role model koperasi nelayan tangkap di Kepulauan Riau,” pintanya.(Jef).

Tembus Pasar Ekspor Jepang dan Malaysia, Nelayan Sikka Sukses lewat BNI Xpora

Wakil Pemimpin BNI Wilayah 06 – Denpasar Mustakim (ketiga kanan) menyerahkan secara simbolis KUR Nelayan serta fasilitas Agen46 pada nelayan di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30 Oktober 2021)

Maumere:(Globalnews id)- Potensi ekspor akhir tahun Indonesia semakin meningkat jelang tutup akhir tahun 2021. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pun terus mendorong program UKM ekspor baru melalui BNI Xpora. Teranyar, BNI resmi menggandeng startup fishOn dalam meningkatkan ekspor produk perikanan di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 30 Oktober 2021. 

Diharapkan, ekspor ini bisa membantu para nelayan  untuk mewujudkan ekspor Tuna Saku Sashimi dan Katsuobushi Skipjack, dengan total setiap bulannya diekspor ke Jepang dan Malaysia sebanyak 60 ton. Adapun pelepasan ekspor perdana di Maumere merupakan lanjutan dari rangkaian pelepasan ekspor yang juga didukung BNI Xpora di Medan pada Kamis (21/10). 

Turut hadir pada acara pelepasan ekspor di Maumere yaitu Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman, CEO fishOn, Kemenkomarves, Wakil Kementerian Perdagangan, dan Bupati Sikka, serta nelayan penangkap ikan tuna asal Maumere dan sekitarnya. Turut hadir secara virtual Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki dan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.

“Kalau ada kaitannya dengan UMKM, tinggal hubungi BNI Xpora pasti disupport. Pemerintah mendorong sekali terjadi peningkatan ekspor karena bukan pekerjaan mudah. Kita harapkan, ekspor di sektor perikanan ini memberikan sumbangan yang terbanyak. fishOn ini bisa menjadi model karena menghubungkan dari hulu hingga hilir, ini pengembangan yang positif dan perlu kita dukung bersama. Mudah-mudahan ini jadi titik awal supaya kita bisa kembangkan lagi berikutnya di titik – titik lain,” ujar Hanung.

Sementara itu, BNI akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung UKM bertahan dari pandemi, mampu naik kelas, hingga berkesempatan menembus pasar ekspor. “Kerja sama BNI dengan FishOn diharapkan dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan misi kami untuk mendorong pelaku UKM nasional menembus pasar ekspor,” urai Iqbal. 

Adapun dalam kolaborasi ini, BNI memberikan solusi pembiayaan produktif untuk permodalan nelayan, termasuk dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembiayaan yang sama juga bisa diberikan bagi nelayan sebagai modal perdagangan ikan dengan menjadi Sahabat Gemarikan. fishOn, sudah  terimplementasi di daerah pesisir Ciwaru – Sukabumi, Prigi – trenggalek dan terbaru ini di Sikka – Maumere. 

Untuk mengoptimalkan, BNI dan fishOn turut berkolaborasi dengan BUMN Perindo, Perinus dan perusahaan lokal lainnya sebagai offtaker yang membeli hasil tangkapan nelayan melalui TPI Online, dan menyalurkannya ke hulu melalui program BNI Xpora untuk diekspor ke beberapa negara tujuan. 

“BNI dan fishOn menyediakan sistem digitalisasi dalam proses penangkapan ikan di laut dengan fitur fish tracker, transaksi cashless bagi nelayan dengan penyediaan gerai nelayan yang terintegrasi dengan layanan Agen46 dan sistem penjualan hasil tangkapan laut yang terdigitalisasi dengan sistem TPI online,” ujar Iqbal. 

