Arsip Kategori: koperasi dan ukm

Temu Mitra Berhasil Pertemukan 15 UMKM dengan 11 Mitra Pembiayaan dan Pemasaran

YOGYA:(Globalnews.id)- Sebanyak 120 usaha skala mikro yang mendapat dukungan dari inisiatif Mikro Mandiri telah berhasil melewati tahap kurasi setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan pendampingan melalui proses seleksi peserta oleh The Greater Hub SBM ITB.

Program ini merupakan Kerjasama antara Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, di bawah kepemimpinan Dr. Yulius MA, dengan Institut Teknologi Bandung.

Puncak dari program ini adalah rangkaian acara Temu Mitra yang akan digelar di empat kota sepanjang Oktober 2024, meliputi Yogyakarta, Semarang, Makassar dan Bandung.

Acara ini dirancang untuk mempertemukan 10-15 UMKM terpilih, yang telah menunjukkan kesiapan dalam aspek pembiayaan dan pengembangan pasar, dengan para mitra potensial.

Setiap pertemuan akan menghadirkan lima mitra potensial di bidang pembiayaan dan lima mitra potensial di bidang pemasaran, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas jaringan dan peluang bisnis mereka.

Prof Wawan Dhewanto, PhD salah satu penasihat program dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB menyatakan bahwa UMKM peserta Temu Mitra adalah 10-15 UMKM terpilih per kota dari total 120 usaha mikro terbaik yang siap berkolaborasi serta mengembangkan pasar dan pembiayaan usaha.

“Adapun kurasi lanjutan memastikan UMKM tersebut sudah memiliki produk yang baik dan pertumbuhan bisnisnya potensial, aktif selama proses pelatihan dan pendampingan, relevan untuk masuk ke pasar ritel,” tuturnya dalam kegiatan Temu Mitra di Pusat Desain Industri Nasional Yogyakarta, Selasa (8/10/2024).

Acara dimulai pada pukul 09.00 dimulai dengan workshop dengan tema “Manfaat dan Pentingnya Kolaborasi Kemitraan”.

Setelah itu UMKM akan bertemu dengan calon mitra pembiayaan yang terdiri dari Bank BRI, BMT Artha Amanah, Bank BNI, Pegadaian dan calon mitra pemasaran yang terdiri dari Makutho Solo, Jogja Pasaraya, Palka Art Craft, Hamzah Batik, Kanza Busana Muslim, Bara Bakery & Gelato, dan PT. Cerita Kreasi Nusantara.

Untuk diketahui, Program Mikro Mandiri dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro dalam mengembangkan akses pemasaran dan pembiayaan melalui berbagai metode.

Beberapa di antaranya termasuk sharing session, pelatihan pemasaran dan pembiayaan, pendampingan luring dan daring, serta temu mitra luring.

Sebagian besar peserta program pendampingan usaha mikro mandiri berasal dari bisnis kuliner, fashion, kerajinan, kecantikan dan pertanian/perkebunan/peternakan/perikanan. Mereka sangat bersemangat mengikuti rangkaian program yang panjang.

Pada kegiatan Temu Bisnis, para UMKM terpilih akan melakukan presentasi dan negosiasi dengan calon mitra pembiayaan dan pemasaran.

Mereka sudah siap melakukan presentasi karena selama mengikuti program pendampingan usaha mikromandiri.id para UMKM sudah dibimbing dalam menyusun perencanaan bisnis yang dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan, serta membuat katalog produk untuk presentasi kepada partner pemasaran.

Dr. Yulius MA, dalam smbutan yang dilakukan secara daring menyatakan bahwa Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri 2024 ini sendiri adalah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM di Deputi Bidang Usaha Mikro untuk membantu usaha mikro mengatasi tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, legalitas usaha, kualitas produk, serta minimnya inovasi dan akses pembiayaan.

Diharapkan inisiatif ini akan membawa pengaruh yang berarti bagi kemajuan dan ekspansi usaha-usaha kecil di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami berharap setelah menuntaskan program ini, para partisipan akan mampu memanfaatkan peluang pasar dan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah, sehingga dapat mendorong perkembangan bisnis mereka secara nyata,” ujarnya.

