Semua tulisan dari globalnewsid

Karpet Merah bagi Pelaku UMKM untuk Ikut Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

Yogyakarta:(Globalnews.id) – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini memiliki kesempatan menjadi peserta lelang pengadaan barang dan jasa (PJB) dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Henra Saragih menyampaikan, sekurang-kurangnya 40 persen anggaran PJB yang digelar pemerintah harus dialokasikan kepada pelaku UMKM.

“Pengadaan barang jasa 40 persen harus pakai UMKM,” kata Henra dalam acara bertajuk “Muda Bergerak: Kemudahan Berusaha melalui UU Cipta Kerja” di Rumah BUMN Yogyakarta, Kamis (14/10/2021).

Adapun acara tersebut digelar oleh Kantor Staf Presiden (KSP), Staf Khusus Presiden Putri Tanjung, Kemenkop UKM, dan BRI untuk mensosialisasikan berbagai kemudahan bagi pelaku UMKM yang diberikan pemerintah melalui UU Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Deputi Hukum dan Penyelesaian Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Setya Budi Arijanta berujar, untuk mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa, pelaku UMKM harus memiliki legalitas usaha atau berizin.

Oleh karena itu, melalui UU Cipta Kerja juga, pemerintah mempermudah proses perizinan usaha.

“Pengadaan pemerintah tidak harus dari badan usaha apalagi badan hukum, boleh perorangan tapi tetap harus berizin, kalau perorangan harus punya NIB (nomor induk berusaha) saja,” kata Setya dalam acara yang sama.

Setya kemudian menjelaskan skema yang bisa ikuti pelaku UMKM dalam lelang PJB. Pertama, pelaku UMKM bisa mengikuti tender melalui program Bela (Belanja Langsung) Pengadaan.

Pelaku UMKM yang bergabung di 12 marketplace yang telah bekerja sama dengan LKPP bisa mengikuti lelang PJB.

“Keterlibatan UKM bisa lewat program Bela Pengadaan, transaksi lewat marketplace yang terintegrasi dengan LKPP, sementara ini ada 12 marketplace. Ini untuk transaksi sampai Rp 200 juta,” tutur Setya.

Selain itu, pelaku UMKM bisa mengikuti lelang PJB dengan mendaftar online di kanal Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP).

LKPP juga sedang mendorong kementerian-kementerian dan pemerintah daerah untuk menginput produk barang dan jasa pelaku UMKM binaannya ke katalog LKPP.

“Kalau produk UMKM sudah bisa masuk katalog LKPP, nanti dibeli melalui katalog tanpa batasan nilai. LKPP akan memberikan karpet merah kepada UMKM,” ujar Setya.

*Tips memperluas pasar bagi pelaku UMKM di marketplace*

Mengingat pelaku UMKM bisa mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa melalui marketplace, Founder sekaligus CEO Titipku Henri Suhardja memberikan sejumlah tips agar pelaku UMKM sukses bersaing di dunia digital.

Henri menjelaskan, pelaku UMKM harus punya mindset go digital. Pengusaha yang memiliki bisnis puluhan tahun secara offline belum tentu produknya laku dijual di marketplace.

Kedua, pelaku UMKM perlu memiliki pemahaman bahwa berbisnis di dunia digital juga tidak bisa instan, tetapi memerlukan proses.

“Go online tidak berarti kita sudah go digital. Bisnis go digital tidak serta merta buka toko di marketplace sekali, itu sudah masuk, tidak seperti itu. Kita harus bikin tokonya bagus, menarik, sehingga orang perlahan tahu bisnis yang kita bangun,” ucap Henri.

Henri menyarankan pelaku UMKM memiliki situs web sendiri, selain membuka toko di marketplace dan memiliki media sosial.

Selain itu, untuk bisa bersaing, pelaku UMKM harus mempunyai segmen konsumen yang jelas dan nilai (value) produk.

“Kita harus menyasar target pembeli yang spesifik. Kemudian, setiap segmen itu punya value berbeda, misalkan pembeli memiliki kebanggaan dengan memakai produk kita,” kata Henri.

Terakhir, pelaku UMKM juga harus punya perhitungan budget agar bisnis bisa berkembang dan menguntungkan.(Jef)

Menko Perekonomian Tinjau Kesiapan Bandara Internasional Lombok Jelang Perhelatan WSBK 2021

Jakarta:(Globalnews id) – Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto meninjau kesiapan Bandara Internasional Lombok, Kamis (14/10/2021) siang.

Airlangga ingin melihat secara langsung upaya yang telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dalam menyiapkan infrastruktur bandara untuk menyambut kedatangan peserta dan panitia perhelatan World Superbike (WSBK) 2021 yang akan diselenggarakan pada 19-21 November 2021 mendatang di Mandalika, Lombok, NTB.

Bandara ini didukung dengan telah rampungnya perluasan terminal penumpang dan  pembaruan dokumen administratif  Aeronautical Information Publication (AIP), di mana dalam AIP tersebut juga mencantumkan data terbaru fasilitas _runway_ dan _apron_ Bandara Internasional Lombok. Selain itu, fasilitas kargo untuk mendukung arus logistik WSBK 2021 berupa akses jalan sepanjang 1.500 meter dan pelataran kargo seluas 6.000 meter persegi juga telah rampung 100 persen.

