Semua tulisan dari globalnewsid

Cerita Wastra 2021 Latih 1.000 Pengrajin Kain Tenun di Indonesia untuk Hasilkan Produk Bernilai Jual Tinggi


Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki mengatakan bahwa Cerita Wastra 2021 yang dilaksanakan di 5 Destinasi Super Prioritas telah berhasil melibatkan lebih dari 20 komunitas kreatif di masing-masing destinasi dan melatih lebih dari 1.000 pengrajin untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi secara nasional maupun global.

“Diharapkan ini dapat menimbulkan efek multiplikasi dengan pendekatan Training of Trainers. Beberapa dari yang dilatih bahkan punya 1.000 pengrajin binaan di bawahnya,” ungkapnya dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/10/2021).

Suzana menambahkan, pelatihan Cerita Wastra telah mendorong proses berdirinya satu koperasi wastra di Toba. Dia pun berharap akan ada semakin banyak lembaga koperasi sebagai aggregator dan off-taker pengrajin wastra ke depannya.

“Semoga ke depannya kita dapat membuat pelatihan dengan jenjang dan kelas yang jelas. Sehingga kelas pelatihan kita lebih tepat sasaran. Pelatihan kita juga harus beradaptasi dengan dinamika dunia digital yang semakin kompleks, bukan hanya permasalahan tergabung dalam ekosistem digital, namun juga seperti pengelolaan customer secara digital sampai pengelolaan data pribadi pelaku usaha, serta mendorong kesadaran perlindungan hak cipta motif juga saya rasa perlu,” ujar Suzana.

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi gelaran puncak Cerita Wastra 2021. Menurutnya, wastra merupakan salah satu produk unggulan dari kekayaan budaya tanah air. Hasil buah pikir, karsa, rasa, dan kriya para pendahulu yang terus berevolusi bahkan hingga saat ini.

“Harapannya, Cerita Wastra bisa hadir menjadi gerakan yang mengonsolidasi dan menjadi lokomotif yang senantiasa menarik gerbong UMKM bidang wastra, meningkatkan daya saing, serta menjadi produk kebanggaan Indonesia dan dunia,” tegas Teten.

Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, Dekranas telah berkontribusi besar atas upaya pemberdayaan dan pengembangan UMKM dalam bentuk pelatihan-pelatihan secara online maupun offline. Hal ini dikatakan akan meningkatkan output, sehingga UMKM yang menerima manfaat akan lebih luas lagi.

“Dekranas turut berperan dalam pengembangan wastra yakni dengan mendorong para pelaku UMKM untuk membentuk kelembagaan koperasi yang berfungsi sebagai aggregator, sehingga pelaku UMKM tidak lagi khawatir bila barang hasil produksi belum terjual sepenuhnya,” pungkas Siti Azizah. (Jef)

KemenKopUKM Resmikan Smesco Hub Timur untuk Optimalkan Potensi Produk UMKM di Wilayah Timur Indonesia

Bali:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM meresmikan Smesco Hub Timur di Nusa Dua, Provinsi Bali yang diharapkan dapat mengotimalkan potensi produk UMKM di wilayah timur Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ditargetkan nilai ekspor dari Smesco Hub Timur ini mencapai US$ 15 juta di tahun 2024.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Smesco Hub Timur ini menjadi sangat krusial. Pasalnya, Indonesia Wilayah Timur dikatakan memiliki banyak keunggulan domestik yang sangat layak untuk bersaing di level nasional maupun global.

“Indonesia Wilayah Timur ini memiliki keragaman sumber daya budaya, dari narasi hingga tradisi. Kekayaan sumber daya alam, bahan baku yang tidak hanya melimpah, namun padat nutrisi. Selaras dengan narasi healthness and well being dan juga keunggulan SDM yang memiliki potensi untuk terus berkembang,” ungkapnya dalam Penutupan Cerita Wastra, Sinergi KemenKopUKM dengan Dekranas di 5 Destinasi Super Prioritas, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/10/2021).

Smesco Hub Timur ini memiliki luas sebesar 800 meter persegi dan akan menjadi pusat trading dan investasi untuk Wilayah Timur Indonesia.

Teten berharap, Smesco Hub Timur dapat mengambil peran sebagai katalisator, mengakselerasi dan mengamplifikasi potensi UMKM Wilayah Timur Indonesia untuk mendunia.

Selain itu, melalui Bali-based Entrepreneur Network (BEN) yang merupakan komunitas kewirausahaan sekaligus pengelola Smesco Hub Timur, Teten percaya dapat tercipta sumber-sumber ekonomi baru yang potensial untuk Bali dan Indonesia Timur di masa depan.

“Semoga sinergi ini dapat terus bergulir, membesar, dan tentu saja memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat luas,” kata Teten.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, pendirian dari Smesco Hub Timur bertujuan untuk bangkit secara bisnis, pariwisata dan kebudayaan.

“Dengan adanya Smesco Hub Timur, akan didirikan investment hub dan showcase UMKM dan kita ingin Bali bangkit secara bisnis, tourism, dan budaya,” ujar Leo.

“Saya ingin ajak teman-teman Bali agar bangkit dan mengundang investment dari luar maupun lokal untuk UMKM naik kelas sehingga nanti Bali punya fundamental berbasis bisnis,” lanjutnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menuturkan bahwa Smesco Hub Timur ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan pada perekonomian di Bali.

