Semua tulisan dari globalnewsid

SeskemenkopUKM Dorong Pelaku UKM Tingkatkan Kapasitas Guna Menembus Pasar Ekspor

MALANG:(GLOBALNEWS.ID)- SeskemenkopUKM Arif Rahman Hakim mendorong pelaku UKM Malang untuk terus meningkatkan kapasitas SDM dan usahanya, agar bisa menembus pasar ekspor. Dengan demikian kontribusi UKM pada PDB dan ekspor Indonesia akan semakin meningkat.

“Saya menyampaikan kekaguman saya pada peserta pelatihan baik yang offline maupun daring, karena ditengah pandemi covid-19 tetap semangat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan memperluas jaringan,” kata SeskemenkopUKM Arif Rahman Hakim pada pembukaan Sinergi Kegiatan Pengembangan SDM UKM melalui Pelatihan Digital Markering, Keterampilan Teknis Produksi dan Vocational Digitalisasi Produk UKM, di Malang, Kamis (10/6/2021).

“Kami di Kementerian juga berusaha meningkatkan SDM dari waktu ke waktu. Selain offline kami juga menyediakan pelatihan secara online. Harapannya agar pelaku UKM terus secara berkesinambungan meningkatkan kapasitasnya. Kami berharap, narasumber juga tetap menjaga komunikasi dengan peserta, dan memberi kesempatan apabila ada informasi atau pengetahuan yang masih diharapkan pelaku UKM,” pesan Arif Rahman Hakim.

SeskemenkopUKM menjelaskan, struktur organisasi di KemenkopUKM kini dibagi empat tema besar, salah satunya adalah Deputi Bidang UKM yang terus menerus melakukan update peningkatan kapasitas UKM. “Tentu fokusnya berbeda dengan usaha mikro, karena tema besarnya agar pelaku UKM bisa memiliki kontribusi lebih besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto-ree) dan ekspor Indonesia,” kata Arif Rahman Hakim.

Karena itu, SeskemenkopUKM Arif Rahman Hakim berharap peserta pelatihan terus berusaha meningkatkan kualitas produknya sehingga target kontribusi UMKM pada PDB bisa sesuai target. Demikian juga dengan target ekspor,” ujarnya.

SeskemenkopUKM Arif Rahman Hakim mengakui, tentunya hal ini membutuhkan semangat tinggi dan kebersamaan. Karena dari itu, Arif Rahman Hakim mengingatkan akan sangat baik kalau ada kerjasama yang erat antar peserta, terlebih bila usahanya sama atau sejenis.

Butuh Sinergi

Dalam kesempatan yang sama, KadinaskopUKM Jatim, Mas Purnomo Hadi mengakui dengan anggaran yang ada pihaknya tidak mungkin melakukan sendiri pelatihan KUMKM, sehingga harus melakukan sinergi dengan stakeholder lain semisal kalangan swasta maupun Perguruan Tinggi. “Anggaran di kami hanya cukup melatih 1.500 pelaku usaha tiap tahunnya, sementara jumlah koperasi di Jatim mencapai 22.856 koperasi dan UMKM nya berjumlah 9,7 juta pelaku usaha,” aku Mas Purnomo Hadi.

Menurut KadiskopUKM Jatim, pelatihan secara berkelanjutan amat dibutuhkan pelaku UMKM dalam menjawab tantangan perkembangan jaman, seperti saat Pandemi seperti sekarang ini. “Selama pandemi banyak UMKM mengalami kesulitan dalam bahan baku atau pemasaran dan seterusnya yang akhirnya digitalisasi menjadi kunci jawaban dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Karena itu model pelatihan seperti digital marketing sangat diperlukan,” kata Mas Purnomo Hadi.

Hal ini menurut Mas Purnomo Hadi sudah sejalan dengan lima program prioritas Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Pertama, kelembagaan dimana koperasi harus berkualitas. Dua, soal SDM dimana pelaku koperasi dan UMKM dituntut melakukan peningkatan kapasitas SDM nya. Ketiga, prioritas produksi, dan kebetulan dalam pelatihan ini ada materi digitalisasi produk. “Tantangannya adalah bagaimana membuat kualitas produk memiliki nilai tambah, menjadi produk berstandardisasi. Disitulah kemudian yang menentukan pasarnya kemana,” kata Mas Purnomo Hadi.

