Arsip Kategori: koperasi dan ukm

Program Revitalisasi Pasar KemenkopUKM, Pasar Rakyat Biak Numfor Papua Diresmikan

Papua:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki meresmikan Pasar Rakyat (tradisional) Biak, di Kelurahan Fandoi, Biak Numfor, Papua, Selasa (7/5).

MenKopUKM dalam sambutannya mengatakan, pasar rakyat jangan sampai kalah dengan keberadaan pasar modern. Sebab, kondisi pasar rakyat saat ini selain menjajakan aneka produk kebutuhan yang lebih lengkap, juga faktor kenyamanan tidak kalah dengan pasar modern.

“Saya mengapresiasi Pemda Biak Numfor yang telah melaksanakan revitalisasi pasar rakyat yang difasilitasi dari Dana Tugas Bantuan KemenKopUKM dengan baik,” kata MenkopUKM Teten Masduki.

Menurut Menteri Teten, pasar rakyat memang merupakan wadah aktivitas ekonomi masyarakat. Tetapi, pasar juga menjadi wadah aktivitas kegiatan sosial dan budaya.

“Di pasar, orang dari gunung bisa bertemu orang kota untuk saling berinteraksi atau kegiatan tukar menukar lainnya,” kata Menteri Teten.

Hakekat kehidupan pasar seperti itu, kata MenkopUKM, sudah tercipta sejak zaman dahulu. Bahkan, pasar bisa menjadi wahana masyarakat untuk saling berkomunikasi dan menciptakan supply chain ekonomi.

“Saya senang sekali Pasar Rakyat Biak telah dimanfaatkan para pedagang dan masyarakat untuk berbelanja barang kebutuhannya,” kata MenkopUKM.

Setelah revitalisasi pasar menjadi lebih bersih dan nyaman, Menteri Teten mendorong terciptanya revitalisasi ekonomi, dimana para pedagang bisa meningkatkan pendapatannya.

“Termasuk di dalamnya adalah pedagang bisa mendapat pembiayaan dari perbankan dari Kredit Usaha Rakyat (KIR),” ujar MenkopUKM.

Berikutnya adalah revitalisasi budaya, hingga mampu menciptakan pasar ini menjadi lingkungan yang bersih agar orang-orang bisa nyaman berdagang dan berbelanja.

“Pasar rakyat harus menjadi pasar yang menyenangkan. Pasar harus seperti itu, ditata dan dibuat rapi,” kata Menteri Teten.

Oleh karena itu, kata MenkopUKM, koperasi pasar sebagai pengelola harus menjadi pengelola yang baik, dengan terus melengkapi ekosistem yang ada dan dibutuhkan.

“Sarana penunjang harus disiapkan. Misalnya, ada cold storage bagi pedagang ikan agar ikannya segar terus. Ini satu contoh yang perlu dikelola koperasi,” kata Menteri Teten.

Di samping itu, MenkopUKM juga mengakui bahwa meski sudah bagus, namun sarana dan prasarana pasar belum maksimal.

“Selanjutnya bisa diteruskan dari dana APBD. Revitalisasi pasar dari kami ini semacam trigger,” kata Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Biak Numfor Sofia Bonsapia mengapresiasi adanya program revitalisasi pasar dari KemenkopUKM di wilayahnya.

“Tugas kami memelihara, menjaga, dan meningkatkan manfaatnya bagi masyarakat,” kata Pj Bupati Biak.

Sofia juga menyampaikan bahwa kota Biak merupakan kota teraman dan terbersih se-Papua.

“Untuk berwisata, kami juga memiki banyak destinasi yang bagus dan indah,” kata Sofia.

*Koperasi Pasar*

Sementara itu, Ketua Koperasi Rum Kadaum Andey (Biak) Mama Marice Rumpaisun menjelaskan, Pemkab Biak Numfor memberikan kesempatan koperasi yang sudah berdiri sejak 2020 untuk menjadi pengelola pasar kuliner ini.

“Luas areal pasar rakyat Fandoi sebesar 1.000 meter persegi, terdiri dari enam ruko, dua los besar, dan jumlah petak 48 unit,” kata Mama Rumpaisun.