“Akibat Covid-19, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Bali mengalami kontraksi yang signifikan. Namun dengan adanya UMKM kita bisa bangkit lagi saat ini. Saya harap Bali mampu bangkit dan menyusul provinsi lainnya khususnya dengan dukungan dari UMKM,” tegas Tjokorda.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga menyambut baik pendirian Smesco Hub Timur di Bali sebagai sentra hub ekspor untuk kawasan indonesia Timur. “Terlebih dengan keberadaan Smesco sebagai lembaga resmi yang bertugas membantu akses pemasaran bagi UMKM. Saya optimis dengan adanya ini, UMKM Bali akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian,” ucap Nyoman. (Jef)

Kembali Beroperasi, Dua Kapal PELNI Segera Layani Rute Karimunjawa


Jakarta:(Globalnews id)- Setelah nyaris vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) siap berlayar kembali ke Karimunjawa, Jawa Tengah. Hadir dengan mengedepankan pelayaran yang aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan, KM Lawit akan melayari rute Semarang – Karimunjawa – Semarang pada Jumat (29/10) ini.

Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT PELNI Sukendra menyampaikan bahwa PELNI telah mempersiapkan dua armadanya untuk melayani rute Karimunjawa, yaitu KM Lawit dan KM Kelimutu. “Untuk KM Kelimutu direncanakan akan melayani rute Karimunjawa pada minggu ketiga November mendatang,” terang Sukendra.

Sukendra menambahkan untuk keberangkatan dengan KM Lawit dengan rute Semarang – Karimunjawa – Semarang akan dilayani pada Jumat (29/10) pukul 23.59 WIB, Jumat (12/11) keberangkatan pukul 23.00 WIB, dan Jumat (26/11) keberangkatan pukul 23.00.

Berlayarnya kembali kapal PELNI menuju Karimunjawa ini juga sebagai tindaklanjut atas audiensi yang dilakukan antara Kementerian Perhubungan, PELNI, Bupati Jepara dan dinas terkait lainnya pada beberapa pekan lalu. “Sejak hadir pada tahun 2016, jumlah penumpang kapal PELNI yang akan berwisata menuju Karimunjawa terus tumbuh setiap tahunnya. Dengan beroperasinya kembali dua kapal PELNI ini diharapkan dapat menumbuhkan lagi sektor perekonomian dan pariwisata di Kepulauan Karimunjawa,” tambahnya.

Data perusahaan menunjukkan jumlah penumpang kapal PELNI menuju Karimunjawa tercatat sebesar 6.187 pelanggan pada tahun 2016. Jumlah penumpang sempat mengalami penurunan sebesar 3,4 persen di tahun 2017 menjadi 5.974 pelanggan dan kembali tumbuh di tahun 2018 dengan jumlah penumpang mencapai 7.726 pelanggan. Selanjutnya, pada 2019 jumlah penumpang telah menyentuh angka hingga 10.717 pelanggan. “Jumlah penumpang menuju Karimunjawa mengalami penurunan di tahun 2020 sejumlah 1.145 pelanggan akibat pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah daerah menyesuaikan diri dalam menerapkan kebijakan di Kepulauan Karimunjawa,” jelas Sukendra.

KM Lawit dan KM Kelimutu merupakan kapal penumpang PELNI dengan kapasitas sebesar 1.000 pax. KM Lawit melayani rute Tg. Priok – Pontianak – Semarang – Kumai – Semarang – Karimunjawa – Semarang – Pontianak – Tg. Priok. Sedangkan KM Kelimutu memiliki rute pelayaran Surabaya – Kumai – Surabaya – Sampit – Semarang – Kumai – Semarang – Karimunjawa – Semarang – Sampit – Surabaya.

Lebih lanjut, Sukendra juga menjelaskan kepada seluruh pelanggan kapal PELNI untuk informasi lebih lanjut terkait hal tersebut dapat diperoleh melalui website resmi perusahaan www.pelni.co.id dan sosial media @Pelni162. “Kami juga memiliki call center 162 dan layanan melalui WhatssApp di nomor 0811-162-1-162 selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh pelanggan kapal PELNI,” tutup Sukendra.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 10 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.(Jef)

Dukung Pemasaran Secara Digital, KemenKopUKM Pertemukan Pelaku Usaha Wastra dengan Platform E-Commerce


Bali – Kementerian Koperasi dan UKM mempertemukan para pelaku usaha sektor wastra di 5 Destinasi Superprioritas (DSP) dengan pelaku e-commerce yakni Blibli dan Tokopedia. Hal ini dilakukan agar para pelaku usaha sektor wastra dapat memasarkan produk mereka di platform e-commerce.

“Kita berharap bantuan sektor swasta untuk membangkitkan sektor wastra Indonesia. Maka dari itu kita pertemukan pelaku usaha dengan platform untuk menemukan kolaborasi dan sinergi,” ungkap Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam Focus Group Discussion Pelaku Wastra, E-commerce, Bali Based Entrepreneur Network BNI Xpora, Sinergi KemeKopUKM dengan Dewan Kerajinan Nasional di 5 Destinasi Wisata Superprioritas, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/10).

