Arsip Tag: Hari UMKM

Hari UMKM Nasional 2023 Jadi Momen Pelaku Usaha Bebas Berekspresi dan Bertransformasi

Surakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Hari UMKM Nasional 2023 menjadi hajatan bagi para pelaku UMKM agar dapat secara bebas mengekspresikan karya sekaligus menjadi wadah untuk bertransformasi.

MenKopUKM Teten Masduki menjelaskan rangkaian peringatan Hari UMKM Nasional 2023, sudah dimulai sejak 18 Juli 2023 di Surakarta melalui program business matching hasil kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Bank Indonesia (BI).

“Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti workshop, pelatihan, FGD, sosialisasi, dan coaching clinic untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas UMKM di Surakarta serta beberapa daerah lainnya di Indonesia,” kata Menteri Teten dalam acara Puncak Perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/8).

Dalam kegiatan ini, diluncurlan juga beberapa program di antaranya Gerakan Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) untuk Indonesia. Gerakan ini akan memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengakses perizinan tunggal, pendampingan sampai pelosok negeri, hingga Aplikasi Transfumi yang menjadikan pelaku usaha mikro terdata, terlindungi, dan mudah mengakses berbagai program strategis dari pemerintah.

Selain itu, Pemerintah Jawa Tengah sedang mengembangkan ekosistem digital Belanja Langsung Toko Online Jawa Tengah yang disingkat “Blangkon Jateng” atau Program e-Lapak yang merupakan digitalisasi pengadaan barang/jasa pemerintah bagi koperasi dan UMKM, sekaligus terhubung dengan pembiayaan melalui bank.

Dihadirkan juga program Inkubasi Kewirausahaan Gen Z yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Surakarta dimana anak-anak muda khususnya generasi Z diberikan wawasan, motivasi, dan pengetahuan kewirausahaan agar sukses berbisnis di dunia digital.

“Lalu kami juga mengembangkan program UMKM Naik Kelas hasil kolaborasi antara Google, YouTube, dengan SMESCO Indonesia yang akan memberikan lebih dari Rp2 miliar kepada sekitar 600 UKM untuk mengakselerasi bisnis secara digital,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten berharap program-program seperti ini dapat diperbanyak dan yang paling penting dapat berjalan dengan efektif dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para pelaku UMKM.

Dia menekankan bahwa saat ini pemerintah sedang terus memastikan agar tercipta pasar yang adil bagi produk dalam negeri yang masuk ke dalam ekosistem platform digital.

“Maka dari itu kami terus mendorong kebijakan agar semua produk UMKM terlindungi. Kebijakan ekonomi digital kita merancang untuk melindungi e-commerce, UMKM, dan konsumen. Kita mewajibkan semua produk mencantumkan keterangan negara asal, pemenuhan standar, label halal, dan keterangan berbahasa Indonesia. Lalu produk crossborder langsung dari produsen luar negeri ke konsumen di dalam negeri minimum 100 dolar AS yang boleh masuk ke Indonesia,” katanya.

Penyedia platform lokapasar, kata Menteri Teten, juga dilarang menjual produk miliknya sendiri, kecuali produk tersebut merupakan hasil agregasi dari UMKM yang dibuktikan dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dia juga mewajibkan lokapasar dalam negeri dan luar negeri untuk mengutamakan serta tidak mendiskriminasi produk Indonesia. Selain itu, memberikan definisi dan pengaturan terhadap socio-commerce, dan mewajibkan lokapasar melakukan pengawasan, pendampingan, iklim persaingan usaha yang sehat dan mencegah praktik manipulasi harga atau predatory pricing baik oleh produk crossborder maupun produk impor yang sudah masuk ke Indonesia.

“Mari kita semarakkan Hari UMKM Nasional ini dengan bangga membeli dan menggunakan produk lokal Flexing Produk UMKM,” ujar Menteri Teten.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan jumlah UMKM yang dibina oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sepanjang triwulan I 2023 tercatat sebanyak 183 ribu lebih. Dari jumlah tersebut, omzet yang dihasilkan mencapai RP68,7 triliun.

“Terdapat juga 61 ribu UMKM atau start-up yang telah dikelola pengusaha yang muda. Serapan tenaga kerjanya juga fantastis 1,3 juta orang yang kita catat sampai hari ini,” ucap Ganjar.

Menurut Ganjar, UMKM memiliki kontribusi yang baik bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Dia berharap ke depannya UMKM dapat terus bertransformasi.

“Mudah-mudahan UMKM kita makin terbang tinggi dan menunjukkan kelasnya sungguh-sungguh naik,” kata.(Jef)

KemenKopUKM: UMKM Nasional Expo Semarakkan Hari UMKM Nasional Bantu UMKM Naik Kelas

Surakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan UMKM Nasional Expo yang bertujuan untuk mendorong UMKM naik kelas sekaligus bertransformasi menuju UMKM masa depan.

