Arsip Tag: Digitalisasi

Dunia Digital Bisa Membuat Hidup Lebih Produktif

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Perkembangan dunia digital adalah sesuatu yang tidak mungkin ditarik mundur, bahkan sekalipun selangkah. Kita harus jalani dengan cara meloncat karena saking cepatnya perkembangan dunia digital.

“Kita harus bukan hanya mengikuti saja perkembangannya tapi juga bagaimana bisa hidup lebih baik, lebih produktif, lebih baik dan lebih bermakna dengan dunia digital,” kata Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator Saring Sebelum Sharing, Kamis, 21 April 2022.

Dalam webinar hasil kerja sama Kementerian Kominfo dan DPR RI, khususnya Komisi I tersebut, mantan presenter tersebut menjelaskan dari sekitar 277 juta jiwa penduduk Indonesia, mayoritas didominasi generasi milenial yang lahir diatas tahun 1981.

Sedangkan pengguna cellular di Indonesia mencapai 370,1 juta jiwa atau 133,3 persen dari penduduk Indonesia. Adapun pengguna internet mencapai 204,7 juta jiwa atau 73,7% dari total penduduk Indonesia. Dan pengguna media sosial mencapai 191,4 juta jiwa atau 68,9% dari total penduduk Indonesia.

Nico menjelaskan saat ini lebih banyak orang yang mulai sadar untuk mencari berita dan informasi-informasi dari sumber-sumber online yang terpercaya. Karena memang, dunia digital memiliki peluang dan tantangan sekaligus.

Tantangan ke depan adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang siap. “Tantangan Indonesia di era digital adalah SDM yang belum siap, infrastruktur yang belum memadai, regulasi yang belum memadai dan masih terjadinya kesenjangan digital,” katanya.

Yossie Mokalu, praktisi komunikasi mengatakan digital teknologi memberikan suasana yang berbeda karena digital teknilogi membentuk rasa terkoneksi, tetapi sesungguhnya kita tetap memiliki jarak.

Dia menjelaskan jika kita bisa menggunakan digital teknologi dengan baik, kita akan memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mengejar dan bersaing dengan negara lain bahkan menjadi pemimpin dalam global society.

Personel Grup Band Project Pop itu menjelaskan untuk menjadi bangsa digital, tidak serta merta dapat terwujud. Salah satunya adalah melalui percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

Pada tahun 2024, akan ada 78.391 titik akses internet lewat BTS yang akan diselesaikan pembanggunanya oleh pemerintah agar seluruh wilayah Indonesia dapat terakses oleh internet. “Tetapi semua itu perlu diimbangi dengan literasi digital,” katanya.

Gina Fita, News Anchor Televisi Indonesia menjelaskan proses menyaring informasi yang dilakukan oleh media televisi agar informasi yang disajikan televisi terhindar dari informasi berbau hoax.

“Ada berbagai macam proses berjenjang untuk menyaring informasi sebelum disampaikan ke publik.Tahapan proses dimulai dari reporter, kemudian sampai ke produser, executive producer, manager hingga ke pemimpin redaksi,” katanya.(Jef)

Ruang Digital Buka Peluang Bangun Personal Branding

JAKARTA- (Globalnews.id)- Ruang digital Indonesia sangat luas sehingga memberi peluang yang besar untuk bisa dimanfaatkan dalam rangka membangun personal branding, baik melalui penyampaian profesional, produk, keahlian atau lain sebagainya.

“Kita membangun personal branding tidak hanya dibaca oleh pengguna di Indonesia, tetapi di luar negeri bahkan di seluruh dunia,” kata Praktisi Public Relation Wasta Gunadi dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator Personal Branding di Sosial Media, Kamis, 21 April 2022.

Dia menjelaskan pemilik telepon selular dunia telah mencapai 5,2 miliar orang dengan pengguna aktif mencapai 3,8 miliar orang. Sarana media sosial untuk personal branding antara lain facebook, youtube, status whatsapp, instagram dan tik tok.

Di Indonesia, pengguna youtube mencapai 139 juta orang, facebook mencapai 130 juta, instagram sekitar 99 juta orang, tik tok sebanyak 92 juta dan twiter mencapai 18 juta orang. “Ruang digital yang ada cukup luas yang bisa dimanfaatkan untuk membangun personal branding kita,” ujarnya.