Tidak hanya mampu memasarkan di platform online, Siti Azizah juga berharap dari pihak e-commerce untuk membuat kebijakan terkait harga. Pasalnya, menurut dia tantangan dalam berjualan di platform online juga terjadi dalam hal harga, di mana banyak produk wastra yang memiliki harga yang berbeda-beda.

“Banyak produk wastra yang banting harga, jadi diharapkan akan ada juga kebijakan terkait harga. Mudah-mudahan dari hasil diskusi ini dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat dan bisa diimplementasikan,” lanjutnya.

Dari pihak pelaku usaha wastra, pelaku wastra di Labuan Bajo memaparkan bahwa mereka memiliki kain tenun songket dan tenun ikat yang memiliki ciri khas berwarna gelap. Variasi warna ini dikatakan merupakan representasi dari warna keagungan dan pengucapan rasa syukur kepada Tuhan.

Sementara itu, pelaku usaha wastra di Danau Toba dapat menghasilkan kain tenun yang memiliki kekuatan dari proses pembuatannya. Maka dari itu, kain tenun dari pelaku usaha wastra di Danau Toba disebut dengan kain yang bercerita.

Dari pelaku usaha wastra di Borobudur memiliki produk Batik Magelang dengan beragam motif. Mulai dari motif candi wajik, bambu, batu merapi dan masih banyak lainnya dihasilkan oleh pelaku usaha wastra di sana.

Lain halnya dengan pelaku usaha wastra di Mandalika atau lebih tepatnya pengrajin kain di Lombok yang dikatakan mengandalkan motif yang sederhana. Produk kain yang dihasilkan pun merupakan kain tenun dari daerah Bali, Sumbawa dan Lombok.

Lalu, pelaku usaha wastra di Likupang tengah berjuang untuk membangkitkan kain tenun yang sudah lama punah. Kain tenun tersebut terbuat dari serat pisang abaka.

Dari 5 DSP tersebut, kesulitan yang dihadapi ialah pemasaran melalui platform online. Maka dari itu, mereka berharap Blibli dan Tokopedia dapat menjadi platform yang mampu memasarkan produk usaha wastra mereka.

Dari Blibli menegaskan bahwa pihaknya menyediakan berbagai bantuan kepada pelaku usaha wastra untuk memasarkan produknya, di antaranya ialah photo shoot gratis dengan model profesional, mengangkat cerita dari produk wastra, video profil pelaku usaha wastra, dan akan menyediakan halaman khusus berisi produk wastra dari 5 DSP.

Selanjutnya, pihak Tokopedia berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha untuk menjual di platform mereka. Pasalnya, literasi digital dikatakan menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha wastra.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata berharap diskusi ini dapat menjadi sebuah jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku usaha wastra di 5 DSP.

Selain itu, diharapkan juga akan tercapai kesepakatan antara para pelaku usaha wastra dengan para pelaku e-commerce, khususnya dalam hal pemasaran produk.

“Kita sudah diskusi dan diharapkan hari ini ada kesepakatan dari pelaku wastra di 5 DSP dengan pelaku e-commerce,” pungkas Leo.(Jef)

Disinyalir Ada Monopoli Ekspor Sarang Burung Walet ke China, Negara Dirugikan Rp 6 Triliun dalam 6 Bulan

Jakarta:(Globalnews id)- Meski merupakan komoditi potensial, namun ekspor sarang burung walet khususnya ke China disinyalir terjadi monopoli/kartel yang dilakukan oleh perusahaan negeri Tiongkok tersebut. Akibatnya negara, dirugikan dalam arti kehilangan devisa setidaknya Rp 6 triliun dalam enam bulan.

Ketua Umum Fortuna (Forum Satu Nusantara) Thamrin Barubu mengungkapkan, sarang burung walet adalah sebuah warisan kebanggaan dari jaman kerajaan Nusantara. Diternak, dikembangkan, serta dibudidayakan oleh petani sarang burung walet yang ada di tanah air. Nilai ekspor sarang burung walet mencapai Rp 45 triliun per tahun.

Namun demikian, adanya kelebihan kuota yang diberikan kepada dua perusahaan ekspotir ke China, negara mengalami kerugian sebesar Rp 6 triliun. ” Kerugian ini terjadi hanya dalam setengah tahun,” ujar Thamrin Barubu di Jakarta, Jumat (29/10).

Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah tersebut agar petani sarang burung walet tidak dirugikan terus – menerus. ‘ Kami sudah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait ekspor sarang burung walet, namun belum ada tindakan,” ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pembina Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN) Benny Hutapea mengungkapkan, dua perusahaan
yang memiliki eksportir terdaftar China tersebut bermasalah. ” Perusahaan pertama melakukan ekspor melebihi kapasitas produksi yang ditetapkan, dan satu perusahaan terkait dengan kandungan nitrit yang melebihi ketentuan diatas 30 ppm,” ungkapnya.

Informasi tersebut, lanjut Benny Hutapea, disampaikan dan diberitahukan oleh Otoritas Kepabeanan China yaitu General Administration Of
Customs China ( GACC ). ” Pemasalahan tersebut menjadi citra buruk ke negara tujuan ekspor, apalagi dilakukan sejak didaftarkan pertama kali Ke China Tahun 2017,” tegasnya.

