Arsip Tag: MenkopUKM Teten masduki

KemenKopUKM Perkuat Garda Transfumi Lampaui Target Penerbitan NIB

Jakarta:(Globalnews.id)– Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berupaya memperkuat program Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) untuk mengakselerasi capaian target penerbitan NIB yang saat ini telah melampaui target Pemerintah 2,5 juta Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga akhir tahun ini.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam acara Apresiasi Garda Transfumi 2022 bertajuk ‘Garda Transfumi Mendampingi Pelosok Negeri,’ di Gedung Pos Bloc, Jakarta, Kamis (24/11) menyebut, sampai saat ini penerbitan NIB sudah mencapai 2,7 juta NIB atau melampaui target yang ditetapkan sebanyak 2,5 juta NIB.

“Yang paling besar untuk usaha mikro sampai 2,6 juta NIB. Kita memiliki UMKM 64,2 juta unit. Ini cukup besar dan separuhnya butuh NIB,” ucap MenKopUKM Teten Masduki.

Tak hanya NIB kata MenKopUKM, dari data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) setidaknya ada 30 juta UMKM yang membutuhkan sertifikat halal, namun butuh waktu yang cukup lama hingga 10 tahun untuk memenuhinya.

“Tahun depan kita coba genjot lagi dan metode kerjanya kita sempurnakan. Tahun ini KemenKopUKM akan punya data sekitar 10 juta UMKM by name by address yang usahanya menetap. Bukan lagi pedagang kaki lima yang berpindah-pindah. Mereka ini yang diprioritaskan untuk mendapat NIB, sertifikasi halal, izin edar, dan sebagainya,” kata Teten.

Menteri Teten menambahkan, data 10 juta UMKM ini akan diserahkan ke daerah dan diserahkan kepada volunteer untuk dikunjungi supaya efektif kerjanya. “Jadi ada data 10 juta, kalau dihitung sekitar 10 menit bisa daftar OSS bisa dihitung berapa percepatannya,” kata MenKopUKM.

Teten pun berterima kasih pada mitra dan relawan Garda Transfumi yang sudah membantu pelaksanaan maupun pendampingan UMKM. Termasuk kepada Mercy Corps Indonesia, Tokopedia, Gojek Bank Commonwealth, dan Gerakan Indonesia Bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (GEBER UMKM). Serta berbagai asosiasi yang membidangi urusan UMKM, yaitu ABDSI, ICSB, UKM IKM Nusantara, dan ICCN.

“Semangat terus kita pompa. Apalagi tahun depan situasi ekonomi tidak mudah. Alhamdulillah Indonesia dari kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44 persen dan kuartal III tahun 2022 naik 5,72 persen. Di mana 54 persen pertumbuhan ekonomi ditopang dari konsumsi rumah tangga. Artinya kekuatan ekonomi domestik dan disumbang dari UMKM,” katanya.

MenKopUKM juga mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi meningkatkan daya beli konsumsi rumah tangga, terlebih kini belanja Pemerintah kepada produk UMKM sebesar 40 persen. Termasuk kerja sama BUMN dan swasta agar membeli produk UMKM supaya masuk rantai pasok industri.

Sementara, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius melaporkan, kinerja Relawan Garda Transfumi yang pada tahun ini telah mencapai 122.891 NIB, dan berhasil melakukan mentoring bisnis kepada 11.356 Usaha Mikro. Tercatat capaian ini meningkat tujuh kali lipat dari tahun lalu yang hanya mencapai lebih dari 19.000 NIB.

Setelah menjalankan peran aktif sebagai Garda Transfumi, Kementerian Koperasi dan UKM dan Mercy Corps Indonesia menyelenggarakan Hari Apresiasi Garda Transfumi sebagai bentuk penghargaan bagi para Garda Transfumi yang telah berdedikasi dalam mentransformasikan Usaha Mikro menjadi formal.

Tahun ini telah berhasil diterbitkan sebanyak 122.891 NIB. Capaian wilayah penerbitan perizinan berusaha tertinggi didiraih oleh Sulawesi Selatan (41.208 NIB), di ikuti oleh Jawa Barat (33.853 NIB), dan NTB (26.445 NIB).

Sedangkan Anggota Garda Transfumi capaian tertinggi nasional diraih Mahendrayani dari NTB (24.464 NIB), Selly Nurbayan F dari Jawa Barat (7.389 NIB), dan M Natsir dari Sulawesi Selatan (6.106 NIB).

Berbagai kategori penghargaan yang diberikan MenKopUKM diharapkan dapat menyuburkan ekosistem kolaborasi, dengan mendorong semangat Transformasi Informal ke Formal Usaha Mikro di Indonesia. Di mana penghargaan di berikan kepada Garda Transfumi Terbaik sebanyak 50 relawan.

“Di sisi lain Keberhasilan program ini mendorong KemenKopUKM, BPJPH, dan Tokopedia, untuk bersama-sama meluncurkan program fasilitasi 20.000 sertifikat halal gratis melalui self declare bagi pelaku usaha mikro yang telah memiliki NIB,” ucap Yulius.(Jef)

Tuntaskan Kasus Kekerasan Seksual, MenKopUKM Terima 7 Rekomendasi Tim Independen

Jakarta:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki resmi menerima dokumen hasil penelusuran tim independen pencari fakta terkait kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pada 2019 silam. Temuan fakta tersebut akan ditindaklanjuti bersamaan dengan 7 (tujuh) rekomendasi yang disampaikan oleh tim independen.

MenKopUKM menyetujui dan menegaskan agar seluruh rekomendasi yang disampaikan tim independen segera dilaksanakan dengan optimal agar kasus tersebut bisa segera tuntas, berkeadilan bagi korban dan tidak terulang di kemudian hari. MenKopUKM pun turut mengapresiasi kerja keras dari seluruh tim independen yang dibentuknya.

“Dalam kesempatan ini saya menerima secara utuh seluruh rekomendasi yang disampaikan, dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada tim independen yang telah bekerja secara cepat dan selesai sebelum target waktu yang ditentukan,” ucap MenKopUKM Teten Masduki saat menerima tim independen di KemenKopUKM, Jakarta, Selasa (22/11).