Keempat, masalah permodalan dimana hal ini menjadi penting ketika proses produksi dan pemasaran membutuhkan pendanaan. “Di Jatim kami menyiapkan berbagai skim pembiayaan seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Bank Himbara, Bank Jatim maupun LPDB-KUMKM. Juga saya mencoba manfaatkan dana CSR dari BUMN dan BUMD,” jelas KadiskopUKM Jatim.

Prioritas kelima adalah pemasaran, dimana hal ini menjaid ujung tombak dari sebuah proses produksi. Kalau semua sudah dipenuhi, maka produk ini dikemanakan?Tentunya kita pasarkan ke konsumen, baik melalui pasar offline maupun online atau marketplace. Pihaknya juga memfasilitasi UMKM Jatim untuk bisa memasarkan produknya di 26 kantor perwakilan Jatim di berbagai daerah di tanah air.(Jef)

Sisihkan Peserta US dan Rusia, BNI CorpU Raih Predikat Gold Internasional

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Corporate University atau BNI CorpU meraih penghargaan GOLD pada kategori BRANDING & DURABILITY dalam ajang Global Council of Corporate University (GCCU) Award 2021. Dewan juri menilai BNI CorpU mampu menunjukkan keterlibatan yang sangat tinggi dalam mendukung Corporate Culture dan pengembangan competency, skill, dan attitude dalam mendukung bisnis perusahaan.

BNI CorpU juga layak dipandang sebagai masterpiece dari branding Corporate University, karena memiliki fasilitas pembelajaran digital yang memadai seperti Artificial Intellegence LeVA (Learner’s Virtual Assistance), Learning Game, Podcast juga Webinar Suplemen Pengetahuan BNI CorpU TV melalui saluran YouTube. Selain itu, branding logo BNI CorpU juga dinilai sangat menarik oleh Tim Juri Internasional karena mengusung moto Learn, Grow, Lead.

“Salah satu poin plus kategori ini adalah agility dalam pandemi COVID-19, dimana selama krisis kesehatan tersebut, BNI CorpU mengintensifkan pembelajaran digital, dengan mengembangkan Zoominars COVID-19 dan Program Learning from Home. Pada kategori Best Corporate University – Branding & Durability, BNI berhasil menyisihkan pesaing dari DAU (USA) dan Rosatom Tech (Russia),” ujar Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Selasa (11 Mei 2021).

BNI CorpU baru sekali ini mengikuti GCCU Award tersebut, dan langsung mendapatkan pengakuan terbaik pada kategori Best Corporate University – Branding & Durability. Penghargaan Gold dari GCCU ini melengkapi prestasi BNI CorpU di kancah internasional. Sebelumnya, pada tahun 2019, BNI CorpU juga meraih akreditasi Corporate Learning Improvement Process (CLIP) dari EFMD (European Foundation for Management Development) sebagai bank pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi ini.
Global CCU merupakan sebuah organisasi yang didirikan tahun 2005 dengan tujuan untuk menghubungkan jaringan global, yakni para profesional di bidang corporate university, serta membantu anggotanya saling belajar dari pengalaman dan best practice masing-masing. GCCU Awards merupakan event dua tahunan sebagai pengakuan Corporate University terbaik di skala global yang menciptakan nilai strategis untuk People, Business, dan Society.

“Kami berharap, penghargaan ini dapat semakin meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas BNI CorpU untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pemangku kepentingan di internal BNI maupun pihak eksternal, khususnya kepada sesama BUMN, sehingga sinergi BUMN semakin baik untuk berkontribusi dalam peningkatan Human Capital,” ujar Bob.

Keikutsertaan BNI CorpU dalam ajang GCCU Award ini bertujuan untuk membuka peluang saling berbagi dan belajar antar CorpU seluruh dunia secara langsung. Ajang ini memungkinkan adanya interaksi antar Chief Learning Officers, Pengelola Sumber Daya Manusia, dan VP Executives, melalui platform inovatif. Selain itu, GCCU Award merupakan pengakuan Corporate University terbaik di skala global yang menciptakan nilai strategis.