“Bandara Internasional Lombok siap menyambut kedatangan peserta, _official_, dan penonton ajang balap motor internasional World Superbike 2021. Selesainya perluasan terminal penumpang Bandara Internasional Lombok ini menambah total luasan terminal penumpang menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun, dari sebelumnya yang hanya seluas 24.123 meter persegi dengan kapasitas 3,25 juta penumpang per tahun,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Selain perluasan terminal, juga dilakukan perluasan apron menjadi 136.300 meter persegi dari luas sebelumnya yang hanya 108.100 meter persegi. Apron yang telah selesai dikerjakan ini dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat _narrow body_ dan 6 pesawat _wide body_.

Angkasa Pura I juga telah menuntaskan proyek perpanjangan dan pengerasan landas pacu _(runway)_ Bandara Internasional Lombok dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter dan menjadi runway terpanjang nomor lima di Indonesia saat ini. Dengan demikian, apron dan _runway_ Bandara Internasional Lombok telah mampu untuk mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas B777.

“Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan di berbagai bandara yang dikelola, termasuk salah satunya melalui pengembangan Bandara Internasional Lombok ini. Bandara ini merupakan infrastruktur strategis untuk mendukung pengembangan Destinasi Super Prioritas Nasional Mandalika serta kegiatan-kegiatan berskala internasional yang digelar di sini, seperti World Superbike dan MotoGP,” imbuh Faik Fahmi.
(Jef)

Lewat Kelas Mengajar Online Sesi III, Kemkominfo dan Kemendikbud Ristek Ajak Pendidik Menjadi Content Creator

Jakarta:(Globalnews.id)- Kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu aspek terpenting yang dapat menentukan perkembangan dan kemajuan dari suatu bangsa. Kemampuan fasilitator atau pengajar dalam memberikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan multimedia yang semakin berkembang saat ini menjadi penentu sukses atau tidaknya dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyelenggarakan program “Kelas Mengajar Online Sesi III” dengan tema “Membuat Video Belajar sebagai Media Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan”, pada hari Kamis, 14 Oktober 2021.

Kelas mengajar tersebut diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Kemkominfo TV, Siberkreasi, Direktorat Sekolah Dasar, Pendidikan.id, dan Facebook Page Siberkreasi.

Narasumber yang mengisi materi adalah Estu Saputro, seorang Content Creator, dan dipandu Annisa Virdianasari sebagai moderator, serta hadir dan memberikan sambutan, Widyaprada Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kemdikbud Ristekdikti, Dr. Nilam Suri, mewakili Dirjen PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Kemendikbud Ristekdikti, Jumeri, S.TP., M.Si., yang berhalangan hadir. Juga turut hadir Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, sebagai keynote speaker.

Nilam Suri menyampaikan bahwa salah satu soft skill penting yang perlu dibekali tenaga pendidik adalah bagaimana cara membuat video belajar yang menarik dan menyenangkan, sebab itu salah satu media belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran itu sendiri

“Kita dapat meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik secara lebih cepat karena adanya visualisasi dalam video tersebut”, ujar Nilam.

Kemudian Dirjen Semuel juga menyampaikan kehidupan normal yang baru baik sekarang maupun pasca pandemi nanti akan mempercepat proses digitalisasi di berbagai lini kehidupan kita, maka dari itu kita harus mempersiapkan SDM kita dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat digital Indonesia”, demikian Dirjen Semuel menutup sambutannya.

Manfaat Membuat Video Pembelajaran

Estu Saputro memulai materinya dengan mengatakan bahwa semua bisa menjadi seorang content creator. Jadi jangan membayangkan content creator adalah seorang profesional, karena pada prinsipnya semua yang membuat konten video adalah seorang content creator, dan untuk membuat sebuah video pembelajaran tidak membutuhkan alat-alat yang canggih, bahkan cukup dengan menggunakan handphone.

Bagi tenaga pendidik, membuat video pembelajaran ini memiliki berbagai manfaat, antara lain video dapat dijadikan sebagai arsip dokumentasi materi yang diajarkan dan akan sangat mudah dibagikan kepada peserta didik dengan berbagai aplikasi seperti WA, line, dan seterusnya dan juga dapat di-upload ke berbagai platform media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan sebagainya, dan juga pendidik tidak perlu repot mengulang-ulang materi.

“Selama bahan ajar masih sama, video pembelajaran yang dibuat akan tetap relevan sampai beberapa tahun kedepan”, kata Estu.

Estu juga menambahkan beberapa manfaat pembuatan video pembelajaran bagi peserta didik, yaitu peserta didik mendapat penjelasan yang tepat dan dapat mengulang-ulang penjelasan video pembelajaran yang dibuat oleh guru, sehingga proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih efektif.

Teknik Membuat Video Menggunakan Handphone

Semakin hari semakin canggih teknologi pada handphone, sebaiknya kita mengetahui dan memahami fungsi-fungsi tool pada kamera HP kita untuk mengoptimalkan pembuatan video pembelajaran.