Menegaskan, CEO fishOn Fajar Widi Sasono menuturkan, nelayan di Maumere memiliki potensi ekspor Tuna Saku Sashimi 40 ton setiap bulan ke Jepang dan Katsuobushi Skipjack 20 ton per bulan ke Malaysia. Kolaborasi BNI bersama fishOn diharapkan akan meningkatkan daya tembus ekspor perikanan. “Kami sangat mengapresiasi kesempatan yang ditawarkan oleh BNI untuk bekerja sama. Kami berharap lebih banyak lagi nelayan dapat memiliki kesempatan pengembangan pasar lebih luas lagi,” sebutnya.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyampaikan terima kasih kepada BNI dan fishOn atas dukungannya. “Jalur perdagangan disini bisa sampai 7 lapis, dengan fishOn pasti harga bisa lebih baik. Harapan kami, maumere bisa menjadi pusat industri pengolahan termasuk perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. BNI pasti tetap setia mendukung. Kalau sudah banyak ikan, maka banyak uang. Kita akan lebih giat turun ke laut untuk bekerja bersama-sama,” paparnya. 

Sebagai informasi, fishOn merupakan aplikasi terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk ekosistem nelayan. fishOn sendiri sudah bekerjasama dengan Kemenkomarves untuk menciptakan sejuta nelayan berdaulat di berbagai daerah. fishOn telah menjadi member Xpora, sehingga memudahkan untuk mendapatkan solusi pendanaan nelayan, ekspansi bisnis untuk cari pasar, solusi pendanaan off taker, dan memudahkan mencari pemasok. (Jef)

MenKopUKM: Banjar Creative Space Jadi Tempat Aktivitas Produktif Ekonomi Masyarakat

Badung:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik penggunaan balai banjar di Kabupaten Badung, Bali sebagai aktivitas produktif ekonomi masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan pendirian Banjar Creative Space (BCS) sebagai pusat kreatif yang akan membangkitkan ekonomi masyarakat Kabupaten Badung.

“Balai banjar yang biasa digunakan sebagai sentra giat adat-budaya, sosial, dan keagamaan adalah pusat aktivitas masyarakat, sehingga sangat tepat juga dimanfaatkan pula untuk aktivitas produktif ekonomi warga,” ungkapnya dalam acara Pengukuhan Pengurus Komunitas Kreatif Banjar Samuan sekaligus Penandatanganan MoU Dengan Ekosistem Pendukung BCS di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (30/10/2021).

Menurut Teten, sebanyak 4.600 balai banjar yang terdata di seluruh Provinsi Bali merupakan potensi jejaring infrastruktur dan sumber daya manusia untuk pengembangan UMKM.

Dengan adanya BCS, anak-anak muda kreatif yang ada di banjar dapat memaksimalkam potensi mereka untuk belajar, berlatih, berkreasi, berkolaborasi, dan membangun bisnisnya.

“Keberadaan Banjar Creative Space ini sangat penting untuk membangkitkan industri kreatif mengingat saat ini di Bali industri pariwisata sedang mengalami tantangan besar. Dari banjar juga harapannya akan muncul produk-produk unggul yang bisa di-scale up untuk didorong masuk ke pasar nasional dan internasional,” kata Teten.

Teten berharap, adanya BCS ini dapat menjadi motor yang mengakselerasi transformasi digital UMKM Badung. Pasalnya, di tengah pandemi dan di era disrupsi digital, kemampuan digital UMKM menjadi sangat krusial untuk dikembangkan.

Menurutnya, perlu ada pendekatan ekosistem dari hulu ke hilir untuk transformasi digital yakni mulai dari pelatihan, pendampingan, factory sharing, pembiayaan, dan akses pasar.

“Saya meyakini ini akan menjadi role model. Ini juga bisa menjadi inspirasi pemanfaatan banjar, pusat aktivitas warga untuk menghadirkan dampak bagi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, Teten juga mengundang anak-anak muda kreatif di BCS untuk terus mengembangkan produk UMKM lokal dan nantinya dapat kolaborasikan dengan Smesco Hub Timur.

“Smesco Hub Timur di ITDC Nusa Dua ini menjadi ikhtiar untuk membantu produk-produk unggul Bali dan Indonesia timur masuk pasar ekspor. Produk berbasis agro, produk khas kesukuan, produk spa dan herbal akan menjadi produk prioritas yang difasilitasi oleh Smesco Hub Timur,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menegaskan dengan adanya BCS, pihaknya siap mendukung program dari KemenKopUKM untuk mengembangkan UMKM hingga nantinya sukses melakukan ekspor.

“Inisiatif ini saya harapkan ke depan dapat membuat BCS menjadi penggerak ekonomi masyarakat di Kabupaten Badung. Semoga kami bisa jadi role model pemanfaatan fasilitas untuk ekonomi kreatif,” ujar Nyoman.