Keikutsertaan BNI CorpU ini juga sebagai upaya untuk melakukan self assessment dibandingkan standard best practice CorpU dunia, mengetahui positioning diantara corporate university yang lain, sebagai dasar untuk melakukan improvement terhadap proses bisnis dan output. Langkah ini juga dilakukan dalam rangka melakukan benchmarking best practice Corporate University secara global.(Jef)

Perluas Pasar Wastra Khas Labuan Bajo, Sinergi Dekranas-KemenkopUKM Gelar Pelatihan UMKM Wastra Go Digital

Labuan Bajo:(Globalnews.id)-Wastra dalam bahasa Sansekerta berarti kain merupakan salah satu kerajinan dan kebudayaan dari Labuan Bajo. Wastra Labuan Bajo lebih sering dikenal dengan nama Songke merupakan tenun yang indah berasal dari kapas asli, yang kemudian ditenun dengan menggunakan alat tradisional.

“Benang pada kain tenun ikat umumnya memiliki beragam warna dalam satu helai benang, tergantung dari proses pencelupan atau pewarnaannya,” kata Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Suzana Teten Masduki, saat memberikan sambutan pada pelatihan ‘UMKM Wastra Go Digital’, hasil kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Selasa (09/06/2021).

Pelatihan ini, imbuhnya, bertujuan mengembangkan para pelaku usaha khususnya pengembangan produk unggulan wastra khas Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beragam motif pada kain tenun yang sarat akan makna ini lanjutnya, menjadikan kain tradisional tersebut semakin indah dan bernilai jual tinggi.

“Keindahan wastra khas Labuan Bajo, Songke dan wastra lainnya harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Berbagai inovasi produk berbahan dasar kain tenun sudah banyak dikembangkan sehingga menambah nilai jual produk tersebut. Kain tenun tidak hanya dibuat sebatas untuk produk pakaian saja, namun bisa diolah menjadi produk lain seperti tas, sepatu, dan aksesoris lainnya,” harap Suzana.

Meski demikian, menurutnya, kendala masih sering dihadapi oleh pengrajin kain tenun, salah satunya akses pasar wastra yang tidak mudah, ditambah dengan situasi pandemi yang masih melanda.

“Oleh karena itu, digitalisasi pemasaran bisa menjadi strategi jitu untuk memperluas akses pasar kain tenun yang salah satunya dengan terhubung ke marketplace atau e-commerce,” tutur Suzana.

Sementara itu Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam sambutannya mengatakan, masyarakat Manggarai Barat ingin menjadi pelaku di semua sektor, sehingga tidak hanya sektor pariwisata yang premium, tapi pola pikir dan pola usaha serta yang lain juga premium.

“Dengan kegiatan KemenkopUKM ini, kami berharap para pelaku UKM di sini bisa berdaya saing dengan para pelaku usaha dari manapun di kabupaten ini,” ujar Edi.

Kegiatan seperti ini diharapkan, tidak berhenti sampai di sini. Ia berharap semua pihak untuk terus mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini terus diadakan.

Di tempat yang sama, Ketua Dekranasda Trince Yuni Endi meminta, para pengrajin lokal untuk terus berinovasi meningkatkan hasil tenun dan berkreasi untuk memberi sentuhan baru yang mengikuti perkembangan jaman. “Sebagai Ketua Dekranasda Manggarai Barat mengucapkan terima kasih karena Labuhan Bajo dipilih sebagai tempat pelatihan ‘UMKM Wastra Go Digital’, semoga memberikan dampak baik bagi penenun kami dalam memasarkan produksi,”  harap Trince.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Mikro Eddy Satriya mengatakan Sinergi ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan merupakan wujud upaya Kedeputian dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan UMKM, masyarakat dan generasi milenial menggali potensi.

Pelatihan-pelatihan yang diberikan pada kesempatan ini antara lain pelatihan usaha mikro, pelatihan literasi keuangan dan pembiayaan, sosialisasi pembentukan koperasi dan lain-lain.(Jef)

KemenkopUKM Terus Perkokoh Koperasi Pangan Modern

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM terus melakukan pengembangan koperasi sektor riil, khususnya koperasi pangan. Pengembangan koperasi pangan menuju koperasi modern diintervensi melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM, manajemen, kualitas produksi, akses pasar dan penguatan kelembagaan.
Dua koperasi pangan, yakni Koperasi Tani Hijau Makmur di Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Lampung dan Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq Ciwidew, Bandung, Pondok Pesantren Al Ittifaq menjadi sasaran untuk mendapat bimbingan teknis dan pelatihan dari Deputi Perkoperasian KemenkopUKM, untuk penguatan koperasi tersebut.

Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi mengatakan Koperasi Tani Hijau Makmur mengonsolidasikan sekitar 300 petani pisang mas di Tanggamus dengan luas lahan kurang lebih 2000 ha.

Koperasi sudah terhubung dengan off taker, yakni PT Great Giant Pineaple (GGP) dan seluruh hasil produksi petani pisang akan dibeli oleh PT GGP lewat Koperasi Hijau Tani Makmur sebagai agregator. Pisang mas tersebut diekspor antara lain ke Jepang, Taiwan, Australia dan lain-lain.

“Koperasi ini memiliki prospek yang bagus, tinggal memperkuat kelembagaan dan tatakelola koperasinya,” kata Zabadi.

Sementara itu, Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq Ciwidew, Bandung, Pondok Pesantren Al Ittifaq, mengembangkan usaha sektor agribisnis dan peternakan, dan telah mengkonsolidasikan beberapa pondok-pondok pesantren di Jawa Barat.

“KemenkopUKM melihat Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq dapat dijadikan piloting dan role model pengembangan ekonomi berbasis pondok pesantren,” kata Zabadi.

Dikatakan, Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq dapat menjadi tempat studi banding oleh ponpes-ponpes di Indonesia, karena pengelolaan bisnisnya sudah modern dan telah terhubung dengan off taker. Koperasi Al Ittifaq sebagai role model, dan menjadi agen perubahan (agent of change) di wilayah Jawa Barat, dan juga memotivasi santri menjadi santri preneur. Ponpes seperti ini akan melahirkan banyak santri-santri preneur, dengan memilki multi talenta yakni sebagai ulama dan sebagai entrepreneur.

Deputi Bidang Perkoperasian telah melakukan intervesi untuk memantapkan positioning Kopontren Al Ittifaq menjadi terdepan dalam pengembangan ekonomi umat. Untuk itu, KemenkopUKM melakukan FGD terkait Penguatan Kelembagaan dan Pemetaan Potensi Ekonomi Pondok Pesantren; Peningkatan Produktivas Pengembangan Kemitraan dan Rantai Pasok; Pengembangan Koperasi melalui Merger dan Amalgamasi.

Zabadi mengatakan koperasi sektor ril yang berbasis komunitas akan memberi warna baru dalam perekonomian nasional, dan akan menorehkan catatan bagus dalam daftar koperasi pangan modern di Indonesia. Untuk pendanaan Kementerian dapat mendorong LPDB-KUMKM, dan menghubungkan dengan lembaga perbankan, dan membangun kemitraan dengan perusahaan besar itu menjadi sangat penting yang harus dilakukan koperasi sektor ril dalam pengembangan bisnisnya.(Jef)

MenkopUKM: Ekonomi Kreatif Bangkit, Saatnya Bali yang Mengunjungi Dunia

Bali:(Globalnews.id)- Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata, Bali terdampak cukup dalam akibat pandemi Covid-19. Bahkan, pada kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi sampai dengan minus 9,85% yoy.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa saat ini Bali harus berpikir ulang untuk mendongkrak perekonomian. Salah satu caranya ialah dengan mendorong peran ekonomi kreatif di Bali.

“Strategi Bali harus diubah. Selama ini Bali dikunjungi dunia, tapi sekarang Bali yang mengunjungi dunia. Kita maksimalkan peran ekonomi kreatif dan digitalisasi produk UMKM. Banyak yang rindu Bali. Kita kirim produk Bali. Tidak hanya produk makanan, bisa saja seperti cerita rakyat Bali kita ubah menjadi gim yang akan menghasilkan bagi perekonomian,” ungkapnya dalam Rangkaian Kunjungan Kerja ke Bali, Selasa (8/6).

Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa Bali merupakan sebuah brand dari Indonesia. Layaknya Swiss yang dikenal dengan jam tangan Rolex, Indonesia juga dikenal baik oleh wisatawan asing karena Bali.

“Jadi apapun dari Bali pasti menjual. Ini perlu kita kembangkan,” tegas Teten.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa pertunjukkan seni dari Bali juga pasti sudah dirindukan oleh para wisatawan. Dengan digitalisasi, pertunjukan dapat dilakukan secara virtual.