Berlangsung dari 10-13 Agustus 2023, UMKM Nasional Expo melibatkan 300 pelaku usaha dari seluruh Indonesia serta dimeriahkan oleh musisi ternama di antaranya Dikta Wicaksono, Lyodra, Bara Senja, dan Good Morning Everyone.

Sekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim mengapresiasi dan memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Surakarta yang telah bersinergi menginisiasi penyelenggaraan UMKM Nasional Expo 2023.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi platform bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memamerkan produk dan jasa unggulannya,” kata SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim dalam Pembukaan UMKM Nasional Expo 2023 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/8).

Lebih lanjut, Arif mengatakan UMKM mempunyai peranan strategis dalam perekonomian Indonesia, di antaranya karena kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, dimana terdapat kurang lebih 64,2 juta unit usaha merupakan UMKM.

Selain itu, peran besar UMKM dalam peningkatan nilai perekonomian Indonesia juga terlihat sebagai penyedia lapangan kerja yang terbesar atau sebesar 97 persen serta sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor nonmigas 14,4 persen.

“UMKM merupakan pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Hal inilah yang menjadikan pengembangan UMKM begitu penting di Indonesia,” kata Arif.

Menurutnya, peranan dan pengembangan UMKM yang sangat krusial itu menjadi semangat bagi semua untuk dapat mewujudkan UMKM yang unggul dalam setiap sisinya, baik mulai dari hulu hingga hilir. Dan untuk menjangkau tujuan itu, diperlukan pendekatan teknologi atau digitalisasi serta peningkatan kemampuan UMKM dalam memanfaatkan kreativitas untuk menghadapi tantangan di masa depan.

“Oleh karena itu, dalam perayaan Hari UMKM Nasional 2023 ini, kami mengusung tema Transformasi UMKM Masa Depan dan mendorong produk lokal melalui campaign #FlexingLokal. Kami berharap ini akan mewujudkan UMKM yang adaptif terhadap teknologi dan lebih inovatif serta membuka lapangan pekerjaan,” katanya.

Menurutnya, Kota Surakarta sebagai tuan rumah perayaan Hari UMKM Nasional di Tahun 2023 adalah kota pusat ekosistem digital yang didukung oleh keberagaman budaya yang kaya dan semangat kolaboratif yang tinggi sehingga sejalan dengan tema yang diusung dalam perayaan Hari UMKM Nasional pada tahun ini.

Dalam perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023, ada banyak kegiatan untuk pengembangan UMKM menuju UMKM masa depan, antara lain Expo atau pameran UMKM unggulan dengan beragam jenis produk yang dapat memberikan peningkatan skala usaha dan membangun semangat bangga menggunakan produk lokal.

Kemudian, ada forum dan workshop sebagai sarana pusat pertukaran dan penyebaran informasi pengembangan UMKM di Indonesia. Lalu, terdapat panggung hiburan yang akan memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

Arif menilai Kota Surakarta telah berhasil menciptakan sejumlah ekosistem yang kondusif melalui kolaborasi aktif antara UMKM, Pemerintah, komunitas, dan lembaga pendidikan seperti Solo Creative Hub, Solo Techno Park, Hetero Space, dan Lokananta Records. Dalam mendukung ekosistem tersebut, ada kegiatan Road to Indonesia Start-Up Ecosystem Summit 2023 di Solo Techno Park serta Training dan Coaching Clinic untuk pelaku UMKM bersama Creator Google dan Youtube serta Youtube Music di Lokananta.

Pada puncak perayaan Hari UMKM Nasional 2023, juga digelar peluncuran program Pemerintah untuk pengembangan UMKM Masa Depan dan membangun semangat bangga buatan lokal serta penghargaan kepada tokoh koperasi dan UMKM yang telah berkontribusi besar dalam pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Melalui Hari Nasional UMKM 2023 ini, kami berharap dapat mewujudkan masa depan yang cerah bagi UMKM kita, sehingga tercipta ekosistem yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Tidak lupa juga, semangat akan kebanggaan menggunakan produk lokal akan menjadi kekuatan bagi UMKM di Indonesia,” ujar Arif.

Hari UMKM nasional mengundang semua pelaku UMKM yang sudah dikurasi untuk dapat menunjukkan produk berkualitas dan bisa menunjang ekonomi ke depan termasuk UMKM yang bergerak di bidang pemanfaatan teknologi digital.

Di tempat yang sama, hadir pula Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang langsung melakukan kunjungan ke booth pameran. Wali Kota Gibran berharap pameran tersebut akan ramai dikunjungi masyarakat mengingat produk yang dipamerkan dalam acara tersebut merupakan produk UMKM unggulan dengan kemasan yang juga sangat baik. (Jef)

Peringati Hari UMKM Nasional, KemenKopUKM Gelar Serangkaian Acara

Jakarta:(Globalnews.id) – Sebagai upaya menyiapkan UMKM tanah air yang tangguh dan adaptif, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama dengan Pemerintah Kota Surakarta menggelar Hari UMKM Nasional 2023 bertajuk Transformasi UMKM Masa Depan.