Penggagas BCS sekaligus Ketua Badung Economic Art Creative Hub (BEACH) Inda Trimafo Yudha menambahkan bahwa BCS merupakan bukti bahwa pihaknya bekerja keras untuk membangun ekosistem kreatif di Bali.

“Balai banjar akan dilengkapi dengan jaringan internet fiber optic yang tercover ke seluruh wilayah Badung. Ini potensi yang harus dimaksimalkan karena balai sejauh ini hanya dipakai untuk kegiatan keagamaan. Tidak setiap hari dipakai. Oleh karena itu, kami bicara dengan para pengurus banjar untuk membangun creative space,” tutur Inda.

Menurutnya, ada tiga hal yang akan dilakukan di BCS nantinya. Pertama ialah memunculkan UMKM yang kreatif, salah satunya melalui Smesco Hub Timur yang menjadi jendela untuk ekspor ke pasar nasional dan global.

“BCS ini menjadi pembibitan menuju Smesco Hub Timur,” ujarnya.

Kedua, BCS juga akan mencetak talenta kreatif dan ketiga, BCS dapat menjadi tempat bagi anak-anak SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi untuk belajar daring dengan fasilitas yang ada.(Jef)

MenKopUKM Dorong Kabupaten Buleleng Eksplorasi Komoditas Unggulan untuk Jangkau Pasar Ekspor

Buleleng:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong Kabupaten Buleleng, Bali untuk mengeksplorasi potensi komoditas unggulan yang dapat dikembangkan lebih jauh potensinya dan dapat memasuki pasar ekspor.

Teten mencontohkan beberapa potensi yang dapat dikembangkan oleh Buleleng dari sektor hortikultura yakni beragam buah-buahan tropis yang marak diminati dunia.

“Saya kemarin bertemu pelaku usaha yang memproduksi wine dan anggur yang mereka gunakan dari Buleleng. Saya kira anggur Bali sangat disukai di Jakarta juga. Sangat khas dan ini bisa dikembangkan lebih besar melalui korporatisasi petani. Tidak hanya anggur, komoditas lainnya seperti manggis, mangga, dan banyak lagi yang lain dari Buleleng juga dapat dikembangkan,” ungkapnya saat melakukan Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Buleleng sekaligus menyaksikan Penandatanganan MoU antara Indonesia Creative Cities Network (ICCN) bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif, Bali, Sabtu (30/10/2021).

Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa saat ini permintaan ritel ekspor semakin meningkat. Menurutnya, ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam ekspor.

Dia menuturkan bahwa saat ini ekspor dapat dilakukan dalam skala kecil. Maka dari itu, kesempatan bagi UMKM semakin terbuka lebar, tapi dengan syarat UMKM harus mampu membenahi kualitas dari produknya

“Jadi nggak usah dalam skala besar ekspor, 100 kg kopi dikirim ke Eropa, Singapura dan lainnya itu biasa. Walaupun dikirim dalam skala kecil, kualitas produknya harus dijaga,” ujar Teten.

Menurut Teten, Buleleng merupakan tempat yang eksotik dan memiliki segudang potensi dengan beragam komoditas yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Di tempat yang sama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menambahkan bahwa Kabupaten Buleleng merupakan wilayah terbesar di Bali atau mencapai 24,5%. Dengan wilayah sebesar ini, Buleleng dikatakan memiliki beragam komoditas unggulan mulai dari bawah, menengah, sampai paling tinggi.

“Kita punya kopi arabika yang menjadi unggulan kita. Ada juga desa anggur dan baru-baru ini kita mengizinkan pendirian pabrik wine di Buleleng untuk menjadi wine lokal unggulan kita,” ucap Agus.

Agus juga mengamini ucapan MenKopUKM dan mendorong para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan produksi komoditas unggulan. Hal ini dilakukan agar Kabupaten Buleleng dapat menjangkau pasar ekspor.