Adapun tahapan untuk melakukan personal branding adalah kenali diri sendiri, buat akun yang menarik dan mudah diingat, buat profile yang menunjukkan profesi dan kemampuan anda, menyusun strategi konten yang sistematis dan membangun networking.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P Dede Indra Permana SH mengatakan sosial media bisa menjauhkan yang dekat sehingga kita bisa berkomunikasi dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom, whatsapp dan sebagainya.

Dia menjelaskan kondisi pandemi Covid-19 telah memaksa manusia untuk mengikuti dunia digital. Mau tidak mau, sudak atau tidak suka, dunia digital harus diikuti. “Sisi negatifnya kadang-kadang kita gampang terprovokasi berita-berita yang tidak benar,” katanya.

Menerima informasi di dunia digital harus kita cek betul informasinya, apakah benar atau bohong. Juga ada sisi negatif lainya seperti undian berhadiah yang bohong. “Jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal negatif dari dunia digital itu,” ujarnya.

Akademisi Universitas Pamulang dan Trainer Project Management Prihadi Dwianggoro mengatakan personal branding merupakan salah satu alat atau roadmap untuk meraih mimpi.”Untuk meraih mimpi, diperlukan branding dan visibility yakni suatu ruang untuk mengukur mimpi itu bisa diraih atau tidak,” katanya.

Dia mengatakan untuk membangun kapasitas terhadap brand kita, ada dua hal kontribusi besar yakni kita harus memiliki keahlian-keahlian yang mumpuni. Kemudian positif effect yang ada dalam diri kita yang kita pertontonkan ke publik. Selain itu, diperlukan trust yang akan terbentuk setelah keahlian dan positif effect terbentuk.

Selain itu, katanya, diperlukan strategi content sebaik mungkin agar pembaca menjadi kagum dan penasaran dengan diri kita agar follower menjadi kagum. “Content dibuat seunik mungkin dan semenarik mungkin hingga follower akan selalu mengikuti kita,” katanya.(Jef)

“Wabah Covid-19 Tingkatkan Budaya Digital”

JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)–Wabah Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih memberikan hikmah tersendiri terhadap masyarakat yakni dengan meningkatkan manfaat dunia gital dalam menyokong kehidupan sehari-hari.

“Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus mengikuti perkembangan dunia digital. Baik umur 60-an maupun umur 18-an tahun, kita harus mengikuti dunia digital,” kata Anggota Komisi I DPR RI Dede Indra Permana saat tambil sebagai Keynote Speaker pada Webinar Ngobrol Bareng Legislato (15/4).

Webinar dengan tema Kreatif dan Produktif di Dunia Digital juga menghadirkan narasumber itu menghadirkan narasumber Creative Director PT Kreasi Komunika Gitamedia Andra Nuryadi dan Konsultan Bisnis Anggi Anggraeni K.

“Hal-hal yang bersifat positif dari pemanfaatan dunia digital adalah produk-produk hasil kerajinan masyarakat yang memang layak untuk dijual dan tampilkan di dunia digital. Juga produk-produk UMKM seperti garmen, dan hijab, bisa dijual melalui media sosial,” katanya.

Masyarakat, katanya, perlu menjaga data pribadi dan jangan sampai disebarluarkan karena data pribadi bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk kejahatan. “Pastikan jika kita masuk mall dan lainnya, harus pastika n data pribadi benar-benar berada di tangan yang tepat,” ujarnya.

Sebab, problematika dunia digital dan media sosial adalah banyaknya berita-berita tidak benar atau bohong. Jangan sampai masyarakat terprovokasi dengan berita bohong. “Jangan juga terlalu senang dengan undian-undian berhadiah yang belum tentu benar,” tegasnya.

Creative Director PT Kreasi Komunika Gitamedia Andra Nuryadi mengatakan Digital platform adalah ruang terbuka yang borderless menjadi tempat di mana arus informasi dapat diakses oleh semua orang.

“Produk berbasis digital memungkinkan melintas batas, mudah di-update, dan mengakomodir proses kolaborasi beberapa jenis kreativitas,” katanya.

Digital platform membuka ruang penyimpanan dan pengolahan data dari berbagai produk ekonomi kreatif dengan kemudahan sistem pencarian. Digital platform memberi jaminan atas hak kekayaan intelektual para kreator dan memungkinkan monetisasi dalam format yang lebih up date.

Tips sukses di dunia digital antara lain buatlah brand sendiri, itulah merk “dagang” yang memudahkan audiens mengenal Anda, miliki web atau blog sendiri sebagai toko utama, isi dan update dengan konten.