Menurut Teten banyak potensi ekonomi kreatif Bali yang dapat digali dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Pandemi jadi pembelajaran bahwa Bali jangan mengandalkan 100% pariwisata. Karena risikonya sangat tinggi. Harus ada inovasi berbasis ekonomi kreatif,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Bali
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah menyadarkan Pemerintah Provinsi Bali terlalu bergantung pada pariwisata.

Dia pun merasa beruntung bahwa Bali masih memiliki UMKM yang menjadi bantalan bagi perekonomian daerah. Namun, menurut dia UMKM di Bali belum berkembang sesuai harapan.

“Padahal gagasan, kreativitas, dan digital juga mumpuni. Tapi keberanian UMKM untuk mencoba hal baru harus ditingkatkan,” ucap Oka.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sekaligus Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Tb Fiki Satari menambahkan bahwa saat ini merupakan saat yang tepat bagi pelaku ekonomi kreatif unjuk gigi.

“Bali selama ini seru sendiri dengan pariwisata, tapi sekarang jalanan sepi, nggak ada yang datang. Ini saatnya pelaku kreatif untuk keluar sarang, keluar wilayah mereka untuk bersinergi. Kita dorong kolaborasi di enam sektor untuk mendorong perekonomian Bali. Pertama akademisi, sektor bisnis, pemerintah, komunitas, media, dan agregator platform. Enam sektor ini akan menjadi ekosistem yang tepat bagi pertumbuhan ekonomi Bali,” sebut Fiki.

Fiki juga melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Klungkung, dan STMIK Primakara sebagai komitmen dari ICCN untuk membantu pemulihan ekonomi Bali melalui pengembangan ekonomi kreatif.

“Saya sependapat dengan Pak Menteri, dengan pengembangan ekonomi kreatif kita percaya bahwa bukan lagi dunia yang mengunjungi Bali, tapi Bali yang mengunjungi dunia,” pungkasnya.(Jef)

Putri Handayani, Peraih MBA Pittsburgh University, Coba Taklukkan Denali, Puncak Tertinggi Amerika Utara

Di sela-sela pandemi yang melanda dunia, seorang pendaki gunung putri Indonesia pada akhir Mei hingga pertengah Juni 2021 ini sedang melakukan pendakian gunung salju. Adalah Putri Handayani yang melakukan pendakian di gunung Denali, terletak di Alaska, Amerika Serikat. Gunung ini berketinggian 6.168 mdpl dan merupakan salah satu dari tujuh gunung yan masuk dalam pendakian 7 Summits.

Saat ini (Selasa, 8 Juni 2021), alumni Faktultas Teknik Sipil Universitas Indonesia ini telah berada di Camp 4. Rencananya dalam waktu satu dua hari ke depan, ia akan sampai di puncak sekaligus menggenapi program pendakian tujuh puncak yang telah menyelesaikan empat puncak sebelumnya.

Program pendakian tujuh puncak dunia yang ia lakukan telah diawali pada tahun 2016. Putri melakukan pendakian gunung Kilimanjaro, dengan ketinggian 5.895 mdpl, di Tanzania, Afrika. Ia berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Kilimanjaro. Kemudian di tahun yang sama, ia menaklukkan gunung kebanggaan Indonesia, Cartensz Pyramid (ketinggian 4.884 mdpl) di Papua.

Pada Juli 2017 giliran Elbrus di Rusia dengan ketinggian 5.642 berhasil ditaklukkan Putri. Selanjutnya Februari 2018, Putri menaklukkan gunung Aconcagua di Argentina yang memiliki ketinggian 6.962 mdpl. Seharusnya pendakian berikutnya di Denali, Vinson Massif (Kutub Selatan) dan Mount Everest dilakukan pada 2020, namun tertunda.

Selain misi pribadi mendaki 7 puncak dunia, Putri juga bergabung dalam tim yang akan mendaki gunung yang terkenal berat di Myanmar, Hkakabo Razi dengan ketinggian 5.881 mdpl. Tim yang digagas Eiger Adventure ini sudah mempersiapkan berbagai latihan di banyak tempat, termasukpelatihan pendakian di Mt Cook, Selandia Baru. Tapi apa daya, pendakian yang sedianya dilakukan pertengahan 2020 akhirnya batal karena pandemi.