Sebagai informasi, tim independen yang dibentuk pada 26 Oktober 2022 lalu terdiri dari Ketua yaitu Ratna Batara Munti dari Aktivis Perempuan. Adapun anggotanya yaitu Riza Damanik sebagai perwakilan dari KemenKopUKM, Margareth Robin Korwa perwakilan dari KemenPPPA, Sri Nurherwati dan Ririn Sefsani dari Aktivis Perempuan.

MenKopUKM berjanji akan bergerak cepat untuk melaksanakan seluruh rekomendasi yang disampaikan oleh tim independen. Salah satunya yang dianggap mendesak yaitu pembentukan tim Majelis Kode Etik karena tim yang sudah dibentuk pada 2020 dianggap lalai menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga pengungkapan kasus kekerasan seksual sangat lamban ditangani.

“Saya akan segera membentuk Majelis Kode Etik yang baru dan akan menjalankan apa yang direkomendasikan oleh Tim Independen agar bisa dijalankan secara utuh. Saya tidak ingin masalah ini terkatung – katung atau berlarut – larut agar segera tuntas,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Tim Independen Pencari Fakta Ratna Batara Munti menambahkan bahwa rekomendasi yang disusun dan disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) didasarkan dari temuan fakta di lapangan dan juga dari kajian yang mendalam.

Menurutnya, banyak kejanggalan yang ditemukan oleh Tim Independen sehingga sangat merugikan korban. Sementara para pelaku khususnya terhadap dua ASN di KemenKopUKM saat ini masih bebas dari jerat hukuman. Sanksi disiplin yang dijatuhkan dinilai terlalu ringan sehingga perlu ditinjau kembali oleh pihak yang berwenang.

“Salah satu rekomendasi kita adalah sanksinya harus dievaluasi terutama bagi ASN sebagai terduga pelaku masih bekerja di lembaga ini. Kita rekomendasikan agar diperberat hukumannya dari semula penjatuhan satu tahun penurunan jabatan menjadi dipecat,” ucap Ratna.

Dia berharap dengan dijalankannya rekomendasi Tim Independen secara utuh, nantinya KemenKopUKM dapat menjadi role model terhadap penanganan kasus yang sama di tempat lain. Dia menilai masih banyak kekerasan seksual yang terjadi di luar sana terutama di lembaga pemerintah namun belum tuntas diungkap.

“Kita harap ke depan ada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang tegas dan jelas untuk pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual di tempat kerja terutamaa di lembaga pemerintahan. Ini penting agar ada perlindungan maksimal terhadap perempuan di tempat kerjanya,” ucap Ratna.

Di tempat yang sama Anggota Tim Sri Nurherwati menambahkan pihaknya telah menuntaskan penugasan dari MenKopUKM untuk mengumpulkan fakta-fakta baru kurang dari satu bulan sejak Surat Keputusan (SK) terbit.

“Alhamdulillah Pak Menteri (Teten Masduki) telah menerima rekomendasi Tim Independen secara bulat dan beliau telah menyampaikan kepada jajaran untuk menjalankan rekomendasi tersebut secepatnya,” imbuh Nur.

Adapun tujuh rekomendasi yang disusun oleh Tim Independen, antara lain sebagai berikut:
1. Menetapkan Hukuman Disiplin pemberhentian untuk 2 PNS dan 1 honorer;

2. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun untuk 1 orang PNS;

3. Membubarkan Majelis Kode Etik yang dibentuk di 2020 dan kemudian membentuk Majelis Kode Etik baru dalam upaya penerapan sanksi tegas kepada para pejabat yang melakukan pelanggaran dan mal-administrasi yang berdampak berlarutnya penyelesaian kasus ini.

4. Memperbaiki kode etik dan kode perilaku ASN KemenkopUKM.

5. Pembatalkan pemberian rekomendasi beasiswa.

6. Memastikan terpenuhinya pemenuhan hak-hak Korban dalam penanganan, pelindungan dan pemulihan.

7. Melakukan mapping dan analisis tata kelola SDM di Lingkungan KemenKopUKM.

MenKopUKM: Model Bisnis Berbasis Sains dan Teknologi Jadi Kunci Evolusi UMKM di Era Digital

Jakarta:(Globalnews.id)– Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan perlunya UMKM untuk berevolusi dengan menciptakan produk-produk berbasis sains dan inovasi teknologi agar mampu bersaing di era digital.

“Banyak ide-ide yang keren dengan model bisnis yang bagus, inovatif, dan kekinian, dan saya melihat di era digital model bisnis seperti ini yang nantinya akan tumbuh,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat menjadi pembicara di acara Entrepreneur Festival di Jakarta, Selasa (22/11).

Menteri Teten menambahkan, inovasi di bidang sains dan teknologi akan menjadi keunggulan Indonesia, termasuk agar UMKM tidak melulu bergelut pada teknologi rendah tanpa adanya inovasi.

Menurutnya saat ini banyak anak muda yang sudah memiliki inisiatif dalam mengembangkan platform digital, tetapi lupa mengembangkan produknya. Oleh sebab itu desain making harus dilakukan untuk merespons berbagai masalah yang terjadi di kalangan masyarakat menjadi sebuah inovasi usaha.

“Saya senang hari ini ketika melihat banyak anak muda yang sudah mampu mengembangkan produk dengan menjawab keresahan atau masalah yang terjadi di masyarakat, menjadi inovasi dan mengembangkannya,” kata Menteri Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki market digital terbesar keempat dunia dengan total 270 juta, sekaligus menjadi kekuatan ekonomi terbesar setelah Amerika, China, dan India.

“Peluang tersebut yang mestinya harus mampu kita tangkap, agar pasar digital di tanah air tidak hanya dikuasai oleh produk luar, tetapi bisa diambil alih dan dimaksimalkan oleh produk-produk dalam negeri,” ujar Menteri Teten.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengungkapkan, Entrepreneur Festival menjadi momen penghargaan, apresiasi dan ajang keberlanjutan bagi para peserta Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri 2022.