Hari UMKM Nasional tahun ini akan berisi rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai stakeholder dan ribuan UMKM terkurasi yang berlangsung pada 10-13 Agustus 2023 dan tersebar di Solo Raya. Berbagai rangkaian tersebut antara lain UMKM Expo, workshop dan talkshow bersama Google Indonesia dan YouTube, live shopping bersama Tokopedia, hingga road to Indonesia Start-Up Ecosystem Summit (ISES).

Sedangkan puncak perayaan Hari UMKM Nasional sendiri digelar pada 12 Agustus 2023 di Pamedan Mangkunegaran dan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, yang sekaligus akan melaunching tiga program integrasi Pemerintah Pusat dan Daerah, yakni Transformasi Formal Usaha Mikro, Blangkon Jateng, dan Inkubasi Kewirausahaan.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkapkan, perayaan Hari UMKM Nasional tahun ini menjadi momentum bagi pelaku UMKM di tanah air untuk unjuk gigi melalui ekosistem UMKM masa depan, baik melalui digitalisasi, kolaborasi hasil riset dan inovasi, hingga masuk ke dalam hilirisasi.

“Kita perlu menyiapkan UMKM untuk masuk hilirisasi nasional bukan hanya dengan tekonologi rendah, agar dapat menaikkan kualitas lapangan pekerjaan yang 97 persen di antaranya disediakan oleh UMKM, oleh karenanya level mereka harus dinaikkan,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten juga menambahkan, transformasi UMKM masa depan juga ditandai dengan masuknya UMKM pada platform digital. Hal tersebut sejalan dengan target pemerintah dalam mendorong 30 juta UMKM onboarding, di mana saat ini lebih dari 22 juta UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital.

Dalam menyiapkan UMKM masuk ke dalam ekosistem digital, KemenKopUKM juga berkolaborasi dengan Google Indonesia dan YouTube untuk memberikan pelatihan bersama kreator digital, hingga memberikan hibah iklan pada pelaku UMKM terkurasi.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan, sejak 2017 Google telah melatih lebih dari dua juta pemilik usaha di seluruh negeri melalui program-program seperti Gapura Digital, Women Will, dan berbagai kemitraan dengan pemerintah.

“Survei kami menunjukkan bahwa lebih dari 75 persen peserta Gapura Digital dan Women Will percaya bahwa keterampilan pemasaran digital mereka telah meningkat. Selain itu, terkait video, 73 persen pemilik bisnis kecil mengatakan kepada kami bahwa YouTube sangat penting bagi pertumbuhan bisnis mereka. Kami berkomitmen untuk terus memberikan akses ke peluang yang sama dan membantu lebih banyak UMKM berkembang,” ujar Randy.

Sedangkan dalam upaya mendukung UMKM onboarding pada ekosistem digital, KemenKopUKM bersama Tokopedia melaksanakan live shopping untuk mendukung produk unggulan UMKM pada platform marketplace.

Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Hilmi Adrianto menyampaikan, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia sekaligus bagian dari grup GoTo terus berupaya membantu tumbuh kembang pelaku UMKM lewat pemanfaatan teknologi. Mengingat saat ini sudah ada lebih dari 14 juta penjual di Tokopedia dan hampir 100 persen pelaku UMKM.

“Untuk mendorong produk UMKM makin menjadi pilihan masyarakat, Tokopedia melakukan berbagai upaya. Salah satunya, live shopping produk unggulan UMKM bersama KemenKopUKM di Tokopedia PLAY pada puncak perayaan Hari UMKM Nasional 2023. Tokopedia sangat mengapresiasi KemenKopUKM atas kolaborasi ini dan berharap bisa mendorong digitalisasi lebih banyak pelaku UMKM tanah air,” kata Hilmi.(Jef)

Jelang Hari UMKM, MenKopUKM Dukung Grab Tingkatkan UMKM Kuliner Go Digital dan Naik Kelas

Tangerang, Banten:(Globalnews.id) – Menjelang peringatan hari UMKM Nasional pada 10-13 Agustus 2023, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung langkah strategis Grab Indonesia yang turut memberdayakan pelaku UMKM, khususnya sektor kuliner, untuk go digital dan naik kelas (_scalling up_).

“Bahkan, sekarang, sudah masuk ke pasar-pasar penjual sayur buah dan kebutuhan sembako sehari-hari. Itu akan berdampak besar, terutama pada omzet atau pendapatan mereka,” ujar MenKopUKM Teten Masduki pada acara Hajatan UMKM 2023 (Menuju Hari UMKM Nasional), di Fresh Market Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (6/8).

Pada acara hasil kolaborasi Grab, OVO, dan KemenKopUKM itu juga hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menteri Teten mengatakan mayoritas pelaku UMKM berada di sektor kuliner. “Di sektor kuliner inilah, kita mempunyai keunggulan yang bisa bersaing dengan industri. Bahkan, bisa bersaing dengan usaha-usaha besar di sektor kuliner,” kata MenKopUKM.