Estu menjelaskan beberapa teknik membuat video menggunakan HP dan juga aplikasi yang mudah untuk pemula dalam membuat video, salah satunya adalah VN Editor dan pada webinar ini juga Estu memberikan tutorial mengedit video menggunakan VN Editor secara langsung.(Jef)

Gandeng Koni, BNI Luncurkan TapCash Edisi Olah Raga

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) secara konsisten mendukung prestasi olahraga di Tanah Air. Salah satu wujud nyata konsistensi dukungan BNI tersebut yakni meluncurkan TapCash edisi khusus pada momen Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang digelar di Papua. 

Dalam peluncurannya, BNI bekerjasama dengan Koni Pusat yang telah menunjuk SPORTLINK untuk melaksanakan kolaborasi tersebut. Peluncuran TapCash desain olahraga ini merupakan wujud dukungan BNI terhadap kemajuan olahraga di Indonesia dan upaya memeriahkan kegiatan PON ke-20 di Papua.

Di Jakarta, Kamis (14 Oktober 2021), Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan, gelaran PON diharapkan berjalan sukses dan menjadi momentum kebangkitan Bangsa Indonesia dari dampak pandemi. Harapan dan semangat yang sama juga diusung dari peluncuran TapCash BNI edisi olahraga ini, sehingga dapat lebih menggairahkan dunia olahraga di Tanah Air.

“TapCash BNI edisi olahraga di desain khusus sesuai dengan cabang-cabang olahraga yang ada di Koni sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia. Untuk tahap pertama diterbitkan design 6 cabang olahraga yaitu: Badminton, Bola Voli, Baseball, Tinju, Tenis dan Sepak Bola. Saat ini ,TapCash BNI edisi olahraga sudah dapat diperoleh melalui berbagai e-Commerce seperti Tokopedia, Shopee dan Dinomarket,” ujar Susi.

CEO Sportlink Bambang Asmarabudi berharap TapCash BNI edisi olahraga tersebar luas di masyarakat, sehingga publik dengan mudah dapat memilikinya. Semakin banyak masyarakat yang memiliki produk tersebut, sama artinya dengan masyarakat ikut berkontribusi terhadap kemajuan olahraga di Indonesia.
 
Ketua Umum Koni Pusat Letjen Purn TNI Marciano Norman sangat mengapresiasi peluncuran Tapcash BNI edisi Olahraga tersebut. Ia berharap masyarakat segera memilikinya sebagai perwujudan dukungan terhadap prestasi dan kesejahteraan olahragawan Tanah Air.(Jef)

KemenKopUKM Bantu Modal Usaha Pedagang yang Terdampak Bencana Kebakaran Pasar Bawah Bukittinggi

Bukittinggi:(Globalnews id) — Kebakaran Pasar Bawah Bukittinggi, pada Sabtu 11 September 2021 lalu mendapat perhatian dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sebagaimana diketahui kebakaran tersebut menghanguskan 300 kios milik pedagang dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp2 miliar.

Kementerian Koperasi dan UKM pun ikut membantu dengan memfasilitasi para pedagang yang terdampak bencana kebakaran tersebut melalui program Bantuan Pemerintah (Banpem) bagi pelaku usaha mikro.

Pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Usaha Mikro, KemenKopUKM Eddy Satriya menyerahkan Banpem kepada 125 pelaku usaha mikro sebesar Rp2 juta setiap usaha mikro yang diperuntukkan membantu modal kerja.

Bantuan diberikan dengan harapan agar pelaku usaha mikro yang terpuruk usahanya akibat bencana kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi dapat kembali berusaha dan beraktifitas.

“Usaha mikro terdampak bencana perlu mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah, hal ini disebabkan banyaknya jumlah bencana yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, seperti bencana kebakaran,” kata Eddy Satriya di sela-sela acara Rapat Koordinasi Teknis Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Mikro Terdampak Bencana Tahun 2021 di Bukittinggi, Rabu (13/10/2021).

Eddy Satriya menekankan, pemulihan ekonomi usaha mikro terdampak bencana merupakan hal penting dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, kerawanan sosial, serta dalam rangka pemulihan ekonomi daerah maupun nasional.

“Oleh karena itu kami terus melakukan edukasi dan literasi kepada usaha mikro terdampak bencana di daerah bencana,” tegas Eddy Satriya.

Menurut Eddy, pandemi Covid-19, turut menyebabkan perputaran roda perekonomian melemah, bahkan memburuk pasca ditetapkannya pembatasan sosial dengan pengetatan jalur keluar masuk antar Kabupaten/Kota, serta antar Provinsi.

“Kondisi ini menciptakan fenomena atau masalah baru bagi pelaku usaha khususnya usaha mikro,” katanya.

Di sisi lain ia menilai penanggulangan bencana pada usaha mikro yang terdampak belum optimal. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah bencana yang terjadi, serta jumlah usaha mikro yang terkena bencana dalam beberapa tahun terakhir.

“Disamping itu, ketahanan bisnis usaha mikro dalam menghadapi bencana dinilai masih lemah,” tandasnya.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar berharap bantuan dari KemenKopUKM ini dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal demi keberlanjutan usaha para pedagang yang terdampak kebakaran.

“Kami berharap tahun depan masih ada penyaluran Banpres Produktif bagi Usaha Mikro, kami tahun depan juga akan menggulirkan program pinjaman usaha tanpa bunga melalui bank Nagari, namun ini khusus untuk usaha jangan sampai ini dibuat hal-hal yang konsumtif,” pesan Erman Safar.