Untuk itu, ia meminta ke dua perusahaan tersebut diselidiki dan ditindak tegas serta dicabut ijin ekspornya karena melanggar regulasi bilateral perdagangan yang sudah disepakati Indonesia – China.
Benny Hutapea merasa heran, meskipun dua perusahaan tersebut melakukan monopoli dan kartel ekspor ke China, namun Badan Karantina Pertanian ( Barantan ) yang secara teknis melakukan regulasi dan pendampingan kepada para pelaku ekspor sarang burung walet tidak melakukan tindakan.

” Justru dua perusahaan tersebut diberikan kesempatan untuk ekspor kembali ke China lima kali lipat,” ujarnya.

Menurut Benny Hutapea, langkah Barantan tidak adil dan merugikan eksportir yang selama ini memiliki kuota terbatas tetapi menerapkan regulasi protokol bilateral untuk ekspor.

Pada kesempatan tersebut, Fortuna menyampaikan lima tuntuan yaitu; tindak tegas perusahaan kartel monopoli ekspor sarang burung walet, cabut izin kspornya, terapkan sungguh-sungguh System Tracebility, selidiki oknum-oknum perusahaan tersebut, dan elamatkan petani sarang burung walet Indonesia. (Jef)

KemenkopUKM Tingkatkan Kualitas Produk dan Pemasaran Tenun Ikat Gianyar


Gianyar:(Globalnews.id)- Kerajinan tenun ikat (endek) merupakan industri kerajinan potensial Kabupaten Gianyar yang pernah menjadi primadona di tahun 80-an. Berbagai upaya dilakukan Pemkab Gianyar melalui Dekranasda Kabupaten untuk membangkitkan kembali kejayaan tenun ikat di Gianyar.

Bahkan, Dekranasda Gianyar secara aktif memberikan pelatihan-pelatihan, memberikan bantuan peralatan hingga pemasaran produk kerajinan.

Upaya tersebut juga mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sehingga, Gianyar menjadi tujuan pertama pelaksanaan pelatihan vocational bagi usaha mikro di sektor pariwisata, khususnya tenun ikat.

Salah satu perajin tenun bernama Ketut Gede Setiawan mengaku dirinya banyak mendapat manfaat dari pelatihan yang digelar KemenkopUKM. “Sangat membantu, terutama dalam hal motivasi usaha agar tetap kuat dan mampu bangkit,” kata Ketut.

Bagi Ketut, para motivator yang diundang sangat membangkitkan semangat para perajin, terutama yang berada di bawah binaan Yayasan Putri Ayu, agar tetap optimis meski di tengah pandemi. “Selama pandemi, yayasan banyak membantu kami dari sisi penjualan tenun,” ucap Ketut.

Perajin lainnya, Kadek Ari, juga menganggap bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat karena bisa menambah ilmu, khususnya dalam pemasaran produk. “Penjualan secara online menjadi salah satu alternatif bagi perajin agar bisa bertahan,” kata Kadek.

Kadek berharap agar kondisi pandemi segera pulih, sehingga kehidupan pariwisata Bali bisa kembali normal seperti dulu. “Karena, Bali itu memang hidupnya dari sektor pariwisata, yang di dalamnya terdapat kuliner dan juga kerajinan-kerajinan, termasuk tenun ikat,” imbuh Kadek.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya menjelaskan, pihaknya ingin meningkatkan kapasitas dan kemampuan teman-teman usaha mikro di sektor pariwisata. Terlebih lagi, sektor tenun ikat.

Menurut Eddy, dipilihnya Gianyar sebagai lokasi pelatihan karena merupakan salah satu sentra kerajinan tenun ikat di Bali. Kegiatan ini merupakan langkah awal, untuk selanjutnya bergerak ke daerah lain di Bali.

“Kami berharap setelah pelatihan ini, para peserta lebih memiliki inovasi pada situasi pandemi dan inovasi produk tenun ikat yang menjadi unggulan khususnya di Kabupaten Gianyar,” pungkas Eddy.(Jef)

KEBUTUHAN RUMAH TINGGI, BANK BTN DORONG REALISASI KPR SUBSIDI BP2BT


 
Jakarta:(Globalnews.id)- Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berupaya meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Subsidi Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (KPR Subsidi BP2BT) dengan menggelar akad online bersama secara nasional dengan total 600 unit rumah.
 
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan untuk memacu penyaluran KPR BP2BT, perseroan juga merancang skema baru KPR Subsidi BP2BT yang menawarkan masa fixed rate hingga 10 tahun, berubah dari yang sebelumnya hanya 2 tahun. Dengan skema tersebut, masyarakat kelas menengah ke bawah dapat memiliki rumah dengan nilai cicilan yang lebih murah.
 
“Kami berupaya menghadirkan fasilitas KPR subsidi yang sesuai dengan profil kalangan masyarakat menengah ke bawah sehingga mereka dapat segera menikmati hunian yang nyaman dan aman untuk ditinggali terutama di masa pandemi ini. Sepanjang 2021, kami telah merealisasikan sebanyak 2.250 unit KPR BP2BT,” tutur Hirwandi di sela Akad Bersama KPR BP2BT dengan Skema Fixed Rate di Jakarta, Jumat (29/10).
 