Meski begitu, ia kemudian kembali melanjutkan tiga puncak tersisa dalam misi 7 Summits-nya. Putri membuktikan bahwa perempuan tetap bisa berkarya dan bertualangan secara bersamaan. Di luar pendakian, Putri juga membuktikan bahwa srikandi tak perlu takut bersaing bahkan di dunia pekerjaan yang dominasi laki-laki. Putri pernah bekerja di perusahaan teknologi dan jasa minyak di lepas pantai Qatar.

Dia satu dari sedikit perempuan yang bekerja di industri itu.
Petualangan dan pekerjaan lapangan juga tak menghentikan Putri untuk terus belajar. Ketika harus bekerja di Amerika, di sela-sela pekerjaan yang menuntut, dia melanjutkan studi hingga meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Pittsburgh.

Misi Putri tidak hanya mengharumkan nama Indonesia yang dunia pendakian. Tapi dia juga ingin membuktikan bawa wanita dan perempuan Indonesia juga mencapai puncak dunia, dalam pekerjaan dan pendakian, baik dengan bantuan pihak lain maupun atas usaha sendiri. (Jef)

MenkopUKM: Bangkitkan Ekonomi Klungkung Bali, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Harus Dilakukan

Klungkung:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, untuk membangkitkan perekonomian Bali yang terdampak pandemi covid-19, pemberdayaan koperasi dan UMKM harus dilakukan. Salah satu daerah yang dikatakan menjadi contoh pemberdayaan koperasi yang dilakukan dengan baik ialah Kabupaten Klungkung.

Menurutnya, saat ini ekonomi kerakyatan harus diperkuat melalui koperasi. Pasalnya, koperasi saat ini memiliki stigma negatif dari masyarakat. Maka dari itu, pemberdayaan koperasi modern harus digalakkan.

“Koperasi kurang bagus namanya memang. Ketika saya kunjungan ke Bogor, saya mau konsolidasi petani bunga hias berbasis ekspor. Saya suruh mereka masuk koperasi. Semuanya tidak mau karena mereka punya stigma negatif. Saya bilang yang jelek itu masa lalu, kita bangun koperasi modern,” ungkapnya dalam acara Pengembangan Koperasi dan UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif di Kabupaten Klungkung, Selasa (8/6).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Ketua ICCN Tb Fiki Satari. Pemkab Klungkung dan ICCN sepakat bersama-sama mendorong pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif berikut langkah transformasi digital.

Menurut Teten, saat ini koperasi harus menjadi agen untuk mengkonsolidasi usaha mikro yang tidak masuk dalam skala ekonomi. Dengan terbentuknya koperasi modern, bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi usaha mikro.

Selain itu, ia menambahkan bahwa saat ini pembangunan UMKM dan koperasi harus jadi strategi baru untuk memperbaiki perekonomian nasional. Maka dari itu, dia mendorong agar para pelaku usaha untuk bergabung dengan koperasi.

“Saat ini, petani itu usahanya perorangan, begitu pula dengan nelayan. Dengan seperti ini sulit berhadapan dengan market yang butuh supplier yang stabil. Ini kita bisa konsolidasi mereka dalam koperasi dan masuk dalam skala ekonomi agar terhubung dengan buyer dan market,” ujar Teten.

Teten menegaskan bahwa saat ini perekonomian Bali sedang menghadapi kesulitan. Padahal, saat keadaan normal kontribusi Bali untuk PDB (Produk Domestik Bruto) nasional sangat luar biasa dengan menyedot produk UMKM.

“Jadi pemerintah harus bantu Bali. Berdosa kalau tidak bantu,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk mendukung bergeraknya koperasi dan UMKM di Kabupaten Klungkung.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh pihaknya ialah dengan program Bima Juara atau beli murah jual mahal. Program ini menkonsolidasikan antara petani, koperasi dan masyarakat dalam satu sistem.