Yulius menuturkan, program ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan tujuan dimaksud dengan mempertemukan para pelaku usaha mikro dengan para stakeholder pemasaran dan pembiayaan, sehingga membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha mikro sekalian untuk mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan.

Peserta terpilih program ini sebanyak 120 pelaku usaha mikro yang telah diseleksi kembali oleh Tim Pelaksana ITB.

“Kami yakin, dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik, kita akan mampu mewujudkan cita-cita untuk menjadikan usaha mikro di Indonesia semakin maju dan berdaya saing,” pungkas Yulius. (jef)

Dana Bergulir Dorong KSPPS BSM Wonosobo Tingkatkan Kualitas Usaha

Wonosobo:(Globalnews.id)-Koperasi merupakan wadah kumpulan orang yang secara sukarela bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Kegiatannya berupa menyelenggarakan produksi, penjualan, pembelian barang atau jasa, maupun simpan pinjam.

Dengan berasaskan kekeluargaan, demokrasi, dan semangat persaudaraan, koperasi menjalankan usahanya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan dasar dan menyejahterakan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial.

Demikian yang fokus dikerjakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Bersama Surya Mandiri (KSPPS BSM) di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Koperasi primer yang beralamatkan di Jalan Sikarim Nomor 02 Desa Mlandi Kecamatan Garung Wonosobo ini merupakan koperasi pertama dengan pola syariah yang sudah mendapatkan izin usaha dari sistem Online Single Submission (OSS).

Menurut Ketua KSPPS BSM Ahmad Riyanto, koperasi yang berdiri sejak tahun 1999 dan telah memiliki dua kantor cabang di Kabupaten Wonosobo, telah menerapkan sistem Islamic Micro Finance Application (IMFA) Rowasia Core System dan telah terintegrasi ke seluruh cabang koperasi secara real time.

“Upaya meningkatkan kinerja koperasi selain melalui teknologi, juga membutuhkan perkuatan permodalan. Oleh sebab itu KSPPS BSM bersinergi dengan pemerintah yaitu Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendapatkan dana bergulir sejak tahun 2012 hingga sekarang,” tutur Ahmad.

Modal tersebut, lanjut Ahmad, dimanfaatkan untuk perkuatan usaha koperasi serta memenuhi tingginya kebutuhan permintaan modal anggota. Setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, KSPPS BSM mengalami peningkatan dari sisi usaha, keuangan, serta produktifitas.

“Pembiayaan LPDB-KUMKM juga membuka cara pandang koperasi dalam menjalankan strategi-strategi usaha lainnya dalam upaya memperluas pemasaran, selektif dalam realisasi pembiayaan, serta mengedepankan perbaikan tata kelola pembiayaan,” jelas Ahmad.

Melalui proses yang mudah, cepat, tepat, dan murah dari LPDB-KUMKM, pungkas Ahmad, KSPPS BSM mempelajari banyak hal dari LPDB-KUMKM mengenai pemanfaatan dana, khususnya terkait kelengkapan persyaratan administrasi. Harapannya, dengan adanya dukungan pemerintah terhadap koperasi melalui dana bergulir LPDB-KUMKM, menjadikan koperasi-koperasi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan terutama dari sisi kualitas usaha dengan tetap berpedoman pada prinsip dan tujuan awal koperasi yaitu menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

Senada dengan KSPPS BSM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, teknologi dan digitalisasi mendorong koperasi untuk terus meningkatkan kualitas kompetensi, kemitraan, dan pemasaran. Kehadiran inovasi teknologi juga dapat mempermudah koperasi menuju arah modern, dengan dukungan perkuatan permodalan untuk pengembangan bisnis dan produktivitas usaha.

“LPDB-KUMKM berkomitmen memudahkan akses dana bergulir dan berharap akses pembiayaan tersebut dapat memperluas operasional koperasi, meningkatkan pelayanan anggota, meningkatkan kapasitas produksi, dan membuka peluang baru dalam memasarkan usaha,” kata Supomo.

Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, juga diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus berkembang dan berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian nasional. Selain itu, koperasi harus beradaptasi dan berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga dapat menjadi pilar utama penyangga ekonomi rakyat serta memperkokoh ekonomi nasional.(jef)

LPDB-KUMKM Dongkrak Produktivitas Petani Kentang di Dieng melalui Koperasi

Wonosobo:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui kelembagaan koperasi.

Salah satu kisah sukses datang dari Umi, seorang petani kentang di wilayah Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Umi, yang telah menggeluti usaha pertanian kentang selama 10 tahun, merasakan dampak positif dari bergabung dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati, salah satu mitra koperasi LPDB-KUMKM di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Melalui koperasi, Umi berhasil mendapatkan akses pembiayaan untuk mengembangkan usahanya di sektor pertanian dan homestay.

“Proses pengajuan pinjaman dari koperasi sangat mudah dan cepat,” ungkap Umi. Dana yang saya peroleh saya gunakan untuk sewa lahan, membeli bibit, dan memenuhi kebutuhan sarana produksi lainnya. Berkat bantuan ini, produktivitas pertanian saya meningkat signifikan,” kata Umi.

Menurut Umi, bukan hanya untuk usaha pertanian, modal dari koperasi juga digunakan untuk meningkatkan kapasitas homestay miliknya.

“Alhamdulillah permodalan ini saya gunakan juga untuk meningkatkan kapasitas homestay, karena Dieng ini semakin hari semakin ramai pengunjungnya, harapannya bisa terus bermitra dan kerja sama antara koperasi dan juga LPDB-KUMKM,” kata Umi.

*Solusi Permodalan UMKM*

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, kisah sukses Umi ini menunjukkan bahwa pembiayaan bergulir dari LPDB-KUMKM melalui koperasi dapat menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.

“Dengan memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau, kami ingin mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM naik kelas termasuk sektor pertanian. Kami berharap semakin banyak petani yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan bergulir ini,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, dengan dukungan dari LPDB-KUMKM melalui mitra koperasi, Umi tidak hanya berhasil meningkatkan produksi kentang, tetapi juga berencana mengembangkan usaha homestay miliknya.

“Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan bergulir tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru dan diversifikasi usaha para UMKM. Dampaknya ekonomi akan terus bergerak dan bertumbuh,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan memberikan akses pembiayaan kepada UMKM melalui koperasi, pihaknya berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“LPDB-KUMKM berharap kisah sukses Umi dapat menginspirasi para petani dan pelaku UMKM lainnya untuk memanfaatkan layanan pembiayaan yang tersedia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan koperasi, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat semakin maju dan mandiri,” kata Supomo.

Supomo berharap, pelaku UMKM untuk bergabung kepada koperasi agar bisa mendapatkan permodalan, pendampingan usaha, hingga pemasaran.

“Sebab koperasi saat ini sudah bisa menjadi konsolidator bagi produk UMKM, dengan koperasi juga bisa akses permodalan dengan mudah, murah, dan cepat, salah satunya dari dana bergulir LPDB-KUMKM,” kata Supomo.(jef)

Erick Thohir Perkenalkan Aplikasi Naksir UMKM di Medan, Dorong Peningkatan Kompetensi Pengusaha Lokal

Medan:(Globalnews id)- Menteri BUMN Erick Thohir terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Dalam acara Master Trainer Bootcamp yang digelar di Medan, Sumatera Utara belum lama ini, Erick memperkenalkan aplikasi berbasis kurikulum bernama Naksir UMKM yang bertujuan untuk menyelaraskan dan meningkatkan kompetensi pengusaha lokal.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 158 fasilitator dan pengusaha UMKM dari Medan dan berbagai daerah di Sumatera.

Pada hari pertama, peserta diberikan pelatihan dalam enam topik utama, meliputi pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, branding dan pemasaran, digitalisasi, ekspor, serta legalitas.

Pelatihan ini diharapkan mampu menjadi strategi jitu dalam menciptakan standar kompetensi bagi pengusaha UMKM, sehingga mereka lebih siap bersaing di pasar global.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam sambutannya mengatakan, perhatian Erick Thohir terhadap UMKM sangat besar.