Anggi Anggraeni K. Konsultan Bisnis mengatakan bisnis digital semakin mencari orang yang kreatif. “Kreativitas telah menjadi salah satu faktor pendorong terpenting dari lingkungan bisnis digital saat ini,” katanya.

Dia menjelaskan bisnis semakin mencari orang kreatif yang dapat menawarkan solusi baru dan out-of-the-box untuk masalah yang ada. Perusahaan menjalani proses transformasi digital dengan semakin mengubah cara mereka menggunakan teknologi digital dan mengembangkan model bisnis digital baru yang membantu menciptakan dan menangkap nilai.(Jef)

Masyarakat Indonesia Mulai Beradaptasi Dengan Dunia Digital

Jakarta:(Globalnews.id)- Masyarakat Indonesia mulai beradaptasi sekarang ini dengan era transformasi digital yang memberikan kemudahan untuk berkomuniasi secara jarak jauh antara satu daerah dengan daerah lainnya, bahkan selama wabah Covid-19, transformasi digital telah berhasil membuat yang jauh menjadi lebih dekat.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Dede Indra Permana SH yang tampil sebagai keynote Speaker dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Transformasi Digital dan Implementasinya,” Selasa (12/4).

Webinar hasil kerja sama Kemkominfo dan DPR RI itu menghadirkan juga Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan, Direktur Runata Edu dan Dosen Social Media Content Production Institute STIAMI DR Geofakta Razali serta Researcher Lead CNBC Indonesia Arif Gunawan Sulistiyono.

Dengan kemajuan digital yang pesat saat ini, katanya, masyarakat bisa menjual berbagai produk-produknya secara online. Baik melalui media sosial maupun aplikasi-aplikasi jual beli atau unicorn-unicorn yang sudah berkembang cukup baik di Indonesia.

Dunia gigital banyak plus dan minusnya. Jika tidak tahu memanfaatkan dengan baik, banyak potensi yang dapat menipu penggunanya seperti promosi yang tidak benar atau provokasi. “Bijak dalam membaca dan melihat informasi online sangat penting, cek dengan kenyataan yang ada karena banyak informasi yang bohong,” katanya.

Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan, dalam sambutanya mengatakan Indonesia sedang berada dalam era percepatan transformasi digital. Kemkominfo mengembang mandat dari Presiden Joko Widodo untuk memimpin upaya mempercepatan transformasi digital bangsa Indonesia.

Dalam melaksanakan mandat tersebut, Kemkominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator dan akselerator digital Indonesia. “Kami tidak dapat bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal di dalam percepatan transformasi digital ini,” katanya.

Dosen Social Media Content Production Institute STIAMI DR Geofakta Razali mengatakan dalam transformasi digital memiliki tantangan yang sangat banyak, terutama sosial media sebagai flatform yang digunakan agar maksimal dimanfaatkan dalam kehidupa sehari-hari.

“Saat ini, kita hidup di era sosial media. Tantanganya adalah apakah kita akan dikendalikan oleh sosial media atau kita yang akan mengendalikan sosial. Peningkatan sosial media itu terjadi sangat pesat. Bahkan satu orang tidak cukup hanya memiliki satu account, bisa dua atau tiga account,” katanya.

Menurut dia, ternyata di media sosial, masyarakat Indonesia tidak hanya berkomunikasi dengan sesama teman, tetapi juga tentang brands atau produk. “Sebanyak 65% orang di Indonesia melakukan riset brand melalui Medsos,” ujarnya.

Researcher Lead CNBC Indonesia Arif Gunawan Sulistiyono mengatakan transformasi digital telah menambah 35% PDB Indonesia atau sekitar Rp5.000 triliun.”Sektor jasa, terutama yang mengalami transformasi digital tercepat, menyumbang PDB Indonesia terbesar yakni hingga 60%,” katanya.

Dia menjelaskan ada belasan sektor jasa, namun terdapat enam sektor jasa yang mengalami transformasi digital paling cepat antara lain jasa perdagangan, transportasi dan pergudangan, keuangan hingga akomodasi.(Jef)

BERI ARAHAN KEPADA JEJARING KREATIF ICCN, WISHNUTAMA MINTA PELAKU EKRAF HARUS SIAP HADAPI GELOMBANG DIGITALISASI

Jakarta:(Globalnews.id)-Para pengurus jejaring lintas komunitas kreatif dari seluruh penjuru negeri, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang telah terbentuk sejak 2015, Jumat ini (11/03) kembali melaksanakan rapat koordinasi khusus percepatan progres berbagai program nasional bersama Ketua Dewan Pengarah ICCN, Wishnutama Kusubandio, serta Ketua Umum ICCN, Fiki Satari.