“Kami berharap acara hari ini menjadi wadah semua pihak untuk dapat berkolaborasi, berkonsultasi, dan memperluas jaringan usaha agar tercipta lebih banyak wirausaha yang inovatif, resilien, dan tangguh,” kata Siti Azizah.

Evaluasi Program

KemenKopUKM bekerja sama dengan Katadata Insight Center sebagai research partner dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri. Head of Katadata Insight Center Adek Roza menyampaikan mayoritas peserta menunjukkan kepuasan atas program tersebut.

“Hasil survei menunjukkan adanya tingkat kepuasan sebesar 94,8 persen, bahkan 93,9 persen peserta mengalami kemajuan dalam usahanya,” kata Adek.

Melalui survei itu, Adek juga menyampaikan rekomendasi agar kedepan, program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri dapat terkoneksi dengan program KemenKopUKM lainnya, seperti pembiayaan wirausaha hingga pengembangan ekosistem bisnis.

Salah satu peserta Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri Awanda Rizki dari CV Wiranda juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KemenKopUKM karena sudah menjadi wadah bagi wirausaha muda untuk mengembangkan bisnisnya.

“Saya sangat berterima kasih, karena melalui program ini saya mendapatkan banyak materi tentang bisnis, khususnya tentang bagaimana cara agar bisnis saya dalam mengembangkan produk-produk pertanian bisa berjalan dan sustain,” kata Awanda.(Jef)

MenKopUKM Arahkan Santripreneur Kembangkan Keunggulan Domestik Jadi Lahan Bisnis

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan dan mengarahkan bisnis santripreneur dan para calon saudagar di sektor-sektor usaha yang menjadi keunggulan domestik Indonesia.

“Kita memiliki laut yang begitu besar. Kita juga memiliki lahan subur yang begitu luas. Kita harus mampu membangun keunggulan domestik kita,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutan di acara Santripreneur Award 2022, Jakarta, Senin malam (21/11/2022).

Menteri Teten menambahkan, hampir semua negara di dunia kini tengah mencari keunggulan domestiknya masing-masing. Tak terkecuali, Indonesia. Contoh Norwegia yang dulu pendapatan terbesarnya dari migas, tapi sekarang, dengan riset yang kuat, pendapatan terbesarnya dari budidaya ikan salmon.

Begitu juga dengan Selandia Baru yang bisa membesar pendapatannya hanya dengan tiga produk unggulan domestik yakni, daging, susu, dan buah-buahan.

“Kita punya laut yang begitu besar yang di dalamnya terkandung ikan tuna, lobster, dan sebagainya. Tapi, investasi di sektor kelautan ini baru 2 persen yang besar,” kata MenKopUKM.

Contoh lain, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Tapi, yang bisa diekspor baru sebatas minyak goreng. “Lihat Unilever yang terbanyak membeli CPO kita, mampu memproduksi banyak sekali jenis produk, dari mulai makanan, kosmetik, hingga farmasi,” ungkap Menteri Teten.

Oleh karena itu, menurut Menteri Teten, pemerintah ingin mengubah hal itu dengan memulai industrialisasi dan sekarang dengan hilirisasi yang tidak lagi menjual bahan baku. “Industrialisasi sedang kita koreksi dengan melakukan industrialisasi berbasis keunggulan domestik dengan bahan baku lokal. Bukan lagi manufaktur berbahan baku impor,” kata MenKopUKM.

Selain memiliki banyak potensi sumber daya alam, kata Menteri Teten, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan produk-produk berbasis kreatif. “Maka, untuk menciptakan pengusaha tangguh, pendekatannya harus melalui inkubasi. Ibarat telur, dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan. Jadi, kita perlu menyiapkan inkubator-inkubator,” kata MenKopUKM.

Ke depan, kata MenKopUKM, Indonesia membutuhkan banyak industrialis dan entrepreneur yang memiliki model bisnis yang inovatif. “Salah satu caranya, pemerintah terus mengembangkan ekosistem kewirausahaan,” kata Menteri Teten.

Misalnya, porsi kredit perbankan untuk UMKM akan terus ditingkatkan dari sekarang sebesar 19,8 persen menjadi 30 persen pada 2024.

Selain itu, pendekatan perbankan dalam menyalurkan kredit dengan menerapkan agunan juga harus berubah, menjadi pendekatan credit scoring. “Perusahaan Fintech saja bisa kredit sampai Rp2 miliar tanpa agunan,” kata Menteri Teten.

Untuk itu, Menteri Teten terus mendorong para pelaku UMKM go digital, dimana catatan keuangan harus sudah digital memakai aplikasi yang sudah banyak tersedia. Sehingga, kredit UMKM tidak lagi harus pendekatan agunan, melainkan credit scoring dari usahanya. “Ini solusi yang harus kita lakukan,” ujar MenKopUKM.

Lebih dari itu, perizinan usaha juga terus dipermudah. Saat ini, untuk menjadi usaha formal, cukup dengan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dengan NIB bisa mendapatkan izin edar, sertifikat halal, dan yang lainnya.”Proses pengurusan sertifikat halal juga bakal dipersingkat, dari 21-25 hari menjadi 3 hari saja,” kata MenKopUKM. (Jef)

MenKopUKM: Sepeda Goro Wujud Green Mobility Setelah KTT G20

Nusa Dua:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan sepeda bambu GORo yang merupakan karya kolaborasi dari Spedagi dari Temanggung, pabrik sepeda nasional United di Citeureup Jawa Barat, dan Yayasan Bambu Lestari menjadi wujud penerapan konsep green mobility setelah berlangsungnya KTT G20 di Bali.

“Hari ini pagi yang cerah ini saya senang sekali ikut melaunching sepeda Goro karya kolaborasi dari Spedagi, United, dan Yayasan Bambu Lestari,” kata MenKopUKM Teten Masduki setelah meluncurkan Sepeda Bambu GORo Nusantara di kawasan Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2022).

Karya sepeda berbahan baku frame bambu tersebut menjadi bentuk dedikasi bagi event KTT G20 untuk Indonesia yang segera mulai menggerakkan konsep green mobility. Menurut MenKopUKM, sudah saatnya bagi bangsa ini untuk go green dan mulai menjaga lingkungan dengan menggunakan atau mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar fosil termasuk membiasakan bersepeda untuk beraktivitas sehari-hari.