“Artinya gabah kita beli mahal dari petani. Koperasi Unit Desa (KUD) saya suruh beli di atas harga umum. Jual murah maksudnya KUD harus menjual murah dibanding harga umum penjualan beras. Dengan ini KUD dapat berkembang, petani lebih bagus dan masyarakat dapat harga murah,” tutur Nyoman.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus fokus untuk mengembangkan koperasi dan UMKM di Kabupaten Klungkung dengan berbagai inovasi yang akan dihadirkan ke depannya.(Jef)

MenkopUKM Dorong Bali Maksimalkan Kakao Sebagai Komoditas Unggulan

Denpasar:(Globalnews.id)- Untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong Bali untuk memaksimalkan komoditas unggulannya. Salah satu produk dengan potensi yang sangat besar di Bali ialah kakao.

Teten menyarankan, petani kakao dapat membentuk korporatisasi petani melalui koperasi. Menurutnya, korporatisasi tersebut dapat memperbaiki ekosistem UMKM yang menurutnya sangat perlu ditata dengan baik.

“Catatan saya misalnya di sektor pertanian, sulit di Indonesia ini untuk menghadirkan corporate farming yang modern, punya kapasitas produksi yang besar, produknya kuat, dan daya saing kuat. Karena petani kita perorangan dan berlahan sempit. Ini mesti diperbaiki,” ungkap Teten dalam acara Pengukuhan Komite Inovasi dan Ekonomi Kreatif Daerah Jembrana di Denpasar, Senin (7/6).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Ketua ICCN Tb Fiki Satari. Pemkab Jembrana dan ICCN sepakat bersama-sama mendorong pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif berikut langkah transformasi digital.

Teten menambahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan beberapa menteri untuk melakukan korporatisasi petani. Dengan terbentuknya korporatisasi petani tersebut, perbankan dapat dengan mudah memberikan pembiayaan kepada petani.

“Jadi bagaimana lembaganya diperbaiki baik dari korporasi dan koperasi dan terhubung dengan offtaker jadi pembiayaan mau masuk. Kenapa bank nggak mau membiayai? Karena sektor pertanian ini punya risiko tinggi. Tapi kalau dipastikan ada offtaker-nya, pasti bagus. Ini perlu ditata dengan baik,” ujar Teten.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa komoditas kakao di Bali khususnya Kabupaten Jembrana merupakan komoditas kakao nomor satu di Indonesia. Hal tersebut bahkan sudah diakui saat Teten berkunjung ke Jember bahwa komoditas kakao terbaik di Indonesia merupakan kakao yang berasal dari Jembrana.

Namun, Teten mengatakan bahwa saat ini terdapat permasalahan yang dihadapi para petani kakao di Jembrana. Salah satunya ialah memastikan biji kakao yang diproduksi memiliki standar mutu yang sama.

“UMKM jangan lagi sebagai ekonomi marjinal tapi kita dorong ke industrialisasi. Kalau di Jembrana kita harus besarkan industri kakao. Kita harus berani. Kita lihat peluang di daerah itu dan dorong ke sana. Kita harus mulai masuk industrialisasi,” tuturnya.

Teten menegaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19, Bali harus bisa memanfaatkan digitalisasi. Dalam artian, Bali dapat melengkapi kerinduan para wisatawan domestik dan mancanegara yang rindu akan kuliner dan cinderamata khas Pulau Dewata tersebut.

“Dalam kondisi ini Bali harus menjemput bola. Wisatawan mancanegara dan lokal itu rindu akan Bali. Dengan memanfaatkan market digital, Bali bisa memulihkan kondisi perekonomiannya lagi,” pungkas Teten.(Jef)

KemenkopUKM Klarifikasi Pemberitaan Sekaligus Sampaikan Perkembangan Penyaluran BPUM

Jakarta:(Globalnews.id)- Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM , Arif Rahman Hakim, didampingi Eddy Satriya Deputi Bidang Usaha Mikro memberikan penjelasan terkait penyaluran BPUM sekaligus meluruskan beberapa informasi Hoax yang dilakukan orang tak bertanggung jawab yg berpotensi merugikan para pelaku usaha Mikro.

Arif Rahman Hakim meminta masyarakat dan para pelaku UMKM untuk mengacu informasi yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui medsosnya, yaitu @KemenkopUKM baik di Instagram maupun medsos yang lain. Sementara untuk website resmi KemenkopUKM adalah www.kemenkopukm.go.id dan call center di 1500587

“Jadi kesempatan kali ini kami akan melakukan klarifikasi sekaligus perkembangan penyaluran BPUM,” kata Arif Rahman Hakim di Jakarta (7/6)

Di tempat yang sama Deputi bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya menambahkan, beberapa waktu lalu MenkopUKM Teten Masduki memintanya untuk mengklarifikasi adanya kesimpangsiuran informasi terkait Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). “Sampai sebelum lebaran kemarin, KemenkopUKM sudah menyalurkan BPUM sebanyak 9.8 juta penerima yang merupakan kombinasi penerima lama dan penerima baru,” tegas Eddy Satriya mengklarifikasi.