Bagi MenKopUKM, dengan keberagaman sektor kuliner yang dimiliki dari Aceh hingga Papua ini yang seharusnya menjadi fokus dalam pengembangan UMKM. “Sehingga, sektor ini tidak bisa dikapitalisasi hanya oleh satu dua brand atau investasi besar saja,” ujar Menteri Teten.

Lebih dari itu, terkait UMKM naik kelas, menurut Menteri Teten, ajang seperti ini menjadi momentum untuk berkembang, di mana pedagang kuliner kecil-kecil dan para pedagang pasar tradisional bisa menjangkau konsumen lebih luas.

“Sehingga, mereka tidak harus sewa toko di tempat mahal. Dan dengan begitu, mereka bisa naik kelas. Jadi, ketika market semakin besar, pendapatan makin besar, itu indikator naik kelas yang sebenarnya itu,” kata MenkopUKM.

Menteri Teten menyebutkan, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah on boarding. “Sekarang, kami bersama e-commerce sedang menyasar Secondary City, atau pelaku UMKM yang ada di kota-kota pinggiran, termasuk pasar tradisional,” ujar MenkopUKM.

Di Indonesia, ada sekitar 18 ribu pasar tradisional, di mana satu pasar bisa dihuni ratusan pedagang. “Kalau ini kita hubungkan dengan market online, saya kira akan terkejar target 30 juta UMKM on boarding,” kata Menteri Teten.

Langkah pemerintah lainnya dalam meningkatkan UMKM on boarding adalah pembangunan infrastruktur internet. “Kami juga mendukung dari segi pembiayaannya. Jadi, program pemerintah dalam hal digitalisasi UMKM itu harus bermitra dengan industri e-commerce,” ujar MenkopUKM.

Sementara Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, Hajatan UMKM ini adalah bentuk apresiasi Grab kepada seluruh pelaku UMKM Indonesia. “Dan Hajatan UMKM ini adalah jalan menuju Hari UMKM Nasional pekan depan,” kata Neneng.

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan ajang Hajatan UMKM 2023 ini sejalan dengan program yang dijalankan Pemkot Tangsel dalam mengembangkan UMKM di wilayahnya.

“UMKM di Tangsel, khususnya yang bergerak di sektor kuliner, sudah berkembang demikian pesat. Ini menjadi salah satu keunggulan Tangsel,” ucap Benyamin.

Oleh karena itu, kata Walikota Tangsel, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dalam mempermudah pelaku UMKM. “Segala proses perizinan, sertifikat halal, Nomor Induk Berusaha atau NIB, hingga PIRT difasilitasi Pemkot. Termasuk dalam pembuatan akta pendirian koperasi,” kata Benyamin.(Jef)

KemenKopUKM Hadirkan UMKM Masa Depan dalam Perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Surakarta

Surakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) siap menghadirkan model UMKM masa depan dalam acara perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 pada 12 Agustus di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Surakarta dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari UMKM Nasional, mengingat keterlibatan aktif UMKM yang sangat besar dalam setiap kegiatan Pemerintah yang ada di Surakarta.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, perayaan Hari UMKM Nasional menjadi momen penting, karena kontribusi UMKM terhadap negara yang begitu besar. Sepanjang tahun 2022, UMKM telah menyumbang PDB sebesar 60 persen. UMKM jugalah yang menyediakan lapangan kerja hingga 97 persen.

“Di saat pandemi, UMKM pun menjadi penopang ekonomi negara di mana UMKM juga sendiri mengalami keterpurukan. Namun tetap bisa bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada,” ungkapnya dalam konferensi pers launching Perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 yang mengangkat tema ‘Transformasi UMKM Masa Depan,’ di kantor Walikota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (14/6).

Peran UMKM yang begitu penting tersebut mendorong KemenKopUKM untuk dapat mewujudkan UMKM yang lebih dekat dengan teknologi dan digitalisasi serta mampu memanfaatkan kreativitas untuk menghadapi tantangan di masa depan.

MenKopUKM menegaskan, beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan UMKM Masa Depan yang inovatif dan berbasis teknologi seperti mendorong UMKM Onboarding Digital, serta pemanfaatan e-commerce sebagai media pemasaran.

Tercatat hingga Desember 2022 UMKM yang telah Onboarding Digital sebanyak 3,1 juta UMKM merupakan hasil kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan 26 Kementerian/Lembaga UMKM.

“Tak hanya itu, upaya selanjutnya dalam mengembangkan UMKM ke arah teknologi yang lebih maju adalah melakukan inovasi perluasan akses permodalan dengan skema KUR Klaster berbasis rantai pasok dengan memberikan pembiayaan KUR kepada kelompok usaha dengan plafon hingga Rp 500 juta per orang,” jelasnya.

Kemudian perluasan kemitraan UMKM dengan Usaha Besar/BUMN untuk mendorong industrialisasi berbasis bahan baku lokal serta menjadi penggerak ekonomi dalam rantai nilai global (Global Value Chain). Sebagaimana hasil monitoring dan evaluasi kemitraan strategis antara UKM dengan BUMN data per triwulan I Tahun 2023 telah tercapai kemitraan sebesar 5.022 UMKM dengan nilai kerja sama sebesar Rp4,9 triliun.