“Dan sepeda ini desainnya sangat keren, diciptakan oleh seorang desainer kelas dunia dari desa di Temanggung, Pak Singgih yang sudah memenangkan penghargaan kelas dunia untuk produk bambunya,” kata Teten.

Ke depan MenKopUKM akan mendorong produksi dan kualitas sepeda tersebut lebih meningkat di dalam negeri agar dapat diekspor masuk ke pasar global.

“Saya bersama Pak Menhub akan mendukung kolaborasi sepeda ini sebagai bagian dari dimulainya Green Mobility,” kata Teten.

MenKopUKM berkesempatan untuk bersepeda bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan menggunakan Sepeda Bambu GORo Nusantara di kawasan Nusa Dua, Bali.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan pengalamannya menggunakan sepeda GORo yang disebutnya enak dan nyaman dipakai. “Mencoba sepeda ini enak sekali dan membanggakan, ini produk dengan menggunakan bambu sebagai bahan dasarnya mungkin tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya dan bahan dasarnya dari bambu dibuat oleh Pak Singgih seorang kreator dari Temanggung bekerja sama dengan United, kalau ada kreasi seperti ini kita wajib memberikan apresiasi,” kata Menhub.

Setelah apresiasi, Menhub menambahkan pentingnya utilisasi dan sebagai domain dari Kemenhub maka ia mendorong green mobility diterapkan dengan tidak lagi banyak mengkonsumsi energi fosil melainkan mengoptimalkan konsep hidup sehat dengan sepeda.

Disainer dan kurator sepeda bambu Singgih Kartono mengatakan gotong royong sebagai intisari Pancasila adalah nilai universal yang dapat dijadikan prinsip kerja bangsa-bangsa di dunia untuk mewujudkan cita-cita kehidupan yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan.

Sepeda bambu GORo Nusantara diwujudkan secara gotong royong (supply chains collaboration) antara desa dan kota dengan melibatkan UMKM, Industri sepeda nasional, engineer, pengrajin, para ahli dan akademisi, aktivis, serta mama petani bambu.

“Sepeda Bambu GORo Nusantara ini sebenarnya sebuah perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam sebuah produk. Pagi ini kita membuat sejarah dengan membuat produk yang memiliki semangat Gotong Royong atau Goro dan gotong royong ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan sekarang,” katanya.

Sepeda Bambu GORo Nusantara memiliki roda belakang lebih besar yakni simbol negara maju sebagai pendorong kekuatan. Roda depan lebih kecil sebagai simbol negara berkembang untuk diberi kesempatan menentukan arah.

Sepeda Bambu GORo Nusantara ini terbuat dari bambu sebagai ikon dari material ramah lingkungan sehingga menjadi ikon green mobility yang sempurna. Sebab sepeda merupakan alat transportasi yang praktis dan murah, sementara material bambu adalah material yang banyak tersedia dan memiliki tradisi yang besar di tanah air.

Maka melalui KTT G20 yang baru saja rampung, ada momentum yang dapat diciptakan untuk mulai membiasakan tradisi bersepeda di Indonesia serta mempopulerkan sepeda dengan sepeda bambu yang dirancang dan diproduksi sendiri.

*Tingkatkan Produksi*

Pemilik dan Direktur United Henry Mulyadi mengatakan United mendukung Spedagi untuk membuat sepeda bambu, sementara Yayasan Bambu Lestari sebagai penyedia bahan baku. “Kita akan produksi dengan kuantitas yang lebih besar melalui kolaborasi ini. Karena selama ini yang diproduksi Spedagi baru 15-20 unit, rencananya kita akan buat 500 unit per bulan,” katanya.

Untuk harga, pihaknya berupaya mematok seekonomis mungkin berkisar di bawah Rp5 juta supaya lebih ekonomis, sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat umum.

“Kerja sama juga dengan Yayasan Bambu Lestari yang akan menyediakan bahan baku, kemudian bambu diproses oleh Spedagi untuk frame, kami juga akan bantu untuk pembuatan frame dan kami rakit dengan spare part dari United. Semua yang kita produksi ini buatan dalam negeri dengan TKDN mencapai 80 persen,” katanya.(Jef)

MenkopUKM: Wellness Indonesia Jadi Kekuatan UMKM Masa Depan Lewat Ajang G20

Bali:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan permintaan dunia, khususnya negara-negara maju terhadap produk wellness terus bertumbuh, dan Indonesia memiliki kekayaan biodiversity beraneka ragam yang bisa menjadi sumber dari produk-produk tersebut.

“Indonesia juga memiliki tradisi wellness berbasis Bali dan Jawa. Ini menjadi satu kekuatan ekonomi kita ke depan, terutama UMKM. Momentumnya melalui ajang G20 di Bali,” kata MenkopUKM Teten Masduki pada acara Future Wellness Tradition (Local Wisdom for Global Sustainability) di Bali Collection, kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Lebih dari itu, MenkopUKM melihat ke depan, wellness akan menjadi produk unggulan UMKM Indonesia. “Ini keunggulan ekonomi kita yang mempunyai nilai komparatif yang luar biasa,” kata Menteri Teten.

MenkopUKM berharap pelaku wellness terus melakukan riset dan pengembangan produknya. Salah satu yang industrinya sudah berkembang adalah obat-obatan yang dibuat dari herbal. “Produk yang berbasis minyak atsiri untuk aroma terapi juga sudah berkembang luar biasa,” kata Menteri Teten.

Maka, kata MenkopUKM, pelaku wellness harus menyiapkan produk yang diproduksi secara benar, higienis, dan memiliki standardisasi tinggi. “Karena, jika masuk ke pasar luar negeri maka harus ada standardisasi tertentu. Kita jangan hanya bermain di pasar lokal,” kata MenkopUKM.

Oleh karena itu, ia menyambut baik hadirnya narasi Wellness Indonesia pada Future SME Village yang menggambarkan krusialnya peran pengembangan potensi UMKM wellness sebagai salah satu elemen UMKM masa depan Indonesia.

“Masa depan kita bukan lagi membangun rumah sakit, melainkan rumah sehat,” kata MenkopUKM.