“Pak Erick selama lima tahun terakhir telah banyak mengembangkan program dan fasilitas bagi UMKM. Hingga Agustus 2024, sudah ada 225 Rumah BUMN yang tersebar di berbagai daerah,” ujar Arya.

Selain peserta dari Medan, acara ini juga dihadiri pengusaha dari Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Aceh, Bangka, Jambi, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Banyak di antara mereka merupakan pengusaha muda berusia antara 20 hingga 40 tahun. Pelatihan Aplikasi Naksir UMKM di Medan ini merupakan yang pertama, dan rencananya akan dilanjutkan di Jakarta dan Manado.

Sejumlah BUMN turut ambil bagian dalam acara tersebut, termasuk Telkom, BRI, PLN, Mandiri, BNI, Pertamina, PTPN IV, BTN, PUSRI, PTBA, INALUM, Timah, dan Semen Baturaja.

Dengan kolaborasi yang kuat antara BUMN dan pengusaha lokal, diharapkan aplikasi Naksir UMKM ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Rumah BUMN di seluruh Indonesia untuk meningkatkan daya saing pengusaha lokal.

Melalui pelatihan dan aplikasi ini, Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk mendorong UMKM agar bisa lebih berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.(jef)

Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI

Jakarta:(Globalnews.id)-Kopi Banyuatis barangkali menjadi salah satu ikon kopi khas Bali yang paling dicari oleh turis baik lokal maupun mancanegara ketika berkunjung ke Bali.

Dengan cita rasa yang khas, kopi ini sangat mudah ditemukan dan dijual sebagai salah satu oleh – oleh khas Bali. Kopi Banyuatis merupakan salah satu kopi kemasan di mana biji kopinya berasal dari Desa Banyuatis, Kawasan Bali Utara, Pulau Bali, tepatnya di Desa Pemaron.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Binaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI ini didirikan sejak tahun 1975 oleh Ketut Englan yang merupakan ayah dari Gede Pusaka Harsadena yang saat ini mengelola UMKM tersebut.

Di bawah bendera CV Pusaka Bali Persada, kopi Banyuatis ini sempat menerima penghargaan Paramakarya dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di tahun 2017.

UMKM Kopi Banyuatis merupakan nasabah BNI sejak 2014 yang saat ini memiliki usaha di tiga lokasi yaitu lokasi utama di Jl. Raya Seririt – Singaraja, dan cabang di Jl. Sekar Tunjung No. 26, Denpasar dan Jl. Bung Karno, Mataram.

Gede Pusaka mengaku, bisnisnya sempat mengalami penurunan penjualan pada masa pandemi COVID-19, namun berhasil bangkit kembali dengan peningkatan pendapatan pada 2022 dan 2023.

“Itu merupakan masa di mana kami harus bertahan dan berjuang sampai akhirnya kami bisa bangkit kembali,” ujarnya.

Menarik waktu ke belakang, awalnya Kopi Banyuatis hadir pada tahun 1800-an atas nama Jro Dalang Gelgel (alm), petani kopi dari Banyuatis yang menanam kopi di desanya dan pada tahun 1950-an Putu Dalang (alm) melanjutkan penanaman kopi yang dirintis oleh sang ayah Jro Dalang.

Saat ini, Gede Pusaka melalui CV Pusaka Bali Persada telah memiliki fasilitas berupa pabrik kopi dan gudang dengan kapasitas 150 tons dan tiga outlet pemasaran, kantor operasional, 38 kendaraan operasional, dan 36 karyawan (31 sales, empat admin, dan satu supervisor).

Gede Pusaka menyebutkan, pemasaran produknya dilakukan melalui offline 70% (tiga outlet) dan online 30% (Intagram @kopibanyuatisofficial dan website di https://kopibanyatis.com). Tak hanya itu, Kopi Banyuatis juga dipasarkan melalui kerja sama dengan store seperti Circle K, Alfamart, Clandys, Coco Mart, dan Indomaret. Saat ini, UMKM tersebut tengah memperluas jangkauan pasar hingga ke luar Bali dengan promosi yang gencar di website dan Instagram.

“Terima kasih kepada BNI yang telah memberikan bantuan pendanaan melalui KUR, semoga ini bisa menjadi modal kami untuk terus mengembangkan bisnis ke depan,” kata Gede Pusaka.

Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi XI Siti Mufattahah memuji kinerja BNI yang telah berupaya membangkitkan semangat pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah kondisi bisnis yang sedang meredup. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), BNI telah memberikan denyut nadi bagi kelanjutan bisnis UMKM di Indonesia.

“Ini merupakan semangat perusahaan milik negara yang patut diapresiasi. BNI membantu UMKM keluar dari masa terpuruknya,” ucapnya.

Untuk itu, kata Siti, pihaknya akan terus mendukung upaya BNI dalam meningkatkan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.

“Semoga upaya yang dilakukan BNI akan mendorong UMKM di Indonesia bisa bersaing di kancah global,” kata Siti.(jef)

UMKM Asal Bali Ini Sukses Ekspor Produknya Hingga ke AS Berkat Bantuan BNI

Jakarta:(Globalnews.id)-Dari Bali hingga ke luar negeri. Mungkin kalimat itu cocok disematkan kepada Kadek Surya Prasetya Wiguna. Pria asal Bali ini sukses memasarkan produknya hingga ke luar negeri yaitu Malaysia, Singapura, Jepang, Qatar, New Zealand, hingga Amerika Serikat (AS).

Melalui PT Cau Coklat Internasional, Kadek Surya memulai bisnisnya dengan memproduksi cokelat rumahan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang cokelat, agrowisata dan distributor asal Bali ini didirikan sejak tahun 2014.

Awalnya, UMKM ini hanya memproduksi cokelat dan bisnis agrowisata, di tahun 2018, bisnisnya berkembang sebagai distributor produk selain cokelat. UMKM yang dikelola Kadek Surya ini berhasil memproduksi cokelat dengan kapasitas hingga dua ton per hari.

“Karena produksi terus meningkat, kami bekerja sama dengan partner di Surabaya untuk memproduksi cokelat dan membangun gudang penyimpanan yang memadai di daerah Seminyak dan Tabanan, Bali,” ujarnya.

Kadek Surya menyebutkan, dengan jumlah produksi yang tinggi, ia mencoba memasarkan produknya melalui berbagai sistem pemasaran mulai dari toko oleh-oleh seperti Krisna Oleh-oleh, Keranjang Bali, Transmart, Coco Mart, hingga Duty Free di bandara. Sementara untuk bisnis agrowisata, penjualan dilakukan melalui agen wisata dengan target wisatawan domestik dan mancanegara.

Menurutnya, bisnisnya tak akan sukses hingga saat ini tanpa bantuan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI, Kadek Surya bisa terus meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Saat ini, Cau Coklat Internasional telah memiliki tenaga kerja lebih dari 150 orang baik di produksi maupun di marketIng dan office. Ke depannya, Kadek Surya berharap, bisnisnya terus meningkat dengan jangankauan pasar yang lebih luas.

“Terima kasih kepada BNI atas dukungan pendanaannya dan semoga bisnis kami terus berkembang menjadi lebih sukses,” kata Kadek Surya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengapresiasi kinerja BNI yang telah mengantarkan UMKM lokal bisa memperkenalkan produknya hingga ke pasar global. Hal tersebut semakin menunjukkan eksitensi BNI sebagai bank nasional berkelas internasional yang layak diapresiasi.

“UMKM Cau Coklat ini salah satu bukti nyata keterlibatan BNI dalam menyukseskan pelaku bisnis lokal untuk bisa bersaing di pasar global,” ucap Fathan.

Menurutnya, BNI sebagai bank milik negara yang diberi mandat oleh pemerintah untuk membantu mengembangkan UMKM di Indonesia melalui Xpora perlu didukung eksistennya agar terus memberikan manfaat kepada para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya di luar negeri.

“Kami sangat mengapresiasi BNI atas kontribusinya terhadap perkembangan UMKM di Indonesia,” pungkasnya.(jef)

Tiga Mitra Koperasi LPDB-KUMKM Raih Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden

Jakarta:(Globalnews.id)- Tiga Koperasi yang menjadi mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendapat Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan saat Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 di Palembang, Sumatera Selatan.