“Namun memang jumlahnya masih kecil atau sekitar 7 persen UMKM yang telah masuk ke rantai pasok industri atau bermitra dengan usaha besar. Kami punya target, supaya jumlah ini terus diperbesar,” kata Teten.

KemenKopUKM katanya, juga berupaya membuka akses pembiayaan kepada UMKM. Mengingat porsi kredit perbankan terhadap sektor mikro ini masih rendah yaitu sebesar 21 persen dibanding negara lain yang cukup jauh.

“Presiden Jokowi menargetkan paling tidak target perbankan bisa menyalurkan kredit ke UMKM itu sampai 30 persen. Hal ini yang perlu diupayakan. Kalau UMKM dipaksa harus menggunakan jaminan jelas UMKM tak punya aset. Maka perbankan diimbau mengadopsi pendekatan credit scoring yang jauh lebih efektif, jangan kalah dengan fintech. Credit scoring bagus untuk meminimalisir moral hazard,” kata Menteri Teten.

Ia melanjutkan, UMKM di masa depan nantinya harus mampu menghasilkan produk berkualitas terstandardisasi yang memperhatikan inovasi, desain, pengemasan produk, hingga kontinuitas produksinya. Pelaku UMKM harus memiliki sikap yang terbuka terhadap perbaikan kualitas produknya agar dapat berdaya saing di pasar lokal, domestik, ataupun luar negeri.

*Kolaborasi Kota Surakarta*

Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Surakarta kata Menteri Teten, menjadi wujud apresiasi terhadap kota yang memiliki keberagaman budaya yang kaya dan memiliki semangat kolaboratif yang tinggi. UMKM di Kota Surakarta telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanan mereka.

Pada 2022 PDRB Kota Surakarta tumbuh sebesar 6,25 persen. Di mana angka ini mengalami tren yang positif semenjak 2020, yang didominasi pada industri Penyediaan Makan dan Minum yaitu sebesar 43,62 persen, di mana pelakunya adalah UMKM.

“Kota Surakarta telah menjadi pusat ekosistem digital dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas,” kata MenKopUKM.

Tercatat wadah-wadah kolaborasi seperti Solo Creative Hub, Solo Techno Park, Hetero Space, dan Lokananta Records merupakan sedikit dari wadah kolaborasi para komunitas dan UMKM di Kota Surakarta.

MenKopUKM menekankan, kolaborasi yang kuat antara pelaku UMKM, pemerintah, komunitas, dan lembaga pendidikan akan menciptakan ekosistem yang menggairahkan bagi pertumbuhan UMKM.

“Saya berharap upaya ini terus berlanjut. Dan dalam rangka memperkuat UMKM di Kota Surakarta dan di seluruh negeri, saya mengajak seluruh Kementerian/Lembaga, Dinas Koperasi dan UKM, BUMN, Usaha Besar, UMKM, ABDSI, dan Asosiasi Pembina UMKM lainnya untuk berpartisipasi pada Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus 2023,” ucap Menteri Teten.

Di kesempatan yang sama, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menuturkan, pascapandemi COVID-19, Surakarta aktif menggelar berbagai kegiatan untuk membangkitkan UMKM dari masa terpuruk.

“Setiap weekend Surakarta tak pernah putus event sampai Agustus. Kami juga memberikan berbagai fasilitas kepada UMKM mulai dari pendampingan, perizinan, NIB (Nomor Induk Berusaha), sertifikasi halal, dan lainnya. Saya juga setuju, sesuai arahan MenKopUKM, supaya ke depannya bukan hanya UMKM sektor food and beverage (FnB) saja, tetapi juga ke sektor yang lain,” katanya.

Perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Surakarta, rencananya akan diselenggarakan di Lapangan Pamedan Mangkunegara, mulai 10-13 Agustus 2023.

Puncaknya Hari UMKM Nasional akan digelar pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Kegiatan tersebut juga akan melibatkan ratusan UMKM yang ada di berbagai daerah, serta partisipasi UMKM dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L/).

SesKemenKopUKM Ajak UMKM Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Ciptakan Ekosistem Terlindungi

Kuningan:(Globalnews.id) – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif R Hakim mengajak para pelaku UMKM menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk menciptakan ekosistem yang terlindungi melalui berbagai manfaat mencakup jaminan hari tua, kecelakaan kerja, pensiun bulanan, hingga jaminan kematian.

“Dengan demikian pelaku usaha mikro, kecil dan menengah maupun koperasi mendapatkan perlindungan dan kenyamanan dalam bekerja. Harapannya produktivitas bisa lebih baik lagi dan otomatis kesejahteraan juga lebih meningkat,” kata SesKemenKopUKM Arif R Hakim dalam sambutannya pada acara “Sosialisasi Pelaksanaan Perlindungan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dalam Ekosistem Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah,” di Kabupaten Kuningan, Sabtu (17/9/2022).

Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Dian Rahmat Yanuar, Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas, Ahmad Dading Gunadi, Asisten Deputi Kepesertaan Skala Kecil Mikro BPJS Ketenagakerjaan Hery Johari, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan Uu Kusmana, dan pengelola pasar se-Kabupaten Kuningan.

“Saya sangat mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan pada Pemda Kabupaten Kuningan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Bank BJB Cabang Kuningan yang telah mendukung terlaksananya kegiatan sosialisasi ini,” kata Arif.

Arif menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden RI nomor 2/2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan BPJS Ketenagakerjaan tentang Pelaksanaan Perlindungan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dalam Ekosistem KUMKM.

Arif mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah di berbagai sektor. Pergerakan perekonomian Indonesia didominasi oleh UMKM yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional, sebagai penyumbang 99 persen mayoritas dari total pelaku usaha di Indonesia yang berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja sebesar 97,02 persen, serta mendukung 14,17 persen kontribusi sektor ekspor nonmigas.

Peningkatan Daya Saing UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan usaha sangatlah penting, membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan SDM dan teknologi,
serta perluasan area pemasaran.

“Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual produk atau jasa KUMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia yang menyebabkan persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat,” katanya.

Terlebih kata dia, pada saat ini KUMKM dituntut untuk dapat secara optimal membentuk suatu sistem dan berkoordinasi baik di dalam suatu fungsi perusahaan, ataupun pengembangan fungsi-fungsi usaha seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Karena itulah, pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas pelaku UMKM baik diri sisi infrastruktur maupun peningkatan SDM dalam hal literasi digital. Dukungan tersebut juga diperlukan dari semua pihak termasuk komunitas masyarakat di berbagai daerah agar semakin banyak usaha mikro yang naik kelas melalui digitalisasi.

Lebih lanjut Arif mengatakan, pemerintah sebagaimana perannya, menyediakan akses pendampingan Nomor Induk Berusaha (NIB)
Begitu juga Sertifikasi Usaha/Produk (PIRT, Merek, Halal, Izin edar MD). “Kami berharap  pelaku usaha bisa memiliki legalitas dan sertifikasi. Untuk selanjutnya usaha mikro dapat mengakses pembiayaan melalui KUR maupun lembaga keuangan lainnya,” kata Arif.

Arif menyampaikan, pemberdayaan KUMKM merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang ekonomi. Keberadaan dan peran strategis KUMKM di tengah-tengah masyarakat, telah menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

“Hanya ada dua pilihan bagi KUMKM di era globalisasi ini yaitu adaptasi atau mati. Kalau mau eksis dan berkembang maka mau tidak mau, suka tidak suka, KUMKM harus mengikuti perkembangan, dan perlindungan diri maupun usahanya dengan manfaat jaminan sosial dari program BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Arif.

Arif mengakui, saat ini kepesertaan pekerja di sektor informal, serta usaha skala mikro dan kecil dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan cenderung masih rendah.

Namun, kalangan pengusaha melihat adanya peluang untuk menarik lebih banyak keikutsertaan pekerja informal dan skala kecil. Pekerja UMKM di Jaminan Sosial Ketenagakerjaan diharapkan bisa meningkat.

Terlebih lagi, pada penerbitan Permenaker Nomor 17/2021 tentang Perubahan atas Permenaker Nomor 35/2016 tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis Manfaat Layanan Tambahan dalam Program Jaminan Hari Tua bisa menjadi katalis keikutsertaan pekerja informal dan UMKM agar bisa mendapatkan Manfaat Layanan Tambahan (MLT) berupa pembiayaan perumahan yang bersumber dari dana investasi program Jaminan Hari Tua (JHT).

“Semoga semua ini bisa diimplementasikan dan memberikan manfaat bagi pelaku KUMKM,” kata Arif. (Jef)

Targetkan 100.000 UMKM #BangkitBersama, KemenkopUKM dan Gojek Dorong Pelatihan Ribuan UMKM di Hari UMKM Nasional


JAKARTA:(GLOBALNEWS)– Kontribusi UMKM yang mencapai 60% terhadap PDB Nasional menjadi pilar utama ekonomi nasional. Oleh karena itu, UMKM yang dapat bertahan di masa pandemi menjadi kunci dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional. Bertepatan dengan Hari UMKM Nasional 2021, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) bersama dengan Gojek menggelar pelatihan digital untuk ribuan mitra UMKM binaan KemenkopUKM. Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian spesial inisiatif edukasi Gojek bertajuk Akademi Mitra Usaha Gojek (KAMUS) edisi Hari UMKM Nasional. Hingga akhir tahun, Gojek melalui KAMUS menargetkan 100.000 UMKM dapat terlatih dan mendapat pengembangan kapasitas.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi & UKM, Eddy Satriya menyampaikan Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk mempercepat akselerasi onboarding digital bagi UMKM.”Pemerintah menargetkan setidaknya sebanyak 30 juta UMKM bergabung pada platform digital sampai dengan tahun 2024,” kata Eddy Satriya dalam acara Pembukaan Program Pelatihan dan Onboarding Usaha Mikro, kamis (12/8). 