Dia menambahkan, para pedagang di Pasar Rakyat Biak terbagi menjadi dua, yakni pedagang produk mentah (sayur-sayuran dan kebutuhan sehari-hari) dan produk olahan seperti abon ikan tuna, aneka cemilan (kripik), sambal khas Biak, dan sebagainya.

“Saat ini, tercatat ada 54 anggota koperasi dari kalangan Mama-Mama orang asli Papua yang berdagang produk asli dan khas Papua, khususnya Biak,” ucap Mama Rumpaisun.

Mama Rumpaisun berharap wadah koperasi Rum Kadaum Andey ini bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui usaha pengelolaan pasar.

“Kami berharap pemanfaatan pasar baru ini bisa membuka peluang peningkatan pendapatan bagi pelaku usaha mikro dan kecil di Biak,” kata Mama Rumpaisun.

Ke depan, Mama Rumpaisun berharap pemerintah meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana di Pasar Rakyat Biak. Tak hanya untuk kenyamanan pedagang dan pembeli, melainkan juga untuk mendukung faktor keamanan pasar yang belum memiliki pagar pengaman.

“Selain itu, daya tampung pedagang juga terbatas, sedangkan yang berminat berdagang di sini masih banyak. Mudah-mudahan ada perluasan unit dagang di Pasar Rakyat Biak ini, agar bisa menampung pedagang lebih banyak lagi,” ujar Mama Rumpaisun.(jef)

MenKopUKM Pastikan Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

Jakarta:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang membatasi jam beroperasi warung ataupun toko kelontong milik rakyat.

Hal tersebut dijelaskan MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (30/4). Menteri Teten juga menjelaskan, bahwa pihaknya telah telah meninjau Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan, dan mendapati kesimpulan bahwa tidak ditemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam.

“Dalam Perda tersebut, pengaturan terkait jam operasional justru berlaku bagi pelaku usaha ritel modern, minimarket, hypermarket, departement store, serta supermarket, dengan batasan jam operasional tertentu,” ujar Menteri Teten.

“Saya justru mengapresiasi warung-warung kelontong yang selama ini banyak membantu masyarakat karena produk yang dijual adalah produk lokal, lengkap, dan jam operasionalnya fleksibel,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten juga menegaskan, bahwa pihaknya akan mengevaluasi kebijakan daerah yang kontraproduktif dengan kepentingan UMKM, termasuk evaluasi program dan anggaran pemerintah daerah untuk mendukung UMKM.

Menteri Teten menegaskan, KemenKopUKM justru mendorong dan mendukung agar pemerintah daerah melakukan pengaturan jam operasional dan lokasi usaha bagi pasar ritel modern di daerahnya masing-masing. Dengan begitu, menurut Menteri Teten yakin akan tercipta iklim usaha yang lebih baik dan sehat bagi pelaku UMKM.

“Sedangkan terhadap pernyataan pejabat di Kementerian Koperasi dan UKM sebagaimana dikutip sejumlah media saya sudah lakukan evaluasi dan memastikan agar ke depan tidak terulang lagi pernyataan yang menimbulkan kegaduhan, serta jelas keberpihakannya kepada kepentingan pelaku UMKM.” tutur Menteri Teten.

Sejalan dengan PP Nomor 7 Tahun 2021, KemenKopUKM juga terus berkomitmen melindungi warung rakyat dan UMKM dari ekspansi ritel modern dengan mendorong implementasi dari kebijakan afirmasi 40 persen belanja pemerintah untuk UMKM, 30 persen ruang berjualan pada infratruktur publik untuk UMKM, dengan harga sewanya (sekurang-kurangnya) 30 persen lebih murah dari harga pasar yang berlaku.

“KemenKopUKM juga mengajak pasar ritel modern menjadi bagian dari ekosistem penguatan UMKM di sekitarnya melalui kemitraan strategis untuk menyerap produk lokal dan memberi ruang khusus bagi UMKM,” kata Menteri Teten.

Hal tersebut, menurut Menteri Teten sejalan dengan program KemenKopUKM untuk memberdayakan UMKM di tanah air, salah satunya melalui SMESCO Indonesia yang telah bekerja sama dengan berbagai pihak membuka seluas-luasnya akses promosi dan penjualan bagi produk UMKM.