Meski dilanda kebakaran, pemerintah kota Bukittinggi akan terus mempertahankan Pasar Bawah sebagai tempat berjualan pada pedagang lokal, karena keberadaan pasar tersebut bagian dari peningkatan kesejahteraan pedagang.

“Bagaimana caranya upaya kita, kita berupaya memperbaiki fasilitas pasar, namun minimnya anggaran pemerintah daerah makanya kita juga mengharap dari pemerintah pusat,” ujar Erman Safar.(Jef)

BPUM  Diharapkan Mampu Jadi Pendongkrak Pertumbuhan  Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19


Bukittinggi:(Globalnews.id)- Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah dalam rangka penanggulangan ekonomi nasional sehingga program ini diharapkan mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi covid-19.

“Untuk itu dukungan dan bantuan seluruh stakeholder sangat diharapkan agar program BPUM 2021 berjalan secara akuntabel dan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan bertahannya Usaha Mikro yang merupakan Populasi Usaha terbesar di Indonesia,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya, dalam sambutannya pada monitoring BPUM 2021 di Bukit Tinggi, Sumbar Selasa (12/10/2021).

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Pertumbuhan perekonomian nasional sedang mengalami tantangan yang cukup serius, meningkatnya
angka kemiskinan, jumlah pengangguran
bertambah akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dunia usaha terutama Koperasi dan UMKM mengalami dampak yang berat dari sisi produksi, pemasaran dan pembiayaan. Karena itulah BPUM diluncurkan, sejak 2020 dan berlanjut pada 2021 ini Eddy menguraikan, BPUM 2021 ini terbagi menjadi 2 tahap dimana untuk tahap pertama telah terealisasi 100% pada bulan Juli 2021 kepada 9,8 Juta Pelaku Usaha Mikro dengan total anggaran sebesar Rp11,76 Triliyun dan untuk tahap 2, hingga September 2021 telah terealisasi sebesar Rp3,4 Triliyun untuk 2,9 juta Pelaku Usaha Mikro sehingga total Realisasi BPUM 2021 sampai saat ini berjumlah Rp15,24 Triliyun yang diberikan kepada 12,7 Juta Pelaku Usaha Mikro.

Dijelaskan, Untuk Provinsi Sumatera Barat Pelaku Usaha Mikro yang telah ditetapkan sebagai penerima BPUM sebanyak 282.487 Penerima dengan Anggaran sebesar Rp. 338,9 Milyar.

Terkait dengan pencapaian penyaluran BPUM ini, Eddy menilai, Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di
daerah menjadi salah satu pendorong suksesnya Program BPUM ini dijalankan. “Maka dari itu, kami sangat mengapresiasi peran aktif Dinas di daerah dan berharap koordinasi yang telah dijalankan selama ini dapat terus berlanjut,” katanya.

Eddy Satriya mengatakan, KemenKopUKM juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Penyalur atas kerjasama dan koordinasi selama ini, dan kami sangat
mengharapkan hal ini terus dijalankan dalam upaya percepatan pencairan BPUM kepada para penerima dengan meningkatkan koordinasi bersama Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota

“Saat ini kami sedang melaksanakan
monitoring/pemantauan penerima BPUM, untuk itu kami berharap dukungan Dinas Provinsi, Kab./Kota pada saat kunjungan ke lapangan” pungkasnya.

BPUM Ringankan Beban UMKM

Sementara itu Walikota Bukittinggi Erman Safar mengatakan,  Pemerintah Kota Bukittinggi telah mengusulkan BPUM melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan di tahun 2020 sebanyak 6.586 pelaku usaha, diusulkan oleh Koperasi sebanyak 662 pelaku usaha di tahun 2021 sebanyak 2.744 pelaku usaha.  Dari SK realisasi penerima bantuan tahun 2020 sebanyak 3.274 dan realisasi tahun 2021 3.330, masih ada sebanyak 2.762 pelaku usaha yang belum mendapat realisasi BPUM.

Erman mengatakan, kita tidak mengetahui kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir. Untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, pemerintah pusat menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  yang mana sebelumnya pemerintah telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.

Semenjak pembatasan ini diberlakukan, hal itu yang memberikan dampak kepada masyarakat kita. Seluruh sektor perekonomian, baik di pusat, di daerah, semuanya mengalami penurunan.

“Di Kota kami sendiri, segala sektor perekonomian saling berkaitan satu sama lain. Sektor pariwisata yang mana adalah salah satu sektor yang menjadi unggulan mengalami penurunan drastis dalam jumlah wisatawan yang datang dan ini berdampak pada hal lainnya yaitu sektor perekonomian. Para pelaku usaha mengeluh karena mengalami penurunan jual beli. Namun dengan adanya bantuan yang diberikan dari pemerintah pusat kepada para pelaku usaha ini telah memberikan keringanan dalam permodalan pelaku usaha kita,” aku Erman Safar.
 
Erman berharap  pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI dapat menambah kuota untuk calon penerima BPUM, dan kuota untuk pelaku usaha yang terdampak bencana kebakaran di Bukittinggi pada September 2021 lalu, agar UMKM kita dapat bangkit kembali, dan ekonomi masyarakat pun meningkat. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat pun dapat naik dengan sendirinya.(Jef)

Merayakan Sejarah di Hari Museum Nasional ke-6 & Hari Jadi Barahmus DIY ke-50

Yogyakarta:(Globalnews id)-Kota Yogyakarta dipercaya sebagai lokasi penyelenggara Perayaan Hari Museum Nasional 2021. Acara yang digelar secara daring ini, menjadi acara puncak dari rangkaian acara Peringatan 50 Tahun Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, yang sudah berlangsung sejak 7 Agustus 2021 silam.