MenkopUKM pun menyambut baik inisiatif Indonesia Wellness Institute (IWI) dan Smesco Indonesia dalam menggelar kegiatan Future Wellness Tradition yang turut menjadi side event G20 untuk mengoptimalkan potensi besar pada produk wellness Indonesia.

“Wellness menjadi salah satu keunggulan lokal Indonesia, bukan hanya karena komoditas dengan bahan baku yang melimpah, tetapi juga narasi tradisi budaya yang kuat dan harus didukung bersama,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten menyebut fakta bahwa setidaknya 10 persen PDB global merupakan sektor kesehatan. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyebutkan, pada 2030 total populasi global yang terdampak penyakit kronik, akibat gaya hidup tidak sehat akan bertumbuh 70 persen.

“Menariknya, Indonesia memiliki sebuah keunggulan domestik yang dapat menjadi bagian dari solusi atas permasalahan tersebut yaitu, wellness,” kata MenkopUKM.

Menteri mengaku pernah berdiskusi dengan beberapa pelaku wellness. Ia memahami bahwa Indonesia memiliki begitu banyak narasi wellness yang dapat dieksplorasi. Contohnya, Jawa Wellness dan Bali Wellness.

“Beberapa waktu lalu di Tawangmangu, Solo, saya mempraktikkan Beksan dan saya merasakan sekali manfaatnya,” kata MenkopUKM menceritakan pengalamannya.

Menteri Teten mengungkapkan, aktivitas dan program fisik seperti Beksan merupakan bagian subsektor dari industri wellness global dengan nilai setidaknya 828 miliar dolar AS, atau lebih dari Rp12 ribu triliun.

Aspek perawatan tubuh, kecantikan, hingga anti-aging, merupakan bidang wellness dengan porsi terbesar yang tercatat 2021, menurut Global Wellness Institute mencapai 1.083 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 ribu triliun.

“Sektor ini mulai banyak diramaikan pelaku brand lokal,” kata MenkopUKM.

Produk pangan sehat, organik, nutrisi tinggi, dan penurun berat badan, menempati sektor ketiga dengan porsi terbesar dengan nilai global mencapai 702 miliar dolar AS atau lebih dari Rp10 ribu triliun.

Di Indonesia, para pelaku organik terus bertumbuh. Misalnya saja telah berkembang brand lokal yang semakin populer yakni Javara, Lewi’s Organic, dan lain-lain. “Fakta-fakta tersebut menjadi justifikasi krusial untuk mempersiapkan UMKM masa depan Indonesia yang bergerak di sektor wellness,” kata MenkopUKM.

MenkopUKM menambahkan, pada 1 November 2022 Presiden RI Joko Widodo sudah menandatangani PP Nomor 41 Tahun 2022 yang menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang bergerak di aspek kesehatan dan pariwisata.

“Saya melihat industri wellness Indonesia memiliki posisi tawar kuat untuk dapat mengoptimalkan KEK Sanur ini dengan baik,” ujar MenkopUKM.

MenkopUKM bersepakat, dengan mengoptimalkan KEK Sanur yang dikelola Injourney, maka akan mampu menghadirkan jasa dan pengalaman tradisi wellness yang terhubung dengan ekosistem layanan kesehatan di KEK Sanur.

Terlebih lagi, ada Deklarasi Bali yang berisi visi pengembangan wellness Indonesia dan dunia yang dikemas dalam Sepuluh Prinsip. Meliputi visi wellness, pendekatan holistik, konektivitas desa-kota, dan komitmen mendorong konsep sustainability di berbagai aspek.

“Saya berharap itu dapat terus mendorong UMKM pelaku wellness Indonesia untuk dapat terus bertumbuh dan mendunia,” kata MenkopUKM.

Gaya Hidup Berkualitas

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IWI Paulus Mintarga menjelaskan, wellness merupakan gaya hidup manusia yang berkualitas dengan enam dimensi. “Karena, 71 persen tingkat kematian di dunia disebabkan penyakit kronis yang sebenarnya itu bisa dicegah,” kata Paulus. Ia menyebutkan belanja kesehatan dunia sudah mencapai 10 persen dari GDP dunia.

Inisiatif IWI untuk menggelar Future Wellness Tradition, tak lepas dari potensi pengembangan wellness di Indonesia yang masih besar akibat beragamnya kearifan lokal yang berakar pada tradisi, budaya, dan kepercayaan masyarakat.

Selain potensi kesehatan, kata Paulus, wellness juga mengandung potensi besar dari sisi ekonomi dan industri yang tercatat sebesar 4,5 triliun dolar AS. “Ini industri dengan ukuran kolosal. Dan Indonesia berada di peringkat 19,” kata Paulus.

Ke depan, Paulus menyebutkan, pertumbuhan ekonomi wellness dunia mencapai 6,6 persen dan diproyeksikan akan menembus level 9,9 persen.

Paulus menambahkan, eksistensi IWI sebagai penggerak ekosistem wellness di Indonesia, dengan menyinergikan wellness yang ada di seluruh Indonesia. “Yang menjadi core IWI diantaranya jamu, herbal, makanan sehat, aroma terapi, hingga aktivitas fisik,” kata Paulus.

Terkait program IWI di Indonesia, Paulus menyebutkan ada tiga. Pertama, Indonesia Wellness City yang akan menghidupkan ekonomi berbasis UMKM hingga kesehatan masyarakat berbasis preventif dan promotif.

Kedua, Indonesia Wellness Festival, yakni dengan menyelenggarakan eksibisi dan konferensi pelaku usaha wellness di Indonesia.

Program berikutnya adalah Tradisi Wellness Nusantara. “Ini yang akan kita angkat agar menjadi terkenal di dunia. Kita akan kembangkan wellness berbasis tradisi agar kita memiliki wellness Indonesia yang berkarakter,” kata Paulus.

Bahkan, pada 2025, Paulus meyakini wellness Indonesia bakal go international dengan dukungan ekosistem Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur. “Kita akan membangun ekosistem tradisi Wellness Indonesia di KEK Sanur,” ujar Paulus. (Jef)

MenKopUKM: Tumbuhkan Wirausaha Harus “By-Design” Agar Masuk Rantai Pasok Industri

Bali:(Globalnews.id) – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan bahwa untuk menumbuhkan wirausaha di Indonesia harus “by-design” agar bisa masuk ke rantai pasok industri.