Pemberdayaan UMKM juga dilakukan oleh KemenKopUKM dengan memberikan berbagai kemudahan, mulai dari kemudahan dalam akses pembiayaan melalui KUR Klaster, hingga kemudahan perizinan dan sertifikasi bagi UMKM.(jef)

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)-Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Salah satu upayanya, LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional yakni PT Kebon Agung dengan mendorong koperasi-koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung untuk mengakses dana bergulir.

“Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, koperasi-koperasi sektor produktif memiliki peran yang sangat penting. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke PG Trangkil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pada kunjungan kerja tersebut, Supomo didampingi oleh sejumlah pejabat terkait yakni Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Hj Kamari, Direktur Keuangan PT Kebon Agung Krisman Lumban Tobing, Direktur Produksi Prasetyo Budi Santoso, Pimpinan PG Trangkil Sukirno, Staf Khusus Menteri Agus Santoso, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif, sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.

“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, diharapkan koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” lanjut Supomo.

Kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil ini juga menjadi upaya positif dari LPDB-KUMKM untuk menjemput bola dan mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya, dan juga mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan.

“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman/pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan penjajakan yang LPDB-KUMKM lakukan, pihaknya berharap koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Terlebih dari sisi wilayah kerja, Pabrik Gula Trangkil ini meliputi berbagai wilayah di Pantura mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang dengan jumlah petani sebanyak 2.409 petani.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan koperasi, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri atau swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional termasuk komoditi gula.

“Harapannya bisa turut andil dalam program ketahanan pangan hingga mencapai swasembada pangan, dan menekan laju inflasi dari sektor pangan, serta menekan jumlah impor komoditas pangan, pendapatan petani naik, kesejahteraan juga naik, dan usaha koperasi terus berkelanjutan dengan sinergi yang baik dengan seluruh pihak,” pungkas Supomo.(jef)

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

Bali :(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG) menjadi forum yang sangat strategis untuk mengadvokasi berbagai tantangan serius yang dihadapi UKM.

Tantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.

“Kami mengajak seluruh delegasi APEC SMEWG untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan baik di kawasan APEC atau global. Hal ini penting dilakukan karena sektor UKM selama ini menjadi tulang punggung bagi perekonomian,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan 57th APEC SMEWG di Merusaka Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (24/4).

Menurut Menteri Teten, forum 57th APEC SMEWG memiliki arti penting bagi ekonomi anggota APEC, khususnya bagi Indonesia karena ajang ini menyediakan platform kolektif untuk mengatasi tantangan bersama dalam pengembangan UKM.

57th APEC SMEWG digelar pada 24-25 April 2024 di Bali dihadiri oleh 19 delegasi dari 21 ekonomi anggota APEC. Dalam forum ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mewakili Indonesia berperan sebagai focal point sekaligus sebagai tuan rumah.

Menteri Teten menegaskan berdasarkan data dari IMF (International Monetery Fund), kegiatan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik berkontribusi terhadap sekitar dua pertiga pertumbuhan ekonomi global. Rantai pasok dari kegiatan ekonomi di kawasan APEC ini salah satunya ditopang oleh sektor UMKM.

Ia juga berharap melalui forum internasional tersebut dapat melahirkan gagasan dan ide bersama untuk meningkatkan daya saing UKM di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

“Di forum ini kami saling bertukar wawasan, praktik terbaik dan strategi yang bertujuan memberdayakan UKM untuk berkembang dalam lanskap global yang terus berkembang, dengan sesi berbagi khusus yang berfokus pada strategi pemulihan pandemi di antara anggota APEC,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

MenKopUKM Teten Masduki percaya melalui forum APEC SMEWG dapat menjadi platform utama dari berbagai pihak untuk berbagi praktik-praktik terbaik dari masing-masing anggota. Dia berharap para delegasi yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam dialog aktif dan meningkatkan kolaborasi di kawasan APEC untuk mendorong kemajuan UKM.

“Di forum ini, kita harus manfaatkan kesempatan untuk memperkuat kemitraan, mendorong kolaborasi, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi UKM di kawasan (APEC),” kata MenkopUKM Teten Masduki.

Di hadapan para delegasi, MenKopUKM Teten Masduki menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun industri manufaktur skala menengah berbasis komoditas. Untuk itu program industrialisasi dan hilirisasi sedang dilakukan melalui pembangunan rumah produksi bersama (RPB) yang terus digalakkan untuk mencapai target tersebut.