KPR BP2BT BTN merupakan produk pembiayaan pemilikan rumah racikan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Bank BTN, yang memberikan bantuan uang muka hingga Rp40 juta. Fasilitas kredit subsidi ini juga memiliki tenor hingga 20 tahun.
 
Bank BTN juga berinovasi dengan menawarkan skema fixed rate pada fitur Graduated Payment Mortgage (GPM) yang menawarkan keringanan angsuran berjenjang. Ada dua skema yang ditawarkan yaitu keringanan angsuran berjenjang dengan fixed rate 9,5% selama 5 tahun dan fixed rate 10 % selama 10 tahun.
 
Hirwandi menjelaskan dengan bantuan uang muka dan skema fixed rate tersebut, angsuran di 5 atau 10 tahun pertama akan lebih murah. Kenaikan nilai cicilan setelah melewati masa fixed rate pun, akan meningkat dengan angsuran yang masih mampu dibayar oleh MBR.
 
Fasilitas KPR Subsidi BP2BT ini, tambah Hirwandi, bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memiliki hunian baik rumah tapak maupun yang dibangun secara swadaya. Batas harga rumah yang bisa menggunakan fasilitas tersebut akan bergantung pada zona lokasi yang ditetapkan Kementerian PUPR.

Untuk rumah tapak mulai dari Rp150 juta hingga Rp219 juta. Kemudian untuk rumah susun mulai Rp288 juta hingga Rp385 juta. Lalu, untuk rumah yang dibangun secara swadaya berkisar Rp120 juta hingga Rp155 juta.
 
Sesuai aturan yang ditetapkan Kementerian PUPR, masyarakat yang bisa mengakses skema KPR BP2BT adalah mereka yang belum memiliki rumah dan belum pernah mendapatkan subsidi atau bantuan perumahan dari pemerintah. Selain itu, MBR yang bisa mengakses KPR tersebut wajib memiliki rekening tabungan selama minimal 3 bulan.
 
Kemudian, ada batasan penghasilan yang ditetapkan untuk dapat menikmati fasilitas KPR tersebut, baik sendiri maupun bersama pasangan. PUPR mengatur nilai penghasilan itu sesuai dengan zona wilayah yaitu penghasilan maksimal Rp 6 juta dan Rp 8,5 juta untuk wilayah Papua & Papua Barat.(Jef)

Peringati Sumpah Pemuda, KemenKopUKM Dukung Terwujudnya Ekosistem KUMKM dan Sociopreneur Jelang Era Revolusi Industri 5.0

Jakarta:(Globalnews.id)– Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93, pada Kamis 28 Oktober 2021 Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan dua kegiatan webinar. Pertama, webinar dengan tema “Sociopreneur, Kewirausahaan Baru, dan Revolusi Industri 5.0” bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Malang. Kedua, webinar dengan tema “Membangun IKM / UKM & Koperasi secara Terintegrasi di Berbagai Daerah dan Wilayah Pedesaan Indonesia” bekerja sama dengan MadeinIndonesia/MadeinITB Superconnection.

Melalui webinar tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong terwujudnya ekosistem sociopreneur, kewirausahaan baru, dan pertumbuhan koperasi dan UMKM menjelang era revolusi industri 5.0 sekaligus sebagai upaya membangkitkan perekonomian bangsa yang terdampak pandemi.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim menyampaikan bahwa saat ini, Indonesia sedang bersiap untuk memasuki era Revolusi Industri 5.0.

“Pada era Revolusi Industri 5.0 ini, inovasi dan solusi baru atas permasalahan yang ada ditujukan untuk pemenuhan well-being masyarakat. Untuk itu, sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat mendapatkan keuntungan secara maksimal,” katanya dalam webinar dengan tema “Sociopreneur, Kewirausahaan Baru, dan Revolusi Industri 5.0”.

Ia menambahkan, Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM berfokus pada sejumlah isu strategis UMKM, Koperasi, maupun Kewirausahaan yang perlu mendapat akselerasi guna mencapai target di tahun 2024.

Arif menambahkan pihaknya berfokus pada Rasio Kewirausahaan Indonesia saat ini sebesar 3,47%, masih relatif rendah jika dibandingkan negara ASEAN. Target Rasio Kewirausahaan Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat menjadi 3,95%. Jumlah ini setara dengan 11,2 juta orang atau 17,45% dari seluruh pelaku UMKM.

“Dalam menumbuhkan dunia wirausaha, masih terdapat berbagai isu, di antaranya rendahnya pendidikan atau pengenalan kewirausahaan sejak dini, kurangnya ekosistem kewirausahaan yang membantu UMKM mengadopsi teknologi dari usaha yang lebih besar (R&D transfer), dan rendahnya tingkat keberlanjutan usaha meskipun terdapat tingkat kesempatan untuk berusaha yang tinggi,” katanya.

Disampaikan Arif, pada tahun 2024, diperkirakan Indonesia akan memiliki bonus demografi sebanyak 174,79 juta orang dengan kategori pemuda yaitu berusia 39 tahun.

“Bonus demografi ini harus dijadikan peluang dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas bangsa,” katanya.