“Hal ini tentunya tidak mudah, tantangan yang dihadapi UMKM terutama terkait kesiapan baik dari sisi produk maupun SDM. Selain itu upaya untuk meningkatkan literasi manfaat masuk ke ekositem digital dan inkubasi untuk mengakselerasi kesiapan UMKM perlu dilakukan secara intensif,” lanjut Eddy Satriya.

Menurut Eddy Satriya Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, tentunya diperlukan sinergitas dan kolaborasi antar stakeholders. “Kami mengapresiasi Gojek yang secara konsisten mendukung UMKM tumbuh. Bertepatan Hari UMKM Nasional, KemenkopUKM bersama Gojek mencanangkan berbagai dukungan untuk membangkitkan kembali sektor UMKM yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Gojek merupakan salah satu mitra Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui edukasi dan pelatihan digital bagi UMKM, termasuk dengan platform digital lainnya,” ujar Eddy Satriya.

Eddy Satriya menambahkan, Dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas ini menjadi kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KemenkopUKM dengan Gojek yang telah diresmikan pada bulan Mei tahun 2021. “Kami berharap, upaya bersama ini mampu mendukung target digitalisasi 30 juta UMKM hingga tahun 2024 yang saat ini berjumlah 13 juta UMKM sudah bergabung ke ranah digital, salah satunya berkat kolaborasi yang konsisten bersama Gojek,” jelas Eddy Satriya.

Senior Vice President of Public Policy & Government Relations Gojek, Anita Sukarman mengatakan, “Situasi pandemi yang masih berlangsung memberikan tantangan besar bagi UMKM Indonesia untuk bertahan. Sejak awal berdiri, mendorong kemajuan UMKM adalah misi utama Gojek, dan di masa penuh tantangan ini, Gojek terus berupaya merespon berbagai kebutuhan UMKM untuk beradaptasi dan bertumbuh. Kami memahami bahwa selain adopsi digital, UMKM memerlukan pendampingan sejak mulai bergabung hingga ketika telah berjualan online dalam bentuk edukasi danpengembangan kapasitas untuk optimalisasi pertumbuhan usaha. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menjadi mitra pertumbuhan terbaik bagi UMKM melalui Akademi Mitra Usaha Gojek (KAMUS), sebuah wadah edukasi dan jejaring yang berangkat dari semangat #BangkitBersama Gojek untuk dukung UMKM semakin tangguh.”

“Bertepatan dengan momen Hari UMKM Nasional ini, Gojek sangat berbangga hati dapat mengawali seri pelatihan intensif KAMUS dengan kerja sama  dengan KemenkopUKM untuk memberikan pelatihan kepada ribuan UMKM binaan KemenkopUKM dan memfasilitasi kesempatan eksklusif untuk UMKM ini bergabung di ekosistem Gojek dengan paket dukungan spesial GoFood.” lanjut Anita.

*Spesial Hari UMKM Nasional, KAMUS hadir dengan seri pelatihan intensif untuk dukung UMKM #BangkitBersama*

Diawali dengan pelatihan bersama Kementerian Koperasi dan UKM, momen hari UMKM Nasional juga menandai dimulainya seri pelatihan KAMUS yang akan menghadirkan ragam pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM Gojek dari berbagai sektor.  Sebagai wadah edukasi dan jejaring, KAMUS mendukung perkembangan UMKM Indonesia melalui dukungan komunitas dan serangkaian pelatihan keterampilan bisnis yang ditujukan bagi mitra usaha Gojek yang bergabung sebagai mitra GoBiz (GoFood, GoPay, GoKasir), Moka, Midtrans, Selly, dan GoSend.

Mitra usaha Gojek maupun publik yang tertarik mengikuti rangkaian pelatihan KAMUS bisa mendaftarkan dirinya melalui bit.ly/KAMUSGojek. Di sepanjang bulan Agustus, KAMUS akan menghadirkan beragam topik pelatihan termasuk diantaranya pemanfaatan teknologi Gojek untuk optimalkan bisnis, pemasaran digital untuk bisnis, strategi memaksimalkan kualitas desain visual untuk pemasaran produk, hingga sesi khusus berbagi pengalaman dari pelaku bisnis kuliner, ritel, dan jasa yang telah sukses bertumbuh bersama ekosistem Gojek.

