MALUKU UTARA:(Globalnews.id)- Propinsi Maluku Utara menjadi salah satu wilayah dengan potensi alam, namun masih memerlukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi teknik produksi, pengembangan produk, pengemasan hingga pemasaran.
Pengembangan UMKM sejalan dengan 3 program kerja yang digagas Kapolda Maluku Utara, Irjenpol Midi Siswoko S.I.K yakni: Ekonomi Kerakyatan, Zero Pengangguran dan Entrepreneur Millenial.
Terkait hal ini Polda Maluku Utara menginisiasi pelatihan bagi sejumlah pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar nasional hingga mancanegara.
“Menjadi komitmen kami untuk segera mewujudkan program ini dengan membuat rangkaian pelatihan sebagai solusi yang bisa diimplementasikan secara berkelanjutan dan tepat sasaran,” tegas Irjenpol Midi Siswoko S.I.K.
Program pelatihan UMKM ini selanjutnya diberi nama Akademi Wirausaha Maluku Utara. Tahap awal Akademi Wirausaha Maluku Utara membina 109 pelaku UMKM di wilayah Ternate dan Tidore di sektor Kuliner, Wastra dan Kriya dengan mempertahankan kearifan lokal.
Sejumlah narsumber terlibat dalam pelatihan yang berlangsung selama 12 bulan, seperti: Gigih Budi Abadi (Branding Strategic Expert & Co-founder Dagadu Jogja), Dina Midiani ( Fashion Designer & Trend Expert Consultant), Sofie (Fashion Designer), Anita & Rico (Product Designer & Founder Mill and Bay), Benny Santoso (Culinary Consultant & Founder Initempe), Damayanti (Packaging Consultant & Product Designer), Iman Setiobudy (Product Design Consultant), Atika Suri (Communication & Media Consultant) hingga Rudy Lukieto (Business Coach & NLP Trainer) yang memotivasi pelaku UMKM lebih tangguh karena pasar yang akan dituju lebih luas dengan persaingan lebih keras.
“Pelaku Wirausaha kami bina agar produk mereka lebih natural dan mampu bersaing dengan produk kerajinan lain di luar Maluku Utara,” ujar Gigih Budi Abadi, salah satu narasumber yang dihadirkan .
Pelatihan Akademi Wirausaha Maluku Utara masih berjalan, namun mulai terlihat kemajuan dari produk hasil karya pelaku UMKM. Tahapan pemasaran keluar Maluku Utara bisa dimulai.
“Pelaku UMKM di Ternate dan Tidore terbuka, semangat dan haus belajar sehingga cepat maju,” menurut Dina Midiani narasumber sub sektor Fashion.
INACRAFT 2023 menjadi event pertama karya wirausaha yang tergabung dalam Akademi Wirausaha Maluku Utara. Dari bidang kriya ditampilkan figur penyu dari batok kelapa, boneka dari pelepah pisang hingga tas Soloi yang tampil sebagai elemen interior.
Bidang fashion mengambil tema Tolukko benteng peninggalan Portugis di Ternate, dengan garis desain tegas yang sejalan dengan konsep Police Look. Ditampilkan juga kain tenun Rapidino dari desa Koloncucu serta aneka kain motif ecoprint.
Satu langkah maju telah dipahatkan, saatnya potensi UMKM Maluku Utara ikut bersaing dan meraih pasar yang lebih luas lagi, untuk menjadikan Maluku Utara Lebih Maju dan Berdaya.(Jef)