Sasaran program Pengembangan Kewirausahaan ditujukan bagi para pelaku usaha dan para pendamping. Para pelaku usaha, baik itu usaha baru (start-up), usaha yang sedang berkembang (scale-up), maupun usaha yang berorientasi sosial, perlu mendapatkan pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan usahanya.
Ia mengatakan, pengembangan kewirausahaan melibatkan pendamping dari berbagai pihak, yakni Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), perguruan tinggi, asosiasi, komunitas, BUMN/swasta, maupun lembaga/inkubator yang sudah terlatih, tersandarisasi serta memiliki rating dengan berpedoman pada kurikulum dan modul pelatihan.

Besarnya kebutuhan untuk pengembangan kewirausahaan didukung dengan optimalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Daerah serta pendampingan bagi wirausaha baru untuk mendapatkan pembiayaan alternatif.

Terkait dengan kewirausahaan sosial, pemerintah mendorong penciptaan wirausaha sosial baru dengan harapan dapat ikut menjadi solusi atas berbagai permasalahan sosial. Kementerian Koperasi dan UKM bermitra dengan berbagai organisasi yang bergerak di bidang sociopreneur untuk menginisiasi pengembangan kewirausahaan sosial di tahun 2021.

“Harapannya, dengan adanya webinar ini, kita bersama dapat belajar mengenai hal-hal yang perlu kita dalami untuk dapat menjadi wirausaha muda yang mapan, inovatif, berbasis teknologi, dan berkelanjutan,” katanya.

Dengan semangat Sumpah Pemuda, Arif juga yakin Koperasi dan UMKM akan terus tumbuh dan berkembang didukung dengan berbagai regulasi pemerintah yang menunjukkan keberpihakannya kepada pelaku Koperasi dan UMKM.

“Pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja telah menunjukkan keberpihakannya bagi pengembangan Koperasi dan UMKM. Juga dengan ditetapkannya PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UKM,” kata Arif dalam webinar “Membangun IKM/UKM dan Koperasi secara Terintegrasi di Berbagai Daerah dan Wilayah Pedesaan Indonesia”.

Kementerian Koperasi dan UKM melalui PP Nomor 7 Tahun 2021 memiliki beberapa kegiatan prioritas. Salah satunya adalah terkait dengan menanggung biaya pembinaan dan pendampingan usaha mikro sehingga bertranformasi dari usaha informal menjadi formal dengan perizinan usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) dan bantuan hukum.

“NIB sangat dibutuhkan bagi para pelaku UMKM karena melalui NIB akan memudahkan antarsektor untuk berkolaborasi melalui keberadaan data yang akurat,” ucap Arif.

Arif juga memaparkan keberpihakan kepada Koperasi dan UMKM dituangkan dalam kebijakan pemanfaatan 30% ruang infrastruktur publik untuk pengembangan usaha dan tempat promosi UMKM serta kebijakan alokasi 40% belanja pengadaan barang/jasa pemerintah bagi UMKM.

“Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat memanfaatkannya agar mampu memajukan dan mengembangkan UMKM dan industri dalam negeri,” ujar Arif.

Kementerian Koperasi dan UKM juga menyelenggarakan basis data tunggal untuk memperoleh data UMKM yang valid dan akurat. Menurut Arif, saat ini telah disiapkan sistem informasi penyediaan basis data tunggal yang pada tahun 2022 mendatang akan dimulai pengisian survei oleh UMKM.

Selain itu, juga dilakukan penyediaan sistem informasi UKM ekspor atau katalog promosi digital, kemitraan strategis UMKM untuk masuk dalam rantai pasok, hingga pengembangan wirausaha produktif.

“Melalui pengembangan wirausaha muda produktif, diharapkan akan lahir wirausaha-wirausaha baru yang inovatif ke depannya. Melalui perkembangan teknologi di era sekarang, diharapkan pemuda-pemuda di Indonesia dapat mengaplikasikan gagasan kreatifnya menjadi hal yang produktif dan memiliki prospek yang bagus di masa depan,” tambah Arif.

Adapun kegiatan prioritas lainnya adalah terkait dengan penyediaan rumah produksi bersama dan tata koperasi, optimalisasi pusat promosi dan kreatif hub melalui PLUT-KUKM, penyediaan pusat kuliner dan oleh-oleh di lima destinasi wisata super prioritas, serta peningkatan rasio kredit UMKM di perbankan yang sebelumnya 20% menjadi 30%.

Arif meyakini melalui program-program tersebut, didukung dengan sinergi dari pemerintah pusat maupun daerah, akan mampu mengembangkan kapasitas UMKM sekaligus melahirkan wirausaha muda yang inovatif dan berkembang.

“Saya meyakini bahwa kepedulian pemuda terhadap pembangunan Koperasi dan UMKM akan membawa perubahan, penyegaran, dan kemajuan sehingga tercapai modernisasi Koperasi dan UMKM naik kelas yang terintegrasi di berbagai daerah dan wilayah di Indonesia,” pungkas Arif.(Jef)

BNI Dukung UI Goes Digital Melalui Campus Financial Ecosystem

Jakarta:(Globalnews.id)-Perkembangan dunia digital telah semakin cepat merambah ke layanan perbankan. Dunia kampus pun tidak terlepas dari transformasi transaksi perbankan digital tersebut. Oleh karena itu, sebagai bank yang sangat dekat dengan lingkungan kampus dan ramah mahasiswa, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan pelayanan lengkap bagi seluruh civitas akademika salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia ini. Kerjasama berupa Campus Financial Ecosystem ini menandai babak baru pelayanan BNI untuk UI yang sudah berlangsung 40 tahun lamanya.