“Upaya ini merupakan solusi untuk mewujudkan industri manufaktur skala menengah yang dapat mengatasi masalah urbanisasi, meningkatkan pertumbuhan industri, memperluas lapangan kerja berkualitas, dan menjaga kelestarian sumber daya alam,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

Di tempat yang sama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim menambahkan, dalam forum 57th APEC SMEWG ini dijadwalkan sejumlah agenda sharing session yang membahas seputar praktik sukses dari masing-masing anggota dalam upaya menumbuhkembangkan sektor UKM. Dari forum tersebut diharapkan Indonesia dapat mengambil peran untuk mendorong kinerja ekspor produk UKM.

“Tentu kita ingin pelaku UKM kita bisa lebih berdaya saing, lebih mandiri, dan mempunyai kemampuan akses terhadap teknologi dan bisa menyediakan lapangan kerja yang lebih produktif,” kata Arif Rahman Hakim.

Arif Rahman Hakim menegaskan beberapa produk UKM nasional di sektor perikanan, perkebunan dan pertanian saat ini semakin mampu bersaing dengan anggota APEC. Dia berharap ke depan melalui forum resmi ini, peluang ekspor produk olahan perikanan, perkebunan, dan pertanian semakin terbuka lebar.

“Produk kita terutama yang berbasis lokal cukup bagus seperti hasil olahan perkebunan, pertanian, dan perikanan sudah mampu menambah devisa,” kata Arif Rahman Hakim.(jef)

BNI Dukung UMKM Tembus Pasar Singapura di Pameran Indonesia in SG

SINGAPURA:(Globalnwws.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM Indonesia untuk go global. Kali ini, BNI berkolaborasi dengan KBRI Singapura dan Bank Indonesia menyelenggarakan pameran “Indonesia in SG – New Horizon of Sustainable Indonesia” di Ngee Ann City/Takashimaya, Orchard, Singapura, pada 17-21 April 2024.

Acara ini akan menampilkan berbagai gelaran dan penampilan seni serta budaya Indonesia, termasuk pertunjukan musik, fashion show, demo wastra, workshop batik, cooking demo, dan pameran dagang B2C yang memamerkan lebih dari 20 brand fashion terbaik dari Indonesia, serta lebih dari 15 produk unggulan dari UMKM terpilih.

Adapun kali ini, BNI melalui Xpora turut berpartisipasi dalam event ini dengan mengirimkan tujuh produk dan pelaku UMKM dari kategori fashion dan fashion accessories.

Produk UMKM binaan Xpora yang diberangkatkan ini terdiri dari beragam kategori, antara lain sepatu, tas, fashion accessories, gift, dan perhiasan yang berasal dari Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya.

Produk yang diikutsertakan dalam event ini telah melalui kurasi oleh kurator asal Singapura yaitu Creativeans dan BridgifyAsia. Kurasi terhadap produk yang dikirimkan ini mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi poin penilaian, tentunya yang disesuaikan dengan pasar Singapura.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengapresiasi inisiatif BNI dalam mendukung UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional, khususnya Singapura. Menurut Suryo, BNI melalui Xpora telah memberikan kemudahan bagi para UMKM lokal Indonesia untuk memasarkan produknya kepada diaspora Indonesia dan masyarakat Singapura.

“Tentunya sebagai bank BUMN dengan mandat Go Global, BNI menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan kapabilitas UMKM agar dapat bersaing dengan produk asing di luar negeri,” ujar Suryo Pratomo.

Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies menyampaikan, BNI berkomitmen untuk senantiasa mendukung UMKM Indonesia dalam meningkatkan daya saing sehingga dapat menembus pasar global.

“Event ini merupakan salah satu upaya BNI untuk mendukung UMKM Indonesia dalam menembus pasar global. Kami yakin, produk-produk ini akan menarik minat para pengunjung dan membuka peluang bisnis baru bagi para UMKM Indonesia,” kata Corina.

Dengan rata-rata jumlah pengunjung Ngee Ann/Takashimaya yang cukup menjanjikan, yaitu sekitar 73.000 wisatawan per hari kerja dan 91.000 pengunjung per hari di akhir pekan, event ini diharapkan dapat menarik setidaknya 210.000 tamu selama penyelenggaraan event berlangsung.