Ketiga koperasi yang memperoleh penghargaan ini adalah Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang bergerak di bidang pertanian.

Kemudian KSPPS BMT Beringharjo di Yogyakarta di bidang kerajinan tekstil dan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah di sektor perikanan.

Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada koperasi-koperasi tersebut atas keberhasilannya dalam mengembangkan koperasi dan berdampak pada perekonomian masyarakat.

Perbaikan ekosistem pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh ketiga koperasi ini tidak lepas dari peran serta LPDB-KUMKM yang memberikan dukungan pembiayaan hingga pendampingan secara intensif terutama paska Covid-19.

“Syukur Alhamdulillah, penghargaan Satya Lencana Wira Karya ini adalah bukti nyata bahwa koperasi-koperasi mitra LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku UMKM. Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pendampingan kepada seluruh mitra koperasi,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Supomo menambahkan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh koperasi di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam membangun perekonomian nasional.

“Kami berharap penghargaan ini dapat mendorong koperasi-koperasi lainnya untuk semakin aktif dalam mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM dan memanfaatkan berbagai program pendampingan yang kami berikan. Dengan demikian, koperasi dapat tumbuh semakin kuat dan mandiri,” tambahnya.

Supomo juga menyampaikan harapannya agar penghargaan ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan. “Kami yakin bahwa dengan semakin kuatnya koperasi, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan koperasi di Indonesia agar dapat berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional,” tambahnya.

Selain itu, mitra koperasi yang meraih penghargaan ini diharapkan juga dapat menjadi role model bagi koperasi lainnya dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan dengab dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM bersama LPDB-KUMKM.

“Atas praktik baik dari ekosistem koperasi ini, saya diundang ke Jepang untuk mempresentasikan peran pemerintah dalam hal peningkatan ekosistem koperasi ini. Dengan semangat yang sama, saya yakin para mitra koperasi kami akan mampu menghadapi tantangan global dan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan sejahtera,” tutup Supomo.(jef)

Tingkatkan Pendampingan Koperasi, LPDB-KUMKM Optimalkan Program Inkubator Wirausaha di Sumsel

PALEMBANG:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menandatangani kerja sama (Memorandum of Understanding/ MoU) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (pemprov Sumsel) terkait Sinergi Pendampingan dan Inkubasi Koperasi KUMKM melalui lembaga inkubator bisnis.

MoU ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dengan Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dalam rangkaian Peringatan Puncak Acara Hari UMKM Nasional 2024 yang digelar di Jaka Baring Sport Center Palembang Sumatera Selatan, Kamis (5/9/2024).

Kerja sama ini dilakukan sebagai payung hukum atas kegiatan pendampingan dan asistensi yang dilakukan oleh lembaga inkubator di Pemprov Sumsel yaitu Unbara Bisnis Park terhadap koperasi-koperasi di Sumsel agar naik kelas dan memudahkan mereka dalam mengakses pembiayaan terutama ke LPDB-KUMKM. 

“Isinya (MoU) berupa pendampingan UMKM dan koperasi melalui inkubator yang sebelumnya sudah kita dikerjasamakan. Jadi ini sebenarnya kita hanya meningkatkan kerja sama agar lebih fokus lagi kepada koperasi mana yang akan mau diinkubasi,” kata Supomo.

Diharapkan dengan MoU ini akan semakin mempertegas posisi lembaga inkubator dalam membantu pemerintah Pemprov Sumsel dalam upaya meningkatkan kompetensi dari setiap koperasi di wilayahnya agar memiliki daya saing yang tinggi dan lebih maju serta modern. 

Supomo menambahkan dari beberapa koperasi di Provinsi Sumsel, terdapat beberapa yang telah mengajukan proposal pengajuan dana bergulir ke LPDB-KUMKM. Namun setelah dilakukan kajian masih terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan penyesuaian dan peningkatan ekosistem bisnisnya agar layak mendapatkan dana bergulir. 

Oleh sebab itu peran lembaga inkubator menjadi sangat penting agar kemampuan koperasi dalam menyesuaikan ketentuan pengajuan pembiayaan hingga pembenahan ekosistem bisnis yang dijalankan bisa meningkat.