Ini, imbuhnya, merupakan penyaluran tahap pertama dari 2 tahap yang direncanakan. Untuk tahap kedua masih sedang dalam persiapan.

Masing-masing penerima, tambah Eddy, mendapatkan Rp 1,2 juta. Jadi total dana yang sudah disalurkan sebesar Rp 11,76 triliun.(Jef)

Timothy Tandiokusuma Pengusaha Muliti bisnis yang Gelapkan Uang Nasabahnya Rp 20 M

NAMA Timothy Tandiokusuma belakangan cukup menjadi sorotan, pengusaha muda yang memiliki multi bisnis mulai dari mixologi (F&B) yang lagi tren sampai money market. Hal itu terjadi usai seorang warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat melaporkan pengusaha muda asal Surabaya itu ke Polres Tangerang Selatan atas dugaan penipuan/penggelapan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Tidak tanggung-tanggung, korban yang diketahui berinisial SF mengaku menderita kerugian hingga mencapai Rp20 Miliar. Pengusaha muda itu pun dituntut hukuman 8 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 Miliar dalam sidang pembacaan tuntutan yang digelar Kamis (3/6) kemarin.

Dalam surat dakwaan No. Reg. Perk. :PDM-24/M.6.16/Eoh.2/02/2021 tertulis, sejak 2018 SF mengenal Timothy. Ia percaya menginvestasikan uangnya hingga mencapai Rp13,2 miliar pada Timothy karena cerita kesuksesannya. Baik secara pribadi, maupun bersama perusahaan private equity yang ia bangun, Black Boulder Capital (BBC). Salah satun kisah yang kerap diceritakan adalah tentang keberhasilannya mengelola investasi uang kripto.

“Saya sudah lama mengelola mata uang kripto, selama ini saya pribadi satu tahun terakhir saya untung, saya saat ini punya perusahaan H.O.P di Jakarta, saya mengelola dana dari teman-teman untuk usaha uang kripto,” papar Timothy kepada SF seperti dikutip dari surat dakwaan.

Cerita sukses Timothy tidak serta merta membuat SF percaya. Sebelumnya ia juga sudah mencari tahu tentang rekam jejak Timothy di media massa. Namun yang disajikan di media massa kala itu tidak jauh berbeda dengan apa yang ia dengar dari Timothy sendiri.

Yang cukup membuat SF sedikit tenang kala itu, Timothy memiliki keluarga yang cukup sukses juga di Surabaya, tanah kelahirannya. Rekan-rekan SF mengenali Timothy sebagai putra dari Tan Aditya Tandiokusuma, pengusaha property sukses yang telah membangun beberapa perumahan kelas atas di Surabaya. Kepada SF Timothy juga mengakui hal itu.

“Keluarga ibu saya yang punya, jadi tenang saja, asset keluarga saya bisa menutupi semuanya (nilai investasi SF) kalau ada apa-apa. David widodo itu adalah paman saya. Dan widodo itu adalah nama keluarga saya dan nama kakek saya. Mudah untuk cari keluarga saya di Surabaya,” jelas Timothy pada SF seperti dikutip dari surat dakwaan.

Mendengar cerita dan pengakuan langsung dari Timothy yang telah dituangkan dalam surat Dakwaan, SF mengaku heran, mengapa kuasa hukum Timothy sampai tidak mengenali kalau kliennya adalah orang yang sama dengan Timothy yang ia kenal selama ini.

“Makanya saya heran kok pengacaranya tidak mengenal kliennya sendiri.Timothy Tandiokusuma yang saya kenal itu yah CEO-nya Black Boulder Capital. Orang yang sama. Padahal di media massa kan sudah banyak beritanya. Di Youtube juga ada wawancara dia. Kalo gak salah judulnya ‘Anak Rantau yang punya 15 perusahaan, dan asset 1 Triliun’ loh’,” terang SF singkat.(Jef)