“Sekarang teman-teman UMKM tinggal memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk menjangkau ekspor sehingga tercapai stabilitas produksi,” pungkasnya.(Jef)

Angkasa Pura I Dukung Layanan Direct Flight Komoditas Ekspor Makassar – Hongkong

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Angkasa Pura I (Persero) mendukung layanan penerbangan langsung _(direct flight)_ komoditas ekspor dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Hongkong. Layanan _direct flight_ kargo oleh maskapai Garuda Indonesia ini diresmikan melalui kegiatan pelepasan penerbangan langsung yang dilakukan pada hari ini, Sabtu 30 Oktober 2021 di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Komoditas ekspor berupa ikan segar dan hidup seberat 11 ton diterbangkan hari ini langsung dari Makassar menuju Hongkong. Ke depannya, jadwal penerbangan akan dijadwalkan seminggu sekali pada hari Sabtu menggunakan pesawat Garuda Indonesia seri A330-300. Pesawat ini memiliki daya angkut sebesar 30-40 ton sekali terbang.

“Angkasa Pura I senantiasa mendukung kegiatan perekonomian daerah melalui keberadaan bandara-bandaranya sebagai jalur ekspor produk lokal ke mancanegara. Salah satunya adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang memiliki infrastruktur memadai dan lokasi strategis di mana pesawat dapat langsung terbang ke Hongkong jarak tempuhnya sekitar 5 jam sehingga lebih cepat dan efektif dibandingkan jika harus transit ke Cengkareng atau Jakarta. Ini dapat membantu para eksportir dalam hal pengiriman komoditas ke luar negeri,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Acara ini diawali dengan prosesi pelepasan penerbangan langsung secara simbolisasi oleh Plt Gubernur Sulawesi Selatan, didampingi General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, General Manager Garuda Indonesia, Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Sulawesi Selatan, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan.

Pada sambutannya Andi Sulaiman Sudirman selaku Plt. Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan, “Tugas kami adalah memudahkan proses administrasi, akses dan hal – hal yang diperlukan oleh para ekpsortir. Salah satunya yaitu _direct flight_ ini. Penerbangan langsung sangat membantu dari segi kelancaran pengiriman serta segi ekonomi yang lebih hemat biaya dibandingkan jika harus transit ke Jakarta atauCengkareng.”

Terwujudnya layanan ini merupakan kerja bersama para _stakeholder_ terkait seperti Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Garuda Indonesia, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan, Bea dan Cukai serta instansi lainnya.

Plt. Gubernur Sulawesi Selatan juga menyerahkan sertifikat kesehatan ikan dari Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa komoditas ikan yang diekspor telah memenuhi syarat dan laik untuk dikirim ke luar negeri.

Para eskportir menyambut baik layanan _direct flight_ Makassar – Hongkong hari ini. “Pengiriman komoditi ekspor semakin lancar dan cepat. Saya berharap ke depannya frekuensi penerbangan kargo ke luar negeri ditambah tidak hanya seminggu sekali,” ujar Johan selaku Kepala CV Aquamarindo Pratama.

Sebagai informasi, sejak Januari hingga September 2021, trafik kargo yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 67.876.152 kg, tumbuh 37,4 persen dibanding trafik kargo pada periode yang sama tahun 2020.

Selain dukungan melalui penyediaan fasilitas ekspor melalui bandara, Angkasa Pura I sebagai badan usaha milik negara juga turut membantu dan mendorong masyarakat di daerah untuk melakukan ekspor. Salah satunya dengan memberikan pelatihan ekspor bagi usaha mikro kecil (UMK) di beberapa daerah, salah satunya di Yogyakarta yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Pelatihan ekspor bagi UMK ini bertujuan menjadikan UMK binaan memahami potensi dan peluang pasar produk potensial daerah beserta tren produk di pasar ekspor dan standar mutu produk.(Jef)

Nelayan Sikka dan fishOn Lakukan Ekspor Perdana ke Malaysia dan Jepang

Sikka:(Globalnews.id)- Nelayan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengukir sejarah baru. Pertama kalinya nelayan Sikka dapat melakukan ekspor produk tuna sashimi dan katsuobushi skipjack ke Malaysia dan Jepang. Ekspor berhasil dilakukan berkat binaan dari PT Daya Gagas Indonesia yang merupakan perusahaan startup fishOn yang telah membantu menjawab permasalahan nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Pelepasan ekspor perdana ke Malaysia dan Jepang ini dilakukan di fishOn Cloud Factory (Ex-KCBS) di Desa Wailiti, Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 30/10/2021 Oktober 2021. “Acara pelepasan ekspor perdana ikan tuna sebanyak 15 ton ke Malaysia dan Jepang merupakan tanda bahwa UKM sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi sekaligus peluang di masa pandemi,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan secara virtual di acara pelepasan ekspor perdana.