“Jadi kalau mau mengakses pembiayaan kepada LPDB memang tata kelola (koperasi) harus benar, sehat dan lainnya. Kalau mau maju dan ikut yang baik, pasti dia senang dengan  pendampingan yang dilakukan LPDB,” sambung Supomo. 

Adapun program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM pada tahun 2024 ini dilaksanakan dengan bekerja sama 10 lembaga inkubator dari berbagai provinsi di Indonesia.

Mulai dari Garut Techno Park dari Provinsi Jawa Barat, Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia dari Provinsi Aceh.

Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia dari Provinsi Bali, Hetero Inkubator dari Provinsi Jawa Tengah, Unbara Business Park dari Sumatera Selatan.

Selanjutnya, Business Learning Center (BLC) Incubator dari Provinsi Jawa Timur, Cubic Inkubator Bisnis dari Provinsi Jawa Barat, Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung, Amikom Business Park dari Yogyakarta, dan Inkubator Bisnis LPPM Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.(jef)

LPDB-KUMKM Expo 2024: Perkuat Kolaborasi, Dongkrak Ekonomi Melalui Koperasi

JAKARTA:(Globalnews id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggelar LPDB-KUMKM Expo 2024 sebagai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18.

Acara yang berlangsung bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga merupakan momentum penting dalam memperkuat komitmen LPDB-KUMKM dalam mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia serta memperkuat kolaborasi stakeholders dalam penyaluran Dana Bergulir.

Dengan mengusung tema “Kolaborasi Ekonomi Berdaya”, LPDB-KUMKM Expo 2024 bertujuan untuk memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia dan juga menjadi ajang promosi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai peran koperasi dan kehadiran LPDB-KUMKM sebagai lembaga negara yang fokus pada pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya mengatakan agar LPDB-KUMKM bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, dan juga untuk menjaga kepercayaan pembiayaan koperasi serta memberikan dampak sosial ekonomi yang tinggi.

“Pengelola lembaga keuangan itu kuncinya adalah tingkat kepercayaan yang tinggi. Ini paling penting seperti perbankan, asuransi, termasuk juga LPDB-KUMKM yang menjadi bagian BLU pengelola dana pembiayaan untuk koperasi,” ujar Teten saat menghadiri LPDB-KUMKM Expo 2024 di Halaman Kantor LPDB-KUMKM, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Teten menambahkan, tingkat kepercayaan perlu dibangun dengan budaya korporat dan tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan dan menjadi budaya kerja yang stabil dan tidak mudah berubah.

Di usia ke-18 tahun ini, Menkop UKM juga memberikan apresiasi atas prestasi atas reputasi yang sudah dibangun dengan baik, harapannya bisa terus dijaga dan ditingkatkan agar semakin berkontribusi maksimal terhadap pembangunan sosial ekonomi bagi koperasi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM Expo 2024 menjadi puncak rangkaian perayaan HUT ke-18 yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya, LPDB-KUMKM telah menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti LPDB Fun Run 5K, turnamen olahraga, donor darah, dan santunan yatim piatu. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara LPDB-KUMKM dengan para pemangku kepentingan, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,“ ujar Supomo disela-sela kegiatan LPDB-KUMKM Expo 2024.

Supomo menambahkan, salah satu tujuan utama LPDB-KUMKM Expo 2024 adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran koperasi dalam perekonomian nasional. “Kami ingin masyarakat semakin memahami pentingnya koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian nasional,” imbuhnya.

Melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, LPDB-KUMKM berupaya untuk mensosialisasikan fungsi dan manfaat koperasi, serta memperkenalkan LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang konsisten mendukung pengembangan koperasi melalui penyaluran dana bergulir yang mudah, murah, dan ramah.

“LPDB-KUMKM Expo 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan koperasi di Indonesia. Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa koperasi memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kami juga ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memajukan koperasi” tambah Supomo.

Supomo juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, atas dukungan dan arahannya terhadap program-program strategis LPDB-KUMKM. “Berkat dukungan Bapak Menteri Teten Masduki, LPDB-KUMKM dapat terus bertransformasi dan meningkatkan kinerja. Kami berharap ke depannya, LPDB-KUMKM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi pengembangan Koperasi dan UMKM di Indonesia,” tambah Supomo.