Selain pameran dagang, event tersebut juga akan menampilkan Promosi Pariwisata dalam bentuk pengalaman virtual reality. Tak lupa pada event ini juga akan menampilkan beberapa jenis kuliner makanan dan minuman terbaik Indonesia.

“Dengan berpartisipasi pada event ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang untuk memperoleh pengalaman baru, wawasan pasar di Singapura, trend produk di Singapura, bertemu potensial buyer yang nantinya dapat meningkatkan transaksi ekspor produk Indonesia,” pungkas Corina. (jef)

Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan APEC SMEWG Ke-57

Jakarta;(Globalnews.id) – Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam forum penting internasional yaitu Asia – Pasific Economics Corporation Small and Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG) ke-57 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 24-25 April 2024.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim menjelaskan dalam forum ini, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berperan sebagai focal point. Forum tersebut dinilai sangat strategis untuk membahas perkembangan dan seputar isu terkini terkait UMKM di kawasan Asia Pasifik.

APEC SMEWG ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan dihadiri oleh perwakilan negara dari 21 Ekonomi yaitu Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Chinese Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

“Dalam penyelenggaraan APEC SMEWG ke-57 ini, Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga sebagai incubator of ideas yakni sebagai sarana bagi pertukaran ide, gagasan, dan pengalaman serta praktik terbaik untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia,” kata SesmenKopUKM dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (18/4).

Selain pertemuan APEC SMEWG, juga akan diadakan APEC Policy Dialogue dengan tema Financial Inclusion for MSMEs: Understanding the Important Role of Digital Financial Literacy pada 23 April 2024. Agenda dialog ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam membantu UMKM agar lebih melek terhadap sistem keuangan digital sehingga mampu mendorong peningkatan akses inklusi keuangan.

Arif Rahman Hakim menjelaskan pertemuan ini akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa program dan kebijakan pengembangan UMKM di Indonesia sejalan dengan Rencana Strategis SMEWG untuk tahun 2021-2024.

“Salah satu hal yang ingin kita tunjukkan adalah terkait pengembangan kemampuan inklusif menuju digitalisasi serta akses terhadap keuangan dan solusi keuangan alternatif,” kata Arif.

Diharapkan para pemangku kebijakan yang hadir dapat secara cermat mengambil kesempatan untuk mendukung pengembangan UMKM Indonesia melalui program dan kebijakan yang dibahas meliputi proyek pelatihan teknis dan pembangunan kapasitas yang akan melibatkan anggota ekonomi dan dibiayai oleh APEC.

“Pertemuan APEC SMEWG ke-57 ini juga bertujuan sebagai platform bagi pejabat tingkat Eselon 1 atau 2 dari 21 ekonomi anggota APEC untuk berkumpul dan membahas isu terkini soal pengembangan UMKM,” kata Arif Rahman Hakim.

Untuk menyambut kedatangan delegasi dari 21 ekonomi APEC, KemenkopUKM telah mempersiapkan kegiatan tersebut agar berjalan dengan optimal dengan bantuan dari lintas Kementerian/Lembaga dan juga Pemda Bali.

Selain mengikuti pertemuan, para delegasi dijadwalkan untuk ikut serta dalam kegiatan site visit ke pusat oleh-oleh Krisna sebagai representasi usaha yang memberdayakan UMKM dalam menjalankan bisnisnya serta menikmati tari kecak di Uluwatu.

“Melalui agenda site visit, kami berharap para delegasi tidak hanya mengikuti pertemuan formal tapi juga mendapat pengalaman yang tak terlupakan selama di Bali,” kata Arif Rahman Hakim.

*Jakarta, 18 April 2024*
*Humas Kementerian Koperasi dan UKM*
*Medsos resmi: @Kemenkopukm*

BNI Bantu Specialty Coffee Produk UMKM Binaan Xpora Tembus Pasar Amerika

JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia go global. Kali ini, BNI Kantor Luar Negeri New York bersama BNI Xpora berpartisipasi dalam pameran kopi terbesar di Amerika Serikat, Specialty Coffee Expo 2024, yang berlangsung di Chicago dari 12 hingga 14 April 2024.

Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, keikutsertaan BNI ini merupakan bagian dari semangat dan misi go global yang diusung BNI.

Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara pengekspor kopi. Beragam kopi Nusantara dari Sabang sampai Merauke menjadi nilai plus bagi Indonesia untuk menawarkan komoditas ini ke pasar global.

“Amerika merupakan salah satu negara tujuan ekspor kopi Indonesia. BNI melihat peluang dan potensi besar ini untuk membantu UMKM kopi Indonesia menembus pasar Amerika,” ujar Corina.

Dalam pameran ini, BNI Xpora, inkubator UMKM BNI, membawa dua produk kopi specialty UMKM binaannya, yaitu Kopi Bajawa dan Kopi Lampung. Kedua produk ini telah melalui kurasi yang dilakukan melalui koordinasi dengan kantor Atase Perdagangan KBRI Washington DC dan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) untuk memastikan kualitasnya dan layak dipasarkan di Amerika.

“BNI Xpora berkomitmen untuk membantu UMKM kopi Indonesia dalam meningkatkan daya saing dan menembus pasar internasional. Keikutsertaan di Specialty Coffee Expo 2024 ini diharapkan dapat membuka peluang bagi UMKM kopi binaan kami untuk mendapatkan buyer baru dan meningkatkan volume transaksi ekspor,” tambah Corina.

Specialty Coffee Expo 2024 merupakan pameran kopi terbesar di Amerika Utara dengan perkiraan 20.000 pengunjung, sebagian besar merupakan calon pembeli potensial. Acara ini menghadirkan berbagai workshop, lectures, penghargaan, kompetisi kopi, dan sesi tasting kopi.

“BNI optimis bahwa keikutsertaan di Specialty Coffee Expo 2024 ini dapat memberikan manfaat besar bagi UMKM kopi binaan BNI. Kami akan terus mendukung UMKM kopi Indonesia untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya, sehingga dapat bersaing di pasar global,” pungkas Corina. (jef)

LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H

Jakarta:(Globalnews.id)-Mengawali hari pertama bekerja setelah Libur Idul Fitri 2024, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah bersama segenap jajarannya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan secara offline dan online (hybrid) ini diikuti oleh Direktur LPDB-KUMKM, Kepala Divisi, Kepala Subdivisi, Kepala Satuan Tugas LPDB-KUMKM di lima wilayah di Indonesia, serta pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

Supomo mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh pegawainya. “Momen hari yang fitri ini kiranya kita rayakan dengan rasa syukur, kemenangan, kebahagiaan, serta memohon ampunan dariNya. Sebagai seorang “Pemenang” yang telah finish menjalani bulan Ramadan, kiranya nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras terus diterapkan dalam menjalankan tugas kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan pelayan masyarakat,” katanya.

Tugas LPDB-KUMKM dalam menyalurkan dana bergulir ke seluruh koperasi di Indonesia, lanjut Supomo, harus diemban dengan amanah dan tanggung jawab. Untuk mencapai prestasi dan kemajuan bersama, Saya selaku Pimpinan LPDB-KUMKM mengajak seluruh pegawai LPDB-KUMKM untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi LPDB-KUMKM. Melalui semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam mencapai tujuan bersama, ini menjadi komitmen kita dalam meningkatkan kualitas kerja dan integritas di LPDB-KUMKM.

Supomo menambahkan, sebagai salah satu langkah mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2024, Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) mengarahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menerapkan kebijakan kombinasi bekerja antara dari kantor (WFO) atau dari rumah (WFH) pada Selasa dan Rabu (16-17 April 2024). Kebijakan ini juga diberlakukan di lingkungan LPDB-KUMKM dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.

Dalam acara yang bertema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Dalam Indahnya Kebersamaan dan Keberagaman Silahturahmi”, Supomo juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM atas integritas dan kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan koperasi-koperasi di Indonesia.

“Melalui maping dan strategi yang baik di internal LPDB-KUMKM, serta sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait, diharapkan mampu menjawab tantangan dan tuntutan ke depan. Percepatan penyaluran dana bergulir 2024 terus ditingkatkan dan dimaksimalkan agar LPDB-KUMKM mencapai target yang telah ditetapkan,” tutup Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Tegaskan Komitmen Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024 Sebesar Rp 1,85 Triliun

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya untuk target penyaluran dana bergulir tahun 2024 sebesar Rp 1,85 triliun.