Hadir pada acara ekspor perdana Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Deputi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Dedy Miharja, Wakil Pimpinan Wilayah 8 Bank BNI Bapak Mustakim dan Bupati Sikka Robby Nong.

Menteri Teten mengatakan sektor perikanan merupakan potensi ekspor yang sangat besar karena permintaan pasar internasional terhadap hasil perikanan sangat tinggi. Untuk ekspor komoditas ikan tuna, cakalang dan tongkol telah mencapai US$334,7 juta atau menyumbang 12,9% total ekspor.

Untuk itu, Menteri Teten menyampaikan apresiasi kepada PT Daya Gagas Indonesia melalui aplikasi fishOn yang memberikan bantuan terhadap permasalahan perikanan yang dihadapi nelayan dan PT Samudera Emas Anugerah sebagai aggregator.

Ekosistem FishOn yang telah dibangun merupakan implementasi pembinaan UMKM dari hulu ke hilir dimana nelayan memperoleh pendampingan teknis, pembiayaan serta kepastian pasar. FishOn, sebagai startup aplikasi perikanan tangkap, masuk ke Kabupaten Sikka dan mulai melakukan pembinaan untuk nelayan Tuna dan Cakalang. Di Kabupaten Sikka, fishOn juga mengoperasikan factory sharing yang disebut fishOn Cloud Factory, hasil kerjasama dengan KCBS, perusahaan perikanan PMA dari Jepang.

“Kami hadir ke Kabupaten Sikka dan melepas ekspor perdana UKM nelayan binaan fishOn ini bertujuan untuk memastikan program agregasi UKM untuk peningkatan ekspor ini betul-betul dapat berjalan sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM. UKM nelayan harus kita berikan karpet merah, mulai dari pembiayaan operasional melaut hingga menghubungkan dengan market ekspor,” kata Hanung Harimba, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM.

Acara dimulai dengan melihat proses pendaratan ikan, kegiatan penimbangan dan sortir, lelang online, proses pengolahan ikan tuna sirip kuning menjadi produk akhir Tuna Sashimi dan pengolahan ikan Cakalang menjadi Katsuobushi Skipjack.

Fajar Widisasono, CEO fishOn mengatakan fishOn Cloud Factory merupakan inovasi layanan baru dari fishOn untuk pebisnis ikan di dalam dan luar negeri, mereka tidak perlu menghabiskan biaya investasi untuk membangun pabrik dan membina nelayan. Saat ini, pembeli dari Jakarta dan Surabaya sudah mulai bergabung dengan layanan fishOn Cloud Factory ini seperti CV Sumaco Inti Samudera dan PT Samudera Emas Anugerah. Juga pembeli dari Jepang, Malaysia, Tiongkok dan bahkan dari salah satu retail ikan modern di London, Inggris sudah mulai penjajakan untuk melakukan transaksi pembelian ikan langsung di Maumere.

Salah seorang nelayan dari Desa Nangahure Lembah, Engga Diaz (53), menyatakan kerja sama fishOn dapat mengangkat harga ditingkat nelayan dan menjaga kestabilan harga. “Sebelum fishOn ada, kami sering dikecewakan oleh petugas penerima di pabrik, selain timbangan yang selalu dibulatkan ke bawah, penentuan kualitas ikan pun selalu merugikan kami, kualitas A dibilang B, itu sudah biasa. Setelah fishOn hadir, kualitas tangkapan kami selalu dapat penilaian tinggi dan timbangan dihitung sampai ke angka koma dibelakang. Juga harga tidak naik turun setiap hari seperti dulu dan yang paling penting pembayarannya pun langsung lunas dan tidak dihutang” jelas Engga Diaz.

Saat ini, ada 184 nelayan Tuna dan Cakalang yang merasakan manfaat fishOn. Mereka mendapatkan permodalan Rp5juta-7 juta per nelayan hasil kerjasama dengan KUR Bank BNI.(Jef)