Tujuan rapat internal simpul komunitas kreatif nasional ini membahas beberapa hal termasuk memastikan dampak ekonomi dari berbagai inisiatif dan kreativitas, percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19, peran serta kontribusi nyata terhadap peningkatan nilai tambah dari potensi Ekonomi Kreatif bagi masyarakat luas. Terpenting, terkait disrupsi digital gelombang ke-3 yang telah tampak pada meluasnya minat terkait perkembangan teknologi internet Web 3.0 meliputi aspek turunannya seperti Cryptocurrency, Non-Fungible Token (NFT), hingga inovasi berbasis Blockchain lainnya.

Wishnutama menyampaikan harapan untuk komunitas kreatif seluruh Indonesia, terutama yang terdaftar dalam jejaring ICCN, dapat senantiasa mengambil peran aktif dalam meningkatkan nilai ekonominya secara langsung, sekaligus membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi gelombang digitalisasi ke depan.

Rapat koordinasi kali ini diawali rangkaian laporan para Deputi serta wakil dalam jajaran pengurus periode 2019-2022, yang terdiri dari; Deputi Hukum, Advokasi/Regulasi & HKI; Deputi Riset, Edukasi & Pengembangan; Deputi Kemitraan Strategis; Deputi Pemasaran & Komunikasi Publik; Deputi Pengembangan Bisnis; Deputi Kelembagaan & Penguatan Jejaring; serta Tim Satuan Tugas / Task Force Web3. Di antara semua program yang menjadi perhatian pada rapat ini adalah kegiatan rutin tahunan, yaitu Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ICCN 2022 dan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022.

Pada tahun ini, Rakornas ICCN telah disiapkan untuk diselenggarakan di DKI Jakarta dan secara hybrid (online dan offline), juga bertepatan dengan momentum peluncuran Sarinah Baru yang merupakan inisiasi serta kinerja Menteri BUMN Erick Thohir. Sarinah di bawah kepemimpinan Erick Thohir kini memang telah bertransformasi untuk secara khusus memberikan panggung inklusif bagi kreasi komunitas, UMKM lokal, usaha perempuan, serta pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia. Setelah itu, kalender kegiatan ICCN berikutnya adalah ICCF 2022, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022, dengan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tuan rumah. Sebagaimana kegiatan yang rutin pada tahun-tahun lalu, ICCF 2022 juga diharapkan akan dapat menjadi magnet bagi kemajuan Ekonomi Kreatif di Labuan Bajo, NTT. Terlebih penyelenggaraannya bertepatan dengan semangat dan perayaan Hari Sumpah Pemuda serta G20 Indonesia.

Dalam rapat yang berjalan secara virtual ini, Wishnutama pun menyampaikan arahan khusus kepada para pengurus ICCN, yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa meski mengikuti tren digitalisasi yang ada, seluruh inisiatif dan kreativitas harus tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat secara luas.

“Digital itu adalah medium, bukan tujuan. Kita harus punya dampak ekonomi yang sesungguhnya, create value yang sesungguhnya untuk Indonesia,” tegas Wishnutama.

Beliau mengingatkan para insan kreatif di ICCN tidak perlu latah atau fear of missing out (FOMO) dengan geliat Metaverse yang banyak dibahas belakangan ini. “Justru ICCN harus kreatif, harus bisa menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia, yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, dan harus bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata,” ujarnya.

Wishnutama juga memberikan gambaran contoh implementasi konser musik secara digital di dunia Metaverse, yang mana akan berpotensi menghilangkan dampak ekonomi seperti yang sebelumnya melibatkan penjualan tiket transportasi, akomodasi, hingga belanja makanan dan minuman. Beliau mengimbau agar ICCN dapat terus memunculkan kultur inovasi agar kemajuan teknologi tetap dibarengi aktivitas di dunia nyata, yang memberikan dampak ekonomi secara riil kepada masyarakat luas, bukan hanya perusahaan teknologi semata.

“Ambisi saya, menciptakan karya kreatif yang membanggakan buat Indonesia. Saya harap teman-teman juga demikian. Membanggakan Indonesia, membanggakan keluarga, menciptakan dampak ekonomi, dan seterusnya,” Wishnutama menuturkan, terkait kreativitas dan integritas.