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, BNI dan UI melakukan Kick Off Campus Financial Ecosystem dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi & Penyediaan Layanan Jasa Perbankan. Kick Off ini dilaksanakan secara virtual pada hari Kamis (28 Oktober 2021). Hadir pada kesempatan tersebut Rektor UI Ari Kuncoro, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, dan Direktur Bisnis Konsumer Corina Leyla Karnalies.

MoU ini dituangkan dalam beberapa Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang meliputi Integrasi BNI Payment yang mendukung UI Goes Digital, Cash Management, Ecosmart, Pengeloaan Endowment Fund BNI Makara Investasi, dan kerjasama penyaluran BNI Fleksi Pendidikan Mahasiswa Pascasarjana S2/S3. Selain itu, terdapat juga PKS tentang Pembayaran Biaya Pendidikan menggunakan Installment Kartu Kredit; PKS Magang, beasiswa dan rekrutmen calon pegawai BNI. Selain itu, BNI juga menyiapkan program Digital Entrepreneur untuk mendukung UMKM binaan UI melalui program BNI Edu Preneur.

Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan bahwa peluncuran UI Goes Digital menjadi momentum yang sangat tepat bagi BNI untuk turut mendorong transformasi UI ke area digitalisasi melalui layanan dan sistem jasa keuangan yang dikembangkan oleh BNI. BNI menyediakan solusi digital terintegrasi dalam rangka memberikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan kegiatan di UI baik berupa Corporate Support, Layanan Produk Consumer, Cash Management System, serta solusi IT lainnya.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, BNI berkomitmen untuk dapat menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi berbasis digital dan sesuai dengan kebutuhan segenap Civitas Akademika, dari mulai solusi keuangan bagi Kampus UI, dosen atau staff pengajar, staff pegawai, mahasiswa, bahkan lebih luas lagi, sampai dengan keluarga mahasiswa dan pelaku usaha di sekitar kampus UI.

“Semua ini kami lakukan agar seluruh nasabah kami dapat bertransaksi keuangan secara aman, cepat, nyaman, serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Untuk nasabah perorangan kami mengembangkan layanan mobile banking, dan untuk institusi/ perusahaan kami mengembangkan solusi cash management.”, tutur Sis.

Duta Digital

Sementara itu, Corina Leyla Karnalies mengatakan bahwa pada kesempatan tersebut, BNI juga memilih Duta Digital BNI, yang merupakan perwakilan mahasiswa UI terpilih. Pemilihan Duta ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan mahasiswa dan lingkungan sekitarnya, terutama dalam mengoptimalkan fitur-fitur transaksi keuangan BNI. Fasilitas tersebut antara lain ditanamkan dalam aplikasi BNI Mobile Banking, yang sangat cocok dengan lifestyle mahasiswa UI yang didominasi oleh kaum milenial.
 
“Diharapkan, Program Duta Digital ini dapat mendorong kreativitas dan kemampuan komunikasi dari mahasiswa dalam mensosialisasikan layanan digital BNI serta mendorong cashless society. Tentunya bagi Duta Digital BNI yang terpilih akan memperoleh beberapa benefit, mulai sertifikat sampai dengan memperoleh credit point sebagai talent BNI masa depan. Dan yang paling utama, Duta Digital BNI dapat melaksanakan magang di BNI dan dapat berpotensi menjadi pegawai BNI,” ujar Corina.

Sebelumnya, BNI juga telah bekerjasama dengan UI terkait saat ini UI telah menikmati beberapa layanannya dan terbukti memudahkan transaksi serta pengelolaan keuangan kampus UI antara lain API Cash Management, Student Payment Center (SPC) Host to Host, Payroll, Penggunaan Kartu Tanda Mahasiswa & Kartu Pegawai dengan Tapcash, BNI Griya & Fleksi pegawai, Pembayaran Parkir menggunakan EDC BNI, Kartu Kredit Affinity UI (UI Card), Kartu Debit Iluni UI, Kerjasama Makara Investasi UI untuk pengelolaan endowment fund/ dana abadi UI, serta Rekrutmen & Magang Mahasiswa.(Jef)

Gandeng Ina Produk Indonesia, MenKopUKM Ingin Direktori Digital Perluas Pasar UMKM Tanah Air

Jakarta:(Globalnews.id)- Upaya percepatan digitalisasi produk UMKM terus dilakukan berbagai pihak. Kali ini sinergi terjadi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian BUMN serta PT Ina Produk Indonesia (InaProduct.com), dengan me-launching situs inaproduct.com.

Situs inaproduct.com ini berisikan direktori produk Indonesia. Mulai dari informasi lengkap pelaku dan brand lokal termasuk UKM dari nama usaha, alamat, kontak, produk, hingga foto pabrik/workshop yang dengan mudah diakses semua pihak. Sehingga mampu memperluas jaringan pemasaran baik lingkup dalam dan luar negeri.

Launching situs ini diresmikan oleh MenKopUKM Teten Masduki bersama Mendag M Lutfi, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting dan Founder Inaproduct.com sekaligus Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah di gedung Smesco, Kamis (28/10). Perhelatan launching ini juga disertai MoU (Memorandum of Understanding) antara Inaproduct.com dengan Kemenkop, Kemendag, Kemenperin dan Sarinah.