“Ide bisnis dan produk harus diseleksi dengan benar sehingga dapat menghasilkan inovasi produk yang memiliki nilai tambah,” ucap MenKopUKM Teten Masduki pada acara Road to be Young Entrepreneur (Pra Pendampingan Wirausaha) di Denpasar, Bali, Senin (14/11).

Lebih dari itu, kata Menteri Teten, dengan by-design, bisa ditentukan keunggulan domestik dari masing-masing daerah untuk dikembangkan.

“Ide bisnis dan produk dari para wirausaha muda ini yang akan diinkubasi. Mereka kita erami, ditetaskan, kemudian dibesarkan. Ke depan, model pengembangan seperti ini yang harus kita tingkatkan,” kata MenKopUKM.

Di depan sekitar 150 wirausaha muda dari kalangan mahasiswa, Menteri Teten mengatakan, ada sekitar 21 juta UMKM yang sudah terhubung ke ekonomi dan pasar digital. Namun, sekitar 90 persen di antaranya masih memasarkan produk impor. “Kita jangan lagi menjadi pedagang bagi produk impor. Untuk itu, kita harus memperkuat produksi produk kita. Ini tantangan kita,” kata Menteri Teten.

MenKopUKM mengajak generasi muda terutama para mahasiswa untuk memiliki ide bisnis sejak masuk bangku kuliah. “Kampus-kampus harus sudah mampu melahirkan entrepreneur muda yang tangguh. Begitu lulus sarjana sudah punya bisnis yang bisa dikembangkan,” ujar Menteri Teten.

Bahkan, Menteri Teten berharap kampus memiliki kurikulum yang mengubah pola pikir para lulusan sarjana harus sudah masuk ke industri. “Ini menjadi bagian dari target pemerintah dalam mencetak 1 juta wirausaha muda hingga 2024,” kata MenKopUKM.

Oleh karena itu, Menteri Teten menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan perbaikan ekosistem wirausaha di Indonesia. Salah satunya, porsi kredit perbankan untuk UMKM yang akan ditingkatkan menjadi 30 persen. Dibandingkan dengan negara lain, porsi kredit bagi UMKM di Indonesia tergolong masih rendah, misalnya saja di Korsel kredit UMKM sudah mencapai 80 persen, Malaysia dan Thailand juga sudah di atas 50 persen.

“Memang, sudah ada kebijakan kredit hingga Rp100 juta tanpa agunan. Tapi, dalam praktiknya, masih sulit. Pasalnya, bank masih berbasis pada agunan. Bandingkan dengan perusahaan Fintech yang kredit hingga Rp2 miliar sudah tanpa agunan,” ucap MenKopUKM.

Menteri Teten berharap perbankan mengubah pendekatan kredit, dari agunan ke credit scoring. “Pengelolaan bisnis UMKM harus sudah memakai aplikasi digital. Dengan begitu, track record usaha tergambar dengan baik,” kata MenkopUKM.

Dengan aplikasi digital tersebut, bisa menggambarkan credit scoring yang dimiliki UMKM. “Jadi, bank harus menggunakan credit scoring, UMKM harus digital,” kata Menteri Teten.

Ke depan, MenKopUKM mendorong UMKM berbasis inovasi dan teknologi digital dengan memperkuat business plan. “Kalau business plan-nya jelas dan bagus, saya meyakini banyak investor dalam dan luar negeri yang berinvestasi ke UMKM,” ucap Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina menyebutkan, pihaknya menargetkan rasio kewirausahaan di Bali bisa mencapai 9,08 persen pada 2024. Saat ini, masih sangat kecil, yakni 2,28 persen.

Ekadina pun mengajak anak-anak muda untuk terus mewujudkan jiwa wirausaha dalam dirinya. “Setelah lulus kuliah harus punya jiwa wirausaha. Saya optimistis itu akan mampu meningkatkan rasio kewirausahaan di Bali,” kata Ekadina.

Apalagi, ke depan, Bali tidak lagi hanya menyandarkan perekonomiannya pada sektor pariwisata. Ada sektor-sektor unggulan lain yang bakal dikembangkan. Yaitu, perikanan, pertanian, perindustrian, UKM, serta koperasi.

“Kita juga terus mengembangkan ekonomi berbasis digital hingga pariwisata berbasis budaya lokal,” ujar Ekadina.(Jef)

The Magnificent Garut Jadi Ajang Promosi Budaya Jabar ke Dunia Lewat Fesyen di Forum G20

Bali:(Globalnews.id)- Menjadi salah satu rangkaian The Future SMEs Village sebagai side event Presidensi G20 Indonesia, fashion show bertajuk “The Magnificent Garut” digelar dengan tujuan memperkenalkan keunikan dan kearifan budaya Garut, Jawa Barat (Jabar), melalui pengaplikasian pada fesyen modern di forum G20, Bali.

“Forum G20 menjadi momentum bagi produk-produk UMKM lokal untuk mengakses pasar global, bahkan masuk ke dalam pasar digital,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam sambutannya pada Fashion Show The Magnificent Garut di Bali Collection, Minggu (13/11).

Menteri Teten menjelaskan, selain dikenal dengan penghasil industri kulit dengan kualitas mendunia, Garut juga memiliki berbagai produk khas yang tidak kalah dengan Eropa, bahkan mampu menghasilkan produk-produk unggulan lain seperti minyak atsiri sebagai produk wellness.

Menurutnya, potensi yang besar tersebut harus didukung melalui berbagai program strategis, baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.

“Ini merupakan tugas dan peran penting bagi pemerintah untuk terus memberikan pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran pada sektor-sektor potensial agar dapat bertumbuh hingga menjadi unggulan nasional yang go global,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten juga menjelaskan perlunya mendekatkan para pelaku UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan murah, hal tersebut dikarenakan masih adanya jarak atau kesenjangan yang membuat akses pembiayaan tidak tersalurkan dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, The Magnificent Garut bisa menjadi wadah bagi pengrajin lokal Garut untuk berkarya, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai desainer ternama.