Sementara itu Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan bahwa kolaborasi harus terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha / UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator seperti Financial Technology (Fin-tech), agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita.

Wishnutama pun menegaskan kepada simpul jejaring lintas komunitas kreatifnya ini, “Kita di ICCN, saya harapkan, mempunyai visi yang sama, tujuan yang sama dalam konteks Ekonomi Kreatif. Apalagi di era digital ini. Kita rapatkan barisan kita pada tujuan kita yang mulia tadi.”

Pesan penutup dari Wishnutama, “Jangan cuma sekadar eksis doang. Kalian harus benar-benar punya impact yang positif. Ingat ya, sekecil apapun amanah kalian, kalian punya tanggung jawab sama Tuhan dan masyarakat,”. Wishnutama kemudian menutup dengan jargon ICCN, “Padamu Negeri, Kami Berkreasi!”(Jef)

Dukung Digitalisasi UMKM, BAKTI Kominfo Segera Bangun BTS di 7.904 Desa Wilayah 3T

JAKARTA;(Globalnews.id)- Untuk mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan membangun menara base transceiver station (BTS) di 7.904 desa di wilayah 3T hingga tahun 2022.

“Saat ini sudah berlangsung. Dan akan kami tuntaskan di tahun 2022 dengan total 7.904 desa di wilayah terpencil dan tertinggal yang akan segera menikmati hadirnya jaringan 4G,” ujar Danny Januar Ismawan selaku Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintahan BAKTI Kominfo saat diskusi daring, Jumat (19/11).

Lebih lanjut, Danny mengatakan bahwa menurutnya di masa pandemi ini, seluruh masyarakat harus bisa beradaptasi terhadap transformasi digital. Namun menurutnya, ketersediaan jaringan telekomunikasi saja tidak akan memberikan nilai pada masyarakat jika tidak dimanfaatkan secara optimal.

“Tentunya jaringan telekomunikasi ini tidak akan memberikan nilai atau memberikan manfaat ketika pemanfaatannya juga tidak optimal. Ini yang jadi komitmen kami dari BAKTI Kominfo dengan melakukan beberapa inovasi melalui program ekosistem digital, solusi ekosistem, bagaimana agar pemanfaatan infrastruktur ini memberikan dampak di masyarakat,” paparnya.

Oleh sebab itu, Danny mengatakan bahwa seluruh masyarakat harus dapat beradaptasi dengan transformasi digital, khususnya bagi para pelaku UMKM yang berada di wilayah 3T agar dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong Indonesia menjadi lebih maju.

“Dengan pandemi ini mungkin tidak kita sadari bahwa yang selama ini menjadi kendala terkait dengan adopsi teknologi. Ini sekarang kita mau tidak mau harus mengikuti dan harus beradaptasi terhadap perubahan, terhadap transformasi digital,” kata Danny.

“Menurut saya harus kita manfaatkan momentum ini, khususnya terkait dengan kebangkitan pelaku UMKM agar dapat menjadikan momentum ini menjadi momentum transformasi, mendorong UMKM Indonesia menjadi maju,” tutupnya. (Jef)

Dukung Digitalisasi dan Kebangkitan UMKM, KemenKopUKM Kerjasama dengan Grab

Jakarta:(Globalnews.id)- Dalam rangka memperkuat digitalisasi UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM dan PT GrabTeknologi Indonesia (Grab) melakukan penandatanganan nota kesepahaman sinergi dukungan untuk kebangkitan usaha mikro kecil, dan menengah berbasis digital di Indonesia.

MoU ditandatangani langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

MenKopUKM Teten Masduki menegaskan, Saat ini sinergi dan kolaborasi merupakan hal penting untuk pemulihan ekonomi nasional. Apalagi menurutnya, UMKM menjadi tumpuan.

“Saya mengpreaiasi MoU ini. Ini bisa menjadi jembatan akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan menjadi andil angka pertimbuhan ekonomi nasional,” tegas MenKopUKM Teten Masduki, di Kantor Grab Indonesia, Gama Tower Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Hadir President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, Pimpinan Grab Indonesia, Stafsus MenKopUKM Fiki Satari, Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Desti Anna sari.