Digelar secara daring, Peringatan Hari Museum Nasional ke-6 dan Hari Jadi Barahmus DIY ke-50 ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi, Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, dan Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo.

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi mengingatkan bahwa kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena sejarah adalah pembangun jati diri kita sebagai bangsa.

“Bung Karno telah berpesan pada generasi penerus, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kita sebagai generasi muda harus ingat pesan itu, karena sejarah dan budaya merupakan pembangun jati diri Indonesia. Dan sebagai bangsa yang besar, sudah sepatutnya kita merawat warisan pendahulu kita. Salah satu caranya adalah melalui Museum”, jelas Nadiem.

Beliau juga menegaskan bahwa saat ini Indonesia memiliki 509 museum dan jumlahnya terus bertambah seiring tumbuhnya kesadaran akan pentingnya museum.
“Semua sudah menyadari bahwa museum adalah sumber pengetahuan tentang asal-usul kita sebagai suatu bangsa, dan sumber kekuatan kita untuk membangun masa depan,” tambah Nadiem.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, yang memberikan sambutan dalam acara seminar internasional mengapresiasi Barahmus DIY yang telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Festival Museum Yogya 2021.

Sandiaga juga berharap ada adaptasi penerapan protokol kesehatan CHSE untuk destinasi pariwisata. Kedua, Inovasi dengan mengembangkan jalur wisata tematik di destinasi super prioritas Borobudur dengan tema Edu-tour dengan melibatkan museum dan cagar budaya sebagai daya tarik unggulan. Juga penguatan narasi/storytelling, serta pemanfaatan teknologi dan kolaborasi pentahelix.

Sri Sultan Hamengkubowono X, Gubernur DIY yang juga merupakan tuan rumah penyelenggaraan acara puncak Hari Museum Nasional ke-6 dan Perayaan Ulang Tahun ke-50 Barahmus DIY mengatakan, bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta peringatan HMI memiliki nilai yang sangat strategis. Terutama bila dikaitkan dengan salah satu poin dari resolusi pada HMI Pertama yaitu membantu perkembangan kebudayaan baik dalam skala nasional maupun internasional.

“Momentum HMI kali ini juga harus menguatkan kesadaran dan komitmen kita bersama, untuk mampu mengemas koleksi museum yang berasal dari masa silam, sehingga bisa jadi pelajaran untuk masa kini dan masa mendatang. Koleksi-koleksi museum juga tidak harus melulu berupa benda-benda kuno. Koleksi-koleksi terbaru juga perlu dipresentasikan sebagai bentuk inovasi dan kreativitas sehingga koleksinya terus berkembang dan relevan,” tambah Sri Sultan.

Sementara, dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana menyoroti bagaimana museum di Indonesia menghadapi tantangan yang sangat besar dua tahun belakangan.

“Dalam dua tahun terakhir, museum di Indonesia telah memperlihatkan ketangguhannya menghadapi efek panjang pandemi. Museum memastikan tugas utama tetap berjalan: mengedukasi masyarakat, dan juga untuk misi pelestarian, dan telah memanfaatkan TI agar mudah diakses masyarakat” jelas Putu.

Puncak Acara Hari Museum Indonesia digelar sejak pagi hari, dimulai dengan Webinar Internasional yang diikuti secara antusias oleh lebih dari 650 peserta. Webinar ini menghadirkan pakar-pakar museum dan sejarah berskala nasional dan internasional seperti Paul Taylor dari Smithsonian Institution, Peter Lee dari peneliti dan kurator dari Singapura, Joanna Barrkmen dari Fowler Museum UCLA, Jos Van Beurden dari Freer University Amsterdam. Dari dalam negeri ada Sri Hartini dari Museum Nasional, Laretna Adisakti dari Universitas Gadjah Mada, Musiana Yudhawasthi dari Komunitas Jelajah, Ajeng Arainikasih dari Universitas Indonesia, dan Daniel Haryo Diningrat sebagai moderator.

Selain itu, juga ada pemutaran video untuk mengenang Tokoh Budaya & Permuseuman Bapak Soedarmadji Joan Henry Damais, pemutaran video profil Profil Moh. Amir Sutaarga, Bapak Permuseuman Indonesia, dan peluncuran buku Pancadasa Warsa Kencana Barahmus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun usia Barahmus DIY. Dan sebagai penutup acara, digelar pagelaran ketoprak dengan lakon Prajna Paramitha.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Perayaan 50 tahun Barahmus mengatakan bahwa rangkaian acara yang dijalankan selama dua bulan penuh mendapatkan animo yang cukup besar dari masyarakat. Bukan hanya di Yogyakarta, namun juga dalam skala nasional.