Menurut Rudy, event ini juga mampu menunjukkan potensi besar yang dimiliki Garut, khususnya dalam industri fesyen berkualitas internasional.

“Potensi industri fesyen Garut sudah siap mendunia, salah satunya dibuktikan melalui pameran di Italia yang telah kami ikuti beberapa waktu lalu mampu menghasilkan perjanjian kerja sama produk berbahan kulit untuk jangka waktu 10 tahun,” kata Rudy.

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Darsono menjelaskan, produk fesyen Garut tidak kalah dengan produk dari brand-brand kenamaan dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan keseriusan dalam mengangkat potensi industri fesyen Garut agar mampu bersaing secara global.

Poppy juga memberikan apresiasi kepada KemenKopUKM atas diberikannya ruang bagi para desainer lokal, khususnya Garut dalam mempresentasikan produk-produk fesyen lokal berkualitas internasional.

“Melalui Future SMEs Village ini, kami bisa menampilkan karya kami, sekaligus saya berharap mampu menginpirasi desainer-desainer lokal lainnya untuk berani mengambil peluang membawa produk khas daerahnya di pentas dunia,” kata Poppy.(Jef)

MenKopUKM: Pentas Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti Wujud Penggambaran Narasi Sustainability G20

Bali:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti yang diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud yang selaras menggambarkan narasi keberlanjutan atau sustainability yang diusung dalam forum G20.

“Acara ini selaras dengan narasi sustainability yang diusung KemenKopUKM dan juga G20. Semoga pertunjukan ini dapat menghadirkan inspirasi bagi kita, mendorong tumbuhnya green economy, atau lebih tepatnya sesuai diksi Bank Dunia, blue economy,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti di Gianyar, Bali, Sabtu (12/10) malam.

Menteri Teten mengatakan, blue economy atau ekonomi biru merupakan suatu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, mata pencaharian, serta lingkungan laut.

“Salah satu contoh implementasinya, UMKM, dan startup mulai fokus pada pemanfaatan teknologi digital yang melibatkan para nelayan, pembudidaya, maupun sumber daya lainnya yang ada di sektor kelautan dan perikanan sebagai mitra kerja,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten mencontohkan, Aruna, e-fishery, Kalikan, Fishlog, dan Delos sebagai startup mitra pemerintah yang telah membantu mengakselerasi transformasi digital UMKM kelautan sambil menguatkan ekonomi biru.

“Kita punya ikan beragam dan ekosistem laut yang belum dioptimalkan. Selain bekerja sama dengan para mitra kami, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sedang membenahi nelayan, karena kita ingin ekonomi kita di sektor kelautan dapat dioptimalkan,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten berharap pementasan ini, dapat terus menginspirasi, menghadirkan dampak-dampak positif bagi seluruh yang terlibat, serta upaya keberlanjutan untuk mendorong pelestarian ekosistem laut.

Pada kesempatan yang sama Pemiliki Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana mengatakan, laut sangat penting dalam sistem kehidupan masyarakat Bali.

“Laut punya sumber daya yang dapat menjadi sumber pangan bagi manusia. Ekosistem pesisir dapat menyerap karbon, lebih banyak dibandingkan hutan. Ekosistem pesisir dapat menjadi solusi pengurangan emisi gas rumah kaca,” kata Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI itu.

Dia menambahkan laut memang menjanjikan dan prospektif tapi selalu menghadapi ancaman kerusakan lingkungan. Orkestra semesta mengangkat pesan bahwa penguasa lautan akan marah dan menebar penderitaan karena manusia telah mengotori laut dengan sampah.

“Pertunjukan ini ingin memberikan pesan untuk menjaga ekosistem laut,” kata Ari.

Pertunjukan digelar secara kolosal penampilan perpaduan budaya klasik dan modern, nyanyian, tarian, instrumen peraga, hingga tata lampu menciptakan suasana syahdu dalam penampilan yang disajikan selama satu jam tersebut.

Biola, drum, menyatu dengan gamelan Bali salah satunya menampilkan lagu berjudul Melati Suci ciptaan Guruh Sukarnoputra dengan latar musik dan gerakan tari dari puluhan pementas dengan penjiwaan tinggi berlatar visual tata lampu 3 dimensi.

Acara itu digelar di ruang pertemuan dalam kompleks Pura Ketewel Gianyar Bali yang terletak di tepi Pantai Ketewel yang masih alami dan sangat indah.

Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, perwakilan dari Kementerian Perhubungan, pemangku adat Bali, dan sejumlah tamu undangan.(Jef)

MenKopUKM Ajak Talenta Kreatif Kelola Potensi Ekonomi Digital di Tanah Air

Bali:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak para talenta kreatif Indonesia termasuk mereka yang sudah berkarir di dunia digital tingkat internasional untuk bersama-sama mengelola potensi ekonomi digital di Tanah Air.

MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Demoday Inkubasi Usaha bertajuk, Connecting Pentahelix, Build Networking, dan Infuse Smart Solution Technology to The Society di Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (12/11), mengatakan perlunya menggarap sektor ekonomi digital di Indonesia mengingat potensinya yang diproyeksikan bisa mencapai Rp4.531 triliun pada 2030.

“Ini tantangan bagi kita. Sebelumnya kami telah membicarakan dengan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, kuncinya bagaimana Indonesia mampu melahirkan talenta digital. Baik talenta digital dunia yang didatangkan ke Indonesia atau pun talenta Indonesia di tingkat dunia. Bukan hanya diasporanya saja tapi juga talentanya,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

Hadir pula dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina, dan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali Dadang Hermawan.

MenKopUKM mengatakan, harus diakui banyak industri e-commerce yang ada saat ini memanfaatkan tenaga talenta digital dari India.

“Ke depan kita harus punya target apalagi ternyata selama ini Bali menjadi tempat tinggalnya talenta dunia. Karena laporan dari idEA (Indonesian E-Commerce Association), talenta digital dunia tinggal di Bali. Ini harus kita lacak karena mestinya mereka bukan hanya tinggal tapi bisa membangun ekosistem digital kita. Saya kira ini menjadi target kita terkait dengan kekuatan ekonomi digital,” kata Teten.