Supomo berharap agar seluruh insan LPDB-KUMKM dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja. “Saya berharap seluruh pegawai LPDB-KUMKM dapat terus meningkatkan kinerja, integritas, profesionalisme, dan juga budaya kerja Berakhlak. Dengan begitu, LPDB-KUMKM dapat menjadi lembaga yang semakin solid dan terpercaya dalam mendukung pengembangan koperasi di Indonesia,” pungkasnya.(jef)

Go Global, BNI Xpora Berangkatkan 5 UKM ke HKTDC Food Expo 2024 di Hong Kong

JAKARTA:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program BNI Xpora memberangkatkan lima pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mereka berasal dari kategori produk makanan dan minuman untuk mengikuti pameran dagang di Hong Kong.

Pameran dagang yang dinamai Indonesia in HK – Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) Food Expo 2024 ini merupakan hasil kolaborasi antara BNI Kantor Luar Negeri Hong Kong, Kementerian Luar Negeri melalui KJRI Hong Kong dan Kementerian Perdagangan melalui Konsulat Perdagangan Hong Kong. Peserta pameran merupakan pelaku usaha industri makanan dan minuman yang berasal dari berbagai negara.

HKTDC Food Expo 2024 merupakan pameran makanan terbesar di Hong Kong yang diselenggarakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Kamis – Sabtu, 15 – 17 Agustus 2024.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, BNI Xpora menjadikan pameran ini sebagai salah satu akses untuk menjaring partner usaha atau potensial buyer bagi UKM Indonesia khususnya binaan BNI Xpora dalam menjangkau pasar global.

“Para pelaku UKM membawa sampel produk untuk dipamerkan sehingga potensial buyer dapat merasakan experience produk secara langsung,” ujarnya.

Okki menjelaskan, pemberangkatan UKM ke pameran HKTDC Food Expo 2024 ini telah didahului oleh rangkaian kurasi serta persyaratan yang diminta pihak penyelenggara. Kurasi dilakukan agar produk-produk tersebut sesuai dengan market Hong Kong serta kawasan negara Asia lainnya.

Di samping itu, perseroan menyediakan fasilitas business matching untuk pelaku UKM dan potensial buyer yang nantinya akan dibantu pelaksanaannya oleh KJRI Hong Kong.

Hal ini diharapkan dapat mendorong pelaku UKM dan potensial buyer untuk bisa ke tahap negosiasi bisnis hingga terjadi transaksi jual beli secara Business to Business (B2B) secara reguler.

“Ini menjadi peluang bagi UKM untuk mendapatkan investor secara langsung,” ucap Okki.

Dia mengatakan, keikutsertaan BNI dalam pameran tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan dalam mendukung UKM Go Global serta kelanjutan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan BUMN untuk mempromosikan produk-produk Indonesia di pasar global.

BNI sebelumnya telah berpartisipasi dalam mengirimkan UKM binaannya ke berbagai pameran internasional, antara lain Food Expo 2024 Japan pada Maret 2024, kemudian pada April 2024, BNI Xpora juga memberangkatkan produk UKM binaannya dalam gelaran acara Amsterdam Coffee Festival 2024 di Amsterdam – Belanda, Specialty Coffee Expo di Chicago – USA, serta ‘Indonesia in SG’ di Singapura.

Dilanjutkan dengan mengikutsertakan produk UKM pada pameran Seoul Food Hotel Expo ‘Indonesia in Korea’ pada Juni 2024. Di awal Agustus 2024, BNI Xpora kembali memberangkatkan UKM binaannya ke pameran dagang di New York – USA melalui acara Shoppe Object 2024.

Setelah Indonesia in HK – HKTDC Food Expo 2024 ini, BNI Xpora akan melanjutkan rangkaian keikutsertaan di berbagai pameran internasional lainnya untuk mendukung UKM Indonesia Go Global.

“Kami berkomitmen untuk terus mengawal UKM-UKM lokal agar bisa memperluas pasarnya hingga ke mancanegara melalui BNI Xpora,” pungkasnya. (jef)