“Kami berharap, kegiatan yang telah berjalan dalam rangkaian kegiatan 50 Tahun Barahmus DIY ini bisa menghadirkan manfaat bagi museum-museum Indonesia. Momentum ini tepat untuk mengajak rekan2 permuseuman untuk bersama sama repackaging culture, repackaging museum, karena tidak ada budaya dan sejarah yang kuno hanya kemasannya lah butuh perubahan” kata GKR Bendara, menutup laporannya.

Untuk melihat dokumentasi rangkaian acara Festival Museum Yogyakarta 2021, silakan klik jogjamuseumexpo.com. Untuk info lainnya, silakan hubungi Anastasia Warih Kitatama PR 0858 83281 625.(Jef)

Sinergi KemenKopUKM dan Dekranas Tingkatkan Kreativitas Wirausaha Produktif dan Ekosistem Wastra Nusantara Melalui Cerita Wastra

Magelang:(Globalnews.id)– Kementerian Koperasi dan UKM kembali bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam meningkatkan kreativitas bagi para wirausaha produktif.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Suzana Teten Masduki menyampaikan, sinergi ini merupakan wujud peran aktif Dekranas untuk mendorong tingkat entrepreneur di dalam negeri.

“Dekranas turut berperan dalam pengembangan Wastra yakni dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi yang berfungsi sebagai agregator, sehingga pelaku UMKM tidak lagi khawatir bila barang hasil produksi belum terjual sepenuhnya,” kata Suzana saat membuka secara resmi Sinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bidang Manajemen Usaha Dekranas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (12/10/2021).

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh.

Suzana menuturkan, selama satu tahun lebih, pandemi mendorong pelaku koperasi & UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi.

“Dekranas mendorong para pelaku UMKM nasional untuk memanfaatkan dunia digital dalam mempromosikan produknya karena digitalisasi sangat penting pada masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Suzana.

Melalui kegiatan ini, Dekranas ingin mendorong akses pasar dengan membuka peluang untuk bekerja sama, menjadi influencer yang handal, serta membantu menjembatani para pelaku UMKM dan stakeholder lainnya dalam mempromosikan kerajinan nasional melalui platform digital.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah mengatakan sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pelaku UMKM khususnya di sektor wastra, dalam memanfaatkan teknologi digital terkait pemasaran produk UMKM.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pendampingan pada acara ini, para peserta mempunyai keahlian tentang wastra dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi tetapi tetap mempertahankan identitas kearifan lokal serta menguasai manajemen pemasaran baik offline maupun online,” ujar Siti Azizah.

Selain itu sinergi ini juga diharapkan mampu mengembangkan produk-produk kreatif lokal unggulan, serta memberikan kontribusi pada pariwisata yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Magelang.

Sementara itu Bupati Magelang yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Iwan Sutiarso, menyampaikan bahwa perlu kearifan lokal untuk mengelola sumber daya baik alam atau manusia tanpa meninggalkan budaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara luas.

“Pembinaan potensi di daerah wisata khususnya para pengrajin sebagai pelaku utamanya mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar yang semakin ketat,” imbuh Iwan.

Ketua Dekranasda Jawa Tengah Siti Atikoh juga berharap dengan adanya Borobudur sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas, yang didukung dengan pelatihan-pelatihan semacam ini, bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Jawa Tengah untuk berkolaborasi dan bersinergi agar naik kelas.

“Harapannya para pelaku usaha di sini tidak hanya jadi penonton, tetapi melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan ini bisa naik kelas dan siap dipasarkan secara global,” harap Siti Atikoh.

Adapun acara sinergi tersebut meliputi rangkaian kegiatan seperti seperti Sosialisasi KUR, Pelatihan Vocational untuk Usaha Mikro Sektor Pariwisata, Pelatihan E-commerce, Pelatihan Marketing, Coaching Clinic, Bimtek Kewirausahaan, Pelatihan Manajemen Ekspor, dan program strategis lainnya.(Jef)

Peresmian Alif Learning Center (ALEC) di Ciwidey Bandung, Dukungan LPDB-KUMKM Terhadap Korporatisasi Petani di Kopontren Al Ittifaq

Bandung:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Arifin Panigoro, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo meresmikan Alif Learning Center (ALEC) di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/10).

ALEC merupakan wadah inkubasi untuk mendukung keberlangsungan bisnis koperasi dalam bidang pertanian, serta menjadi inkubator pertama yang berbadan hukum koperasi.

Turut hadir dalam peresmian tersebut, Presiden Direktur ALEC Irpan Sadikin, Ketua Kopontren Al Ittifaq Setia Irawan, serta sejumlah kepala daerah setempat. Inkubasi yang dilakukan ALEC akan difasilitasi LPDB-KUMKM mulai tahun 2022 dengan target 50 tenant atau pondok pesantren (petani) yang diperkirakan dalam 3 tahun ke depan Kopontren Al Ittifaq dapat memenuhi kebutuhan sayur mayur dan buah di Jawa Barat dan DKI Jakarta sebanyak 37,8 ton per hari dan memenuhi permintaan market dengan total 47,3 ton per hari dengan memfasilitasi sebanyak 98 pondok pesantren.

Supomo selaku Direktur Utama LPDB-KUMKM mengatakan, perkembangan market Al Ittifaq saat ini sudah luar biasa, permintaan besar, sehingga kita harus bertahap memenuhi kebutuhan marketnya. Hal ini dikarenakan, pertanian bukan seperti kue yang bisa langsung dicetak dan terlihat hasilnya, melainkan harus matang disiapkan dari sisi SDM yakni petani, juga dari sisi komoditi dan teknologinya. Di sini lah LPDB-KUMKM harus bertahap dan siap dalam membangun proses tersebut.