Menteri Teten mengatakan, saat ini di Indonesia sebanyak 16.4 juta UMKM telah terhubung kedalam ekosistem digital atau naik lebih dari 100 persen dibanding sebelum pandemi terjadi Ia mentargetkan, pada tahun 2024, 30 juta UMKM terhubung dengan ekonomi digital.

“Sinergi diharapkan menjadi pemulihan ekonomi nasional. Targetnya pada 2024 ada 30 jt UMKM terhubung ekonomi digital. Yang dibidik usaha mikro onboard,” katanya.

Sementara itu, President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengaku senang dengan terwujudnya keejasama tersebut.

“Hari ini saya senang, karena dipercaya Pemerintah sebagai mitra. Kami apresiasi MenKopUKM dan jajaran, sebagai dukungan kebangkitan mikro kecil mennegab berbasis digital,” katanya.

Sedangkan Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, pihaknya akan memberikan pelatihan untuk mendukung produktivitas dan daya saing.

“Kami akan memberikan pelatihan, ketrampilan UMKM di tanah air agar memiliki daya saing,” ujarnya.

MoU KemenKopUKM dengan Grab bertujuan untuk memperkuat komitmen jangka panjang dalam memperluas cakupan digitalisasi UMKM tanah air, dengan peningkatan soft skill pengusaha mikro untuk berkompetisi di era digital.

Selain itu, memberikan mereka kesempatan untuk berkembang serta menciptakan dampak yang lebih positif bahkan hingga di kota-kota tier kedua dan daerah terpencil, termasuk lansia, penyandang disabilitas, dan pengusaha mikro perempuan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia.

Kolaborasi ini sejalan dengan misi GrabForGood, yang berupaya untuk menghadirkan sebuah solusi teknologi dan berkolaborasi bersama pihak pemerintah dan pihak swasta untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui platform Grab.

Nota kesepahaman ini merupakan perpanjangan dari nota kesepahaman yang telah kedua belah pihak tanda tangani di September 2020, di mana Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah serta Grab Indonesia saling bersinergi untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bertransformasi digital.(Jef)

Di Era Transformasi Pertanian ke Arah Digitalisasi, Kalangan Milenial Perlu Bergerak Wujudkan Kembali Kejayaan Indonesia sebagai Negara Agraris

Jakarta:(Globalnews.id)- Transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian. Dalam hal ini, petani milenial mempunyai peran yang penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian.

“Saya berharap inovasi dan terobosan antara lain melalui reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar, menjadi upaya nyata yang harus diimplementasikan pelaksanaannya di lapangan secara konsisten untuk mewujudkan kesejahteraan petani.”

Demikian disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary yang mewakili Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, dalam sambutannya membuka acara webinar Creative Talks Pojok Literasi “Petani Milenial Dongkrak Ekonomi Sektor Pertanian”, pada tanggal 9 November 2021.

Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kementerian Kominfo ini, bermitra dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta secara hybrid (luring dan daring), di Relasi Co-working Space, Yogyakarta dan melalui Zoom Meeting serta disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo.

Narasumber yang hadir antara lain Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Syam Arjayanti, MPA, Kaprodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Artita Devi Maharani, S.P., M.A dan Petani Kreatif Sambung Ganda, Gaib Asih Santoso.

Dalam paparannya Syam Arjayanti mengatakan bahwa pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari sumber daya manusia pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

“Adapun inovasi yang membedakan petani milenial dan konvensional tercermin dari matangnya perencanaan bisnis serta kemampuan menganalisa peluang, sehingga tidak menggantungkan diri kepada pemerintah,” kata Syam.

Persepsi generasi muda yang beranggapan bertani itu tidak keren, penghasilan kecil dan tidak tentu, tidak ada jaminan masa depan, kotor dan tidak rapi tentu saja harus dirubah.

“Menjadi petani itu tidak hanya memberi kebaikan untuk yang dekat tapi manfaat kebaikannya dapat dirasakan masyarakat lebih luas, contohnya seperti dengan bercocok tanam dapat berkontribusi untuk memberikan Bu oksigen,” jelas Gaib.

Lebih lanjut Artita mengatakan pentingnya peran milenial untuk meneruskan kegiatan
di sektor pertanian agar dapat mewujudkan kembali kejayaan Indonesia di masa lalu sebagai negara agraris.

“Generasi milenial dapat menjadi jembatan generasi Z dalam hal pendampingan penerapan digitalisasi pertanian khususnya dalam implementasi smart farming,” jelas Artita.(Jef)