Dalam upaya mencapai target tersebut, LPDB-KUMKM menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk konvensional dan 40 persen untuk syariah.

Dari jumlah tersebut, sektor riil menjadi fokus utama dengan alokasi dana sebesar Rp600 miliar.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koperasi sektor riil melalui ekosistem yang dibangun bersama offtaker, dalam rangka memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, upaya strategis lainnya LPDB-KUMKM juga bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dalam mengembangkan Standar Akuntansi Koperasi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bergulir.

Supomo menambahkan, dalam melakukan proses penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM juga terus menerapkan aturan dan kriteria yang jelas dan konsisten dalam proses penyaluran dana bergulir.

“Kita harus tegakkan aturan, termasuk pendampingan LPDB yang mengikuti aturan yang ada, agar proses pengajuan dana bergulir dapat berjalan dengan lancar dan berkinerja baik,” ujarnya.

Adapun dalam menjalankan pendampingan, LPDB-KUMKM juga melaksanakan inkubator untuk menginkubasi koperasi agar memiliki kinerja yang sehat dan tata kelola yang baik.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi,” kata Supomo.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan, selain strategi penyaluran, LPDB-KUMKM juga terus memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) yang tersebar di lima Provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Kami terus memperkuat peran Satgas ini, dan juga intensif melaksanakan Sosialisasi dan juga Bimbingan Teknis, sehingga koperasi yang mau mengajukan proposal pinjaman atau pinjaman dana bergulir bisa mendapatkan informasi dan pelayanan yang tepat,” kata Oetje.(Jef)

LPDB-KUMKM Dukung Program Strategis Kemenkop UKM Melalui Kerja Sama Antarnegara dengan Vietnam

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) terus menggalang kerja sama strategis dengan negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat ekonomi regional, khususnya dalam sektor koperasi, UKM, dan produksi pangan.

Hal ini terbukti melalui kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ke Vietnam pada tanggal 21-22 Maret 2024.

Dalam kunjungannya, Menteri Teten Masduki bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan Vietnam, termasuk Nguyen Hai Ninh, Sekretaris Komite Partai Provinsi yang bertindak sebagai ketua pertemuan, serta Nguyen Tan Tuan, Ketua Dewan Rakyat Provinsi Khanh Hoa.

Turut hadir dalam delegasi ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, dan Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Adi Karyono, serta Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia.

Potensi ekonomi yang relatif sama antara Indonesia dan Vietnam menjadi dasar penting bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang erat, terutama dalam memperkuat sektor pertanian dan koperasi. Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menunjukkan bahwa ASEAN memiliki kontribusi signifikan dalam produksi pangan global, termasuk produksi ikan dan beras.

“Dalam konteks ini, LPDB-KUMKM sebagai Satuan Kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program strategis Kemenkop UKM, termasuk kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujar Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam keterangannya.

Kerja sama ini tidak hanya terfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga pada upaya hilirisasi produk dan pengembangan ekosistem pertanian digital. Dengan melibatkan koperasi dan UMKM dalam proses ini, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi kedua negara.

“Saat ini, kami tengah mengembangkan model-model bisnis dan kemitraan rantai pasok di sektor pertanian dan perikanan, serta mendukung inisiatif hilirisasi berbasis koperasi yang telah digagas oleh Kemenkop UKM,” tambah Supomo.

Menurut Supomo, langkah-langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengembangkan model korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi.

“Melalui program Kemenkop UKM, berbagai inisiatif hilirisasi telah diimplementasikan, seperti transformasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah, serta pengembangan komoditas unggulan oleh koperasi melalui rumah produksi bersama,” kata Supomo.

Dengan semakin terbukanya lapangan kerja berkualitas di sektor pertanian dan perikanan, diharapkan dapat memberikan peluang bagi generasi muda ASEAN untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi regional.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung upaya penguatan ekonomi kreatif dan inklusif di Indonesia, serta berperan aktif dalam memperkuat kerja sama ekonomi antar negara untuk kemajuan bersama,” kata Supomo.(Jef)