Dalam sambutannya, MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, MoU dengan InaProduct.com bertujuan untuk mendukung digitalisasi promosi dan pemasaran produk UMKM, melalui inisiasi platform direktori produk Indonesia InaProduct.com.

“Inaproduct.com bisa menjadi jembatan menghubungkan UMKM kepada buyer tak hanya di dalam tapi juga luar negeri. Situs direktori ini penting dalam mewujudkan UMKM benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” katanya.

Selain itu, sambung MenKopUKM, situs direktori ini diharapkan dapat membuka peluang usaha bagi UMKM, untuk dapat menyajikan produk andalan sesuai kebutuhan langsung dari tangan pertama, memberikan kemudahan bisnis, serta mendorong ekosistem bisnis yang kondusif, business matching, pelatihan, dan pameran online dan offline.

“Kami bersyukur harapan punya direktori ini terwujud. Tadinya kami pikir direktori ini bisa dibuat sendiri di KemenKopUKM, tapi lebih pas memang dibuat oleh swasta agar lebih sustain. Sehingga UMKM lebih produktif dan memiliki daya saing,” ujarnya.
 
Dari data idEA September 2021, potensi ekonomi digital di Indonesia cukup menjanjikan, transaksi di e-commerce meningkat selama pandemi sebanyak 54 persen, lebih dari 3 juta transaksi per hari. Pendapatan ekonomi digital mencapai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 640 triliun meski ditengah pandemi, dan potensi ekonomi digital Indonesia senilai 124 juta dolar AS, atau sekitar Rp 1.700 triliun di tahun 2025.
 
MenKopUKM Teten mengapresiasi kerja sama yang diinisasi oleh PT Ina Produk Indonesia dengan KemenKopUKM, Kemendag, Kemenperin dan Sarinah. Ia berharap ajang ini dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia secara maksimal, oleh UMKM yang bertransformasi digital.

Senada dengan hal tersebut, Mendag M Lutfi mengatakan, sejak dulu hingga saat ini perjuangan UMKM tak pernah berhenti. Ia menyebut ada tiga permasalahan utama yang kerap kali dihadapi UMKM. Yakni UMKM kurang berpengalaman sehingga sulit beradaptasi, kurang jaringan dan kurang pendanaan.

“Dengan inaproduct.com ini bisa menjembatani permasalahan UMKM dari sisi networking. Mudah-mudahan begitu situs ini berjalan, bisa langsung menjual produk UMKM yang lebih baik dan berdaya saing,” imbuh Lutfi.

Mendag menyatakan, pihaknya siap berkomitmen bersama KemenKopUKM untuk bisa mengelola UMKM bukan hanya dari sisi supply side tetapi juga demand side. Tak hanya itu, Kemendag bersama KemenKopUKM juga bersama-sama membina pasar industri halal, dan menjadikan Jakarta sebagai kiblat fesyen muslim dunia melalui produk lokal.

“Saya siap bersama di belakang pak Teten panglima tempur UMKM, untuk mendorong UMKM menjadi jagoan regional dan global,” tegasnya.

*Pendataan UMKM*

Founder inaproduct Budihardjo Iduansjah mengatakan, akibat situasi pandemi, muncul keinginan untuk membantu ekonomi nasional dengan cara mendata pelaku & brand lokal termasuk UKM, kemudian membuatkan ekosistem untuk menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri dan ekspor.

“Agar pemulihan ekonomi bisa dipercepat maka inaproduct.com hadir sebagai start up baru yang dilandasi idealisme nasionalisme, untuk membantu pemerintah dan seluruh pelaku lokal. Platform Direktori Produk Indonesia inaproduct.com ditargetkan bisa mendata sekitar 5.550 usaha besar, 45.000 usaha menengah dan 193.000 usaha di seluruh Indonesia,” terang Budiharjo.

Lebih lanjut ia menyatakan, seiring dengan program pemerintah digitalisasi dan hilirisasi serta program BBI (Bangga Buatan Indonesia) maka direktori digital sangat diperlukan. Budihardjo berterima kasih atas dukungan berupa MoU dari KemenKopUKM, Kemendag, Kemenperin, dan PT Sarinah yang membantu mengembangkan produk dan brand Indonesia termasuk UKM, yang diwujudkan dalam MoU bersama pada hari ini dan mendukung SMESCO, sebagai pusat produk dan brand Indonesia juga UKM melalui berbagai pameran, pelatihan-pelatihan dan aktivitas lainnya.

Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menuturkan, kehadiran inaproduct.com mampu mendorong pemasaran produk lokal secara lebih luas dan efisien, sehingga memberikan peluang transaksi lebih besar lagi.

“Kementerian BUMN bersama BUMN telah ikut mendigitalisasi UMKM lewat Pasar Digital (PaDi) UMKM. Di mana saat ini terdapat 58 BUMN yang telah tergabung dan hingga akhir tahun ditargetkan sebanyak 98 BUMN, dengan transaksi mencapai Rp 13,8 triliun sebanyak 188.000 transaksi yang melibatkan 11.818 UMKM. Secara garis besar, sangat memungkinkan PaDi ini juga tergabung dan berkolaborasi dengan platform inaproduct.com,” pungkasnya. (Jef)