Ia menegaskan, market Indonesia memang sangat besar. Terbukti dengan capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 yang tumbuh 5,7 persen dan konsisten di kuartal II sebesar 5,4 persen. Banyak lembaga dunia memprediksi Indonesia pada 2045 menjadi empat kekuatan ekonomi dunia setelah AS, China, dan India.

“Di era digital, saya kira para talenta digital seperti startup hadir dengan semangat untuk menjadi pemenang. Kita tidak boleh punya mental nomor dua. Karena kita akan menjadi empat leader dunia. Mental kita harus disiapkan. Mental mau kalah harus dibuang,” kata MenKopUKM.

Dalam kaitannya dengan UMKM kata Menteri Teten, pihaknya memiliki program untuk melibatkan kampus dalam melakukan evolusi UMKM, salah satunya dengan pengembangan produk UMKM berbasis kreativitas dan teknologi.

Kalau soal kreativitas kata Teten, Indonesia bisa dikatakan sangat unggul. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan alam yang mampu menjadi inspirasi dalam menciptakan kreasi produk apa pun. “Saya melihat ada beberapa kampus di luar negeri yang menjadi penggerak evolusi UMKM baik kualitas produk dan lainnya. Ada di Korea, Inggris, dan lainnya. Coba kita pelajari bagaimana mereka menjadikan kampus untuk mendorong evolusi UMKM,” ujarnya.

Bukan cuma itu, evolusi UMKM juga penting dalam upaya menaikkan target persentase kewirausahaan, yang saat ini baru 3,47 persen dari total UMKM 64,2 juta. Bahkan sekitar 60 persen di antaranya masih menjadi ekonomi subsisten.

“Minimum bisa menjadi negara maju harus 4 persen, rata-rata negara maju itu persentasenya mencapai 12-14 persen. Singapura saja sudah 8,6 persen, Malaysia dan Thailand di atas 4 persen. Makanya kita punya program kewirausahaan, di mana angkanya kita perlu menambah 1 juta wirausaha baru sampai 2024,” kata MenKopUKM.

Terakhir, target digitalisasi tahun 2024, diharapkan 30 juta UMKM sudah onboarding ke layanan digital, yang saat ini baru mencapai 20,5 juta. “Sudah banyak aplikasi-aplikasi baru yang bagus dan memberikan ruang bagi UMKM yang tidak bisa mengakses digital, maka dibantu ke market yang lebih besar lagi. Saya kira ini cukup positif. KemenKopUKM pun sudah dua kali menyelenggarakan ajang Pahlawan Digital 2020, yang tujuannya untuk mengembangkan inisiatif baru,” katanya.

*Pengembangan Startup*

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali Dadang Hermawan menambahkan, ia berkolaborasi dengan berbagai pihak, serta melakukan hilirisasi dalam bidang teknologi, salah satunya pengembangan startup.

“Jumlah mahasiswa kami ada sekitar 6 ribu orang. Lebih dari 70 persen dari Bali, dan sekitar 30 persennya di luar Indonesia, seperti Jepang, Jerman, dan sebagian lainnya dari Timur Leste,” katanya.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, bisnis startup di Indonesia berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Meski demikian, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi perusahaan rintisan tersebut.

Berdasarkan hasil riset Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) pada tahun 2021, sebanyak 34,1 persen persoalan utama adalah modal.

Sebesar 13,3 persen mengalami masalah regulasi, dan 12,9 persen menghadapi masalah pasar, sebanyak 12,3 persen startup di Indonesia memiliki masalah strategi, 18,7 persen menyatakan akses sumber daya manusia (SDM) menjadi permasalahan utama mereka, dan 8,8 persen memiliki masalah terkait fasilitas.

“Berdasarkan hasil riset tersebut, program Peningkatan Kapasitas Startup tahun 2022 menjadi salah satu upaya Pemerintah melalui KemenKopUKM, dalam membantu pembinaan dan pengembangan startup di Indonesia yang melibatkan Lembaga Inkubator di daerah sebagai mitra dalam implementasi programnya,” kata Azizah.

Menindaklanjuti arahan MenKopUKM pada Rapat Koordinasi Bidang Koperasi dan UMKM tahun 2021 yang lalu di Yogyakarta, ada tujuh target KemenKopUKM di tahun 2024, meliputi peningkatan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 65 persen, peningkatan kontribusi koperasi terhadap PDB menjadi 5,5 persen, dan peningkatan kontribusi ekspor UMKM menjadi 17 persen.

Selain itu menargetkan akan melahirkan 3500 startup berbasis teknologi dan informasi, melahirkan 500 koperasi modern, menjadikan lebih dari 10 juta usaha mikro bertransformasi ke sektor formal, dan peningkatan rasio kewirausahaan menjadi 4 persen.

Lalu, dengan terbitnya Perpres Nomor 2 Tahun 2022, tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024, Peraturan ini bertujuan untuk melahirkan sebanyak-banyaknya wirausaha muda yang produktif dan kreatif, menghasilkan UMKM Indonesia yang inovatif, kompetitif, siap dan tangguh baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045.

Adapun rangkaian dari pada program Peningkatan Kapasitas Startup tahun 2022 ini meliputi, Kurasi Lembaga Inkubator, Seleksi Tenant, Bootcamp, Coaching Clinic, Workshop, Mentoring dan Monitoring, serta Demoday.

Selain itu, dalam Peningkatan Kapasitas Startup tahun 2022, dari target 100 Startup telah terjaring sebanyak 125 Startup yang berasal dari tujuh mitra Lembaga Inkubator yaitu, Inbistek STP-Universitas Andalas (15 Startup), Skystar-Universitas Multimedia Nusantara (16 Startup), Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi-Institut Pertanian Bogor/IPB (15 Startup), Oorange-Universitas Padjajaran (18 Startup), Inbistek Technopark-UPN Veteran Jawa Timur (23 Startup), IBISMA-Universitas Islam Indonesia (22 Startup), dan Inkubator Bisnis-STIKOM Bali (16 Startup).(Jef)