Rangkaian pelatihan KAMUS merupakan bagian dari #BangkitBersama, gerakan yang yang menggabungkan solusi mobilitas, e-commerce, dan layanan keuangan di dalam ekosistem GoTo untuk membantu masyarakat, termasuk UMKM dan pekerja sektor informal, untuk dapat bangkit kembali, sekaligus membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

“Hingga saat ini,  ekosistem Gojek telah mendukung hampir 1 juta mitra usaha berkembang di dalam ekosistem kami dengan memanfaatkan solusi teknologi Gojek yang komprehensif. Telah melangkah ke tahapan selanjutnya, Gojek pun mendukung mitra usaha kami ini agar semakin naik kelas melalui pendampingan pelatihan dan peningkatan kapasitas. Di saat yang sama, kami terus memfasilitasi sebanyak-banyaknya UMKM di Indonesia untuk bergabung ke ekosistem kami,  merasakan manfaat digitalisasi, dan bangkit bersama dari efek pandemi,” tutup Anita. (Jef)

Tantangan dan Strategi Transformasi UMKM Masa Depan


Jakarta:(Globalnews.id) – Hari UMKM yang jatuh pada 12 Agustus mengangkat tema Tantangan Pandemi dan Strategi Transformasi UMKM Masa Depan yang mendorong UMKM agar terus beradaptasi dan bertransformasi meskipun di tengah pandemi yang berdampak signifikan bagi pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara Hari UMKM Nasional Tahun 2021 menekankan pentingnya mengedepankan upaya integrasi kebijakan pengembangan UMKM dari berbagai stakeholder dalam menjawab tantangan UMKM, meliputi pendampingan, perizinan, sertifikasi, inovasi produk, pembiayaan, akses pasar ekspor, kemitraan dalam rantai pasok industri dan rantai nilai global, konsolidasi pengelolaan logistik, serta digitalisasi untuk menyiapkan UMKM masa depan.

“Di tengah tantangan dan disrupsi akibat pandemi, penting bagi untuk UMKM tetap dapat menjalankan kegiatan usaha sambil senantiasa berinovasi,” katanya.

Menurut Teten, selama pandemi, UMKM dituntut untuk terus beradaptasi dan bertransformasi, termasuk di antaranya transformasi digital. Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha oleh BPS mencatat dari 15 setiap 100 perusahaan cenderung melakukan diversifikasi usaha selama pandemi. “Tren perdagangan secara online juga membantu UMKM untuk bertahan dan tumbuh selama pandemi,” katanya.

World Bank (2021) menyebutkan 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik.

Teten mengatakan saat ini upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan, dari total anggaran PEN 2021 Rp744,75 triliun, 21 persen-nya atau Rp161,2 triliun dialokasikan untuk dukungan UMKM. Diantaranya adalah BPUM senilai Rp1,2 juta untuk 12,8 Juta usaha mikro, serta tambahan subsidi bunga KUR 3% dengan alokasi anggaran sementara Rp 3,45 triliun.

Agenda transformasi Kementerian Koperasi dan UKM adalah transformasi dari usaha informal menjadi formal, transformasi digital, transformasi UMKM masuk ke dalam rantai global dan ekspor, korporasi modern dan terdigitalisasi serta penciptaan wirausaha baru yang mapan, inovasi, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja.

Teten menambahkan, transformasi menuju UMKM masa depan membutuhkan pendekatan berbasis ekosistem yang tidak hanya holistik dari hulu ke hilir, namun juga menyertakan inisiatif dan sinergi dari seluruh stakeholder.

“Keseluruhan elemen ekosistem ini akan dihadirkan di Smesco, di antaranya meliputi konsolidasi  inovasi pembiayaan Himbara hingga LPDB, akses pasar ekspor, kemitraan rantai pasok industri, fulfillment center, cloud kitchen, hingga laboratorium UMKM di Smesco Labo”

Dalam kesempatan yang sama Teten menambahkan harapan untuk dapat mengundang seluruh stakeholder untuk mengunjungi dan mengoptimalkan bersama Ekosistem Transformasi UMKM Masa Depan di Smesco dalam kegiatan peresmian di waktu yang akan datang.

Sementara itu, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan tujuan penyelenggaraan acara Hari UMKM Nasional yaitu untuk membangkitkan semangat UMKM agar tetap optimis menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

“Beberapa kegiatan pada acara Peringatan Hari UMKM Nasional Tahun 2021 ini meliputi penayangan video napak tilas UMKM, video Asean Access, video pelibatan KUMKM dalam PaDi BUMN, video Center Of Excellence UMKM dan video ucapan selamat Hari UMKM dari perwakilan Dinas Koperasi dan UKM serta Asosiasi UMKM,” katanya.

Selain itu ada Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Deputi Bidang Usaha Mikro dengan Tokopedia tentang, Peluncuran Program Campaign Tunjukan Bisnismu dan dilanjutkan dengan talkshow.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Direktur Utama BUMN, Direktur Utama Perbankan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/ DI/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Ketua Asosiasi UMKM, dan Para Pelaku Usaha.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan tema Hari UMKM Nasional menjadi sangat relevan dalam upaya bersama untuk memastikan pemulihan kesehatan dan membangkitkan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Itulah sebabnya momentum Hari UMKM Nasional ini menjadi sangat krusial untuk menyatukan kekuatan, bersinergi, bergotong royong dalam mengusahakan UMKM agar bertahan dari dampak pandemi, beradaptasi dan bertransformasi,” katanya.(Jef)