“Hal ini bukan yang terakhir, melainkan awal yang baru. Kita harus support maksimal sesuai dengan arahan Bapak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Bapak BUMN Erick Tohir, serta Watimpres Bapak Arifin Panigoro. Bahkan hal ini dijadikan contoh bagi pertanian di Indonesia, yaitu korporatisasi pertanian dan holding melalui pesantren,” kata Supomo.

Terkait peningkatan Al Ittifaq ke depan, lebih lanjut Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM akan selalu hadir mendampingi dari sisi bisnis dan kelembagaan koperasi sehingga dibentuklah Alif Learning Center (ALEC), sehingga market bukan hanya disupport dari sisi Ittifaq sendiri, namun juga dari pesantren-pesantren lain agar kemitraan dapat berkembang. “Yang perlu kita lembagakan di antaranya cara bercocok tanam dan cara budi dayanya agar sama dan seragam dapat diserap oleh market,” jelas Supomo.

Selain dukungan kelembagaan, LPDB-KUMKM juga melakukan bimbingan teknis (bimtek) secara langsung, baik pendampingan secara administratif, maupun pendampingan dari sisi bisnis. Sementara, untuk pendampingan dari sisi budi dayanya, Ittifaq bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) Jepang dan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Belanda.

Inkubator ALEC itu sendiri telah berdiri dan terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM sejak bulan September 2021. Inkubator ini didesign untuk pengembangan bisnis utama Kopontren Al Ittifaq dan akselerasi perluasan jaringan kerja sama dengan 98 pondok pesantren untuk memasok sayur mayur yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023.

Sementara itu, Presiden Direktur ALEC Irpan Sadikin mengatakan, inkubasi sektor pertanian sangat diperlukan, sebab para tenant langsung diberikan materi dan juga cara praktik yang benar, mulai dari pendampingan teknik budidaya, manajemen usaha, hingga tahapan marketing usaha.

“Dengan adanya ALEC, kami berharap dapat meningkatkan skill petani baik dari segi teknik budidaya maupun manajemen sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kualitas serta dapat menjaga kontinuitas produk,” kata Irpan.

Terbukti, selama ini Kopontren Al-Ittifaq telah membantu memasarkan produk pertanian dengan menggunakan konsep (B2B) business to business dengan berbagai modern market.

Hal inilah yang membuktikan bahwa produk pertanian lokal jika dikembangkan secara baik mulai dari hulu hingga hilir maka memberikan ekosistem yang saling menguntungkan.

“Produk pertanian yang sudah kami hasilkan sudah masuk ke modern market seperti Superindo, Yogya, AEON, Pasar Induk, dan beberpa restaurant ternama di Bandung,” ungkapnya.

Dirinya berharap, Kopontren Al-Ittifaq bisa terus berkomitmen untuk menjadi offtaker bagi para tanant ALEC kedepan.

Tambahan Modal LPDB-KUMKM

Selain kehadiran ALEC yang diharapkan dapat mempercepat akselerasi pengembangan koperasi sekaligus meminimalkan risiko terhadap pembiayaan yang di berikan LPDB-KUMKM, dalam kesempatan yang sama, dilaksanakan pula penyerahan persetujuan pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq. Hal ini sebagai wujud peran serta LPDB-KUMKM dalam mendukung ekosistem korporatisasi pertanian khususnya berbasis pondok pesantren.

Kopontren Al Ittifaq merupakan koperasi sektor riil yang berdiri sejak tahun 1997 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan bergerak disektor agribisnis dengan komuditas utama sayur mayur. Koperasi ini telah mendapatkan pembiayaan dari LPDB-KUMKM sejak tahun 2020 sebesar Rp6,3 miliar, dan di tahun ini kembali disetujui penambahan fasilitas pembiayaan dari LPDB-KUMKM sebesar Rp12 miliar. Pembiayaan dana bergulir ini diperuntukkan sebagai modal kerja agribisnis dan investasi pembangunan greenhouse.

Tercatat, Kopontren Al Ittifaq telah memiliki aset sebesar Rp49 miliar berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2020, dengan total anggota sebanyak 1.374 orang dan jumlah pegawai sebanyak 33 orang.(Jef)

MenKopUKM: Kopontren Al Ittifaq Jadi Contoh Sukses Korporatisasi Pangan

Bandung:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq dapat menjadi role model pengaplikasian koperasi yang dapat memajukan perekonomian desa atau ekonomi umat. Pasalnya, koperasi sektor riil yang berdiri sejak tahun 1997 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan bergerak di sektor agribisnis dengan komoditas utama sayur-mayur ini memiliki aset lebih dari Rp49 miliar.

“Dengan konsep ini, koperasi bukan hanya jadi agregator pertanian berlahan sempit lagi, tapi juga menjadi offtaker. Dengan konsep ini nggak ada lagi petani yang akan teriak tidak terserap produknya karena koperasi yang menyerap. Jadi petani dan peternak nggak pusing untuk pasarkan produk ke mana karena koperasi yang akan menjadi pasar dan mengolahnya,” ungkapnya ketika mengunjungi Kopontren Al Ittifaq bersama Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Arifin Panigoro dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam rangka Kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Pertanian, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/10/2021).

Dari sisi aset, Kopontren Al Ittifaq telah memiliki aset sebesar Rp49 miliar berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2020 dengan anggota sebanyak 1.374 orang berdasarkan informasi dari pengurus dan pengelola. Kopontren memiliki jumlah pegawai sebanyak 33 orang.

Kopontren Al Ittifaq juga telah menerima pembiayaan LPDB-KUMKM sebesar Rp6,3 miliar pada tahun 2020. Kemudian saat ini telah disetujui tambahan fasilitas pembiayaan LPDB-KUMKM sebesar Rp12 miliar.

“Kami akan minta LPDB untuk support supaya kemampuan Kopontren Al Ittifaq makin kuat. Pembiayaan dana bergulir ini dapat digunakan untuk modal kerja agribisnis dan investasi pembangunan greenhouse,” ujar Teten.

Teten juga mengapresiasi pemasaran sayur-mayur dan buah-buahan hasil dari petani anggota Kopontren Al Ittifaq yang telah didistribusikan ke modern market seperti PT Lion Super Indo, Yogya Dept Store, dan AEON di Bandung dan Jakarta.

Selain itu, Kopontren Al Ittifaq juga mendapat permintaan khusus rumah sakit dan rumah makan, penjualan secara online melalui marketplace Alifmart (alifmart.id), serta jaringan ritel Alifmart Store.

Dalam kesempatan ini, Teten juga sekaligus meresmikan Alif Learning Center (ALEC) yang akan menjadi inkubator pertama yang berbadan hukum koperasi dan memiliki karakteristik bisnis usaha pertanian dan mendukung core bisnis koperasi.

“Inkubator ALEC telah berdiri dan terdaftar pada Kementerian Koperasi dan UKM sejak bulan September 2021 yang di-design untuk pengembangan bisnis utama Kopontren Al Ittifaq dan akselerasi perluasan jaringan kerja sama dengan 98 pondok pesantren untuk memasok sayur-mayur yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023,” tuturnya.

Inkubasi yang dilakukan ALEC ini akan difasilitasi LPDB-KUMKM mulai tahun 2022 dengan target 50 tenant atau pondok pesantren. Diperkirakan dalam tiga tahun ke depan, Kopontren Al Ittifaq akan memenuhi kebutuhan sayur-mayur dan buah di Jawa Barat dan Jakarta sebanyak 37,8 ton per hari dan memenuhi permintaan dengan total 47,3 ton per hari dengan memfasilitasi 98 pondok pesantren, meningkatkan kapasitas 98 pontensial aset sebesar 189 hektare, serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.367 petani, 455 orang pekerja tetap, dan 273 orang pekerja administrasi yang tersebar pada 16 kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Dengan adanya ALEC maka akselerasi pengembangan koperasi akan lebih cepat dan sekaligus dapat meminimalkan risiko terhadap pembiayaan yang di berikan oleh LPDB-KUMKM,” ucap Teten.

Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Kopontren Al Ittifaq menjadi contoh yang nyata di mana pesantren yang selama ini menjadi sarana pendidikan agama Islam juga dapat menyejahterakan rakyat.

“Di sini kita lihat bahwa pesantren telah menjadi mercusuar peradaban. Jadi pesantren tidak hanya sebagai sarana pembelajaran agama Islam, tapi juga membuktikan pesantren mampu sejahterakan desa dan menjalankan ekonomi umat. Kita bisa lihat secara nyata ekonomi komunitas di mana masing-masing bergotong royong untuk mewujudkan ekonomi yang adil,” ujar Erick.

Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut juga memastikan bahwa Kementerian BUMN akan mendukung pembiayaan Kopontren Al Ittifaq melalui Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Anggota Wantimpres Arifin Panigoro merasa bangga atas perkembangan yang dialami oleh Kopontren Al Ittifaq. Menurutnya, aset yang dimiliki oleh Kopontren Al Ittifaq dapat berkembang pesat hanya dalam beberapa tahun.

“Kemajuan koperasi ini pesat banget, dari awalnya di hilir itu hanya punya Rp200 juta tapi sekarang punya Rp49 miliar. Saya sangat yakin di era sekarang pangan di dunia ini mulai dari hulu sampai hilir akan jadi sesuatu yang sangat dibutuhkan di dunia,” tegas Arifin.

CEO Kopontren Al Ittifaq Setia Irawan menjelaskan bahwa pihaknya memiliki jaringan petani melalui kerja sama 37 pondok pesantren dan 270 petani binaan sebagai pemasok sayur-mayur.

Selain itu, petani yang akan bekerja sama dengan Kopontren Al Ittifaq juga akan diberikan pelatihan berupa penanaman dan penyesuaian waktu tanam sesuai dengan jadwal penanaman Al Ittifaq serta quality control sesuai permintaan invoice modern market.

“Ini menjadi momentum bagi kami untuk mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan melalui koperasi. Gotong royong dan berjamaah jadi basis utama mengembangkan koperasi kami. Kami berhasil menunjukkan bahwa pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan saja, tapi telah menjadi lembaga untuk memberikan manfaat bagi perekonomian,” pungkas Setia Irawan.(Jef)